btw tujuan pooling begini buat apa ?Buat survey pendapat umat Buddha terhadap sains & Buddhisme itu sendiri, rata-rata bagaimana pendapatnya gitu.
permisi suhu-suhuPoin yang sangat baik, sebetulnya. Tapi sesuai perjanjian di sininya tidak boleh debat, benar-benar bebas berpendapat apapun, tetap saya tampung.
coba berikan kutipan sutta yang benar-benar gamblang melampaui sains di jaman buddha... bukan cocoklogi apalagi pembeneran seperti propaganda agama tetangga.
contohnya Sang Buddha menjelaskan adanya listrik, intelenjensi buatan, peklasifikasian mahluk hidup (taksonomy), ilmu astrologi modern (gravitasi, cahaya, dll), dan lain-lain...
susah kalau kita menghubungkan agama dengan sains.
IMHO satu mata kuliah sains saja, buku text booknya bisa beratus-ratus halaman...
tidak lah bisa kitab suci yang ribuan tahun lalu bisa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.
lagian yang saya pelajari....Sang Buddha hanya mengajarkan dukkha dan cara melenyapkan Dukkha
itulah intinya menurut saya
saya PERCAYA Sang Buddha tau masa depan dunia (termasuk sainsnya). dan dia sendiri beberapa kali mengeluarkan ramalan-ramalan masa depan contohnya masa depan Dhamma.
tapi Sang Buddha tidak mengajarkan sains, karena toh semakin canggih sains apakah manusia hidupnya lebih bahagia? apakah dukkha semakin lenyap? saya rasa tidak demikian.
tidak perlu "kitab saya pasti benar karena bisa menebak sains masa depan..", seperti pembenaran di Tetangga.
seperti contoh kasus masalah kecepatan cahaya beberapa saat lalu. Einstein mengatakan tidak ada yang bisa melebihi kecepatan cahaya. dengan sigap agama tersebut mengutip-ngutip kitab suci mereka. yang dikutip sungguh out of context, tapi tetap karena mentalnya percaya buta semua mengamini.
dan tiba-tiba ada penelitian CERN yang mengatakan mereka telah menemukan cara melewati kecepatan cahaya. Eh, adalagi kutipannya yang membenarkan penemuan sains mutakhir itu.
lalu keluar lagi berita, kalau ternyata CERN mengklarifikasi bahwa penelitian mereka sebelumnya (melebihi kecepatan cahaya) tidaklah akurat. hahaha.
ini pendapat pribadi seorang pemula
maaf bila ada salah-salah kata
Salam Metta
Allthingmustpass
nanya dong,refrensi "sesuai" disini cuma boleh dari tipittaka doang atau boleh dr kitab yg diambil dari alam naga?;DMo yang diambil dari mana aja ga apa kok, mo "Buddhisme" yang versi apa juga ga apa, kasih komentarnya aja supaya jelas.
Pernah dengar Social Psychology?Walaupun tidak saling terlepaskan, bukannya Buddhism lebih ke arah internal ketimbang eksternal (sosial) yah?
Buddhism tidak membahas detil teori psikologi, jadi sulit dibanding-bandingkan. Tapi dalam ruang lingkup sains, Buddhism lebih condong ke Psikologi.
Kalau dari spoiler di atas, orang yang mengembangkan perhatian, secara tidak langsung belajar juga Social Psychology. Saya rasa begitu..
non-buddhist bole vote n komen juga nda? :PBoleh aja, kalau bisa beri komentar juga sedikit kenapa vote begitu.
Boleh aja, kalau bisa beri komentar juga sedikit kenapa vote begitu.oke trims.
Dalam SAINS tiap pembuktian membutuhkan laboratorium, alat peraga, bahan, dan praktek pembuktian.
Dalam Buddhism laboratorium nya bisa hutan, bisa vihara, bisa kamar, pokoknya ruang yang tenang utk meditasi.
Alat peraganya adalah diri kita sendiri melakukan meditasi.
Bahan nya adalah pikiran kita.
Pembuktian nya setelah kita melatih diri dan menyelesaikan latihan hingga mencapai arahat maka semua kekotoran bathin kita lenyap, alam yg 31 itu akan otomatis terlihat, memiliki abhinna, membuka semua rahasia masa lalu kita jutaan kelahiran lampau, dll.
Yang pasti Buddhism itu harus PRAKTEK ga bisa hny teori doank....(cpdd)
jadi sy pilih sesuai karena spt sains, Buddhism perlu pembuktian bukan keyakinan dogmatis.