nanya lagi ah, ketika kita berdana apakah kita harus memperhatikan ladangnya apa itu sangat subur, cukup subur dan tidak subur atau hanya berdana saja tanpa memperhatikan yang tiga itu? Bukankan akan lebih baik bila kita memperhatikan 3 hal itu agar memperoleh hasil yang baik agar menanam tidak di ladang yang salah.
Niat adalah karma. Yang terutama adalah niat kita untuk berdana.
Apakah hal ini dilakukan berdasarkan lobha, dosa, atau moha?
Apakah hal ini dilakukan berdasarkan alobha, adosa, atau amoha?
Berdana diumpamakan menyebar biji. Tetapi ada juga faktor eksternal yang mempengaruhi, seperti kualitas batin yang diberi, niat setelah berdana (ikhlas, atau malah jadi tidak ikhlas), dan lain sebagainya.
Kembali ke niat semula. Untuk apa kita berdana? Jika kita berdana hanya di ladang yang menurut kita subur, dengan tujuan hanya untuk mendapatkan buah yang baik (imbalan), bukankah hal ini dilandasi lobha? Jika kita berdana dengan tujuan mengakhiri dukkha, tanpa dilandasi lobha, bukankah hal ini lebih baik?
ada berapa macam jenis dana?
Silahkan lihat thread ini :
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,1397.0.htmlApakah dana memperpanjang samsara?
Vatta Nissita Dana berakibat tetap di samsara.
Vivatta Nissita Dana berakibat tidak di samsara lagi.
Apakah bisa berjuang mecapai pembebasan tanpa berdana?
Apakah bisa mencapai nibbana tanpa Dana?
Dana merupakan salah satu parami yang harus dipenuhi untuk mencapai Nibanna. Tetapi kualitasnya berbeda untuk seorang Sammasambuddha, Pacekka Buddha, dan Arahat. Sebagai contoh : Bahiya bisa mencapai Nibanna, tetapi karena tidak pernah berdana makanan dan jubah kepada Sangha, maka dia tidak bisa memakai Jubah Suci.