(3) Dalam MMD, tidak ada usaha (viriya) dan konsentrasi sama sekali ... Yang ada hanya sadar secara pasif ... sesuai ajaran Sang Buddha dalam Bahiya-sutta & Malunkyaputta-sutta.
Pak tidak ada usaha(viriya) apakah jika saya pada saat meditasi menekankan usaha untuk setiap hari meditasi itu termaksuk "usaha" tidak ya pak?Jika tekad gimana?Saya bertekad untuk setiap hari meditasi itu termaksuk "aku" kah?
Ya, betul, itu aku. ... Bukankah yang ingin mencapai nibbana itu aku? ... Jadi, yang bertekad untuk bermeditasi itu juga aku ...
Riky, ... pahamilah bahwa aku itu tidak niscaya "buruk" ...
aku itu ada yang mulia ... aku ingin ber
dana kepada Sangha ... ber
dana bangun vihara ... ingin menjalankan
sila ... ingin bermeditasi
(bhavana) ... semua itu aku. ... Aku mengumpulkan
kamma baik ... Tapi sebaik apa pun kamma kita, kita tetap berada di dalam
samsara ... mengalami
dukkha ...
Nah, bila Riky berjalan menuju kamar untuk bermeditasi ... lalu mulai duduk di ranjang ... selama masih ada
kehendak, ada
usaha ... itu
masih aku ... aku yang baik ...
Tapi
begitu Riky duduk ...
menyadari badan & batin ini
secara pasif, terus-menerus, dari saat ke saat ... maka
pikiran berhenti ... dan oleh karena itu,
aku pun berakhir ... di situ yang ada hanya
sadar akan saat kini ... tidak ada lagi
ingatan untuk apa ya saya bermeditasi ini ... tidak ada lagi
cita-cita ke masa depan ... untuk menjadi arahat ... tidak ada lagi
usaha (viriya) apa pun ... dsb dsb.
Jadi pada saat kamu
mulai sadar ... pada saat
mulai bermeditasi ... pada saat itu, seluruh
masa depan, seluruh cita-cita, seluruh usaha (viriya) berhenti ... Itulah yang saya katakan
dalam MMD tidak ada usaha (viriya), tidak ada konsentrasi ... karena usaha (viriya) & konsentrasi
berasal dari aku ... aku yang
ingin mencapai nibbana. ...
Krishnamurti menyebut ini:
"Langkah pertama adalah langkah terakhir ..." ... Tidak ada lagi
jalan suci ... tidak ada lagi
tujuan yang ingin dicapai ... tidak ada lagi
rakit untuk menyeberang ... tidak ada lagi
pantai seberang ...
Nibbana harus dan akan tercapai pada saat kini ... pada saat
tidak diharapkan,
tidak diupayakan,
tidak dicita-citakan. ...
Mungkin kamu akan bertanya ... bagaimana kalau muncul lagi pikiran ... kalau muncul lagi si aku? ... Ya,
memang begitu biasanya ...
... sekarang ini kita kan
bukan arahat ...
Kalau muncul lagi pikiran & si aku ...
sadari lagi ... sampai keduanya berhenti lagi ... mulai lagi
"Langkah pertama adalah langkah terakhir" ... pada saat kini ...
tanpa usaha (viriya),
tanpa konsentrasi ... Begitulah,
saat ini itu kan mengalir terus. ... Lihatlah saat kini terus-menerus ... jangan melihat ke masa depan ...
pada saat kinilah terletak pintu pembebasan. ...
Riky, ingatkah kamu, kamu pernah bilang: "Aku sudah bangun ... " ... lalu saya bertanya, "
Siapa yang bangun?" ... Ketika aku masih
tidur/bermimpi indah ... akulah yang
ingin bangun ... Tapi
begitu aku bangun, aku
tidak ada lagi, aku lenyap ... (Kalau aku masih ada, berarti kita
belum benar-benar bangun, mungkin baru setengah bangun ...
) ... Jadi apa perlunya usaha/tekad (viriya), apa perlunya konsentrasi, kalau aku sudah lenyap? ...
Pak ada 1hal lagi yang menganggu yakni "BATIN" saya....
Selalu gelisah dan gelisah....Saat ini saya sedang "berusaha" melenyapkan "aku" yg melekat thdp "apapun"...Kemudian kenapa saya rasanya lebih cocok meditasi jalan?
Riky, kamu selalu gelisah,
karena kamu mulai menyadari aku-mu ... dalam keadaan ini, aku itu gelisah, seperti
maling selalu ketahuan setiap kali nongol ... dengan kata lain,
aku itu sedang sekarat ... dia tidak mau mati ... karena dia tahu
kalau disadari terus pasti dia akan mati ... Ini dialami pula oleh Tesla ... dan oleh semua orang yang baru mencoba MMD ... Tidak apa-apa ...
sadari terus dengan pasif ... jangan dilawan, jangan ditekan,
jangan lari dari kegelisahan itu ... Nanti pasti akan reda sendiri ...
Kalau di
vipassana versi lain, kegelisahan ini
dihindari dengan berkonsentrasi pada napas atau pada obyek lain ... dalam MMD ini malah
dihadapi ...
dihayati ... sampai reda sendiri. ...
Satu lagi ... kegelisahan itu mungkin bertambah kuat
karena kamu mengharapkan ketenangan ...
sadari saja harapan-harapan yang mungkin ada di bawah sadar ... maka biasanya kegelisahan itu akan mereda sendiri. ...
Riky,
jangan BERUSAHA melenyapkan aku yang melekat ...
SIAPA yang BERUSAHA melenyapkan aku yang melekat itu? ...
Yang berusaha itu aku lagi ... Jadi
aku berusaha melenyapkan aku ... MUSTAHIL ... ibarat seekor anak anjing yang berputar-putar mengejar ekornya sendiri ... gak akan pernah dapat ...
Riky, kamu merasa "lebih cocok" dengan meditasi jalan karena pada meditasi jalan lebih banyak obyek yang bisa kamu amati ... jadi kamu tidak merasa
bosan atau
jenuh ... Padahal, bagi pemula pada umumnya
lebih penting meditasi duduk ... Kenapa? ... Karena pada meditasi duduk,
badan bisa diam sempurna seperti patung Buddha ... Dan kalau badan bisa diam sempurna, maka batin pun bisa mencapai
keheningan SEMPURNA ... di mana aku itu
berhenti SEMPURNA (sekalipun hanya sementara) ...
Keheningan sempurna di mana aku itu berhenti sempurna untuk sementara ini disebut oleh YM Ajahn Buddhadasa Mahathera sebagai
"mencicipi nibbana" ... di situ tidak ada apa-apa lagi ... persis seperti nibbana para arahat dan Buddha, sekalipun hanya berlangsung beberapa detik atau beberapa menit ... kemudian muncul lagi pikiran & aku. ...
Riky, janganlah
MELEKAT pada apa yang kamu rasa "lebih cocok" ... meditasi jalan ... Justru hadapilah meditasi yang "kurang cocok", meditasi duduk, yang ada kecenderungan
DITOLAK ...
... Dengan demikian kamu bisa melihat penolakan dalam batinmu terhadap sesuatu ... sampai penolakan itu runtuh dengan sendirinya ...
Pak saya sudah melepas cara saya meditasi jalan yg kemudian mengakibatkan konsentrasi.Sekarang saya jadi rileks dan tidak kuatir ttg apapun.Ttg mencari kamma baik maupun buruk...Malahan ketika itu batin saya menjadi tenang banget...Kemudian kedengar suara cewek tertawa nyaring banget dikomplek saya yang dulu pernah saya katakan ada rumor hantu(Saya cuma mikir,ini suara hantu/suara tv ya?)^^ Tapi saya cuekkin aja...Tapi pada saat itu juga suara pesawat terbang yg lewat jd relatif kecil dan hampir didengar sekian detik aja..
Salam,
Riky
Baguslah, Riky ... teruskan meditasimu ... Saya mengamatimu dari jauh ... Cium dari ayah ...
Salam,
hudoyo