[at]bond
Selama ini saya pikir samatha lah yg bisa menembus pencerahan...
Kenapa sang Buddha tetap membabarkan tentang samatha jika dia mencapai pembebasan melalui vipassana bhavana?
"Sang Buddha dari Jhana ke-8 atau ke-9 beliau turun kembali ke Jhana Pertama, dan dari sana beliau mulai melakukan Vipassana Bhavana lalu mencapai Nibbana."
Apakah samatha itu adalah cara mendapatkan kekuatan2?
Apakah SB menganjurkan muridnya mengambil jalan samatha dulu kemudian balik ke vipasana?
Kenapa banyak yg mengambil jalur samatha(bahkan menurut saya kebanyakkan yg diajarkan samatha(maaf jika salah)kecuali yg diajarkan oleh pak hudoyo) sedangkan SB sendiri mendapatkan pencerahan melalui vipasana?
Bukankah Samatha lebih "membingungkan" dan bisa membuat org terkagum,terkesan dengan apa yg "diperolehnya" sehingga lupa tujuan "sebenarnya"?
Salam,
Riky
Riky,
Di dalam Yuganaddha-sutta, YM Ananda menjelaskan bahwa kearahatan bisa dicapai melalui salah satu dari 4 jalan:
(1) samatha dulu, lalu dilanjutkan dengan vipassana > muncul Sang Jalan > dikembangkan > nibbana;
(2) vipassana dulu, lalu dilanjutkan dengan samatha > muncul Sang Jalan > dikembangkan > nibbana;
(3) melakukan samatha dan vipassana bergandengan > muncul Sang Jalan > dikembangkan > nibbana;
(4) seorang bhikkhu mengendalikan batinnya yang gelisah karena berbagai hal - pada suatu titik, batinnya mereda, mantap, menyatu dan memusat > muncul Sang Jalan > dikembangkan > nibbana.
Riky, perhatikan ... jalan #1, #2, dan #3 terdiri dari
'samatha' dan 'vipassana' dalam berbagai kombinasi.
Tapi jalan #4
tidak menyebut-nyebut 'samatha' maupun 'vipassana' sama sekali ... dengan kata lain,
ada jalan lain di luar 'samatha' dan 'vipassana'.
Nah, apakah jalan #4 itu? ... Temukan sendiri dalam meditasimu ... jangan hiraukan masalah 'samatha' vs 'vipassana' yang sering diperdebatkan orang.
Bagi saya pribadi, jalan #4 itu adalah
kesadaran pasif tanpa usaha (viriya) dan tanpa konsentrasi, yang diajarkan oleh Sang Buddha dalam
Bahiya-sutta &
Malunkyaputta-sutta.
Salam,
hudoyo