Bukan hanya obat antipiretik(penurun demam) yg tersedia dalam bentuk supositoria(lilin), tapi obat muntah juga ada dlm bentuk lilin, kalo ga salah namanya Primperan (cmiiw)
Yup.. Ce2 benar
. Primperan itu isinya Metoklopramid HCl, efeknya sebagai mencegah muntah. Selain itu supositorial juga ada yang isinya untuk obat asma seperti Aminofilin, dll.
Dulu sy beli obat panas dlm bentuk lilin itu kekna ga mahal lho...ga sampe 10rb...mungkin skrg harganya naik ya? Oh ya...kalo obat muntah itu memang agak mahal...
Saya hanya membandingkan dari pabrik yang sama. Biasa saya melihat daftar harga di medicastore.
Contohnya :
Propyretic (Sirup 120 mg/5 ml x 60 ml) harganya = Rp. 3800,-
Propyretic (Suppos 80mg x 2 x 6 biji) harganya = Rp. 57.000,-
Jadi digunakan suppos pada saat2 yang membutuhkan saja, biar lebih irit juga.
Mumpung konsultasinya gratis... sy mau tanya agi ah.... Ibu Profen di kombinasi dg paracetamol. Apa ada Ibu Profen yg ga di kombinasi dg paracetamol? trs..antara Ibu Profen dan paracetamol..yg mana lebih keras efeknya? (Bro bilang efek sampingnya sama) Kenapa dokter spa bilang Ibu profen lebih keras dan bisa merusak otak si anak? bingung nih...
Btw...kalo kelebihan (takaran) minum obat antibiotik u/penurun panas, efeknya apa ya? terus...apakah efeknya bisa berkepanjangan?
Sedikit ralat, penulisan Ibuprofen digabung ya. Kalau ditanya mana lebih keras efeknya agak sulit dijawab, karena efek samping yang dihasilkan masing2 juga berbahaya.
Ibuprofen seperti yang kata dokter dapat merusak otak itu tepatnya mengganggu kerja otak dengan efek samping nystagmus(mata bergerak2 sendiri)
dan efek tinnitus(kesulitan dalam mendengar) dan juga menyerang ginjal dalam jangka waktu lama.
Sedangkan paracetamol sendiri itu lebih cenderung menyerang hati, sehingga mengakibatkan kematian pada sel hati (nekrosis).
Jadi jelas 2 obat ini berbahaya jika tidak dikontrol penggunaannya.
Dan untuk mengurangi bahaya dan mendapatkan efek terapi yang cepat, makanya industri2 farmasi swasta mengadakan riset dengan mempertimbangkan farmakodinamik dan farmakokinetik.
Jadi ada yang menggabungkan 2 obat ini menjadi 1 dengan dosis yang dikurangi. Ada juga yang tidak menggabungkan, tetapi diatur waktu pelepasan obat ini agar tidak berbahaya bagi tubuh.
Semua tergantung dari seni produksi dan taktik menggaet konsumen industri masing2..