//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula  (Read 421743 times)

0 Members and 3 Guests are viewing this topic.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1020 on: 05 December 2008, 10:28:33 PM »
Saya melihat beberapa restorant di kota saya juga
memasang arca Buddha di halaman...., kadang kala foto

Apakah ada ketentuan dimana arca Tepat(boleh) diletakkan
dan dimana tidak boleh menurut Buddhist?

trims sebelumnya
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1021 on: 05 December 2008, 10:43:31 PM »
Sebenarnya siapakah itu
Ju Lai Hut dan
Chi Kong....

Adakah kedua arca(tokok) tsb berkaitan dgn Buddhist?

trims sebelumnya
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1022 on: 05 December 2008, 10:52:05 PM »
Ada yg bilang buah/makanan yg telah disembangin di
kuburan atau kelenteng sebaiknya dibawa pulang dan
tidak dimakan.

Ada yg bilang rasanya udah hambar.

Bagaimana pandangan Buddhist mengenai hal tsb diatas?

trims sebelumnya
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1023 on: 05 December 2008, 11:32:15 PM »
di kota saya banyak kelenteng begitu juga wihara....
biasanya kelenteng lebih banyak digunakan utk sembayang dan
banyak pula dewa2nya...dan di kelenteng biasanya tidak ada
ceramah dharma maupun kelas dharma.....

Biasanya di kelenteng memiliki fasilitas chiam si (alat/cara utk
menanyakan masa depan/jodoh/nasib)...

Seatu saya Buddha tidak memperbolehkan orang melakukan hal2
spt chiam si tsb....

Jadi bagaimana org2 Buddhist menanggapin hal tsb?
kenapa Chiam si sampai ini hari tetap berjalan? adakah yg protes?

Apakah kelenteng juga bagian dari Buddhist?

trims sebelumnya...

Bro 3R...

Sebagai permulaan, perlu dibedakan antara kelenteng dengan vihara. Kelenteng adalah tempat ibadah yg beraliran Taosime, sedangkan vihara adalah tempat ibadah yg beraliran Buddhisme.

Chiam Si adalah salah satu metode peramalan nasib yg berawal di zaman Dinasti Tang, di Tanah Tiongkok. Secara awam, orang2 yg melakukan Chiam Si percaya bahwa mereka diberikan petunjuk dari para Dewa dalam menjalani kehidupan dan segi permasalahan yg mereka hadapi. Di luar paradigma itu, sebenarnya Chiam Si sebenarnya merupakan salah satu metode motivasi yg diterapkan secara unik. Karena semua orang (seharusnhya) akan mendapatkan dorongan dan kepercayaan diri yg lebih setelah melakukan Chiam Si. Artinya Chiam Si tidaklah lebih dari metode ramal nasib yg di dalamnya terdapat elemen motivasi agar dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik.

Sang Buddha tidak melarang perihal ini. Beliau hanya kurang menyetujuinya, dan menganggap hal ini adalah kurang berfaedah dan wujud dari kegelapan batin orang.

"Banyak orang beragama mengandalkan penghidupannya dari budaya-budaya rendah, dengan mata pencaharian yang salah, seperti meramalkan nasib orang, meramalkan pertanda-pertanda, menafsirkan mimpi... membawa nasib baik atau nasib buruk..., memohon-mohon pada dewi keberuntungan..., menentukan tempat keberuntungan untuk mendirikan bangunan, pertapa Gotama menolak seni rendah semacam ini, menilainya sebagai cara penghidupan yang salah"(DI 9-12)

Umat Buddhis sangat toleran kepada paham, agama dan kebudayaan lain. Umat Buddhis tidak pernah mendiskriminasikan kebudayaan luhur nenek moyang orang Chinese ini. Sebaliknya Umat Buddhis justru melihat Chiam Si sebagai suatu adat yg bernorma, namun tidak melekat pada pandangan tentang ramalan ini.


Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1024 on: 05 December 2008, 11:40:16 PM »
Saya melihat beberapa restorant di kota saya juga
memasang arca Buddha di halaman...., kadang kala foto

Apakah ada ketentuan dimana arca Tepat(boleh) diletakkan
dan dimana tidak boleh menurut Buddhist?

trims sebelumnya

Tidak ada ketentuan dalam meletakkan Rupang Sang Buddha. Namun sebagai objek yg dihormati, sebaiknya Rupang Sang Buddha diletakkan pada posisi yg baik dan terhormat. Selama Rupang Sang Buddha itu berada di tempat yg layak, sopan, terhormat, maka itu dianjurkan.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1025 on: 06 December 2008, 12:04:58 AM »
Sebenarnya siapakah itu
Ju Lai Hut dan
Chi Kong....

Adakah kedua arca(tokok) tsb berkaitan dgn Buddhist?

trims sebelumnya

Ju Lai Fo (atau Ru Lai Fo)

Ju Lai Fo (atau Buddha Ju Lai) adalah Buddha masa depan, alias Buddha Metteya (Maitreya). Beliau akan dianggap sebagai Buddha ke-5 dan yang terakhir di aeon sekarang yaitu Kappa Bhadda. Dipercayai bahwa Beliau akan dilahirkan saat usia kehidupan manusia rata2 berkisar 84.000 tahun. Tempat kelahiran-Nya adalah Ketumati di masa pemerintahan Chakkavatti Samkha di mana Beliau sendiri akan menjadi pertapa dan melepaskan kehidupan duniawi hingga mencapai tingkat Sammasambuddha.

Buddha Metteya akan dilahirkan di sebuah keluarga terpelajar yang terkenal dan nama-Nya adalah Ajita. Nama suku-Nya juga Metteya. Nama ayah-Nya adalah Subrahma dan ibu-Nya adalah Brahmawati. Beliau akan menikah dengan Chandamukhi dan akan mempunyai putra Brahmavaddhana. Beliau akan hidup di empat istana selama 8.000 tahun, yaitu Sirivaddha, Vaddhamana, Siddhattha dan Chandaka. Selanjutnya Beliau akan melepaskan keduniawian setelah melihat 4 Pertanda.

Pada zaman dinasti Liang (tahun 502 - 550 M) daratan Tiongkok berada dalam keadaan kacau, perang saudara dan perebutan kekuasaaan. Hal ini mengakibatkan banyak penganut Buddhisme mengharapkan datangnya Buddha Metteya sebagai penyelamat. Karena itulah maka muncul paham Buddhisme Maitreya (Metteya). Wujud Maitreya sebagai pangeran India yang gagah menjelma sebagai bisku gendut yang selalu tertawa. Oleh sebagian Umat Buddhis di sekita kawasan Tiongkok, Buddha Maitreya dipercayai telah lahir di provinsi Zhejiang sebagai biksu gendut yang disebut Pu Tai He Sang atau Bhiksu Berkantong Kain. Legenda mengatakan bahwa bhiksu ini sering berkelana membawa kantong kain pada permulaan abad ke-10. Dia juga dijuluki Buddha Ketawa, Buddha Mi Le, atau Ju Lai Fo (Buddha yang akan datang). Beliau dipercayai sebagai titisan Buddha Maitreya karena saat meninggal, Beliau menulis syair:

Maitreya, Maitreya yang asli. Manusia selalu mengharapkan kedatangan-Nya. Dia selalu menjelma dalam berbagai bentuk, namun saat Beliau datang menjelma sebagai manusia, tidak ada yang mengenalnya. 


Chi Kong

Chi Kong adalah seorang biksu yg bernama Daoji (1130 – 1207 M). Beliau hidup di era Dinasti Song, Tiongkok. Chi Kong terkenal sebagai biksu yg 'kurang waras'. Beliau suka makan daging dan arak. (Buddhisme di Tiongkok tidak memperbolehkan seorang biksu memakan daging dan arak). Karena ulah2-Nya ini, Beliau pun dikeluarkan dari biara. Setelah itu Beliau melanjutkan hidup sebagai biksu jalanan. Beliau sangat suka menolong orang2 yg kesulitan. Karena hal inilah makanya Beliau menjadi terkenal dan menjadi buah bibir di masyarakat.

Setelah Beliau meninggal dunia, banyak orang yg mulai membuat patung dan menyembah-Nya. Banyak orang yg percaya kalau Chi Kong adalah dewa. Sebagian orang bahkan percaya kalau Chi Kong adalah salah titisan dari salah satu di antara 18 Lou Han. Selama masa itu, banyak orang yg mengeluarkan kesaksian akan keajaiban yg dilakukan Chi Kong semasa hidupnya. Berangkat dari kisah inilah maka Chi Kong pun menjadi salah satu Dewa yg dihormati di Tradisi Tionghoa dan Taoisme.
« Last Edit: 06 December 2008, 12:08:53 AM by upasaka »

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1026 on: 06 December 2008, 12:22:10 AM »
Ada yg bilang buah/makanan yg telah disembangin di
kuburan atau kelenteng sebaiknya dibawa pulang dan
tidak dimakan.

Ada yg bilang rasanya udah hambar.

Bagaimana pandangan Buddhist mengenai hal tsb diatas?

trims sebelumnya

Hambar yg Anda maksud adalah secara harfiah atau secara kiasan?

Dalam pandangan Buddhisme, makanan yg telah dipersembahkan di meja altar sembahyang adalah tetap makanan (ahara). Tidak ada status yg berubah darinya (menjadi haram, tidak layak dikonsumsi atau hambar). Buddhisme bukanlah pandangan yg terkungkung oleh praktek ritual-mitos atau takhayul. Secara nalar sehat pun Anda bisa melihat kalau makanan itu tetaplah makanan. Dan karenanya, Buddhisme tidak memberi peraturan 'dilarang' untuk mengkonsumsi makanan2 itu. Tapi kalau kondisi makanan itu tidak lagi baik dan layak untuk dimakan (rusak, basi atau kotor), sebaiknya jangan dimakan lah...

Offline Mr. Bagus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 349
  • Reputasi: 12
  • Gender: Male
  • Sedang Apa
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1027 on: 06 December 2008, 12:32:21 PM »
terima kasih bro Upasaka. saya mewakili bro Johan :x (sambil lirik2 bro Johan :p )
:x Persepsi yang saya dapat dari pengalaman saya sendiri sebagai orang buta tidak bisa dibandingkan dengan orang yang melihat dengan terang. >:)<

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1028 on: 06 December 2008, 12:47:48 PM »
 [at]  atas...

Nanti Bro Johan kasih kamu tiga rebu.... :))

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1029 on: 06 December 2008, 02:28:21 PM »
terima kasih bro Upasaka. saya mewakili bro Johan :x (sambil lirik2 bro Johan :p )

Jawaban2 upasaka memang sangat memuaskan....
nanti akan diberikan grb... (wait 720 hours... koq lama banget ya...)

sambil lirik2 r3 maunya apa sih?....gw juga lirik2 bro bagus deh.... dan
gudangnya reputasi sis Lily W....


Kalau pada agama lain bunyinya kira2 begitu....
Bapak maafkanlah mereka, karna mereka tidak mengerti apa yg mereka perbuat...
(sehingga tidak timbul kebencian/kemarahan...)


Apakah seorang Buddhist juga memiliki pandangan spt diatas?
Bagaimana tanda2nya kalau suatu penyampaian pendapat (protest)
 disertain kebencian/kemarahan atau tidak ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Mr. Bagus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 349
  • Reputasi: 12
  • Gender: Male
  • Sedang Apa
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1030 on: 06 December 2008, 04:06:52 PM »
 [at]  bro Johan
Quote
Bapak maafkanlah mereka, karna mereka tidak mengerti apa yg mereka perbuat...
(sehingga tidak timbul kebencian/kemarahan...)

menurut saya ada. kira2 begini cara berpikir saya, mengapa orang itu berlaku demikian, oh ini karena ketidaktahuannya (moha), oh ini karena serakahnya (lobha), oh ini karena bencinya (dosa). karena demikian maka ia akan menumpuk hutang perbuatan dan ia sendiri yg harus membayarnya untuk apa saya ikut marah sehingga saya juga menumpuk hutang baru. dengan menyadari sebab2 orang itu bisa berlaku demikian, hampir otomatis kebencian yg sempat timbul akan melemah. apa lagi kalo bro mencoba konsisten terhadap sila dan samadhi. Coba aja deh, bro, terasa banget efeknya


Quote
Jawaban2 upasaka memang sangat memuaskan....
nanti akan diberikan grb... (wait 720 hours... koq lama banget ya...)
zena.zip lagi dech. Memang mau berbuat baik itu butuh modal ya.
 [at]  sis Lily
boleh pinjam modal (grp) ga?

tapi jangan dikenai bunga ya! krisis banget neh !
:x Persepsi yang saya dapat dari pengalaman saya sendiri sebagai orang buta tidak bisa dibandingkan dengan orang yang melihat dengan terang. >:)<

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1031 on: 07 December 2008, 10:56:19 PM »

Kalau pada agama lain bunyinya kira2 begitu....
Bapa(k), maafkanlah mereka, karna mereka tidak mengerti apa yg mereka perbuat...
(sehingga tidak timbul kebencian/kemarahan...)


Apakah seorang Buddhist juga memiliki pandangan spt diatas?
Bagaimana tanda2nya kalau suatu penyampaian pendapat (protest)
 disertain kebencian/kemarahan atau tidak ?

bro 3R yg suka beramal...  ;D

Di Buddhisme tidak ada hadiah atau hukuman. Hukum Alam ini adalah penuh dengan konsekuensi. Dan karenanya tidak ada yg bisa ditawar2...

Tidak tahu akan apa yg diperbuat (avijja) adalah awal sumber dari 3 akar kejahatan.

Dari ketidaktahuan, banyak orang akan terseret oleh perilaku yg mementingkan diri sendiri (egois).
Sikap2 egois ini terimplementasikan di perbuatan2 yg berfondasikan keserakahan (lobha), kebencian (dosa) dan kebodohan-ketidakpedulian (moha).
Kenyataannya, bahkan banyak orang yg tidak tahu bahwa perbuatannya itu berfondasikan LDM. Baik orang yg tidak tahu maupun tahu bahwa perbuatannya adalah keliru / salah, semuanya tetap akan menanggung konsekuensi dari perbuatannya.

Satu pendapat berlandaskan kebencian / kemarahan (dosa) itu terlihat dari kata2 yg diargumentasikan, intonasi penyampaian, ekspresi dari argumentor, dan reaksi psikisnya. Itu simple aja, saya tarik kesimpulan dari pandangan awam.
Secara Buddhisme, pendapaat yg mengandung dosa itu yah penuh dengan ego + penolakan.

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1032 on: 07 December 2008, 11:06:14 PM »
 [at] upasaka

penolakan terhadap dhamma termasuk moha gak?

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1033 on: 07 December 2008, 11:09:47 PM »
[at] reenzia

orang ybs menolak karena apa dulu?

(1) karena dia melihat label semata? atau karena tidak percaya?
(2) atau karena dia sudah mencerna, namun karena dia tidak bisa menerima kenyataan lalu menolak dhamma (kebenaran)?

kalo contoh kasus no. 1, itu lebih disebabkan : avijja (ketidaktahuan), dan ironisnya tidak mau mencari tahu...
kalo contoh kasus no. 2, itu lebih disebabkan : moha (stupidity - tidak peduli), dan ironisnya menghindari kebenaran untuk tetap berada dalam 'kepalsuan zona nyaman'

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula
« Reply #1034 on: 08 December 2008, 05:48:57 AM »
Wah.. utk kosa kata baru tau nih ada perbedaan moha dan avijja. bukan sama itu toh? selama ini kupikir sama hanya penempatan yg berbeda. sperti citta/vinnana/mano yg satu hal sama tp berbeda pemakaiannya. :)
Sebelumnya pengertian ketidaktahuan itu sendiri kupikir bersifat luas yaitu ketidaktahuan, dan mencakup kebebalan (menolak utk mengetahui). Karenanya kupikir avijja = moha.

Mohon pencerahan dr pak upasaka ^^  ^:)^

mettacittena
_/\_

 [at] 2 orang yg katanya zena.zip
ngga zena.zip lagi yaa skrg :))
appamadena sampadetha

 

anything