//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula  (Read 421571 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1035 on: 08 December 2008, 06:50:08 AM »
Bro Upasaka, boleh minta rujukannya tentang moha?

AFAIK sih
moha [moha]: Delusion; ignorance (avijja)
There is no place like 127.0.0.1

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1036 on: 08 December 2008, 11:19:57 AM »
[at] upasaka

penolakan terhadap dhamma termasuk moha gak?

Sori... saya ikut jawab...

Penolakan terhadap objek = DOSA

Dimana ada DOSA di situ pasti ada MOHA.

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1037 on: 08 December 2008, 01:34:10 PM »
oya, betul...
seperti yg sudah dijelaskan Ci Lily. Dalam aksi dosa pasti ada moha. Dalam aksi lobha juga pasti ada moha. Dan moha juga bisa berdiri sendiri...

Paticcasamuppada berdasarkan sudut pandang 12 faktor (Nidana 12) :
     (1)   Avijja Paccaya Sankhara
            Dikondisikan oleh ketidaktahuan (avijja), maka terjadilah bentuk-bentuk kamma (sankhara)
     (2)   Sankhara Paccaya Vinnanam
            Dikondisikan oleh bentuk-bentuk kamma, maka timbullah kesadaran (vinnana)
     (3)   Vinnanam Paccaya Namarupam
            Dengan adanya kesadaran, maka timbullah batin (nama) dan badan jasmani (rupa)
     (4)   Namarupam Paccaya Salayatanam
            Dikondisikan oleh batin dan badan jasmani, maka timbullah enam landasan indera (salayatana)
     (5)   Salayatana Paccaya Phassa
            Dikondisikan oleh enam landasan indera, maka timbullah kontak (phassa)
     (6)   Phassa Paccaya Vedana
            Dikondisikan oleh kontak, maka timbullah perasaan (vedana)
     (7)   Vedana Paccaya Tanha
            Dikondisikan oleh perasaan, maka timbullah nafsu keinginan (tanha)
    (8')   Tanha Paccaya Upadanam
            Dikondisikan oleh nafsu keinginan, maka timbullah kemelekatan (upadana)
     (9)   Upadana Paccaya Bhava
            Dikondisikan oleh kemelekatan, maka timbullah proses penerusan (bhava)
     (10) Bhava Paccaya Jati
            Dikondisikan oleh proses penerusan, maka terjadilah kelahiran kembali (jati)
     (11) Jati Paccaya Jaramaranam
            Dikondisikan oleh kelahiran, maka terjadilah keluh-kesah, sakit, pelapukan, kematian, dll.
     (12) Jara-Marana
            Keluh-kesah, sakit, pelapukan, kematian, dll. adalah takdir yang tidak dipat diingkari


Karena ketidaktahuan akan hakikat kehidupan (avijja), makanya terjadilah bentuk2 kamma (perbuatan berkehendak). Berdasarkan niatnya (cetana), kamma terbagi dari dua jenis yaitu kusala kamma dan akusala kamma... Akusala kamma ini dilandasi oleh lobha, dosa dan moha... Avijja (ketidaktahuan) membuat orang tidak mengetahui bahwa perbuatan kehendaknya (kamma) menyebabkan vipaka (buah perbuatan) - masih memiliki keakuan, sehingga terus diliputi cetana. Selama masih memiliki kehendak baik dan kehendak tidak baik, orang itu akan terus memunculkan sankhara. Ini berarti dari ketidaktahuan, maka orang bisa dicengkram oleh lobha, dosa dan moha (dan juga alobha, adosa dan amoha). Hubungan antara avijja dengan moha adalah hubungan timbal balik. Di satu sisi, avijja membuat orang tidak mengetahui bahwa perbuatannya berlandaskan moha. Di sisi lain, moha membuat orang tidak mau mengikis avijja.

CMIIW

 _/\_
« Last Edit: 08 December 2008, 01:38:16 PM by upasaka »

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1038 on: 08 December 2008, 05:44:38 PM »
==> Berdasarkan Abhidhamma.... MOHA adalah salah satu faktor batin(cetasika)
tidak bermanfaat


MOHA cetasika : kebodohan batin/kegelapan batin, faktor batin yg menyebabkan
batin tidak dapat melihat objek secara jelas dan membutakan batin sehingga tidak
dapat melihat jelas kusala maupun akusala ( http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=422.0 )
MOHA seperti awan yg menutupi objek, sehingga tidak dapat melihat jelas... jadi MOHA itu benar-benar tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah.
Imo....MOHA = AVIJJA yang ada di dalam paticcasamuppada

==> Berdasarkan kamus umum Buddha Dharma (penyusun PANJIKA) sbb :
AVIJJA : Ketidaktahuan, kegelapan batin
MOHA : Kedunguan, kebodohan batin

~ Maha Satipatthana Sutta Atthakatha.....AVIJJA ( Kegelapan batin) ada 2
macam, yaitu :
1. Appatipatti : tidak melaksanakan
2. Micchapatipatti : salah melaksanakan

~ Samyuttanikaya II 4, IV 256 Vibhanga 135.... AVIJJA (ketidaktahuan/kegelapan
batin) ada 4 macam, yaitu :
1. Dukkhe annana : ketidaktahuan mengenai Kebenaran Mulia tentang penderitaan
2. Dukkhasamudaye annana : ketidaktahuan mengenai Kebenaran Mulia tentang asal
mula penderitaan.
3. Dukkhanirodhe annana : ketidaktahuan mengenai Kebenaran Mulia tentang akhir
penderitaan
4. Dukkhanirodhagaminiya patipadaye annana : ketidaktahuan mengenai Jalan yang
membawa pada akhir penderitaan

~Dhammasangani 190, 195. Vibhanga 362.... AVIJJA (Ketidaktahuan/kegelapan
batin), yaitu :
1. Dukkhe annana : ketidaktahuan mengenai penderitaan
2. Dukkhasamudaye annana : ketidaktahuan mengenai sebab penderitaan.
3. Dukkhanirodhe annana : ketidaktahuan mengenai akhir penderitaan
4. Dukkhanirodhagaminiya patipadaye annana : ketidaktahuan mengenai Jalan yang
membawa pada akhir penderitaan
5. Pubbante annana : ketidaktahuan mengenai masa lampau
6. Aparante annana : ketidaktahuan mengenai masa yang akan datang
7. Pubbantaparante annana : ketidaktahuan mengenai masa lampau dan masa yang
akan datang
8. Idappaccayatapaticcasamuppannesu Dhammesu annana : ketidaktahuan mengenai
Hukum Sebab Musabab yang saling bergantungan

Catatan : Sinonim dari ketidaktahuan yang sering digunakan adalah MOHA
(kebodohan)


_/\_ :lotus:
« Last Edit: 08 December 2008, 05:48:38 PM by Lily W »
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Mr. Bagus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 349
  • Reputasi: 12
  • Gender: Male
  • Sedang Apa
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1039 on: 08 December 2008, 06:51:08 PM »
Saya tidak tahu jika saya bodoh
Saya bodoh jika saya tidak tahu

Saya tidak tahu karena saya bodoh
Saya bodoh karena saya tidak tahu

Saya tidak tahu maka saya bodoh
Saya bodoh maka saya tidak tahu

yg di atas ini saya binun juga


Boleh diilustrasikan seperti ini ga, sis Lily?
Saya tidak tahu ada rambu dilarang parkir maka saya tetap parkir di sana.
Saya bodoh dengan rambu dilarang parkir maka saya tetap parkir di sana.
Trims sebelumnya
:x Persepsi yang saya dapat dari pengalaman saya sendiri sebagai orang buta tidak bisa dibandingkan dengan orang yang melihat dengan terang. >:)<

Offline Mr. Bagus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 349
  • Reputasi: 12
  • Gender: Male
  • Sedang Apa
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1040 on: 08 December 2008, 06:59:20 PM »
...

 [at] 2 orang yg katanya zena.zip
ngga zena.zip lagi yaa skrg :))
Eh iya ya, sekarang zena.rar dong.
Thx buat yg minjamin modal grp, bunganya tetap 0% khan
:x Persepsi yang saya dapat dari pengalaman saya sendiri sebagai orang buta tidak bisa dibandingkan dengan orang yang melihat dengan terang. >:)<

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1041 on: 08 December 2008, 11:11:04 PM »
Sebagai bahan referensi, Dr. Kirinde Sri Dhammananda Nayaka Mahathera menjelaskan pengertian tentang Avijja dan Moha di bukunya yg berjudul "What Buddhists Believe" sebagai berikut :

- Avijja : ketidaktahuan (buta)
- Moha : kegelapan batin (ilusi)

Dalam sudut pandang Paticca Samuppada berasarkan Nidana 12, terlihat jelas bahwa yg menyebabkan sankhara adalah avijja. Avijja berasal dari kata a=tidak dan vijja=tahu (akan realitas). Dari ketidaktahuan inilah maka orang akan terjerat oleh perbuatan berkehendak (kamma). Setiap kehendak (cetana) itu terbagi menjadi 2 bagian yg dualistis, yaitu kebaikan (alobha, adosa dan amoha) dan keburukan (lobha, dosa dan moha). Selama orang ybs belum melepaskan dari paham keakuan, maka ia akan terjerat oleh dualistis ini. Dari sini terlihat bahwa avijja yg menyebabkan moha, dan moha yg mempertahankan kelangsungan avijja. Keduanya saling bertautan. Namun keduanya adalah hal yg berbeda. Dan karenanya tidak mungkin Sang Buddha menerapkan dua kosakata untuk merujuk pada satu hal yg sama.

Dalam contoh kasus yg Mr. Bagus sampaikan, terlihat bahwa tidak tahu dan bodoh adalah hal yg tidak berada dalam satu konteks. Tidak tahu itu merujuk pada kebutaan akan suatu hal. Sedangkan kebodohan (kegelapan batin) merujuk pada kesalahan pandang pada suatu hal.

Saya tidak tahu ada rambu dilarang parkir maka saya tetap parkir di sana. -> ini contoh avijja
Saya (masa) bodoh dengan rambu dilarang parkir maka saya tetap parkir di sana. -> ini contoh moha

 _/\_

« Last Edit: 08 December 2008, 11:36:00 PM by upasaka »

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1042 on: 08 December 2008, 11:42:08 PM »
anumodana utk penjelasannya dari upasaka _/\_
jadi lebih ngeh ^^

mettacittena
_/\_
appamadena sampadetha

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1043 on: 09 December 2008, 05:58:46 AM »
Quote
Saya tidak tahu ada rambu dilarang parkir maka saya tetap parkir di sana. -> ini contoh avijja
Saya (masa) bodoh dengan rambu dilarang parkir maka saya tetap parkir di sana. -> ini contoh moha

hmmm tanya lagi bos, kalau gitu yg (masa) bodoh itu kan artinya sudah tahu, artinya sudah tidak avijja tapi (masa) bodoh saja moha?

jadi tanpa avijja tapi moha?
There is no place like 127.0.0.1

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1044 on: 09 December 2008, 08:13:55 AM »
anumodana utk penjelasannya dari upasaka _/\_
jadi lebih ngeh ^^

mettacittena
_/\_

Ketidaktahuan vs kebodohan....

Ketidaktahuan bila diberitahu diakan mengerti atas ketidaktahuannya... (lulus)..

contoh : si A tidak tau kalau Mengendarain mobil dalam kecepatan diatas 20km/jam
akan mengakibatkan meningkatnya kinetik energy (meningkatkan resiko cidera) yg sewaktu tabrakan energy/tekanan inilah yg akan akan membunuh pemnumpang dgn cara melampauin daya tahan tubuh (spt daging, tulang, otot, dll).
(konversi potential energy ke kinetic energy)

Sedangkan yg Bodoh, walaupun udah dijelasinnya spt yg diatas... tetap saja tidak mengerti..
Bodoh = keterbatasan utk mengerti/menganalisa/melihat suatu permasalahan/konsep

itulah perbedaannya..

Bagaimana menurut yg lain?
« Last Edit: 09 December 2008, 08:18:58 AM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline 7 Tails

  • Sebelumnya RAIN
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 864
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1045 on: 09 December 2008, 08:43:42 AM »
maksudnya ko johan? :hammer:
korban keganasan

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1046 on: 09 December 2008, 11:35:28 AM »
Quote
Saya tidak tahu ada rambu dilarang parkir maka saya tetap parkir di sana. -> ini contoh avijja
Saya (masa) bodoh dengan rambu dilarang parkir maka saya tetap parkir di sana. -> ini contoh moha

hmmm tanya lagi bos, kalau gitu yg (masa) bodoh itu kan artinya sudah tahu, artinya sudah tidak avijja tapi (masa) bodoh saja moha?

jadi tanpa avijja tapi moha?

Nah lho.... ;D

Kalo tahu tapi masih dilekati....itu sama dengan miccha ditthi lho.

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Mr. Bagus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 349
  • Reputasi: 12
  • Gender: Male
  • Sedang Apa
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1047 on: 09 December 2008, 11:49:23 AM »
 [at]  all
Trims, sudah semakin ngerti

namun masa bodoh tidak sama dengan bodoh. atau pura2 bodoh tidak sama dengan bodoh.

:x Persepsi yang saya dapat dari pengalaman saya sendiri sebagai orang buta tidak bisa dibandingkan dengan orang yang melihat dengan terang. >:)<

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1048 on: 09 December 2008, 01:12:58 PM »
[at] Ko Medho dan Ci Lily...

Saya akan pakai analogi seperti ini:

Si A sudah mengenal Buddha Dhamma, dan dia pun sudah mengakui dan menerima Konsep Anatta. Namun apakah dengan mengetahui dan menerimanya maka si A sudah tidak memiliki keakuan? Itu belum tentu... Nah, ternyata meski si A sudah menerima dan cukup mengerti akan Konsep Anatta, sesekali di benaknya masih muncul padangan : "ini milikku... untuk aku... ini dari aku". Jadi meski si A tidak lagi buta, namun dia masih tertutupi oleh kegelapan batin (kebodohan). Namun jangan diartikan bahwa si A sudah tidak lagi diliputi avijja. Batin si A masih tertutupi moha, dan moha ini pun mempertahankan avijja. Avijja tidak terkikis sepenuhnya, dan moha masih mengendap di batinnya. Itulah kondisi yg dialami si A...

Di zaman Sang Buddha, banyak orang2 yg langsung mencapai tingkat2 kesucian ketika selesai mendengarkan khotbah Sang Buddha. Usaha pencapaian tingkat2 kesucian ini sangat dipengaruhi oleh seberapa pekatnya kadar avijja dan moha. Semakin pekat kadarnya, maka semakin sulit bagi orang ybs untuk mengikisnya. Inilah yg membuat perbedaan dalam pencapaian di tiap2 orang...

 _/\_

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1049 on: 09 December 2008, 04:39:51 PM »
Pada dasarnya kata avijja dan moha adalah sama atau sinonim, avijja = moha = kebodohan.

Avijja adalah bentuk negatif dari kata vijja = pengetahuan, dimana moha adalah lawannya dan amoha adalah sinomim dari vijja.
Namun di dalam penggunaannya terdapat sedikit perbedaan, hal ini, menurut saya, dikarenakan luasnya pengertian kebodohan.

Sejauh yang saya pelajari,sedikitnya, kebodohan ada 3 macam/tahap:
1. Bodoh karena benar2 tidak tahu atau tidak memiliki pengetahuan.
2. Bodoh karena tidak dapat membedakan antara benar dan salah.
3. Bodoh karena walaupun mengetahui sesuatu salah, tetap melakukan yang salah tersebut.

Di dalam penggunaannya di dalam kalimat,
* kata avijja cenderung pada ketidaktahuan dalam arti kebodohan karena belum mendapatkan pengetahuan (point 1), batinnya gelap karena tidak ada cahaya (pengetahuan akan kebenaran)
* Sedangkan moha, kelihatannya cenderung digunakan dalam arti kebodohan karena tidak dapat membedakan benar dan salah, dan walaupun telah mengetahui salah tetap melakukannya karena terhanyut oleh sekutu moha yang lain, yaitu lobha dan/atau dosa, yang dapat diartikan pula sebagai kegelapan batin, bodoh karena batinnya gelap, cahaya tertutup oleh debu/awan (lobha, dosa, dan moha itu sendiri).

Quote
Saya tidak tahu ada rambu dilarang parkir maka saya tetap parkir di sana. -> ini contoh avijja
Saya (masa) bodoh dengan rambu dilarang parkir maka saya tetap parkir di sana. -> ini contoh moha

hmmm tanya lagi bos, kalau gitu yg (masa) bodoh itu kan artinya sudah tahu, artinya sudah tidak avijja tapi (masa) bodoh saja moha?

jadi tanpa avijja tapi moha?

Nah lho.... ;D

Kalo tahu tapi masih dilekati....itu sama dengan miccha ditthi lho.

_/\_ :lotus:

Apabila seseorang telah mengetahui yang benar dan salah, maka orang tsb telah mengetahui mana yang Miccha ditthi dan mana yang bukan. Dan mengetahui bahwa suatu pandangan sebagai Miccha ditthi dan tetap dilekati dan dilakukan adalah Moha, yang biasanya karena didorong oleh lobha dan dosa.

Saya pernah terjebak dalam memandang kata aviija dan moha karena penggunaannya di dalam kalimat yang terkesan berbeda, namun setelah dipelajari lebih lanjut, kesimpulan saya adalah,
Avijja=moha=kebodohan.
« Last Edit: 09 December 2008, 04:42:35 PM by hendrako »
yaa... gitu deh