//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - btj

Pages: 1 2 3 4 5 [6] 7 8 9 10 11 12 13
76
Mahayana / Re: Tidak bergabung konsep manapun ,bagaimana sebaiknya?
« on: 14 April 2014, 01:25:49 PM »
Yang ke dua adalah jenis yang tidak tertutup hanya pada 1 konsep, jadi terbuka pada berbagai pandangan, perbandingan, dan penyelidikan.

Sama tidak artinya dengan bergabung dengan semua sekte/konsep yang ada?

77
Jadi inget ma master Zen Tan Xiang ketka kedinginan disebuah Vihara Tua, beliau mengambil patung Buddha dan membakarnya dihadapan ketua Biksu dan murid2nya demi menghangatkan badan, kontan membuat semua yang ada di Vihara tua itu marah besar kepada Tan Xiang, tetapi beliau bilang " Stt, aku sedang mencari relik didalamnya !". pernyataan ini sungguh sangat membuat murka kepala biara, dan memaki maki Tan Xiang, " Kau kira aku bodoh ya, kayu gitu mana ada reliknya "(kata kepala biara), Tan Xiang cuma bilang " Sudah Tau itu sebuah kayu, kenapa kau masih mengganggapnya suci" :P secara nggak langsung itu cuma sebuah kayu ;D, kebuddhaan bukan hanya ada dikayu, tetapi dikesadaran, itu yang ingin disampaikan Master Zen Tan Xiang  ;D

Ssst, Hati-hati jangan sampai dibaca sama tetangga nanti pembakaran patung Buddha bisa makin marak dengan alasan Kebuddhaan ada di kesadaran bukan di patung.
Bisa dijadikan modus baru oleh para pendekar.

78
Kafe Jongkok / Re: Tebak2an Gbr
« on: 11 April 2014, 11:27:00 AM »
Bekas potongan kain atau spon (yang dekil)?

Kalau masih salah, boleh pake bantuan 50 : 50 ?

79
Buddhisme untuk Pemula / Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« on: 11 April 2014, 11:21:15 AM »
Mau tanya nih.
Apakah terdapat unsur lain dalam konteks "diri" menurut Buddhisme?
Maksudnya selain unsur yang terkandung dalam pancakhanda : fisik dan batin (perasaan, persepsi, bentuk-bentuk pikiran, dan kesadaran) apakah terdapat unsur lainnya dalam "diri"?
Sati termasuk bagian batin yang mana?

Anumodana.

80
Kafe Jongkok / Re: Tebak2an Gbr
« on: 10 April 2014, 05:19:43 PM »
Coba lagi akh.
Mata kampak yang uda karatan?
Benar gak Om?

Boleh kasih bocoran dikit gak?
Misalnya bagian dari organ manusia, makanan, ato apa gitu?
(Ngerayu demi GRP, ;p )

Soalnya ini saya uda pake bantuan ask the audience tapi gak dapat jawabannya juga.

;p

81
Kafe Jongkok / Re: Tebak2an Gbr
« on: 10 April 2014, 10:50:04 AM »
Kalo cuman jawab dengan tepat aja tapi gak benar, dapat GRPnya gak?

Bukan kulit jeruk.

Ato kalo jawaban benarnya aja tapi gak tepat,
Gambar benda itu sendiri.
(Uda kehabisan akal mikirin jawabannya bos)

:p

82
Meditasi / Re: Pembahasan "Don't Look Down on the DEFILEMENTS"
« on: 22 March 2014, 06:35:59 PM »
Sejauh ini saya setuju dengan apa yang Anda jelaskan.
Dan saya sangat menghargai usaha Anda.

Mengenai sati yang masih berfungsi ketika tidur saya setuju karena logikanya ketika kita tiba2 terbangun karena kaget dalam mimpi, terdengar suara atau karena sentuhan, saya rasa ini adalah fungsi dari sati yang membuat kita tersadar dari tidur.

83
Meditasi / Re: Pembahasan "Don't Look Down on the DEFILEMENTS"
« on: 22 March 2014, 08:26:18 AM »
Lalu bagaimana caranya agar dapat terjadi hal seperti itu, bagaimana caranya kita dapat tahu bahwa kita sedang bermimpi?

maksud saya apakah ketika tidur sati masih berfungsi atau tidak?

84
Meditasi / Re: Pembahasan "Don't Look Down on the DEFILEMENTS"
« on: 22 March 2014, 05:57:34 AM »
9. Pikiran yang mengawasi, mengamati apa saja yang Anda alami. Ketika Anda sadar Anda sedang mengamati, Anda menyadari adanya pikiran yang sedang mengamati.

10. Anda hanya dapat menyadari pikiran itu dengan adanya kegiatan aktifitas atau perasaan. Ketika Anda sadar sedang berpikir, atau ada kemarahan, perasaan kecewa, keinginan dan sebagainya, anda menyadari pikiran itu. Anda harus mengenalinya sebagai pikiran yang sedang merasakan hal-hal tersebut.

11. Ketika Anda bercampur dengan pikiran yang sedang mengamati itu, pencerahan tidak dapat muncul. Belajarlah untuk mengamati secara objektif, hanya dengan perhatian murni.

3 poin ini maksudnya apakah masih ada "sati' lagi yang mengamati sati?
bukankah yang mengamati atau menyadari itu adalah fungsi sati?
atau berbeda ya antara fungsi mengamati vs fungsi menyadari?

kalau tidak salah ada istilah "sampajanna" ya?
apakah ini yang dimaksud dalam ketiga poin di atas?

Penjelasan sebelumnya kan dikatakan bahwa kita harus menyadari semua keadaan batin kita dengan menggunakan sati (perhatian penuh) tapi pada penjelasan tiga poin di atas seolah-olah ada perbedaan penjelasan, sepertinya ada "sati" lagi yang bisa menyadari proses menyadari bentukan pikiran dan fungsi indera?
apa saya salah menangkap artinya?

Tapi kalau dicoba/diperhatikan prosesnya, sepertinya memang berlaku demikian, proses pengamatan/perhatian ini masih "ada" yang bisa menyadarinya?
benarkah demikian, apa saya salah ya?
:o

85
Meditasi / Re: Pembahasan "Don't Look Down on the DEFILEMENTS"
« on: 22 March 2014, 05:42:59 AM »
sebenarnya bila melihat jaman kini seharusnya sati lebih mudah di pahami, kenapa soalnya banyak terdapat pada mata pelajaran yang ada di sekolah seperti siklus air (atau lebih tepatnya fonemena hujan), matematika, sains, bahkan sering terdapat pada test iq, kenapa karena semua pengetahuan yang ada adalah hasil dari pengamatan yang di catat dan di uji kebenaran nya (secara ilmiah [pengetahuan ilmiah), pengamatan disini ada dalil [pythagoras, dll], percobaan, dsb).

Tapi banyak dari kita lupa asalnya darimana, prosesnya seperti apa, bagaimana sejarahnya pengetahuan tersebut ada muncul dan kemudian berkembang; kebanyakan dari kita hanya melakukan hafalan nya saja, hafal rumusnya dll terlalu sibuk menghafal dan mengerjakan PR dan mempersiapkan diri untuk test/ulangan.

Tapi kenyataannya justru tidak demikian adanya kan. buktinya yang mencapai kesadaran atau kesucian dari metode sati justru lebih banyak di jaman dahulu. mungkin justru karena sekarang terlalu banyak yang perlu atau ingin diketahui?
kalau hidupnya makin simple seharusnya metode sati lebih mudah dikembangkan karena kita bisa lebih fokus, pikiran tidak terlalu bercabang.

sebenarnya dari metode sati ini saya juga mendapati, pikiran jadi lebih pinter menyaring (memikirkan yang perlu dan membuang yang tidak penting).
tapi karena penting tidaknya suatu pemikiran juga masih bersifat relatif tentunya lama-lama yang tersisa hanyalah fokus yang lebih utama bagi seorang praktisi yaitu metode sati itu sendiri yang berlaku lebih luas, menjadi tidak membedakan yang penting dan tidak penting atau membedakan secara sadar.
yang penting bukan pemikirannya tapi dapat menyadari setiap pemikiran itu lebih utama.

86
Meditasi / Re: Pembahasan "Don't Look Down on the DEFILEMENTS"
« on: 21 March 2014, 07:20:30 PM »
Seperti di jelaskan di atas melihat sesuatu sebagaimana ada nya hingga kita bisa dibilang berkondisi netral (ini mungkin ke arah upheka (tidak terguncang)), kadang kita ikut tertawa, menangis banyak perasan muncul kita seperti melihat lampu disko, yang senang berwarna kuning, yang sedih putih dll, dan diantara ada yang mendekat dan seolah mendominasi kemudian pergi menjauh di ganti warna warna lain terus menerus seperti itu wa pikir seperti itu (susah juga ya menjelaskan nya).

Hmm sepertinya lebih susah lagi memahaminya. Tapi thanks berat sudah berusaha Pak.
mudah2an nanti bisa saya pahami kalau sudah saatnya.
 ^:)^ ^:)^ ^:)^

87
Meditasi / Re: Pembahasan "Don't Look Down on the DEFILEMENTS"
« on: 19 March 2014, 02:08:30 PM »
Metode perhatian penuh ini saya rasa sangat bermanfaat dan dapat diterapkan selama kita memiliki sati.
Termasuk jika kondisi batin lagi suntuk atau jenuh, sati ini segera mengambil alih dan rasa jenuh segera lenyap.
Sungguh metode yang ampuh.
Walaupun bukan metode yang instan dalam merealisasi pandangan terang tapi setidaknya bisa berfungsi "memotong" kegelisahan atau kilesa lainnya  seperti kutipan Kak Ariyakumara bahwa ‘ada perasaan’ muncul dalam dirinya hanya sejauh yang diperlukan bagi pengetahuan dan perhatian.

Sungguh luar biasa.
Terima kasih teman-teman.

88
Meditasi / Re: Pembahasan "Don't Look Down on the DEFILEMENTS"
« on: 19 March 2014, 11:28:36 AM »
Mengenai objek yang timbul.
Sepertinya objek yang timbul pada bagian indera dan pikiran bisa berbeda ketika disadari oleh sati.

Misalnya objek suara yang timbul dan disadari oleh sati, ini seolah sati terpisah dari objek suara?
Ketika kita mendengarkan suara atau melihat benda, seolah kesadaran/sati kitaeksis bersamaan dengan proses melihat atau mendengar.

Sedangkan jika yang timbul adalah objek pikiran (ingatan, bentukan pikiran), ketika sati menyadarinya, objek pikiran/ingatan tersebut seolah langsung lenyap?
Ketika ingatan timbul, kita tidak menyadarinya, tapi begitu kita menyadarinya, ingatan tersebut langsung lenyap, diganti oleh kesadaran/sati, kita hanya bisa memikirkan ulang apa yang sedang terjadi/pikirkan tadi (sebelum sati timbul).

Apakah benar begitu atau hanya perasaan saya saja?
Maksudnya ketika saya merasa sati timbul sekaligus bisa melihat objek benda itu adalah tidak benar? Misalnya ketika saya mengetikan huruf di layar, saya menyadari sedang mengetik dan melihat tulisan, apakah pada moment saya melihat tulisan itu maka sati menyatu dengan proses melihat itu sendiri atau terpisah sebenarnya bagaimana?

Thanks.

89
Meditasi / Re: Pembahasan "Don't Look Down on the DEFILEMENTS"
« on: 19 March 2014, 11:12:51 AM »
sepengetahuan ku hal ini bisa terjadi saat kita mimpi kita tahu saat itu kita sedang bermimpi, saat ini kita sedang tidur dan sedang bermimpi seperti melihat televisi kita sedang melihat televisi seperti itu.

Lalu bagaimana caranya agar dapat terjadi hal seperti itu, bagaimana caranya kita dapat tahu bahwa kita sedang bermimpi?

90
Diskusi Umum / Re: Tentang Membunuh
« on: 19 March 2014, 11:08:51 AM »
Sy rasa asalkan terpenuhi kelima poin tersebut, maka sudah pasti dikategorikan pembunuhan.

Pages: 1 2 3 4 5 [6] 7 8 9 10 11 12 13