//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Abhidhamma & vipassana  (Read 199672 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #60 on: 31 July 2008, 04:53:48 PM »
 :jempol: Ryu :jempol:

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #61 on: 31 July 2008, 04:54:55 PM »
Bu Lily,
setahu saya, dan menurut pengalaman saya, semakin jauh kita bervipassana, maka kita akan semakin banyak melihat munculnya gerak batin yang sangat halus sekali, termasuk proses metamorfosis si "aku" yg sedemikian licik.

Saya sendiri menyadari dalam menulis semua yg diatas, akusala citta banyak bermunculan, akan tetapi tidak saya tolak, karena saya tahu tujuan saya adalah untuk mengaggetkan kalian dengan hal yang kontroversial. Semata-mata untuk kebaikan kalian. Saya sadar sepenuhnya bahwa dengan kelakuan saya akan mendapat stigma aneh, kasar, pemarah, sesat, egois, dsb. Tapi biarlah.
Walaupun demikian, senyatanya dibelakang sini, saya sedari tadi bercanda dengan salah seorang netter mentertawakan semua ini. Tapi kalau gara-gara penilaian anda thd saya yg buruk kemudian mengabaikan inti pesan yang ingin saya sampaikan melalui semua "kegilaan" ini, sungguhlah amat disayangkan.

Saran saya kepada bu Lily, cobalah belajar vipassana lebih baik dan lepaskan teori.

Salam,
Suchamda

Bro Suchamda yang baik....

Anumodana atas sarannya... _/\_

Memang belajar Vipassana harus lepaskan teori.... tapi menurut saya.. belajar dan praktek Abhidhamma adalah Vipassana dalam kehidupan sehari hari...dan kalo suatu saat saya belajar Vipassana Formal...saya tidak akan kaget. Soalnya dengan belajar Abhidhamma... saya bisa tahu gejala-gejala  citta dan cetasika yang muncul setiap saat itu di dalam kehidupan sehari-hari dan dengan mengerti itu semua...maka kebijaksanaan saya akan bertambah sehingga perbuatan2 buruk bisa berkurang.

Semoga perbuatan baik Bro Suchamda ini bisa mengkondisikan perbuatan-perbuatan baiknya yang lampau ikut berbuah.... sadhu3x...

_/\_ :lotus:
« Last Edit: 31 July 2008, 05:01:04 PM by Lily W »
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #62 on: 31 July 2008, 04:56:15 PM »
Dhammatha Vagga

XIX. ORANG ADIL

1. Seseorang yang mengadili suatu kasus dengan gegabah [prasangka sepihak] tidaklah dapat dikatakan sebagai orang adil. Orang bijak menyidik secara sakmana baik yang benar maupun yang salah.

2. Orang yang mengadili suatu kasus dengan takgegabah, adil, dan memegang hukum sebagai patokan; ia yang bijak ini patut digelari sebagai orang adil.

3. Bukanlah karena banyak berbicara seseorang dianggap sebagai orang bijak. Orang yang tentram, tanpa rasa benci dan takut itulah yang dapat disebut sebagai orang bijak.

4. Bukanlah karena banyak berbicara seseorang dianggap sebagai pakar Dhamma. Orang yang walaupun belajar sedikit tetapi batinnya melihat Dhamma dan tidak melalaikannya itulah yang [lebih] patut disebut sebagai pakar Dhamma.

5. Bukanlah karena rambutnya beruban seseorang disebut sebagai Sesepuh (Thera). Orang yang hanya tua usianya itu disebut sebagai tua renta yang melompong [tanpa arti].

6. Barangsiapa menembus kebenaran dan mencapai Dhamma [adiduniawi], tidak bersifat kejam, berpenguasaan diri, terkendali; orang arif yang terbebas dari noda batin inilah yang patut disebut Sesepuh.

7. Bukanlah karena fasih berbicara dan berparas cemerlang seseorang dapat menjadi orang baik apabila masih memiliki keirihatian, kekikiran dan keculasan.

8. Barangsiapa dapat mencabut prilaku buruk semacam itu hingga ke akar-akarnya; orang arif yang terbebas dari noda batin inilah yang layak disebut orang baik.

9. Meskipun berkepala gundul, seseorang yang tak bersusila dan suka berdusta tidaklah dapat disebut sebagai pertapa. Bagaimana mungkin orang yang penuh keirihatian dan keserakahan itu menjadi pertapa?

10. Barangsiapa dapat menghentikan segala kejahatan, besar atau kecil, ia patut disebut pertapa karena telah mengalahkan segala kejahatan.

11. Bukan hanya karena meminta-minta makanan dari orang lain, seseorang disebut sebagai bhikkhu. Apabila masih berprilaku seperti perumah-tangga, ia tidaklah pantas disebut sebagai bhikkhu.

12. Siapa pun dalam agama ini, yang telah menanggalkan kebajikan maupun kejahatan, menempuh kehidupan suci, yang dengan pengetahuan menembus hakikat dunia [khandha] ini; dialah yang disebut sebagai bhikkhu.

13. Bukanlah karena berdiam diri, orang dungu yang taktahu apa pun dianggap sebagai orang suci. Orang bijak yang bagaikan memegang neraca dapat menimbang serta memilih hal-hal yang baik, dan menanggalkan yang buruk itulah yang disebut orang suci. Selain itu, ia yang memahami hakikat kedua dunia [khandha] juga disebut orang suci.

14. Bukanlah karena berdiam diri, orang dungu yang taktahu apa pun dianggap sebagai orang suci. Orang bijak yang bagaikan memegang neraca dapat menimbang serta memilih hal-hal yang baik, dan menanggalkan yang buruk itulah yang disebut orang suci. Selain itu, ia yang memahami hakikat kedua dunia juga disebut orang suci.

15. Apabila masih menganiaya makhluk lain, seseorang tidak disebut sebagai orang suci. Karena tidak lagi menganiaya segala jenis makhluk lain, seseorang disebut sebagai orang suci.

16. Duhai para bhikkhu, apabila belum terbebas dari noda batin, janganlah Engkau merasa puas [dan berpangku-tangan] hanya karena telah melaksanakan sila dan nadar, banyak belajar, mencapai pemusatan, bertinggal di tempat sunyi.atau hanya karena berpikir "Saya telah merasakan kebahagiaan penglepasan yang tidak dinikmati orang awan"

17. Duhai para bhikkhu, apabila belum terbebas dari noda batin, janganlah Engkau merasa puas [dan berpangku-tangan] hanya karena telah melaksanakan sila dan nadar, banyak belajar, mencapai pemusatan, bertinggal di tempat sunyi.atau hanya karena berpikir "Saya telah merasakan kebahagiaan penglepasan yang tidak dinikmati orang awan"
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #63 on: 31 July 2008, 04:58:37 PM »
Ryu, promosi lagi  :hammer:


Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #64 on: 31 July 2008, 05:00:22 PM »
Kakakakak, tadinya mo ngambil di alkitab, cuma takut di BANN ama Tuhan :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #65 on: 31 July 2008, 05:01:18 PM »
Quote
Walaupun itu hanya tugas dan misi...tapi akusala citta yang muncul sudah banyak sekali dan itu akan terus berproses....
Quote
Berdiskusi, bukan sekedar terjebak melecehkan / menilai orang egonya besar atau kecil. Itu tiada manfaatnya.



Quote
Disinilah perbedaannya vipassana anda dan vipassana Pak Hudoyo !
Anda masih memakai usaha.
Dan juga pakai teori2, baik vs buruk.

Ini saya kurang mengerti. Kedua kalimat pertama sama2 mengemukakan opini mengenai manfaat(kusala)/tidak(akusala). Tapi kenapa bisa jadi pendapat yang satu berdasarkan vipassananya, dinilai tidak pakai teori, sedangkan pendapat lain, berdasarkan vipassananya yang lain, dinilai pakai teori?

Ada yang bisa jelaskan?

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #66 on: 31 July 2008, 05:08:49 PM »
Kalo ada disini yang gak melekat, potong tuh kuping si Pus kakakakak :))

Setuju!
Saya egonya paling besooarrr :))

Btw, tugas dan misi saya disini rasanya cukup sampai disini saja, yaitu cuman ingin menggoncang kemapanan dan kebekuan. Mudah2an kalian merefleksi kembali apa yg muncul dari dialog ini.
Saya yakin kalau anda simak kembali, pasti ada manfaatnya.

Walaupun itu hanya tugas dan misi...tapi akusala citta yang muncul sudah banyak sekali dan itu akan terus berproses....

Anumodana... _/\_

_/\_ :lotus:


Disinilah perbedaannya vipassana anda dan vipassana Pak Hudoyo !
Anda masih memakai usaha.
Dan juga pakai teori2, baik vs buruk.

Cinta Laura mau naik ojek...jalanan becek....tidak ada ojek.... :)) :)) :))

Singkong + Ragi = .... dech :))

_/\_ :lotus:
« Last Edit: 31 July 2008, 05:11:07 PM by Lily W »
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #67 on: 31 July 2008, 05:15:14 PM »
ada kok anak TK yang disuruh lompat ke universitas contohnya xxxxxxx(ge sensor sendiri namanya).....alhasil keblinger soal Dhamma dan cuman bisa berkoak koak untuk diam tapi ga bisa diam. salah siapa?

at least kan "terlihat" seakan2 diam...
ibarat anak tk pake toga biarpun dia sbenarnya ga ngerti toga ini buat apaan..

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #68 on: 31 July 2008, 05:19:23 PM »
ada kok anak TK yang disuruh lompat ke universitas contohnya xxxxxxx(ge sensor sendiri namanya).....alhasil keblinger soal Dhamma dan cuman bisa berkoak koak untuk diam tapi ga bisa diam. salah siapa?

at least kan "terlihat" seakan2 diam...
ibarat anak tk pake toga biarpun dia sbenarnya ga ngerti toga ini buat apaan..
Jadi penasaran siapa yah yang anak TK tuh :)) :)) :)) :)) :)) :)) :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #69 on: 31 July 2008, 05:21:09 PM »
jadi inget dulu pernah chat bareng yg laen di SB...
semua sebenarnya menunjuk ke bulan, ada yg pake jari, pen, tongkat, dll...
sayangnya ada yang matanya udah ketutup sama alat penunjukknya, jadi semua alat penunjuk yang laen di anggap ga menunjuk ke bulan...

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #70 on: 31 July 2008, 06:37:34 PM »
Sekarang, marilah saya ajak kalian untuk melihat sebuah tulisan pendek dari seorang muslim... yang sama sekali tidak pernah belajar Buddhism, apalagi Abhidhamma.
Dia hanya mengikuti retret MMD selama 3 hari saja.

Lihatlah bagaimana dia begitu sadar akan lika-liku pikirannya sendiri.
Dan semua itu dilihat dengan apa adanya.
Dengan batin yang indah.
Tanpa ada kesan meng-superimpose-kan (memaksakan) suatu teori apapun.

Lihatlah bagaimana begitu adanya kejernihan (clarity) dan juga kebijaksanaan yang alami.
Dari situ saja sudah bisa kita rasakan ada suatu aroma pembebasan yg dia alami.

Quote
aku ingin begini..
aku ingin begitu..
ingin ini ingin itu banyak sekali..
semua semua semua dapat dilakukan.. dapat dilakukan dengan "kantong ajaib"
aku ingin terbang bebas di angkasa.... WHOOO BALING-BALING BAMBU!!!!!
la.. la.. laaa....
aku sayang sekali... doraemon..
la.. la.. laaa...
aku sayang sekali... doraemon..
-----------------------------------
masih ada yang ingat, film diatas? judulnya doraemon! yang ditulis diatas itu lirik lagu dari film doraemon versi Indonesia
-anak-anak banyak yang suka film ini.. saya pun sangat menyukai kisah dari doraemon!
-kenapa saya menyukai film doraemon? karena film tersebut mencerminkan kehidupan manusia pada saat ini..
-setiap orang selalu menginginkan memiliki doraemon.. apakah itu dalam bentuk uang.. dalam bentuk Tuhan.. dalam bentuk dukun.. dalam bentuk guru.. bahkan dalam bentuk usaha dan kerja keras!
-selama ini banyak diantara, kita selalu seperti nobita.. yang rela, untuk memohon, merayu, memelas dengan segala cara demi keinginannya pada doraemon!
-keinginannya berbeda.. tapi caranya selalu sama.. dulu.. waktu kecil.. ingin memiliki mainan.. sekarang ingin memiliki uang..
-dulu.. masih ingin keren-kerenan didepan orang.. sekarang menginginkan "kebenaran sejati"..
-masih menjadi budak dari keinginan.. masih menjadi nobita.. walaupun sekarang yang di inginkan adalah kedamaian.. ketenangan bathin.. kesempurnaan sejati.. mokhsa.. surga.. dll.. dll.. dll...
-keinginan.. apapun itu.. semulia apapun itu.. masih merupakan keinginan..
-----------------------------------------
-hal ini penting.. karena judul thread ini dapat menipu..judul "hidup dan kehidupan.." dianggap dapat memuaskan keinginan anda untuk lebih hidup atau setidaknya.. memberi harapan bahwa anda bisa lebih hidup..!
-saya tidak ingin thread ini justru menimbulkan keinginan baru yaitu INGIN HIDUP SEHIDUP-HIDUPNYA... atau INGIN MERASAKAN HIDUP YANG SEBENARNYA!
-keinginan seperti diatas itu palsu.. bagaimana mungkin anda dapat lebih hidup? toch sekarang anda sudah hidup!!!
-sadari kehidupan.. sadari anda hidup sekarang!.. beradalah pada kekinian.. dan berada pada kekinian tidak membutuhkan keinginan apapun... tinggal lakukan.. sama seperti anda membuka mata di pagi hari ketika bangun tidur!
--------------------------------------------
-"lalu apakah saya harus hidup tanpa keinginan?"
-lah.. hehehe.. yang menyuruh anda hidup tanpa keinginan itu siapa?
-saya cuma bilang.. banyak orang yang hidupnya menjadi budak dari keinginan.. banyak orang yang menghabiskan hidupnya hanya untuk memuaskan keinginan...
-saya tidak pernah menyuruh orang untuk menghilangkan keinginannnya atau hidup tanpa keinginan..
-sadari keinginan-keinginan yang ada di dalam diri anda.. hanya itu yang ingin saya sampaikan..
-terimalah.. sadari.. bahwa selama ini diri ini begitu dikendalikan oleh keinginan.. saksikan diri anda menjadi budak dari keinginan.. terimalah..
-tidak ada yang salah dengan menjadi budak tidak ada yang salah pada diri anda.. cukup saksikan.. sadari..
-dan suatu hari nanti, nobita.. akan menjadi dewasa.. dan tidak lagi mencari doraemon!


madman,

http:///showpost.php?p=34581286&postcount=10

Silakan anda simak diskusi2 dia selanjutnya di forum itu.

Perhatikan bagaimana dia selalu menanggapi pendapat orang lain dengan suatu sikap batin yang indah.
Tidak ada ejekan, sindiran, imposing (menyiratkan sesuatu utk menyindir scr tak langsung), mentertawakan.
Coba bandingkan dengan respon2 teman2 kita disini yg katanya mengerti teori dharma!
« Last Edit: 31 July 2008, 06:51:27 PM by Suchamda »
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #71 on: 31 July 2008, 06:57:07 PM »
Kalo ada disini yang gak melekat, potong tuh kuping si Pus kakakakak :))

Setuju!
Saya egonya paling besooarrr :))

Btw, tugas dan misi saya disini rasanya cukup sampai disini saja, yaitu cuman ingin menggoncang kemapanan dan kebekuan. Mudah2an kalian merefleksi kembali apa yg muncul dari dialog ini.
Saya yakin kalau anda simak kembali, pasti ada manfaatnya.

Walaupun itu hanya tugas dan misi...tapi akusala citta yang muncul sudah banyak sekali dan itu akan terus berproses....

Anumodana... _/\_

_/\_ :lotus:


Disinilah perbedaannya vipassana anda dan vipassana Pak Hudoyo !
Anda masih memakai usaha.
Dan juga pakai teori2, baik vs buruk.

Cinta Laura mau naik ojek...jalanan becek....tidak ada ojek.... :)) :)) :))

Singkong + Ragi = .... dech :))

_/\_ :lotus:

Apa maksudnya?
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #72 on: 31 July 2008, 07:01:55 PM »

Perhatikan bagaimana dia selalu menanggapi pendapat orang lain dengan suatu sikap batin yang indah.
Tidak ada ejekan, sindiran, imposing (menyiratkan sesuatu utk menyindir scr tak langsung), mentertawakan.
Coba bandingkan dengan respon2 teman2 kita disini yg katanya mengerti teori dharma!

rasanya ga perlu sampai ada yang merasa diejek, disindir, ataupun ditertawakan...
bagi seseorang yang sudah "tanpa aku", sudah tidak ada lagi "aku" yang bisa merasa diejek, disindir, ataupun ditertawakan..
gw sendiri ??? masih penuh "aku" :P

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #73 on: 31 July 2008, 08:12:23 PM »
Quote
Dalam hal ini, Abhidhamma hanyalah "ayam"-nya (netral). Sikap seseoranglah yang membuat abhidhamma (ayam) itu bermanfaat (memungut telor) ataupun tidak bermanfaat (memungut kotoran). Jadi, belajar Abhidhamma belum tentu seperti "memungut kotoran ayam", tergantung dari cara belajarnya.
Abhidhamma itu "netral?",bagaimana suatu tataran konsep itu menjadi "netral?"
Apa arti dari "netral" yang anda tuliskan?:)

Quote
Kalo bicara "kotoran ayam", sebetulnya semua jenis pengetahuan juga bisa menjadi "telur" atau "kotoran". Kadang ada baiknya juga seseorang memungutnya supaya bisa melihat kenyataan apakah itu "telur" ataupun "kotoran", bukan mengikuti pendapat orang lain bahwa itu adalah "telur" ataupun "kotoran".
"Semua jenis pengetahuan?"
Persingkat dulu ,apa itu "telur" dan apa itu "kotoran" bagi anda?

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #74 on: 31 July 2008, 08:14:29 PM »

Perhatikan bagaimana dia selalu menanggapi pendapat orang lain dengan suatu sikap batin yang indah.
Tidak ada ejekan, sindiran, imposing (menyiratkan sesuatu utk menyindir scr tak langsung), mentertawakan.
Coba bandingkan dengan respon2 teman2 kita disini yg katanya mengerti teori dharma!

rasanya ga perlu sampai ada yang merasa diejek, disindir, ataupun ditertawakan...
bagi seseorang yang sudah "tanpa aku", sudah tidak ada lagi "aku" yang bisa merasa diejek, disindir, ataupun ditertawakan..
gw sendiri ??? masih penuh "aku" :P

Saya tidak tahu apakah pernyataan anda tersebut ditujukan ke saya.
Bila pun tidak, ijinkan saya menjawab demi mendidik para netter disini akan suatu hal.

Terus terang saja, saya yg masih intact egonya dan justru saat ini saya berusaha untuk menjadi orang dengan ego yg sehat dan kuat (berdasarkan definisi psikologis). Saya tidak ingin , orang2 mengira yang bukan-bukan. Demikian juga saya rasa semua netter disini masih memiliki ego.
Persoalan hilangnya ego per definisi buddhist, saya tidak berminat sama sekali untuk merekayasanya. Karena dalam praktek yg saya jalankan, ego tidak untuk ditekan atau dikecilkan, namun diamati saja.
Dengan demikian, seharusnya pernyataan "untuk tidak merasa tersindir" rasanya tidak relevan untuk dikemukakan, karena tidak ada orang yg demikian disini.

Disisi lain, anda menyatakan masih penuh "aku". Berarti anda, logikanya juga bisa tersindir atau terejek. Tetapi secara tersirat dalam kata-kata anda itu mengandung sindiran.

Saran saya, kalau anda tidak mau tersindir, ya jangan menyindir orang lain.
Dan karena semua netter disini masih orang normal yg bisa tersindir, lalu buat apa main sindir-sindiran?
Apakah kalian merasa 'terganggu' bila ada orang lain yang menceritakan sesuatu dari sudut pengalaman meditasinya? Apakah itu serta merta dianggap sebagai sebuah kesombongan/ keakuan?
Coba cermati reaksi yg terprogram secara kultural ini  (tapi negatif) dalam batin masing-masing.
Saya rasa, dalam agama2 lain, seseorang bersaksi akan kemajuan rohaniahnya justru akan ditanggapi secara antusias dan sportif. Setidak2nya, teman2nya akan berusaha menggali 'rahasia kesuksesan' ybs.

Ini memang bukan dharma yg tinggi-tinggi, apalagi Abhidhamma, tetapi merupakan norma etika umum dalam masyarakat yang seharusnya sudah seyogyanya kita lakukan sebagai manusia dewasa.
« Last Edit: 31 July 2008, 08:24:42 PM by Suchamda »
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho