Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Buddhisme Awal, Sekte dan Tradisi => Theravada => Topic started by: markosprawira on 17 March 2009, 08:58:14 AM
-
Seiring dengan dhammadesana yg diberikan oleh Pak Selamat Rodjali di kebaktian Mahasathi tanggal 15 Maret 2009, berikut ringkasan yg diminta oleh beberapa member yg hadir
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada.jpg)
sementara baru bisa post ringkasan ini karena lagi diuber2 kerjaan :-[ besok akan saya lanjutkan lagi
-
Bro markosprawira,
Biasanya kalau paticca Samuppada kan dalam bentuk RANTAI (lingkaran),,,
tapi gambar diatas tidak kelihatan lingkarannya ?
Utk pemula mohon dibantu penjelasan tentang kata2 tsb (tanha, upadana, dll)...
kalau tidak newbi spt saya akan tak mampu menyerapnya....
Apakah Paticca Samupadda dpt dibuat menjadi video game?
thanks!
-
_/\_
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada2.jpg)
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada3.jpg)
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada1.jpg)
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada4.jpg)
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada5.jpg)
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada6.jpg)
-
Utk pemula mohon dibantu penjelasan tentang kata2 tsb (tanha, upadana, dll)...
avijja = kebodohan batin, delusi
sankhara = bentukan
vinnana = kesadaran
nama & rupa = batin dan jasmani
salayatana = 6 indra (5 indra pada pengetahuan umum + pikiran)
phassa = kontak
vedana = perasaan
tanha = craving (tidak tau bahasa indonesianya :P)
upadana = melekat
bhava = menjadi
jati = lahir (dari sudut pandang 3 kehidupan diterjemahkan sebagai kelahiran kembali)
jara-marana = lapuk & mati
-
tanha & upadana
carving & clinging
雕刻 與 執著
Seperti seorang ibu yg sedang hamil..
biasanya dia mendadak NGIDAM (carving/mengiginkan) mangga muda
maka suaminyapun segera mencarikan mangga muda
aroma harum manis kesenangkan isteri tsb...
Ternyata sedelah menghabiskan mangga tsb yg rasanya enak,
sang isteri yg awalnya NGIDAM (carving) berubah menjadi
KECANTOLAN (clinging atau melekat), sehingga setiap hari
sabtu suaminya diminta utk mencarikan mangga tsb.
Dan KECANTOLAN (clining) ini menjadi KEHARUSAN
(suaminya harus sediain).
Apakah begitu maksudnya?
Adakah garis jelas dari carving menjadi clinging ?
-
dear johan,
si ibu itu ada tanha
si suami itu sendiri ada tanha pada "istri" bhw ini adl istri-KU
hal2 spt inilah yg membuat kita terlahir terus menerus
setelah ini saya akan berikan ilustrasi satu persatu mengenai 12 komponen yg ada dalam 12 nidana
sori agak lama soalnya filenya itu 100 MB dan saya harus ambil satu persatu di komputer kantor
mohon sabar sebentar
-
thanks bro Markosprawira... kelihatannya kalau 100MB paling2 pembuatnya ngak kompress..
(jpg di saveforweb dgn photosop, dll... memang kalau tidak optimal jpgnya kasihan yg download)..
sambil menunggu bro Markosprawira menyelesaikan posting semua plus penjelasannya!
-
tanha & upadana
carving & clinging
雕刻 與 執著
Seperti seorang ibu yg sedang hamil..
biasanya dia mendadak NGIDAM (carving/mengiginkan) mangga muda
maka suaminyapun segera mencarikan mangga muda
aroma harum manis kesenangkan isteri tsb...
Ternyata sedelah menghabiskan mangga tsb yg rasanya enak,
sang isteri yg awalnya NGIDAM (carving) berubah menjadi
KECANTOLAN (clinging atau melekat), sehingga setiap hari
sabtu suaminya diminta utk mencarikan mangga tsb.
Dan KECANTOLAN (clining) ini menjadi KEHARUSAN
(suaminya harus sediain).
Apakah begitu maksudnya?
Adakah garis jelas dari carving menjadi clinging ?
sepertinya sih begitu...
ilustrasi yg lebih singkat seperti ini:
A pergi bertamasya dan melihat pemandangan yg indah... (contact)
dg melihat pemandangan yg indah timbul perasaan menyenangkan, (feeling)
kemudian A bisa menatap lama krn pemandangan itu indah & menghasilkan perasaan menyenangkan (craving)
setelah itu A melekat pada pemandangan indah, jadi cari2 terus pemandangan yg indah2 (clinging)
-
thanks bro Markosprawira... kelihatannya kalau 100MB paling2 pembuatnya ngak kompress..
(jpg di saveforweb dgn photosop, dll... memang kalau tidak optimal jpgnya kasihan yg download)..
sambil menunggu bro Markosprawira menyelesaikan posting semua plus penjelasannya!
itu aslinya file powerpoint (Ada 2 file) yg menjadi bahan Pak Selamat untuk membahas mengenai Paticca Samuppada
saya konvert ke jpg satu persatu jadi agak lama mengingat saya mengerjakannya di kantor jadi sekalian beresin kerjaan juga
mohon sabar
-
A pergi bertamasya dan melihat pemandangan yg indah... (contact)
dg melihat pemandangan yg indah timbul perasaan menyenangkan, (feeling)
lalu ingin terus dan lagi menikmati itu (craving)
lalu ada keterikatan mental dengan tempat tamsya itu (clinging)
:-?
-
Terima kasih kpd Bro Markos , Jika mau mengirimkan File Powerpointnya kpd saya..... :)
Bro Markos Mau tanya yg belum saya mengerti boleh?... ;D
3 lingkaran ? , 4 Bagian ? , 4 Fase / 5 Sebab Akibat , 2 Akar? Pada diagram Pertama bagaimana cara melihatnya?
Thanks
_/\_
Gunawan S S
-
dear bro Gun,
Nanti diterangkan satu persatu yah, sekarang saya gi upload 12 nidana dulu, terus setelah itu baru diterangkan satu persatu dalam 12 nidana itu
sisanya akan ditambahkan setelah 12 nidana selesai....... walau benernya sih udh disinggung sedikit oleh pak selamat di mahasathi he3....
ikutin aja updatenya yah.....
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada08.jpg)
Avijja yg menjadi sebab Sankhara mempunyai Lakkhanadicatukka (4 macam pembawaan) yaitu :
1. Anana lakkhana : tidak berpengetahuan atau yg bertentangan dengan panna
2. Sammohana rasa : mempunyai keadaan bersekutu dan org yg sedang timbul Moha berhubungan dengan kebingungan, kebodohan dan kegelapan
3. Chadana paccupatthana : mempunyai keadaan tersembunyi dalam obyek sebagai hasilnya (tidak bisa melihat hakekat yg sesungguhnya dari obyek itu)
4. Asava padathhana : ada asava sebagai sebab yg terdekat
Wujud asli avijja ini adalah moha cetasika
Avijja yg disebut disini mempunyai 8 macam yaitu :
1-4. Tidak tahu Ariya sacca 4
5. Tidak tahu atita (yg lalu)
6. tidak tahu Anagata (yg akan datang)
7. Tidak tahu Atita dan Anagata
8. Tidak tahu paticca samuppada
Avijja ini yg merupakan faktor yg menimbulkan Sankhara
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada09.jpg)
Sankhara yg menjadi dari Vinnana mempunyai Lakkhanadicatuka (4 macam pembawaan) yaitu
1. Abhisamkhara lakkhana : mempunyai kehendak sebagai sifatnya
2. Ayuhana rasa : berusaha menimbulkan Patisandhi Vinnana atau berusaha menimbulkan hasil yaitu Rupakhanda dan NAmakhanda sebagai fungsinya
3. Cetana paccupatthana : berniat menimbulkan hingga selesai sebagai hasilnya
4. Avijja Padatthana : mempunyai Avijja sebagai sebab terdekat
Sankhara yg timbul sebagai akibat dari Avijja terdiri dari 3 yaitu :
1. Apunnabhisankhara yaitu kehendak jahat yg membawa celaka
Wujud aslinya adalah cetana dalam Akusala Citta 12.
Jika cetana ini melakukan sesuatu yg menimbulkan kejahatan, akan menjadi jalan yg membawa tumimbal lahir ke Apaya bhumi
Cetana ini timbul karena kekuatan Avijja (Moha)
2. Punnabhisankhara yaitu kehendak baik yg membawa pahala/akibat baik
Wujud aslinya adalah cetana dalam mahakusala citta 8 dan dalam Rupavacarakusala citta 5, total ada 13
Cetana melakukan sesuatu yg akan menimbulkan kebaikan, yg akan membuat tumimbal lahir di kamasugati bhumi dan rupa bhumi sesuai dengan kamma yg dilakukannya
Cetana ini termasuk cukup baik namun belum yg paling baik karena belum terbebas dari dukkha dan setelahnya akan kembali pada lingkaran tumimbal lahir
Kusala yg paling tinggi adalah Lokuttara kusala yg akan membuat terbebas dari dukkha dan tidak akan kembali pada lingkaran tumimbal lahir lagi
Sebab yg membuat cetana tidak dapat menimbulkan kusala yg paling tinggi adalah karena adanya Avijja
3. Anenjabhisankhara yaitu kehendak yg tenang/tidak tergoyang, yang merupakan kehendak/cetana dari hasil pikiran Samadhi, yg tenang yg telah mencapai Arupa Jhana
Wujud aslinya adalah cetana dalam Arupajhanakusala citta 4
Cetana melakukan sesuatu yg menimbulkan kebaikan, akan menjadi jalan tumimbal lahir di alam Arupa Bhumi, menikmati kebahagiaan utk waktu yg sangat lama
Tapi masih belum terbebas dari dukkha karena masih ada Avijja
Sankhara yg menjadi akibat dari Avijja bias juga dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Kaya sankhara yaitu kehendak yg membentuk Kayaduccarita (kejahatan dari jasmani) dan Kayasuccarita (kebaikan dari jasmani) yg memberikan akibat/hasil yg penuh
Wujud aslinya adalah Akusala cetana 12 dan mahakusala cetana 8 yg berhubungan dengan jasmani
2. Vaci sankhara yaitu kehendak yg membentuk Vaciduccarita dan Vacisuccarita yg memberikan akibat penuh
Wujud aslinya adalah akusala cetana 12 dan mahakusala cetana 8 yg berhubungan dengan perkataan
3. Citta sankhara yaitu kehendak yg membentuk Manoduccarita dan Manosuccarita yg memberikan akibat penuh.
Wujud aslinya adalah Akusala cetana 12 dan Mahakusala cetana 8 yg berhubungan dengan pikiran/batin
sankhara 6 diatas, merupakan cetana 29 atau Kamma 29
Lokuttarakusala cetana tidak termasuk menjadi punnabhisankhanra atau anenjabhisankhara karena sudah tidak menimbulkan Bhava dan Jati sebagai Vatta(lingkaran), dan sebaliknya membasmi JAti dan memotong Vatta
Karena itu lokuttarakusala tidak berhubungan dengan paticca samuppada
Jika dihubungkan dengan Sutta, Sankhara 3 adalah :
1. Kaya-sankhara yaitu pembentukan badan jasmani (Assasa dan Passasa, keluar masuknya nafas)
2. Vaci-Sankhara yaitu pembentukan kata2 (Vitaka dan Vicara, perenungan/penopang)
3, Citta sankhara yaitu pembentukan pikiran, Sanna dan vedana (cetasika 50, tidak termasuk vitaka dan Vicara)
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada10.jpg)
Vinnana yg menjadi sebab menimbulkan Nama-Rupa itu mempunyai Lakkhanadicatukka (4 macam pembawaan) sebagai berikut :
1. Vijanana Lakkhana : mengetahui obyek sebagai sifatnya
2. Pubbangama rasa : menjadi pemimpin dari cetasika dan kammajarupa sebagai pekerjaan/fungsi
3. Patisandhi paccupatthana : mempunyai hubungan antara kehidupan yg lalu dengan kehidupan yg sekarang sebagai hasilnya
4. Sankhara padatthana : ada sankhara 3 sebagai sebab terdekat
Vinnana yg menjadi paccayupanna dhamma dari sankhara itu dibadi menjadi 2 yaitu :
1. Patisandhi Vinnana yaitu Patisandhi citta 19
2. Pavatti Vinnana yaitu Lokiyavipaka Vinnana 32
Secara Vinnana yg menjadi paccaya dhamma atausesuatu yg menimbulkan nama-rupa dibagi menjadi 2 juga yaitu
1. Vipaka vinnana yaitu lokiyavipaka vinnana 32 bulatan dimana vipaka vinnana ini menjadi sebab terdekat
2. Kamma vinnana yaitu akusala citta 12 dan Lokiyakusala citta 17 yg tergabung dengan akusala cetana kamma dan lokiyakusala cetana kamma dalam kehidupan lampau
Kamma vinnana menjadi sebab yg terdekat
Nama/batin yg disebut disini adalah cetasika yg bersekutu dengan Patisandhi vinnana 19 dan disebut dengan PAtisandhi-Nama (Patisandhi-Cetasika)
Cetasika yg timbul dalam Patisandhi-KAla ini merupakan hasil dari Kamma-Vinnana dalam kehidupan lampau dan Patisandhi vinnana dalam kehidupan sekarang sebagai paccaya
Nama/batin yg merupakan cetasika yg bersekutu dengan Pavatti-vinnana 32 disebut Pavatti-Nama (Pavatti-cetasika).
Cetasika yg timbul dalam Pavattikala adalah hasil dari Pavattivipaka-vinnana saja sebagai paccaya
RUPA yg disebut disini adalah Rupa 28, atau Kammajarupa secara langsung dan Cittajarupa secara tidak langsung
Kammajarupa yg timbul bersama PAtisandhi vinnana 15 (tidak termasuk arupa-patisandhi vinnana 4) disebut dengan patisandhi rupa
Kammajarupa yg timbul dalam PAtisandhi KAla ini adalah hasil dari Kamma-vinnana dalam kehidupan lampau dan patisandhi vinnana dalam kehidupan sekarang sebagai paccaya
Pavatti-kammajarupa yg timbul dari kamma vinnana 25 (tidak termasuk arupa kamma vinnana 4) dan cittajarupa yg timbul dari pavatti vinnana 18 (tidak termasuk dvipancavinnana 10 dan arupavipaka vinnana 4), kedua macam ini disebut Pavatti-Rupa
Kammajarupa yg timbul dalam Pavatti-Kala ini adl hasil dari Kamma-vinnana dalam kehidupan yg lampau saja sebagai paccaya, sedangkan cittajarupa yg timbul dalam patisandhi kala oti toda ada, yg ada hanya timbul dalam Pavatti-Kala dengan hasil Pavattivipaka-vinnana sebagai paccaya
Kesimpulan : Rupa dalam Patisandhi kala hanya Kammajarupa saja sedangkan Rupa dalam Pavatti Kala adalah Kammajarupa dan Cittajarupa
Vinnana paccaya Nama-Rupa ini dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Vinanna paccaya Nama
2. Vinanna paccaya Rupa
3. Vinanna paccaya Nama-Rupa
Vinanna paccaya Nama
Dengan adanya vinnana maka muncullah Nama atau dengan adanya Vinnana maka muncullah cetasika
Tidak ada berkenaan dengan Rupa
1. Kamma-vinnana yaitu Arupavacarakusala-citta 4 bulatan yg tergabung dengan Rupa-viraga-citta dalam kehidupan lampau, menjadi paccaya menimbulkan patisandhi nama yaitu cetasika 30 bulatan yg bersekutu dengan patisandhi-vinnana dalam Catuvokara-Bhumi 4 dalam Patisandhi-Kala
2. Vipaka-vinnana yaitu Arupavacara-patisandhi-vinnana 4 bulatan yg dalam kehidupan sekarang menjadi paccaya menimbulkan patisandhi-nama yaitu cetasika 30 bulatan yg bersekutu dengan patisandhi-citta dalam Catuvokara-bhumi 4 dalam patisandhi kala
3. Vipaka-vinnana yaitu Arupavacaravipaka-vinnana 4 bulatan yait Bhavanga citta menjadi paccaya yg menimbulkan Pavatti-nama yaitu cetasika 30 bulatan yg bersekutu dengan bhavanga-citta dalam Catuvokara-bhumi 4 dalam pavatti kala
Vinnana paccaya Rupa
dengan adanya vinanna maka muncullah Rupa/jasmani/materi. Tidak berkenaan dengan Nama
Vinnana yg dimaksud disini adl Kamma-vinnana yaitu Rupavacara-pancamajjahana-kusala-citta yg bergabung dengan cetana dalam Sannaviraga-Bhavana dalam kehidupan yg lalu, menjadi paccaya menimbulkan Kammajarupa dalam Ekavokara Bhumi yaitu Asannasatta Bhumi dalam patisandhi kala dan pavatti kala
Vinnana paccaya NAma-Rupa
dengan adanya vinnana akan muncul nama-rupa. Vinnana disini adalah membantu menimbulkan Nama yaitu Cetasika dan menimbulkan rupa yait Kammajarupa dan Cittajarupa
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada11.jpg)
Nama-rupa paccaya Salayatana atau dengan adanya Nama-Rupa (Batin-Jasmani), maka muncullah 6 indera bagian dalam
Nama disini adalah Cetasika, mempunyai Lakkhanadicatukka (4 macam pembawaan) yaitu :
1. Namana Lakkhana : mempunyai sifat kepatuhan kepada obyek
2. Sampayoga rasa : Bersekutu dan timbul bersamaan dengan Vinnana
3. Avinibhoga paccupatthana : tidak dapat berpisah dengan citta sebagai hasil
4. Vinnana padatthana : ada vinnana sebagai sebab terdekat
Rupa disini adalah Kammajarupa secara langsung dan Cittajarupa secara tidak langsung, mempunyai Lakkhanadicatukka (4 macam pembawaan) yaitu :
1. Ruppana Lakkhana : ada perceraian dan kepadaman sebagai sifatnya
2. Vikirina rasa : ada fungsi pemisahan keluar dari citta
3. Abhyakata paccupatthana : ada keadaan netral yaitu tidak tahu obyek sebagai hasil
4. Vinnana padatthana : ada vinnana sebagai sebab terdekat
Nama adalah cetasika yg menjadi paccaya menimbulkan Ayatana yaitu Cetasika 35 yg bersekutu dengan Lokiyavipakacitta 32
Rupa yg menjadi paccaya menimbulkan Ayatana yaitu Kammajarupa saja
Ayatana yg menjadi paccayupanna dhamma dari Nama-Rupa yaitu Salayatana adalah Ayatana bagian dalam 6 yang disebut Ajjhattikayatana, yg terdiri dari :
1. Cakkhayatana
2. Sotayatana
3. Ghanayatana
4. Jivhayatana
5. Kayayatana
6. Manayatana
Ayatana berarti alat penyambung untuk menimbulkan citta dan cetasika, serta untuk menimbulkan citta vitthi (proses citta/kesadaran)
Nama-rupa yg menimbulkan salayatana adalah
1. Sebab adanya Kammajarupa yaitu Cakkhu-pasada maka muncullah Cakkhayatana
2. Sebab adanya Kammajarupa yaitu Sota-pasada maka muncullah Sotayatana
3. Sebab adanya Kammajarupa yaitu Ghana-pasada maka muncullah Ghanayatana
4. Sebab adanya Kammajarupa yaitu Jivha-pasada maka muncullah Jivhayatana
5. Sebab adanya Kammajarupa yaitu Kaya-pasada maka muncullah Kayayatana
6. Sebab adanya Cetasika 35 yg bersekutu dengan Lokiyavipaka citta 32 maka muncullah Manayatana
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada12.jpg)
Dengan adanya Salayatana maka muncullah Phassa/kesan2
Salayatana yg menjadi sebab menimbulkan Phassa itu, mempunyai Lakkhanadicatukka (4 macam pembawaan) sebagai berikut :
1. Ayatana lakkhana : ada persentuhan yg menimbulkan lingkaran tumimbal lahir yg tidak berakhir sebagai sifatnya
2. Dassana rasa : berfungsi memegang obyek dengan erat
3. Vatthuttarabhava paccupatthana : hasilnya mempunyai vatthu sebagai Dvara dari vinnana-dhatu sesuai obyek
4. Namarupa padatthana : ada cetasika dan kammajarupa sebagai sebab terdekat
Salayatana yg menimbulkan Phassa adalah Ajjhattikayatana 6 yaitu :
1. Cakkhusamphassa dapat timbul karena ada Cakkhayatana sebagai sebab
2. Sotasamphassa dapat timbul karena ada Sotyatana sebagai sebab
3. Ghanasamphassa dapat timbul karena ada Ghanayatana sebagai sebab
4. Jivhasamphassa dapat timbul karena ada Jivhaayatana sebagai sebab
5. Kayasamphassa dapat timbul karena ada Kayayatana sebagai sebab
6. Manosamphassa dapat timbul karena ada Manayatana sebagai sebab
Cakkhuvinna dapat timbul karena adanya Cakkhu-Pasada mencerap Dhammarammana.
Jadi Cakkhupasada, Ruparammana dan Mano-vinnana, semuanya inilah yg disebut Phassa
Jika dihubungkan dengan Bhumi (alam kehidupan) yaitu :
1. Kama-bhumi : muncul Ajjhattikayatana 6 secara lengkap
2. Dalam Rupa Bhumi 15 (tidak termasuk Asannasatta Bhumi 1) hanya ada Ajjhattikayatana 3 yaitu Cakkhayatana, Sotayattana dan Manayattana
Dengan demikian juga hanya ada 3 phassa yaitu Cakkhusamphassa, Sotasamphassa dan Manosamphassa
3. Dalam Asannasatta Bhumi 1 tidak ada Ajjhattikayatana sehingga Phassa 6 juga tidak dapat timbul di alam itu
4. Dalam Arupa Bhumi 4, hanya ada Ajjhattikayatana 1 yaitu Manayatana sehingga hanya ada 1 Phassa juga yaitu Manosamphassa
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada13.jpg)
Dengan adanya phassa/kesan maka munculla vedana
Phassa yg menjadi sebab menimbulkan vedana itu, mempunyai Lakkhanadicatukka (4 macam pembawaan) yaitu
1. Phusana lakkhana : sifatnya mempunyai kesan terhadap obyek
2. Sanghattana rasa : berfungsi kerjasama citta dengan arammana
3. Sangati paccupatthana : ada hubungan dekat antara Vatthu, Arammana dan Vinnana sebagai hasil
4. Salayatana padatthana : ada Ajjhattikayatana 6 sebagai sebab terdekat
Vedana yg menjadi paccayupanna dhamma dari Phassa adalah Vedana 6 yaitu :
1. Vedana yg timbul karena sebab Cakkhusamphassa disebut Cakkhusamphassaja-vedana
2. Vedana yg timbul karena sebab Sotasamphassa disebut Sotasamphassaja-vedana
3. Vedana yg timbul karena sebab Ghanasamphassa disebut Ghanasamphassaja-vedana
4. Vedana yg timbul karena sebab Jivhasamphassa disebut Jivhasamphassaja-vedana
5. Vedana yg timbul karena sebab Kayasamphassa disebut Kayasamphassaja-vedana
6. Vedana yg timbul karena sebab Manosamphassa disebut Manosamphassaja-vedana
Keadaan yg merasakan obyek disebut dengan Vedana/perasaan
- Jika menurut sifat dari dirasakannya obyek ada 3 yaitu Sukha vedana, Dukkha vedana dan Adukkhamasukha vedana
- Jika menurut pembagian dari Indriya ada 5 yaitu Sukha vedana, Dukkha vedana, Somanassa vedana, Domanassa vedana dan Upekkha vedana
- Jika menurut Dvara/pintu indriya ada 6 yaitu vedana yg timbul melalui Cakkhu, Sota, Ghana, Jivha, Kaya dan Mano
1. Vedana yg timbul melalui Cakkhu disebut Cakkhusamphassaja-vedana
2. Vedana yg timbul melalui Sota disebut Sotasamphassaja-vedana
3. Vedana yg timbul melalui Ghana disebut Ghanasamphassaja-vedana
4. Vedana yg timbul melalui Jivha disebut Jivhasamphassaja-vedana
5. Vedana yg timbul melalui Kaya disebut Kayasamphassaja-vedana, menjadi Dukkha vedana atau Sukha vedana
6. Vedana yg timbul melalui Mano disebut Manosamphassaja-vedana, menjadi Domanassa vedana, Somanassa vedana dan Upekkha vedana
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada14.jpg)
DEngan adanya Vedana maka muncullah Tanha
Vedana yg menjadi sebab menimbulkan Tanha itu, mempunyai Lakkhanadicatukka (4 macam pembawaan) :
1. Anubhavana lakkhana : bersifat mencerap obyek
2. Visayarasasambhoga rasa : berfungsi mencerap rasa
3. Sukhadukka paccupatthana : hasilnya adalah perasaan senang dan derita
4. Phassa Padatthana : mempunyai phassa sebagai sebab terdekat
Vedana yg menimbulkan Tanha adalah Vedana 6 itu sendiri. Tanha yg timbul adalah Lobha Cetasika dan menjadi sebab menimbulkan Paccayupanna-dhamma
Jika ada perasaan senang maka menjadi melekat dalam kesenangan itu dan berusaha agar kesenangan ini terus ada.
Ini disebut dengan Sukha Vedana yg menjadi sebab menimbulkan Tanha. Hal ini mudah dilihat karena semua mahluk tidak ingin menderita dan semua mengharap kesenangan
Sebaliknya jika ada perasaan derita, tentunya mempunyai keinginan utk melenyapkan penderitaan itu dan mengharap kesenangan timbul kembali.
Ini disebut dengan Dukkha Vedana, yg menjadi sebab menimbulkan Tanha
Jika ada perasaan seimbang, tentunya berpikir walau belum sampai pada kesenangan namun berusaha supaya derita tidak menekan kesenangan yg akan timbul dan berusaha utk menjadi perasaan seimbang seterusnya.
Hal ini disebut dengan Upekkha Vedana yg menjadi sebab menimbulkan Tanha
Tanha mempunyai banyak jenis misalnya :
1. Dalam hubungan dengan Arammana (obyek), Tanha ada 6 yaitu :
- Rupa Tanha : keinginan akan bentuk
- Sadda Tanha : keinginan akan suara
- Gandha Tanha : keinginan akan bau
- Rasa Tanha : keinginan akan rasa
- Photabba Tanha : keinginan akan sentuhan
- Dhamma Tanha : keinginan akan kesan2 pikiran
2. Dalam hubungan dengan keadaan yg berlangsung. Jika sudah ada kesenangan dan kemelekatan terhadap Arammana 6 maka keadaan yg berlangsung itu ada 3 macam yaitu :
- Kama Tanha : keinginan akan nafsu indera/kesenangan2 indera
- Bhava Tanha : keinginan utk penjadian/menjelma berdasar kepercayaan tentang ada "diri" yg kekal dan terpisah
- Vibhava Tanha : keinginan utk memusnahkan diri berdasar kepercayaan bhw setelah mati, manusia sudah tidak ada lagi/habis
3. Secara terinci, ada 108 macam Tanha yaitu
- 6 Arammana/obyek
- 3 keadaan yg berlangsung
Total ada 18 Tanha.
Kemudian dibagi menjadi bagian dalam 18 dan bagian luar 18 sehingga total menjadi Tanha 36
Tanha 36 dibagi berdasar waktu (Kala) yaitu 36 Atita KAla (waktu yg lampau), 36 Pacuppana Kala (waktu yg sekarang) dan 36 Anagata Kala (waktu yg akan datang)
Sehingga total menjadi 108 Tanha
Sekedar tambahan :
Vedana adalah salah satu dari 7 sabbacittasadharana cetasika (cetasika yg muncul pada setiap citta)
Vedana yg menjadi sebab menimbulkan Tanha ini hanya ada pada org yg masih memiliki kilesa
Sedangkan pada org yg sudah terbebas dari kilesa, Vedana yg menjadi sebab menimbulkan Tanha tidak akan muncul. Tapi Vedana itu sendiri tetap muncul namun tidak berhubungan dengan Lobha Cetasika
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada15.jpg)
Dengan adanya Tanha (Keinginan Rendah) maka muncullah Upadana (kemelekatan)
Tanha yang menimbulkan Upadana itu mempunyai Lakkhanadicatukka 4 (4 macam sifat pembawaan) yaitu :
1. Hetu Lakkhana : Bersifat menjadi sebab yang menimbulkan derita
2. Abhinandana rasa : Berfunsgi mempunyai kesenangan dan kemelekatan terhadap Arammana, Bhumi dan Bhava
3. Atittabhana paccupatthana : Hasilnya adalah mempunyai ketidak puasan terhadap segala obyek
4. Vedana Padatthana : Ada vedana sebagai sebab terdekat
Dari nidana sebelumnya, dapat dilihat bahwa Tanha yang menjadi Paccayuppana-dhamma adalah Tanha 3 atau Tanha 6 atau Tanha 108
Upadana yang menjadi Paccayupanna-dhamma milik Tanha adalah Upadana yaitu
1. Kamupadana : kemelekatan pada nafsu dan kesenangan indera
2. Dittupadana : kemelekatan pada pandangan salah
3. Silabbatupadana : kemelekatan pada upacara-upacara agama
4. Attavupadana : kemelekatan pada kepercayaan tentang adanya diri (atta) yg kekal dan terpisah
Perbedaan Tanha dengan Upadana dapat dilihat pada syair : Ettha Ca Dubbalatanha Nama Balavati Uppadanam
Yang artinya : Keinginan rendah yang mempunyai tenaga yg kecil disebut Tanha.
Keinginan rendah yang mempunyai tenaga yang besar disebut Upadana
Tanha adalah kepuasan hati terhadap obyek yang ditemukan sedangkan Upadana adalah kemelekatan pada obyek, selalu terkenang pada obyek dan tidak akan lenyap
Tanha adalah keinginan terhadap obyek yang belum didapati sedangkan Upadana adalah kemelekatan terhadap obyek dan tidak akan melepaskan obyek tersebut
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada16.jpg)
Dengan adanya Upadana (kemelekatan) maka timbullah Bhava (Penjadian)
Upadana yang menjadi sebab menimbulkan Bhava itu mempunyai Lakkhanadicatukka (4 macam pembawaan) yaitu :
1. Gahana lakkhana : Bersifat mempunyai kemelekatan
2. Amuncana rasa : Berfungsi tidak melepaskan
3. Tanhadalhatta ditthi paccupatthana : Ada tanha sebagai tenaga pendorong dan mempunyai pandangan salah sebagai hasil
4. Tanha padatthana : Ada tanha sebagai sebab terdekat
Bhava yang menjadi paccayupanna-dhamma kepunyaan Upadana adalah Bhava 2 yaitu :
1. Kamma Bhava adalah sebab menimbulkan Paccayupanna-dhamma yaitu Kamma 29 atau Cetana 29 yang terdiri dari Akusala Cetana 12 dan Lokiyakusala 17. Dengan kata lain, Kamma Bhava adalah perbuatan baik dan jahat itu sendiri
2. Uppati-Bhava adalah Paccayupanna-dhamma yang timbul dalam kehidupan-kehidupan itu dengan Kamma-Bhava sebagai sebab. Uppati-bhava adalah Lokiyavipaka-Vinnana 32, Cetasika 35, Kammajarupa 18 atau 20. Atau dengan kata lain, jika telah melakukan Kamma (Kamma-Bhava), akan menerima hasilnya (Uppati-Bhava) yang timbul menjadi mahluk dalam 31 alam kehidupan
Dari Bhava 2 diatas, dapat disimpulkan bahwa setelah melakukan Kamma-Bhava dahulu kemudian muncul akibatnya (Khanda 5, 4 atau 1) sesuai dengan kamma. Timbulnya khanda-khanda ini yang disebut dengan Uppati-Bhava
Jika Uppati-Bhava menjadi sebab dan Kamma-Bhava menjadi akibat, adalah bhw Khanda 5 atau 4 menjadi sebab munculnya Kamma-Bhava yaitu perbuatan baik atau jahat yang dilakukan melalui pikiran, ucapan dan jasmani
Jika tidak ada Uppati-Bhava maka Kamma-Bhava tidak akan muncul.
Sankhara yang menjadi Paccayupanna-dhamma kepunyaan Avijja dengan Kamma-Bhava yang menjadi Paccayupanna-dhamma kepunyaan Upadana, sebenarnya adalah Cetasika 29
Dalam hubungan dengan 3 masa (Tayo Addha), cetana 29 yang timbul dalam Atita-Bhava menjadi sebab menimbulkan Upadana dalam kehidupan sekarang, yang disebut Sankhara.
Cetana 29 yang timbul dalam Paccupanna-Bhava (kehidupan sekarang) ini menjadi sebab menimbulkan Upadana dalam kehidupan yang akan datang (Anagata-Bhava), disebut Kamma Bhava, Pubba-cetana yang timbul sebelum berbuat baik/jahat disebut Sankhara, Munca-cetana yang timbul saat sedang melakukan perbuatan baik/jahat disebut Kamma-Bhava
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada17.jpg)
Dengan adanya Bhava maka muncullah Jati
Bhava yang menjadi sebab menimbulkan Jati itu mempunyai Lakkhanadicatukka (4 macam pembawaan) :
Lakkhana kepunyaan Kamma-Bhava :
1. Kamma Lakkhana : Ada perbuatan sebagai sifatnya
2. Bhavana Rasa : Berfungsi sebagai perbuatan yang menimbulkan
3. Kusalakusala paccupatthana : Ada kusala dan akusala sebagai hasil
4. Upadana padatthana : Ada upadana sebagai sebab terdekat
Lakkhana kepunyaan Upatti-Bhava :
1. Kammaphala Lakkhana : Ada akibat dari perbuatan sebagai sifatnya
2. Bhavana Rasa : Berfungsi sebagai perbuatan yang menimbulkan
3. Abhyakata paccupatthana : Ada abhykata dhamma sebagai hasil
4. Upadana padatthana : Ada upadana sebagai sebab terdekat
Namun yang menimbulkan Jati hanyalah Kamma-Bhava saja karena Kamma Bhava menjadi penyebab menimbulkan Upatti Bhava yaitu timbulnya Jati.
Upatti-Bhava, atau Jati adalah hasil penimbulan dari Kamma-Bhava.
Jati yang menjadi paccayupanna Bhava muncul dalam kehidupan baru pertama kali kepunyaan Lokiya vipaka-vinnana, cetasika dan Kammajarupa.
Ini adalah Upatti Bhava dalam 31 alam kehidupan dengan memiliki Khanda 5, 4 atau 1
Dalam bahasa Pali disebut : Jananam Jati = Munculnya Khanda disebut Jati
Dalam hubungan dengan Nama-Rupa, Jati ada 2 macam yaitu Nama-Jati yaitu timbulnya Vipaka-Nama-Khanda 4 dan Rupa-Jati yaitu timbulnya Kammajarupa
Dalam hubungannya dengan Kala (masa), Jati dibagi 3 yaitu :
1. Patisandhi-Jati yaitu Patisandhi-citta 19, Cetasika 35 dan Kamma-jarupa yang timbul sewaktu tumimbal lahir. Yang dimaksud disini adalah yang timbul pertama dalam kehidupan baru dari semua mahluk setelah kematian dari kehidupan yang lama/lalu
2. Santati-Jati adalah penerusan dari citta, cetasika dan rupada lam kehidupan. Yang dimaksud disini adalah Nama dan Rupa kepunyaan semua mahluk yang timbul sewaktu Patisandhi sampai selama hidup
3. Khanika-Jati adalah timbulnya satu persatu khana dari citta, cetasika dan rupa. Citta dan cetasika mempunyai 3 anukhana dan Rupa mempunyai 51 Anukhana
Jati yang dimaksud disini hanyalah Patisandhi-Jati saja. Jadi Jati itu adalah Upatti-Bhava yang timbul karena ada Kamma-Bhava sebagai sebab. Jika tidak ada Kamma-Bhava maka Upatti-Bhava atau Jati tidak akan timbul
Upatti-Bhava yang dimaksud disini bila dibagi dengan 9 bhava yaitu Bhumi 3 Bhava, Khanda 3 Bhava dan Sanna 3 Bhava sebagai berikut
- Dibagi dengan Bhumi, ada 3 Bhava yaitu
1. Kama-Bhava : mahluk yang tumimbal lahir dalam Kama-Bhumi 11
2. Rupa-Bhava : mahluk yang tumimbal lahir dalam Rupa-Bhumi 16
3. Arupa-Bhumi : Mahluk yang tumimbal lahir dalam Arupa-Bhumi 4
- Dibagi dengan Khanda, ada 3 Bhava yaitu
1. Pancavokara-Bhava : Mahluk yang tumimbal lahir dengan Khandha 5 (Pancakhandha) yaitu mahluk Kama-Bhumi 11 dan Rupa-Bhumi 15 (tidak termasuk Asannasatta-Bhumi)
2. Catuvokara-Bhava : Mahluk yang tumimbal lahir dengan Khanda 4 (tidak termasuk Rupa) yaitu mahluk Arupa Bhumi 4
3. Ekavokara-Bhava : Mahluk yang tumimbal lahir dengan Khanda 1 saja (Rupa Khanda) yaitu mahluk yang lahir di Asannasatta-Bhumi
- Dibagi dengan Sanna, ada 3 Bhava yaitu :
1. Sanni-Bhava : Mahluk yang mempunyai Nama-Khanda (Citta dan cetasika) yaitu mahluk yang berada dalam Kama-Bhumi 11, Rupa-Bhumi 15 (tidak termasuk Asannasatta Bhumi) dan Arupa Bhumi 3 (tidak termasuk Nevasannanasannayatana Bhumi)
2. Asanni-Bhava : Mahluk yang tidak mempunyai Nama-Khanda, yaitu mahluk yang berada dalam Asannasatta-Bhumi 1
3. Nevasannanasanni-Bhava : Mahluk yang tidak mempunyai sanna secara jelas. Yang ada hanya Sanna yang sangat halus sekali sehingga sulit dirasakan. Jadi tidak tepat disebut mahluk tanpa Nama-Khanda, pun tidak tepat disebut mahluk dengan Nama-Khanda. Ini adalah mahluk yang berada dalam Nevasannanasannayatana Bhumi
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada18.jpg)
Dengan adanya Jati (tumimbal lahir) maka muncullah Jara-Marana (Tua-Mati)
Jati yang menjadi sebab menimbulkan Jati-Marana itu mempunyai Lakkhanadicatukka (4 macam pembawaan) :
1. Tattha tattha bhava pathamabhinibbatti lakkhana : Bersifat sebagai timbul yg pertama dalam kehidupan
2. Niyyatana rasa : Berfungsi sebagai penerusan dari Khandha 5 dan mempunyai batas dalam suatu pekerjaan dari mahluk2
3. Atittabhavato indha ummajjana paccupatthana : ada kebangkitan dalam kehidupan ini dari kehidupan lampau
4. Upacita namarupa padatthana : ada nama-rupa yg timbul pertama sebagai sebab terdekat
Jati yg menjadi sebab menimbulkan Jara-Marana adalah Vipakanama-khandha 4 (Patisandhi citta 19 dan cetasika 35) dan Kammajarupa
1. Jara yang menjadi paccayupanna dhamma kepunyaan Jati itu adalah ketuaan dan kelapukan dari Vipakanama khandha 4 dan Kammajarupa. Jadi jika Vipakanama khandha 4 dan Kammajarupa ini timbul menjadi Jati, tentu ada khana yang diam yg disebut Thitikhana. Thitikhana kepunyaan Vipakanama khandha 4 dan Kammajarupa inilah yang disebut Jara
2. Marana yang menjadi paccayupanna-dhamma kepunyaan Jati adalah keadaan yang sedang padam dari Vipakanama khandha 4 dan Kammajarupa. Jadi jika Vipakanama khandha 4 dan Kammajarupa timbul menjadi Jati, tentunya suatu saat akan diam (Thitikhana) dan selanjtunya ada khana yang padam, yang disebut Bhanga-khana. Bhanga-khana kepunyaan Vipakanama khandha 4 dan Kammajarupa inilah yang disebut Marana
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada19.jpg)
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada20.jpg)
Ini yg menjadi penyebab mengapa kita terus menerus terlahir dalam lingkaran samsara
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada21.jpg)
Selama berada dalam lingkaran samsara, kita akan terus berputar dalam kondisi "gelap" dan "terang"
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada22.jpg)
Secara alam kehidupan, kita akan berkeliling dalam apaya 4, manussa 1, deva 6 dan sisanya alam brahma
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada23.jpg)
Raksasa Kala ini mempunyai mahkota "panca khanda", yg diliputi oleh tilakhana yaitu Dukkha, anicca dan anatta
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada21.jpg)
Selama berada dalam lingkaran samsara, kita akan terus berputar dalam kondisi "gelap" dan "terang"
menurut bro markos,
ada tidak yg berada di kondisi terang (ada hiri & ottapa), selain dari upasaka, upasika, bhikkhu & bhikkhuni?
& sebaliknya, dari semua upasaka, upasika, bhikkhu & bhikkhuni, ada tidak yg berada di kondisi gelap?
Anumodana _/\_
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada1.jpg)
bro markos yang perwiraa, thankssss yaaaaaaa\>0</
anumodana broo ;D ;D ;D _/\_
3 periodenya apa aja bro perwira?
3 lingkaran itu Lobha, Dosa, dan Moha ya?
lalu 4 bagiannya?
3 hubungannya?
4 fase 5 sebab akibatnya?<= 4 fase apakah itu lahir sakit tua mati bro?
2 akarnya itu tanha dan avijja ya bro?
anumodana lagi yaa bro markos yang perwiraa\ ;D /
Metta Cittena,
Citta _/\_
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada21.jpg)
Selama berada dalam lingkaran samsara, kita akan terus berputar dalam kondisi "gelap" dan "terang"
menurut bro markos,
ada tidak yg berada di kondisi terang (ada hiri & ottapa), selain dari upasaka, upasika, bhikkhu & bhikkhuni?
& sebaliknya, dari semua upasaka, upasika, bhikkhu & bhikkhuni, ada tidak yg berada di kondisi gelap?
Anumodana _/\_
dear bro tesla,
upasaka, upasika, bhikkhu dan bhikkhuni disini lebih ke arah simbolis yaitu mereka yg melaksanakan dhamma dalam kehidupan sehari2.... jadi bukan harus sesuai "merk" upasaka/upasika dan bhikkhu/ni yg ada dalam buddhism
dengan menjalankan dhamma dalam hidup sehari2 maka dapat disebut bhw dia sedang berada dalam jalan yg "terang"
istilah yg pernah sya ungkapkan adalah manussa deva dimana rupa sebagai manusia namun batin selaras dengan deva
sebaliknya mereka yg tidak menjalankan dhamma, hidup dalam jalan yg "gelap" dimana ada beberapa istilah seperti manussa peta (rupa manusia tp hidup penuh lobha), manussa tiracchana (fisik manusia tp penuh moha), dsbnya
semoga bermanfaat
metta
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada1.jpg)
bro markos yang perwiraa, thankssss yaaaaaaa\>0</
anumodana broo ;D ;D ;D _/\_
3 periodenya apa aja bro perwira?
3 lingkaran itu Lobha, Dosa, dan Moha ya?
lalu 4 bagiannya?
3 hubungannya?
4 fase 5 sebab akibatnya?<= 4 fase apakah itu lahir sakit tua mati bro?
2 akarnya itu tanha dan avijja ya bro?
anumodana lagi yaa bro markos yang perwiraa\ ;D /
Metta Cittena,
Citta _/\_
benernya sih skrg belum waktunya, nti akan nyambung kesana setelah beresin 12 nidana he3...
tp gpp deh, disebut ringkas aja yah biar saya bisa beresin yg 12 nidana
3 periode/masa yg disebut diatas adalah :
1. avijja dan sankhara yg merupakan atita-addha (masa yg lampau)
2. Jati dan Jara-marana yg merupakan Anagata-addha (masa yg akan datang)
3. 8 faktor lainnya merupakan Paccuppanna-addha (masa sekarang)
3 lingkaran (Tini Vattani) adalah
1. Avijja, Tanha dan Upadana yg menjadi kilesa vatta
2. Sankhara dan Bhava (khusus kama bhava) yg menjadi Kamma Vatta
3. Vinnana, nama-rupa, salayatana, phasa, vedana dan bhava (khusus uppati bhava), jati dan jara-marana menjadi vipaka vatta
4 bagian (Catu sankhepa) yaitu :
1. Avijja dan sankhara menjadi 1 bagian
2. Vinnana, nama rupa, salayatana, phassa, vedana menjadi 1 bagian
3. tanha, upadana, bhava menjadi 1 faktor
4. jati dan jara-marana menjadi 1 faktor
4 fase 5 sebab akibat : 4 fase disini berhubungan dengan
- keadaan yg menjadi sebab yg lampau : avijja, sankhara, tanha, upadana dan bhava
- keadaan yg menjadi akibat yg sekarang : vinnana, nama rupa, salayatana, phassa dan vedana
- keadaan yg menjadi sebab yg sekarang : avijja, sankhara, tanha, upadana dan bhava
- keadaan yg menjadi akibat yg akan datang : vinnana, nama rupa, salayatana, phassa dan vedana
2 akar : betul sekali, dapet poin 100 he3...... akarnya adalah avijja dan tanha
metta
-
Update terbaru penjelasan mengenai Nidana ke-7 yaitu Vedana yg menimbulkan Tanha
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada3.jpg)
Deep meaning... need profound understanding...... :lotus: _/\_
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada3.jpg)
Deep meaning... need profound understanding...... :lotus: _/\_
Mohon bimbingan ko fabian kalo ada salah yah.....
biar sesuai dengan
[quote(((semoga kita selalu maju dalam Dhamma)))[/quote]
metta
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada20.jpg)
Ini yg menjadi penyebab mengapa kita terus menerus terlahir dalam lingkaran samsara
Keknya simbol lobha lebih pas ke babi deh.... ;D
kalo Ayam simbol apa yah?? :-?
-
Lobha (Keserakahan) di simbolkan ke Ayam Jago (Jantan) krn Ayam Jago jika sedang masa pembuahan akan mencari dan mengejar Ayam Betina yang dia Lihat.
Dosa (Kebencian) di simbolkan ke Ular Karena Ular selalu curiga dan cenderung mematuk kepada siapa saja yang mendekatinya walaupun kita ingin menolongnya.
Moha (Kebodohan) di simbolkan ke Babi karena Babi tidak dapat membedakan tempat yang bersih atau kotor, Babi mengunakan tempat yang sama untuk Makan dan Buang Air.
Semoga Bermanfaat
_/\_
Thanks & Best Regards
Gunawan S S
-
Lobha (Keserakahan) di simbolkan ke Ayam Jago (Jantan) krn Ayam Jago jika sedang masa pembuahan akan mencari dan mengejar Ayam Betina yang dia Lihat.
Dosa (Kebencian) di simbolkan ke Ular Karena Ular selalu curiga dan cenderung mematuk kepada siapa saja yang mendekatinya walaupun kita ingin menolongnya.
Moha (Kebodohan) di simbolkan ke Babi karena Babi tidak dapat membedakan tempat yang bersih atau kotor, Babi mengunakan tempat yang sama untuk Makan dan Buang Air.
Semoga Bermanfaat
_/\_
Thanks & Best Regards
Gunawan S S
Terima kasih Bro Gunawan atas penjelasannya.
_/\_
-
btw, mengapa judul thread ini adalah "berbagai" tinjauan...
apa bro markos akan menampilkan beberapa sudut pandang akan paticca samuppada?
-
dear tesla,
sebenarnya diatas sudah ada yah bhw paticca samuppada ini bisa dilihat dari beberapa cara pandang yaitu
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada1.jpg)
-
Lobha (Keserakahan) di simbolkan ke Ayam Jago (Jantan) krn Ayam Jago jika sedang masa pembuahan akan mencari dan mengejar Ayam Betina yang dia Lihat.
Dosa (Kebencian) di simbolkan ke Ular Karena Ular selalu curiga dan cenderung mematuk kepada siapa saja yang mendekatinya walaupun kita ingin menolongnya.
Moha (Kebodohan) di simbolkan ke Babi karena Babi tidak dapat membedakan tempat yang bersih atau kotor, Babi mengunakan tempat yang sama untuk Makan dan Buang Air.
Semoga Bermanfaat
_/\_
Thanks & Best Regards
Gunawan S S
Terbukti bro gunawan memang mendengarkan dhammadesana dengan sungguh2 _/\_
-
dear tesla,
sebenarnya diatas sudah ada yah bhw paticca samuppada ini bisa dilihat dari beberapa cara pandang yaitu
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada1.jpg)
maaf, saya kira itu semua cuma 1 sudut pandang (uraian paticca samuppada yg seperti biasa).
lanjut deh...
-
dear tesla,
it's ok kok...... justru uraian paticca samuppada disini adalah untuk membuka wawasan kita semua yang selama ini biasanya hanya terpaku pada 12 nidana saja
saya juga masih bnyk belajar, mohon masukan jika ada kesalahan
metta
-
Lobha (Keserakahan) di simbolkan ke Ayam Jago (Jantan) krn Ayam Jago jika sedang masa pembuahan akan mencari dan mengejar Ayam Betina yang dia Lihat.
Dosa (Kebencian) di simbolkan ke Ular Karena Ular selalu curiga dan cenderung mematuk kepada siapa saja yang mendekatinya walaupun kita ingin menolongnya.
Moha (Kebodohan) di simbolkan ke Babi karena Babi tidak dapat membedakan tempat yang bersih atau kotor, Babi mengunakan tempat yang sama untuk Makan dan Buang Air.
Semoga Bermanfaat
_/\_
Thanks & Best Regards
Gunawan S S
Terbukti bro gunawan memang mendengarkan dhammadesana dengan sungguh2 _/\_
Hehehe.....Kebetulan aja nyangkut Bro.Markos..... :)) Biasanya masuk kuping Kiri dan Keluar Kuping Kanan.... ;D Tanggal 5a pril nanti Grup Pak.Selamat lagi kan yang Ngisi di Mahasathi? ..... ??? semoga kondisinya mendukung untuk saya hadir di Puja Bakti Mahasathi... :)
_/\_
Gunawan S S
-
dear tesla,
it's ok kok...... justru uraian paticca samuppada disini adalah untuk membuka wawasan kita semua yang selama ini biasanya hanya terpaku pada 12 nidana saja
saya juga masih bnyk belajar, mohon masukan jika ada kesalahan
metta
benar kok, setahu saya di sutta memang paticca samuppada itu cuma terbatas sampai 12 nidana saja.
kemudian di Abhidhamma (mungkin di VM juga) baru dijelaskan penjelasannya lebih lanjut, mis: 12 nidana yg terjadi sebagai proses 3 kehidupan...
ini referensi sutta, semoga membantu:
Tetapi, Udayi,
biarkanlah masa lalu,
biarkanlah masa depan,
Aku akan mengajarkan Dhamma ini:
Dengan adanya ini - itu ada,
dengan munculnya ini - itu muncul;
Dengan tidak adanya ini - itu tidak ada,
dengan padamnya ini - itu padam.
(MN.ii,32)
Dg adanya ini - itu ada,
dg munculnya ini - itu muncul;
Dg demikian dikatakan,
dg avijja sbg kondisi, sankhara;
Dg sankhara sbg kondisi, vinnana;
Dg vinnana sbg kondisi, namarupa;
Dg namarupa sbg kondisi, salayatana;
Dg salayatana sbg kondisi, phasa;
Dg phasa sbg kondisi, vedana;
Dg vedana sbg kondisi, tanha;
Dg tanha sbg kondisi, upadana;
Dg upadana sbg kondisi, bhava;
Dg bhava sbg kondisi, jati;
Dg jati sbg kondisi, jaramana;
Inilah munculnya segala penderitaan.
Dg tidak adanya ini - itu tidak ada;
Dg padamnya ini - itu padam;
Dg demikian dikatakan,
dg padamnya avijja, sankhara padam;
Dg padamnya sankhara, vinnana padam;
Dg padamnya vinnana, namarupa padam;
Dg padamnya namarupa, salayatana padam;
Dg padamnya salayatana, phasa padam;
Dg padamnya phasa, vedana padam;
Dg padamnya vedana, tanha padam;
Dg padamnya tanha, upadana padam;
Dg padamnya upadana, bahva padam;
Dg padamnya bhava, jati padam;
Dg padamnya jati, jaramana padam;
Inilah padamnya segala penderitaan.
(MN.iv,8)
(MN.i,262-264)
note: terjemahan bebas aja... mohon koreksinya
-
Apakah ada video game yg menjelaskan
Patticca samupada? bermain sambil belajar?
mohon infonya!..
-
Update penjelasan mengenai Bhava
Sori makin lambat karena penjelasannya makin panjang
-
Apakah ada video game yg menjelaskan
Patticca samupada? bermain sambil belajar?
mohon infonya!..
setahu saya sih ngga ada bro...... yang ada mengenai 31 alam kehidupan
-
Apakah ada video game yg menjelaskan
Patticca samupada? bermain sambil belajar?
mohon infonya!..
bro , adakah game quiz trivia dengan pertanyaan paling aneh dan gokil sedunia?
-
dear tesla,
it's ok kok...... justru uraian paticca samuppada disini adalah untuk membuka wawasan kita semua yang selama ini biasanya hanya terpaku pada 12 nidana saja
saya juga masih bnyk belajar, mohon masukan jika ada kesalahan
metta
benar kok, setahu saya di sutta memang paticca samuppada itu cuma terbatas sampai 12 nidana saja.
kemudian di Abhidhamma (mungkin di VM juga) baru dijelaskan penjelasannya lebih lanjut, mis: 12 nidana yg terjadi sebagai proses 3 kehidupan...
ini referensi sutta, semoga membantu:
Tetapi, Udayi,
biarkanlah masa lalu,
biarkanlah masa depan,
Aku akan mengajarkan Dhamma ini:
Dengan adanya ini - itu ada,
dengan munculnya ini - itu muncul;
Dengan tidak adanya ini - itu tidak ada,
dengan padamnya ini - itu padam.
(MN.ii,32)
Dg adanya ini - itu ada,
dg munculnya ini - itu muncul;
Dg demikian dikatakan,
dg avijja sbg kondisi, sankhara;
Dg sankhara sbg kondisi, vinnana;
Dg vinnana sbg kondisi, namarupa;
Dg namarupa sbg kondisi, salayatana;
Dg salayatana sbg kondisi, phasa;
Dg phasa sbg kondisi, vedana;
Dg vedana sbg kondisi, tanha;
Dg tanha sbg kondisi, upadana;
Dg upadana sbg kondisi, bhava;
Dg bhava sbg kondisi, jati;
Dg jati sbg kondisi, jaramana;
Inilah munculnya segala penderitaan.
Dg tidak adanya ini - itu tidak ada;
Dg padamnya ini - itu padam;
Dg demikian dikatakan,
dg padamnya avijja, sankhara padam;
Dg padamnya sankhara, vinnana padam;
Dg padamnya vinnana, namarupa padam;
Dg padamnya namarupa, salayatana padam;
Dg padamnya salayatana, phasa padam;
Dg padamnya phasa, vedana padam;
Dg padamnya vedana, tanha padam;
Dg padamnya tanha, upadana padam;
Dg padamnya upadana, bahva padam;
Dg padamnya bhava, jati padam;
Dg padamnya jati, jaramana padam;
Inilah padamnya segala penderitaan.
(MN.iv,8)
(MN.i,262-264)
note: terjemahan bebas aja... mohon koreksinya
Anumodana untuk penambahannya secara sutta bro......
-
Penjelasan proses Paticca Samuppada Dhamma tidak harus berurut dari Avijja hingga ke Jara-Marana:
~ Tergantung konteks dan permasalahan ketika menjelaskan.
~ Jara Marana <-- Jati <-- Bhava <-- Upadana <-- Tanha <-- Vedana <-- Phassa <-- Salayatana <-- Nama Rupa <-- viññana <-- Sankhara <-- Avijja (lihat Samyutta Nikaya II.5 – 11, 81).
~ Beliau dapat memulai pada kelahiran (Jati) [seperti dalam Samyutta Nikaya II.52],
perasaan (vedana) [seperti dalam Majjhima Nikaya I.266],
~ atau mulai dari kesadaran (viññana) [seperti dalam Samyutta Nikaya.II.77], mengikuti langkah maju hingga kelapukan dan kematian (jaramarana), atau mundur hingga tiba pada kegelapan batin (avijja).
~ Atau Beliau dapat memulai dengan beberapa faktor secara bersamaan yang berbeda dari dua belas rantai tersebut, yang kemudian bekerja ke dalam rantai Paticca Samuppada Dhamma.
By Selamat Rodjali
_/\_ :lotus:
-
Apakah ada video game yg menjelaskan
Patticca samupada? bermain sambil belajar?
mohon infonya!..
Boleh dipikirkan nih, kalau ada bagian IT yang mau mencoba membuat, kalau tidak ada... ya kita minta saudara Johan yang membuat, setuju...?
_/\_
-
Penjelasan proses Paticca Samuppada Dhamma tidak harus berurut dari Avijja hingga ke Jara-Marana:
~ Tergantung konteks dan permasalahan ketika menjelaskan.
~ Jara Marana <-- Jati <-- Bhava <-- Upadana <-- Tanha <-- Vedana <-- Phassa <-- Salayatana <-- Nama Rupa <-- viññana <-- Sankhara <-- Avijja (lihat Samyutta Nikaya II.5 – 11, 81).
~ Beliau dapat memulai pada kelahiran (Jati) [seperti dalam Samyutta Nikaya II.52],
perasaan (vedana) [seperti dalam Majjhima Nikaya I.266],
~ atau mulai dari kesadaran (viññana) [seperti dalam Samyutta Nikaya.II.77], mengikuti langkah maju hingga kelapukan dan kematian (jaramarana), atau mundur hingga tiba pada kegelapan batin (avijja).
~ Atau Beliau dapat memulai dengan beberapa faktor secara bersamaan yang berbeda dari dua belas rantai tersebut, yang kemudian bekerja ke dalam rantai Paticca Samuppada Dhamma.
By Selamat Rodjali
_/\_ :lotus:
gubrak... ketipu banget dg avatarnya... :))
-
memang ilmu aye belon segitu tingginya, pantes pangling yah tes :))
-
ga minta hak cipta, benz? :))
-
Penjelasan proses Paticca Samuppada Dhamma tidak harus berurut dari Avijja hingga ke Jara-Marana:
~ Tergantung konteks dan permasalahan ketika menjelaskan.
~ Jara Marana <-- Jati <-- Bhava <-- Upadana <-- Tanha <-- Vedana <-- Phassa <-- Salayatana <-- Nama Rupa <-- viññana <-- Sankhara <-- Avijja (lihat Samyutta Nikaya II.5 – 11, 81).
~ Beliau dapat memulai pada kelahiran (Jati) [seperti dalam Samyutta Nikaya II.52],
perasaan (vedana) [seperti dalam Majjhima Nikaya I.266],
~ atau mulai dari kesadaran (viññana) [seperti dalam Samyutta Nikaya.II.77], mengikuti langkah maju hingga kelapukan dan kematian (jaramarana), atau mundur hingga tiba pada kegelapan batin (avijja).
~ Atau Beliau dapat memulai dengan beberapa faktor secara bersamaan yang berbeda dari dua belas rantai tersebut, yang kemudian bekerja ke dalam rantai Paticca Samuppada Dhamma.
By Selamat Rodjali
_/\_ :lotus:
gubrak... ketipu banget dg avatarnya... :))
:)) :)) :))
Sesuai motto suhu... sati...sati...sati... :D
[at] Suhu... kita uji sati para anggota forum DC yah...;D (jadi pinjam dulu avatarnya, kalo udah bosan, sy akan balikkin, thks) ;D
_/\_ :lotus:
-
Biar ga kelamaan en jadi bosen, lanjut ke cara pandang lainnya
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/Slide16.jpg)
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/Slide17.jpg)
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/Slide18.jpg)
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/Slide18.jpg)
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/Slide19.jpg)
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/Slide20.jpg)
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/Slide22.jpg)
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/Slide23.jpg)
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/Slide24.jpg)
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/Slide25.jpg)
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/Slide26.jpg)
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/Slide27.jpg)
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/Slide28.jpg)
-
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/Slide29.jpg)
-
[at] Bro Markos = Yang terakhir di Post akan di bawakan oleh Pak.Selamat nanti di Sesi Kedua yach?
Koq makin lama saya makin pusing melihat tabelnya.....hehehe
-
[at] Gunawan
Saya sih ga yakin bhw bulan ini akan ada sesi kedua he3...... karena benernya udah dibahas sekilas2 di pertemuan Mahasathi itu kok
tabelnya sih biasa aja kok....... muter2 di tiga masa, tiga lingkaran, 4 fase 5 sebab akibat, tiga hubungan dan 2 akar
coba dilihat dulu pelan2 deh....... lebih pusing kalo udah masuk ke batin.... faktor2 apa aja yang berperan di dalam nidana2 itu seperti yg saya sebut di depan
eniwei, senang melihat bro gunawan yg bersemangat...... saya jd ikut semangat juga he3
-
[at] bro markos,
ko, d upload saja 100mb ini kan? biar bisa lsg sedott.. kalau satu2 aduhhh
btw, wa bingung, kapan mau d jelaskan nya satu persatu ko?
-
Gambar yg diatas ini yah wa ambil dari powerpointnya bro.... jadi antara powerpoint ama gambar sama kok.....
Boleh tau mana yang perlu dijelaskan satu persatu nih bro?
-
Apakah patisamupada pernah dibuatkan komit yg lebih mudah dimengerti?
-
*ada suatu kasus
ada pemeditator(wanita) mempersembahkan minyak lampu dipagoda
lalu ia diliputi avija,tanha,upadana menginginkan suatu kehidupan bisa bermeditasi
dengan mempersembahkan bunga ke sebuah pagoda ia menyatakan keinginan terlahir kembali sebagai seorang pria
pengetahuan salah tentang "pria"adalah avija. Ketertarikanpada kehidupan sebagai pria adalah tanha
kemelekatan padanya adalah upadana. diliputi oleh tiga ini,kelompok kusala cetana yaitu mempersembahkan bunga di pagoda tersebut
adalah sankhara. tiga hal itu(avijja,tanha,upadana) yang tersisa menjadi daya atau kekuatan dalam proses nama rupa saat tiga hal itu lenyap
kekuatan ini adalah kamma. semuanya ada 5 sebab:avija,tanha,upadana,sankhara,kamma
[/quote]
Dikatakan pemikiran ttg kelahiran sebagai seorang laki2 adalah avija << Kenapa?
lalu begitu pula dengan tanha dan upadana.
Yang saya tangkap disini ialah, harus berhati2 dalam berkehendak.
IMHO, kehendak itu baik adanya (mau bermeditasi sbg laki2), tapi diliputi avija,dkk (katanya) So, harus gimana dong dalam berkehendak?
Thx b4
-
Mau yang lebih mudah? bisa aja kok.......... bisa dilihat di bawah ini :
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada2.jpg)
Atau mau yang ringkasan? silahkan lihat yg di bawah ini :
(http://i197.photobucket.com/albums/aa15/markosprawira/paticcasamuppada3.jpg)
-
*ada suatu kasus
ada pemeditator(wanita) mempersembahkan minyak lampu dipagoda
lalu ia diliputi avija,tanha,upadana menginginkan suatu kehidupan bisa bermeditasi
dengan mempersembahkan bunga ke sebuah pagoda ia menyatakan keinginan terlahir kembali sebagai seorang pria
pengetahuan salah tentang "pria"adalah avija. Ketertarikanpada kehidupan sebagai pria adalah tanha
kemelekatan padanya adalah upadana. diliputi oleh tiga ini,kelompok kusala cetana yaitu mempersembahkan bunga di pagoda tersebut
adalah sankhara. tiga hal itu(avijja,tanha,upadana) yang tersisa menjadi daya atau kekuatan dalam proses nama rupa saat tiga hal itu lenyap
kekuatan ini adalah kamma. semuanya ada 5 sebab:avija,tanha,upadana,sankhara,kamma
Dikatakan pemikiran ttg kelahiran sebagai seorang laki2 adalah avija << Kenapa?
lalu begitu pula dengan tanha dan upadana.
Yang saya tangkap disini ialah, harus berhati2 dalam berkehendak.
IMHO, kehendak itu baik adanya (mau bermeditasi sbg laki2), tapi diliputi avija,dkk (katanya) So, harus gimana dong dalam berkehendak?
Thx b4
Kehendak/cetana hanyalah salah satu dari 7 sabbacittasadharana cetasika (cetasika yg muncul pada setiap citta), jadi sifatnya tergantung dari cetasika yg mempelopori, apakah kusala atau akusala
Saat kita berdana, apakah PASTI 100% baik mulai dari berniat utk berdana sampai selesai berdana, dan selama dalam kehidupan ini? tentunya tidak khan bro...... bisa aja wkt mau niat berdana muncul timbang ini dan itu
Atau wkt mau dana, ada anak kecil menangis, muncul jengkel dalam diri kita
Nah proses citta yg sedemikian cepat, memunculkan kehendak2 yg akusala walau pada tindakan yg terlihat "murni" kusala
Jadi gimana dong harus bersikap dalam hidup? yang baik aja masih salah :))
Ya itulah "moha" bro..... yg membuat kita tidak bisa membedakan yg baik dan yg salah.......
Dalam kasus teman anda, sudah jelas bhw teman anda itu "melekat" pada pandangan bhw hanya pria yg bisa bermeditasi.
Padahal sudah bnyk cerita wanita menjadi arahat khan?
Keinginan utk bermeditasi adl baik, namun keinginan utk menjadi pria yang sebenarnya adalah Tanha
misal menjadi pria pun tapi sebagai manusia "cacat" (ahetuka kusala), dia pun tidak akan bisa bermeditasi sampai tingkat kesucian loh karena batinnya "goyah"
Ini sama aja dengan mau berdana (baik) tapi dengan embel2 "kalau udah kaya".... ^-^
padahal kalau mau bermeditasi, saat ini pun dia bisa mulai meditasi khan?
kalau mau dana pun, ga usah nunggu kaya, bisa dana tenaga, dana pikiran bahkan dana Rp 1.000 aja, itu udah berdana khan? _/\_
Disinilah sering salah kaprahnya pengertian tentang buddhism
Jadi Panna sangat penting agar tidak setengah2 dalam melihat Tipitaka karena isi Tipitaka saling berhubungan satu dengan yang lainnya
semoga bermanfaat
metta
-
Nice, Grp send
satu lagi ko,
wkt itu baca.
Ketika seseorang raja mempersembahkan sesuatu (berdana). dan ia memiliki keinginan untuk hidup dengan permaisuri (sebelum meninggal).
Ketika tiba saatnya untuk pindah alam(meninggal).
Entah bagaimana, pikiran ini teringat akan permaisuri(perempuankan !!) tapi tidak ada keinginan untuk jadi permaisuri/dalam hal ini jadi perempuan!!. seketika itu pula, dana yang telah dilakukan menjadi "jembatan", dan pikiran yang terbersit melihat/teringat permaisuri(perempuan). lalu ia terlahir jadi perempuan.
pertanyaan:
Wah, gawat dong bro. jadi pikiran ini harus d manage gimana?
tanya lagi:
adanya ini>adanya itu.
Timbulnya ini>timbulnya itu
Tidak adanya ini>tidak adanya itu
Bisa dijelaskan dengan contoh?
khusus untuk (Tidak adanya ini>tidak adanya itu) apakah dapat dilakukan dengan menjaga kontak, atau dgn satipathana ?
Thx B4
-
Mau Tanya mengenai analogi Jika-Maka dan Jika dan Hanya Jika?
-
Nice, Grp send
satu lagi ko,
wkt itu baca.
Ketika seseorang raja mempersembahkan sesuatu (berdana). dan ia memiliki keinginan untuk hidup dengan permaisuri (sebelum meninggal).
Ketika tiba saatnya untuk pindah alam(meninggal).
Entah bagaimana, pikiran ini teringat akan permaisuri(perempuankan !!) tapi tidak ada keinginan untuk jadi permaisuri/dalam hal ini jadi perempuan!!. seketika itu pula, dana yang telah dilakukan menjadi "jembatan", dan pikiran yang terbersit melihat/teringat permaisuri(perempuan). lalu ia terlahir jadi perempuan.
pertanyaan:
Wah, gawat dong bro. jadi pikiran ini harus d manage gimana?
Cara manage pikiran sama seperti menjaga konsentrasi bro..... itu kenapa buddhist disarankan utk konsentrasi baik dengan samatha maupun vipassana
atau bagi saya yg belum ada wkt PAS utk bermeditasi intensif, mulai dengan menyadari pikiran2 apa aja yg timbul sehingga mudah utk mengontrol jika muncul akusala citta
kasus yg anda sebut diatas sebenarnya yg terjadi pada wkt seorang sering memikirkan mengenai wanita (nafsu seksual berlimpah)
Jadi selain menjadi wanita utuh (batin dan rupa), dia juga bisa menjadi separuh wanita misal banci (fisik pria batin wanita), atau mungkin berkelamin ganda
itu kenapa dalam abhidhamma, salah satu topik dalam Citta Vitthi adalah mengenai Maranasannavitthi (proses kesadaran sebelum meninggal)
tanya lagi:
adanya ini>adanya itu.
Timbulnya ini>timbulnya itu
Tidak adanya ini>tidak adanya itu
Bisa dijelaskan dengan contoh?
khusus untuk (Tidak adanya ini>tidak adanya itu) apakah dapat dilakukan dengan menjaga kontak, atau dgn satipathana ?
Thx B4
Prinsip diatas itu menjelaskan mengenai inti mahluk hidup yg hanya merupakan proses yg berkelanjutan
Kalau kata Pak Pandit J Kaharudin : saya saat ini tidak sama pun tidak beda dengan saya 1 menit yang lalu
perlu perenungan yg mendalam mengenai teori diatas........
semoga bermanfaat
metta
-
Mau Tanya mengenai analogi Jika-Maka dan Jika dan Hanya Jika?
Teori logika matematika sih bro..... saya juga dijelasin ama istri saya yg Sarjana Matematika he3
Teori Jika - Maka :
- Jika hari Hujan maka saya membawa payung
- Tapi logika ini tidak bisa dibalik/salah kalo disebut : Jika saya bawa payung maka hari hujan (bisa saja saya bawa payung utk jaga2, atau utk melindungi dari sinar matahari khan?)
Sebaliknya logika Jika dan hanya Jika :
- Jika hari hujan, saya bawa payung
- Saya bawa payung jika dan hanya jika hari hujan
Logika ini baru menjadi tepat......
Coba deh direnungin lagi bro..... emg butuh wkt agak lama karena kita seringkali meremehkan apa yg kita ucap padahal kadang bisa membuat makna yg berbeda he3
semoga bermanfaat
metta