Komunitas > Seremonial

SELAMAT HARI IBU !

(1/4) > >>

Pitu Kecil:
SELAMAT HARI IBU !
 
Semoga semua ibu senantiasa berbahagia..
saddhu.. saddhu.. saddhu..
 
Buddha Hidup …

Suatu ketika, nun jauh di daratan Tiongkok, hiduplah seorang Pemuda yang kurang berbakti kepada ibunya. Pemuda ini kurang memperdulikan ibunya yang sudah tua renta. Namun… walaupun demikian, karena besarnya kasih sayang ibunya, ibunya tetap menyayangi Pemuda ini. Suatu pagi, dalam perayaan Tahun Baru, Pemuda ini pergi berjalan—jalan ke pasar yang agak jauh dari rumahnya untuk melihat keramaian perayaan Tahun Baru saat itu. Setelah berkeliling, matanya tertuju pada sebuah kios kecil, yang di atasnya terpampang tulisan “ Peramal Ulung “. Tertarik dengan peruntungan nasibnya di Tahun Baru itu, Pemuda ini pun mendekati peramal itu dan memintanya untuk meramal.

“Emm.. Em.. Oh.. Buruk.. Buruk sekali”, kata peramal itu dengan raut wajah yang murung. “Apanya yang salah?” Tanya Pemuda itu dengan nada cemas. “Apakah peruntunganku tahun ini jelek?”, desak Pemuda itu. Setelah diam sejenak, peramal itu melanjutkan berkata “Tidak hanya itu… tapi menurut ramalan engkau bahkan tidak dapat melewati malam ini.”. Terkejut dengan ramalan tersebut, Pemuda ini menangis dan meminta petunjuk kepada peramal itu agar bisa terhindar dari hal buruk yang akan segera menimpanya. “Jangan takut anak muda”, kata peramal memberi semangat.        “Ada satu hal yang bisa membuatmu lolos dari hal buruk tersebut, yakni engkau harus menemui seorang Buddha hidup dan engkau harus berbakti serta hormat kepadanya. Jika engkau melakukannya maka engkau akan memperoleh berkah kekuatan bahkan usia yang panjang”, demikian nasehat peramal. “Tapi di mana saya bisa menemukan Buddha Hidup itu dan bagaimana pula ciri– cirinya?”. “Jangan khawatir, Buddha hidup itu mudah ditemui dan ia selalu memakai sandal terbalik, sekarang pulanglah, engkau akan menemukannya. ” kata peramal itu sedikit menghibur.

Pemuda itu akhirnya pulang, walaupun ia masih belum mengerti maksud dari peramal tersebut. Sesampainya di rumah, hari sudah sore menjelang malam. Dengan suara yang sedih ia memanggil ibunya. Sang Ibu yang telah sejak pagi menunggu kepulangannya, sangat gembira mendengar suara anaknya. Dengan bergegas ia menuju ke pintu untuk menyambut anaknya. Karena terburu—buru, dan karena hari juga sudah menjelang malam, tanpa disadari sandal yang dipakai ibu ini terbalik. Dengan gembira ibu tua membukakan pintu. Begitu pintu dibuka, Pemuda ini begitu terkejut sekaligus bahagia karena telah melihat Buddha Hidup yang memakai sandal terbalik seperti yang diceritakan oleh peramal.

 

Menyadari hal ini, dalam diri sang Pemuda timbul penyesalan karena selama ini telah menyia – yiakan Ibunya, yang tidak lain adalah Buddha Hidup yang harus ia hormati. Sejak saat itu sang Pemuda tumbuh menjadi anak yang sangat berbakti kepada ibunya.

*********************************************************************************************************

Pesan yang ingin disampai dari kisah di atas tidak lain adalah agar kita selalu menjadi anak yang berbakti dan menghargai kedua orang tua kita sejak masih hidup, karena merekalah BUDDHA HIDUP yang tinggal bersama – sama dengan kita. Dan seharusnya kita juga tetap mengingat jasa – jasa mereka yang begitu besar meskipun mereka telah tiada.

 

Kedua orang tua kita adalah salah satu ladang subur bagi kita dalam melakukan kebajikan.

 

“Semoga para ibu, para ayah, para orang tua, baik pada masa lalu, masa sekarang, maupun masa yang akan datang senantiasa berbahagia”. Sadhu… sadhu… sadhu…

 

HAPPY MOTHER’S DAY 2007

                                                                                                                                                Diambil dari kiriman : Ferry

Buddhism:
Selamat Hari Ibu..  ;D

Pitu Kecil:
SELAMAT HARI IBU  :lotus:

LOb5ter:
Met hari Mama..... :) :)

Kembara:
Happy Mother's Day!!

Semoga Mamaku, Ibu Mertuaku, Istriku, Ciciku, Adik2ku dan semua Ibu dan semua wanita sehat dan berbahagia selalu..

:lotus: :lotus: :lotus:

Navigation

[0] Message Index

[#] Next page

Go to full version