maaf sebelumnya klo salah kamar ...
ini trit pertama saya setelah beberapa bulan hanya jadi pengintip di DC, dan baru beberapa hari yg lalu bergabung sebagai member.
tapi kali ini saya mau berbagi pengalaman saya dalam mempelajari buddhist ... thx to DC banyak manfaaat yg saya dapatkan disini.
Saya seorang hindhu, menganut faham / aliran Ciwa Buda. atau dikenal sebagai hindhu dharma, dan saat ini tinggal di kuta ... bali.
dalam perjalanan saya untuk menemukan "TUHAN", ( tuhan disini bukan mengacu pada Siapa, tetapi kepada akhir / tujuan ) satu hal yang paling utama adalah mengenal diri sendiri, karena bagaimana mungkin saya hendak mengenal orang lain, anda atau kalian dan bagaimana mungkin saya bisa mengenal tuhan! jika tidak saya mengenal diri sendiri?!!
Dalam pemahaman saya ( maaf klo dianggap salah/berbeda ) Tuhan bukan sosok personil yg memiliki kedigdayaan adikodrati untuk mengatur setiap makhluk / individu. Trimurti ( brahma, wisnu, siwa ) dan ketiganya adalah satu. ( sekali lagi menurut pemahaman saya ) bukan dewa - dewa atau (betare) melainkan hanya petugas yang saya katakan sebagai hukum semesta alam, yang bertugas berkesinambungan dan berkaitan dalam menciptakan, memelihara dan melebur. dan terus belangsung hingga saat ini bukan hanya alfa dan omega yg awal dan yg akhir dalam pandangan kristiani. ... karena proses dari ketiganya adalah yg tiada berawal dan tiada berakhir Tidak diDalam dan Tidak diluar tetapi meliputi dan menyelubungi segala sesuatunya. dan hakikatnya adalah isi tapi kosong.
konsep ketuhanan hindhu dharma sendiri adalah merealisasi nirvana dengan tercapainya moksha ( terlepasnya belenggu penderitaan ) tidak terlahir kembali. samapi beberapa bulan yg kemarin saya masih rancu, tentang bagaimana mencapai moksha ... tetapi pada saat saya mulai menyadari dan mempraktekkan pancasila budhist dan giat serta aktif melihat ( bukan mendengar ) sutta2 budha, ajaran YANG MULIA SIDDHARTA GOTAMA... entah kenapa moksa bukan lagi hal yg saya anggap ( kemarin2) mustahil untuk digapai...
satu hal lagi dalam melihat sewajarnya adalah kita harus terlebih dahulu menerima segala sesuatunya... saya pakai perumpamaan saja: bumi, tanah ini yg kita pijak, yang setiap hari kita kotori, kencingi, dibakar, dicangkul, dllnya tidak pernah membantah ataupun mengeluh dia hanya menerima segala sesuatunya dengan ketulusan, dan tetap dengan kasihnya dia ( bumi ini, tanah ini ) memberi kehidupan untuk kita semua. tetap mengeluarkan tanaman, untuk kita makan dan semua makhluk yg tinggal diatasnya diberi makan ... . dan sebagai penutup saya mau katakan bahwa saya sangat mencintai kalian semua, sangat mengasihi anda semua bukan karena anda mau membaca coretan yg tidak berarti ini. tetapi karena aku adalah kamu. dan jika aku mengasihi diriku dan hidupku sendiri sudah tidak ada alasan lain bagi saya bisa membenci dan menyakiti makhluk lain dan itulah ajaran para buddha ...
Om, canti, canti, canti om ... Damai, damai, damai ( di ketiga alam )
PS: pada awal saya membaca ajaran buddha, (di DC) entah kenapa saya berlinang dan bercucuran air mata ( sudah lama sekali rasanya tidak menangis ). tidak diliputi kesedihan pokoknya susah sekali saya jelaskan ... 3 hari saya tidak bisa tidur rasanya dalam pikiran saya kata2 sang buddha terngiang terus, seperti perasan jatuh cinta ( tidak bisa diungkapkan )... dan saya lupa kapan mungkin seminggu yg lalu... saat saya meditasi asana dengan mantram gayatri ( seperti yg biasa saya lakukan ) tiba2 hati saya diliputi kegalauan yang luar biasa. perasan sedih, senang bercampur baur.... saya agak terkejut ( karena tidak pernah mengalami seperti ini ) dan saat memelekkan mata. mata saya disilaukan oleh sinar yang terang sekali ( seperti disorot lampu mobil ) dan berlangsung sekitar beberapa detik dan berangsur angsur menghilang. nah ini yg mau saya tanyakan... apakah yg terjadi sebab selama saya meditasi tidak pernah mengalami hal ini? mohon pencerahannya ...
Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrwa ( berbeda - beda tetapi tetap satu jua, sebab tidak ada kebenaran yang mendua ( dua )