[at] rekan2 semua,
Sy quote pernyataan ini. Pernyataan ini sangat penting sekali, karena akan mengkondisikan pemahaman kita dan tindakan kita selanjutnya.
"Tindakan yg bebas dari keserakahan, kebencian & kegelapan bathin menghasilkan karma atau tidak?"
Sy tidak akan membahasnya dari Sutta ataupun Abhidhamma, karena kedua hal itu akan dikupas oleh Bro Markos dan Bro Tesla dengan sangat baik.
Saya hanya akan menyampaikan pendapat pribadi.
Kita tau bahwa tindakan yg didasarkan pada: Ketamakan, Kebencian dan Kebodohan akan mengakibatkan hasil yg buruk pula. Jadi, LDM adalah kamma buruk dan akan menghasilkan vipaka buruk.
Ada tindakan LDM adapula tindakan aLaDaM. Tindakan aLaDaM adalah opposite dari LDM, yaitu suatu tindakan yg didasari pada kasih sayang, belas kasihan dan pengertian benar. Jika LDM akan membuahkan vipaka Buruk, apakah aLaDaM akan membuahkan vipaka baik?
Pertanyaan ini tidak dapat dijawab secara langsung Ya atau Tidak, tapi dibutuhkan perenungan.
Disatu sisi, setiap perbuatan pasti akan membuahkan hasil. Perbuatan baik akan membuahkan hasil2 yg baik dan perbuatan buruk akan membuahkan hasil yg buruk pula. Jadi, dengan pengertian ini jelas sudah bahwa aLaDaM akan menghasilkan vipaka baik. Apa itu vipaka baiknya? IMO ada 2:
~ Vipaka baik yg mengkondisikan
contoh: diterima oleh lingkungan, wajah yg cantik, karir yg bagus, tidak dihujat, dsbnya
~ vipak baik pada batin
contoh: ego dikikis, tidak stress, lebih mudah menerima keadaan, murah hati, dsbnya
Kedua point diatas adalah buah atas kamma aLaDaM.
Disisi lainnya, jika LDM akan membuahkan kamma buruk (yg mendorong kelahiran kembali), apakah aLaDaM akan mendorong kamma baik yg akan membuahkan kelahiran kembali jua?
Dari sudut pandang ini, jawaban saya adalah: aLaDaM TIDAK membutuhkan pembuahan di kehidupan selanjutnya. Dengan kata lain: tindakan yg diakari oleh aLaDaM tidak mendorong kelahiran kembali.
(
harap dapat dibedakan dengan tindakan yg 'kelihatannya' baik namun masih didasari oleh keinginan lobha yg halus, ini jelas tidak termasuk konteks pembicaraan kita)
Pendapat sy ini dikuatkan oleh rantai Paticcasamupadda: bahwa pendorong kelahiran kita berikutnya adalah TANHA (Hawa nafsu).
---
Berbicara tentang ARAHAT, adalah berbicara tentang citta arahat dan Upekkha. Sangat sulit bagi kita untuk menyelami citta Arahat.
Karena kehidupan kita masih kental oleh TANHA, maka yg banyaknya perbuatan baik masih diperlukan untuk menyeimbangi kekentalah batin lobha kita. Kita tidak bisa sekonyong2 ingin bertindak NETRAL. Untuk memadamkan api, diperlukan kain basah. Untuk memadamkan LDM masih diperlukan aLaDaM. Untuk kita2 yg masih manusia lobha ini, kita masih memerlukan banyak perbuatan baik untuk mengikis Tanha kita.
::