Dari web samaggi phala
http://www.samaggi-phala.or.id/sangha-theravada-indonesia/pemberitahuan-tentang-pengunduran-diri-bhikkhu-sudhammacaro/
Bhikkhu Sudhammacaro Thera
tidak lagi bernaung di bawah STI sejak tahun 2006
Tapi kalau mengenai benar tidaknya
seseorang masih berstatus bhikkhu atau tidak?
bagaimana cara mengetahuinya?
apakah ada prosedur tertentu untuk memastikan?
apakah jika tidak bernaung dalam organisasi Sangha
otomatis tidak berstatus bhikkhu lagi?
Kalau seperti Ajahn Brahm telah dihapus dari silisih Sangha tradisi hutan Ajahn Chah dan tidak lagi berhubungan dengan biara utama di Thailand, Wat Pah Pong, atau cabang2 lainnya di barat. Tapi tidak ada dikatakan bahwa itu menyebabkan beliau tidak lagi berstatus seorang bhikkhu
jadi bingung nig ...
Jikalau ternyata valid pelaku adalah "ngaku2 bhikku"Justru jangan dilenyapkan. Ada sebagian berpendapat DC ini kurang ajar sama bhikkhu, ada sebagian lagi mengatakan orang ini memang bukan bhikkhu (karena tidak berkelakuan seperti bhikkhu). Nah, sekarang kita sajikan saja tulisan2nya dan biar publik yang menilai apakah pantas atau tidak orang tersebut dianggap sebagai bhikkhu.
saya kira ada baiknya kalau post2 beliau dilenyapkan
Dari web samaggi phalaKalau menurut Sis bluppy sendiri, apakah hal yang menyebabkan seseorang pantas disebut sebagai 'bhikkhu'?
http://www.samaggi-phala.or.id/sangha-theravada-indonesia/pemberitahuan-tentang-pengunduran-diri-bhikkhu-sudhammacaro/
Bhikkhu Sudhammacaro Thera
tidak lagi bernaung di bawah STI sejak tahun 2006
Tapi kalau mengenai benar tidaknya
seseorang masih berstatus bhikkhu atau tidak?
bagaimana cara mengetahuinya?
apakah ada prosedur tertentu untuk memastikan?
apakah jika tidak bernaung dalam organisasi Sangha
otomatis tidak berstatus bhikkhu lagi?
Kalau seperti Ajahn Brahm
telah dihapus dari silisih Sangha tradisi hutan Ajahn Chah dan tidak lagi berhubungan dengan biara utama di Thailand, Wat Pah Pong, atau cabang2 lainnya di barat
tapi tidak ada dikatakan itu menyebabkan beliau tidak lagi berstatus seorang bhikkhu
jadi bingung nig ...
di fb DC ceritanya udah panjang yag...bukan panjang lagi, sampe bosen liatnya juga, tiap2 notification kirain ada yang baru, ga taunya itu lagi itu lagi, kadang komen dicopy paste ke post2 yang lain , sama persis, hahaha
mulutmu harimaumu
kami memilih diam dan menyimak saja
tidak merasa kompeten untuk ikut berdiskusi _/\_
Justru jangan dilenyapkan. Ada sebagian berpendapat DC ini kurang ajar sama bhikkhu, ada sebagian lagi mengatakan orang ini memang bukan bhikkhu (karena tidak berkelakuan seperti bhikkhu). Nah, sekarang kita sajikan saja tulisan2nya dan biar publik yang menilai apakah pantas atau tidak orang tersebut dianggap sebagai bhikkhu.Kita adalah umat awam,
Kita adalah umat awam,Ga bisa, maka sang member diberikan tag 'mantan', alias 'diparinibbanakan' dari DC. Tapi maksudnya post itu tetap disimpan agar jangan sampai orang mengatakan DC memfitnah seseorang, tapi ada buktinya bahwa orang tersebut melanggar vinaya, bahkan Atthasila juga tidak diindahkan.
dan kebanyakan dari kita (yang umat awam)
Mengunakan DhammaCitta sebagai vihara (tempat belajar, tempat diskusi),
Jikalau ternyata DhammaCitta memiliki informasi yang salah (ataupun menyesatkan),
Apakah layak DhammaCitta dijadikan tempat untuk mencari informasi ?
Jikalau yang ada didalam menyesatkan ?
at Forum,
Kita memberikan special tag "Bhikku / Samanera / Samaneri"
di Facebook,
Kita bisa memberikan limit ?
alangkah lebih baik bila kita memperlakukan setiap orang dengang rasa hormat, apakah dia itu bikkhu ataupun bukan.Setahu saya ini tidak ada hubungannya dengan masalah hormat-menghormati atau ke Brahmavihara, jadi tidak relevan dan tidak saya tanggapi.
apalagi bila mengingat tentang ajaran Dhammachariya, yakni mengenai 4 kediaman luhur, seyogyanya batin hanya diisi oleh metta, karuna, mudhita dan upekha, tanpa memberi kesempatn kepada keraguan-raguan, rasa curiga dan kebencian untuk muncul di dalam batin. _/\_
MAAF KALO ADA SALAH-SALAH KATA.
Masih ingat MMD ?Ada board yang cocok? Saya taruh di sini karena memang 'jubahnya' Theravada.
Rasa-rasanya tuh kasus juga mirip,
juga perlu diparinibbanakan,
atau mungkin dipindahkan dalam kategori kontroversial
Ada board yang cocok? Saya taruh di sini karena memang 'jubahnya' Theravada.kalau board kebon binatang ada gak?
Sapi
kerbau
dasar sapi!
dasar kerbau!
kalau board kebon binatang ada gak?Tidak ada. ;D Biarkanlah, yang tidak penting janganlah diurus.
jadi member "ricky dave" bisa saya masukin ke kandang an jing
Setahu saya ini tidak ada hubungannya dengan masalah hormat-menghormati atau ke Brahmavihara, jadi tidak relevan dan tidak saya tanggapi.
Boleh dibaca dulu kronologinya, atau seandainya tidak tahu, bertanyalah. Jangan membuat asumsi sebelum mengetahui faktanya. Setelah itu, bolehlah kita diskusikan lagi.
Sebenarnya di FB adalah masalah pribadi 2 orang dan mungkin pribadi lainnya. Saya sendiri di darat sudah mendengar cerita tentang bhikkhu ini. Hanya saya pribadi menyarankan untuk tidak mengekspos dimana-mana karena kita sendiri sebenarnya tidak menyaksikan langsung hal yang sebenarnya. Jika pun bhikkhu tersebut melanggar, sebenarnya banyak bhikkhu yang melanggar juga hanya tidak diekspos dan saling menjaga. Karena ada tatacara sendiri dalam menyelesaikan pelanggaran.Kalau urusannya di dalam Sangha (dulu) atau dalam kehidupan pribadinya, saya juga memang tidak tertarik. Yang menjadi perhatian saya hanya sebatas kelakukannya dalam group FB DC di mana ia sering memunculkan hal kontroversial tapi ketika diminta pertanggung-jawaban, hilang entah ke mana.
Seseorang bila tidak ingin lagi menjadi bhikkhu ada 2 cara, yakni harus menyatakan kepada Upajhayanya atau bhikkhu senior lainnya dan baru bisa lepas jubah. Yang kedua ia harus mengatakan kepada Ayah atau saudara prianya yang sedarah dan menyatakan untuk tidak menjadi Bhikkhu. Bila terjadi pelanggaran sanghadisesa atau parajika maka harus ada saksi atau pengakuan dan Sangha membacakan kamma vacca baru dinyatakan sah bhikkhu tersebut melakukan pelanggaran berat , yakni sanghadisesa atau parajika.
Bila bhikkhu tersebut telah melakukan pelanggaran berat dan tidak mau mengakuinya dan sangha tidak bisa membacakan kamma vacca karena tidak ada saksi yang menyaksikan langsung ataupun pengakuan . Misal Parajika/sanghadisesa, tetapi bhikkhu tersebut tidak mengakuinya maka ia tetaplah bhikkhu tetapi kamma buruk yang sangat berat akan ditanggungnya dan akan menjerumuskan bhikkhu tersebut ke alam apaya(penderitaan). Jadi sebaiknya ketika melakukan parajika maka lebih baik mengakui dan otomatis lepas jubah. Dalam kasus Sanghadisesa masih ada pemutihan.
Catatan lainnya bila seorang bhikkhu tanpa kesalahan apapun dan dia ingin lepas jubah tanpa mengikuti tatacara lepas jubah seperti yang dijelaskan diatas dan langsung menggunakan pakaian umat awam kemudian (misal) menikah atau kembali kepada istrinya dan berhubungan badan maka dia masuk kategori parajika atau makan setelah tengah hari maka tetap sebagai pelanggaran vinaya kebhikkuan.
Jadi Seorang bhikkhu tidak mudah melepaskan jubah begitu saja , ini berbeda dengan samanera , kapan saja bisa lepas jubah.
Dan selama status kebhikkhuannya ada, sebaiknya kita umat awam tidak mencecar habis-habisan didepan umum dan disertai dosa ini akan berakibat kamma buruk juga di kemudian hari atau kelahiran akan datang ketika kita berlatih menjadi seorang samana . Jadi jangan berpikir bhikkhu tersebut saja yang terkena kamma buruknya.
Nibbanasa Pacayo hotu. _/\_
Kata-kata bisa kita sampaikan tanpa dalam bentuk "mempersalahkan" atau "menyangkal" seseorang. kendatipun begitu, orang lain bisa saja measa disangkal, dituduh atau dipersalahkan. sangat sulit menghindari kesalah fahaman. Ketika si a berkata kepada si b "marilah kita berbuat kebajikan, mungkin si b akan marah dan berkata, "apakah aku telah berbuat jahat? sesungguhnya aku sudah berbuat kebaikan".Demikianlah jika ada yang merasa bisa mengambil manfaat dari thread ini, silahkan ambil. Kalau merasa tidak ada, maka abaikan saja. Thread ini saya copy ke sini dengan maksud sebagai informasi bahwa 'inilah perilaku dan pandangan member tertentu, sehingga dia dikeluarkan dari group DC'. Ini BUKAN thread 'ayo kita semua bencilah mantan member tersebut'.
Seseorang berkata hanya bermaksud berpartisipasi saja berkomentar, dengan komentar yang mungkin dianggap kurang tepat, tidak relevan dan lain sebagainya. setiap orang mungkin punya keterbatasannya. mudah-mudahan kita dapat memaafkan semua orang dan diri kita sendiri.
bantah membantah, sangkal menyangkal, adalah sesuatu yang melelahkan. lebih baik kita mengatakan apa yang baik menurut kita. biarlah orang lain mengambil manfaatnya, bila ada manfaatnya. biarlah orang lain mengabaikannya, bila tidak menemukan hal-hal yang tidak bermanfaat di dalamnya. marilah dengan kasih kita saling membantu, untuk dapat memahami hal benar sebagai benar. dan salah sebagai salah. adapun kata ini, tidak ditujukan pada "anda" atau "saya" tapi pada kita. tanpa bermaksud menyangkal atau menyalahkan, hanya mengingatkan kepada kita.
MAAF KALO ADA SALAH-SALAH KATA. SAYA PERMISI DARI THREAD INI. KHAWATIR TIDAK DAPAT BERKATA-KATA YANG SESUAI DENGAN TOPIK YANG SEBENARNYA.
SEMOGA ANDA SEMUA BAHAGIA _/\_
Kalau urusannya di dalam Sangha (dulu) atau dalam kehidupan pribadinya, saya juga memang tidak tertarik. Yang menjadi perhatian saya hanya sebatas kelakukannya dalam group FB DC di mana ia sering memunculkan hal kontroversial tapi ketika diminta pertanggung-jawaban, hilang entah ke mana.
Jadi di sini dia dikeluarkan TIDAK karena statusnya (bhikkhu/umat awam), juga bukan karena pelanggaran vinaya-nya (sebab memang DC sama sekali tidak berhak atas itu), namun ia dikeluarkan karena tindakannya sebagai member adalah tidak pantas, memposting hal-hal yang tidak sesuai dengan Dhamma-vinaya, serta posting hal-hal yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Sebetulnya hal biasa, tapi karena kebetulan objeknya adalah 'berjubah', maka jadi panas.
Betul, tidak bisa disangkal bahwa itu sudah melibatkan emosi kedua belah pihak, dan kalau secara pribadi, saya juga tidak mau ikut campur apalagi saya juga tidak ada kepentingan pribadi dengan kedua pihak (Wirajhana & Sudhammacaro). Kepentingan saya hanyalah memberikan informasi "ini kronologi mengapa seorang member dikeluarkan dari DC", sebab banyak pandangan bahwa Admin DC 'kurang ajar' sama anggota sangha, padahal mereka sendiri tidak tahu sepak terjang orang itu sendiri di DC bagaimana. Nah, sekarang sudah diberikan data-datanya, penilaian dikembalikan lagi pada masing-masing pembaca.
Di fb juga banyak yang mempertanyakan apakah beliau bhikkhu atau bukan, oleh karena itu saya tulis hal diatas.
Kalau panas-panasan dan pertanggung jawaban di fb DC saya lebih melihat sebagai like and dislike dan tidak objektif.Dan banyak juga tulisan yang tidak pantas selain 1 oknum yang dikeluarkan. Ini pandangan saya saja. Kalau saya pribadi ngak mau ikut campur.
Jadi di sini dia dikeluarkan TIDAK karena statusnya (bhikkhu/umat awam), juga bukan karena pelanggaran vinaya-nya (sebab memang DC sama sekali tidak berhak atas itu), namun ia dikeluarkan karena tindakannya sebagai member adalah tidak pantas, memposting hal-hal yang tidak sesuai dengan Dhamma-vinaya, serta posting hal-hal yang tidak dapat dipertanggungjawabkan., demikian harap maklum _/\_
Dear all,
[..]
Dan selama status kebhikkhuannya ada, sebaiknya kita umat awam tidak mencecar habis-habisan didepan umum dan disertai dosa ini akan berakibat kamma buruk juga di kemudian hari atau kelahiran akan datang ketika kita berlatih menjadi seorang samana . Jadi jangan berpikir bhikkhu tersebut saja yang terkena kamma buruknya.
[..]
Oh...
Sudah lama di tendang toh :hammer:
Gw kirain lage mau timbang-rasa...
maap... ga ikutan up-to-date kalo urusan facebook.
gw nitip angkat jempol aja buat Indra
berkat tendangan mas bro indra, beliau dapat title admin "brutal" :))
GRP welcomesent
berkat tendangan mas bro indra, beliau dapat title admin "brutal" :))(bisik2):
berkat tendangan mas bro indra, beliau dapat title admin "brutal" :))
Kita adalah umat awam,
dan kebanyakan dari kita (yang umat awam)
Mengunakan DhammaCitta sebagai vihara (tempat belajar, tempat diskusi),
Jikalau ternyata DhammaCitta memiliki informasi yang salah (ataupun menyesatkan),
Apakah layak DhammaCitta dijadikan tempat untuk mencari informasi ?
Jikalau yang ada didalam menyesatkan ?
at Forum,
Kita memberikan special tag "Bhikku / Samanera / Samaneri"
di Facebook,
Kita bisa memberikan limit ?
Kalau bisa (dhammacitta) memberikan satu status VERIFIED, seperti di twitter diberikan status VERIFIED untuk akun (account) dari orang-orang beken / ternama seperti akun BARACK OBAMA ada status VERIFIED-nya...
bagaimana cara verifikasinya? kita gak pernah meminta bukti otentik spt KTP, paspor, akte lahir, dll dari para member
Berikut ini adalah tulisan dari sudhammacaro [seseorang, yg gemar berkostum bhikkhu, namun ternyata bukan bhikku], yaitu setelah ketauan secara konyol mengartikan maksud Atthasila:hehehehhh... masa menilai dan menjudge seseorang hanya dari tulisan di fb... tulisan itu 2 dimensi, akibatnya sering yg baca salah tangkap, salah persepsi, bahkan sering SENGAJA dipelintir untuk disalahpahami dan disalah-artikan.
Jikalau ternyata valid pelaku adalah "ngaku2 bhikku"lalu bagaimana jika tertuduh ternyata adalah benar bhikkhu? apa kalian berani mempertanggung-jawabkan pelecehan, fitnahan dan celaan2 kalian? apa kalian sanggup memulihkan nama baik seorang bhikkhu yg telah kalian nodai itu? apa kalian punya keberanian berbeda pendapat dengan aturan main kelompok/organisasi kalian? apa kalian punya nyali dan berani membuang gengsi kalian untuk melakukan itu?
saya kira ada baiknya kalau post2 beliau dilenyapkan
Jadi di sini dia dikeluarkan TIDAK karena statusnya (bhikkhu/umat awam), juga bukan karena pelanggaran vinaya-nya (sebab memang DC sama sekali tidak berhak atas itu), namun ia dikeluarkan karena tindakannya sebagai member adalah tidak pantas, memposting hal-hal yang tidak sesuai dengan Dhamma-vinayakalau mau keluarkan ya keluarkan saja ga perlu pake bawa2 Dhamma-Vinaya, memangnya kamu (atau orang yg mengeluarkannya) sudah arahat? atau minimal udah sottapanna? sehingga tahu betul mana yg sesuai Dhamma-Vinaya.
Kalau urusannya di dalam Sangha (dulu) atau dalam kehidupan pribadinya, saya juga memang tidak tertarik.kalau kalian bertanya dengan hormat, disertai dengan etika dan moral bertanya yg baik beliau pasti akan menjawabnya, pertanyaanya sekarang adalah apa kalian sudah menunjukkan rasa hormat itu ketika bertanya? bercerminlah, dan introspeksi kedalam diri, tanyakan kenapa pertanyaan kalian diabaikan, kalau perlu buka buku dharma dan cari tahu apa2 saja alasan sang Buddha ketika tidak menjawab pertanyaan yg ditujukan padanya. Kalau kalian sudah benar2 memahaminya maka tak ada alasan lagi bagi kalian untuk merasa ga senang, sakit hati, dan mendendam hanya karna pertanyaan kalian diabaikan.
Yang menjadi perhatian saya hanya sebatas kelakukannya dalam group FB DC di mana ia sering memunculkan hal kontroversial
tapi ketika diminta pertanggung-jawaban, hilang entah ke mana.
Bhikkhu Sudhammacaro Theramasih ingat pesan2 Sang Buddha:
tidak lagi bernaung di bawah STI sejak tahun 2006
Tapi kalau mengenai benar tidaknya
seseorang masih berstatus bhikkhu atau tidak?
bagaimana cara mengetahuinya?
apakah ada prosedur tertentu untuk memastikan?
tapi rasanya alasan global warming juga tidak bisa kalian jadikan alasan, karna apa? karna yg namanya Wirajhana Eka justru tidak ikut kalian banned, padahal saya masih membaca tulisan2 yg tidak bosan2nya mencela bhante Suddhammacaro padahal yg dicela sudah kalian banned.jadi menurut anda hanya tokoh budis saja yang bisa di percaya, orang yang kepercayaannya campur sari tidak bisa dipercaya?
aneh yah Wirajhana Eka di profil fbnya jelas2 kebuddhisannya tidak jelas, orang yg senang pada sanjungan dan lupa diri ketika dipuji itu bahkan jelas2 diprofilnya tertulis "Atheist", Buddhist, Hindu.
Nah kalau orang yg baru melek buddhis yg kepercayaannya masih campur sari sperti itu kenapa kalian malah mendukung orang yg buddhis gado2 untuk menjelek2an tokoh2 buddhis yg sesungguhnya?
apa kalian sebagai umat buddha tidak punya pendirian? tidak punya ehipasiko? tidak punya hirri dan ottapa sebelum ikut2an mencela bhikkhu? hanya bisa percaya dan ikut2an melecehkan den mendukung apa kata orang yg tidak jelas asal usulnya??? masa kalian hanya percaya begitu saja dan mau diadu domba oleh yg namanya wirajhana Eka, memangnya kalian domba??? kasiaannn dehhh luuusebentar.... anda datang disini sebagai apa? anda komen di sini bukannya malah anda jadi domba juga?
hmmm, mau menanggapi yang ini saja :jadi menurut anda hanya tokoh budis saja yang bisa di percaya, orang yang kepercayaannya campur sari tidak bisa dipercaya?
kalau tokoh budis nya dodol seperti biku2 yang dodol bijimana?
sebentar.... anda datang disini sebagai apa? anda komen di sini bukannya malah anda jadi domba juga?
sungguh kasihan ckckckckck =)) =)) =))
SN 14.15
15 (5) Berjalan Mondar-man
dir
Pada suatu ketika Sang Bhagava sedang berdiam di Rajagaha di Puncak Gunung Nasar. Pada saat itu, tidak jauh dari Sang Bhagava, Yang Mulia Sariputta sedang berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu; Yang Mulia Mahamoggallana , Yang Mulia Mahakassapa, Yang Mulia Anuruddha,Yang Mulia Punna Mantaniputta,Yang Mulia Upali Yang Mulia Ananda sedang berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu. Dan tidak jauh dari Sang Bhagava, Devadatta juga sedang berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu.
Kemudian Sang Bhagava berkata kepada para bhikkhu sebagai berikut: "Para bhikkhu, apakah kalian melihat Sariputta berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?"
"Ya, Yang Mulia."
"Semua bhikkhu itu memiliki kebijaksanaan tinggi. Apakah kalian melihat
Moggall‡na berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?"
"Ya, Yang Mulia."
"Semua bhikkhu itu memiliki kekuatan batin tinggi. Apakah kalian melihat Kassapa berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?"
"Ya, Yang Mulia."
"Semua bhikkhu itu adalah pendukung praktik pertapaan. Apakah kalian melihat Anuruddha berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?"
"Ya, Yang Mulia."
"Semua bhikkhu itu memiliki mata dewa. Apakah kalian melihat Puııa Mantaniputta berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?"
"Ya, Yang Mulia."
"Semua bhikkhu itu adalah pembabar Dhamma. Apakah kalian melihat Upali berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?"
"Ya, Yang Mulia."
"Semua bhikkhu itu adalah penjunjung Disiplin. Apakah kalian melihat ‚nanda berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?"
"Ya, Yang Mulia."
"Semua bhikkhu itu adalah sangat terpelajar. Apakah kalian melihat Devadatta berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?"
"Ya, Yang Mulia."
"Semua bhikkhu itu memiliki keinginan jahat."
"Para bhikkhu, adalah melalui unsur-unsur maka makhluk-makhluk berkumpul dan bersatu. Mereka yang berwatak rendah berkumpul dan bersatu dengan mereka yang berwatak rendah; mereka yang berwatak baik berkumpul dan bersatu dengan mereka yang berwatak baik. Di masa lalu mereka demikian, di masa depan mereka demikian, [157] dan sekarang di masa kini mereka juga demikian."
^^
dicocokan dengan sutta diatas
sepertinya bro co_ols kumpulan bs,
tapi sayangnya kita tidak tahu 'kumpulan bs' itu mempunyai niat baik atau buruk ? ^-^
hehehehhh sekian lama tidak mengunjungi forum ini, tenyata masih tidak banyak berubah, contohnya thread ini yg hanya menjadi ajang gosip murahan yg selalu memojokan, mencela dan memvonis pribadi seseorang, karna itu saya sengaja hadir disini sebagai penyeimbang walaupun untuk itu saya harus dikeroyok, dicaci maki, dan dimusuhi kalian, tapi tidak masalah, saya lakukan demi keadilan, karna dalam pengadilan sekalipun seorang tertuduh wajib didampingi pembela, dan si tertuduh wajib dilindungi aturan hukum praduga tak bersalah.Bro co_ols, terima kasih sudah berbesar hati datang ke sini setelah berbulan-bulan pergi, hanya demi menanggapi gossip murahan. Saya salut pada anda karena kalau saya lihat gossip murahan, biasa saya tidak akan meluangkan waktu membaca dan menanggapinya secara terperinci, kecuali jika saya melekat sekali pada gossip itu.
hehehehhh... masa menilai dan menjudge seseorang hanya dari tulisan di fb... tulisan itu 2 dimensi, akibatnya sering yg baca salah tangkap, salah persepsi, bahkan sering SENGAJA dipelintir untuk disalahpahami dan disalah-artikan.
lalu bagaimana jika tertuduh ternyata adalah benar bhikkhu? apa kalian berani mempertanggung-jawabkan pelecehan, fitnahan dan celaan2 kalian? apa kalian sanggup memulihkan nama baik seorang bhikkhu yg telah kalian nodai itu? apa kalian punya keberanian berbeda pendapat dengan aturan main kelompok/organisasi kalian? apa kalian punya nyali dan berani membuang gengsi kalian untuk melakukan itu?
kalau mau keluarkan ya keluarkan saja ga perlu pake bawa2 Dhamma-Vinaya, memangnya kamu (atau orang yg mengeluarkannya) sudah arahat? atau minimal udah sottapanna? sehingga tahu betul mana yg sesuai Dhamma-Vinaya.
Selama belum tercerahkan kita semua masih menggunakan penilaian konvensional. masih menggunakan pembenaran berdasarkan suara terbanyak yg istilahnya musyawarah untuk mufakat dan istilah politiknya demokrasi wakwkwkwkk, jadi ga perlu munafik lah, bicaranya ga usah tinggi2 pake bawa2 dhamma dan vinaya.
kalau alasannya dikeluarkan karna menghindari "global warming" itu jauh lebih rasional.
tapi rasanya alasan global warming juga tidak bisa kalian jadikan alasan, karna apa? karna yg namanya Wirajhana Eka justru tidak ikut kalian banned, padahal saya masih membaca tulisan2 yg tidak bosan2nya mencela bhante Suddhammacaro padahal yg dicela sudah kalian banned.
aneh yah Wirajhana Eka di profil fbnya jelas2 kebuddhisannya tidak jelas, orang yg senang pada sanjungan dan lupa diri ketika dipuji itu bahkan jelas2 diprofilnya tertulis "Atheist", Buddhist, Hindu.
Nah kalau orang yg baru melek buddhis yg kepercayaannya masih campur sari sperti itu kenapa kalian malah mendukung orang yg buddhis gado2 untuk menjelek2an tokoh2 buddhis yg sesungguhnya?
apa kalian sebagai umat buddha tidak punya pendirian? tidak punya ehipasiko? tidak punya hirri dan ottapa sebelum ikut2an mencela bhikkhu? hanya bisa percaya dan ikut2an melecehkan den mendukung apa kata orang yg tidak jelas asal usulnya??? masa kalian hanya percaya begitu saja dan mau diadu domba oleh yg namanya wirajhana Eka, memangnya kalian domba??? kasiaannn dehhh luuu
kalau kalian bertanya dengan hormat, disertai dengan etika dan moral bertanya yg baik beliau pasti akan menjawabnya, pertanyaanya sekarang adalah apa kalian sudah menunjukkan rasa hormat itu ketika bertanya? bercerminlah, dan introspeksi kedalam diri, tanyakan kenapa pertanyaan kalian diabaikan, kalau perlu buka buku dharma dan cari tahu apa2 saja alasan sang Buddha ketika tidak menjawab pertanyaan yg ditujukan padanya. Kalau kalian sudah benar2 memahaminya maka tak ada alasan lagi bagi kalian untuk merasa ga senang, sakit hati, dan mendendam hanya karna pertanyaan kalian diabaikan.
masih ingat pesan2 Sang Buddha:
- jangan percaya begitu saja pada apa yg didesas desuskan
- Bertemanlah dengan orang bijaksana.
dan Sang Buddha juga sudah pernah memberitahukan cara untuk mengetahui apakah orang itu bijaksana atau tidak adalah tidak mudah, membutuhkan waktu yg sangat lama untuk mengenali kebijaksanaan seseorang.
jadi kalau mau tau kepribadian seseorang yg pertama adalah dengan cara berjumpa dengannya langsung, berbincang2 dengannya langsung, berteman dengannya langsung, kalau kamu sudah berteman dengan waktu yg cukup lama nanti kamu akan tau dengan sendirinya apakah beliau itu pantas berstatus bhikkhu atau tidak. ingat tidak sedikit orang yg baik tutur bahasanya, manis lidahnya, bicaranya suka menjilat namun sesungguhnya ia adalah musuh yg berpura2 menjadi sahabat, apa kalian yg ahli2 dharma ini sudah lupa dengan ajaran sang Buddha yg satu ini?
nah begitu pula sebaliknya orang yg bicaranya sepertinya tidak menyenangkan didengar namun bisa saja tanpa kalian sadari justru mempunyai maksud dan tujuan yg baik, yg untuk mencerahkan, contohnya yg sering dilakukan para master zen. Jadi kalau sipendengar tidak siap menerima dan tidak tercerahkan2 juga, ya jangan salahkan si pembabarnya, karna si pembabarnya kan belum buddha. Begitu pula ketika buddha yg selalu gagal menyadarkan devadatta, jangan salahkan buddhanya tapi itu karna devadattanya yg keras kepala yg lebih mengedepankan kebenciannya.
nah para member dhammacitta khususnya yg merasa pintar2 dhamma yg punya segudang teori dhamma, dan yg khususnya membenci bhante sudhammacaro, sudahkah kalian berjumpa dengan beliau? sudahkah kalian mengundang beliau untuk sekedar minum teh dan berbincang2 santai dengan beliau?
kalau kalian belum mengenalnya dan belum pernah bertemu langsung dengan beliau, saran saya hentikan lah memfitnah dan men"zolimi" beliau, terlepas dari apa dan siapapun beliau, minimal hormatilah jubah yg mewakili sanggha yg dikenakannya, hormatilah Buddha bukan dari patungnya, bagitupula hormatilah sangha bukan dari wujud suddhamacaronya.
kalau saya sendiri sudah beberapa kali berjumpa dengan beliau, bisa 2 sampai 3 jam berbincang, bercakap2 dan bertukar pikiran dengan beliau, dan dari beberapa pengalaman singkat tsb, beliau memang mempunyai karakter yg tegas, berbicara apa adanya, blak2an, tidak dimanis2kan, tidak munafik. Selama berbincang2 dengannya beliau memang sempat mengkritik kebijakan STI namun beliau tidak pernah menjelekkan pribadi bhikkhu tertentu.
dari pengamatan saya beliau memang seorang yg kritis, yg memiliki banyak ide2 pemikiran2 yg bagus untuk perkembangan umat buddha, sayang semuanya sebatas wacana karna beliau terikat dengan vinaya (dan ini bukti kalau beliau tetap menjalankan vinaya) dan tidak ada pendukung2nya yg siap merealisasikan ide2nya karna para pendukungnya takut dimusuhin dan dikucilkan orang2nya STI, sedangkan saya sebagai umat belum mampu merealisasikan ide2 tsb karna saya bukanlah siapa2.
Kesan saya sewaktu pertama kali melihat fisik beliau, beliau memiliki wajah yg tenang, cahaya wajah yg terang yg mungkin beliau dapat dari hasil meditasinya selama bertahun2 di thailand.
sehingga walau usia beliau sudah menginjak 60 tahun namun masih terlihat energik dan berwibawa.
untuk menghilangkan kepenatan beliau sering berjalan2 bolak balik seperti yg dilakukan sang Buddha ketika merasa penat setelah duduk berjam2 untuk waktu yg lama,
dan untuk mengisi waktu senggang beliau mengisi blogsnya dengan artikel2 dharma dan memposting pertanyaan2 umat yg ditujukan ke bhante ke facebook.
Saya rasa kalau dulu ada facebook pun sang Buddha juga akan melakukan hal yg sama yaitu menyebarkan dharma melalui blog dan facebook.
Selama berjumpa beberapa kali dan sepengetauan saya bathin bhante suddhamacaro terkendali karna saya belum pernah melihat beliau menunjukkan raut wajah yg marah, asam, kesal, mengerutkan dahi ataupun tersenyum kecut bahkan setelah beliau membaca caci maki dan hinaan2 di fb yg ditujukan pada beliau.
bagaimana dengan kalian? sanggupkah kalian mengendalikan bathin kalian ketika dihina dan dicela? jangankan dihina dan dicela, setelah membaca kritikan2 pedas dari saya ini saja pasti sebagian besar dari kalian ada yg tersenyum kecut, ada yg darahnya naik ke ubun2, bahkan mungkin mengepalkan telapak tangannya untuk menggrbrak meja hingga membanting mouse dan keyboard karna emosi tingkat tinggi yg tak terkendali.
selama saya mengenal bhante Sudhammacaro, beliau itu hidup mandiri, saya belum pernah melihat ada dayaka atau jongos(istilahnya bhante), atau konco (istilahnya kalian), jadi istilah jongos yg sering dilontarkan beliau itu dalam pandangan saya sepertinya kritikan itu ditujukan untuk para bhikkhu yg selama ini terlalu menggantungkan hidupnya pada para dayaka. Mungkin beliau mengharapkan para bhikkhu di indonesia belajar mempunyai sikap mandiri seperti yg selama ini diterapkan para bhikkhu dari aliran ZEN, dan yg juga diterapkam Ajahn Brahm.
namun itu semua penilaian saya, dari sudut pandang saya semata, dan penilaian saya bisa saja salah dimata kalian, namun meskipun begitu saya berani mengatakan semua ini karna saya telah mempraktekanya dengan berjumpa dan bercakap2 dengan beliau langsung beberapa kali. Jadi paling tidak saya telah melakukan ehipassiko dengan datang lihat dan membuktikannya seperti apa sosok bhante Suddhamacaro.
nah bagaimana dengan kalian? apa kalian telah ehipasiko sebelum mencela, memfitnah, dan memvonis beliau?
saran saya kunjungilah beliau dan bercakap2lah dengan beliau , datanglah dengan sikap hormat dan respek layaknya seorang tamu yg menghormati tuan rumahnya.
atau undang lah beliau dan perlakukanlah beliau sebagai tamu yg dihormati tuan rumah. Jadi lakukanlah praktek yg sesungguhnya jangan cuma bisa berterori dan berkoar2 belaka hanya karna merasa pintar teori dharma.
saya dulu juga seorang theravada, bahkan pecinta theravada namun sudah saya tinggalkan karna malu dengan arogansi 'ketheravadaan' di indonesia yg kalian junjung tinggi hingga ke langit ke 7, dan saya memilih universal buddhisme daripada hidup dengan pola pikir terpenjara seperti yg banyak dianut penganut theravada yg lebay, karna apa? karna sudah bosan melihat kalian2 ini yg hobynya menjelekan, mencela, dan menggosipi seseorang sebelum mengenal peribadi orangnya langsung.
dulu kalian menjelek2an pribadi master lu sheng yen hingga beratus2 posting dan admin beserta para moderatornya hanya bisa terpingkal2 dan terbahak2 menganggapnya sebagai guyonan penghilang stress semata, bahkan juga pernah menggosipi dikucilkannya Ajahn Bhram dan sebagian dari kalian bersorak sorai mendengar berita tsb, dan sekarang bhikkhu2 lokal kalian "zolimi", bhante vijaya putta dan bhante suddhammacaro sudah kalian jadikan korban dari kebuasan kalian, entah masih akan berapa banyak lagi yg akan kalian cela dan dijadikan bahan gosip murahan hanya demi untuk memuaskan ego kalian semata??? pantas aja di indonesia ini sangat sedikit sekali yg berani jadi bhikkhu, karna apa? karna takut akan kebuasan kalian.
Jadi kalian kapan mau berubahnya? sadar donk... sadarrr...
akhir kata saya akhiri sampai disini, saya datang bukan untuk berdebat, kritikan dari saya mungkin dihati kalian akan dirasa bagai gelombang tamparan yg sangat pedas sehingga bukan tidak mungkin kalian akan membenci dan mendendam kepada saya, namun percayalah rasa sakit itu bukan saya yg membuatnya, rasa sakit itu muncul dari ego kalian karena dipermainkan oleh pikiran dan kesadaran kalian yg belum terkendali, karna sekali lagi saya katakan saya datang dan mengungkapkan semua ini karna demi keadilan, saya datang demi menjalankan 1 dari sekian banyak petunjuk sang buddha: mencegah orang lain berbicara jelek tentang diri bhante Sudhammacaro (" Ia mencegah orang lain berbicara jelek tentang dirimu "), dan untuk memberikan pendapat dan pandangan dari sisi kalian yg berbeda untuk melengkapi kesenjangan penilaian yg selama ini sudah membudaya dan mendarah-daging di sebagian besar kalangan umat lebay theravada.
_/\_
jadi menurut anda hanya tokoh budis saja yang bisa di percaya, orang yang kepercayaannya campur sari tidak bisa dipercaya?hehehhh.... anda sama sekali tidak menangkap maksud tulisan saya,
kalau tokoh budis nya dodol seperti biku2 yang dodol bijimana?
sebentar.... anda datang disini sebagai apa? anda komen di sini bukannya malah anda jadi domba juga?kan saya sudah bilang dalam rangka "mengritik" walau tujuan utamanya meminta keadilan,
sungguh kasihan ckckckckck
^^ehipassiko;
dicocokan dengan sutta diatas
sepertinya bro co_ols kumpulan bs,
tapi sayangnya kita tidak tahu 'kumpulan bs' itu mempunyai niat baik atau buruk ?
Bro co_ols, terima kasih sudah berbesar hati datang ke sini setelah berbulan-bulan pergi, hanya demi menanggapi gossip murahan. Saya salut pada anda karena kalau saya lihat gossip murahan, biasa saya tidak akan meluangkan waktu membaca dan menanggapinya secara terperinci, kecuali jika saya melekat sekali pada gossip itu.loh, bukannya anda sendiri yg mengangkat gosip murahannya Wirajhana Eka untuk dijadikan thread ini , kalau anda katakan tidak akan meluangkan waktu untuk membaca berarti anda hanya meluangkan waktu untuk menulis, beda yah dua hal tsb dimata anda.
Sekarang saya lihat anda tidak memahami dhamma-vinaya, tidak tahu apa yang dibicarakan, tidak tahu kenapa BS dikeluarkan, tidak tahu etika diskusi, bahkan tidak tahu kronologi kejadiannya, tapi langsung menulis begitu banyak hal-hal tidak bermanfaat. Nanti coba anda pelajari dulu dhamma-vinaya, boleh tanya-tanya di sini, baru kita bicara lagi.hehehhh.... hanya karna merasa hafal dhamma secara textbook dan mempunyai segudang informasi dhamma dan vinaya anda sudah merasa arahat.
saya jadi pengamat saja deh...
"Ini adalah ujian...
Kalian yang mengerti banyak teori dhamma harus mampu menahan batin,
Kalian yang memiliki cinta-kasih, welas-asih dan simpati harus mampu mengendalikan emosi."
hehehhh.... anda sama sekali tidak menangkap maksud tulisan saya,melihat postingan anda sepertinya anda sudah ehipasiko, boleh tau ehipasiko apa yang anda dapatkan dari biku dodol ini?
inti tulisan saya sudah jelas yaitu "ehipassiko" , datang, lihat dan buktikan ,
bukan percaya begitu saja apa kata orang,
bukan percaya begitu saja apa kata Wirajhana Eka,
dan bukan percaya begitu saja apa kata saya
jadi sekali lagi... ehipassiko bukan nya ehi pa eka
kan saya sudah bilang dalam rangka "mengritik" walau tujuan utamanya meminta keadilan,oh jadi anda datang sebagai domba pengkritik ok deh =))
apa anda itu sama sekali ga paham sama yg namanya "kritik"?... ndeso!
coba anda buka di wikipedia dan cari tahu definisi dari kritik itu apa
atau kemungkinan kedua anda itu memancing debat, maaf seperti yg sebelumnya saya katakan saya tidak berniat berdebat, dan sama sekali tidak berminat menghabiskan waktu berdebat dengan orang yg kualitas debatnya buruk seperti anda, orang yg tidak bisa membuat pernyataan dan pertanyaan yg berbobot dan bermutu,anda tentunya datang dari kubu biku dodol ini khan? silahkan anda berikan pembelaan jangan hanya bisa berkata2 "BS" saja =))
yg bisanya hanya bolak balik kata. jangan2 jumlah posting anda yg 12ribuan itu isinya hanya bolak balik kata doank. hanya demi mengejar popularitas sebagai top poster
baiklah saya mohon pamit dan undur diri,jiahhh, baru segini aja dah mau kabur, malu2in dodol aja =))
silakan banned dan hapus tulisan2 saya jika kalian merasa dipermalukan dan terhina dengan kritikan2 saya.
cool :
baiklah saya mohon pamit dan undur diri
urusan (pertanyaan belum dijawab) belum selesai,senjatanya adalah :
tidak selayaknya pamit n undur diri....
1 apa cool terasa "dikeroyok" org banyak ?
2 apa cool kewalahan utk menjawab lagi ?
;D
hehehehhh sekian lama tidak mengunjungi forum ini, tenyata masih tidak banyak berubah, contohnya thread ini yg hanya menjadi ajang gosip murahan yg selalu memojokan, mencela dan memvonis pribadi seseorang, karna itu saya sengaja hadir disini sebagai penyeimbang walaupun untuk itu saya harus dikeroyok, dicaci maki, dan dimusuhi kalian, tapi tidak masalah, saya lakukan demi keadilan, karna dalam pengadilan sekalipun seorang tertuduh wajib didampingi pembela, dan si tertuduh wajib dilindungi aturan hukum praduga tak bersalah.bagi kami, ini adalah informasi tentang seorang bhikkhu tidak bermoral, bagi anda sebagai pengikut si bhikkhu itu tentu berpendapat sebaliknya, hal ini sangat wajar sekali. sebagai pembela anda pembela yg buruk sekali. apakah cuma anda yg dimiliki oleh BS untuk menjadi tim pembelanya? so pathetic.
hehehehhh... masa menilai dan menjudge seseorang hanya dari tulisan di fb... tulisan itu 2 dimensi, akibatnya sering yg baca salah tangkap, salah persepsi, bahkan sering SENGAJA dipelintir untuk disalahpahami dan disalah-artikan.quote2 tulisan BS di copas apa adanya, tidak ada yg "SENGAJA dipelintir", anda memberikan pembelaan yg tidak berdasar, semua itu bisa dilacak kembali ke sumber aslinya. mengenai pembaca yg salah tangkap, hal itu memang tergantung bagaimana si pembaca menginterpretasikannya. tapi karena DC ini adalah forum diskusi, maka para pembaca boleh mendiskusikannya di sini, itulah gunanya thread ini.
lalu bagaimana jika tertuduh ternyata adalah benar bhikkhu? apa kalian berani mempertanggung-jawabkan pelecehan, fitnahan dan celaan2 kalian? apa kalian sanggup memulihkan nama baik seorang bhikkhu yg telah kalian nodai itu? apa kalian punya keberanian berbeda pendapat dengan aturan main kelompok/organisasi kalian? apa kalian punya nyali dan berani membuang gengsi kalian untuk melakukan itu?saya tidak akan menggunakan kata "tertuduh" karena DC bukan pengadilan dan kami tidak sedang mengadili seseorang, tapi jika yg anda maksudkan bahwa BS adalah benar bhikkhu, maka hal ini semakin memprihatinkan bagi kita semua para umat Buddhis. Bhikkhu sudah tidak peduli lagi pada Vinaya. celaan yg kami lontarkan akan terlihat semakin benar jika ditujukan pada seorang bhikkhu tidak bermoral.
kalau mau keluarkan ya keluarkan saja ga perlu pake bawa2 Dhamma-Vinaya, memangnya kamu (atau orang yg mengeluarkannya) sudah arahat? atau minimal udah sottapanna? sehingga tahu betul mana yg sesuai Dhamma-Vinaya.Dalam mengeluarkan kami tidak menggunakan dalih Dhamma-Vinaya, saya rasa di sini andalah yg memelintir.
Selama belum tercerahkan kita semua masih menggunakan penilaian konvensional. masih menggunakan pembenaran berdasarkan suara terbanyak yg istilahnya musyawarah untuk mufakat dan istilah politiknya demokrasi wakwkwkwkk, jadi ga perlu munafik lah, bicaranya ga usah tinggi2 pake bawa2 dhamma dan vinaya.
kalau alasannya dikeluarkan karna menghindari "global warming" itu jauh lebih rasional.
tapi rasanya alasan global warming juga tidak bisa kalian jadikan alasan, karna apa? karna yg namanya Wirajhana Eka justru tidak ikut kalian banned, padahal saya masih membaca tulisan2 yg tidak bosan2nya mencela bhante Suddhammacaro padahal yg dicela sudah kalian banned.
aneh yah Wirajhana Eka di profil fbnya jelas2 kebuddhisannya tidak jelas, orang yg senang pada sanjungan dan lupa diri ketika dipuji itu bahkan jelas2 diprofilnya tertulis "Atheist", Buddhist, Hindu.
Nah kalau orang yg baru melek buddhis yg kepercayaannya masih campur sari sperti itu kenapa kalian malah mendukung orang yg buddhis gado2 untuk menjelek2an tokoh2 buddhis yg sesungguhnya?
itulah kenapa Bang Kainyn mengatakan anda tidak memahami Dhamma-Vinaya, saya cuma bisa menyarankan agar anda belajar Dhamma lebih banyak lagi, sehingga tidak merusak makna Ehipassiko itu. kami punya pertimbangan sendiri kenapa kami mempertahankan WE dan "menendang" BS, tapi sekali lagi pertimbangan kami tidak perlu kami bocorkan pada anda. dan sekali lagi rengekan anda tidak akan mengubah keputusan kami.
apa kalian sebagai umat buddha tidak punya pendirian? tidak punya ehipasiko? tidak punya hirri dan ottapa sebelum ikut2an mencela bhikkhu? hanya bisa percaya dan ikut2an melecehkan den mendukung apa kata orang yg tidak jelas asal usulnya??? masa kalian hanya percaya begitu saja dan mau diadu domba oleh yg namanya wirajhana Eka, memangnya kalian domba??? kasiaannn dehhh luuu
kalau kalian bertanya dengan hormat, disertai dengan etika dan moral bertanya yg baik beliau pasti akan menjawabnya, pertanyaanya sekarang adalah apa kalian sudah menunjukkan rasa hormat itu ketika bertanya? bercerminlah, dan introspeksi kedalam diri, tanyakan kenapa pertanyaan kalian diabaikan, kalau perlu buka buku dharma dan cari tahu apa2 saja alasan sang Buddha ketika tidak menjawab pertanyaan yg ditujukan padanya. Kalau kalian sudah benar2 memahaminya maka tak ada alasan lagi bagi kalian untuk merasa ga senang, sakit hati, dan mendendam hanya karna pertanyaan kalian diabaikan.anda sebagai seorang pengikut yg setia, bisa dimaklumi bersikap spt ini, tapi untuk menilai secara objektif, bacalah seluruhnya, tidak sepotong2, jika anda mengikuti dari awal, anda akan melihat bahwa saya sudah mengajukan pertanyaan dengan sangat sopan, mungkin karena pertanyaan saya terlalu sulit maka tidak dijawab. tetapi BS malah memilih mengabaikan pertanyaan admin, anda tentu paham bahwa admin punya wewenang dalam group.
masih ingat pesan2 Sang Buddha:
- jangan percaya begitu saja pada apa yg didesas desuskan
- Bertemanlah dengan orang bijaksana.
dan Sang Buddha juga sudah pernah memberitahukan cara untuk mengetahui apakah orang itu bijaksana atau tidak adalah tidak mudah, membutuhkan waktu yg sangat lama untuk mengenali kebijaksanaan seseorang.
jadi kalau mau tau kepribadian seseorang yg pertama adalah dengan cara berjumpa dengannya langsung, berbincang2 dengannya langsung, berteman dengannya langsung, kalau kamu sudah berteman dengan waktu yg cukup lama nanti kamu akan tau dengan sendirinya apakah beliau itu pantas berstatus bhikkhu atau tidak. ingat tidak sedikit orang yg baik tutur bahasanya, manis lidahnya, bicaranya suka menjilat namun sesungguhnya ia adalah musuh yg berpura2 menjadi sahabat, apa kalian yg ahli2 dharma ini sudah lupa dengan ajaran sang Buddha yg satu ini?
nah begitu pula sebaliknya orang yg bicaranya sepertinya tidak menyenangkan didengar namun bisa saja tanpa kalian sadari justru mempunyai maksud dan tujuan yg baik, yg untuk mencerahkan, contohnya yg sering dilakukan para master zen. Jadi kalau sipendengar tidak siap menerima dan tidak tercerahkan2 juga, ya jangan salahkan si pembabarnya, karna si pembabarnya kan belum buddha. Begitu pula ketika buddha yg selalu gagal menyadarkan devadatta, jangan salahkan buddhanya tapi itu karna devadattanya yg keras kepala yg lebih mengedepankan kebenciannya.
nah para member dhammacitta khususnya yg merasa pintar2 dhamma yg punya segudang teori dhamma, dan yg khususnya membenci bhante sudhammacaro, sudahkah kalian berjumpa dengan beliau? sudahkah kalian mengundang beliau untuk sekedar minum teh dan berbincang2 santai dengan beliau?kami member Dhammacitta tidak merasa pintar2 Dhamma tapi jika dibandingkan dengan tamandharma, mungkin "agak sedikit" deh.
kalau kalian belum mengenalnya dan belum pernah bertemu langsung dengan beliau, saran saya hentikan lah memfitnah dan men"zolimi" beliau, terlepas dari apa dan siapapun beliau, minimal hormatilah jubah yg mewakili sanggha yg dikenakannya, hormatilah Buddha bukan dari patungnya, bagitupula hormatilah sangha bukan dari wujud suddhamacaronya.
kalau saya sendiri sudah beberapa kali berjumpa dengan beliau, bisa 2 sampai 3 jam berbincang, bercakap2 dan bertukar pikiran dengan beliau, dan dari beberapa pengalaman singkat tsb, beliau memang mempunyai karakter yg tegas, berbicara apa adanya, blak2an, tidak dimanis2kan, tidak munafik. Selama berbincang2 dengannya beliau memang sempat mengkritik kebijakan STI namun beliau tidak pernah menjelekkan pribadi bhikkhu tertentu.itu karena anda tidak objektif dalam menilai, mata anda tertutup debu yg sangat tebal. tidak pernah menjelekkan pribadi bhikkhu tertentu? tidak pernahkah ia menceritakan pada anda tentang "kotak dana berlabel nama".
dari pengamatan saya beliau memang seorang yg kritis, yg memiliki banyak ide2 pemikiran2 yg bagus untuk perkembangan umat buddha, sayang semuanya sebatas wacana karna beliau terikat dengan vinaya (dan ini bukti kalau beliau tetap menjalankan vinaya) dan tidak ada pendukung2nya yg siap merealisasikan ide2nya karna para pendukungnya takut dimusuhin dan dikucilkan orang2nya STI, sedangkan saya sebagai umat belum mampu merealisasikan ide2 tsb karna saya bukanlah siapa2.melihat kualitas anda, bagaimana kami bisa percaya pada penilaian anda?
Kesan saya sewaktu pertama kali melihat fisik beliau, beliau memiliki wajah yg tenang, cahaya wajah yg terang yg mungkin beliau dapat dari hasil meditasinya selama bertahun2 di thailand.
sehingga walau usia beliau sudah menginjak 60 tahun namun masih terlihat energik dan berwibawa.
untuk menghilangkan kepenatan beliau sering berjalan2 bolak balik seperti yg dilakukan sang Buddha ketika merasa penat setelah duduk berjam2 untuk waktu yg lama,
dan untuk mengisi waktu senggang beliau mengisi blogsnya dengan artikel2 dharma dan memposting pertanyaan2 umat yg ditujukan ke bhante ke facebook.
Saya rasa kalau dulu ada facebook pun sang Buddha juga akan melakukan hal yg sama yaitu menyebarkan dharma melalui blog dan facebook.luar biasa sekali anda, bahkan bisa membaca pikiran Sang Buddha.
Selama berjumpa beberapa kali dan sepengetauan saya bathin bhante suddhamacaro terkendali karna saya belum pernah melihat beliau menunjukkan raut wajah yg marah, asam, kesal, mengerutkan dahi ataupun tersenyum kecut bahkan setelah beliau membaca caci maki dan hinaan2 di fb yg ditujukan pada beliau."terkendali" kata anda? terkendali sehingga melontarkan kebun binatang? itu definisi "terkendali" yg anda pahami?
bagaimana dengan kalian? sanggupkah kalian mengendalikan bathin kalian ketika dihina dan dicela? jangankan dihina dan dicela, setelah membaca kritikan2 pedas dari saya ini saja pasti sebagian besar dari kalian ada yg tersenyum kecut, ada yg darahnya naik ke ubun2, bahkan mungkin mengepalkan telapak tangannya untuk menggrbrak meja hingga membanting mouse dan keyboard karna emosi tingkat tinggi yg tak terkendali.
selama saya mengenal bhante Sudhammacaro, beliau itu hidup mandiri, saya belum pernah melihat ada dayaka atau jongos(istilahnya bhante), atau konco (istilahnya kalian), jadi istilah jongos yg sering dilontarkan beliau itu dalam pandangan saya sepertinya kritikan itu ditujukan untuk para bhikkhu yg selama ini terlalu menggantungkan hidupnya pada para dayaka. Mungkin beliau mengharapkan para bhikkhu di indonesia belajar mempunyai sikap mandiri seperti yg selama ini diterapkan paratentu saja dia tidak memiliki semua itu, karena bukankah dia tidak lagi memiliki tempat bernaung yg tetap?
bhikkhu dari aliran ZEN, dan yg juga diterapkam Ajahn Brahm.
namun itu semua penilaian saya, dari sudut pandang saya semata, dan penilaian saya bisa saja salah dimata kalian, namun meskipun begitu saya berani mengatakan semua ini karna saya telah mempraktekanya dengan berjumpa dan bercakap2 dengan beliau langsung beberapa kali. Jadi paling tidak saya telah melakukan ehipassiko dengan datang lihat dan membuktikannya seperti apa sosok bhante Suddhamacaro.kami tidak berehipassiko untuk membuktikan sesuatu yg tidak bermanfaat, itu bukan Ehipassiko yg diajarkan oleh guru kami.
nah bagaimana dengan kalian? apa kalian telah ehipasiko sebelum mencela, memfitnah, dan memvonis beliau?
saran saya kunjungilah beliau dan bercakap2lah dengan beliau , datanglah dengan sikap hormat dan respek layaknya seorang tamu yg menghormati tuan rumahnya.
atau undang lah beliau dan perlakukanlah beliau sebagai tamu yg dihormati tuan rumah. Jadi lakukanlah praktek yg sesungguhnya jangan cuma bisa berterori dan berkoar2 belaka hanya karna merasa pintar teori dharma.
saya dulu juga seorang theravada, bahkan pecinta theravada namun sudah saya tinggalkan karna malu dengan arogansi 'ketheravadaan' di indonesia yg kalian junjung tinggi hingga ke langit ke 7, dan saya memilih universal buddhisme daripada hidup dengan pola pikir terpenjara seperti yg banyak dianut penganut theravada yg lebay, karna apa? karna sudah bosan melihat kalian2 ini yg hobynya menjelekan, mencela, dan menggosipi seseorang sebelum mengenal peribadi orangnya langsung.anda memilih jadi theravada atau bukan theravada, karena melihat kami di sini, bukan karena anda merasa bahwa ajaran theravada itu bermanfaat. saya pikir keputusan anda sudah tepat dengan meninggalkan theravada.
dulu kalian menjelek2an pribadi master lu sheng yen hingga beratus2 posting dan admin beserta para moderatornya hanya bisa terpingkal2 dan terbahak2 menganggapnya sebagai guyonan penghilang stress semata, bahkan juga pernah menggosipi dikucilkannya Ajahn Bhram dan sebagian dari kalian bersorak sorai mendengar berita tsb, dan sekarang bhikkhu2 lokal kalian "zolimi", bhante vijaya putta dan bhante suddhammacaro sudah kalian jadikan korban dari kebuasan kalian, entah masih akan berapa banyak lagi yg akan kalian cela dan dijadikan bahan gosip murahan hanya demi untuk memuaskan ego kalian semata??? pantas aja di indonesia ini sangat sedikit sekali yg berani jadi bhikkhu, karna apa? karna takut akan kebuasan kalian.kami mencela yg patut dicela
Jadi kalian kapan mau berubahnya? sadar donk... sadarrr...
akhir kata saya akhiri sampai disini, saya datang bukan untuk berdebat, kritikan dari saya mungkin dihati kalian akan dirasa bagai gelombang tamparan yg sangat pedas sehingga bukan tidak mungkin kalian akan membenci dan mendendam kepada saya, namun percayalah rasa sakit itu bukan saya yg membuatnya, rasa sakit itu muncul dari ego kalian karena dipermainkan oleh pikiran dan kesadaran kalian yg belum terkendali, karna sekali lagi saya katakan saya datang dan mengungkapkan semua ini karna demi keadilan, saya datang demi menjalankan 1 dari sekian banyak petunjuk sang buddha: mencegah orang lain berbicara jelek tentang diri bhante Sudhammacaro (" Ia mencegah orang lain berbicara jelek tentang dirimu "), dan untuk memberikan pendapat dan pandangan dari sisi kalian yg berbeda untuk melengkapi kesenjangan penilaian yg selama ini sudah membudaya dan mendarah-daging di sebagian besar kalangan umat lebay theravada.
_/\_
tujuan utama saya cuma satu yaitu meminta keadilan pada group dhammacitta untuk memberikan sanksi banned yg sama kepada yg namanya Wirajhana Eka karna WE adalah provokator, penghasut dan pemecah belah yg sesungguhnya , jadi saya tidak mempermasalahkan "kenapa BS dikeluarkan". Karna seperti yg sebelumnya saya katakan kalau mau keluarkan ya keluarkan saja, tapi ya harus adil.
dan ini sudah tersirat dalam tulisan saya yg sengaja saya panjangin itu, tapi ternyata apa yg saya perkirakan sebelumnya terbukti kalau bathin kalian terobrak abrik oleh kritikan2 pedas saya sehingga menjadi emosi dan tidak bisa menangkap tujuan utamanya :), jadi apa gunanya pintar teori dharma kalau kalian tidak bisa mengendalikan emosi kalian?
percuma pintar teori dharma kalau tidak punya cinta kasih, tidak punya welas asih dan tidak bisa bersimpati.
Apapun kesalahan seseorang tidaklah pantas sebagai umat buddha membantai pribadi seseorang, apalagi yg kalian bantai itu adalah pribadi seorang bhikkhu.
jadi kalau yg namanya dhammacitta itu tidak berpihak, dhammacitta harus membuktikan itu, keluarkan WE dari dhammacitta terkecuali kalau kelompok dhammacitta itu memang pada dasarnya sudah memiliki sentimen negatif kepada Bhante Sudhammacaro sehingga begitu ada yg membantai pribadi beliau kalian langsung bersorak sorai gembira, dan kalau memang benar kalian itu pada dasarnya pembenci Bhante suddhamacaro, ya wes, itu berarti membuktikan kalau kelompok theravada dhammacitta ini memang mayoritasnya kumpulan orang2 pembenci yg merasa sudah arahat, jadi cocoklah sudah sabda sang Buddha yg di kutipkan sdr Indra; "dimasa lalu kalian berkumpul dan bersatu untuk bergembira dalam membenci, mencela, mencaci maki, dan menggosipi pribadi seseorang, dimasa depan kalian begitu, dan dimasa kini kalian juga demikian" :)
baiklah saya mohon pamit dan undur diri,
silakan banned dan hapus tulisan2 saya jika kalian merasa dipermalukan dan terhina dengan kritikan2 saya.
[at] Kainyin: "bebek kejepit pintu", sungguh indah sekali engkau membabarkan hal ini, bagai membalikkan apa yg tegak, bagai menyembunyikan apa yg terungkap, bagai memadamkan pelita dalam kegelapan sehingga mereka yg buta tidak dapat melihat benda2 ...(sisanya disensor)"Indra, sebagai petapa aliran lain yang ingin bergabung, biasanya harus melewati 4 bulan sebagai masa percobaan. Namun dalam hal ini, aku mengetahui apa yang sesuai. Silahkan bergabung, dan jangan lupa angpao, dana sukarela untuk laptop & sound system, serta serial Sun Go Kong lengkap. Kalau tidak mampu, silahkan daftar di departemen 'jongos'."
"Indra, sebagai petapa aliran lain yang ingin bergabung, biasanya harus melewati 4 bulan sebagai masa percobaan. Namun dalam hal ini, aku mengetahui apa yang sesuai. Silahkan bergabung, dan jangan lupa angpao, dana sukarela untuk laptop & sound system, serta serial Sun Go Kong lengkap. Kalau tidak mampu, silahkan daftar di departemen 'jongos'."
gawat, udah terkontaminasi virus BS juga nih, coba sebutkan dulu sila-7 dari Attha sila versi BS[**]Berlawanan dengan pemikiran orang banyak yang sok tahu akan dharma, sila ke 7 TIDAK mengatur agar tidak mendengarkan musik, tapi bermain musik. Kalau memang hanya mendengarkan saja tidak boleh, berarti tidak ada yang berhasil atthasila kecuali orang tuli atau hidup di hutan.
good, good, good...
anda sudah mempraktekan vippasana,
sepertinya anda cukup bijaksana, semoga anda bisa menjadi pembimbing yg benar di dhammacitta ini.
:)
[**]Berlawanan dengan pemikiran orang banyak yang sok tahu akan dharma, sila ke 7 TIDAK mengatur agar tidak mendengarkan musik, tapi bermain musik. Kalau memang hanya mendengarkan saja tidak boleh, berarti tidak ada yang berhasil atthasila kecuali orang tuli atau hidup di hutan.
Logika: anda pergi kerja, tengah jalan ada yang ngamen, maka anda mendengarkan musik. Stel radio denger berita, ternyata ada lagu. Wah, mendengarkan musik lagi. Nyalakan TV untuk lihat breaking news, ternyata iklan yang musikal. Lagi-lagi mendengarkan musik.
Maka tidak perlulah ekstrem seperti mereka yang tidak tahu apa-apa tapi sok mengartikan sila ke tujuh sebagai tidak mendengarkan musik.[/**]
demikianlah interpretasi dari seorang bhikkhu yg tanpa vinaya, bagaimana menurut penonton?
ehipassiko;
datang, dan kunjungi beliau,
setelah mengenal beliau cukup lama nanti kamu akan tahu beliau mempunyai niat yg baik atau buruk
dan inilah ajaran buddha, kalau anda benar2 memahami ajaran buddha tidak akan ada lagi pertanyaan "sayangnya kita tidak tahu"
ajaran buddha itu ehipasiko, bukan ajaran "percaya begitu saja" bukan ajaran menebak2 baik atau buruk. bukan ajaran sayangnya.
jadi kalau anda memang mempunyai niat yg baik maka saya tantang anda untuk mempraktekan ehipassiko, datang dan kunjungi beliau, cari tahu dengan membuktikan sendiri beliau itu mempunyai niat yg baik atau buruk.
baiklah saya mohon pamit dan undur diri,
silakan banned dan hapus tulisan2 saya jika kalian merasa dipermalukan dan terhina dengan kritikan2 saya.
selama saya mengenal bhante Sudhammacaro, beliau itu hidup mandiri, saya belum pernah melihat ada dayaka atau jongos(istilahnya bhante), atau konco (istilahnya kalian), jadi istilah jongos yg sering dilontarkan beliau itu dalam pandangan saya sepertinya kritikan itu ditujukan untuk para bhikkhu yg selama ini terlalu menggantungkan hidupnya pada para dayaka. Mungkin beliau mengharapkan para bhikkhu di indonesia belajar mempunyai sikap mandiri seperti yg selama ini diterapkan para bhikkhu dari aliran ZEN, dan yg juga diterapkam Ajahn Brahm.
saya datang demi menjalankan 1 dari sekian banyak petunjuk sang buddha: mencegah orang lain berbicara jelek tentang diri bhante Sudhammacaro (" Ia mencegah orang lain berbicara jelek tentang dirimu "), dan untuk memberikan pendapat dan pandangan dari sisi kalian yg berbeda untuk melengkapi kesenjangan penilaian yg selama ini sudah membudaya dan mendarah-daging di sebagian besar kalangan umat lebay theravada.
_/\_
saya kalau tahu "permasalahan" pasti nimbrung. karena tidak tahu, yah jadi pengamat saja... hahahahahahaBerarti bpk dilbert belum bijaksana seperti yg dikatakan bpk Iwan
Berarti bpk dilbert belum bijaksana seperti yg dikatakan bpk Iwan
co_ols dulu pernah di sini merengek-rengek sama admin DC minta postingannya dihapus lhoooo ;D
karna ada kata2 yg kasar terhadap members cewe disni ......
mana nih lanjutannya? payah deh... cuma segitu ajacara paling cepat untuk mengundang "makhluk halus": pancing emosinya, panas2in... :)) :)) :))
cara paling cepat untuk mengundang "makhluk halus": pancing emosinya, panas2in... :)) :)) :))
Banyak yg tdk tahu bahwa VJDJ punya Penglaris Pelihara 3-5 Mahkluk Dedemit Perempuan (Yakksini). Hal ini apakah yg simpan bhante Sombat atau memang sdh ada sebelumnya, cuma bhante Sombat yg tahu. Yakksini bisa menarik Umat agar dtg dan berdana banyak, hnya syaratnya para Yakksini in minta ditemani oleh Umat Laki2 dijadikan sebagai PACARNYA DEDEMIT (YAKKSINI).
Maka, sejak itu banyak umat Laki2 yg dijadikan PACARNYA tp tdk diketahui oleh mereka krn tdk nampak. Cirinya Umat Laki2 yg dijadikan PACAR YAKKSINI (DEDEMIT) ialah mereka akan jd NUHIGA (Numpang Hidup Gratis) dan akan MENURUT dan Pasti MEMBELA MATI2AN SAMA BOS (KUNCEN VJDJ) dan Anggotanya WALAU SALAH. Sdh banyak yg dijadikan PACAR YAKKSINI, kl anda mau lht hrs sering dtg ke VJDJ pasti para NUHIGA berkeliaran disitu, MINTA MAKAN KE RUANG MAKAN.
Ada fakta NUHIGA ini sdh NIKAH tdk lama CERAI, dan ada lagi NUHIGA sdh berumur mau diajak KAWIN sm seorang JANDA BERANAK DUA, tp tdk jadi dg berbagai alasan yg tdk masuk akal. Padahal NUHIGA JANDA BERANAK DUA tdk tahu bahwa Yakksini yg menghalangi tdk setuju krn tdk mau PUTUS PACARAN DG NUHIGA.
Smp saat ini NUHIGA2 itu jd BANDOT TUA alias tdk bs KAWIN ATAU NIKAH krn di Pegang Erat sama Dedemit P (Yakksini) termasuk yg Posting Topik ini..Kasihan Merana hidupnya.. Ehemmm..
Bila anda tdk percaya silahkan cari Paranormal buktikan suruh lihat, benar atau tdknya.
Banyak yg tdk tahu bahwa VJDJ punya Penglaris Pelihara 3-5 Mahkluk Dedemit Perempuan (Yakksini). Hal ini apakah yg simpan bhante Sombat atau memang sdh ada sebelumnya, cuma bhante Sombat yg tahu. Yakksini bisa menarik Umat agar dtg dan berdana banyak, hnya syaratnya para Yakksini in minta ditemani oleh Umat Laki2 dijadikan sebagai PACARNYA DEDEMIT (YAKKSINI).
Maka, sejak itu banyak umat Laki2 yg dijadikan PACARNYA tp tdk diketahui oleh mereka krn tdk nampak. Cirinya Umat Laki2 yg dijadikan PACAR YAKKSINI (DEDEMIT) ialah mereka akan jd NUHIGA (Numpang Hidup Gratis) dan akan MENURUT dan Pasti MEMBELA MATI2AN SAMA BOS (KUNCEN VJDJ) dan Anggotanya WALAU SALAH. Sdh banyak yg dijadikan PACAR YAKKSINI, kl anda mau lht hrs sering dtg ke VJDJ pasti para NUHIGA berkeliaran disitu, MINTA MAKAN KE RUANG MAKAN.
Ada fakta NUHIGA ini sdh NIKAH tdk lama CERAI, dan ada lagi NUHIGA sdh berumur mau diajak KAWIN sm seorang JANDA BERANAK DUA, tp tdk jadi dg berbagai alasan yg tdk masuk akal. Padahal NUHIGA JANDA BERANAK DUA tdk tahu bahwa Yakksini yg menghalangi tdk setuju krn tdk mau PUTUS PACARAN DG NUHIGA.
Smp saat ini NUHIGA2 itu jd BANDOT TUA alias tdk bs KAWIN ATAU NIKAH krn di Pegang Erat sama Dedemit P (Yakksini) termasuk yg Posting Topik ini..Kasihan Merana hidupnya.. Ehemmm..
Bila anda tdk percaya silahkan cari Paranormal buktikan suruh lihat, benar atau tdknya.
Jangan-jangan ... patah hati ditolak yaksini jadinya dendam??
Adm Buddhaschool
ADMIN BUDDHA SCHOOL..memberitahukan kepada para anggota bahwa telah diambil keputusan untuk menghapus keanggotaan [at] Bhante Suddhamacaro dari Buddha School..
keputusan ini berdasarkan pertImbangan dari para Admin dan sama sekali terlepas dari... desakan para anggota atau pihak lain..
salah satunya dalah karena beliau tidak merespon pertanyaan Admin seperti yang diposting pada thread ini.. dengan demikian dianggap beliau memanfaatkan sarana facebook ini bukan untuk melaksanakan DHAMMADESANA..
kepada Bhante Suddhamacaro kami mengharap Bhante selalu memiliki kondisi yang baik..terutama dalam kesehatan..terimakasih telah menjadi anggota BUDDHA SCHOOL..dan bila suatu saat Bhante telah berminat melakukan Dhammadesana yang bermanfaat bagi semua umat ..Buddha School akan mengundang Bhante kembali..
Demikian pemberitahuan ini..
sabbe satta bhavantu sukkhitatta...
bagi GRP dulu ah....
mana? mana?uda om... ;D
sangat disayangkan ada sosok bhikkhu yang seperti itu di indonesia....model BS, sudah bukan rahasia lagi di kalangan umat theravada
hanya karena nila setitik, rusak susu sebelanga...
kelakuan BS bisa memberikan image buruk kepada buddhisme di kalangan umat yang tinggal di sekitar tempat BS...
kalau boleh tahu, sekarang BS berada di bawah naungan sangha apa ya??TIDAK JELAS, yang pasti bukan STI
bagi GRP dulu ah....
sudah dikirim, kirim balik yah :)).udah om ^-^