Seorang yang tidak mengerti apa-apapun tentang logika sangat ingin sekali mengatakan kalo saya ini tolol tentang logika. sangat tidak ingin mengakui kalo saya memang terampil di bidang ilmu logika. diskusi tidak pernah masuk ke dalam essensinya. kalo sudah membahas logika, bukan logika itu yang dibahas oleh anda semua, tapi kesombongan saya dan usaha menjatuhkan saya dengan berbagai fallacy.
seperti orang yang terus menerus mengatakan kepada saya "kau tak becus berhitung, bodoh dalam hal matematika." dan hal itu terus menerus di ulang di dalam diskusi, tanpa pernah melakukan pengujian secara langsung dengan persoalan-persoalan matematis, untuk membuktikan apakah benar saya tidak bisa berhitung? sebaliknya, ketika saya mengajukan persoalan-persoalan sederhana tentang matematika, tidak satupun yang bisa menjawab dengan benar.
seperti itu pula, tentang logika. semua orang ingin mengatakan "saya tolol" dalam logika, dan dilakukan berulang-ulang, tanpa melalui sebuah evaluasi. dasarnya hanya rasa marah dan ketersinggungan. ketika saya berkali-kali mengajukan pertanyaan-pertanyaan sederhana dalam bidan ilmu logika, tidak satupun yang bisa menjawab.
berikut ini persoalan logika :
Setiap A adalah B
Setiap B adalah C
setiap C adalah D
Setiap C adalah F
bagaimana kesimpulannya?
pertanyaan seperti itu tidak pernah anda yang bisa menjawab. padahal itu pertanyaan tentang pelajaran dasar dalam bidang ilmu logika. dan pertanyaan seperti itu saya ajukan untuk membuktikan bahwa memang anda lebih tau logika dari pada saya. anehnya, bukan dijawab dengan kepala dingin tapi dijawab dengan caci maki, seperti "anda itu tolol" dan lain sebagainya. lalu bagaimana saya bisa mengetahui anda lebih tau persoalan logika dari pada saya, sedangkan anda tidak mau diuji. sedangkan saya, selalu siap untuk diuji, silahkan ajukan persoalan logika kepada saya, bila ada banyak pertanyaan logika tidak bisa saya jawab, barulah saya dapat mengakui bahwa saya masih "tolol" dalam logika.
di forum online ataupun di dunia nyata sama saja. banyak orang yang melecehkan logika saya dan kemampuan-kemampuan supranatural yang saya miliki. bukan sekedar menyatakan tidak percaya, bahkan mereka menertawakan saya seperti menertawakan orang gila. selama bertahun-tahun saya bersabar atas cemoohan mereka.
suatu hari, orang-orang mencemooh saya di depan guru saya. lalu guru saya berkata, "Bagaimana bila seluruh tenaga kalian saya ambil, sehingga kalian tidak memiliki kekuatan sedikitpun untuk berdiri?"
semua orang tertawa serta mencemoohkan kami. mereka berkata, "ha.. ha.. ha.., emanknya kami itu es campur pake bisa disedot segala?"
maka guru saya melambaikan tangannya ke arah orang-orang itu. dan semua terjatuh. lalu guru saya berkata, "maka, beridirilah jika memang kalian lebih mengerti kebenaran dari pada kami."
tidak seorangpun yang sanggup untuk berdiri. mereka bingung, heran dan panik dengan apa yang terjadi pada mereka. sebagian lagi mulutnya komat-kamit membaca doa atau mantra. tapi tetap tidak berhasil berdiri. mereka hanya bisa menggerakan jari, mengedipkan mata, tapi tidak sanggup menggerakan tangan sedikitpun.
sejak saat itu, mereka berhenti mencemooh saya. sebaliknya, banyak orang berbondong-bondong menyatakan diri hendak berguru meditasi. guru saya menyerahkan pendidikan orang-orang ini kepada saya. tapi ternyata hampir semuanya memiliki niat yang salah dalam belajar meditasi. mereka hanya terdorong oleh perasaan serakah, ingin menguasai ilmu-ilmu ksaktian. akibatnya, ketika kekuatan-kekuatan supranatural muncul pada diri mereka, satu persatu mulai merealisasikan kejahatan mereka yang didukung oleh kekuatan-kekuatan supranatural itu.
perndidikan mereka hanya berlangsung sekitar 6 bulan saja, lalu mereka bubar. dan mereka kembali berbalik memusuhi saya, karena saya berusaha menghalang-halangi mereka dalam menyalah gunakan ilmu. skarang mereka memushi saya dengan cara yang berbeda.
saya bersedih dan mengadukan semua persoalan itu kepada guruku. dan ia berkata, "tidak usah bersedih. sudah menjadi hukum alam bahwa manusia itu kebanyakan ingkar. biarkan mereka memusuhi dan memperolok-olok kamu, karena apabila telah sampai pada puncaknya, itu akan membuatmu jadi memiliki "hak" untuk menunjukan kekuatan-kekuatan supranatural. lalu dengan cara itu, batin mu akan jauh lebih berkembang lagi. para pencemooh itu sebenarnya membantu mu untuk semakin baik, sementara mereka tidak membantu diri mereka sendiri untuk menjadi lebih baik. jadi, jangan marah pada mereka. "