Sering kita mendengar perkataan "membosankan"..
tiap hari makanannya cuma begini2 aja....
filmnya cuma begini2 aja...
bayarannya cuma begini2 aja...
ternyata ada master Zen bermeditasi menghadap dinding beberapa tahun...
dan ngak bilang "BOSAN"" tuh.... ngelihatin dinding aja...
Apakah "Bosan" itu nyata? Aoakah mengatakan itu bosan... juga pandangan yg salah?
Bagaimana Buddhism mengatasin masalah bosan?
thanks!
Sebab utama dari Moha/avijja adalah ayonisomanasikara, yg artinya adalah perhatian yg tidak terpusat alias pindah2 objek melulu.
Pindah objek biasanya karena 2 hal yaitu mau melihat yg disenangi (melekat/lobha) dan tidak mau melihat yg tidak disenangi (dosa)
Itu yg bro upasaka pernah sebut dengan debu di jari buddha, jauh lebih sedikit dibanding debu di angkasa raya
Karena semakin bnyk mahluk yg lebih senang melekat pada yg disenangi dan menolak apa yg tidak disenangi
Cara utk mengatasinya pertama dgn melatih sila. Mencoba utk menahan diri
Selanjutnya dengan belajar mengetahui mana yg kusala dan akusala (bermanfaat dan tidak bermanfaat utk batin)
Dan selanjutnya mempraktekkan dalam bentuk vipassana
Apakah benar Buddha tidak mengharuskan umatnya utk menikah?
Dalam perjalanan hidup seseorang (lahir s/d meninggal)..
Dengan mempelajarin ajaran Buddha,....
Manakah yg bisa/akan lebih berbahagia?
1. jomblo (tanpa nikah)
2. nikah
Atau bisa juga kebahagiaan tidak tergantung nikah atau pun tidak nikah?
Kebahagiaan selalu ada baik di bhikkhu/ni atau di umat berkeluarga, tergantung dari individu masing2.
Misal seorang jadi bhikkhu tapi batinnya msh selaras dengan keduniawian, apakah dia akan bahagia dgn kehidupan kebhikkhuannya?
Orang umum menganggap usaha PETI MATI atau usaha PERKABUNGAN...
adalah usaha yg ""serem"".... banyaknya peti mati dan kegiatannya
ngurusin orang yg mati..... juga ada cerita sebelum petinya nya mau
laku... malam2 petinya akan begetar mengeluarkan suara....
pertanyaan :
Apakah wirausaha PETI MATI beserta upacara kematian...
termasuk USAHA YG BENAR ? berikan alasannya.
(Bagaimana kalau penjualan PETI MATI yg harganya begitu MAHAL...
apakah itu mempengaruhi nilai USAHA YG BENAR?)....
Kenapa manusia membayar peti yg ukkurannya 80x80x200cm begitu MAHAL..
padahal PETI tsb cuma dikubur/jadi rusak....?
Inti Buddhism tidak mengajarkan utk menilai dari objeknya bro, melainkan ke bagaimana kondisi batinnya setiap individu
Jika misal seseorg mempunyai mata pencaharian yg benar tp dengan batin yg akusala, tentunya itu menjadi akusala
Tapi yg paling baik, tentunya adalah bagaimana melaksanakan mata pencaharian yg benar, dengan selalu menjaga batin tetap dalam kondisi kusala
Dalam usaha peti mati, itu tidak melanggar mata pencaharian benar.
Tapi jika dalam usahanya itu, sering berbohong misal mengenai kualitas kayu, atau menghendaki keuntungan setinggi2nya, itu yg menjadi "akusala"
semoga bisa bermanfaat yah bro