Mahatman adalah Tathagatagarbha = Buddha-Dhatu = Sifat Ke-Buddhaan = Shunyata = Anatman = Nirvana = keTuhanan yang Maha Esa.
"... the Tathagata pervades all places, just like space. The nature of space cannot be seen; similarly, the Tathagata cannot really be seen, and yet he causes all to see him by [means of] his sovereignty. Such sovereignty is termed 'the Great Self'.
That Great Self (Mahatman) is termed 'Great Nirvana' (Maha-Nirvana). In this sense it is termed 'Great Nirvana'.
(Mahaparinirvana Sutra). Thus, 'Mahamati', the doctrine of the 'tathagatagarbha' is disclosed in order to awaken the tirthikas from their clinging to the idea of the ego. Accordingly, 'Mahamati', the 'Tathagatas' disclose the doctrine of the 'tathagatagarbha' which is thus not to be known as identical with the philosopher's notion of an egosubstance. Therefore , 'Mahamati', in order to abandon the misconception cherished by the tirthika, you must depend on the
'anatman-tathagatagarbha'.(Lankavatara Sutra)Sang Buddha dalam Lankavatara Sutra mengatakan bahwa Tathagatagarbha (Mahatman) bukanlah Atman sebagaimana yang dikenal dalam Hindu.
Atman yang dikenal dalam agama Hindu merujuk nantinya pada Visnu, Siva yang notabene merupakan dewa2 yang juga berlindung pada Triratna Buddha Dharma Sangha, jadi bukan Tuhan.
Mahayana tidak berkembang dari Mahasanghika. Kalau anda mengatakan demikian maka Vajrayana juga dari Mahasanghika dong, karena Vajrayana kan juga Mahayana.
Sarvastivada tetep Sarvastivada. Mahasanghika tetep Mahasanghika. Mahayana ya Mahayana.
Buktinya Arya Vasubandhu yang lebih ke Mahayana [Yogacara] itu bhiksu Sarvastivada dan Arya Atisha yang belajar Vajrayana itu bhiksu Mahasanghika. Jadi tentu pernyataan bro. gachapin adalah tidak berdasar sama sekali.
Semua bhiksu Mahayana dan Vajrayana di India ditahbiskan menurut Vinaya dari 18 sekte awal Buddhis. Jadi tidak jarang ada bhiksu Sarvastivada Mahayana, Sammitiya Mahayana, terus Theravada Mahayana dsb.
Bahkan gelar bhiksu Mahayana di Asia Timur adalah Sthavira, bukan Mahasangha. Ini disebabkan karena Mahayana Asia Timur memang menggunakan Vinaya Dharmagupta yang merupakan sub aliran Sthaviravada (Elders).
Theravada (Sthaviravada) memang ada juga di India. Tapi Theravada yang sekarang ini eksis sebenarnya hanyalah sub aliran Theravada yaitu Mahaviharavasin yang berkembangnya hanya di Srilanka. Maka dari itu saya mengatakan Theravada adanya cuman di Srilanka. Term "Theravada" itu bergeser seiring dengan berjalannya waktu.
Dan patut diketahui pula, kalangan Mahayana, Sarvastivada, Sammitiya, Dharmagupta semuanya mengakui Konsili Pertama di Goa Saptapani. Yang tidak mengakui adalah aliran Mahisasaka karena sesepuhnya adalah bhiksu Purana.
Dan patut diketahui pula, bhiksu Purana bukan sembarang bhiksu, tapi beliau adalah seorang Arahat. Beliau bukan anggota Sammuti Sangha, tapi Arya Sangha.
The Siddha Wanderer