Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Topik Buddhisme => Meditasi => Topic started by: joni bali island on 25 March 2013, 04:22:30 PM
-
kawan kawan sedharma ,,
saya ingin bertanya saya pernah meditasi sampai sekitar 30 menit nah saya terus memusatakan pikiran saya pada satu objek yang saya perhatikan ,,,
nah setelah sekitar 30 menit pas saya hampir tidak merakan tubuh saya ,,
tiba tiba tubuh saya mengekseng , kayak bergetar , langsung pikiran saya merasa ada di dalam dunia kosong yang gelap ,,,
saya takut soalnya masih pemula,, kira kira ,, apakah itu wajar dalam meditasi dan apakah meditasi saya sudah meningkat,,,??
tolong solusinya donk kawan sedharma dan yang paham tentang meditasi
-
objek yg diperhatikan apa?
-
bulan
-
wag baru pertama kali denger
yg objek meditasi nya bulan.
jadi inget werewolf, just kidding, jangan dianggap serius yag
milih objek bulan karena baca di buku? dari guru?
-
bulan
???
Bulan??
Cpddd
-
kenapa nda coba meditasi nafas saja kk joni?
-
maaf apakah objek meditasi saya slahhhh karena memilih bulan,, saya memilih bulan karena saya suka dengan bulan di waktu malam ,,,
saya gag ada maksud bercanda kokk
-
maaf apakah objek meditasi saya slahhhh karena memilih bulan,, saya memilih bulan karena saya suka dengan bulan di waktu malam ,,,
saya gag ada maksud bercanda kokk
Gpp
Ane az objek meditasi na buat gryn
-
teman sedharma apakah wajar saat saya meditasi saya merasa seperti ada di dalam dunia kosong yang gelap ????
tolong pencerahanaya
-
teman sedharma apakah wajar saat saya meditasi saya merasa seperti ada di dalam dunia kosong yang gelap ????
tolong pencerahanaya
Apakah om memejamkan mata saat meditasi? Jika iya, mungkin membuka mata saat meditasi dapat membantu.
-
maaf apakah objek meditasi saya slahhhh karena memilih bulan,, saya memilih bulan karena saya suka dengan bulan di waktu malam ,,,
saya gag ada maksud bercanda kokk
Gw tidak tahu apa salah atau tidak karena gw bukan guru meditasi. Tapi di Buddhis yang umum diajarkan dalam kitab ada 40 obyek antara lain nafas (anapanasati), kasina (tanah, air, cahaya, warna), metta, dan asubha (obyek mayat). Sedangkan bulan setahu gw tidak pernah diajarkan sebagai obyek.
Kalau dasar pemilihan obyek hanya berdasarkan suka, kalau suka ngupil misalnya apakah nanti upil (maaf) juga dijadikan obyek? Ini becanda tapi serius bro.
-
teman sedharma apakah wajar saat saya meditasi saya merasa seperti ada di dalam dunia kosong yang gelap ????
tolong pencerahanaya
Tidak wajar. Kemungkinan karena anda salah obyeknya, atau salah caranya.
-
Tidak wajar. Kemungkinan karena anda salah obyeknya, atau salah caranya.
IMO wajar kalau memejamkan mata. Karena saya juga sering meditasi dan gelap saat memejamkan mata.
-
Aku biasa melihat cahaya terang atau tidak terang saat meditasi.
-
Objek bulan apakah bisa dianggap kasina cahaya?
-
IMO wajar kalau memejamkan mata. Karena saya juga sering meditasi dan gelap saat memejamkan mata.
Tidak wajar kalau gelapnya disertai rasa kekosongan seperti yang TS alami. Apakah bro Joni saat meditasi memaksakan diri kuat2 untuk konsentrasi ke obyeknya?
Aku biasa melihat cahaya terang atau tidak terang saat meditasi.
Tergantung obyek yang dipakai, bisa saja itu cuma ilusi pikiran atau malah gangguan, atau lampu ruangannya terlalu terang. ;D
-
Objek bulan apakah bisa dianggap kasina cahaya?
Setahu gw Alo kasina biasa dilatih dengan melihat jatuhnya cahaya matahari melewati lubang ke dalam ruangan praktisi meditasinya. Gw belum pernah menemukan petunjuk apakah bulan itu sendiri bisa menjadi obyeknya, bukan cahayanya sendiri. Juga kalau mau bulan penuh mungkin hanya bisa 1-3 hari malam mendapatkan bulan yang bulat dalam satu bulan kalender lunar.
-
Lagian thread ini salah board. Report to mod, please. ;D
-
keknya sih bisa aja, boleh dibilang yg terpenting keterpusatan pikiran yg diutamakan
-
keknya sih bisa aja, boleh dibilang yg terpenting keterpusatan pikiran yg diutamakan
keterpusatan pikiran adalah salah satu dari 5 faktor jhana 1, ada alasan kenapa faktor ini yg diutamakan dan 4 lainnya tidak?
-
keterpusatan pikiran adalah salah satu dari 5 faktor jhana 1, ada alasan kenapa faktor ini yg diutamakan dan 4 lainnya tidak?
maksudnya yg terpenting objek yg digunakan mempermudah konsentrasi/keterpusatan pikiran pada objek..itu yg diutamakan..anggap saja bulan itu objek benda padat (pathavi)..
-
Untung bukan objek matahari
-
kawan kawan sedharma ,,
saya ingin bertanya saya pernah meditasi sampai sekitar 30 menit nah saya terus memusatakan pikiran saya pada satu objek yang saya perhatikan ,,,
nah setelah sekitar 30 menit pas saya hampir tidak merakan tubuh saya ,,
tiba tiba tubuh saya mengekseng , kayak bergetar , langsung pikiran saya merasa ada di dalam dunia kosong yang gelap ,,,
saya takut soalnya masih pemula,, kira kira ,, apakah itu wajar dalam meditasi dan apakah meditasi saya sudah meningkat,,,??
tolong solusinya donk kawan sedharma dan yang paham tentang meditasi
Tolong jelaskan lbh detail yg kamu blg meditasi diatas ,,
Dan tiap org yg melakukan meditasi punya pengalaman yg berbeda , tidak slalu sama
Masing2 punya sensasi berbeda2
Dan jika kamu meditasi dgn meliat bulan trz , n makin lama makin gelap , mnrt gryn itu krn kamu tidak menyadari klo mata mu menutup secara perlahan
-
kawan kawan sedharma ,,
saya ingin bertanya saya pernah meditasi sampai sekitar 30 menit nah saya terus memusatakan pikiran saya pada satu objek yang saya perhatikan ,,,
nah setelah sekitar 30 menit pas saya hampir tidak merakan tubuh saya ,,
tiba tiba tubuh saya mengekseng , kayak bergetar , langsung pikiran saya merasa ada di dalam dunia kosong yang gelap ,,,
saya takut soalnya masih pemula,, kira kira ,, apakah itu wajar dalam meditasi dan apakah meditasi saya sudah meningkat,,,??
tolong solusinya donk kawan sedharma dan yang paham tentang meditasi
dicoba waktu meditasi buka mata aja.. apa meditasi harus tutup mata melulu?
-
kawan kawan sedharma ,,
saya ingin bertanya saya pernah meditasi sampai sekitar 30 menit nah saya terus memusatakan pikiran saya pada satu objek yang saya perhatikan ,,,
nah setelah sekitar 30 menit pas saya hampir tidak merakan tubuh saya ,,
tiba tiba tubuh saya mengekseng , kayak bergetar , langsung pikiran saya merasa ada di dalam dunia kosong yang gelap ,,,
saya takut soalnya masih pemula,, kira kira ,, apakah itu wajar dalam meditasi dan apakah meditasi saya sudah meningkat,,,??
tolong solusinya donk kawan sedharma dan yang paham tentang meditasi
Ada baiknya jika Koko Joni mengecek temperatur area tempat Koko bermeditasi jika suhu terlalu rendah dpt membuat tubuh menggigil/bergetar
dunia kosong yg gelap wajar sj jika Koko meditasi dengan mata tertutup...coba abaikan dan ttp focus pd objek meditasi yg dikehendaki.....
Koko tdk perlu takut krn kasus meninggal saat meditasi sangat langka ada baiknya jika Koko bermeditasi di bawah bimbingan seorang Thera _/\_
-
keterpusatan pikiran adalah salah satu dari 5 faktor jhana 1, ada alasan kenapa faktor ini yg diutamakan dan 4 lainnya tidak?
Apakah 4 itu akan berkembang setelah pikiran terpusat?....atau harus dikembangkan sendiri2?
-
apapun yg terjadi, yg terpenting anda tetep
SADAR
WASPADA
MENGETAHUI
-
coba dengan objek nafas saja..lebih aman dan "dekat" dengan kita :D
-
saya terus memusatakan pikiran saya pada satu objek yang saya perhatikan ,,,
nah setelah sekitar 30 menit pas saya hampir tidak merakan tubuh saya
Pemusatan pikiran yang terpusat pada satu objek,
membuat pikiran mengabaikan informasi dari panca indera,
disini mengapa anda "hampir tidak merasakan tubuh anda".
Jangan panik,
Lanjutkan konsentrasi pada objek anda,
Jangan mengomentari tertutupnya panca-indera (dengan kaget kaga ngerasain tubuh).
Ketika anda panik, pikiran nge-"reboot" ulang panca-indera,
yang mungkin berakibat tubuh bergetar kencang,
entah itu karena terpaan angin yang halus ataupun menyadari suhu ruangan
Bagi saya pribadi,
Tidak perduli objek nya,
selama objek tersebut akrab anda, dan bisa anda jadikan teman.
Why not?
dan
Rasanya Bulan, bisa dikategorikan kedalam kasina (putih)?
Jikalau tidak berkeberatan merapihkan objek anda,
Coba cari tahu bagaimana teknis dan praktis'nya objek dengan kasina putih.
Kasina Putih
“Bagaimanakah menangkap gambarannya?”: Orang yang melatih kasiṇa putih menangkap gambaran putih di tempat yang dipersiapkan atau tempat alami. Yogi yang terlatih menangkap gambaran di tempat yang alami. Ia melihat gambaran di berbagai tempat – di bunga putih, cahaya bulan, cahaya matahari, cahaya bintang atau cermin bundar. Bermula dari sini, ia selalu melihat gambaran di depannya, dalam kenikmatan dan dalam kesakitan. Demikianlah gambaran-bathin putih muncul dalam dirinya. Seorang yogi baru agak berbeda. Yogi baru menangkap gambaran di tempat yang dipersiapkan. Ia tidak mampu menangkapnya di tempat yang tidak dipersiapkan. Ia mengikuti apa yang diperlukan dalam mempraktikkan kasiṇa putih. Yogi ini membuat maṇḍala di atas kain, papan atau dinding, yang berbentuk segi tiga atau segi empat, dengan warna yang menyerupai warna bintang pagi. Ia membingkai sisinya dengan warna lain. Demikianlah ia mempersiapkan gambaran putih. Ia menangkap gambaran melalui tiga cara: tatapan, keterampilan dan pelenyapan gangguan. (Selanjutnya) sama seperti penjelasan yang telah dijelaskan sebelumnya.
detail bisa dilihat pada 40 Objek meditasi - by Indra, Kasina Putih (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,21982.msg391773.html#msg391773)