cara lain:
1. bisa kamu diemin dan menolaknya secara halus. mungkin akan terulang secara terus menerus, sebab orang seperti itu tidak akan pernah berhenti hingga dia nya sendirinya mo berhenti.
disatu sisi baiknya, kamu bisa melatih kesabaran kamu. semakin bisa sabar dan menolaknya secara halus, maka batin kamu juga semakin kuat.
2. cara ini sedikit tegas. menurut saya sopan, mungkin pihak pendengarnya mengatakan tidak. bisa katakan,
apakah kamu menerima saya sebagai teman apa adanya? jika ya, mohon untuk tidak mengajak saya lagi. saya terimakasih atas perhatian kamu, tetapi jalan kita berbeda. mohon kamu hormati perbedaan ini jika kamu memang menerima saya apa adanya.
semoga membantu
cara itu dah saya pke sebelumnya, sebenernya udh dr dulu sih ngediemin mereka dan berusaha nolak secara halus, tp sekarang kayanya usaha mereka buat narik saya jdi lbh ekstrim...ntah kenapa...
Pake cara tegas saja pake cara halus dia ganggu kamu terus tiap minggu datang kerumah kamu, tak perlu ladeni orang macam itu, pake cara saya aja tegas lugas, dia sendiri bakalan tidak akan ganggu kamu lagi. cara itu paling efektif atasin orang macam itu.
mereka itu temen2 baik saya,
saya takut klo misalnya salah ambil langkah , bukannya menyelesaikan masalah malah memperburuk masalah...
bingung
kl begitu saran saya, diemin aja. saat nya bermain "Silence is Golden"
kamu tidak mengatakan ya, juga tidak mengatakan tidak. biarkan mereka yg menilai kamu menjawab ya atau tidak.
dan saatnya kamu melatih diri kamu untuk tidak terpancing oleh mereka, sebab kamu akan selalu di ajak terus, terus, dan terus....
kamu melatih diri kamu agar tidak emosi
karena memang susah mencari sahabat(walaupun bukan sahabat yg sempurna) dan mudah mencari musuh.
hanya sekedar saran
sedikit tambahan:
mengutip dr bro Lex Chan
yang lebih menderita bukanlah tidak dapat "memperoleh" apa yang kita inginkan, melainkan tidak dapat "melepaskan" apa yang kita inginkan..
mudah2an ngerti maksud saya