//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Nasib diciptakan dan ditentukan oleh diri kita sendiri  (Read 2945 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Nasib diciptakan dan ditentukan oleh diri kita sendiri
« on: 27 April 2008, 04:12:11 AM »
“Nasib tidak dipatok, tapi diciptakan dan ditentukan oleh diri kita sendiri.” Ini sungguh benar.

Ini juga dari Kitab Sejarah dan menekankan pentingnya pengembangan kebajikan, tentang bagaimana factor pengubah bisa melampaui konstanta. Ajaran-ajaran Orang Suci dan Bajik zaman dahulu kala merupakan kebenaran dan karenanya tidak berubah. Oleh Karena itu, baik dulu maupun sekarang, kita menyebut ajaran-ajaran itu sebagai “Sutra”. Saat diterapkan ke dalam masyarakat modern, ajaran2 itu tetap benar. Jika tidak mempercayainya dan memilih untuk terus mengikuti pendapat sendiri dan tetap melakukan kejahatan, kita Cuma akan menambah pelanggaran. Bahkan kendati mendapatkan suatu keuntungan sesaat, kita Cuma mendapatkan apa yang sudah menjadi nasib kita untuk dinikmati. Jika tidak tahu bagaimana mengembangkan kebajikan, maka kita tidak bisa menjaga kemakmuran, tapi juga hidup kita sendiri. Dan jika tidak mampu menjaga hidup kita, untuk apa memiliki semua kekayaan itu?

Dunia ini bisa ditimpa bencana kapan saja. Kita bisa kehilangan nyawa kapan saja. Coba pikirkan, apa gunanya mendapatkan yang lain? Semuanya akan menjadi tidak berguna, meskipun kita telah memilikinya. Hal ini dengan jelas diungkapkan di dalam “Bagian Perilaku dan Sumpah Bodhisattva Pemberi Manfaat Universal” dari Sutra Rangkaian Bunga. Di detik nafas terakhir, kita tidak mampu membawa apapun beserta kita ke dalam kehidupan berikutnya, apakah anggota keluarga, teman, nama baik, kekayaan, tidak ada apapun! Apa yang bisa kita bawa serta adalah Sepuluh Ikrar Agung, yang terus beserta kita, tidak pernah meninggalkan kita, tapi membimbing kita untuk lahir di Tanah Suci.

Juga dikatakan di dalam Agama Buddha bahwa “Tidak ada yang bisa dibawa serta ke kehidupan berikutnya selain dari karma kita.” Ini adalah kata2 nasehat yang sangat penting. Karena tahu bahwa karma akan mengikuti seperti bayangan, kita perlu rajin2 mengembangkan kebajikan, agar tidak mengumpulkan karma buruk beserta kita. Karena jika mengumpulkan karma buruk, kita akan dituntun menuju Tiga Alam Buruk. Karma baik akan memimpin kita lahir di Tiga Alam Baik/Menyenangkan. Dan karma Suci dari Perhatian Terus-Menerus pada Buddha Amitabha akan membawa kita lahir di Tanah Suci Barat. Dari sini semestinya jelas sudah apa yang perlu kita lakukan dalam hidup ini. Kita perlu melebarkan pandangan, meluaskan cara berpikir, dan bukannya menghabiskan waktu dengan hal2 yang dangkal atau menghitung untung rugi dalam hidup ini. Hidup ini sangat pendek. Akan merupakan pahala yang luar biasa jika dalam hidup ini kita melakukan lebih banyak kebaikan, memberi manfaat lebih banyak kepada sesama.

Jika setelah membaca ajaran Orang-orang Suci dan Bajik zaman dahulu kala, kita mampu yakin, menerima, dan mengikuti ajaran2 itu, maka kita akan menerima pahala dan manfaat yang tidak habis-habisnya. Jika tidak mampu mempercayai ajaran-ajaran itu, berpikir bahwa semua itu Cuma dongeng yang tidak bisa diandalkan, maka ini disebabkan oleh rintangan karma kita. Akibatnya,kita akan kehilangan kesempatan yang luar biasa dan tak ada bandingannya ini.

Sumber : Seni Mengubah Nasib. Empat Ajaran Liao Fan. Ulasan oleh Master Chin Kung
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

 

anything