//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia  (Read 80856 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #45 on: 16 December 2009, 05:14:56 PM »
saya tidak setuju jika sila yang diajarkan Sang Buddha dihilangkan demi "kemajuan jaman" atau "isu gender buatan barat"
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #46 on: 16 December 2009, 05:30:10 PM »
dalam mahaparinibbana sutta dijelaskan faktor-faktor ketidakmunduran Dhamma salah duanya adalah tidak menghilangkan aturan yg telah ada dan tidak menambah aturan yg belum ada
« Last Edit: 16 December 2009, 05:32:43 PM by Indra »

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #47 on: 16 December 2009, 05:51:35 PM »
Quote

....ALU VIHARADari keterangan di atas jelaslah bahwa keadaan Agama Buddha di Sri Lanka pada masa itu sudah jauh merosot dibanding dengan pada masa-masa sebelumnya. Meskipun para bhikkhu bertahan sehingga dapat melestarikan naskah Pali dari kepunahan, namun kemegahan Agama Buddha sudah sangat pudar. Salah satu sebabnya adalah raja sendiri sudah sangat lemah sehingga tidak dapat lagi memberikan perliindungan kepada Agama Buddha. Kemiskinan juga mendorong banyaknya orang yang menjadi bhikkhu untuk sekedar menikmati kesenangan hidup (seperti misalnya bhikkhu yang hafal Mahaniddesa). Hal ini tidak bisa tidak menimbulkan hal-hal yang tidak menyenangkan di dalam Sangha.

Karena mau tidak mau para bhikkhu harus bertahan hidup, maka yang lebih mudah adalah menjadi bhikkhu yang terpelajar, bukan yang suci. Apalagi didorong oleh urgensi untuk 'melestarikan naskah Pali.', maka kepandaian menjadi lebih menonjol dibanding kesucian.
Para bhikkhu mulai condong memperhatikan 'pariyatti' (mempelajari) sebagai lebih utama dibanding 'patipatti' (pelaaksanaan).

Manorathapurani pun mencatat bahwa para bhikkhu yang baru pulang setelah bencana kelaparan mendiskusikan 'apakah pariyatti yang merupakan akar dari sasana ataukah patipatti?' <"pariyatti nu kho sasanassa mulam udahu patipatti">.

Setelah beragumentasi mempertimbangkan keduanya akhirnya para 'dhammakathika' (pengajar dhamma) menang atas 'pamsukulika' (petapa, pelaksana vinaya). Para pelaksana terdesak ke latar belakang dan para pengkotbah ajaran dianggap lebih unggul. (Manorathapurani I 92, 93)

Perubahan sikap ini merupakan peristiwa besar dalam sejarah Theravada.
Pada mulanya sekte ini berawal dari Upali, vinayadhara (yang taat kepada vinaya) yang terutama dari antara para murid Buddha. Perubahan yang terjadi dalam periode Vattagamani ini membuka  dalam pelaksanaan Ajaran Buddha, terutama di Sri Lanka..................


http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,13216.0.html


Tanpa ada maksud menyalahkan YM. Ananda.
 Jika saja saat Sang Buddha bertanya pada YM. Ananda dan saat itu Ananda menanyakan tentang vinaya yg perlu dan tidak perlu maka kesimpangsiuran ini tidak terjadi.

mestinya ada meeting para ariya sedunia nih...biar Dhamma dan vinaya diteguhkan lagi apa2 saja yang patut. _/\_




« Last Edit: 16 December 2009, 06:00:51 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #48 on: 16 December 2009, 06:05:27 PM »
Tanpa ada maksud menyalahkan YM. Ananda.
 Jika saja saat Sang Buddha bertanya pada YM. Ananda dan saat itu Ananda menanyakan tentang vinaya yg perlu dan tidak perlu maka kesimpangsiuran ini tidak terjadi.

mestinya ada meeting para ariya sedunia nih...biar Dhamma dan vinaya diteguhkan lagi apa2 saja yang patut. _/\_






walaupun ini memang kelalaian Ananda, namun kesalahan ini telah diperbaiki oleh Kassapa dan para Arahat lain dengan memutuskan bahwa semua vinaya dianggap berlaku tanpa kecuali, jadi baik yg minor maupun yg mayor tetap berlaku

Offline luis

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 118
  • Reputasi: 22
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #49 on: 16 December 2009, 06:09:21 PM »
Yup mungkin diskusinya sebaiknya difokuskan pada sila2 apa dalam vinaya yang menjadi point kontroversi di sini. Karena walaupun sila2 dalam Vinaya nya sama, tetapi interpretasinya bisa berbeda-beda. Dan kalau saya lihat, kedua pihak yang mendukung maupun menolak tindakan Ajahn Brahm ini, telah mengemukakan interpretasinya masing2 terhadap vinaya (sesuai atau tidak sesuai dengan vinaya), yang saya pandang positif. Justru bagusnya dengan mendiskusikan ini, akan membantu kita untuk lebih memahami vinaya, tanpa berniat untuk memecah belah Sangha dan terlepas dari sikap pro or kontra nya kita.

Misalnya setelah Ajahn Brahm mengemukakan bahwa beliau telah mengikuti sanghakamma (prosedur penahbisan bhikkhuni) sesuai vinaya (bhikkhuni upasampada kammavaca), pada awalnya Sangha Wat Pah Pong tidak menyanggah bahwa beliau melanggar prosedur. Yang mereka sangah adalah, Ajahn Brahm tidak mengkonsultasikan lebih dalam dengan mereka berkenaan dengan aturan Mahatherasamakom. Jadi bukan pelanggaran vinaya yang dipermasalahkan, tetapi pelanggaran aturan Sangha Thai (negara).

Baru setelahnya, Ajahn Thanissaro memberikan interpretasi kalau pelanggaran vinaya yang dilakukan dalam ordinasi ini adalah "penahbisan lebih dari 1 bhikkhuni pada saat yang bersamaan", yang menurut beliau adalah melanggar point dalam vinaya. Surat dari Ajahn Thanissaro dapat dibaca di sini: http://www.dhammalight.com/vinaya/ThanissaroBhikkhu_13-11-09.htm

Dari sini baru muncul diskusi dari scholar2 Buddhis lain mengenai interpretasi vinaya yang dimaksud oleh Ajahn Thanissaro yang bisa dibaca di sini http://groups.google.com/group/dhammadharini/web/responses-to-ajahn-thanissaros-concerns-on-bhikkhuni-ordination-validity.


Respons yang terbaru dari Ven. Tenzin Palmo yang saya kutipkan berikut:

Quote
I have been waiting for someone to comment – publicly – on the ramifications of Venerable Thanissaro’s pronouncement that the Vinaya rule against ordaining more than a single nun at one time during a year
renders the ordination invalid.

As you all know, the great Emperor Ashoka sent his daughter Theri Sanghamitta to Sri Lanka in the 3rd century B.C. She travelled with several of her nuns at the invitation of Queen Anula and her five hundred court ladies who wished to be ordained. This ordination was subsequently carried out by Sanghamitta – but there is nowhere a suggestion that it was done one candidate at a time annually. If so most of those devoted ladies would have died long before entering the sangha. Later on according to the Mahavamsa chronicle there were 14,000 bhikkhunis who attained arahantship and 90,000 nuns participated in a consecration ceremony. Even given the tendency to exaggeration, this means that the bhikkhuni sangha was very strong in Sri Lanka.

In the 4th century CE bhikkhunis from Sri Lanka travelled to China and established the bhikkhuni order there by ordaining 300 Chinese nuns and of course this lineage has continued down to the present day with tens of thousands of bhikshunis spread throughout China, Taiwan, Korea and Vietnam.

But according to Venerable Thanissaro’s premise none of these above ordinations is valid! So for the past two and a half millennia nuns have been passing on and receiving invalid ordinations and there are therefore no ordained nuns in existence – nor have there been almost since the time of the Buddha. In addition, since in East Asian countries the shramanerika ordination is bestowed by bhikshunis, these ordinations are also not valid. All those hundreds of thousands of nuns throughout the centuries were in fact not nuns at all and not a part of the monastic sangha. How absurd.

It is also sad to think of an eminent scholar monk combing the Vinaya to prove that the ordination of devoted women eager to go forth in faith, was invalid and futile. Fortunately other scholars have come to the defence of the bhikshuni sangha with well-reasoned refutations, so hopefully we bhikshunis are not required to give back our robes.

All good wishes in the Dharma,

Tenzin Palmo

Semoga semua makhluk berbahagia.

Mettacittena,
Luis
« Last Edit: 16 December 2009, 06:11:03 PM by luis »
Do not blame nor criticise anyone, as there is no one to blame in the first place.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #50 on: 16 December 2009, 06:30:07 PM »
 [at]  Indra

Makanya saya tanya vinaya yg mendasarinya itu apa saja......? dalam kasus bhikhunni tidak boleh ditahbiskan. (lagi ehipasiko nih bro..)  ;D

IMO Kassapa memperbaiki mengingat mulai ada gejala ngebandel dari muridnya dan beberapa murid lainnya dan itu sikap yang bijaksana....tapi apakah relevan jaman sekarang, khusus kasus penahbisan bhikkunni yang akan berimplikasi pada kemunduran Dhamma. Dan belum ada pernyataan resmi Ariya sangha dunia, baru lokal. Akhirnya kita yang putthujana nonton aja deh...

 [at] all

Secara pribadi saya sih netral, tetapi secara hati nurani saya bertanya mengapa tidak boleh(karena saya masih putthujana)?



Apakah bhikkhuni mahayana bukan lineage dari Sang Buddha juga atau lineage yg menyimpang?

Misal Master Sheng Yen pendiri Tzuzhi yg menahbiskan?

Jadi Vinaya itu sebenarnya untuk Bhikkhu atau Bhikkhu untuk vinaya?

Kalau memang tidak boleh juga, apa boleh buat, kasian juga jadi cewek... ;D _/\_

Aye sih ikutin yang patipati aja deh.   ^-^

Apakah ada vinaya bagi umat awam bahwa adalah hal tabu mendiskusikan vinaya bhikkhu?



« Last Edit: 16 December 2009, 06:36:28 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #51 on: 16 December 2009, 06:43:23 PM »
pertanyaan kritis lainnya :

Jika saja dengan kerendahan hati YM.Ananda memohon Sang Buddha agar adanya Sangha Bhikkhuni.

Apakah dimungkinkan jaman sekarang jika seorang bhikkhu memohon kepada para Ariya dengan dasar belas kasih agar wanita bisa menjadi bhikkhuni berlindung pada Sang Buddha. dengan pertimbangan bukan bhikkhu menahbiskan tetapi bhikuni lainnya?
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #52 on: 16 December 2009, 06:47:55 PM »
yang berwenang membentuk Sangha tentu saja seorang Sammasambuddha bukan bhikkhu

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #53 on: 16 December 2009, 06:54:29 PM »
^
^

Memang benar lalu....? posting dong vinayanya, misal rujukan suttanya kalau perlu yang lengkap dan keterkaitan satu sutta dengan yg lainnya tentang penahbisan bhikhhuni ini beserta kewenangan penahbisan. :D

Apakah Sangha bhikkhuni benar2 habis? Sah atau tidaknya ordination itu dari mana?

Kalau diteliti sangha bhikhuni kan menyebar sampai ke Tiongkok tapi dianggap tidak sah, lalu apa barometernya?


Bagaimana jika Sangha bhikkhu juga habis seperti sangha bhikkhuni, padahal masih ada cikal bakal keBuddhaan pada diri umat awam?---> apakah perlakuannya juga sama?



« Last Edit: 16 December 2009, 06:57:28 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #54 on: 16 December 2009, 07:01:27 PM »
ada saatnya Sangha Bhikkhu juga akan punah.

Pangeran Siddhattha mencapai Kebuddhaan tanpa menjadi bhikkhu sebelumnya. semua orang punya peluang yg sama untuk mencapai pencerahan dengan atau tanpa menjadi bhikkhu atau bhikkhuni

Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #55 on: 16 December 2009, 07:12:33 PM »
gak usah di pusingin deh, di ridhoi atau enggak
toh utk jadi buddha gak hrs jadi bikkhuni
dan beragama buddha atau bukan, bahkan gak beragama juga bisa jadi buddha toh ?
semua cuma attribute, buat apa ribut gara-gara attribute


jangan-jangan nanti jadinya hanya ada satu jalan menjadi buddha
kok kayaknya pernah denger
:)
« Last Edit: 16 December 2009, 07:14:20 PM by exam »

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #56 on: 16 December 2009, 07:31:27 PM »
yang berwenang membentuk Sangha tentu saja seorang Sammasambuddha bukan bhikkhu

sekarang kan dah ga ada sammasambuddha, sementara tiap orang mempunyai kesempatan tuk mendalami dhamma dan vinaya... seorang sammasambuddha saja berani mengambil keputusan untuk membentuk sangha bhikkhuni, walau sammasambuddha mengetahui akibat yang di timbulkan jika terbentuk nya sangha bhikkhuni (eksistensi dhamma tidak bertahan lama)

jadi bukan kah kita seharusnya lebih sibuk mengurus mendalami dhamma, dari pada mengurusi hal macam gini... toh juga tidak akan merugikan siapa-siapa, yang dirugikan cuma ego tuk mempertahankan konsep-konsep tradisi buddhist berdasarkan literatur yang ada... fleksibel bukan berarti ngaco, fleksibel dengan didasarkan pemahaman dhamma yang benar tidak akan melanggar dhamma dan vinaya... kecuali ada kasus bhikkhu mengawini bhikkuni...

dhamma, vinaya dan sangha pun akan hilang/terlupakan oleh manusia (ratusan tahun lagi) so pembentukan sangha bhikkuni tidak akan mempercepat atau memperlambat hilang nya dhamma... so jalani aja... selama itu tidak melanggar dhamma dan vinaya...

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #57 on: 16 December 2009, 07:52:16 PM »
ada saatnya Sangha Bhikkhu juga akan punah.

Pangeran Siddhattha mencapai Kebuddhaan tanpa menjadi bhikkhu sebelumnya. semua orang punya peluang yg sama untuk mencapai pencerahan dengan atau tanpa menjadi bhikkhu atau bhikkhuni

Ok betara bisa diterima.... ;D

ada lagi nih nanya, jadi dengan pernyataan diatas perlu ngak organisasi kebhikhuan atau kebhikkhunian untuk sarana pencerahan? ^-^

IMO sih, kalau memang bisa dipertahankan dan selagi kita tau itu bisa dipertahankan, maka sebaiknya dipertahankan. Hanya memang harus menimbang situasi dan kondisi.

Cuma masih belum afdol kalau belum liat rujukanya.. ;D
« Last Edit: 16 December 2009, 08:02:01 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline kamala

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 592
  • Reputasi: 44
  • Gender: Female
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #58 on: 16 December 2009, 07:53:29 PM »
yang berwenang membentuk Sangha tentu saja seorang Sammasambuddha bukan bhikkhu

sekarang kan dah ga ada sammasambuddha, sementara tiap orang mempunyai kesempatan tuk mendalami dhamma dan vinaya... seorang sammasambuddha saja berani mengambil keputusan untuk membentuk sangha bhikkhuni, walau sammasambuddha mengetahui akibat yang di timbulkan jika terbentuk nya sangha bhikkhuni (eksistensi dhamma tidak bertahan lama)

jadi bukan kah kita seharusnya lebih sibuk mengurus mendalami dhamma, dari pada mengurusi hal macam gini... toh juga tidak akan merugikan siapa-siapa, yang dirugikan cuma ego tuk mempertahankan konsep-konsep tradisi buddhist berdasarkan literatur yang ada... fleksibel bukan berarti ngaco, fleksibel dengan didasarkan pemahaman dhamma yang benar tidak akan melanggar dhamma dan vinaya... kecuali ada kasus bhikkhu mengawini bhikkuni...

dhamma, vinaya dan sangha pun akan hilang/terlupakan oleh manusia (ratusan tahun lagi) so pembentukan sangha bhikkuni tidak akan mempercepat atau memperlambat hilang nya dhamma... so jalani aja... selama itu tidak melanggar dhamma dan vinaya...
pernyataan di bold di atas itu apakah memang tercantum di sutta lalu di masa Buddha2 terdahulu apakah juga dikatakan demikian karena Sang Buddha telah mengatakan bahwa tidak ada perbedaan antara laki2 dan wanita dalam pencapaian kesucian
Daripada seribu kata yang tak berarti,
adalah lebih baik sepatah kata yang bermanfaat,
yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya.

Offline luis

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 118
  • Reputasi: 22
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm dikucilkan karena melakukan penahbisan Bhikkhuni di Australia
« Reply #59 on: 16 December 2009, 08:06:15 PM »
Dalam Mahaparinibbana Sutta dikisahkan, sewaktu Sang Buddha baru mencapai penerangan sempurna dan dibujuk oleh Mara untuk segera parinibbana, beliau merenung dan lalu memutuskan kalau beliau tidak akan parinibbana sebelum terbentuk 4 pilar Dhamma: Sangha Bhikkhu, Sangha Bhikkhuni, Upasaka, dan Upasika. Jadi kalau saya baca dari sini, sebetulnya Sang Buddha memang sudah berniat untuk membentuk Sangha Bhikkhuni dari awal, hanya saja kondisinya belum tepat di awal2 karir beliau membabarkan Dhamma.

Saya pribadi lebih menginterpretasikan kalau keadaan India pada jaman itu, di mana status para wanita di bawah sapi dan juga tidak ada petapa wanita, menyebabkan banyaknya hambatan untuk membentuk Sangha Bhikkhuni dan butuh kondisi dan timing yang tepat. Waktu itu matang setelah Maha Pajjapati Gotami memohon untuk ditahbiskan, dan didukung oleh Y. A. Ananda dengan memohon 3 kali. Makanya pembentukan Sangha Bhikkhuni tidak mudah.

Soal keabsahan Bhikkhuni di Tiongkok, karena penahbisan bhikkhuni didasarkan pada vinaya, bukan tradisi. Bhikkhuni pertama di China ditahbiskan oleh Bhikkhuni Srilangka menggunakan vinaya Dharmaguptaka (salah satu tradisi pecahan dari Theravada). Untuk selanjutnya, penahbisan bhikkhuni di Mahayana juga menggunakan vinaya Dharmaguptaka. Makanya lineage bhikkhuni Mahayana yang ada sekarang juga sah dan tidak terputuskan dari Maha Pajapati Gotami.

Semoga semua makhluk berbahagia.

Mettacittena,
Luis
Do not blame nor criticise anyone, as there is no one to blame in the first place.