Disaat kedua kaki ku terlalu lemah untuk berjalan.
"Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku, bagaikan dimasa kecilmu daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan"
Disaat saya kebinggungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi baru.
"janganlah menertawaiku, renungkanlah bagaimana daku dengan sabarnya menjawab setiap "mengapa" yang engkau ajukan saat itu.
Disaat daku menumpahkan kuah sayuran dibajuku dan disaat daku tidak lagi mengingat cara mengikat tali sepatu.
"Ingatlah saat bagaimana daku mengajarimu, membimbingmu untuk melakukannya."
Disaat daku melupakan topik pembicaraan kita.
"berilah sedikit waktu padaku untuk mengingatnya, sebenarnya topic pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku asalkan engkau berada disisiku untuk mendengarkanku daku telah bahagia."
Disaat daku membutuhkanmu untuk memandikanku.
"janganlah menyalahkanku, Ingatlah dimana kecilmu, bagaimana daku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi."
Disaat Saya dengan pikunnya mengulang terus menerus ucapan yang membosankan.
"Bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku, dimasa kecilmu aku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah saya ceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai dalam mimpi."
Disaat engkau melihat diriku yang menua, jangan bersedih.
"maklumilah diriku, dukunglah daku, bagaikan daku terhadapmu disaat engkau mulai belajar tentang kehidupan."