//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Yathabhutam Nyanadassanam (melihat apa adanya), Apakah Arti dan Maksudnya?  (Read 78472 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Dear Kainyn,

Quote
Memang spekulasi yang terlalu jauh adalah tidak ada gunanya.
Kenapa saya mengatakan hampir itu suatu tindakan "bodoh"?Saya tidak mengatakan secara absolute semua spekulasi,teori dll adalah tindakan bodoh...Justru berdasarkan "teori" lah baru ada sebuah "praktek".Tapi perlu dicamkan bahwa,TIDAK SEMUA HANYA BUTUH SEBUAH TEORI...
Sudah jelas apa yg dikatakan oleh SB sendiri,yakni 4hal yg tidak usah dipikir2kan.Menurut hemat saya apa yang dimaksud "Tidak usah dipikir2kan" adalah mengacu pada "praktek"nya,jangan hanya berteori sementara teori menghasilkan 2hal yg "mutlak" yakni salah dan benar...Sedangkan "praktek",langsung melihat kedalam kebenaran maupun ketidakbnran itu sendiri.Kenapa jika anda bisa "melihat"
anda harus "menerka2"nya?Bukankah itu bisa dikatakan hal yang "bodoh"?

Quote
Tetapi kadang sebelum kita mengalaminya, kita juga 'mengira-ngira'. Bukan untuk jadi spekulan, tetapi untuk tujuan pembelajaran juga.
Anda mengatakan tujuannya untuk menjadi pembelajaran.Saya setuju dengan anda seperti yang saya katakan diatas bahwa saya tidak mengatakan "teori" tdk berguna...Tp lihat kembali apa yang anda dapatkan dr menerka2 batin seorg "Buddha"(Yg telah SADAR secara SEMPURNA)?
Bukankah jika anda berteori tentang "batin" seseorg yg sudah "Suci" itu hampir dikatakan membodohkan orang awam sendiri?Kenapa tidak mencari jawabannya didalam "Batin" anda sendiri?Bukankah disana sudah tersedia "segala" jawaban yg anda inginkan?Kenapa mesti "menerka" lagi?

 
Quote
Misalnya dulu orang berteori tentang pergi ke bulan, mereka menghitung2 fisika pesawat, hitung2an gravitasi dan sebagainya. Setelah hitung2an-nya secara teori itu benar, baru diaplikasikan. Mungkin ada faktor yang kurang, lalu dijadikan pembelajaran. Jadi bukan menghina 'teori fisika', lalu bikin pesawat seenaknya, dan coba sampai berhasil. Nantinya akan buang2 waktu dan tenaga.
Sudah ada Sang Jalan,kenapa mempersulit Sang Jalan?Kenapa manusia selalu senang membuat sesuatu yg "sederhana" menjadi terlihat "rumit" hanya karena sebuah "kepuasan intelektual" yg hampir tidak berati apa2 dibandingkan KEBIJAKSANAAN TERTINGGI.

Quote
Yang ke dua tentang 'mengira-ngira', adalah supaya kita tidak mengulang kesalahan yang dilakukan oleh orang lain. Misalnya ada yang katakan bahwa konsumsi vitamin A berlebihan bisa menjadi racun bagi tubuh, lalu kita bilang "ah itu mah cuma teori. Saya tidak percaya sebelum mengalaminya", lalu betulan konsumsi vitamin A berlebihan. Saya pikir ketimbang dibilang 'non teoritis', perilaku itu lebih tepat 'kurang bijaksana'. Ada baiknya mendengar pendapat orang lain, tetapi tidak perlu dipegang sebagai kebenaran mutlak saja sebelum membuktikannya sendiri, dan selalu terbuka bahwa kadang diri sendiri juga bisa salah.
Saya rasa jawaban ini anda bisa melihat pernyatan saya diatas...Anda harus bisa memilah mana yg kebenaran umum dan mana yg kebenaran mutlak...Mana yg didpt lewat "batin" mana yang didapat lewat "pengetahuan"..Anda mencampur adukkan antara "kebenaran umum" dengan "kebenaran mutlak" maka anda sendiri yang akan bingung...Believe it or not...Pengetahuan dan pengalaman terbatas tapi kebijaksanan tidak terbatas...
_/\_

Salam,
Riky

NB:Perlu diketahui dulu sebelum dicerahkan oleh pak Hodoyo saya seperti anda semua,"semuanya harus dispekulasikan dulu","semuanya harus masuk diakal saya dulu","semuanya harus bisa dicerna oleh pengetahuan,pengalaman dan pikiran saya dulu"...Jika tidak sesuai maka saya akan menolaknya mentah2...Hasilnya?Lihatlah Riky  yg tercipta "bengis" dan "liar",karena itu hasil dr pengetahuan,pengalaman dan pikiran...Ketika "buah pikiran" kita diserang,dikritik oleh orang lain,maka kita bukannya merasa "buah pikiran" kita diserang...Sebaliknya kita merasa "buah pikiran" itu adalah DIRI KITA SENDIRI ATAU AKU(Sehingga merasa yg diserang itu "kita/aku" )...Jadi muncul "rasa" marah dan ingin menyerang "balik" dengan segala pengetahuan yg bersifat dualitas ini dengan segala penolakkan...Apakah ini berati??Sedangkan SB mengajarkan ANATTA(TANPA AKU/INTI YG KEKAL)...Sesudah melalui tahap "pengertian" dan "bimbingan" saya menjadi mengerti apa yg dimaksud "kebenaran umum" "kebenaran relatif" "kebijaksanaan" "aku" "pikiran" "anicca" "anatta"
Maka terciptalah Riky yg sekarang ini walaupun masih jauh dr "sempurna" tetapi sudah menuju ke "kesempurnaan" itu...
Anda boleh menolak setiap "buah pikiran" org tapi anda harus mengingat bahwa "buah pikiran" itu adalah "buah pikiran"."Buah pikiran" itu bukanlah "apa2",bukanlah sebuah "aku",bukanlah "diri kita sendiri" Tetapi hanya sebuah "buah pikiran" yg tak bermakna apapun bagi "aku/kita".("NB saya" bukan ditujukan semata2 untuk saudara kainyn,tetapi kepada "siapapun" yang ingin "membaca" dan "merasakan" suatu perubahan nyata.Jika ada kata2 yang kurang menyenangkan maka "lupakanlah" itu...Anggaplah itu bukan apa2...Hanyalah sebuah "kata2" tanpa "makna" apapun...)
« Last Edit: 11 June 2008, 02:08:45 PM by Riky_dave »
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Wah, yang menulis ini Riky atau Hudoyo yah? ... Kok gak ada bedanya? ... :))
Wah...Saya masih "jauh" pak...
_/\_

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
waduh, riky...
kapan el sol kakakmu menyusul?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
waduh, riky...
kapan el sol kakakmu menyusul?

Dia kan masih butuh waktu "disadarkan" entar lewat pengalaman batin bisa sadar sendiri kok...
Tenang aja..."aku" pasti runtuh...

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
NB:Perlu diketahui dulu sebelum dicerahkan oleh pak Hodoyo saya seperti anda semua,"semuanya harus dispekulasikan dulu","semuanya harus masuk diakal saya dulu","semuanya harus bisa dicerna oleh pengetahuan,pengalaman dan pikiran saya dulu"...Jika tidak sesuai maka saya akan menolaknya mentah2...Hasilnya?Lihatlah Riky  yg tercipta "bengis" dan "liar",karena itu hasil dr pengetahuan,pengalaman dan pikiran...Ketika "buah pikiran" kita diserang,dikritik oleh orang lain,maka kita bukannya merasa "buah pikiran" kita diserang...Sebaliknya kita merasa "buah pikiran" itu adalah DIRI KITA SENDIRI ATAU AKU(Sehingga merasa yg diserang itu "kita/aku" )...Jadi muncul "rasa" marah dan ingin menyerang "balik" dengan segala pengetahuan yg bersifat dualitas ini dengan segala penolakkan...Apakah ini berati??Sedangkan SB mengajarkan ANATTA(TANPA AKU/INTI YG KEKAL)...Sesudah melalui tahap "pengertian" dan "bimbingan" saya menjadi mengerti apa yg dimaksud "kebenaran umum" "kebenaran relatif" "kebijaksanaan" "aku" "pikiran" "anicca" "anatta"
Maka terciptalah Riky yg sekarang ini walaupun masih jauh dr "sempurna" tetapi sudah menuju ke "kesempurnaan" itu...
Anda boleh menolak setiap "buah pikiran" org tapi anda harus mengingat bahwa "buah pikiran" itu adalah "buah pikiran"."Buah pikiran" itu bukanlah "apa2",bukanlah sebuah "aku",bukanlah "diri kita sendiri" Tetapi hanya sebuah "buah pikiran" yg tak bermakna apapun bagi "aku/kita".("NB saya" bukan ditujukan semata2 untuk saudara kainyn,tetapi kepada "siapapun" yang ingin "membaca" dan "merasakan" suatu perubahan nyata.Jika ada kata2 yang kurang menyenangkan maka "lupakanlah" itu...Anggaplah itu bukan apa2...Hanyalah sebuah "kata2" tanpa "makna" apapun...)

Bagus sekali ... :)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Riky_dave,

OK, Riky_dave. Itu adalah pilihan masing2.
Kalau kamu merasa hasil dari segala sesuatu yang kamu praktekkan adalah sudah pasti kebenaran mutlak, sedangkan orang lain yang pada prakteknya tidak sama dengan kamu adalah kebenaran relative, ya tidak apa kok.
Kamu mau merendahkan orang belajar teori karena kamu sudah di atas semua teori, juga tidak apa kok.
Kamu mau menilai diri sendiri sudah tercerahkan dan memiliki kebijaksanaan tertinggi (tidak seperti para putujjhana di sini yang intelektual melulu), juga lagi-lagi tidak apa kok.

Mungkin emang di situ kita berbeda

 ;D

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Quote
OK, Riky_dave. Itu adalah pilihan masing2.
Kalau kamu merasa hasil dari segala sesuatu yang kamu praktekkan adalah sudah pasti kebenaran mutlak, sedangkan orang lain yang pada prakteknya tidak sama dengan kamu adalah kebenaran relative, ya tidak apa kok.
Kamu mau merendahkan orang belajar teori karena kamu sudah di atas semua teori, juga tidak apa kok.
Kamu mau menilai diri sendiri sudah tercerahkan dan memiliki kebijaksanaan tertinggi (tidak seperti para putujjhana di sini yang intelektual melulu), juga lagi-lagi tidak apa kok.

[at]kainyn,
Wah gawat lo kata2 anda...Bisa menimbulkan kesalahpahaman yg mendalam...
Saya sudah tekankan,"Saya tidak merendahkan teori"
Saya sudah katakan juga kita harus mengerti tentang 2kebenaran yakni "Kebenaran umum" dan "Kebenaran mutlak"...
Jika kita masih tidak sanggup "melihatnya" maka tidak ada "gunanya" segala hal yang diketahui...]
Menurut hemat saya,kita tutup saja perdebatan ini untuk menghindari kesalahpahaman yang menjadi lebih dalam...Jika ada kata2 saya yang kurang berkenan dihati anda mohon dimaafkan setulus2 dan seikhlas2nya...Seperti kata anda,"OK, Riky_dave. Itu adalah pilihan masing2. "
Tapi saya sangat mohon anda jangan membuat kata2 anda yang lainnya "seakan2" saya merasa saya paling "benar" itu kurang pantas dan tidak enak dilihat...
Sekian dan terima kasih...

Salam,
Riky
« Last Edit: 11 June 2008, 03:25:37 PM by Riky_dave »
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
dear pak hudoyo,

saya sih jujur aja bahwa itu semua masih dalam tataran teoritis...... disini saya hanya menjelaskan agar tidak terjadi salah persepsi di pembaca yang awam, bahwa setelah mencapai Arahat, lalu pikiran terhenti..... sudah jelas ini konsep yang sangat salah.

Rekan Markos, tampaknya Anda dan saya menggunakan pengertian/definisi yang berbeda tentang 'pikiran' di sini. ... :)

Bagi saya, 'pikiran' adalah segala respons batin (yang menggunakan bahasa) terhadap segala rangsangan yang masuk ke dalam kesadaran melalui keenam indra. ... Iini sesuai dengan penjelasan Sang Buddha tentang proses terjadinya pikiran, dan sesuai pula dengan definisi 'pikiran' menurut disiplin psikologi modern.

Berangkat dari pengertian pikiran seperti ini, apa yang dikatakan oleh Riky dan saya memang betul, bahwa dalam batin seorang arahat/buddha tidak ada lagi 'PIKIRAN'. ...

Tolong apa pengertian/definisi yang Anda pakai sampai bisa mengatakan bahwa "dalam batin arahat/buddha pikiran tidak berhenti". ...


Quote
Pun saya tidak berteori mengenai pikiran lokutara. Apakah jika memberikan masukan kepada Riky mengenai adanya kesadaran lain selain kusala dan akusala, yang berupa KIRIYA, lalu itu dianggap berteori mengenai pikiran lokutara????

Abhidhamma berteori tentang batin lokuttara. ... Setiap pembicaraan tentang batin arahat/buddha secara positif selalu menyentuh aspek lokuttara. ... Riky menghindari pembicaraan secara positif tentang batin arahat/buddha dengan mengatakan secara negatif saja: "Dalam batin seorang arahat/buddha tidak ada lagi pikiran (sebagaimana ditegaskan dalam Mulapariyaya-sutta)."


Quote
Saya rasa diskusi abhidhamma seperti cetasika, jenis kesadaran adalah sesuatu yang sangat umum dilakukan yah........

Bagi seorang pemeditasi vipassana/MMD, abdhidhamma, bahkan seluruh kitab Tipitaka Pali sudah ditanggalkan. :)

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 11 June 2008, 03:25:03 PM by hudoyo »

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Riky_dave,

Quote
teori menghasilkan 2hal yg "mutlak" yakni salah dan benar...Sedangkan "praktek",langsung melihat kedalam kebenaran maupun ketidakbnran itu sendiri.Kenapa jika anda bisa "melihat"
anda harus "menerka2"nya?Bukankah itu bisa dikatakan hal yang "bodoh"?
Berarti teori yang notabene menerka-nerka = bodoh 'kan?!

Quote
Anda harus bisa memilah mana yg kebenaran umum dan mana yg kebenaran mutlak...Mana yg didpt lewat "batin" mana yang didapat lewat "pengetahuan"
Berarti yang didapat lewat "batin anda pribadi" adalah kebenaran mutlak, bukan?! Karena anda sudah mengasumsikan saya tidak memilahnya, dan juga orang yang tidak sependapat dengan kamu, sudah pasti tidak lewat "bathin".

Quote
sebelum dicerahkan oleh pak Hodoyo saya seperti anda semua,"semuanya harus dispekulasikan dulu"
Berarti kami memang belum tercerahkan, tidak seperti kamu, bukan?!

 ;D

Ya sudahlah, semoga memang Riky_dave tidak bermaksud seperti itu.
 _/\_


Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Saya jelaskan sedikit lagi dan menjadi yang terakhir..Karena kata anda yang terakhir agak rancu,"
Ya sudahlah, semoga memang Riky_dave tidak bermaksud seperti itu.

Kok pakai kata "semoga",kayak ente melakukan "kejahatan" saja ^^

Quote
teori menghasilkan 2hal yg "mutlak" yakni salah dan benar...Sedangkan "praktek",langsung melihat kedalam kebenaran maupun ketidakbnran itu sendiri.Kenapa jika anda bisa "melihat"
anda harus "menerka2"nya?Bukankah itu bisa dikatakan hal yang "bodoh"?

Berarti teori yang notabene menerka-nerka = bodoh 'kan?!
Anda salah paham disini...Coba kosongkan air didalam gelas anda dulu,kemudian baca ulang apa yang saya tulis...Saya katakan "bodoh" karena jika apel sudah dihadapan anda,tinggal anda makan dan tau "rasa"nya kenapa anda harus menerka2 "rasa" apel itu lagi?Ini yang saya maksudkan jika kita bisa "melihat" lwt Sang Jalan kenapa kita mesti "menerka2" lagi?

Quote
Anda harus bisa memilah mana yg kebenaran umum dan mana yg kebenaran mutlak...Mana yg didpt lewat "batin" mana yang didapat lewat "pengetahuan"
Berarti yang didapat lewat "batin anda pribadi" adalah kebenaran mutlak, bukan?! Karena anda sudah mengasumsikan saya tidak memilahnya, dan juga orang yang tidak sependapat dengan kamu, sudah pasti tidak lewat "bathin".
Kalimat pertama dan kedua beda...Yang pertama jelas saya menyuruh anda memilah lewat "batin"...Kalimat kedua yakni anda harus tau apa yang didapat lewat "batin" dan "pengetahuan"..Seperti kata ajahn chah,"Kita seperti bebek.Tugas kita hanya memberi makan dan minum,.....(Bisa dilihat dr salah satu thread disni) Ini yang saya namakan didapat lewat "batin" bukan lewat "teori" bukan lewat "sutta2" bukan dipetik dr kata "siapapun"...

Quote
sebelum dicerahkan oleh pak Hodoyo saya seperti anda semua,"semuanya harus dispekulasikan dulu"
Berarti kami memang belum tercerahkan, tidak seperti kamu, bukan?!
Perlu dijelaskan "dicerahkan" disni bukan berati mencapai "NIBBANA" ,tetapi menjadi lebih "sadar" dr sebelumnya...Seperti mencium aroma kue pertama dr jarak 3000m sekarang menjadi jarak 2999m...

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Pak Hudoyo, nampaknya anakmu masuk fase baru nih, "euforia meditasi".
Mohon diteruskan bimbingannya kepadanya, karena fase ini bisa berbahaya juga ;D
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
wah, sekarang sudah ada titik, koma bahkan bold. makin mirip sama bapak aja ;D

Riky_dave,

Quote
teori menghasilkan 2hal yg "mutlak" yakni salah dan benar...Sedangkan "praktek",langsung melihat kedalam kebenaran maupun ketidakbnran itu sendiri.Kenapa jika anda bisa "melihat"
anda harus "menerka2"nya?Bukankah itu bisa dikatakan hal yang "bodoh"?
Berarti teori yang notabene menerka-nerka = bodoh 'kan?!
semoga membantu...
dari sudut pandang saya, sdr. Riky bukan membicarakan dualitas, salah ataupun benar. akibatnya yg berbicara secara dualitas akan merasa terserang seperti dikatakan salah.
praktek yg dimaksud sdr. Riky adalah langsung melihat, bukan menilai "ini benar atau salah". Yg dilihat, menurut saya tidak berada dalam konteks benar ataupun salah...

Quote
Quote
Anda harus bisa memilah mana yg kebenaran umum dan mana yg kebenaran mutlak...Mana yg didpt lewat "batin" mana yang didapat lewat "pengetahuan"
Berarti yang didapat lewat "batin anda pribadi" adalah kebenaran mutlak, bukan?! Karena anda sudah mengasumsikan saya tidak memilahnya, dan juga orang yang tidak sependapat dengan kamu, sudah pasti tidak lewat "bathin".

Quote
sebelum dicerahkan oleh pak Hodoyo saya seperti anda semua,"semuanya harus dispekulasikan dulu"
Berarti kami memang belum tercerahkan, tidak seperti kamu, bukan?!

 ;D

Ya sudahlah, semoga memang Riky_dave tidak bermaksud seperti itu.
 _/\_

hehehe... damai damai ;D

_/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Pak Hudoyo, nampaknya anakmu masuk fase baru nih, "euforia meditasi".
Mohon diteruskan bimbingannya kepadanya, karena fase ini bisa berbahaya juga ;D

euforia meditasi itu apa?
kenapa berbahaya?

thanks in advance
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Riky_dave,

Sekali lagi, ya sudah lah. Anggaplah memang saya yang salah mengerti maksud Riky_dave. Dan sekali lagi, semoga memang Riky_dave tidak bermaksud menghakimi gelas orang lain penuh sementara gelasnya sudah kosong; juga mengatakan orang lain mencium aroma kue dari jarak 3001m, sementara dirinya sudah di 2999m.

Saya katakan "semoga" karena saya tidak mengetahui bathin Riky_dave, bukan berkenaan dengan "kejahatan".


Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
At tesla,
Sudah peace kok ^^
Saya cuma sedikit mengklarifikasikan pernyataan saudara kainyn aja...
Tapi sudah "paham" kok diantara kedua belah pihak ^^
Dr td udah peace kok...

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

 

anything