//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Topics - Yumi

Pages: 1 [2] 3 4 5
16
Seremonial / Happy B'day Chandra Rasmi
« on: 14 June 2010, 12:29:51 PM »

17
Seremonial / Sabbe Sankhara Anicca
« on: 23 April 2010, 12:11:09 PM »
Sabbe Sankhara Anicca atas meninggalnya Y.M. Bhikkhu Dhammasuto Thera pada hari ini tgl 23 April 2010 di Rumah Sakit Prima Medika - Denpasar Bali.
Semoga jasa-jasa beliau dalam pengajaran Dhamma di Bali senantiasa harum selamanya.
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitata.


 _/\_

18
Kesehatan / Bawang Merah, antara Obat & Racun...
« on: 31 March 2010, 05:44:43 PM »
BAWANG MERAH

Pada tahun 1919 ketika flu membunuh 40 juta orang, ada seorang dokter yang mengunjungi banyak petani untuk melihat apakah ia dapat membantu mereka memerangi flu.
Banyak petani dan keluarga mereka telah tertular dan banyak yang meninggal.
Dokter ini mengunjungi satu keluarga petani, dan yang mengejutkannya, ternyata semua orang sangat sehat. Ketika dokter bertanya apa yang dilakukan petani yang membuatnya berbeda, sang istri menjawab bahwa ia telah menaruh bawang merah yang telah dikupas dalam sebuah piring pada setiap kamar di rumah itu, (mungkin hanya dua kamar waktu itu).
Dokter itu tidak percaya dan bertanya apakah ia dapat memiliki salah satu dari bawang merah itu untuk melihatnya di bawah mikroskop.
Istri petani itu memberinya satu dan ketika dia melakukan hal ini, ia menemukan virus flu di bawang merah itu.
Bawang merah ini jelas menyerap bakteri, oleh karena itu, menjaga keluarga ini tetap sehat.

Cerita ini dari penata rambut di AZ.

Dia mengatakan bahwa beberapa tahun lalu banyak dari karyawan yang datang bekerja dengan sakit flu dan begitu juga banyak dari pelanggannya. Tahun berikutnya ia meletakkan beberapa mangkuk bawang merah di sekitar tokonya.
Yang mengejutkan, tak satu pun stafnya sakit. Ternyata berhasil.
Belilah beberapa bawang merah dan tempatkan dalam mangkuk di sekitar rumah Anda.
Jika Anda bekerja di dalam kantor, tempatkan satu atau dua di kantor atau di bawah meja Anda atau bahkan di atas suatu tempat.
Cobalah dan lihat apa yang terjadi. Kami melakukannya tahun lalu dan kami tidak pernah terserang flu.
Hal ini membantu Anda dan orang – orang yang Anda cintai dari sakit, dan semua menjadi lebih baik.
Jika Anda terkena flu, itu hanya mungkin menjadi satu kasus yang ringan ..

Ada sebuah P.S., ketika hal dikirimkan ke seorang teman di Oregon yang secara teratur memberikan kontribusi materi masalah kesehatan.
Dia menjawab dengan pengalaman yang paling menarik tentang bawang merah : Terima kasih untuk mengingatkan. Aku tidak tahu tentang kisah petani itu... tapi, aku tahu bahwa saya terkena pneumonia dan tidak perlu untuk mengatakan aku sangat sakit ... aku menemukan sebuah artikel yang mengatakan untuk memotong kedua ujung sebuah bawang merah, lalu letakkan salah satu ujungnya pada sebuah garpu dan kemudian tempatkan ujung garpu pada sebuah stoples kosong .... letakkan stoples itu di sebelah pasien yang sakit pada waktu malam hari.
Dikatakan bahwa bawang merah akan menjadi hitam di pagi hari karena kuman2 .... tentu saja hal itu terjadi persis seperti itu ... bawang merah itu berantakan dan aku mulai merasa lebih baik.
Hal lain di artikel itu bahwa bawang merah dan bawang putih yang ditempatkan di sekitar ruangan menyelamatkan banyak orang dari wabah hitam tahun yang lalu.
Bawang merah dan bawang putih mempunyai kekuatan antibakteri, peralatan antiseptik. Ini adalah catatan lain.


SISA BAWANG MERAH BERACUN

Bawang merah adalah sebuah magnet besar untuk bakteri, terutama bawang mentah.
Anda seharusnya jangan pernah berencana untuk menyimpan sebagian dari irisan bawang merah.
Hal ini tidak aman bahkan jika Anda memasukkannya ke dalam tas zip-lock dan memasukkannya ke dalam kulkas Anda.
Bawang merah sudah cukup terkontaminasi hanya dengan dipotong dan dibiarkan terbuka untuk sebentar saja, sehingga hal itu dapat membahayakan Anda (dan perlu lebih waspada lagi terhadap bawang merah yang Anda masukkan ke dalam hotdog Anda di taman bisbol!)
Jika Anda mengambil sisa bawang merah dan memasak seperti orang gila, anda mungkin akan baik-baik saja, tetapi jika Anda memotong sisa bawang merah dan menaruh pada sandwich Anda, Anda sedang mencari masalah. Baik bawang merah dan kentang basah dalam salad kentang, akan menarik dan menumbuhkan bakteri bahkan lebih cepat daripada mayones komersial yang akan mulai rusak. Selain itu, anjing tidak boleh makan bawang merah.
Perut anjing tidak dapat mengolah bawang merah. Harap diingat…!!! adalah berbahaya untuk mengiris bawang merah dan mencoba menggunakannya untuk memasak pada hari berikutnya, bawang merah menjadi sangat beracun bahkan untuk satu malam dan menciptakan bakteri beracun yang bisa menyebabkan infeksi lambung yang buruk dikarenakan kelebihan sekresi empedu dan bahkan keracunan makanan. Please pass it on to all you love and care.


copas dr fb

19
Kesehatan / [INFO] Pengobatan Stroke dan Perawatan PASCA Stroke
« on: 24 March 2010, 02:38:43 PM »
Pengobatan Stroke dan Perawatan PASCA Stroke

Stroke adalah penyakit otak yang paling destruktif dengan konsekuensi berat. Stroke tidak hanya akan menimbulkan kecacatan yang dapat membebani seumur hidup tapi juga ancaman kematian bagi pasien.

Jika mengalami serangan stroke, segera dilakukan pemeriksaan untuk menentukan apakah penyebabnya bekuan darah atau perdarahan yang tidak bisa diatasi dengan obat penghancur bekuan darah.

Penelitian terakhir menunjukkan bahwa kelumpuhan dan gejala lainnya bisa dicegah atau dipulihkan jika obat stroke yang berfungsi menghancurkan bekuan darah disuntikkan kurang dari tiga jam sejak serangan (periode emas).

Obat yang diberikan biasanya diberikan berdasarkan penyebab stroke, dan akibat yang ditimbulkan oleh stroke tersebut, seperti obat depresi (untuk mengatasi gangguan psikis), dan memerlukan respirator (alat bantu nafas).

Salah satu penyebab stroke adalah kolesterol yang meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah akibat bekuan darah, sehingga obat stroke yang biasa diberikan obat pengencer darah dan obat penurun kadar kolesterol.

Antikoagulan (anti penggumpalan) tidak diberikan kepada penderita tekanan darah tinggi dan tidak pernah diberikan kepada penderita dengan perdarahan otak karena akan menambah risiko terjadinya perdarahan ke dalam otak.

Perawatan Paska Stroke

Sekali terkena serangan stroke tidak membuat Anda terbebas dari stroke. Di samping dampak menimbulkan kecacatan, masih ada kemungkinan dapat terserang kembali di kemudian hari.

Pasca stroke biasanya penderita memerlukan rehabilitasi serta terapi psikis seperti terapi fisik, terapi okupasi, terapi wicara, dan penyediaan alat bantu di unit orthotik prostetik. Juga penanganan psikologis pasien, seperti berbagi rasa, terapi wisata, dan sebagainya.

Selain itu, juga dilakukan community based rehabilitation (rehabilitasi bersumberdaya masyarakat) dengan melakukan penyuluhan dan pelatihan masyarakat di lingkungan pasien agar mampu menolong, setidaknya bersikap tepat terhadap penderita. Hal ini akan meningkatkan pemulihan dan integrasi dengan masyarakat.

Bahaya yang menghantui penderita stroke adalah serangan stroke berulang yang dapat fatal atau kualitas hidup yang lebih buruk dari serangan pertama.

Bahkan ada pasien yang mengalami serangan stroke sebanyak 6-7 kali. Hal ini disebabkan pasien tersebut tidak mengendalikan faktor risiko stroke.

Bagi mereka yang sudah pernah terkena serangan stroke, Gaya hidup sehat haruslah jadi pilihan agar tidak kembali diserang stroke, seperti: berhenti merokok, diet rendah lemak atau kolesterol dan tinggi serat, berolahraga teratur 3 X seminggu (30-45 menit), makan secukupnya, dengan memenuhi kebutuhan gizi seimbang, menjaga berat badan jangan sampai kelebihan berat badan, berhenti minum alkohol dan atasi stres.


MANFAAT Ganggang Laut Cokelat untuk MENCEGAH stroke dan Pasca Stroke

Gaya hidup sehat salah satunya dengan mengkonsumsi bahan-bahan alami yang tersedia di laut seperti ganggang laut cokelat (brown seaweed) / Rambut Malaikat (mozu) atau nano. Tumbuhan laut yang memiliki nama latin Laminaria Japonica hidup di daerah terumbu karang yang jenih dan bersih di Negara Tonga, Pasifik Selatan.

ganggang_laut_cokelat_brown_seaweed

Bertahun-tahun para ahli pengobatan Tonga telah menggunakan ekstrak Ganggang laut cokelat (brown seaweed) untuk mencegah penyakit, memperpanjang usia dan meningkatkan kesehatan secara signifikan.

Ganggang laut cokelat (brown seaweed) banyak mengandung vitamin dan mineral yang seimbang dan bermanfaaat seperti: kalsium, magnesium, iron, copper, mangan, zin, boron dan iodine, selain itu mengandung serat, asam amino, dan B-komplex.

Ganggang Laut Cokelat (brown seaweed) juga mengandung beberapa zat aktif, yang dapat mengurangi risiko terkena stroke akibat penyumbatan pembuluh darah, seperti:
* Alginate, yakni serat tak larut yang berperan mengurangi kadar lemak, trigliserida serta kolesterol dalam darah, sehingga terkontrol.
* Laminarin sebagai zat anti penggumpalan darah yang membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.
* Iodium organik membantu mengoptimalkan fungsi tiroid untuk metabolisme tubuh lebih baik
* Mineral koloidal yang mudah diserap oleh tubuh.
* Kandungan lain yang berguna bagi pasien pasca stroke adalah fucoidan, yaitu suatu polisakarida kompleks yang membantu memperbaiki daya ingat dan sistem motorik pasca stroke serta meregenerasi sel-sel baru untuk kesehatan menyeluruh.

Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan pada pasien pasca stroke yang dilakukan Universias Manitoba, Winnipeg, Kanada. Hasilnya menunjukkan bahwa fucoidan dalam brown seaweed mempercepat pemulihan fungsi motorik pada minggu pertama serta memperbaiki memori.

Penelitian Manfaat Ganggang Laut Cokelat lainnya:
- Fucoidan dalam ganggang cokelat mampu menghambat pembentukan bekuan darah sehingga menurunkan resiko terserang penyakit jantung dan stroke (Malmo University Hospital, Swedia)
- Fucoidan dalam ganggang cokelat mempercepat fungsi motorik pada minggu pertama dan perbaikan memori (University of Manitoba, Winnipeg-Canada)
- Ganggang cokelat mengubah aktifitas enzim di liver yg mengontrol metabolisme asam lemak, sehingga menurunkan kadar lemak dalam darah. Selain itu, dapat juga meningkatkan pembakaran lemak di liver (Laboratory of Lipid Chemistry, Yokohama- Jepang)
- Ganggang Laut cokelat (brown seaweed) membantu menurunkan kadar kolesterol sebanyak 26,5% dan trigliserida sebanyak 36,1% (Cardiovascular Center di RS Sakhalin, Rusia)



Sumber:
Seri Gaya Hidup Sehat: Cara Bijak Hadapi Stroke, Jantung & Pembuluh Darah, Agustus 2007, PT Gramedia.

20
Diskusi Umum / Waspadai Mara Penggoda | Bhikkhu Pannavaro Mahathera
« on: 18 March 2010, 12:40:42 PM »
WASPADAI MARA PENGGODA BAG. 1
(Transkrip Dhamma Class di Vihara Dhamma Sundara Solo)

Ibu, bapak dan saudara-saudara yang berbahagia....

Saya sengaja memilih "Mewaspadai Mara Penggoda".
Mara adalah bahasa pali atau bahasa sansekerta yang dipakai oleh agama Buddha, yang sering diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia... Tidak diterjemahkan penggoda, tidak diterjemahkan penghalang... tetapi diterjemahkan dengan setan, mahluk halus yang selalu membujuk, menarik, menyeret orang-orang untuk melakukan kejahatan atau perbuatan berdosa (arti dosa dalam bahasa Indonesia).

Para ibu, bapak dan saudara tentu ingin mendengar... dan tidak sekedar ingin mendengar, ingin mengetahui apakah dalam pandangan agama Buddha setan itu ada? Seperti yang sering saya dengar secara umum, yang tadi saya katakan pembisik, penggoda, penghasut... tetapi tidak kelihatan. Kita bisa katakan bahwa setan itu membisiki kita, menghasut kita, menarik-narik kita, memprovokasi kita.. sehingga seseorang melakukan kejahatan. Tetapi sang provokator yang di sebut setan itu... diantara kita mungkin sebagian besar atau semuanya belum pernah melihat.

Ada yang mengatakan... Sudah bhante.. saya sudah melihat...
Dimana anda melihatnya?
Saya melihat itu... di karikatur itu... di komik-komik..
Seperti apa?
Pakai tanduk.. bawa ganco (Senjata semacam Garpu Tajam), kemudian taringnya ini tajam-tajam. Bajunya atau jubahnya itu musti hitam tidak kuning seperti bhante... (joke).
Oh ya... anda sudah melihat setan iblis di karikatur, di komik-komik, dan sebagainya.

Tetapi itu karikatur.. itu komik...
Yang membuat karikatur, yang membuat komik juga belum pernah melihat secara riil, seperti apa setan itu? Itu imajinasi dia. Karena digambarkan menghasut, menyeret, menghancurkan orang-orang... menghancurkan kebaikan lalu kemudian para kartunis pembuat komik itu lalu mengimajinasikan seperti itu.

Ibu bapak dan saudara.. Kalau pengertian setan yang tadi saya sebutkan itu dicari padanannya (dicari yang sama) di dalam ajaran agama Buddha, sepadan dengan pengertian "Mara".

TETAPI TIDAK SAMA...

Tidak sama persis bhante?

Bahkan mungkin TIDAK SAMA BANYAK...
Bukan hanya ada kesamaannya tapi tidak persis saja.. tidak. Tetapi tidak sama banyak.

Baiklah saya akan memulai...
Dalam pandangan Buddhist, dalam pengertian Dhamma.. "Mara", yang baik jika diterjemahkan menjadi penghalang, perintang, penggoda.. ya itu sinonimnya.

Tetapi JANGAN DITERJEMAHKAN DENGAN SETAN, MAHLUK HALUS YANG SANGAT JAHAT DAN SELALU MENGGANGGU.

Terjemahan Mara lebih tepat diterjemahkan sebagai penghalang, perintang, meskipun juga masih banyak literatur-literatur agama Buddha yang menerjemahkan Mara dengan setan.

Waktu Siddhartha mau meninggalkan istana untuk berjuang mencapai pencerahan, di dalam riwayat Buddha Gautama.

Konon disebutkan distop oleh "Mara"....
Jangan meninggalkan istana pangeran...

Loh kok bisa omong-omong (bicara) bhante? digambarkan begitu... Dan di dalam legenda juga diceritakan begitu.

Apa yang kamu inginkan... aku bisa kasih dalam sekejap? Kerajaan yang lebih besar dari Kapilavastu, kekuasaan, wanita-wanita yang cantik-cantik, pengaruh..
Apa saja... kamu juga bisa menjadi raja diraja yang menguasai dunia, buat apa kamu meninggalkan istana menjadi pertapa. (Konon katanya Mara menyetop begitu).

Lalu kemudian Pangeran Siddhartha menjawab..
Oh.. Mara.. memang aku punya permintaan, kalau engkau bisa mengabulkan.

Oh tentu saya bisa mengabulkan. Asalkan kau batalkan usahamu untuk meninggalkan istana guna mencapai pencerahan. (Di dalam legenda dikatakan jika Pangeran Siddhartha bisa mencapai pencerahan... maka Kiamatlah dunia Mara. / runtuhlah kerajaan Mara - Kerajaan para setan).

Pangeran Siddhartha berkata:
Mara.. aku ingin tidak bisa menjadi tua, aku ingin tidak bisa sakit, aku ingin tidak menjumpai kematiian.

Mara diam..... dan pergi...

Pangeran Siddhartha melanjutkan perjalanannya.....

BENAR itu bhante???

Nah.... nanti dulu, cerita ini menarik untuk ANAK-ANAK...
Tetapi akan menjadi lucu...
Kalo ibu bapak senang belajar Dhamma, spiritualitas, mengembangkan Wisdom, sebagai pengetahuan bathin (pengetahuan mental). Maka cerita ini akan menjadi lucu.

Meskipun kejadian itu terjadi....
Baiklah saya tidak mengulas cerita itu dulu.
Walaupun nanti kita akan sampai juga pada cerita ini lagi.

Menurut pandangan Dhamma, pandangan Buddhist. Mara, penghalang, perintang atau penggoda itu ada 5 macam. (Apa iblisnya itu 5 jenis ya? Nanti dulu.... ibu bapak dan saudara jangan berkonotasi dulu... misalnya iblis merah... iblis hijau... iblis kuning... TIDAK BEGITU).

Guru Agung kita Menjelaskan:

* Yang pertama, Khanda itu adalah "Mara"

Apa itu khanda bhante?

Khanda itu yang membentuk kehidupan ini. Ada 5 khanda (khanda itu artinya kelompok):
a. kelompok jasmani (Rupa),
b. kemampuan mengingat/mengenali (Sañña),
c. kemampuan mental merasakan (Vedanä),
d. kemampuan mental berpikir termasuk mengingat kenangan yang lalu, mempunyai rencana.. cita-cita.. harapan (Sankhära),
e. arus kesadaran (Viññana).

Kalau kelompok ini diringkas menjadi dua kelompok, kelompok fisik/jasmaniah dan kelompok psikis/bathin/mental.

Bagi orang yang telah mencapai kebebasan/kesucian, 5 kandha ini benar-benar 5 khanda (5 kelompok) saja. Yang fungsinya menjadikan kita manusia itu hidup. Menurut pengertian Buddhist selain 5 kelompok ini (5 khanda) tidak ada yang lain.

Tetapi bagi orang yang bathinnya belum maju, belum mencapai kebebasan / belum mencapai kesucian maka 5 kelompok ini (5 khanda) tidak disebut "Panca Khanda", tetapi disebut "Panca Upadana Khanda".

Bagi kita yang belum mencapai kesucian 5 khanda ini bukan hanya sebagai pembentuk kehidupan, tetapi juga lebih dari itu menjadi juga gara-gara timbulnya kemelekatan / kelengketan.

Tentu.. kalau tidak disadari.

Jasmani kita lengket pada yang halus-halus, yang lembut-lembut, yang hangat-hangat,
Kalau kita suka pijat itu, Kalau kita capek sedikit kalau tidak dipijat itu rasanya ini, sakitnya luar biasa, tetapi yang tidak punya kebiasaan pijat, ya.... tidak.
Jasmani mempunyai kelengketan, mungkin dengan kata yang lebih tegas ketagihan. Pada hal-hal tertentu, sentuhan-sentuhan tertentu, suara-suara tertentu. Kalau orang sudah biasa di daerah dingin atau di AC... begitu panas sedikit... wah sudah gak tahan. Kalau biasa minum air es... wah.. kalau gak ada air es seperti tidak minum (masih haus) walaupun sudah minum banyak.

Demikian pula khanda yang lain misalnya perasaan. Kita lengket pada perasaan yang menyenangkan. Darimana perasaan itu muncul? Dari panca indera ini bersentuhan dengan obyeknya... akan timbul perasaan senang atau tidak senang.

Kalau perasaan tidak senang muncul bagaimana bhante?

Oh... ingin disingkirkan cepat-cepat, ditutupi, dialihkan.

Kalau yang menyenangkan timbul?

Ingin dinikmati berlama-lama, ingin dikuasai, ingin dimiliki.

Kalau dituruti?

Oh.... ketagihannya lebih kuat.

Demikian pula khanda yang lain (kelompok yang lain). Kemampuan mengenali sering diterjemahkan persepsi dalam bahasa pali Sañña, itu juga menimbulkan kelengketan. Kita lengket pada bentuk-bentuk tertentu, yang menyenangkan, yang biasa dengan kita, yang memuaskan kita.

Juga khanda (kelompok) pikiran. Pikiran akan menimbulkan kelengketan yang kuat sekali. Lengket pada peristiwa-peristiwa yang lalu, nostalgia-nostalgia yang manis-manis.
Tetapi sangat menderita kalau mengingat peristiwa-peristiwa yang menyakitkan. Kemudian merancang apa yang ingin dicapai, apa yang ingin dilakukan dalam setahun ini dalam jangka waktu yang lebih panjang lagi.

Kalo gak bisa sakit ya bagus kan bhante?

Iya....

Kalo gak bisa tua ya bagus kan bhante? Muda terus... cakep, cantik, ganteng....

Iya....

Kalau anda bisa keturutan (terpenuhi) begitu bagaimana? Tidak sakit, tidak tua...
Dan kalau gak bisa mati juga bagus... hidup terus.

Itulah pikiran kita....

Apakah mungkin?

Tidak mungkin! Tidak pernah terjadi!
Tidak mungkin dan Tidak pernah terjadi, tetapi pikiran kita itu buta, tidak mau tahu.

Dari hati kita yang paling kecil... Kalau aku gak sakit, gak tua, dan gak mati.... waduh disuruh apa saja mau saya.

Agama Buddha.. tambah ini... tambah itu... ngangkat batu... cium tanah... mau semua. Pokoknya gak bisa sakit, gak bisa tua, dan gak bisa mati.

Mara yang katanya Super Sakti (Maha Kuasa) yang bisa memberikan kerajaan dunia, tidak bisa menjawab. Waktu pangeran Siddhartha mengajukan permohonan.

Mara.. aku ingin tidak bisa menjadi tua, aku ingin tidak bisa sakit, aku ingin tidak menjumpai kematian.

Mara.. tidak menjawab. Balik 180 derajat dan pergi.

Nah... ketagihan perasaan, ketagihan persepsi, ketagihan pikiran-pikiran itu, sebetulnya adalah WARNA (saya menggunakan kalimat-kalimat yang sederhana saja), WARNA dari arus kesadaran.

Bathin kita, mental kita itu ada 4 kelompok. Tapi empat kelompok ini asalnya dari yang terakhir (arus kesadaran) sehingga bisa dijadikan satu. Kemampuan merasakan, kemampuan mengenali, atau mengingat pikiran itu sebetulnya adalah kemampuan kesadaran (Viññana).

Kalau gak ada kesadaran bagaimana bhante?

Ya... mati.
Nah kesadaran itulah yang melahirkan kemampuan merasakan, berpikir dan mengenali. di tambah jasmani ini..., ya itulah manusia.

Ketagihan-ketagihan jasmani, perasaan, pengenalan, pikiran, dan kesadaran itu adalah PENGHALANG.

Dalam tujuan yang panjang untuk membebaskan diri kita dari penderitaan, ketegangan, kesedihan, ataupun dalam usaha-usaha duniawi yang pendek.

Kuliah supaya lulus, menabung supaya bisa membangun rumah,
Kalau ketagihan-ketagihan jasmani, perasaan, pikiran ini tidak diwaspadai, tujuannya akan terbengkalai.
Tidak akan lulus-lulus.

Bermabuk-mabukkan, minum-minuman keras itu enak.

Kamu belum pernah?

Belum...

Loh... Hari gini belum pernah? Waduh... rugi hidup di dunia.... Nanti kalau kamu lahir lagi jadi kodok, tidak bisa minum-minuman keras.

Sekarang bukan hanya minum-minuman keras, juga obat-obatan yang membuat katanya orang bisa melayang dan sebagainya-sebagainya.

Kelengketan-kelengketan jasmani dan kelengketan-kelengketan yang timbul dari aktifitas mental itu, kalau tidak diwaspadai bisa menjadi penghalang tujuan.

Dan kalau kelengketan-kelengketan itu juga tidak berusaha untuk diapa-apakan / dibiarkan, suka dengan kelangenannya.. hobbynya. Gak usah diperhatikan, di risaukan, gak usah diperhatikan dalam arti dikurangi...

BERBAHAYA...! Ibu bapak sekalian.

Mengapa berbahaya?

Kerena kelengketan-kelengketan itu membuat orang kecanduan, membuat orang ketagihan, mendorong orang untuk melakukan kejahatan. Kelengketan-kelengketan itu (Upadana) menjadi kilesa lebih tebal / besar / ganas. Kilesa itu adalah kotoran bathin.

Jadi kalau ketagihan, kelengketan, kesenangan itu dituruti.. dituruti... dituruti terus menerus.
Oh... bobotnya itu menjadi lebih berat.

Kalau misalnya dahulu jika mencuri itu, dia perang dulu di dalam bathinnya.
Ambil atau tidak....? Tidak atau ambil....? Nanti kalau akibat karmanya muncul bagaimana?

Tapi kemudian....
Coba-cobalah. Hukum karma berbuah benar atau tidak?....
Akhirnya DIAMBIL.... (mencuri).

Berhasil..... Senang....

Nah kesenangan dari berhasil mencuri itu menimbulkan kecanduan pada perbuatan mencuri itu... Bobotnya bertambah.

Kalau dia mengulangi lagi.. mengulangi lagi.. mengulangi lagi..
Pada saat ia mengulangi lagi pada saat yang kesekian kalinya itu...

Dia lebih ahli...

Berdebat dengan pikirannya hampir tidak ada.
Pikiran: Ambil...... langsung ambil.
Sudah tidak mikir-mikir neraka, akibat karma, langsung ambil saja.

Dorongan untuk mengambil itu sangat kuat, lebih kuat dibandingkan pada saat pertama dia melakukan perbuatan mencuri.

Mengapa?

Karena enaknya mencuri itu sudah menjadi candu.

Termasuk yang lain-lain. Kenikmatan-kenikmatan yang lain-lain seperti kenikmatan seksual, kenikmatan makan enak, pakai baju bagus, udara yang sejuk yang dia paling senang, suasana yang melankolis.

Kalau dia enjoy menikmati hal-hal seperti itu,

TIDAK DIWASPADAI...

Kenikmatan itu akan menjadi kuat, kenikmatan yang menjadi kuat menarik seseorang untuk menikmati kembali.... lebih kuat tarikannya.

Itu Kilesa.... Itu kotoran bathin.

Darimana datangnya kotoran bathin?

Warisan dari orang tua kita?

Tidak...

Dari mahluk lain?

Tidak...

Tetapi perbuatannya sendiri yang membuat dia senang dan nikmat lalu diulangi kembali... diulangi kembali... diulangi kembali.. terus menerus.

Nah magnitnya itu menjadi kuat. Akan menarik kita untuk melakukan itu lebih kuat lagi.

Dan kalau kita menuruti....?

Oh... itu juga tambah tebal lagi.

Kalau tambah tebal lagi bagaimana bhante?

Dia akan menarik lebih kuat lagi..
Kita akan melakukan lebih cepat lagi. (lingkaran setan).
Dia menuruti berarti kotoran bathinnya lebih tebal, kalau kotorannya bathinnya lebih tebal... maka tarikannya akan lebih kuat, kalau tarikannya lebih kuat... dia melakukan lebih banyak, kalau dia melakukan lebih banyak... maka kotoran bathinnya lebih tebal lagi, kalau kotoran bathinnya tambah tebal... maka dia menarik lebih kuat lagi.

Itu disebut kilesa....

Jadi tidak sekedar...
Jasmani dan bathin ini yang lengket, tetapi kelengketannya itu sudah menjadi magnit yang menarik orang untuk melakukan lagi..lagi.. lagi.

**Nah... kilesa itu juga "Mara" juga... Jenis yang kedua.

Yang pertama disebut Khanda Mara (jasmani dengan mental kita kalau sudah memburu kesenangan tidak diwaspadai kemudian menjadi melekat itu adalah penghalang dalam mencapai tujuan).

Dan kalau sudah melekat.. Dia akan menjadi kekuatan untuk menarik orang untuk melakukan seperti itu lagi. Itu disebut kilesa (kotoran bathin)... Mara jenis kedua.

Sewaktu-waktu kilesa itu keluar ibu bapak dan saudara.

Dimana bhante kilesa itu bersarangnya?

Ya.. di dalam mental kita. Di dalam arus kesadaran itu... di dalam pikiran itu.

Tidak datang dari luar bhante?

Tidak...

Mara yang disebut kotoran bathin itu (Mara jenis kedua) ada di dalam diri kita. Ya pedagang.. ya rohaniwan.. ya pejabat.. ya orang biasa.. ya guru.. ya murid.. ya anak kecil.. ya orang dewasa.. semua mempunyai timbunan kilesa.

Keluarnya kapan?

Keluarnya kalau dipancing atau terpancing. Lewat panca indera atau pikiran.
Di dalam agama Buddha pikiran dimasukkan indera yang keenam. Jadi mata, hidung, telinga, dan semua tertutup, tetapi pikiran masih bisa mengingat kenangan-kenangan yang lampau. Dan mengingat kenangan-kenangan yang lampau itu membuat kenikmatan memancing kotoran bathin untuk muncul.

Kalau kotoran bathin sudah muncul dan tidak dikendalikan....
Iman tidak mempan...
Keyakinan tidak mempan...
Pengertian tentang hukum karma tidak mempan...
Rasa malu tidak mempan...

Maka dia akan melakukan apa yang dia maui...
Yang penting aku nikmat.. yang penting aku enjoy... yang penting aku senang...
Tidak perduli bahwa itu adalah perilaku yang buruk, merugikan orang lain.

Jadi siapa bhante yang menyetop Pangeran Siddhartha pada saat dia meninggalkan istana itu?

Itu.... KOTORAN BATHINNYA sendiri....

Tetapi untuk menjelaskan kotoran bathinnya sendiri, hanya bisa dimengerti dan menarik untuk orang-orang yang senang olah bathin, senang belajar filsafat...

Untuk orang kebanyakan... untuk anak-anak.. untuk yang lain, tidak bisa mengerti bagaimana kotoran bathin bisa mengganggu orang... menghalang-halangi...
Jadi dibuatkan bentuk... di dalam komik, di dalam VCD digambarkan seperti Mahluk yang kekar, yang kuasa memberikan apa saja.

Jelasnya pada saat Pangeran Siddhartha meninggalkan istana terjadi pergulatan di dalam pikirannya... Jadi atau gak ya....? Di hutan kan nanti sepi... tidak seperti di istana semua serba lembut, serba enak, bagus, dilayani... Jadi apa gak ya...?

Pergulatan itu digambarkan sebagai Mara yang kemudian menyetop " Jangan-jangan pergi... kembali ke istana.. nanti kamu mau apa saja terpenuhi. Jadi raja, enak-enak, senang-senang... ".

Tetapi Pangeran Siddhartha sebelum meninggalkan istana mempunyai pengalaman melihat kejadian-kejadian dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kemudian pada waktu kotoran bathin akan kenikmatan menggoda pikirannya yang lain juga muncul.

Yah... aku mau kembali ke istana. Tetapi apakah bisa aku tidak sakit, tua dan mati? Tidak seperti orang-orang yang saya lihat kemarin-kemarin.

Tidak bisa juga..... Andaikata saya kembali ke istana juga, tidak jadi pergi ke hutan.
TIDAK.... saya akan tetap pergi meninggalkan istana untuk mencari jalan mengatasi penderitaan.

Nah... alasannya yang berdasarkan KEBIJAKSANAANNYA itu mengalahkan kotoran bathinnya yang ketagihan pada kenikmatan.

Itu mahluk agung,

Kalau kita mungkin kotoran bathin yang menang....

contoh:
Tidak usah masuk hutan, di hutan tidak ada pemilu.
Dapat apa nanti?
Nyamuknya gede-gede. Kembali-kembali...
Oh kalau kamu mencalonkan pasti kepilih...
Kurang apa? Perilakumu baik.. Materimu banyak.. Pengalaman banyak..

Ya... mungkin kelengketan (Kemelekatan) pada kedudukan, sanjungan, pujian, makan enak, materi dan lain sebagainya... yang MENANG...

Balik ke istana tidak jadi pergi ke hutan. Ya mungkin sekarang tidak ke hutan, menjadi bhikkhu lah....

Kan sama-sama juga seperti hidup di hutan. Di vihara kalau sudah malam seperti di hutan.
Tidak ada mall, tidak ada cafe-cafe..., itu tidak ada. Di vihara kalau malam sepi.... habis sembahyang meditasi... Habis meditasi masuk kamar sepi...
Teman-teman cowok-cewek tidak ada... Pangkat-pangkat tidak ada... Gajian tidak ada... Mau korupsi.. korupsinya kemana?

Ya.. jaman dulu ke hutan, kalau jaman sekarang masuk ke vihara.

Nah itu Mara yang kedua, terlalu banyak ilustrasi saya....

*** Yang ketiga....

To Be CONTINUE...


http://www.facebook.com/note.php?note_id=368697534826
di tulis oleh Locky Thitasilo (Officer BUC Jakarta)

21
Tolong ! / Butuh foto B. Jin saat diupasampada
« on: 09 January 2010, 02:54:24 AM »
Ada yg tinggal dkt Vhr Ekayana - Jkt n knl pengurus/bhante di sana ga? Bs tolong ke sana minta izin pinjam & scan foto tsb, trus email ke wa? Fotonya utk buku 40 vassa B. Jinadhammo.
Thx.

22
Seremonial / Papaa.. Hepi betdei ya..
« on: 08 December 2009, 12:22:30 AM »
Semoga cita2 papa bond segera tercapai..

Sukhi Hotu

_/\_

23
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi / Siapa penemu sepeda....??
« on: 25 November 2009, 12:56:10 AM »
"Sepeda adalah alat transportasi yang dikenal di Indonesia dengan nama Kereta Angin, karena digerakkan tanpa menggunakan motor. Dari bangunan itulah Sepeda motor itu berasal.

Konon nenek moyang sepeda berasal dari Prancis. Sejak awal abad ke-18, alat transportasi roda dua yang dinamai velocipede dikenal di negara tersebut. Kontruksinya pun masih sangat sederhana, karena belum menggunakan besi. Dengan model yang masih sangat “primit”, sepeda saat itu tidak menggunakan tongkat kemudi (setang), dan konstruksinya dari kayu.

Baron Karls Drais von Sauerbronn seorang pria Jerman. Atas dasar pengabdian kerjanya (penjaga hutan), dia menyempurnakan velocipede.

Sepeda modern mulai terbentuk pada tahun 1839, oleh seorang warga negara Skotlandia yang bernama Kirkpatrick MacMillan.

Sedangkan penyempurnaan sepedadi lakukan oleh Ernest Michaux, Prancis pada tahun 1855, dengan membuat pemberat engkol. Kesempurnaan Sepeda modern lebih diperkuat lagi oleh seorang warga Negara Prancis juga yang bernama Pierre Lalle ment pada tahun 1865, dimana dia memperkuat roda dengan menggunakan lingkaran besi disekelilingnya (pelek atau velg). Lellement juga yang memperkenalkan sepeda dengan roda depan lebih besar daripada roda belakang."

24
Kesehatan / Bersepeda Untuk Sehat dan Menurunkan Resiko Kematian
« on: 25 November 2009, 12:50:26 AM »
Sepintas, bersepeda mungkin dipandang sebagai olahraga yang mudah dilakukan. Dokter spesialis kedokteran olahraga dari Bagian Kedokteran Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Tanya Rotikan, mengingatkan bersepeda termasuk olahraga yang membutuhkan keterampilan. Memang umumnya orang yang sudah dapat mengendarai sepeda sekali akan bisa seterusnya.

Keterampilan utama yang dibutuhkan dalam latihan fisik ini adalah keseimbangan. Organ yang akan terpengaruh dalam latihan bersepeda termasuk jantung dan paru-paru. Sedangkan otot yang dilatih dengan bersepeda adalah otot tungkai, lengan, perut dan punggung. Cukup membuat tubuh bergerak.

Bersepeda adalah salah satu jenis olahraga aerobik, selain senam, joging, dan berenang. Bersepeda bisa dilakukan sebagai aktivitas fisik, sebagai latihan fisik alias exercise, atau juga sebagai sport atau olahraga. Aktivitas fisik meliputi kegiatan sehari-hari yang melibatkan gerakan tubuh. Termasuk semua kegiatan kita sehari-hari, seperti menulis atau menyapu lantai, dan bersepeda santai ke warung.

Tapi, tentu saja aktivitas fisik tidak optimal dalam memberikan manfaat kesehatan. Lain lagi dengan latihan fisik. Kegiatan yang termasuk latihan fisik ini adalah kegiatan yang memenuhi target denyut jantung tertentu. Misalnya bersepeda dalam jarak tertentu atau kecepatan tertentu. Sedangkan bersepeda sebagai bentuk olahraga biasanya melibatkan kompetisi. Jenis ini tentunya khusus untuk atlet dengan persyaratan tersendiri.

Sebagai latihan yang bisa dilakukan semua kalangan, tapi tanpa kompetisi, bersepeda merupakan latihan fisik. Ini berarti bersepeda harus dapat memacu denyut jantung sesuai dengan target. Dengan begitu, fungsinya sebagai latihan yang meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru akan lebih optimal. Target denyut jantung yang biasanya digunakan dalam latihan fisik adalah memenuhi angka 60%-85% dari 220 dikurangi usia. Misalnya, usia kita 20 tahun, berarti target denyut jantung adalah 60% dari 200, yaitu 120 denyut per menit.

Bersepeda baik dilakukan jika lengkap dengan pemanasan dan pendinginan, seperti umumnya latihan fisik. Perlu diperhatikan juga, apakah latihan itu dilakukan secara benar.

Orang-orang pengidap asma atau penyakit jantung, misalnya, disarankan agar berkonsultasi dulu dengan dokternya tentang olahraga apa yang cocok untuk kondisi tersebut.

Sebagai olahraga aerobik, bersepeda akan optimal bagi kebugaran tubuh jika dilakukan tiga hingga lima kali dalam seminggu, dengan memenuhi target denyut jantung. Bisa saja orang memulai secara bertahap, satu atau dua kali dulu dalam seminggu. Baru perlahan ditambah.

Tentu saja latihan itu dilakukan secara terukur juga. Idealnya latihan bersepeda, seperti latihan aerobik lain, dilakukan 20 hingga 60 menit sehari, misalnya bersepeda 10 menit di pagi hari, dan 10 menit lagi di sore hari. Pembakaran kalori yang terjadi karena bersepeda juga tergantung pada kecepatan, berat badan, dan jenis kelamin. Rata-rata kalori yang terbakar dengan latihan aerobik apa saja adalah 300 hingga 500 kalori per jam.

Uraian seputar latihan bersepeda itu berlaku untuk dua tipe bersepeda, yakni bersepeda statis dan bersepeda dinamis. Tentu saja beberapa faktor untuk bersepeda di luar ruang bisa menjadi pertimbangan. Misalnya sinar matahari dan polusi serta radikal bebas.


Selain menyenangkan, bersepeda membuat tubuh jadi tetap bugar. Berikut beberapa fakta menarik seputar bersepeda.

* Mengendarai sepeda bisa menyelamatkan hidup Anda! Sebuah penelitian melibatkan 13.375 perempuan dan 17.285 laki-laki, dan mengikuti kebiasaan mereka bersepeda ke tempat kerja. Seperti diinformasikan www.nybc.net, kebiasaan tersebut terbukti dapat menurunkan risiko kematian sebesar 40%.

* Menurut American Heart Association, aktivitas fisik seperti bersepeda yang dilakukan rutin setiap hari akan bermanfaat:
1. Menurunkan risiko terkena penyakit jantung karena bersepeda dapat memperlancar sirkulasi darah ke seluruh tubuh.
2. Menjaga berat badan.
3. Menjaga tingkat kolesterol dalam darah.
4. Menghindari dan mengatur tekanan darah yang tinggi.
5. Mencegah keropos tulang.
6. Meningkatkan kebugaran dan tenaga.
7. Membantu menghindari stres.
8. Meredakan tekanan atau otot-otot yang tegang.
9. Membantu kualitas tidur.
10. Membantu meningkatkan kepercayaan diri dan sikap optimis.
11. Merupakan salah satu kesempatan untuk mempererat hubungan sosialisasi, baik dengan keluarga maupun dengan kerabat.

* Dalam www.leedscyclists.org.uk juga disebutkan bahwa bersepeda statis selama satu jam dapat membakar sekitar 300 kalori. Sedangkan bersepada dinamis selama setengah jam dan dilakukan rutin setiap hari dapat membantu melenyapkan 5,5 kilogram lemak dalam satu tahun. Tentu saja latihan itu idealnya dilakukan rutin setiap hari. Dengan begitu, berat badan tetap dapat dijaga. Apalagi jika dibarengi perubahan pola makan yang sehat.

* Studi juga menunjukkan, bersepeda dan berjalan cepat dapat meningkatkan tingkat kebugaran kardiovaskular sebesar 3%-7%. Latihan itu juga bermanfaat menurunkan kolesterol hingga 5% dan menurunkan berat badan 3% dengan frekuensi rutin selama 15 minggu.

* Sebuah studi lain, masih dari situs yang sama, membuktikan pekerja yang rutin bersepeda sejauh 20 mil dalam satu minggu akan lebih terhindar dari penyakit jantung ketimbang rekan-rekan kerja mereka yang tidak bersepeda. Tentu saja faktor lain perlu jadi pertimbangan, seperti kebiasaan merokok, tingkat obesitas, tingkat kolesterol, dan tekanan darah.

25
Bersepeda merupakan langkah terbaik untuk mengakrabi kota, lingkungan, sekaligus berolahraga secara bersamaan. Salah satu upaya memperbaiki kualitas bersepeda di dalam kota justru berasal dari dua pihak, penduduk dan pemerintah kota. Seperti terungkap dalam penelitian Virgin-Vacations (www.virgin-vacations.com) belum lama ini, beberapa kota besar di dunia telah berhasil membuat penduduknya semakin banyak menggunakan sepeda sebagai alat transportasi. Infrastruktur dan lalu-lintas juga dirancang agar penduduk untuk bersepeda secara aman dan mudah. Berikut daftar 12 kota di dunia yang berhasil memperoleh predikat kota paling akrab buat pesepeda:

1. Amsterdam, Belanda (Population 750.000)
Sampai detik ini, Amsterdam masih memegang sebutan ibu kota sepeda di Eropa (bahkan terbaik di dunia). Tercatat 40% lalu-lintas dipadati hilir mudik sepeda. Kota ini berhasil memposisikan diri sebagai sahabat pesepeda dengan mempromosikan kehidupan lebih sehat dan gaya hidup lebih aktif bagi penduduknya. Pengembangan jaringan jalur sepeda dibuat meluas, lebih aman, cepat, nyaman, serta memberi road safety bagi pesepeda. Program pencegahan pencurian sepeda juga dirancang sebanding dengan meningkatnya populasi sepeda. Amsterdam juga membuat 10 ribu parkir sepeda di stasiun kereta.

Highlights: Merancang jalur sepeda dan lampu lan-tas. Memperhatikan bicycle safety. Sepeda sebagai bagian utama infrastruktur transportasi. Persewaan sepeda untuk umum. Menyediakan fasilitas parkir sepeda dan dijaga petugas keamanan. Peningkatan budaya bersepeda.

2. Portland, Oregon, AS (Population 533.492)
Portland memiliki jalur sepeda yang mengubungkan seluruh pelosok kota. Jaringan jalan ini terbukti sukses meningkatkan penggunaan sepeda. Portland memiliki budaya bersepeda yang cukup kental. Program commuter digalakkan dengan menyediakan sepeda bagi pekerja berpenghasilan rendah, termasuk fasiltas keamanan seperti lampu, kunci sepeda, helm, pompa ban, tool kit, peta dan jas hujan. Jaringan jalur sepeda makin bertambah dari 60 menjadi 260 mil sejak tahun 1990an. Jumlah pesepeda turut meningkat dalam periode yang sama, tanpa ikut menambah insiden kecelakaan.

Highlights: Meluasnya jalur sepeda baik on-road maupun off-road, Jalur khusus sepeda dan lampu lan-tas di jalan raya.

3. Copenhagen, Denmark (Population 1.8 Million)
Kota ini menduduki urutan enam dalam peringkat kota dengan kualitas hidup terbaik di dunia. Copenhagen terbukti berhasil mengadakan program komunitas sepeda. Seluruh warga Denmark umumnya memiliki minimal sebuah sepeda, dan Copenhagen beberapa tahun belakangan turut dikenal sebagai kota sepeda. Tercatat 32 persen pekerja menggunakan sepeda untuk ke kantor, dan 50 persen dari mereka beralasan memakai sepeda justru lebih cepat dan mudah.
Jalur sepeda telah meluas dan dipakai dengan baik. Jalur ini kerap terpisah dari jalan raya utama dan juga memiliki lampu lan-tas tersendiri. Copenhagen juga memiliki wilayah khusus, Christiania, yang benar-benar terbebas dari mobil.
Pihak kota menyediakan sepeda untuk umum dengan membayar deposit 20 kroner. Uang deposit itu dikembalikan ke penyewa, jika sepeda telah dikembalikan ke salah satu rak penyewaan sepeda.

Highlights: Persewaan sepeda gratis. Jalur sepeda secara khusus dan fasilitas sepeda menjadi bagian perencanaan pembangunan jalan umum

4. Boulder, Colorado, AS (Population 101,500)
Program yang mempromosikan bersepeda aman sukses dikembangkan kota Boulder. Program ini disebut Boulder Safe Routes to School, yakni memberi rasa aman dan nyaman bagi anak-anak untuk memakai sepeda berangkat dan pulang sekolah. Selain itu, lebih dari 4 ribu orang berpartipasi dalam Boulder Bike to Work Day yang diadakan reguler.

Highlights: Sepeda menjadi transportasi andalan. Fasilitas peta jalur sepeda tersedia secara on-line. Boulder Bike to Work Day.

5. Davis, California, AS (Population 65,000)
Kota kecil dengan jalur sepeda sepanjang 100 mil. Pengguna sepeda mencapai 17% dari pemukim kota Davis. Pemerintah membagikan peta lokal jalur sepeda. Membuat logo kota dengan gambar sepeda. Kota ini bakal mendirikan museum sepeda. Jumlah sepeda jauh lebih banyak dibanding mobil.

Highlights: Sebulan penuh mengadakan peringatan bersepeda disebut Cyclebration, jatuh pada bulan Mei. Universitas lokal melarang penggunaan mobil di dalam wilayah kampus. Membuat peraturan daerah tentang sepeda.

6. Sandnes, Norwegia (Population 56,000)
Pada tahun 1990, pemerintah Norwegia membuat pilot project selama 4 tahun untuk mengurangi penggunaan mobil. Sandnes terpilih menjadi salah satu dari dua kota yang ikut proyek tersebut. Tujuan utama proyek ini membuat sebuah kota yang bersahabat bagi pesepeda, dan menggalakkan penggunaan sepeda. Kini, Sandnes telah disulap menjadi kota di Norwegia dengan fasilitas terbaik bagi pesepeda.

Highlights: Pembuatan jalur khusus sepeda. Transportasi utama adalah sepeda. Persewaan sepeda untuk umum. Parkir sepeda yang merata di seluruh kota.

7. Trondheim, Norwegia (Population 161,730)
Kota ini menciptakan fasiltas pertama di dunia, Bicycle Lift (Trampe). Lift tersebut juga menjadi daya tarik utama wisata bagi kota Trondheims. Tujuan pembangunana lift ini yakni mengantarkan pesepeda mendaki tanjakan tanpa perlu turun dari sepeda. Mengingat topografi kota Trondheim yang berada di lereng gunung, fasilitas tersebut cukup membantu bagi pesepeda. Pemerintah kota Trondheim turut menyediakan persewaan sepeda untuk umum. Sekitar 18% penduduknya menggunakan sepeda untuk bekerja maupun ke sekolah.

Highlights: Bicycle lift. Membuat jalur khusus sepeda.

8. San Francisco, California (Population 744,041)
San Francisco merupakan kota kedua berpenduduk terbesar di AS, tak heran bila sistem transportasi sepeda menjadi andalan utama. Kota ini secara konsisten menempati urutan teratas dari survey majalah Bicycling untuk penggunaan sepeda. Terdapat 40 ribu penduduk San Fransisco bersepeda ke tempat kerja . Terdapat jalur sepeda sepanjang 63 mil.
San Francisco Bicycle Coalition mengajukan 8 kandidat untuk duduk dalam San Francisco Board of Supervisors, dan seluruhnya terpilih. Pengawas kota tersebut menempatkan prioritas utama bagi kebutuhan pejalan kaki dan pesepeda, dibanding transportasi massal. Dengan pertambahan jumlah pesepeda, seluruh tranportasi umum kini dilengkapi alat pembawa sepeda.

Highlights: Pembuatan jalur khusus sepeda. Budaya memakai sepeda dipadukan dengan pengaruh politis.

9. Berlin, Jerman (Population 3.4 Million)
Kota ini telah memiliki 80 kilometer jalur khusus sepeda yang terhampar di jalan utama. Terdapat 400 ribu pesepeda setiap hari. Disediakan pilihan jalur bersepeda secara on line.

Highlights: Jalur sepeda. Peta rute online. Bike rentals.

10. Barcelona, Spanyol (Population 1,605,602)
pada 22 Maret 2007, Barcelona City Council memulai layanan Bicing, layanan fasilitas penyewaan sepeda sebagai transportasi untuk umum. Penyewa terlebih dahulu mendaftar untuk memperoleh kartu. Kartu ini sebagai identitas sewa dan berhak meminjam sepeda di 100 pos yang tersebar di penjuru kota Barcelona. Penyewa diperbolehkan memakai sepeda di dalam kota, lantas mengembalikan di pos berikutnya. Barcelona juga membuat 'green ring' yang mengelilingi area metropolitan dengan jalur sepeda. Terdapat 3250 tempat parkir di seputar kota. Pada September 2007, diselenggarakan Car Free Day, Sustainable and Safe Mobility Week, Festival of the Bicycle , serta Bike Week Program.

Highlights: Jalur khusus sepeda dan fasiltas parkir di bawah tanah yang cukup luas serta dijaga.

11. Basel, Swiss (Population 200,000)
Kota Basel lebih cocok disebut sebagai kota agrowisata. Dikelilingi lahan perkebunan buah dan peternakan, Basel sangat ideal untuk wisata bersepeda. Di penjuru kota ini telah dibangun rute khusus untuk pengguna sepeda. Peta rute khusus juga disediakan bagi pengguna sepeda. Sepeda dapat disewa melalui Rent-a-Bike yang terdapat di bike park.

Highlights: Jalur khusus sepeda secara independent. Peta rute sepeda. Persewaan sepeda.

12. Kota Palu, Indonesia .....?

Mungkinkah Palu masuk dalam daftar ini 2-3 tahun mendatang...

itu semua tergantung kita, mulailah gunakan sepeda sekarang juga.

26
Dibawah ini adalah alasan-alasan klasik untuk tidak naik sepeda:

1. Saya tidak punya sepeda.
Jawabannya gampang. Beli sepeda. Sepeda tidak harus mahal, bekas pun oke, yang penting bisa dipakai dan benar-benar dipakai, bukan hanya jadi pajangan di rumah.

2. Saya tidak bisa naik sepeda.
Kebanyakan orang bisa naik motor, sehingga kalau sudah bisa naik motor pasti bisa naik sepeda. Untuk yang benar-benar tidak bisa, maka harus belajar karena semua orang bisa jadi anda juga Pasti Bisa!

3. Naik sepeda panas dan saya berkeringat banget sampai di sekolah/kantor.
Ini pasti terjadi apakah naik sepeda ataupun motor. Tetapi lebih lagi kalau anda naik sepeda sambil ngebut. Pergi naik sepeda agak pagian sehingga matahari belum terik, dan jangan dikebut. Jalan santai saja sehingga bisa dinikmati juga. Tapi memang akan lebih baik kalau anda membawa peralatan mandi dan bisa mandi di tempat tujuan anda.

4. Kantor atau sekolah saya jauh dari rumah.
Kita gak harus bersepeda dari depan pintu rumah sampai meja kerja kita. Yang penting adalah pemakaian alternatif transportasi. Kalau anda tinggal di apartemen di tengah kota atau kos dekat kantor sih tidak ada alasan. Tapi saya juga kenal banyak orang yang gowes dari Bekasi, Bintaro dan tempat jauh lainnya ke tengah kota Jakarta. Kalau anda merasa perjalanan cukup jauh, maka bisa disiasati dengan kombinasi kendaraan umum lainnya seperti busway atau yang di Bogor bisa naik kereta dulu baru naik sepeda. Yang pasti kalau kita mau cari caranya pasti ketemu.

5. Naik sepeda polusi.
Ini juga salah satu alasan saya sewaktu pertama kali naik sepeda, yaitu karena polusi kendaraan yang gila-gilaan. Tapi solusinya juga ada kok. Saya kemana-mana pakai masker merek Maskr. Masker ini pakai karbon aktif dan bisa dicuci. Lalu kalau pulang naik sepeda juga saya cuci mata dengan y-rins. Kalau sudah begini sih oke-oke aja kok.

6. Naik sepeda pelan.
 Kalau anda tidak terbiasa pasti terasa lama, tetapi kebanyakan dari pesepeda bisa merasa lebih cepat dari mobil karena kita tidak terkena macet, tidak seperti motor kita bisa naik di trotoar (walaupun tidak direkomendasikan), dan di lampu merah kita bisa langsung paling depan. Untuk perjalanan yang pendek naik sepeda malah bisa dibilang jauh lebih cepat karena tidak usah cari parkir. Tambah lagi, kalau anda semakin terbiasa naik sepeda, maka kecepatan anda pun bisa bertambah sehingga semakin lama semakin cepat sampai di tujuan.

7. Naik sepeda berbahaya.
Naik sepeda menurut saya lebih aman dari naik mobil dan motor. Yang pasti kalau naik sepeda itu aman, jadi kalau sampai terjadi sesuatu bisa dibilang 50% adalah kesalahan si pengendara sepeda sendiri seperti belok tanpa memberi tanda, melewati lampu merah seenaknya, berkendara melawan arah arus, dsb. Untuk itu maka semua pengendara sepeda harus mengerti cara-cara petunjuk berkendara yang benar. salah satu panduan yang baik adalah dari bicyclesafe.com yang memberikan gambaran (berikut gambar) untuk cara mengedarai sepeda yang baik dan benar. Selain itu memakai helm, baju berwarna terang, dan lampu belakang (plus depan) bisa mengurangi resiko bahaya ini. Yang menarik adalah Pedaling Health (.pdf) dari Australia mengatakan bahwa bila kita bersepeda 1 jam per hari (normal untuk yang rutin ke kantor atau ke sekolah) dapat mencegah resiko serangan jantung 4x lebih besar dibandingkan resiko tertabrak. Jadi pada akhirnya naik sepeda malah menambah umur hidup dibandingkan resiko kecelakaan.

8. Cuaca tidak menentu, bisa tiba-tiba hujan.
Saya juga lebih senang naik sepeda kalau cuaca cerah dengan matahari. Saya juga kurang suka naik sepeda sambil hujan-hujanan, apalagi banjir. Tapi semua bisa diatasi dengan selalu siap dengan jaket hujan atau ponco, memasang fender di roda sepeda agar tidak terciprat, merencanakan perjalanan dengan tepat, dan selalu mengetahui perkiraan cuaca. Tetapi bila cuaca benar-benar kurang baik dan anda juga tidak nyaman untuk naik sepeda, anda bisa tunda naik sepedanya dan kembali naik mobil. Untuk orang yang sudah memilih naik sepeda dibanding naik mobil, maka anda sudah lebih baik dari kebanyakan orang yang masih memilih naik mobil, jadi sekali-sekali naik mobil juga ok. Intinya, enjoy aja dan jangan naik sepeda menjadi beban.


Kalau kita sudah memilih naik sepeda, apa keuntungannya?

1. Yang pasti sehat.
Jika 1/3 saja dari perjalanan pendek menggunakan mobil digantikan bersepeda, maka resiko penyakit jantung secara nasional akan turun antara 5 hingga 10 persen (Bikes not Fumes, CTC, 1992).

2. Yang jelas hemat.
Sepeda itu awet, bisa dipakai bertahun-tahun tanpa harus pakai sim, pajak, dan asuransi. Lebih dari itu kita tidak perlu beli BBM dan bayar parkir. Perawatan untuk pemakaian normal paling Rp. 50.000,– per bulan (kecuali modifikasi sana sini)

3. Dijamin hijau.
Naik sepeda tidak menimbulkan polusi sehingga ikut melestarikan lingkungan.


Jadi apa lagi alasan untuk tidak naik sepeda?

27
Theravada / Sati Sampajanna.. Cattari Satipatthana..
« on: 12 November 2009, 01:05:21 AM »
Kmdn di AN 10.61:

Para bhikkhu, ketika hubungan dgn org2 yg bijak terjadi, m'dengarkan Dhamma sejati pun terjadi.

Ketika m'dengarkan Dhamma sejati terjadi, keyakinan pun terjadi.

Ketika keyakinan terjadi, perhatian yg benar pun terjadi.

Ketika perhatian yg benar terjadi, kewaspadaan dan pemahaman yg jernih pun terjadi.

Ketika kewaspadaan dan pemahaman yg jernih terjadi, pengendalian indra pun terjadi.

Ketika pengendalian indra terjadi, 3 cara perilaku yg baik pun terjadi.

Ketika 3 cara perilaku yg baik terjadi, 4 landasan kewaspadaan pun terjadi.

Ketika 4 landasan kewaspadaan terjadi, 7 faktor pencerahan pun terjadi.

Ketika 7 faktor pencerahan terjadi, pembebasan oleh pengetahuan tertinggi pun terjadi.

Itulah makanan bagi pembebasan oleh pengetahuan tertinggi, dan dmkn pembebasan oleh pengetahuan tertinggi terjadi.


Gmn membedakan sati pd sati sampajanna dgn sati pd cattari satipatthana?
Sampajanna itu sbtlnya "4 pemahaman jernih" atau "perhatian/kesadaran penuh"?


_/\_

28
Tolong ! / siapa prn ikut ujian profesi pasar modal?
« on: 26 October 2009, 11:07:24 PM »
_/\_

Bisa ga bagi tips & pengalaman selama persiapan ujianny?
Bahan ujian yg mesti dipelajari apa aja? Prioritas bab apa?
Soal ujian yg dominan muncul kek gmn? Ada soal hitunganny ga? Susah ga?
Thx in advance..

29
Meditasi / MENGAPA MEDITASI GA MAJU-MAJU....
« on: 14 October 2009, 12:51:16 PM »
Mengapa Meditasiku Gak Maju-Maju?

Sutta ini menjelaskan mengapa meditasi seseorang tak berhasil. Landasan apa yang diperlukan supaya meditasi seseorang berhasil? Sang Buddha menjelaskan hal ini dengan begitu sederhananya.

Sumber: Meghiya Sutta (Udana IV.1 bagian dari Khuddaka Nikaya)

Demikian telah kudengar. Satu ketika Sang Bhagava tengah bersemayam di antara orang-orang Calika, di Gunung Calika. Adapun pada ketika itu YM Meghiya adalah pembantu Sang Bhagava. Kemudian YM Meghiya pergi kepada Sang Bhagava dan, ketika tiba, setelah menyalami beliau, berdiri di satu sisi. Sementara ia tengah berdiri di sana, ia berkata kepada Sang Bhagava, "Aku, Bhante, ingin pergi ke Desa Jantu untuk mengumpulkan makanan sedekah."

"Lakukanlah, Meghiya, apa yang engkau pikir sekarang waktunya untuk dilakukan."

Kemudian di pagi hari, YM Meghiya, setelah mengenakan jubah dan membawa mangkuk serta jubah-luarnya, memasuki Desa Jantu untuk mengumpulkan makanan sedekah. Setelah pergi mengumpulkan makanan sedekah di Desa Jantu, sehabis bersantap, kembali dari pengumpulan makanan sedekahnya, ia pergi ke tepi Sungai Kimikala. Sementara ia tengah berjalan di sepanjang tepi sungai untuk melatih kakinya, ia melihat sebuah hutan mangga yang menyenangkan, mempesona. Melihatnya, pikiran ini timbul padanya: "Betapa menyenangkan dan mempesonanya hutan mangga ini! Ini adalah sebuah tempat yang ideal bagi seorang putra kaum yang mencita-citakan upaya, untuk berupaya dalam meditasi. Bila Sang Bhagava memberiku ijin, aku ingin berupaya dalam meditasi di hutan mangga ini."

Maka YM Meghiya pergi kepada Sang Bhagava dan, ketika tiba, setelah menyalami beliau, duduk di satu sisi. Sementara ia tengah duduk di sana, ia berkata kepada Sang Bhagava, "Begini, Bhante, di pagi hari, setelah mengenakan jubah dan membawa mangkuk serta jubah-luarku, aku memasuki Desa Jantu untuk mengumpulkan makanan sedekah. Setelah pergi mengumpulkan makanan sedekah di Desa Jantu, sehabis bersantap, kembali dari pengumpulan makanan sedekahku, aku pergi ke tepi Sungai Kimikala. Sementara aku tengah berjalan di sepanjang tepi sungai untuk melatih kakiku, aku melihat sebuah hutan mangga yang menyenangkan, mempesona. Melihatnya, pikiran ini timbul padaku: 'Betapa menyenangkan dan mempesonanya hutan mangga ini! Ini adalah sebuah tempat yang ideal bagi seorang putra kaum yang mencita-citakan upaya, untuk berupaya dalam meditasi. Bila Sang Bhagava memberiku ijin, aku ingin pergi ke hutan mangga tersebut untuk berupaya dalam meditasi.' Bila Sang Bhagava, Bhante, mengijini ku, aku ingin pergi ke hutan mangga tersebut untuk berupaya dalam meditasi."

Ketika ini dikatakan, Sang Bhagava menanggapi YM Meghiya, "Selama aku masih sendirian, bersemayamlah di sini sampai bhikkhu lainnya datang."

Kedua kalinya, YM Meghiya berkata kepada Sang Bhagava, "Bhante, Sang Bhagava tidak punya sesuatu untuk dilakukan lebih lanjut, tidak punya sesuatu untuk ditambahkan kepada apa yang beliau telah lakukan. Aku, bagaimanapun, punya sesuatu untuk dilakukan lebih lanjut, sesuatu untuk ditambahkan kepada apa yang telah kulakukan. Bila Sang Bhagava mengijiniku, aku ingin pergi ke hutan mangga tersebut untuk berupaya dalam meditasi."

Kedua kalinya, Sang Bhagava menanggapi YM Meghiya, 'Selama aku masih sendirian, bersemayamlah di sini sampai bhikkhu lainnya datang."

Ketiga kalinya, YM Meghiya berkata kepada Sang Bhagava, "Bhante, Sang Bhagava tidak punya sesuatu untuk dilakukan lebih lanjut, tidak punya sesuatu untuk ditambahkan kepada apa yang beliau telah lakukan. Aku, bagaimanapun, punya sesuatu untuk dilakukan lebih lanjut, sesuatu untuk ditambahkan kepada apa yang telah kulakukan. Bila Sang Bhagava mengijiniku, aku ingin pergi ke hutan mangga tersebut untuk berupaya dalam meditasi."

"Karena engkau berbicara mengenai upaya, Meghiya, apa yang dapat kukatakan? Lakukanlah, Meghiya, apa yang engkau pikir sekarang waktunya untuk dilakukan."

Kemudian YM Meghiya, bangkit dari duduknya, menyalami Sang Bhagava dan mengitarinya di sebelah kanan, pergi ke hutan mangga tersebut. Ketika tiba, setelah pergi jauh ke dalam hutan tersebut, ia duduk di kaki sebuah pohon untuk bersemayam hari itu.

Adapun ketika YM Meghiya tengah bersemayam di hutan mangga, ia terus menerus dilanda oleh tiga jenis pemikiran buruk, tak-cakap, yakni - pemikiran keinderawian, pemikiran jahat, dan pemikiran celaka. Kemudian YM Meghiya membatin: "Betapa menakjubkan! Betapa mengagumkan! Walaupun dulu lewat keyakinan aku berkelana dari kehidupan berumah ke tak-berumah, masih saja aku dikuasai oleh tiga jenis pemikiran buruk, tak-cakap, yakni - pemikiran keinderawian, pemikiran jahat, dan pemikiran celaka." Keluar dari penyepiannya di sore hari, ia pergi kepada Sang Bhagava dan, ketika tiba, setelah menyalami beliau, duduk di satu sisi. Sementara tengah duduk di sana, ia berkata kepada Sang Bhagava, "Begini, Bhante, ketika aku tengah duduk di hutan mangga, aku terus menerus dilanda oleh tiga jenis pemikiran buruk, tak-cakap, yakni - pemikiran keinderawian, pemikiran jahat, dan pemikiran celaka. Kemudian aku membatin: 'Betapa menakjubkan! Betapa mengagumkan! Walaupun dulu lewat keyakinan aku berkelana dari kehidupan berumah ke tak-berumah, masih saja aku dikuasai oleh tiga jenis pemikiran buruk, tak-cakap, yakni - pemikiran keinderawian, pemikiran jahat, dan pemikiran celaka.'"

"Meghiya, bagi ia yang pembebasan benaknya masih belum matang, lima hal membawanya pada kematangan. Lima yang mana?

"Begini, Meghiya, bhikkhu tersebut memiliki para rekan, sahabat, dan kawan yang mengagumkan. Bagi ia yang pembebasan benaknya masih belum matang, inilah hal pertama yang membawanya pada kematangan.

"Selanjutnya, Megghiya, bhikkhu tersebut saleh. Ia hidup terkendali sesuai dengan Patimokkha, sempurna dalam perilaku dan lingkup kegiatannya. Ia melatih dirinya, setelah menjalani aturan-aturan latihan, melihat bahaya dalam kesalahan terkecilpun. Bagi ia yang pembebasan benaknya masih belum matang, inilah hal kedua yang membawanya pada kematangan.

"Selanjutnya, Meghiya, ia dapat mendengar sekehendaknya, dengan leluasa dan tanpa kesulitan, pembicaraan yang benar-benar arif dan mendukung pada terbukanya benak, yaitu, pembicaraan mengenai sedikitnya keinginan, mengenai kepuasan hati, mengenai penyepian, mengenai ketak-terjeratan, mengenai pembangkitan semangat, mengenai kesalehan, mengenai konsentrasi, mengenai kebijaksanaan, mengenai pembebasan, dan mengenai pengetahuan serta visiun pembebasan. Bagi ia yang pembebasan benaknya masih belum matang, inilah hal ketiga yang membawanya pada kematangan.

"Selanjutnya, ia menjaga semangatnya terbangkitkan untuk meninggalkan hal-hal (batiniah) yang tak-cakap dan untuk mengambil hal-hal yang cakap. Ia tabah, teguh dalam usahanya, tidak mengelakkan tugas-tugasnya berkenaan dengan hal-hal yang cakap. Bagi ia yang pembebasan benaknya masih belum matang, inilah hal keempat yang membawanya pada kematangan.

"Selanjutnya, ia penuh kebijaksanaan, dikaruniai dengan kebijaksanaan mengenai kemunculan dan keberlaluan -- mulia, menembus, mengarah pada habisnya penderitaan dengan benar. Bagi ia yang pembebasan benaknya masih belum matang, inilah hal kelima yang membawanya pada kematangan.


"Meghiya, ketika seorang bhikkhu memiliki para rekan, sahabat, dan kawan yang mengagumkan, akan dapat diharapkan bahwa ia akan berbudi-luhur, akan hidup terkendali sesuai dengan Patimokkha, sempurna dalam perilaku dan lingkup kegiatannya, dan akan melatih dirinya, setelah menjalani aturan-aturan latihan, melihat bahaya dalam kesalahan terkecilpun.

"Ketika seorang bhikkhu memiliki para rekan, sahabat, dan kawan yang mengagumkan, akan dapat diharapkan bahwa ia akan dapat mendengar sekendaknya, dengan leluasa dan tanpa kesulitan, pembicaraan yang benar-benar arif dan mendukung pada terbukanya benak, yaitu, pembicaraan mengenai sedikitnya keinginan, mengenai kepuasan hati, mengenai penyepian, mengenai ketakterjeratan, mengenai pembangkitan semangat, mengenai kesalehan, mengenai konsentrasi, mengenai kebijaksanaan, mengenai pembebasan, dan mengenai pengetahuan serta visiun pembebasan.

"Ketika seorang bhikkhu memiliki para rekan, sahabat, dan kawan yang mengagumkan, akan dapat diharapkan bahwa ia akan menjaga semangatnya terbangkitkan untuk meninggalkan hal-hal yang tak-cakap, dan untuk mengambil hal-hal yang cakap -- tabah, teguh dalam usahanya, tidak mengelakkan tugas-tugasnya berkenaan dengan hal-hal yang cakap.

"Ketika seorang bhikkhu memiliki para rekan, sahabat, dan kawan yang mengagumkan, akan dapat diharapkan bahwa ia akan penuh kebijaksanaan, dikaruniai dengan kebijaksanaan mengenai kemunculan dan keberlaluan - mulia, menembus, mengarah pada habisnya penderitaan dengan benar.

"Dan selanjutnya, sewaktu bhikkhu tersebut teguh dalam lima hal ini, terdapat empat hal tambahan yang ia hendaknya kembangkan: Ia hendaknya mengembangkan (perenungan akan) keburukrupaan agar dapat meninggalkan nafsu. Ia hendaknya mengembangkan cinta kasih agar dapat meninggalkan kehendak jahat. Ia hendaknya mengembangkan kesadaran atas masuk-dan-keluarnya nafas agar dapat memotong pemikiran. Ia hendaknya mengembangkan pencerapan mengenai ketidakkekalan agar dapat menumbangkan kecongkakan, 'aku ada.' Bagi seorang bhikkhu yang mencerap ketidakkekalan, pencerapan mengenai bukan-diri menjadi kokoh. Orang yang mencerap bukan-diri meraih tumbangnya kecongkakan, 'aku ada' - meraih Nibbana di sini dan sekarang."

Kemudian, menginsyafi pentingnya hal tersebut, Sang Bhagava ketika itu mengutarakan sabda ini:

Pemikiran sepele maupun pemikiran halus,
ketika diikuti, mengobarkan pikiran.
Tak memahami cara bekerjanya pikiran,
ia tunggang langgang, karena lalai mengendalikannya.

Namun memahami cara bekerjanya pikiran,
ia yang tekun dan seksama akan mengendalikannya dari
hal yang mengobarkan pikiran,
maka Ia yang telah bangun akan
membiarkan pikiran seperti itu berlalu tanpa jejak
.


Catatan Khemanando Bhku: MENGAPA MEDITASI GA MAJU-MAJU...
http://www.facebook.com/note.php?note_id=177337385738&ref=nf#/note.php?note_id=177337385738&ref=nf

30
Kata Pengantar

Bhikkhu Jinadhammo Maha Thera, sosok anggota Sangha yang sederhana, bersahaja, tenang, penuh cinta kasih dan kadang penuh humor memasuki 40 vassa pengabdian dalam pengembangan agama Buddha di Indonesia terutama di bumi Andalas (Pulau Sumatera). Sosok yang memberi pengarahan tanpa menggurui dan tidak menyakiti yang bertanya, memasuki usia ke-65 tahun ini masih penuh semangat tanpa mengenal lelah menyebarkan dan mengembangkan Buddha Dhamma.

Dalam 40 vassa pengabdian sebagai anggota Sangha di bumi Andalas, sang “Eyang” telah bepergian ke berbagai pelosok daerah di Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, dan Aceh. Tak sedikit vihara yang berdiri atas prakarsa dan dorongan beliau, juga tidak sedikit umat Buddha yang menjadi mengerti praktik Buddha Dhamma yang sebenarnya atas bimbingan dan pengarahan beliau di daerah tersebut. Tak heran kalau banyak pihak yang mengakui perkembangan agama Buddha di daerah tersebut tidak lepas dari keuletan beliau di dalam penyebaran Buddha Dhamma.

Sebagaimana kesederhanaan yang ditunjukkan beliau dalam kehidupan sebagai anggota Sangha, arahan beliau kepada umat Buddha juga sangat sederhana.
“Bacalah berulang-ulang Empat Kebenaran Mulia, simak dan praktikkan Jalan Mulia Beruas Delapan. Hadapi dan terima kenyataan hidup yang penuh penderitaan dengan lapang dada. Semua mengalami dukkha. Kembangkan sikap cinta kasih kepada semua makhluk sebagaimana tercantum dalam Karaniya Metta Sutta. Segala sesuatu yang terbentuk dan dibentuk adalah tidak kekal. Berlatihlah dengan sungguh-sungguh, dengan kamma mendukung, disertai objek meditasi yang tepat, Nibbana dapat tercapai.”

Buku saku ini diterbitkan sebagai pengantar, pemberitahuan kepada umat Buddha tentang akan diterbitkannya sebuah buku yang berisi catatan perjalanan, pengabdian Bhikkhu Jinadhammo Maha Thera selama 40 vassa. Buku “Catatan dalam Gambar, 40 Vassa Bhikkhu Jinadhammo Maha Thera"; “40 Vassa Bhikkhu Jinadhammo Maha Thera, A Pictorial Retrospect” yang akan diterbitkan tersebut merupakan buku bergambar yang memuat foto-foto dan penjelasan  rangkaian kegiatan yang telah dilakukan oleh Bhikkhu Jinadhammo Maha Thera di dalam pengabdian beliau mengembangkan Buddha Dhamma.

Melalui buku saku ini juga, Tim Penulis dan Penyusun buku “Catatan dalam Gambar, 40 Vassa Bhikkhu Jinadhammo Maha Thera” memohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i se-Dhamma untuk bersedia memberikan dukungan untuk penerbitan buku ini baik dalam bentuk data (foto berikut penjelasannya) dan dana. Kami yakin dengan dukungan Bapak/Ibu/Sdr/i se-Dhamma, apa yang akan kami lakukan ini dapat menjadi lebih baik. Kiranya buku tersebut dapat turut mendorong semangat pengembangan Buddha Dhamma di bumi Nusantara yang kita cintai ini.

Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta...


Tim Penyusun Buku
“Catatan dalam Gambar, 40 Vassa Bhikkhu Jinadhammo Maha Thera”




Sang “Eyang”, Bhikkhu Jinadhammo Maha Thera

Terlahir di Desa Gempol Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali di Jawa Tengah pada tanggal 3 September 1944 dari pasangan Bapak Adma M. dan Ibu Sadiem, dan diberi nama Sunardi. Kedua orang tuanya tentu tidak pernah menyangka kalau putra ke tiga dari enam bersaudara ini bakal menjadi seorang anggota Sangha yang cukup dihormati di Indonesia khususnya di wilayah Rayon I.

Masa kecil Sunardi boleh dibilang tak terlalu dinikmatinya, maklum selain keadaannya sendiri yang sering sakit-sakitan, situasi pada saat itu yang masih dalam suasana perang. Sunardi kecil dan keluarganya harus selalu berpindah-pindah. Kadang ke Timur, kadang ke Barat, Utara, dan Selatan, yang penting menghindar ke arah berlawanan dari suara senapan. Bukan hanya ketakutan yang dirasakan, tapi kelaparan juga kerap kali menghantui warga desa. Pada waktu itu, makan nasi dengan lauk kacang sudah merupakan suatu yang patut disyukuri dan terasa sangat nikmat.

Sepulang sekolah, Sunardi selalu membantu orang tuanya di sawah. Sesekali ia menerima upahan dari para tetangga untuk menggembalakan ternak kerbau dan kambing. Dan sambil menunggui gembalaannya merumput, lagi-lagi Sunardi meneruskan kesukaannya mencari batu atau sesuatu yang bisa digunakan untuk diukir.

Pada masa remaja, Sunardi bersama teman-temannya sering mengunjungi Candi Borobudur dan Candi Prambanan yang tidak jauh dari rumahnya. Di kedua tempat tersebut banyak sekali gambar relief dan patung yang sangat indah di sepanjang dinding candi. Setelah melihat semua keindahan yang ada di candi tersebut, sejumlah pertanyaan muncul dalam diri Sunardi. Siapa yang membuatnya? Untuk apa bangunan tua itu dan apa manfaatnya? Keinginan mengetahuinya begitu besar, dan mungkin karena kamma Sunardi telah berbuah, melalui seorang rekannya dari Bandung ia mendapat kiriman majalah Lembaran Mutiara Minggu (LMM) yang isinya memuat empat agama besar di Indonesia, yakni Islam, kr****n, Hindu, dan Buddha. Setelah membaca majalah tersebut, mulailah Sunardi mengenal agama Buddha. Akhirnya, jawaban dari setiap pertanyaan yang timbul tentang relief-relief dan patung-patung di Candi Borobudur dan Candi Prambanan terjawab sudah, yang mana relief-relief dan patung-patung tersebut menggambarkan kebesaran agama Buddha di Indonesia pada zaman Sriwijaya dan Majapahit.

Sunardi terus mempelajari agama Buddha melalui majalah LMM yang selalu dikirim kepadanya. Semakin banyak yang dibaca dan dihayati. Sunardi merasa Buddha Dhamma begitu menarik, dapat menentramkan dan membahagiakan dirinya.

Dalam suatu kesempatan di kota kembang, Bandung, Sunardi bertemu dengan Bhikkhu Ashin Jinarakkhita. Dari beliaulah Sunardi mulai mempelajari paritta-paritta suci dan memperdalam Dhamma. Pertemuan dengan Bhikkhu Ashin Jinarakkhita membuat Sunardi semakin aktif mendalami ajaran Buddha Dhamma.

Berkat kemauan dan ketekunan hati yang kuat terhadap Buddha Dhamma, dalam waktu singkat, Sunardi telah menguasai paritta-paritta suci dan mulai memimpin kebaktian. Sejak tahun 1962, mulailah Sunardi mendampingi Bhikkhu Ashin Jinarakkhita dalam mengembangkan agama Buddha baik di Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa.

Dan Sunardi terus melanjutkan upayanya mengembangkan agama Buddha sampai saat ini sebagai anggota Sangha. Apa saja yang telah dilakukan Sunardi yang sekarang kita kenal sebagai sosok Bhikkhu Jinadhammo? Apa kesan umat Buddha terhadap dirinya? Semuanya dapat kita baca dan teladani dalam buku yang akan diterbitkan sebagai ungkapan rasa hormat dan penghargaan atas 40 vassa pengabdian beliau.



Penerbitan Buku

Buku tersebut akan diterbitkan oleh:
Panitia Perayaan 40 Vassa Bhikkhu Jinadhammo Maha Thera.
d.a. Vihara Buddha Dharma
       Jl. Jend. Sudirman No. 8
       Bagan Batu-Riau 28992
       Telp. (0765) 551889



Sumber Dana

Sumber dana penerbitan buku tersebut:
1.   Kas Panitia Perayaan 40 Vassa Bhikkhu Jinadhammo Maha Thera
2.   Dana partisipasi umat sebagai wujud penghargaan atas upaya yang telah dilakukan oleh Bhikkhu Jinadhammo Maha Thera.

Bagi Bapak/Ibu/Sdr/i se-Dhamma yang ingin memberikan bantuan dalam upaya penerbitan buku tersebut atau yang memerlukan informasi dapat menghubungi:

Panitia Perayaan 40 Vassa Bhikkhu Jinadhammo Maha Thera
d.a. Vihara Buddha Dharma
       Jl. Jend Sudirman No. 8
       Bagan Batu-Riau 28992
       Telp.  (0765) 551889

Dana dapat ditransfer ke:
No. Rekening: 108 000 989 4040,
a.n. Yayasan Buddha Dharma
Bank Mandiri
cabang Bagan Batu – Riau

dengan mencantumkan kode 40 di belakang nominal, cth: Rp. 50.040,-

"Kalau sudah transfer dana harap SMS ke Sentosa (0813 6219 9231) atau Yumi (0811 6024 298)."

atau dapat disampaikan melalui:

-   Padang dan sekitarnya (SUMBAR)
    UP. Sudharma SL, 0812 6607 252

-   Medan dan sekitarnya (SUMUT)
    Sentosa S.,  0813 6219 9231

-   Kepulauan Riau
    UP. Budianto    0811 7720 89

-   Pekanbaru dan sekitarnya (Riau Daratan)
    UP. Suhandi, A.Md.   0761 7014 838
   
-   Baganbatu dan sekitarnya
    UP. Merlyna  0813 7805 0440

-   Aceh/NAD
    UP. Ermawati   0813 6001 1294

Pages: 1 [2] 3 4 5