//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Sotapanna  (Read 74754 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Sotapanna
« Reply #45 on: 23 April 2008, 10:48:12 AM »
ditthigatasampayuttam berarti bersekutu dengan pandangan keliru/salah (miccha-ditthi), seperti menganggap tidak ada akibat dari perbuatan jahat. Jadi, orang yang berpikiran seperti ini tidak mengetahui bahwa perbuatan itu salah sehingga ia melekat.
 _/\_ :lotus:
nah, miccha ditthi kan ada banyak... (ada yg punya list miccha ditthi ga yah?)

Anumodana _/\_

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,1281.0.html

MICCHA DITTHI
By : Selamat Rodjali

ARTI
Miccha = salah, keliru, menyesatkan ke jalan yang salah.
Ditthi = pandangan.

KARAKTERISTIK
Melakukan interpretasi terhadap sesuatu secara tidak bijaksana / tidak adil.

FUNGSI
Melakukan pra-anggap.

MANIFESTASI
Interpretasi atau kepercayaan yang salah / keliru / menyesatkan ke jalan yang salah.

SEBAB TERDEKAT
Ketidakmauan untuk mengunjungi para suciwan, karena mengunjungi para suciwan
mengkondisikan untuk mendengarkan Dhamma yang mencegah bercokolnya
pandangan keliru di dalam batin.

PENGERTIAN UMUM
Pandangan keliru yang muncul dalam bentuk kekeliruan dalam memahami, yaitu
menginterpretasikan sesuatu dalam cara yang bertentangan dengan kenyataan.
Di dalam konteks hal yang tidak baik / tidak benar (akusala dhamma), istilah
miccha ditthi seringkali hanya disebutkan sebagai ditthi.

PENGELOMPOKAN PANDANGAN DALAM PIKIRAN
1. Pikiran yang bersekutu dengan pandangan salah (ditthigatasampayutta)
2. Pikiran yang tidak bersekutu dengan pandangan salah (ditthigatavippayutta)
3. Pikiran yang bersekutu dengan pandangan benar (nanasampayutta)
4. Pikiran yang tidak bersekutu dengan pandangan benar (nanavippayutta)

SEBAB TERPERINCI YANG MENIMBULKAN MICCHA DITTHI
1. Mempunyai kebiasaan berpandangan salah (ditthijjhasayata)
2. Suka bergaul dengan orang yang mempunyai pandangan salah (ditthi
vippannapuggalasevanata)
3. Tidak suka belajar Dhamma (saddhammavimukhata)
4. Suka berpikir pada hal-hal yang salah (micchavitakkabahulata)
5. Tidak mempertimbangkan secara adil / bijaksana (ayoniso ummujjanam)

Tiga pandangan salah yang seringkali disinggung di dalam Sutta Pitaka, adalah:
1. Natthika ditthi = pandangan nihilisme, yang menolak kehidupan setelah kematian.
2. Akiriya ditthi = pandangan yang menolak manfaat perbuatan, yang mengklaim
bahwa perbuatan-perbuatan tidak akan berpengaruh.
3. Ahetuka ditthi = pandangan yang menolak penyebab sesuatu, mengklaim bahwa tidak ada sebab / kondisi yang menyebabkan kekotoran / kesucian mahluk. Mahluk-mahluk kotor ataupun suci karena nasib, kebetulan atau kebutuhan.

Di dalam Anguttara Nikaya, Tikanipata, dinyatakan ada 3 jenis akiriya ditthi yang berbahaya, yaitu:
1. Pubbekata-hetu ditthi, yang berpandangan bahwa segala sesuatu yang dialami
sekarang ini disebabkan hanya oleh perbuatan lampau.
2. Issaranimmana-hetu-ditthi, yang berpandangan bahwa segala sesuatu yang
dialami sekarang ini disebabkan oleh ciptaan mahluk adi-kodrati tertentu.
3. Ahetu-appaccaya-ditthi, yang berpandangan bahwa segala sesuatu yang dialami sekarang ini tidak disebabkan atau dikondisikan, melainkan ada dengan sendirinya.

Di dalam sutta yang sama, Sang Buddha menyatakan bahwa pandangan di atas tidak benar, dengan cara memberikan argumen sebagai berikut:

Bagi siapa saja yang berpandangan bahwa :
1. dikarenakan perbuatan lampau, atau
2. karena ciptaan mahluk adi kodrati tertentu atau
3. tidak disebabkan oleh perbuatan,
seseorang menjadi
a) pembunuh
b) pencuri,
c) pelaku perzinahan,
d) pendusta,
e) pemfitnah,
f) penguncar kata kasar,
g) penguncar pembicaraan yang tak bermanfaat,
h) serakah,
i) berniat jahat dan
j) berpandangan salah
maka tidak akan ada manfaatnya lagi keinginan untuk berbuat, upaya untuk berbuat, tidak diperlukan lagi melakukan ini atau itu, atau menghindari diri dari berbuat sesuatu.
Oleh karena itu kebutuhan untuk berbuat atau tidak berbuat tidak ditemukan lagi
eksistensinya di dalam kebenaran, hidup tidak berumah tangga menjadi tidak ada
artinya lagi.

Pandangan salah selalu berhubungan dengan pikiran yang terikat (pikiran lobha).
Beberapa contoh nyata yang umum dijumpai, antara lain:
1. kemelekatan terhadap upacara dan ritual yang dianggap membawa ke kesucian
(silabataparamasa). Misalnya pandangan bahwa cukup dengan sembahyang bisa menjadi suci.
2. kemelekatan terhadap konsep aku / kepemilikan / inti kekal (sakkayaditthi), misalnya pandangan bahwa “Ini milikku”, “Ini aku”, “Hanya ajaran ini yang benar dan kekal”
3. kemelekatan terhadap pandangan kekekalan (sassataditthi), misalnya pandangan bahwa setelah mati akan tetap sama atau bersatu secara kekal dengan mahluk agung tertentu yang dipraanggap kekal / abadi di alam tertentu atau
4. kemelekatan terhadap pandangan kemusnahan (ucchedaditthi), misalnya pandangan bahwa setelah kematian ini tidak ada apa-apa lagi (pandangan kaum materialis).

 _/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Sotapanna
« Reply #46 on: 23 April 2008, 10:49:28 AM »
IMHO, kita tidak perlu membahas sampai seperti itu. Abhidhamma memang merupakan panduan untuk memberikan pengertian teknis mendasar, tetapi untuk mengertinya, tidak bisa dengan kemampuan biasa (maka namanya Abhidhamma).
Saya beri contoh:
Suatu ketika Buddha Gotama mengatakan:
"Bukan ibu, bukan ayah, bukan saudara manapun dapat memberikan manfaat bagi seseorang lebih dari pikiran benar yang terarah".
Kemudian beberapa orang mencapai Sotapatti phala. Bisa kalian jelaskan proses pikirannya? Apa hubungannya omongan itu dengan 3 belenggu?
kalau proses pikiran rasanya terlalu complex, memang diluar jangkauan yg bukan arahat.
soal 3 belenggu yg dipatahkan, justru itu yg saya mo tanya...
apa 3 belenggu itu hanya sebuah teori hapalan yg tidak bisa dijelaskan?
contoh saja sakkaya ditthi, batasannya sampai di mana.

saya yakin sdr. kainyn jg dah tau apa itu sakkaya ditthi. apa artinya udah mematahkan belenggu pertama? hehehe ;)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Sotapanna
« Reply #47 on: 23 April 2008, 06:16:51 PM »
Tesla,
Saya memang merasa tidak mutlak perlu (kalo mo belajar sih ga apa) untuk mencari ciri2 seorang Sotapanna secara teknis. Setahu saya (=bisa jadi salah), dulu sering sekali kalo ada umat Buddha yang meninggal, orang2 dateng ke Buddha Gotama untuk nanya "di mana dia terlahir kembali?" dan "apa pencapaiannya?". Jadi, supaya ga melulu nanya begituan, dikasih point2 secara umumnya, yaitu pembagian pencapaian kesucian tersebut.

3 belenggu itu hanya sebuah standarisasi saja. Batasannya biasanya memang tidak kentara. Tapi jika membahas lebih jauh dan mendetail, memang ada kemungkinan bisa dikenali apakah pandangan yang dianut seseorang. Dari uraian Lily, terlihat bahwa pandangan salah itu banyak sekali, dan kadang dalam wujud halus, sehingga bisa menipu. Misalnya saja orang percaya kamma, tetapi hidupnya tetap menderita. Lalu dia beranggapan "emang sudah kamma gue nih". Itu 'kan cenderung pada pubbekata-hetu ditthi, namun sifatnya halus saja.

Lalu seperti sakkaya ditthi, orang berkata "ini bukan aku", "tidak ada yang merasakan", "tidak ada yang mempersepsi" dan sebagainya. Kalau tidak ada yang ada, siapa yang mengucapkan omong kosong itu? apa gunanya dia bicara? Atau kadang mengatakan 'aku' itu hilang ketika disadari. Berarti kalau tidak disadari, 'aku' tetap ada? Jika tadinya ada, kemudian hilang, bisa jadi itu cenderung ke paham Annihilationism.
Hal seperti ini memang rumit, kadang tidak bisa menilai seseorang dari kalimat2nya, harus membahas panjang lebar.

Ini memang lebih cenderung pada teori. Tetapi bisa dijelaskan walaupun rumit. Kalo mau bahas panjang lebar, mungkin harus buka topik baru. Tapi saya tidak mengatakan bahwa saya juga mahir dalam hal ini.
Ada satu kecenderungan dalam umat Buddhis untuk selalu berkata, "ini tidak bisa dijelaskan, seperti rasa garam/gula/lada/dst pun tidak dapat dijelaskan kecuali orang itu mengalaminya sendiri".

Ketika saya mulai belajar Buddhisme sekitar 2 tahun lalu, saya cukup terkejut karena segala sesuatu dijelaskan dengan berbagai cara oleh Buddha Gotama, tanpa pernah berkata "anda harus ikut meditasi saya dulu, baru mengerti", ataupun "itu tidak bisa dijelaskan dengan kata2, tetapi ada".





Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Sotapanna
« Reply #48 on: 23 April 2008, 10:30:20 PM »
Tesla,
Saya memang merasa tidak mutlak perlu (kalo mo belajar sih ga apa) untuk mencari ciri2 seorang Sotapanna secara teknis. Setahu saya (=bisa jadi salah), dulu sering sekali kalo ada umat Buddha yang meninggal, orang2 dateng ke Buddha Gotama untuk nanya "di mana dia terlahir kembali?" dan "apa pencapaiannya?". Jadi, supaya ga melulu nanya begituan, dikasih point2 secara umumnya, yaitu pembagian pencapaian kesucian tersebut.
setuju. saya juga merasakan pembahasan "sotapanna/not-sotapanna" cukup sampai disini saja.
lebih baik kita praktek melaksanakan sila samadhi & panna.

Anumodana _/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Sotapanna
« Reply #49 on: 24 April 2008, 09:51:40 AM »
 =D> =D> =D>
:jempol: :jempol: :jempol:

Mulai sekarang...kita praktek Dhamma.... ^:)^
Semoga kita bisa cepat merealisasi kebahagiaan sejati.... :)
 
 _/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Sotapanna
« Reply #50 on: 24 April 2008, 10:49:28 AM »
 :)
Kalo praktek dalam hidup aja, tapi ga meditasi ato belajar teori, nanti jadi umat 'ritualis' yang untuk berbuat baik aja banyak aturannya
Kalo meditasi aja tapi ga tau teori atau praktek dalam hidup, nanti jadi 'pertapa penyiksa diri' yang ga tau apa gunanya meditasi
kalo teori aja tapi ga praktek dalam hidup ato meditasi, nanti jadi orang yang melihat orang lain makan enak, tapi dia sendiri mati kelaparan

Jadi lebih baik lakukan semuanya, dan ambil manfaat sebanyak2nya dari situ
Jika sudah mencapai Sotapanna juga nanti tahu sendiri. Dan jika saat itu datang, predikat/status 'sotapanna' atau bukan sudah tidak berarti lagi.
 _/\_

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Sotapanna
« Reply #51 on: 05 May 2008, 11:06:26 AM »
PENGELOLAAN DHAMMA OLEH SOTAPANNA

AKUSALA KAMMAPATTHA 10 (10 SALURAN TUK BERBUAT TAK BERMANFAAT)
1. Panatipata (Membunuh)
2. Adinnadana (Mencuri)
3. Kamesumicchacara (Berbuat Asusila)
4. Musavada (Berdusta)

5. Micchaditthi (Pandangan Salah)
6. Pisunavaca (Bicara Fitnah)
7. Pharusavaca (Kata kasar)
8. Byapada (Itikat Jahat)
9. Samphappalapa (Gosip)
10. Abhijjha (Hasrat Rendah, ketamakan)

LOKA DHAMMA 8 (8 KONDISI DUNIA)
1. Alabha (Rugi)
2. Ayasa (Tidak Masyur)
3. Ninda (cela)
4. Dukkha (Penderitaan)
5. Labha (Untung)
6. Yasa (Kemasyuran)
7. Pasamsa (Pujian)
8. Sukha (kebahagiaan)

MACCHARIYA 5 (5 JENIS KEKIKIRAN)
1. Dhammamacchariya (Kekikiran terhadap kebenaran/pengetahuan/ajaran/Dhamma)
2. Vannamacchariya (Kekikiran terhadap kemasyuran/keterkenalan)
3. Labhamacchariya (Kekikiran terhadap keuntungan/rejeki)
4. Kulamacchariya (Kekikiran terhadap keluarga)
5. Avasamacchariya (Kekikiran terhadap tempat tinggal)


NIVARANA 6/7 (RINTANGAN BATIN)
1. Kukkucca (Kekhawatiran)
2. Vicikiccha (Keragu-raguan)

3. Kamaraga (Hawa nafsu, nafsu indera)
4. Byapada (Itikat Jahat)
5. Thina-Middha (Malas-Lamban)
6. Uddhaca (Kegelisahan)
7. Avijja (Kegelapan batin )

SANYOJANA 10 (10 BELENGGU)
1. Ditthi (Pandangan)
2. Vicikiccha (Keragu-raguan)
3. Silabataparamasa (Kepercayaan bahwa dengan upacara saja bisa mencapai kesucian)

4. Kamaraga (Hawa Nafsu, Nafsu Indera)
5. Patigha (Kebencian, kemarahan)
6. Ruparaga (Nafsu untuk bertubuh dengan materi/nafsu untuk lahir di alam bermateri)
7. Aruparaga (Nafsu untuk menjadi bertubuh tanpa materi/nafsu untuk lahir di alam tanpa materi)
8. Mana (kesombongan)
9. Uddhacca (Kegelisahan)
10. Avijja (Kegelapan batin)

KILESA 10 (10 KEKOTORAN BATIN)
1. Ditthi (pandangan)
2. Vicikiccha (Keragu-raguan)

3. Dosa (Kebencian)
4. Ahirika (tidak malu akan kejahatan)
5. Anottappa (tidak takut akibat perbuatan jahat)
6. Thina (Kemalasan)
7. Uddhacca (Kegelisahan)
8. Mana (kesombongan)
9. Moha (kebodohan batin, kegelapan batin)
10. Lobha (Keserakahan)

MICCHATTA DHAMMA 10 (10 KEKELIRUAN)
1. Miccha-ditthi (Pengertian keliru)
2. Miccha-Vaca (Ucapan salah)

3. Miccha-Kammanta (Perbuatan jasmani salah)
4. Miccha-Avijja (Penghidupan salah)
5. Miccha-Sankhappa (Pikiran salah)
6. Miccha-Vayama (Daya upaya salah)
7. Miccha-Sati (Perhatian salah)
8. Miccha-Samadhi (Konsentrasi salah)
9. Miccha-Nana (Pengetahuan salah)
10. Miccha-Vimutti (Pembebasan salah)

VIPALLASA DHAMMA 12 (12 KESEMUAN)
1. Nicca-Sanna (Persepsi/pencerapan tentang segalanya kekal)
2. Nicca-Citta (Pemikiran tentang segalanya kekal)
3. NicchaDitthi (Pandangan/paham tentang segalanya kekal)
4. Atthasanna (Persepsi/pencerapan tentang sesuatu mengandung inti kekal/atta)
5. Attacitta (Pemikiran tentang sesuatu mengandung inti kekal/atta)
6. Atthaditthi (Pandangan/paham tentang sesuatu mengandung inti kekal/atta)
7. Sukhaditthi (Pandangan bahwa segala sesuatu itu menggembirakan)
8. Subhaditth (Pandangan bahwa segala sesuatu itu indah)
i
9. Subhasanna (Persepsi/pencerapan bahwa segala sesuatu itu indah)
10. Subhacitta (Pemikiran bahwa segala sesuatu itu indah)
11. Sukhasanna (Persepsi/pecerapan bahwa segala sesuatu itu menggembirakan)
12. Sukhacitta (Pemikiran bahwa segala sesuatu itu menggembirakan)

AKUSALA DHAMMA 12 (12 DHAMMA TAK BERMANFAAT)
1. Ditthigatasampayutta 4 (4 jenis Citta yg bersekutu dengan pandangan keliru)
2. Ditthigatavippayutta 4 (4 jenis Citta yang tidak bersekutu dengan pandangan keliru)
3. Dosamulacitta 2 (2 jenis Citta yang dipimpin oleh kebencian)
4. Vicikiccha-sampayutta 1 (1 jenis Citta yang dipimpin oleh keraguan-raguan)
5. Uddhaccasampayutta 1 (1 jenis Citta yang dipimpin oleh kegelisahan)

Ket : Yg di bold biru adalah Sotapanna mampu memusnahkan secara total (samuccheda-pahana)

 _/\_ :lotus:
« Last Edit: 06 May 2008, 11:38:30 AM by Lily W »
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Sotapanna
« Reply #52 on: 05 May 2008, 11:12:23 AM »
doh ce lily,ditulis serta bahasa indonesianya,biar pada melek Pali - Indo _/\_
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Sotapanna
« Reply #53 on: 06 May 2008, 10:27:45 AM »
Siap....Moderator Bro Nyana... ;D
Tugas sudah di laksanakan...hormat grak...  :)) :)) :))

Semoga pada melek... ;D
Semoga bermanfaat... :)

 _/\_ :lotus:
« Last Edit: 06 May 2008, 10:29:24 AM by Lily W »
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Sotapanna
« Reply #54 on: 06 May 2008, 10:35:02 AM »
 _/\_ hooh tenkyu,kalo gini kan sambil belajar Dhamma,sambil mengenal Pali dan kosakatanya...Ce Lily 4 jempol deh buat kamu....hehehe ^:)^ hatur tenkyu
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: Sotapanna
« Reply #55 on: 06 May 2008, 10:47:38 AM »
nyana ngombal 4 jempol
gimana diangkat tuh jempol kaki :P ;D ^-^

c jangan pakai warna merah
mata lelah bacanya ;D :x
anumodana

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Sotapanna
« Reply #56 on: 06 May 2008, 11:39:47 AM »
Oce dech... Sis Evo... ;D
Saya ganti warna biru aje.... ;D
Semoga matanya tidak lelah... :)

 _/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Sotapanna
« Reply #57 on: 06 May 2008, 11:43:14 AM »
 [at] EVO : ya tinggal duduk bersila di lantai trus angkat deh 4 jempolnya wahahaha  ::) ^-^

Hohoho tulisannya berubahlangsugn jadi biru
« Last Edit: 06 May 2008, 11:50:40 AM by nyanadhana »
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Sotapanna
« Reply #58 on: 08 September 2008, 04:09:49 PM »
Berarti jelas bahwa seorang sotapanna tidak akan melakukan tindakan mencuri.
Tetapi ada kisah mengenai Dewa Sakka yg adalah Sotapanna mencuri relik gigi Sang Buddha dari Brahmana Dona, bagaimana penjelasannya ya?

 _/\_

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Sotapanna
« Reply #59 on: 08 September 2008, 04:31:47 PM »
baru tahu ada urusan curi mencuri....tapi Sotopanas bukannya masih bisa melakukan hal yang aneh2 hanya mulai menginjak Sakadagami ke atas baru batin stabil. Sotopanas itu ibarat masuk TKnya urutan pencerahan?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.