//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: PESAN-PESAN ZEN DARI RINZAI, oleh Rinzai  (Read 25813 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: PESAN-PESAN ZEN DARI RINZAI, oleh Rinzai
« Reply #15 on: 10 February 2009, 09:43:52 PM »
Manjushri mencabut pedangnya, siap untuk membunuh Gautama

kisah ini ada di Sutra mana yah?


MahaRatnakuta Sutra bab 105.

ow thanks thanks, berarti bisa menegaskan bahwa Manjushri telah ada pada masa adanya Buddha sesuai versi Mahayana dan bukan bodhisatva mistis

makanya nanya Manjusri ketemu Gotama dimana ? Di Sutra Mahayana kan...

imo, yg dibunuh adalah tujuan menjadi Buddha, Arhat, dst... (obsesi menjadi suci)

Kisah ini berawal dari 500 bodhisatva yg telah mencapai jhana 4 dan 5 kekuatan batin, namun blum mencapai anutpatika dharma ksanti, mereka sanggup mengingat jauh di salah satu kehidupan lalu mereka pernah membunuh orang tua, arahat dan merusak tempat tinggal sangha. Karena mengingat kejahatan masa lalu ini, mereka menjadi gelisah sampai tidak sanggup lagi mencapai tahap lebih maju. Atas dasar ini, Buddha dan Manjusri menggunakan metode terampil utk menyadarkan 500 bodhisatva ini dgn cara membiarkan Manjusri mencabut pedang mengancam Buddha. Buddha berkata bahwa diri ini adalah tanpa diri. Setelah 500 bodhisatva mendengar ucapan Buddha, mereka seketika menyadari hakikat ilusif ttg diri, akhirnya mencapai tahapan Anutpatika dharma ksanti. 

manjusri sudah bodhisatva tingkat berapa dalam cerita ini ? sedangkan yang 500 bodhisatva itu pada tingkatan berapa ? Dan apa tingkatan 500 bodhisatva itu setelah mencapai tahapan anutpatika dharma ksanti ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: PESAN-PESAN ZEN DARI RINZAI, oleh Rinzai
« Reply #16 on: 11 February 2009, 12:09:17 AM »
PESAN-PESAN ZEN DARI RINZAI
Para penempuh Jalan, jangan mempertimbangkan Buddha sebagai semacam tujuan terakhir. Di dalam pandanganku Buddha tak lebih seperti lubang pada suatu WC umum. Para Bodhisattva dan Arhat hanya menjadi rantai yang membelenggu orang-orang yang mempercayai mereka. Oleh karena itu, Manjushri mencabut pedangnya, siap untuk membunuh Gautama. Dan Angulimala, dengan sebilah pisau di tangan, mencoba untuk melukai Shakyamuni.
[/i]


Apakah Angulimala mencoba melukai Sakyamuni karena menganggap Buddha tak lebih dari lubang WC dan merupakan belenggu orang2 yg meyakini?
yaa... gitu deh

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: PESAN-PESAN ZEN DARI RINZAI, oleh Rinzai
« Reply #17 on: 11 February 2009, 07:53:12 AM »
Quote
manjusri sudah bodhisatva tingkat berapa dalam cerita ini ? sedangkan yang 500 bodhisatva itu pada tingkatan berapa ? Dan apa tingkatan 500 bodhisatva itu setelah mencapai tahapan anutpatika dharma ksanti ?

Manjusri setahu saya sudah mencapai tingkatan ke - 10 [Dharmamegha].

Sedangkan Anutpattika Dharma Ksanti [Wusheng Faren] dicapai sepenuhnya pada Bodhisattva tingkat 8 (Acala).

Kemudian aku mengalami Anutpattika-dharma-ksanti dan dari itu mencapai tingkat Arahat. Kemudian dengan mengembangkan pikiranku, aku memasuki tahapan Bodhisattva.
(Shurangama Sutra)

Ket: Arahat = tingkat ketujuh Bodhisattva. "Memasuki tahapan Bodhisattva" = masuk ke tingkat kedelapan Bodhisattva.

"Status seungguhnya dari Bodhisattva adalah anutpattika dharma ksanti. Setelah mencapai dharma ksanti ini, ia memahami seluruh dunia sebagai sunya dan tetap sepenuhnya tidak terikat dalam hatinya. Tetap teguh di dalam sifat sejati semua fenomena, ia tidak lagi melekati dunia dengan nafsu."
(Mahaprajnaparamita Sastra oleh Nagarjuna)

"Tak terikat, tak melekat, setara dengan Ruang, setelah masuk ke dalam hakekat keterbukaan - ini disebut penerimaan ketanpa-asalan segala sesuatu [Anutpattika dharma ksanti]. kemudian, dikaruniai dengan penerimaan ini, begitu para Bodhisattva mencapai tingkat kedelapan, Tak Tergoyahkan (Acala), mereka mencapai kediaman mulia para Bodhisattva."
(Dasabhumika Sutra)

One could translate the first part of this (Hybrid) Sanskrit composite anutpattikadharmaksanti as "(having) patient endurance (ksanti) (in seeing) all phenomena (dharma) as unborn, uncreated (anutpattika).

Ngomong2 ngapain nanya ini bro. dilbert? Kayanya gak terlalu berkaitan dengan apa yang dibahas... lama2 melenceng dari Rinzai yang merupakan topik ini loh....

 _/\_
The Siddha Wanderer
« Last Edit: 11 February 2009, 08:00:09 AM by GandalfTheElder »
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: PESAN-PESAN ZEN DARI RINZAI, oleh Rinzai
« Reply #18 on: 11 February 2009, 01:34:56 PM »
Bahkan dalam suatu ajaran yang berisi banyak makna yang mendalam, orang-orang lebih suka meributkan persoalan di permukaan belaka. Apa yang keliru dengan diri kita?
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: PESAN-PESAN ZEN DARI RINZAI, oleh Rinzai
« Reply #19 on: 11 February 2009, 01:37:01 PM »
Maka sungguh benar kata-kata Rinzai; "Tahukah kamu siapa sesungguhnya yang disebut Buddha atau Tetua Zen? Ia adalah tidak lain dari orang yang pada saat ini, duduk di hadapanku, mendengarkan pembicaraanku tentang Dharma. Namun, karena kamu tidak punya keyakinan diri, maka kamu selalu sibuk mencari orang lain di suatu tempat di luar dirimu. Lantas apakah yang akan kautemukan? Tak lain hanya kata-kata dan nama, bagaimana pun sempurnanya."
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: PESAN-PESAN ZEN DARI RINZAI, oleh Rinzai
« Reply #20 on: 12 February 2009, 08:13:34 AM »

[/quote]
Maka sungguh benar kata-kata Rinzai; "Tahukah kamu siapa sesungguhnya yang disebut Buddha atau Tetua Zen? Ia adalah tidak lain dari orang yang pada saat ini, duduk di hadapanku, mendengarkan pembicaraanku tentang Dharma. Namun, karena kamu tidak punya keyakinan diri, maka kamu selalu sibuk mencari orang lain di suatu tempat di luar dirimu. Lantas apakah yang akan kautemukan? Tak lain hanya kata-kata dan nama, bagaimana pun sempurnanya."

Kalo (permukaan) yg di bawah ini, sungguh benar juga gak ya?:

PESAN-PESAN ZEN DARI RINZAI
Para penempuh Jalan, jangan mempertimbangkan Buddha sebagai semacam tujuan terakhir. Di dalam pandanganku Buddha tak lebih seperti lubang pada suatu WC umum. Para Bodhisattva dan Arhat hanya menjadi rantai yang membelenggu orang-orang yang mempercayai mereka. Oleh karena itu, Manjushri mencabut pedangnya, siap untuk membunuh Gautama. Dan Angulimala, dengan sebilah pisau di tangan, mencoba untuk melukai Shakyamuni.
[/i]

yaa... gitu deh

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: PESAN-PESAN ZEN DARI RINZAI, oleh Rinzai
« Reply #21 on: 12 February 2009, 10:40:15 AM »

mau tanya, apakah kesadaran murni yang katanya bebas dari konsep buddha dan mara, apakah kesadaran murni ini termasuk atta?
Dan apakah jati diri juga termasuk atta?
CMIIW.FMIIW.

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: PESAN-PESAN ZEN DARI RINZAI, oleh Rinzai
« Reply #22 on: 12 February 2009, 03:50:31 PM »


Kalo (permukaan) yg di bawah ini, sungguh benar juga gak ya?:


PESAN-PESAN ZEN DARI RINZAI
Para penempuh Jalan, jangan mempertimbangkan Buddha sebagai semacam tujuan terakhir. Di dalam pandanganku Buddha tak lebih seperti lubang pada suatu WC umum. Para Bodhisattva dan Arhat hanya menjadi rantai yang membelenggu orang-orang yang mempercayai mereka. Oleh karena itu, Manjushri mencabut pedangnya, siap untuk membunuh Gautama. Dan Angulimala, dengan sebilah pisau di tangan, mencoba untuk melukai Shakyamuni.
[/i]


Kalau anda melihat ke makna yang dimaksudnya, bukan pada kata-katanya saja... Andaikan demikian....
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: PESAN-PESAN ZEN DARI RINZAI, oleh Rinzai
« Reply #23 on: 12 February 2009, 06:20:02 PM »

mau tanya, apakah kesadaran murni yang katanya bebas dari konsep buddha dan mara, apakah kesadaran murni ini termasuk atta?
Dan apakah jati diri juga termasuk atta?

kesadaran murni yang dimaksud mungkin kurang lebih sama dengan "sati" dalam Theravada. Sedangkan yang diterjemahkan sebagai "jati-diri" dalam tulisan ini adalah "Diri Kebuddhaan" atau "Sifat Dasar" yang umumnya disebut sebagai Boddhicitta. Sedangkan umumnya "atta" seringkali disebut sebagai "diri-ego". "Jati-Diri" sifatnya bersih, murni dan tenang pada dirinya sendiri, sedangkan "diri-ego" adalah tercemar, kotor dan penuh kecemasan yang lahir akibat kontak inderawi. Walaupun "Jati-Diri" disebut sebagai "diri", ia bukanlah suatu bentuk keakuan layaknya atta/diri-ego. Sebaliknya ia meliputi segala sesuatu tanpa pemisahan antara aku dan bukan-aku; ia meliputi seluruh alam semesta. Tidak dilahirkan ataupun mati, berubah atau menetap.

Penjelasan lebih gamblang soal ini bisa baca di posting lain:
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=8867.0
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: PESAN-PESAN ZEN DARI RINZAI, oleh Rinzai
« Reply #24 on: 12 February 2009, 11:13:26 PM »
Bismillah,

kalau begitu apa bedanya jati diri murni,( meliputi alam semesta dan tak dilahirkan tak termusnahkan ) itu dengan hati nurani ( roh suci laumu dalam diri ), atau dengan atman ( percikan hyang widi wasa dalam diri),
karena dikatakan mldd "hati nurani" juga tidak dilahirkan, tidak termusnahkan, meliputi alam semesta,
begitu pula atman pun tidak dilahirkan, tidak musnah dan meliputi segalanya??
Jadi jati diri murni bukan atta/ego diri yang berubah krna panca khanda,
jadi boleh donk, kalau nanti mereka juga berkata hati nurani atau roh suci pun bukan atta,
atau atman pun bukan atta,
:hammer:
apa begitu?
CMIIW.FMIIW.

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: PESAN-PESAN ZEN DARI RINZAI, oleh Rinzai
« Reply #25 on: 12 February 2009, 11:55:37 PM »


Kalo (permukaan) yg di bawah ini, sungguh benar juga gak ya?:


PESAN-PESAN ZEN DARI RINZAI
Para penempuh Jalan, jangan mempertimbangkan Buddha sebagai semacam tujuan terakhir. Di dalam pandanganku Buddha tak lebih seperti lubang pada suatu WC umum. Para Bodhisattva dan Arhat hanya menjadi rantai yang membelenggu orang-orang yang mempercayai mereka. Oleh karena itu, Manjushri mencabut pedangnya, siap untuk membunuh Gautama. Dan Angulimala, dengan sebilah pisau di tangan, mencoba untuk melukai Shakyamuni.
[/i]


Kalau anda melihat ke makna yang dimaksudnya, bukan pada kata-katanya saja... Andaikan demikian....

Yang saya pertanyakan (sekali lagi) adalah permukaannya,

Menurut anda,
hanya berdasar pada kata2nya saja,
Apakah sungguh benar dan pantas ?
yaa... gitu deh

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: PESAN-PESAN ZEN DARI RINZAI, oleh Rinzai
« Reply #26 on: 13 February 2009, 11:07:24 AM »
Bismillah,

kalau begitu apa bedanya jati diri murni,( meliputi alam semesta dan tak dilahirkan tak termusnahkan ) itu dengan hati nurani ( roh suci laumu dalam diri ), atau dengan atman ( percikan hyang widi wasa dalam diri),
karena dikatakan mldd "hati nurani" juga tidak dilahirkan, tidak termusnahkan, meliputi alam semesta,
begitu pula atman pun tidak dilahirkan, tidak musnah dan meliputi segalanya??
Jadi jati diri murni bukan atta/ego diri yang berubah krna panca khanda,
jadi boleh donk, kalau nanti mereka juga berkata hati nurani atau roh suci pun bukan atta,
atau atman pun bukan atta,
:hammer:
apa begitu?

Bedanya tidak ada konsep ketuhanan di dalamnya, "Jati-Diri" bukan roh atau arwah
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: PESAN-PESAN ZEN DARI RINZAI, oleh Rinzai
« Reply #27 on: 13 February 2009, 11:09:02 AM »

Yang saya pertanyakan (sekali lagi) adalah permukaannya,

Menurut anda,
hanya berdasar pada kata2nya saja,
Apakah sungguh benar dan pantas ?

kalau soal kata-kata yang ada hanya sependapat atau tidak sependapat, saya sependapat dengannya. Kalau yang lebih dalam, harus dialami sendiri...
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: PESAN-PESAN ZEN DARI RINZAI, oleh Rinzai
« Reply #28 on: 13 February 2009, 11:30:00 AM »
Bismillah,

kalau demikian apakah jati diri yang dikatakan master zen rinzai itu identik dengan nibbana itu sendiri?
Jati diri > nibbana?

cmiiw
CMIIW.FMIIW.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: PESAN-PESAN ZEN DARI RINZAI, oleh Rinzai
« Reply #29 on: 13 February 2009, 11:41:29 AM »
Gatha dari Shen Xiu (murid kepala) dari Master Zen ke-5 Hong Ren...

Tubuh adalah pohon pencerahan
Pikiran adalah tempat berdirinya cermin bersih kemilau
Usaplah setiap hari dengan penuh perhatian dan tanpa henti
Agar tetap bersih dari debu keduniawian


Kemudian Hui Neng (Master Zen ke-6) yang bahkan belum menjadi murid Hong Ren, tetapi hanya bekerja di dapur vihara menuliskan gatha pembanding sebagai berikut :

Pada hakekatnya tidak ada pohon pencerahan
Tidak juga ada cermin bersih kemilau dan tempat berdirinya
Karena sejak dari semula semuanya kosong
Dimana pula debu bisa melekat ?


Karena Gatha ini-lah, kemudian Master Hong Ren diam diam menyuruh Hui Neng ke kamarnya pada malam hari-nya dan membabarkan Sutra Intan kepada Hui Neng yang tercerahkan sepenuhnya ketika mendengar kalimat "JAGALAH PIKIRANMU DENGAN PENUH KEWASPADAAN".

Berikut kalimat terakhir BUDDHA GOTAMA sesaat sebelum parinibbana...

"vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Semua yang berkondisi adalah tidak kekal, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

 

anything