Kebenaran sejati dan tidak sejati, banyak bedanya, namun, orang biasa tidak bisa membedakannya;
orang yang sedang melekat, apapun yang Anda katakan, ia juga tidak bisa terima.
Di sini ada satu lagi yang tidak bisa Anda bedakan, sebenarnya, apa melatih diri yang sesungguhnya itu? Tidak boleh melekat,
namun sesuai dengan bhavana kebenaran sejati, ini baru disebut Dharma sejati;
jika melekat, maka akan menjadi Dharma sesat. "Sesat", justru karena Anda melekat, baru akan menjadi sesat,
yang namanya masuk ke jalan Mara, itulah maksudnya.
Buddha dan Mara hanya terpisahkan oleh satu garis tipis saja, terpisahkan oleh seruas garis, satu menjadi Buddha, satu lagi menjadi Mara. Mengapa menjadi Mara? Karena Mara adalah kemelekatan. Yang menjadi Buddha adalah bebas leluasa, tidak melekat; yang menjadi Mara, justru melekat.
anda betul sekali :
ajaran Buddha yang asli dan tidak asli, banyak bedanya, namun, orang biasa tidak bisa membedakannya;
orang yang sedang tersesat, apapun yang Anda katakan, ia juga tidak bisa terima.
Di sini ada satu lagi yang tidak bisa Anda bedakan, sebenarnya, apa ajaran Buddha yang sesungguhnya itu? Tidak boleh menyesatkan,
namun sesuai dengan bhavana kebenaran sejati, ini baru disebut Dharma sejati;
jika ajaran Buddha di simpangkan, maka akan menjadi Dharma sesat. "Sesat", justru karena ajarannya tersesat, baru akan menjadi sesat,
yang namanya masuk ke jalan Mara, itulah maksudnya.
Buddha dan Mara hanya terpisahkan oleh satu garis tipis saja, terpisahkan oleh seruas garis, satu menjadi Buddha, satu lagi menjadi Mara. Mengapa menjadi Mara? Karena Mara adalah kesesatan. Yang menjadi Buddha adalah bebas leluasa, tidak tersesat; yang menjadi Mara, justru tersesat.