DA BEI ZHOU
(TA PEI COU / MAHAKARUNA DHARANI)
Dirangkum oleh
Muljadi Nataprawira
Na Mo Ta Pei Kwan She Yin Phu Sa
Terpujilah Yang Maha Welas Asih Avalokitesvara Bodhisatva
Na Mo Ta Pei Kwan She Yin Phu Sa
Terpujilah Yang Maha Welas Asih Avalokitesvara Bodhisatva
Na Mo Ta Pei Kwan She Yin Phu Sa
Terpujilah Yang Maha Welas Asih Avalokitesvara Bodhisatva
Na Mo He La Ta Na To La Ye Ye
Namo Ratna TriayiDengan kesungguhan hati dan penuh sujud saya pergi berlindung kepada Tri Ratna.
[Na Mo = (1) berlindung, (2) mempersembahkan seluruh kehidupan dan tunduk dengan penuh sujud; He La Ta Na = Permata; To La Ye = Tiga; Ye = penghormatan]
[Keputusan pergi berlindung kepada Tri Ratna merupakan tekad untuk menempuh Jalan Buddha menuju kebebasan, di mana kita meyakini (1) pencapaian-pencapaian Sang Buddha sebagai seorang Guru dan (2) keampuhan Dhamma sebagai sarana terpercaya menuju kebebasan serta (3) keteladanan Sangha. Istilah “Sangha” di sini mengacu ke Ariya Sangha, yang terdiri dari empat pasang makhluk suci (cattari purisayugani attha purisa-puggala). Kita menyadari bahwa tugas menempuh Jalan merupakan tanggung jawab penuh kita sendiri. Kita tidak menganut pandangan “berkah / penyelamatan” dari seorang dewa atau juru selamat. Acuan: A.G.S. Kariyawasan, Buddhist Ceremonies and Rituals of Sri Lanka.]
Na Mo O Li Ye
Namo AriayiDengan penuh sujud, (di bawah kaki para Buddha & Bodhisattva), saya bertekad untuk menjunjung tinggi Kesucian dengan belajar & berupaya menjauhkan diri dari semua kejahatan dan dari semua dharma yang tidak baik / pandangan salah.
[Na Mo = (1) berlindung, (2) mempersembahkan seluruh kehidupan dan tunduk dengan penuh sujud; O Li Ye = (1) Yang Bijaksana, (2) Yang Suci; (3) Yang Jauh dari Semua Kejahatan dan dari pandangan salah / dharma yang tidak baik]
Po Lu Cie Ti Suo Po La Ye
Avalokitesvara AriayiSaya bersujud kepada Avalokitesvara,
Yang Mendengarkan Suara Dunia dalam Perenungan & Penyelidikan Agung.
[Po Lu Cie Ti = (1) Perenungan & Penyelidikan, (2) Terang / Cahaya Yang Menerangi Alam Semesta; Suo Po La Ye = (1) Kebahagiaan, (2) Suara -> Po Lu Cie Ti Suo Po La Ye dapat diartikan sebagai Yang Mendengarkan Suara Dunia dalam Kebahagiaan Kontemplatif Agung, yang tak lain adalah Bodhisattva Avalokitesvara]
Phu Ti Sa To Po Ye
Bodhisattva BayaiSaya bersujud kepada Bodhisattva,
Yang menyeberang menuju Penerangan Sempurna.
[Phu Ti = Penerangan Sempurna; Sa To = menyeberang; Po Ye = bersujud / memberi hormat]
Mo He Sa To Po Ye
Mahasattva BayaiSaya bersujud kepada Makhluk Agung,
Yang telah gigih berlatih tanpa takut dan penuh semangat (untuk mencapai Penerangan Sempurna).
[Mo He = Agung; Sa To (di sini berarti) = Ia yang pahlawan, Ia yang gagah berani, tanpa takut dan penuh semangat / gigih berlatih; Po Ye = bersujud / memberi hormat]
Mo He Cia Lu Ni Cia Ye
Maha KarunikayaiSaya bersujud kepada Sang Hati Welas Asih Agung.
[Mo He = Agung; Cia Lu = Welas Asih; Ni Cia = Hati; Ye = menghormat]
Nan
AumSa Po La Fa Yi
Satpravar Ariayi(Saya memusatkan pikiran kepada)
Yang Tak Terbatas Pengetahuannya dan Dihormati Para Suci, Permata Buddha,
[Sa Po La = Yang Tak Terbatas Pengetahuannya; Fa Yi = Yang Dihormati Para Suci Sa Po La Fa Yi secara utuh merepresentasikan Permata Buddha]
Suo Ta Na Ta Sie
SutranatrasaPermata Dharma dan Permata Sangha Yang Tiada Taranya.
[Suo Ta Na = Permata Dharma; Ta Sie = Permata Sangha. Suo Ta Na juga berarti Yang Termulia, Yang Teragung, Yang Tak Terkalahkan]
Na Mo Si Ci Li To Yi Meng A Li Ye
Namo Siri Dharma AriayiDengan kesungguhan hati dan penuh sujud, saya – yang tanpa substansi-diri (anatta) – pergi berlindung kepada Yang Bijaksana,
[Na Mo = pernyataan bersujud & berlindung; Si Ci Li = dengan sepenuh hati; To Yi Meng = saya yang tanpa substansi-diri; A Li Ye = Yang Bijaksana]
[Anatta
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Anatta dalam bahasa Pali berarti "Tiada-Aku". Sebagai konsep, ia merupakan antipola dari kata Atta yang berarti "Aku". Dalam falsafah buddhis Anatta menunjukkan bahwa segenap hal-ihwal sesunguhnya tidak mempunyai inti yang tetap dan makna yang inheren dan langgeng. Dalam praktek bersemedi Anatta ditunjukkan melalui pengamatan diri sendiri, dimana tubuh, perasaan, pikiran, pencerapan dan kesadaran dapat timbul dan menghilang, bergerak dan berubah tanpa kemampuan pengamat untuk menghentikan atau menciptakannya. Proses lahiriyah (perubahan sel2 badan dsb.) dan kejiwaan (timbulnya perasaan dan pikiran misalnya) berjalan tanpa ada pengaruh dari pengamat secara sadar tapi timbul akibat persyaratan persyaratannya sendiri. Konsep Anatta adalah konsep Buddhis yang paling sulit dipahami sebab manusia terbiasa untuk memandang dengan titik-tolak diri sebagai referensi. Dalam praktek semedi, diri sendiri (yang merupakan kesatuan dari elemen lahiriyah dan bathiniyah) justru menjadi objek bagi pengamat, berkat pengamatan ini timbul pengetahuan bahwa proses proses lahiriyah dan bathiniyah berjalan sendiri diluar kehendak "Aku". Fakta ini diungkapkan dengan postulasi "Tiada-aku". Beberapa ciri pengalaman bathin yang menunjukkan tanda tanda Anatta adalah: 1. Tidak adanya kemampuan mempengaruhi hal-ihwal; 2. Apresiasi tentang hal-ihwal tidak kekal; 3. Dalam mengamat diri dan hal ihwal terasa kekosongan nilai. Titik terakhir ini oleh sebagian umat buddhis dianggap sangat penting dan disebut Sunyata (kekosongan). Anatta dan Sunyata merupakan dua kata bagi fenomena yang sama, tapi dilihat dari sudut pandang yang berbeda.]
Po Lu Cie Ti Se Fo La Ling To Po
Avalokitesvara RindhabiyaAvalokitesvara, Sumber Terang, Bodhisattva Yang Mendengarkan Suara Dunia dalam Perenungan & Penyelidikan Agung di Istana Welas Asih.
[Po Lu Cie Ti = (1) Perenungan & Penyelidikan, (2) Terang / Cahaya Yang Menerangi Alam Semesta; Se Fo La = (1) Bahagia, (2) Suara Dunia; Ling To Po = pulau di atas laut merepresentasikan “tempat tinggal” Bodhisattva di mana terdapat sebuah istana yang disebut “Istana Welas Asih”
Na Mo Na La Cin Ce
Namo NarakundhiDengan kesungguhan hati dan penuh sujud saya pergi berlindung kepada Kemuliaan dan Kasih Yang Sempurna,
[Na Mo = pernyataan bersujud & berlindung; Na La = Yang Mulia; Cin Ce = Kasih, dalam arti perlindungan kasih sayang dari Yang Penuh Welas Asih]
SI Li Mo He Pu Tuo Sa Mi
Hiri Maha Ratna SammiKemurnian Hati Yang Tanpa Kemelekatan, Cahaya Kebijaksanaan Agung (Sumber Kebajikan & Penerangan Sempurna),
[Si Li = Batin Yang Murni Tanpa Kemelekatan; Mo He = Agung; Pu Tuo Sa Mi = Cahaya Kebijaksanaan]
Sa Pho Ah Tha Tou Su Peng
Sarva Adhadhu SubhiayiKeseimbangan Batin yang Tak Terkondisi, Tanpa Pandangan & Tanpa Kemelekatan,
[Sa Pho = Batin yang seimbang; Ah Tha Tou = Batin yang tak terkondisi; Su Peng = Tanpa Pandangan & Kemelekatan. Pandangan & Kemelekatan secara bersama-sama merupakan “pelayan yang sigap” bagi batin untuk menanggapi sesuatu pada saat terjadinya kontak batin langsung menggenggam dan melekat padanya.]
Ah Se Yin
AsikinKerendahan Hati (tanpa belenggu kesombongan) bersama Ketenangan Batin (tanpa belenggu kegelisahan), di dalam Dharma Yang Tiada Bandingannya,
[Ah Se Yin = (1) Dharma Yang Tiada Bandingannya; (2) Kerendahan Hati; (3) Ketenangan Batin]
Sa Po Sa To Na Mo Po Sa To Na Mo Po Chie
Sattva Satta Namava Sattha Nama BhagaKemuliaan Bodhisattva (Kebodhisattvaan), Hakikat Asal Kebuddhaan, Yang Dimuliakan Dunia.
[Sa Po Sa To = Tubuh & Hati Agung Bodhisattva; Na Mo Po Sa To = Pangeran Dharma; Na Mo Po Chie = Yang Dimuliakan Dunia]
Mo Fa The Tou
Marva Trata(Saya akan berupaya mengembangkan Kebodhisattvaan di dalam diri saya agar semua Bodhisattva menjadi) kerabat surgawi dan sahabat duniawi(ku hingga tercapai Pandangan Terang);
[Mo Fa The Tou = Kerabat Surgawi, Sahabat Duniawi]
Ta Che Ta
Siddhartha TrataSeiring dengan itu, saya mencoba merenungkan Mantra Prajna Paramita agar terbuka Mata Kebijaksanaan.
[Ta Che Ta = (1) Mata Kebijaksanaan, (2) demikianlah mantra itu berlangsung]
Nan, Ah Po Lu Si
Aum AvalokesAum, Avaloki, Bodhisattva Yang Melalui Kebijaksanaan Mendengarkan Suara Dunia,
[Ah Po Lu Si = Bodhisattva Yang Menggunakan Kebijaksanaan untuk Mendengarkan Suara Dunia]
Lu Cia Ti
Lokati Yang bertransformasi ke dalam Kekosongan Dunia, demi keselamatan semua makhluk,
[Who Appears Transformably in the Vanity Fair of Worlds to Save All of the Sentient Beings. Boutsulin Vihara, The Great Compassionate Heart Dharani]
Cia Lo Ti
KalotiDalam wujud Simpati Agung, Kasih Sayang Agung, Tuntunan (di atas Jalan Arya Berlapis Delapan) ke lenyapnya penderitaan, Pengarahan makhluk hidup ke pengembangan Bodhicitta, ke pelaksanaan Tugas Agung Bodhisattva, dan ke penyelesaian karma di Jalan Kebebasan.
[Cia Lo Ti = (1)Yang Simpatik, Penuh Kasih Sayang Agung, Penyelamat & Penyembuh Semua Makhluk dari penderitaan dan tekanan; (2) “Pelaku” di Jalan Kebebasan yang membawa makhluk mengembangkan Bodhicitta, melaksanakan tugas agung Bodhisattva dan menyelesaikan karma]
Yi Si Li
IseriSaya bertekad untuk melaksanakan Ajaran Bodhisattva yang menuntun ke Pantai Seberang; saya akan berupaya untuk menyelaraskan perbuatan saya dengan Ajaran Bodhisattva Yang Mendengarkan Suara Dunia,
[Yi Si Li = selaras dengan Ajaran. Pengucapan baris ini seharusnya merupakan tekad untuk menegakkan Ajaran Bodhisattva]
Mo He Phu Thi Sa To
Maha BodhisattvaBodhisattva Agung Yang Memiliki Pandangan Terang di Jalan Kebebasan, Yang Mahaberani dalam menegakkan Bodhicitta, dalam menumbuhkan Perilaku Agung menuju Kebuddhaan serta dalam menyempurnakan Samadhi dan Kebijaksanaan,
[Mo He = Agung; Pu Ti = Yang Telah Mencapai Penerangan di Jalan Kebebasan; Sa To = Yang Mahaberani dalam menegakkan Bodhicitta, menumbuhkan Perilaku Agung menuju Kebuddhaan merepresentasikan kesempurnaan Bodhisattva di dalam Samadhi maupun Prajna]
Sa Po Sa PO
Sattva Sattvademi manfaat dan kebahagiaan semua,
[Sa Po Sa Po = manfaat dan kebahagiaan untuk semua]
Mo La Mo La,
Mara Maraseiring dengan kehendak Beliau memupuk berkah dan mendorong pertumbuhan kebijaksanaan demi pencapaian kemuliaan kesucian,
[Mo La Mo La = (1) bertambah dan tumbuh, (2) sesuai dengan kehendakMu, (3) yang menambah berkah, mendorong pertumbuhan kebijaksanaan, dan membuat semuanya menjadi mulia seperti kehendaknya, selaras dengan hatinya]
Mo Si Mo Si Li Tho Yin
Mahes Mahes Rudrajin(Yang dengan) Batin Terluhur – Diam, Tenang, Tanpa Kegelisahan, Bebas dari Sukkha & Dukkha, Terkendali tanpa putus, – Hati Bunga Teratai,
[Mo Si Mo Si = (1) tanpa kata, kondisi batin tertinggi; (2) tanpa kegelisahan, tanpa sukkha dan dukkha, terkendali secara terus-menerus; Li Tho Yin = Hati Bunga Teratai]
Chi Lu Chi Lu Chie Meng
Guru Guru Karmatanpa belenggu batin, menembus pengertian Dharma, sempurna melaksanakan Dharma,
[Chi Lu Chi Lu = (1) menegakkan Dharma, (2) hiasan berguna, (3) tiup kulit keong dan lepaskan batasan menembus pengertian Dharma; Chie Meng = (1) memperhatikan urusan, (2) kebaijkan dan jasa baik menekuni hal-hal yang bermanfaat dan mebuahkan jasa kebajikan, menyempurnakan pelaksanaan Dharma]
Tu Lu Tu Lu Fa Se Ye Ti
Turu Turu Varjayatimelepaskan semua ikatan hingga tiba di Pantai Seberang, mencapai Penerangan Sempurna,
[Tu Lu Tu Lu = (1) menyeberangi samudra, (2) terang dan luhur setelah menyeberangi lautan samsara (berarti melepaskan semua ikatan), orang mendapatkan Cahaya Kebijaksanaan dan meraih Kemurnian serta mendarat di Pantai Seberang; Fa Se Ye Ti = (1)Tak Terbatas dan Agung, (2) mengatasi kelahiran dan kematian]
Mo He Fa Se Ye Ti
Maha Varjayati(melalui) Jalan Dharma Teragung Yang Tak Terbatas –
[Mo He = Agung; Fa Se Ye Ti = Jalan Dharma yang tak terbatas]
To La To La
Dhara DharaMeditasi, Samapatti, dengan batin yang teguh dalam keseimbangan.
[Meditation, SAMAPATTI, with the Mind Being Held in Equilibrium. Boutsulin Vihara, The Great Compassionate Heart Dharani]
Ti Li Ni
Trini(Dengan) keteguhan dalam mematuhi Aturan di Jalan Arya, (dengan) keteguhan dalam upaya memadamkan nafsu,
[Ti Li Ni = (1) sangat berani, bersemangat tinggi, (2) telah padam, bersih dan luhur, (3) melingkupi, memegang dan memutuskan bertekad memegang Aturan di Jalan Arya]
Se Fo La Ye
Sarva Raya(bersama) Perhatian Murni,
[Se Fo La Ye = “Isvara” (Sansekerta) = (1) perhatikan dan renungkan, (2) kendalikan, (3) air kebijaksanaan yang memadamkan api nafsu, (4) kilatan cahaya kebijaksanaan yang mengatasi kegelapan batin / menghapus ketidaktahuan]
Ce La Ce La
Chara Chara(saya bertekad untuk) bergerak maju di dalam Dharma.
[Ce La Ce La = (1) menjalani / menempuh jalan, (2) gerak jalan teratur sesuai perintah bergerak maju dalam kepatuhan]
Mo Mo Fa Mo La
Nama VarmaraDengan menerima dan memegang Dharma Agung Yang Tiada Tandingannya, saya bertekad untuk berupaya membebaskan diri dari noda batin (lobha, dosa dan moha),
[Mo Mo = saya menerima dan memegang; Fa Mo La = (1) Vajra Dharma Agung Penakluk Mara, (2) Yang Tak Terkalahkan, Bersih dari Noda, (3) Yang Tiada Bandingannya
Mu Ti Li
Muktimenuntun diri menuju Kebebasan.
[Mu Ti Li = pembebasan]
Yi SI Yi SI
Trihes IhesDengan menerima dan memegang Sila,
[Yi Si Yi Si = patuh pada ajaran, berbuat sesuai dengan ajaran]
Se Na Se Na
Sarma Sarmasaya bertekad untuk berupaya menegakkan Pikiran Benar, melenyapkan kebodohan, mencapai Kebijaksanaan Agung.
[Se Na Se Na = (1) Kebijaksanaan Agung kondisi tanpa pikiran salah dan tanpa kebodohan, (2) Tekad Agung]
[Tiadanya ketidaktahuan = kebijaksanaan. Bagaikan cermin yang hanya memantulkan obyek tanpa obyek pernah melekat padanya, ia yang memiliki kebijaksanaan akan hanya sekedar memperhatikan obyek dan membiarkannya berlalu tanpa melekat padanya]