[ask] ada yang tahu cara jadi arahat gak?

[Prajnatara]

 
Namo Buddhaya kawan2 seDharma
Saya merasa jika mencapai Nibanna adalah tujuan akhir semua makhluk, kenapa tidak kita realisasikan sekarang?
Btw, ada yang tahu cara menjadi arahat gak?
Mulai dari hal yang kecil tapi rutin gapapa kok...

[dipasena]

gampang, tutup mata, trus bilang di dalam ati... aku mau jd arahat...
bsok malam, lakukan hal yg sama, tp bilang di dalam ati... aku adalah arahat...
hari ketiga, dijamin dah jd arahat di rumah sakit jiwa... wkwkwkwk...

pantai seberang emang sangat indah, sehingga membuat kita tergiur tuk mencapai nya... tp apa daya rakit tak punya (guru), tenaga dan semangat pun mudah luntur karena kondisi sekitar kita... problem yg ga pernah henti datang, godaan kenyamanan/hiburan/materi/pekerjaan/status sosial/jabatan/karir/pasangan hidup/keluarga/teman/musuh selalu datang... trus kapan bisa berlatih tuk mencapai pantai seberang ?

hal termudah, cm bs memupuk benih dengan melakukan samadhi... bukan dengan doa/baca parita/baca mantra"/percaya mr x, kita berbicara realistis aja deh... boro" mau capai, mungkin duduk ber-samadhi aja mungkin kita ga tahan, apalagi tuk menjaga sila yg murni...

[Sumedho]

JMB8

[Prajnatara]

gimana solusinya dong bro?
gw udah gak mau buang2 waktu dan dilahirkan lagi....

ato apakah sebenernya tidak ada yang namanya pantai seberang?
kita akan tetap terjebak di dunia ini, cuman sudut pandang doang yang bisa diubah?
ato emang bener2 ada pantai seberang dan kita semua pasti akan berakhir disana?

[Sumedho]

masalahnya adalah kemelekatan/attachment kita.

mungkin mulai dari yg mudah2x dengan membaca beberapa rujukan dari sutta misalnya lalu praktekkanlah, jgn sedikit2x, langsung total kalau tidak mau buang2x waktu. yah tapi tergantung seberapa besar tekadnya itu sendiri utk mengalahkan diri sendiri

[Prajnatara]

masalahnya mengalahkan diri sendiri itu artinya apa bro?

kalo pengen makan ditahan jadi gak makan -->dimana menangnya?

kita hidup berdasarkan pikiran, kalo pikiran kita tolak terus yah jadi sejenis manusia error dong.....

[Mr.Jhonz]

Ambil krusus di DC,dijamin kalo benar2 pratekin dhammanya,minimal anagami lah..

[Prajnatara]

kursus apa neh maksudnya?
anagami boleh juga tuh...

 

[fabian c]

gimana solusinya dong bro?
gw udah gak mau buang2 waktu dan dilahirkan lagi....

ato apakah sebenernya tidak ada yang namanya pantai seberang?
kita akan tetap terjebak di dunia ini, cuman sudut pandang doang yang bisa diubah?
ato emang bener2 ada pantai seberang dan kita semua pasti akan berakhir disana?

Bro Prajnatara yang baik, pantai seberang adalah sebuah analogi, yang dimaksud adalah Nibbana. Nibbana adalah berhentinya kemelekatan terhadap batin dan jasmani. Nibbana bukan dongeng, Nibbana adalah nyata dan dapat dicapai dalam kehidupan ini juga.

Dengan berhentinya kemelekatan terhadap batin dan jasmani maka kelahiran kembali juga berhenti.

Untuk menghentikan kemelekatan terhadap batin dan jasmani kita bisa berlatih Vipassana Bhavana, untuk jadwal meditasi Vipassana Bhavana silahkan baca di board meditasi.

Ada berbagai tradisi meditasi.

Semoga keterangan ini membantu.

 

[dipasena]

gimana solusinya dong bro?
gw udah gak mau buang2 waktu dan dilahirkan lagi....

ato apakah sebenernya tidak ada yang namanya pantai seberang?
kita akan tetap terjebak di dunia ini, cuman sudut pandang doang yang bisa diubah?
ato emang bener2 ada pantai seberang dan kita semua pasti akan berakhir disana?

ada ato tidak ada nya pantai seberang, hanya mereka yg telah mencapai yg akan mengetahui nya... rasa air didalam gelas hanya akan diketahui oleh mereka yg meminum air itu secara langsung... dengan menceritakan apa rasa air digelas itu, apakah pendengar bisa mengetahui secara "pasti" rasa air didalam gelas itu tanpa mencicipi secara langsung... lah sy termasuk pendengar, yg sy ketahui hanya sebatas teori...

klo tanya solusi dan dah jenuh dengan kelahiran kembali, maka bertekat lah, tuk menjalankan samadhi secara total... lepaskan kemelekatan, salah satu cara ya menjalani kehidupan samana secara penuh, semangat n serius... sehingga kita akan terlepas dari beberapa belenggu pikiran yg suka berkeliaran seperti kuda liar...

kendala kita adalah, tidak ada nya guru yg benar" dapat menuntun kita ke arah yg tepat dalam menuju pantai seberang...  ato mungkin kita tidak berjodoh dengan mereka (klo guru tersebut masih ada, guru disini maksudnya adalah mereka yg telah mencapai pantai seberang)

logika nya gini, mungkin kah seorang yg belum mencapai kesucian bisa mengajarkan orang lain tuk mencapai kesucian ? ada seorang guru meditasi sy mengatakan, ga usah muluk" mau merealisasikan nibbana, cukup capai sotapanna aja sudah sangat luar biasa... yg bs kita lakukan satu" nya hanya mempraktekan samadhi secara total dengan sila yg terjaga...

[dipasena]

masalahnya mengalahkan diri sendiri itu artinya apa bro?

kalo pengen makan ditahan jadi gak makan -->dimana menangnya?

kita hidup berdasarkan pikiran, kalo pikiran kita tolak terus yah jadi sejenis manusia error dong.....

mengalahkan diri sendiri jangan dipandang terlalu luas... tp lebih dipersempit pada hal" buruk yg ada didalam diri kita, ibarat kita mempunyai musuh, yg ada mereka hanya berusaha menjatuhkan kita/mencelakan kita/mengharap kita gagal... tugas kita adalah berusaha tuk mengalahkan musuh kita, sehingga kita keluar sebagai pemenang, baru bisa kita hidup dengan tenang dan nyaman...

banyak hal buruk didalam diri kita, pagi" bertekad mau bermeditasi... boro" mau meditasi, eh malah ketiduran bangun jam 10 pagi... bsok atur welker jam 5 pagi kudu latihan... eh waktu bangun liat jam 5, ah tidur dulu bentar ah masih pagi... eh malah ketiduran bangun jam 11 siang...

itu adalah kemalasan didalam diri kita yg harus kita kalahkan, seperti kita mengalahkan musuh kita...

pergi ke rumah teman, liat istri nya cakep, eh malah kepengin punya istri seperti istri teman... bsok" malah ngajak selingkuh istri teman...

itu adalah keserakahan didalam diri kita yg harus kita kalahkan, seperti kita mengalahkan musuh kita...

jalan" ke mall, eh di senggol orang trus tas kita jatuh, waktu buka tas, wah laptop harga 15jt layarnya hancur lebur... muncul rasa marah, jengkel... emosi bermain, lsngsung nonjok orang yg nyenggol walau orang nya dah minta maaf, trus maki" tuh orang setelah nonjok muka nya...

itu adalah kebencian didalam diri kita yg harus kita kalahkan, seperti kita mengalahkan musuh kita...

itu yg dimaksud dengan mengalahkan diri sendiri, bukan berarti menolak/melawan pikiran... mau sukses, ah kalahkan diri, ga boleh jd kaya nti jd sombong... malas"an di ranjang, tidur sepanjang hari... bsok" uang menipis, malah  mencuri rumah orang...

pikiran kita arahkan ke hal yg benar, sehingga muncul kebijaksanaan tuk menghindari 3 belenggu kehidupan...

[andry]

emang ente udah kuat ngadepin semuanya?
gw gak yakin dehh..
eheheheh

jiahhh ane di BRP

[g.citra]

Namo Buddhaya kawan2 seDharma
Saya merasa jika mencapai Nibanna adalah tujuan akhir semua makhluk, kenapa tidak kita realisasikan sekarang?
Btw, ada yang tahu cara menjadi arahat gak?
Mulai dari hal yang kecil tapi rutin gapapa kok...

IMO,
Nibbana = tidak menenun (diartikan tidak membentuk sebab baru) ...
Kalo mau nibbana, yah jgn bikin sebab baru ...
Gimana ? ... Perhatian secara terus menerus terhadap gerak batin, jangan sampai kehendak timbul ...

Teorinya sih gampang, prakteknya ? Jalanin aja lah ... kalo merasa mudah/sulit, itu berarti kita masih terkondisi

[Mr. pao]

Seseorang pernah bertanya pada Ajahn Chah untuk membicarakan tentang pencerahan;
dapatkah ia menjelaskan pencerahannya, Saat semua orang dengan antusias mendengar jawabannya; Ajahn Chah menjawab,
"Pencerahan tidak sulit untuk dimengerti. Ambillah pisang dan letakkan dimulut anda, lalu anda akan mengetahui seperti apa rasanya. Anda harus berlatih mengalami dan anda harus tekun. Bila sangat mudah untuk menjadi tercerahkan, setiap orang tlah melakukannya. Saya mulai mendatangi vihara ketika saya berumur delapan tahun, dan saya telah menjadi bhikkhu selama lebih dari empat puluh tahun. Tetapi anda mau bermeditasi dalam semalam atau dua malam langsung mencapai Nibbana. Anda tidak bisa hanya duduk dan ----sim salabim------ jadilah. Anda tau anda tidak dapat meminta seseorang untuk meniup kepala Anda dan juga membuat Anda tercerahkan.

[Forte]

Untuk menghentikan kemelekatan terhadap batin dan jasmani kita bisa berlatih Vipassana Bhavana

nah ini statement yang buat gw pengen tanya, bro fabian..
apakah praktek samantha bhavana tidak bisa membuat sampai tercapai nibbana ? (hanya sebatas kesaktian ?)
soalnya setahu saya, pada thread2 sebelumnya.. vipassana => kebijaksanaan, samantha => sakti.

mohon petunjuknya bro..

[fabian c]

Bro Dhanuttono yang baik, saya kira tidak baik berprasangka bahwa tak ada guru yang benar,  jangan menyebabkan ada orang-orang yang sangat ingin mencapai kebebasan menjadi takut melakukannya, karena takut usaha mereka akan sia-sia.

Berhati-hatilah berkomentar mengenai Dhamma yang saudara tidak begitu mengerti, jangan men “discourage” orang lain karena akan menyebabkan saudara sulit menemukan Dhamma yang benar dan  menghalangi jalan pembebasan saudara sendiri.

Sang Buddha mengatakan “selama para bhikkhu masih memegang Dhamma dan Vinaya, maka dunia ini tak akan kekurangan Arahat” jelas bahwa masih banyak bhikkhu yang baik yang dengan tekun menjalankan Dhamma dan Vinaya.

logika nya gini, mungkin kah seorang yg belum mencapai kesucian bisa mengajarkan orang lain tuk mencapai kesucian ? ada seorang guru meditasi sy mengatakan, ga usah muluk" mau merealisasikan nibbana, cukup capai sotapanna aja sudah sangat luar biasa... yg bs kita lakukan satu" nya hanya mempraktekan samadhi secara total dengan sila yg terjaga...

Bila saudara sendiri tidak yakin bahwa para guru meditasi yang telah mengabdikan hidupnya untuk menjalankan Dhamma dan Vinaya Sang Buddha, ada yang telah mencicipi Nibbana, bagaimana saudara bisa yakin dengan usaha sendiri bisa mencapai? Bukankah lebih tidak mungkin lagi?

Pernyataan guru meditasi yang saudara kutip sangat pesimis, mungkin ia sendiri belum mencapai. Saya rasa guru meditasi yang telah mencapai tak akan mengeluarkan kata-kata pesimis seperti itu. Saya tidak mengatakan semua orang bisa mencapainya, tetapi saya mengatakan bahwa apabila kita bersungguh-sungguh berlatih dengan tekun dibawah bimbingan guru yang “capable” kita bisa mengalaminya dalam kehidupan ini juga.

Kata-kata sederhana untuk membuktikan apakah kita bisa mengalami Nibbana dalam kehidupan ini? “just do it”.

 

[fabian c]

Untuk menghentikan kemelekatan terhadap batin dan jasmani kita bisa berlatih Vipassana Bhavana

nah ini statement yang buat gw pengen tanya, bro fabian..
apakah praktek samantha bhavana tidak bisa membuat sampai tercapai nibbana ? (hanya sebatas kesaktian ?)
soalnya setahu saya, pada thread2 sebelumnya.. vipassana => kebijaksanaan, samantha => sakti.

mohon petunjuknya bro..

Bro Forte yang baik, secara umum memang demikian "vipassana => kebijaksanaan, samantha => sakti." Tetapi dalam melatih kedua-duanya konsentrasi akan timbul, sehingga konsentrasi yang timbul pada Samatha Bhavana bisa digunakan untuk melatih Vipassana Bhavana demikian juga sebaliknya, konsentrasi yang timbul pada Vipassana Bhavana dapat digunakan untuk melatih Samatha Bhavana.

Kalau kita hanya melatih Samatha Bhavana saja tanpa melatih Vipassana Bhavana maka kita tak akan mencapai pencerahan. Demikian juga sebaliknya bila melatih Vipassana saja tanpa melatih Samatha maka tak akan mencapai kesaktian, kecuali Siswa-Siswa Utama.
Pada Siswa-Siswa Utama bila mereka mencapai kesucian Arahat dengan Vipassana, semua kesaktian yang telah dilatihnya di masa yang lampau akan muncul semua dengan sendirinya. Contohnya Bhikkhu Cula Panthaka.

 

[dipasena]

Bro Dhanuttono yang baik, saya kira tidak baik berprasangka bahwa tak ada guru yang benar,  jangan menyebabkan ada orang-orang yang sangat ingin mencapai kebebasan menjadi takut melakukannya, karena takut usaha mereka akan sia-sia.

bro fabian yg baik... sy tidak berprasangka buruk mengenai kalimat saya mengenai "guru", yang kedua sy jg tidak menyebabkan orang menjadi takut tuk mencapai kebebasan... tuh orang nya masih ada silakan tanya, apakah bro Prajnatara menjadi takut setelah membaca tulisan saya... jgn lebai plisss...

Berhati-hatilah berkomentar mengenai Dhamma yang saudara tidak begitu mengerti, jangan men “discourage” orang lain karena akan menyebabkan saudara sulit menemukan Dhamma yang benar dan  menghalangi jalan pembebasan saudara sendiri.

sy sangat berhati-hati, tp tidak menjadi munafik...

maaf, anda tau dr mn penguasaan dhamma saya ? hal ini yg paling tidak saya sukai, ada orang hebat yg bs menilai kadar kemampuan orang lain/iman (dalam agama lain) orang lain... kalimat anda sangat tidak pantas untuk di ucapkan oleh orang yg mengerti dhamma...

pertanyaan saya sejauh mana anda menguasai dhamma ? sejauh mana anda sudah mencapai kesucian ? sering sy membuat pernyataan di forum ini, semakin jauh penguasaan dhamma, semakin gila orang itu... ga percaya ? ambil cermin deh... saya kasih film bokep aja anda masih nonton...

Sang Buddha mengatakan “selama para bhikkhu masih memegang Dhamma dan Vinaya, maka dunia ini tak akan kekurangan Arahat” jelas bahwa masih banyak bhikkhu yang baik yang dengan tekun menjalankan Dhamma dan Vinaya.

nah sy ingin bertanya, anda sekarang ada dimana ? indon ? bs ga tunjukan sy sapa sih yg udah mencapai arahat ??

logika nya gini, mungkin kah seorang yg belum mencapai kesucian bisa mengajarkan orang lain tuk mencapai kesucian ? ada seorang guru meditasi sy mengatakan, ga usah muluk" mau merealisasikan nibbana, cukup capai sotapanna aja sudah sangat luar biasa... yg bs kita lakukan satu" nya hanya mempraktekan samadhi secara total dengan sila yg terjaga...

Bila saudara sendiri tidak yakin bahwa para guru meditasi yang telah mengabdikan hidupnya untuk menjalankan Dhamma dan Vinaya Sang Buddha, ada yang telah mencicipi Nibbana, bagaimana saudara bisa yakin dengan usaha sendiri bisa mencapai? Bukankah lebih tidak mungkin lagi?

betul, maka nya sy mengataken, sy menguasai teori, tp tidak dalam pencapaian... sy tidak mungkin mensucikan orang lain, sebelum sy suci... nah pertanyaan sya, anda tau dari mana lagi kualitas bathin para mentor meditasi ? boro" mau mengetahui sudah mencapai kesucian ato belum, apalagi nibbana ente nebak" ato dah gila ato fanatik babi buta ? babi aja ga buta loh...

Pernyataan guru meditasi yang saudara kutip sangat pesimis, mungkin ia sendiri belum mencapai. Saya rasa guru meditasi yang telah mencapai tak akan mengeluarkan kata-kata pesimis seperti itu. Saya tidak mengatakan semua orang bisa mencapainya, tetapi saya mengatakan bahwa apabila kita bersungguh-sungguh berlatih dengan tekun dibawah bimbingan guru yang “capable” kita bisa mengalaminya dalam kehidupan ini juga.

lah pernyataan anda bukan nya mengulang statment saya "dibawah bimbingan guru yang “capable”" bro... 10 x 10 berapa bro ?? cepedeeee....

Kata-kata sederhana untuk membuktikan apakah kita bisa mengalami Nibbana dalam kehidupan ini? “just do it”.

 

ya do it aja sana... ntar klo dah capai nibbana, kabari ente ya...

salam aa'tono

[dipasena]

Kalau kita hanya melatih Samatha Bhavana saja tanpa melatih Vipassana Bhavana maka kita tak akan mencapai pencerahan

bro klo buat statment yg bener dikit ah... ga baik berbicara dhamma yg tidak kita kuasai... wkwkwkwk...

baca deh sejarah buddhism... ada orang yg mempraktekan samatha, trus denger ceramah Buddha, langsung masuk tingkat kesucian, gimana tuh ?

ada yg mempraktekan vipassana tp ga capai kesucian, klo di senggol langsung marah.... hayo...

ada lg, ga praktekan apa" cuma denger 1 kalimat "segala sesuatu yang terkondisi adalah tidak kekal" langsung masuk tingkat kesucian.... gimana lagi tuh ?

lah sy yakin anda sudah denger kalimat itu berkali-kali tp ga suci" jg... napa lg tuh ?

(aa lagi usil... ma pakar dhamma n meditasi 1 ini)
salam aa'tono

[wen78]

Saya merasa jika mencapai Nibanna adalah tujuan akhir semua makhluk

IMO, tujuan akhir adalah terlepas dari penderitaan dan bukan Nibbana. penderitaan yg dimaksud mungkin secara garis besar bisa dilihat dari 3 alasan Siddhatta Gotama melepaskan keduniawiannya.

Btw, ada yang tahu cara menjadi arahat gak?

Siddhatta Gotama sudah mengajarkannya, tinggal dipelajari, dipahami, dan dijalani. tinggal mo memilih jalan/aliran yg mana. IMO, semua aliran(3 aliran besar serta anak2nya) pada dasarnya akhirnya sama, hanya penekanannya dan prakteknya ada sedikit berbeda.

[kusalaputto]

Namo Buddhaya kawan2 seDharma
Saya merasa jika mencapai Nibanna adalah tujuan akhir semua makhluk, kenapa tidak kita realisasikan sekarang?
Btw, ada yang tahu cara menjadi arahat gak?
Mulai dari hal yang kecil tapi rutin gapapa kok...

bro untuk mencapai nibbana juga di perlukan lingkungan yg mendukung
laksanakan jalan mulia berunsur 8 klo ga pakai jubah bhikkhu n jadi bhikku sulit di implementasikan. memang di katakan raja suddhodana mencapai arahat tanpa menjai bhikkhu namun itu di bawah bimbingan langsung dari guru agung kita. dan juga bagi mereka yg sudah arahat tanpa menjadi bhikkhu namun dalam 7 hari mereka tidak menjadi bhikkhu maka arahat tersebut akan parinibbana kecuali jadi bhikkhu.
jadi dapat dikatakan kondisi juga sangat mendukung dalam seseorang mencapai tingkat kesucian. selama kita masih dalam lingkungan masyarakat n terlibat di dalamnya akan sulit mencapai tingkat kesucian karena lobha dosa n moha masih mencengkram.
trus kalau benar2 mau menuju nibbana lakukan saja vipasana bhavana jangan samantaha karena yg membawa menuju nibbana hnya vipassana, dan yg di takutkan kalau melatih samanta akan menimbulkan kemelekatan pada jhana yg telah di capai, ingat jhana dapat turun n hilang klo tidak di latih sedangkan nyana tidak dapat hilang begitu kita mencapainya.
saran bro daftar jadi samanera trus jadi bhikkhu, namun jangan jadi bhikkhu kota namun jadi bhikkhu hutan karena hutan juga mengkondisikan lingkungan yg lebih baik.
semoga apa yg saya tahu bermanfaat untuk anda

[fabian c]

Bro Dhanuttono yang baik, saya kira tidak baik berprasangka bahwa tak ada guru yang benar,  jangan menyebabkan ada orang-orang yang sangat ingin mencapai kebebasan menjadi takut melakukannya, karena takut usaha mereka akan sia-sia.

bro fabian yg baik... sy tidak berprasangka buruk mengenai kalimat saya mengenai "guru", yang kedua sy jg tidak menyebabkan orang menjadi takut tuk mencapai kebebasan... tuh orang nya masih ada silakan tanya, apakah bro Prajnatara menjadi takut setelah membaca tulisan saya... jgn lebai plisss...

Bro Aa Tono yang baik, kata-kata bro tono berikut saya kira merendahkan seolah-olah guru-guru meditasi yang mengajar disini semuanya belum mencapai kesucian

kendala kita adalah, tidak ada nya guru yg benar" dapat menuntun kita ke arah yg tepat dalam menuju pantai seberang...  ato mungkin kita tidak berjodoh dengan mereka (klo guru tersebut masih ada, guru disini maksudnya adalah mereka yg telah mencapai pantai seberang)

Banyak yang membaca postingan ini dan saya kira berakibat buruk dan bersifat merendahkan. Kalau bro tidak menemukan guru yang benar bukan berarti guru yang benar tidak ada.

Berhati-hatilah berkomentar mengenai Dhamma yang saudara tidak begitu mengerti, jangan men “discourage” orang lain karena akan menyebabkan saudara sulit menemukan Dhamma yang benar dan  menghalangi jalan pembebasan saudara sendiri.

sy sangat berhati-hati, tp tidak menjadi munafik...

maaf, anda tau dr mn penguasaan dhamma saya ? hal ini yg paling tidak saya sukai, ada orang hebat yg bs menilai kadar kemampuan orang lain/iman (dalam agama lain) orang lain... kalimat anda sangat tidak pantas untuk di ucapkan oleh orang yg mengerti dhamma...

Setahu saya, saya tidak pernah mengatakan saya hebat, apakah bro beragama lain? Saya tidak menilai, bro sendiri yang mengatakan bro hanya menguasai teori kan?

sy termasuk pendengar, yg sy ketahui hanya sebatas teori...

yang saya komentari adalah bahwa bro membuat orang berprasangka terhadap guru-guru meditasi.

pertanyaan saya sejauh mana anda menguasai dhamma ? sejauh mana anda sudah mencapai kesucian ? sering sy membuat pernyataan di forum ini, semakin jauh penguasaan dhamma, semakin gila orang itu... ga percaya ? ambil cermin deh... saya kasih film bokep aja anda masih nonton...

Bro Tono yang baik, ini tuduhan negatif yang serius terhadap Dhamma, setahu saya, saya tidak munafik, film bokep itu apa sih? film porno ya? sewaktu saya masih SMA dan kuliah saya memang ada beberapa kali menonton film blue. Tetapi bila saudara menganggap saya masih suka film begituan, prasangka saudara meleset. Apakah saudara menganggap semua orang memiliki hobi yang sama seperti saudara? Selama puluhan tahun saya sudah tidak menonton film yang termasuk kategori X.

Sang Buddha mengatakan “selama para bhikkhu masih memegang Dhamma dan Vinaya, maka dunia ini tak akan kekurangan Arahat” jelas bahwa masih banyak bhikkhu yang baik yang dengan tekun menjalankan Dhamma dan Vinaya.

nah sy ingin bertanya, anda sekarang ada dimana ? indon ? bs ga tunjukan sy sapa sih yg udah mencapai arahat ??

Saya ada di Indonesia, menurut pengakuan saudara, saudara Tono menguasai teori, apakah saudara tahu bahwa seorang Bhikkhu dilarang untuk mengaku telah mencapai kesucian atau Jhana? Itu adalah pelanggaran jenis Pacittiya bila mereka memang telah mencapai tingkat kesucian, dan merupakan pelanggaran Parajika jika mereka mengaku-ngaku telah mencapai.
Inilah sebabnya mengapa sulit menemukan pengakuan pencapaian kesucian diantara para Bhikkhu yang menjaga Vinaya.

logika nya gini, mungkin kah seorang yg belum mencapai kesucian bisa mengajarkan orang lain tuk mencapai kesucian? ada seorang guru meditasi sy mengatakan, ga usah muluk" mau merealisasikan nibbana, cukup capai sotapanna aja sudah sangat luar biasa... yg bs kita lakukan satu" nya hanya mempraktekan samadhi secara total dengan sila yg terjaga...

Kenyataannya ada banyak kasus di jaman Sang Buddha guru-guru yang belum mencapai kesucian mengajarkan orang lain sehingga mereka mencapai kesucian (hal ini bisa terlaksana bila jalan yang diajarkan benar). Bila saudara sendiri tidak yakin bahwa para guru meditasi yang telah mengabdikan hidupnya untuk menjalankan Dhamma dan Vinaya Sang Buddha, ada yang telah mencicipi Nibbana, bagaimana saudara bisa yakin dengan usaha sendiri bisa mencapai? Bukankah lebih tidak mungkin lagi?

betul, maka nya sy mengataken, sy menguasai teori, tp tidak dalam pencapaian... sy tidak mungkin mensucikan orang lain, sebelum sy suci... nah pertanyaan sya, anda tau dari mana lagi kualitas bathin para mentor meditasi ? boro" mau mengetahui sudah mencapai kesucian ato belum, apalagi nibbana ente nebak" ato dah gila ato fanatik babi buta ? babi aja ga buta loh...

Sang Buddha mengatakan dalam Anguttara Nikaya, "Batin seseorang bisa dikenali bila kita telah bergaul dekat dan dalam waktu yang lama"
Bila kita mendalami teori disertai dengan berlatih bersama guru meditasi yang "capable" untuk waktu yang lama kita mengetahui berdasarkan arah kemajuan kita, bagaimana kualitas guru tersebut. Guru yang memang telah "mengalami" mengerti dan mampu menganalisa mengapa kita mengalami sesuatu dan memberikan jalan pemecahannya, tidak hanya mengatakan "good...good" anda sudah mencapai ini atau anda sudah mencapai itu.

Pernyataan guru meditasi yang saudara kutip sangat pesimis, mungkin ia sendiri belum mencapai. Saya rasa guru meditasi yang telah mencapai tak akan mengeluarkan kata-kata pesimis seperti itu. Saya tidak mengatakan semua orang bisa mencapainya, tetapi saya mengatakan bahwa apabila kita bersungguh-sungguh berlatih dengan tekun dibawah bimbingan guru yang “capable” kita bisa mengalaminya dalam kehidupan ini juga.

lah pernyataan anda bukan nya mengulang statment saya "dibawah bimbingan guru yang “capable”" bro... 10 x 10 berapa bro ?? cepedeeee....

Oh ya? bro Tono pernah mengeluarkan pernyataan yang sama? Mungkin terlewat sehingga saya tak membaca, bila demikian ya sudah...

Kata-kata sederhana untuk membuktikan apakah kita bisa mengalami Nibbana dalam kehidupan ini? “just do it”.

 

ya do it aja sana... ntar klo dah capai nibbana, kabari ente ya...

salam aa'tono

 

[wen78]

Bro Aa Tono yang baik, kata-kata bro tono berikut saya kira merendahkan seolah-olah guru-guru meditasi yang mengajar disini semuanya belum mencapai kesucian

emank udah ada yg dah mencapai kesucian?

[fabian c]

Kalau kita hanya melatih Samatha Bhavana saja tanpa melatih Vipassana Bhavana maka kita tak akan mencapai pencerahan

bro klo buat statment yg bener dikit ah... ga baik berbicara dhamma yg tidak kita kuasai... wkwkwkwk...

baca deh sejarah buddhism... ada orang yg mempraktekan samatha, trus denger ceramah Buddha, langsung masuk tingkat kesucian, gimana tuh ?

Bro Tono yang baik, bila pertanyaannya dibalik, mengapa jaman sekarang orang yang mempraktikkan Samatha terus  mendengar khotbah Dhamma tak mencapai kesucian?
Tentu saja saya berkomentar sesuatu akan ditanggapi berbeda oleh orang dengan kematangan batin yang berbeda.
mengapa banyak orang-orang yang dengan konsentrasi yang sangat kuat seperti Devadatta, tak mencapai kesucian walupun mendengar khotbah Sang Buddha?

ada yg mempraktekan vipassana tp ga capai kesucian, klo di senggol langsung marah.... hayo..

Ya memang benar, karena ia belum mencapai tingkat kesucian minimal Anagami yang telah melenyapkan sama sekali byapada (iktikad jahat)

ada lg, ga praktekan apa" cuma denger 1 kalimat "segala sesuatu yang terkondisi adalah tidak kekal" langsung masuk tingkat kesucian.... gimana lagi tuh ?

setahu saya minimum empat kalimat bro. Darimana bro tahu bahwa ia tidak praktek? walaupun sangat singkat? Dapatkah bro Tono membedakan mengajar orang jenius dengan mengajar orang bebal seperti kita?

lah sy yakin anda sudah denger kalimat itu berkali-kali tp ga suci" jg... napa lg tuh ?

Saya kira pertanyaan bro Tono sudah saya jawab.

(aa lagi usil... ma pakar dhamma n meditasi 1 ini)
salam aa'tono

Saya juga minta maaf saya agak usil menanggapi tulisan saudara, karena merendahkan Dhamma dan guru meditasi.

 

[fabian c]

Bro Aa Tono yang baik, kata-kata bro tono berikut saya kira merendahkan seolah-olah guru-guru meditasi yang mengajar disini semuanya belum mencapai kesucian

emank udah ada yg dah mencapai kesucian?

Wah pertanyaan bro Wen 78, adalah pertanyaan yang tidak mudah dijawab (walaupun saya yakin banyak guru meditasi Vipassana yang sudah mencapai tingkat kesucian), saya hanya dapat memberikan saran: lebih baik mengikuti anjuran Sang Buddha, "bergaul dekat dengan mereka untuk waktu yang lama". Kita akan dapat mengira-ngira.

 

[wen78]

Bro Aa Tono yang baik, kata-kata bro tono berikut saya kira merendahkan seolah-olah guru-guru meditasi yang mengajar disini semuanya belum mencapai kesucian

emank udah ada yg dah mencapai kesucian?

Wah pertanyaan bro Wen 78, adalah pertanyaan yang tidak mudah dijawab (walaupun saya yakin banyak guru meditasi Vipassana yang sudah mencapai tingkat kesucian), saya hanya dapat memberikan saran: lebih baik mengikuti anjuran Sang Buddha, "bergaul dekat dengan mereka untuk waktu yang lama". Kita akan dapat mengira-ngira.

 

kayanya gua yg miss communication. gua pikir di sini, maksudnya di forum ini 
tp dr jawaban bro fabian c, rasanya dah terjawab baik di sini, atau di sini(forum ini), maupun dimana aja

 

[dipasena]

Bro Dhanuttono yang baik, saya kira tidak baik berprasangka bahwa tak ada guru yang benar,  jangan menyebabkan ada orang-orang yang sangat ingin mencapai kebebasan menjadi takut melakukannya, karena takut usaha mereka akan sia-sia.

bro fabian yg baik... sy tidak berprasangka buruk mengenai kalimat saya mengenai "guru", yang kedua sy jg tidak menyebabkan orang menjadi takut tuk mencapai kebebasan... tuh orang nya masih ada silakan tanya, apakah bro Prajnatara menjadi takut setelah membaca tulisan saya... jgn lebai plisss...

Bro Aa Tono yang baik, kata-kata bro tono berikut saya kira merendahkan seolah-olah guru-guru meditasi yang mengajar disini semuanya belum mencapai kesucian

kendala kita adalah, tidak ada nya guru yg benar" dapat menuntun kita ke arah yg tepat dalam menuju pantai seberang...  ato mungkin kita tidak berjodoh dengan mereka (klo guru tersebut masih ada, guru disini maksudnya adalah mereka yg telah mencapai pantai seberang)

Banyak yang membaca postingan ini dan saya kira berakibat buruk dan bersifat merendahkan. Kalau bro tidak menemukan guru yang benar bukan berarti guru yang benar tidak ada.

hahaha...  bro baca baik, tanda petik itu perulangan... kendala kita adalah tidak ada nya guru yang benar-benar dapat menuntun kita ke arah yg tepat dalam menuju pantai seberang...

merendahkan dimana ? oh jd anda tersinggung ? jd anda memegang teguh tuh figur" guru meditasi ? beh... gtu koq masih berani bicara kesucian dan pelepasan... ya tuh di poles aja tuh guru" meditasi pake emas 24 karat, buatkan patungnya sekalian...

gawat nih, abis ni ada kasus G&L kedua nih... ada orang sensi yg lg dalami dhamma... buset dah... berakibat buruk gimana bro, jangan terlalu lebai plisss… lah kan sy tanya, ada ga guru yang benar-benar dapat menuntun kita ke arah yg tepat dalam menuju pantai seberang ? dimana guru itu berada ? yang kedua, sy ga nulis guru yg benar tidak ada… jangan main” kata bro… dosa itu dosa… sancai… sancai…

Berhati-hatilah berkomentar mengenai Dhamma yang saudara tidak begitu mengerti, jangan men “discourage” orang lain karena akan menyebabkan saudara sulit menemukan Dhamma yang benar dan  menghalangi jalan pembebasan saudara sendiri.

sy sangat berhati-hati, tp tidak menjadi munafik...

maaf, anda tau dr mn penguasaan dhamma saya ? hal ini yg paling tidak saya sukai, ada orang hebat yg bs menilai kadar kemampuan orang lain/iman (dalam agama lain) orang lain... kalimat anda sangat tidak pantas untuk di ucapkan oleh orang yg mengerti dhamma...

Setahu saya, saya tidak pernah mengatakan saya hebat, apakah bro beragama lain? Saya tidak menilai, bro sendiri yang mengatakan bro hanya menguasai teori kan?

sy termasuk pendengar, yg sy ketahui hanya sebatas teori...

yang saya komentari adalah bahwa bro membuat orang berprasangka terhadap guru-guru meditasi.

pertanyaan saya sejauh mana anda menguasai dhamma ? sejauh mana anda sudah mencapai kesucian ? sering sy membuat pernyataan di forum ini, semakin jauh penguasaan dhamma, semakin gila orang itu... ga percaya ? ambil cermin deh... saya kasih film bokep aja anda masih nonton...

Bro Tono yang baik, ini tuduhan negatif yang serius terhadap Dhamma, setahu saya, saya tidak munafik, film bokep itu apa sih? film porno ya? sewaktu saya masih SMA dan kuliah saya memang ada beberapa kali menonton film blue. Tetapi bila saudara menganggap saya masih suka film begituan, prasangka saudara meleset. Apakah saudara menganggap semua orang memiliki hobi yang sama seperti saudara? Selama puluhan tahun saya sudah tidak menonton film yang termasuk kategori X.

Sang Buddha mengatakan “selama para bhikkhu masih memegang Dhamma dan Vinaya, maka dunia ini tak akan kekurangan Arahat” jelas bahwa masih banyak bhikkhu yang baik yang dengan tekun menjalankan Dhamma dan Vinaya.

nah sy ingin bertanya, anda sekarang ada dimana ? indon ? bs ga tunjukan sy sapa sih yg udah mencapai arahat ??

Saya ada di Indonesia, menurut pengakuan saudara, saudara Tono menguasai teori, apakah saudara tahu bahwa seorang Bhikkhu dilarang untuk mengaku telah mencapai kesucian atau Jhana? Itu adalah pelanggaran jenis Pacittiya bila mereka memang telah mencapai tingkat kesucian, dan merupakan pelanggaran Parajika jika mereka mengaku-ngaku telah mencapai.
Inilah sebabnya mengapa sulit menemukan pengakuan pencapaian kesucian diantara para Bhikkhu yang menjaga Vinaya.

hahaha... nah tuh tau, trus ente SOK ngaku TAU bhikkhu udah capai kesucian ato nibbana dari mana ?? kecuali dari ke sok babi buta anda...

tidak mengaku blom berarti mencapai kesucian, klo anda cuma berandai" dan merasa "bahwa telah"secara membabi buta, maaf anda masih level bau kencur... hehehe...

logika nya gini, mungkin kah seorang yg belum mencapai kesucian bisa mengajarkan orang lain tuk mencapai kesucian? ada seorang guru meditasi sy mengatakan, ga usah muluk" mau merealisasikan nibbana, cukup capai sotapanna aja sudah sangat luar biasa... yg bs kita lakukan satu" nya hanya mempraktekan samadhi secara total dengan sila yg terjaga...

Kenyataannya ada banyak kasus di jaman Sang Buddha guru-guru yang belum mencapai kesucian mengajarkan orang lain sehingga mereka mencapai kesucian (hal ini bisa terlaksana bila jalan yang diajarkan benar). Bila saudara sendiri tidak yakin bahwa para guru meditasi yang telah mengabdikan hidupnya untuk menjalankan Dhamma dan Vinaya Sang Buddha, ada yang telah mencicipi Nibbana, bagaimana saudara bisa yakin dengan usaha sendiri bisa mencapai? Bukankah lebih tidak mungkin lagi?

betul, maka nya sy mengataken, sy menguasai teori, tp tidak dalam pencapaian... sy tidak mungkin mensucikan orang lain, sebelum sy suci... nah pertanyaan sya, anda tau dari mana lagi kualitas bathin para mentor meditasi ? boro" mau mengetahui sudah mencapai kesucian ato belum, apalagi nibbana ente nebak" ato dah gila ato fanatik babi buta ? babi aja ga buta loh...

Sang Buddha mengatakan dalam Anguttara Nikaya, "Batin seseorang bisa dikenali bila kita telah bergaul dekat dan dalam waktu yang lama"
Bila kita mendalami teori disertai dengan berlatih bersama guru meditasi yang "capable" untuk waktu yang lama kita mengetahui berdasarkan arah kemajuan kita, bagaimana kualitas guru tersebut. Guru yang memang telah "mengalami" mengerti dan mampu menganalisa mengapa kita mengalami sesuatu dan memberikan jalan pemecahannya, tidak hanya mengatakan "good...good" anda sudah mencapai ini atau anda sudah mencapai itu.

Pernyataan guru meditasi yang saudara kutip sangat pesimis, mungkin ia sendiri belum mencapai. Saya rasa guru meditasi yang telah mencapai tak akan mengeluarkan kata-kata pesimis seperti itu. Saya tidak mengatakan semua orang bisa mencapainya, tetapi saya mengatakan bahwa apabila kita bersungguh-sungguh berlatih dengan tekun dibawah bimbingan guru yang “capable” kita bisa mengalaminya dalam kehidupan ini juga.

lah pernyataan anda bukan nya mengulang statment saya "dibawah bimbingan guru yang “capable”" bro... 10 x 10 berapa bro ?? cepedeeee....

Oh ya? bro Tono pernah mengeluarkan pernyataan yang sama? Mungkin terlewat sehingga saya tak membaca, bila demikian ya sudah...

tu dia, mengapa lebih baik mengendali kan emosi, ketika sy tampar guru meditasi anda... dr pd emosi ketika ku jitak guru meditasi anda... ya ga ? gajah ga bakal keliatan didepan mata... gtu koq merasa dah mencapai kesucian... wkwkwkwk...

Kata-kata sederhana untuk membuktikan apakah kita bisa mengalami Nibbana dalam kehidupan ini? “just do it”.

 

ya do it aja sana... ntar klo dah capai nibbana, kabari ente ya...

salam aa'tono

 

[dipasena]

Bro Dhanuttono yang baik, saya kira tidak baik berprasangka bahwa tak ada guru yang benar,  jangan menyebabkan ada orang-orang yang sangat ingin mencapai kebebasan menjadi takut melakukannya, karena takut usaha mereka akan sia-sia.

bro fabian yg baik... sy tidak berprasangka buruk mengenai kalimat saya mengenai "guru", yang kedua sy jg tidak menyebabkan orang menjadi takut tuk mencapai kebebasan... tuh orang nya masih ada silakan tanya, apakah bro Prajnatara menjadi takut setelah membaca tulisan saya... jgn lebai plisss...

Bro Aa Tono yang baik, kata-kata bro tono berikut saya kira merendahkan seolah-olah guru-guru meditasi yang mengajar disini semuanya belum mencapai kesucian

kendala kita adalah, tidak ada nya guru yg benar" dapat menuntun kita ke arah yg tepat dalam menuju pantai seberang...  ato mungkin kita tidak berjodoh dengan mereka (klo guru tersebut masih ada, guru disini maksudnya adalah mereka yg telah mencapai pantai seberang)

Banyak yang membaca postingan ini dan saya kira berakibat buruk dan bersifat merendahkan. Kalau bro tidak menemukan guru yang benar bukan berarti guru yang benar tidak ada.

hahaha...  bro baca baik, tanda petik itu perulangan... kendala kita adalah tidak ada nya guru yang benar-benar dapat menuntun kita ke arah yg tepat dalam menuju pantai seberang...

merendahkan dimana ? oh jd anda tersinggung ? jd anda memegang teguh tuh figur" guru meditasi ? beh... gtu koq masih berani bicara kesucian dan pelepasan... ya tuh di poles aja tuh guru" meditasi pake emas 24 karat, buatkan patungnya sekalian...

gawat nih, abis ni ada kasus G&L kedua nih... ada orang sensi yg lg dalami dhamma... buset dah... berakibat buruk gimana bro, jangan terlalu lebai plisss… lah kan sy tanya, ada ga guru yang benar-benar dapat menuntun kita ke arah yg tepat dalam menuju pantai seberang ? dimana guru itu berada ? yang kedua, sy ga nulis guru yg benar tidak ada… jangan main” kata bro… dosa itu dosa… sancai… sancai…

Berhati-hatilah berkomentar mengenai Dhamma yang saudara tidak begitu mengerti, jangan men “discourage” orang lain karena akan menyebabkan saudara sulit menemukan Dhamma yang benar dan  menghalangi jalan pembebasan saudara sendiri.

sy sangat berhati-hati, tp tidak menjadi munafik...

maaf, anda tau dr mn penguasaan dhamma saya ? hal ini yg paling tidak saya sukai, ada orang hebat yg bs menilai kadar kemampuan orang lain/iman (dalam agama lain) orang lain... kalimat anda sangat tidak pantas untuk di ucapkan oleh orang yg mengerti dhamma...

Setahu saya, saya tidak pernah mengatakan saya hebat, apakah bro beragama lain? Saya tidak menilai, bro sendiri yang mengatakan bro hanya menguasai teori kan?

sy termasuk pendengar, yg sy ketahui hanya sebatas teori...

yang saya komentari adalah bahwa bro membuat orang berprasangka terhadap guru-guru meditasi.

pertanyaan saya sejauh mana anda menguasai dhamma ? sejauh mana anda sudah mencapai kesucian ? sering sy membuat pernyataan di forum ini, semakin jauh penguasaan dhamma, semakin gila orang itu... ga percaya ? ambil cermin deh... saya kasih film bokep aja anda masih nonton...

Bro Tono yang baik, ini tuduhan negatif yang serius terhadap Dhamma, setahu saya, saya tidak munafik, film bokep itu apa sih? film porno ya? sewaktu saya masih SMA dan kuliah saya memang ada beberapa kali menonton film blue. Tetapi bila saudara menganggap saya masih suka film begituan, prasangka saudara meleset. Apakah saudara menganggap semua orang memiliki hobi yang sama seperti saudara? Selama puluhan tahun saya sudah tidak menonton film yang termasuk kategori X.

Sang Buddha mengatakan “selama para bhikkhu masih memegang Dhamma dan Vinaya, maka dunia ini tak akan kekurangan Arahat” jelas bahwa masih banyak bhikkhu yang baik yang dengan tekun menjalankan Dhamma dan Vinaya.

nah sy ingin bertanya, anda sekarang ada dimana ? indon ? bs ga tunjukan sy sapa sih yg udah mencapai arahat ??

Saya ada di Indonesia, menurut pengakuan saudara, saudara Tono menguasai teori, apakah saudara tahu bahwa seorang Bhikkhu dilarang untuk mengaku telah mencapai kesucian atau Jhana? Itu adalah pelanggaran jenis Pacittiya bila mereka memang telah mencapai tingkat kesucian, dan merupakan pelanggaran Parajika jika mereka mengaku-ngaku telah mencapai.
Inilah sebabnya mengapa sulit menemukan pengakuan pencapaian kesucian diantara para Bhikkhu yang menjaga Vinaya.

hahaha... nah tuh tau, trus ente SOK ngaku TAU bhikkhu udah capai kesucian ato nibbana dari mana ?? kecuali dari ke sok babi buta anda...

tidak mengaku blom berarti mencapai kesucian, klo anda cuma berandai" dan merasa "bahwa telah"secara membabi buta, maaf anda masih level bau kencur... hehehe...

logika nya gini, mungkin kah seorang yg belum mencapai kesucian bisa mengajarkan orang lain tuk mencapai kesucian? ada seorang guru meditasi sy mengatakan, ga usah muluk" mau merealisasikan nibbana, cukup capai sotapanna aja sudah sangat luar biasa... yg bs kita lakukan satu" nya hanya mempraktekan samadhi secara total dengan sila yg terjaga...

Kenyataannya ada banyak kasus di jaman Sang Buddha guru-guru yang belum mencapai kesucian mengajarkan orang lain sehingga mereka mencapai kesucian (hal ini bisa terlaksana bila jalan yang diajarkan benar). Bila saudara sendiri tidak yakin bahwa para guru meditasi yang telah mengabdikan hidupnya untuk menjalankan Dhamma dan Vinaya Sang Buddha, ada yang telah mencicipi Nibbana, bagaimana saudara bisa yakin dengan usaha sendiri bisa mencapai? Bukankah lebih tidak mungkin lagi?

betul, maka nya sy mengataken, sy menguasai teori, tp tidak dalam pencapaian... sy tidak mungkin mensucikan orang lain, sebelum sy suci... nah pertanyaan sya, anda tau dari mana lagi kualitas bathin para mentor meditasi ? boro" mau mengetahui sudah mencapai kesucian ato belum, apalagi nibbana ente nebak" ato dah gila ato fanatik babi buta ? babi aja ga buta loh...

Sang Buddha mengatakan dalam Anguttara Nikaya, "Batin seseorang bisa dikenali bila kita telah bergaul dekat dan dalam waktu yang lama"
Bila kita mendalami teori disertai dengan berlatih bersama guru meditasi yang "capable" untuk waktu yang lama kita mengetahui berdasarkan arah kemajuan kita, bagaimana kualitas guru tersebut. Guru yang memang telah "mengalami" mengerti dan mampu menganalisa mengapa kita mengalami sesuatu dan memberikan jalan pemecahannya, tidak hanya mengatakan "good...good" anda sudah mencapai ini atau anda sudah mencapai itu.

Pernyataan guru meditasi yang saudara kutip sangat pesimis, mungkin ia sendiri belum mencapai. Saya rasa guru meditasi yang telah mencapai tak akan mengeluarkan kata-kata pesimis seperti itu. Saya tidak mengatakan semua orang bisa mencapainya, tetapi saya mengatakan bahwa apabila kita bersungguh-sungguh berlatih dengan tekun dibawah bimbingan guru yang “capable” kita bisa mengalaminya dalam kehidupan ini juga.

lah pernyataan anda bukan nya mengulang statment saya "dibawah bimbingan guru yang “capable”" bro... 10 x 10 berapa bro ?? cepedeeee....

Oh ya? bro Tono pernah mengeluarkan pernyataan yang sama? Mungkin terlewat sehingga saya tak membaca, bila demikian ya sudah...

tu dia, mengapa lebih baik mengendali kan emosi, ketika sy tampar guru meditasi anda... dr pd emosi ketika ku jitak guru meditasi anda... ya ga ? gajah ga bakal keliatan didepan mata... gtu koq merasa dah mencapai kesucian... wkwkwkwk...

Kata-kata sederhana untuk membuktikan apakah kita bisa mengalami Nibbana dalam kehidupan ini? “just do it”.

 

ya do it aja sana... ntar klo dah capai nibbana, kabari ente ya...

salam aa'tono

 

[dipasena]

Kalau kita hanya melatih Samatha Bhavana saja tanpa melatih Vipassana Bhavana maka kita tak akan mencapai pencerahan

bro klo buat statment yg bener dikit ah... ga baik berbicara dhamma yg tidak kita kuasai... wkwkwkwk...

baca deh sejarah buddhism... ada orang yg mempraktekan samatha, trus denger ceramah Buddha, langsung masuk tingkat kesucian, gimana tuh ?

Bro Tono yang baik, bila pertanyaannya dibalik, mengapa jaman sekarang orang yang mempraktikkan Samatha terus  mendengar khotbah Dhamma tak mencapai kesucian?
Tentu saja saya berkomentar sesuatu akan ditanggapi berbeda oleh orang dengan kematangan batin yang berbeda.
mengapa banyak orang-orang yang dengan konsentrasi yang sangat kuat seperti Devadatta, tak mencapai kesucian walupun mendengar khotbah Sang Buddha?

Hehehe… tulung jawab pertanyaan sy dulu, baru lempar pertanyaan… ato anda kesulitan dalam menjawab ?
Gini deh, gimana kalo sy balik lagi… piye ?

ada yg mempraktekan vipassana tp ga capai kesucian, klo di senggol langsung marah.... hayo..

Ya memang benar, karena ia belum mencapai tingkat kesucian minimal Anagami yang telah melenyapkan sama sekali byapada (iktikad jahat)

ada lg, ga praktekan apa" cuma denger 1 kalimat "segala sesuatu yang terkondisi adalah tidak kekal" langsung masuk tingkat kesucian.... gimana lagi tuh ?

setahu saya minimum empat kalimat bro. Darimana bro tahu bahwa ia tidak praktek? walaupun sangat singkat? Dapatkah bro Tono membedakan mengajar orang jenius dengan mengajar orang bebal seperti kita?

lah sy yakin anda sudah denger kalimat itu berkali-kali tp ga suci" jg... napa lg tuh ?

Saya kira pertanyaan bro Tono sudah saya jawab.

(aa lagi usil... ma pakar dhamma n meditasi 1 ini)
salam aa'tono

Saya juga minta maaf saya agak usil menanggapi tulisan saudara, karena merendahkan Dhamma dan guru meditasi.

 

Jaka sembung bawa golok, ga nyambung g****k… ga usah jd tukang fitnah, dimana gw merendahkan dhamma dan guru meditasi ? klo sy bilang ga ada guru yg benar-benar bs menuntun kea rah kesucian berarti sy menghina guru meditasi anda ?

Parah sekali klo ada umat Buddha geblek model gini… Maaf..

[ryu]

cara jadi arahat? baca amitofo 10000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000X

[dipasena]

^
mode geblek on

bro ryu yg baik... itu pelecehan terhadap dhamma dalam hal pencapaian nibbana dan kesucian... itu nti klo di baca orang banyak punya pengaruh buruk...

mode geblek off

aa'tono : wkwkwkwkwkwk....

[ryu]

^
mode geblek on

bro ryu yg baik... itu pelecehan terhadap dhamma dalam hal pencapaian nibbana dan kesucian... itu nti klo di baca orang banyak punya pengaruh buruk...

mode geblek off

aa'tono : wkwkwkwkwkwk....

aa tono yang jahat (jangan ngikutin yang lain ah bilang baik ;P ) itu bukan pelecehan, anda sudah coba belum? nanti ada tambahan lagi selain baca doang. coba dulu deh baru tar komen lagi

[dipasena]

^
bri ryu yg baik nan jahat... huahahaha...

tambahan nya, bibir yg baca dower pakkk... wkwkwkwk.... trus dehidrasi, karena baca kelewat semangat, liur dah muncrat kemana" tuh... wkwkwkwk...

ga tau tuh, stelah baca lsng nibbana ato nina bobo itu... wkwkwkwk...

[kullatiro]

duh sem

Namo Buddhaya kawan2 seDharma
Saya merasa jika mencapai Nibanna adalah tujuan akhir semua makhluk, kenapa tidak kita realisasikan sekarang?
Btw, ada yang tahu cara menjadi arahat gak?
Mulai dari hal yang kecil tapi rutin gapapa kok...

duh semuanya dalam masa ini mau nya serba instant yah. tuh dah ada didepan resep instant nya "jalan mulia berunsur delapan" dalam kehidupan sehari hari.

[Prajnatara]

 
kok sepertinya rada sulit yah jadi orang suci..

sebenernya untuk mencapai kesucian wajib butuh guru gak sih?
soalnya nyari guru segala sepertinya susah..
lagian Buddha Sakyamuni setahu saya tak memiliki seorang guru spiritual dalam waktu yang lama.

sekian, 

[wen78]

^

dalam aliran Zen,

Life, as it is, the only teacher - Charlotte Joko Beck.

[dipasena]

kok sepertinya rada sulit yah jadi orang suci..

sebenernya untuk mencapai kesucian wajib butuh guru gak sih?
soalnya nyari guru segala sepertinya susah..
lagian Buddha Sakyamuni setahu saya tak memiliki seorang guru spiritual dalam waktu yang lama.

sekian, 

seorang samma sambuddha adalah orang yg menemukan dhamma dengan usaha nya sendiri, jd ia berjuang sendiri dalam menemukan dhamma... hanya seorang samma sambuddha dan pacekka buddha (namun ia tidak dapat mengajar kan dhamma kepada orang lain...) yg dapat menemukan dhamma dengan sendiri...

lah klo anda termasuk diantara 2 buddha tersebut, maka tidak diperlukan guru lg dalam menemukan dhamma... jika tidak, maka kita masih membutuhkan guru yg dapat membimbing kita..

btul, dalam hal nyari guru itu sangat susah... (trutama di indon) umumnya guru hanya mengajarkan bagaimana tuk melatih meditasi... setiap guru punya metode masing" yg berbeda satu sama lain ada pula yg sama... klo mau mendalami lebih khusus, mungkin kita akan menemukan guru yg lbih berkompeten di negara buddhist (tentunya sangat susah tuk menemukan guru yg tepat dan mampu membimbing kita tuk mencapai kesucian) namun hal itu jg tidak gampang... jika emang ga berjodoh (istilah umumnya kamma baik tidak mencukupi) blom tentu kita bisa menemukan guru tersebut...

bukan bermaksud merendahkan/melecehkan guru" di indon, tp mereka jg masih belajar di negara buddhist dengan guru" yg senior.. jika mencapai kesucian itu gampang, maka sudah dari dulu orang" udah pada menjadi suci smua...

duh... maaf nih dah berkomentar macam", gw ga ngerti dhamma/kurang pengetahuan dhamma, mungkin bisa tanya langsung ke pakar dhamma dan meditasi yg diatas tuh... ati" loh orang nya mudah tersinggung itu... wkwkwkwk...

[g.citra]

kok sepertinya rada sulit yah jadi orang suci..

sebenernya untuk mencapai kesucian wajib butuh guru gak sih?
soalnya nyari guru segala sepertinya susah..
lagian Buddha Sakyamuni setahu saya tak memiliki seorang guru spiritual dalam waktu yang lama.

sekian, 

"Orang suci" hanyalah status ... Sebuah julukan yang diberikan berdasar penilaian pada orang tertentu yang tindak-tanduknya sesuai dengan apa yang dilihat oleh sepenilai ...

Kalau anda ingin suci, paling enggak, tindak-tanduk pun harus sesuai dengan standard kesucian dari orang-orang yang akan menilai anda ...

Mengenai guru, pengalaman adalah guru, diluar dari 'guru' yang anda maksud ... Seorang guru hanya bisa memberi petunjuk, dan pilihan sepenuhnya ada pada anda ... Kalau masih membutuhkan bimbingan mengenai teori-teori atau cara berpraktek, silahkan mencari seorang guru, tapi semua kembali kepada anda dalam 'belajar hidup' ...

Kalau anda merasa susah mencari guru, ada baiknya anda mulai mengkaji berbagai hal yang telah anda lewati dan jadikan itu sebagai renungan (sebagai langkah awal) ... Selanjutnya, mulailah studi perbandingan dengan apa yang telah dipelajari (berdasarkan teori-teori) ... Pastinya hal ini akan terasa sulit, karena kita tertuntut untuk berpikir, tapi setelah menyadari apa kegunaan dari itu semua, maka akan ada semacam pikiran lain (yang masih menilai) apa selanjutnya yang akan anda perbuat ... Pengalaman itulah yang akan menjadi 'guru' sejati anda nantinya ...

[fabian c]

Spoiler: ShowHide

Bro Dhanuttono yang baik, saya kira tidak baik berprasangka bahwa tak ada guru yang benar,  jangan menyebabkan ada orang-orang yang sangat ingin mencapai kebebasan menjadi takut melakukannya, karena takut usaha mereka akan sia-sia.

bro fabian yg baik... sy tidak berprasangka buruk mengenai kalimat saya mengenai "guru", yang kedua sy jg tidak menyebabkan orang menjadi takut tuk mencapai kebebasan... tuh orang nya masih ada silakan tanya, apakah bro Prajnatara menjadi takut setelah membaca tulisan saya... jgn lebai plisss...

Bro Aa Tono yang baik, kata-kata bro tono berikut saya kira merendahkan seolah-olah guru-guru meditasi yang mengajar disini semuanya belum mencapai kesucian

kendala kita adalah, tidak ada nya guru yg benar" dapat menuntun kita ke arah yg tepat dalam menuju pantai seberang...  ato mungkin kita tidak berjodoh dengan mereka (klo guru tersebut masih ada, guru disini maksudnya adalah mereka yg telah mencapai pantai seberang)

Banyak yang membaca postingan ini dan saya kira berakibat buruk dan bersifat merendahkan. Kalau bro tidak menemukan guru yang benar bukan berarti guru yang benar tidak ada.

hahaha...  bro baca baik, tanda petik itu perulangan... kendala kita adalah tidak ada nya guru yang benar-benar dapat menuntun kita ke arah yg tepat dalam menuju pantai seberang...

Itulah yang saya maksud,darimana bro tahu tak ada guru yang dapat membimbing kita?

merendahkan dimana ? oh jd anda tersinggung ? jd anda memegang teguh tuh figur" guru meditasi ? beh... gtu koq masih berani bicara kesucian dan pelepasan... ya tuh di poles aja tuh guru" meditasi pake emas 24 karat, buatkan patungnya sekalian...

Pernyataan bahwa tak ada guru yang dapat membawa kita kearah kesucian. Saya anggap itu merendahkan semua guru meditasi. Saya tidak tersinggung karena saya bukan guru meditasi, jadi saya merasa tidak direndahkan.

gawat nih, abis ni ada kasus G&L kedua nih... ada orang sensi yg lg dalami dhamma... buset dah... berakibat buruk gimana bro, jangan terlalu lebai plisss… lah kan sy tanya, ada ga guru yang benar-benar dapat menuntun kita ke arah yg tepat dalam menuju pantai seberang ? dimana guru itu berada ? yang kedua, sy ga nulis guru yg benar tidak ada… jangan main” kata bro… dosa itu dosa… sancai… sancai…

Coba tolong bro Tono baca lagi yang saya bold, apa saya yang salah baca? Saya rasa itu pernyataan bukan pertanyaan. mengenai yang kedua karena bro sudah koreksi bahwa ada tanda kutip ya sudah.

Spoiler: ShowHide

Berhati-hatilah berkomentar mengenai Dhamma yang saudara tidak begitu mengerti, jangan men “discourage” orang lain karena akan menyebabkan saudara sulit menemukan Dhamma yang benar dan  menghalangi jalan pembebasan saudara sendiri.

sy sangat berhati-hati, tp tidak menjadi munafik...

maaf, anda tau dr mn penguasaan dhamma saya ? hal ini yg paling tidak saya sukai, ada orang hebat yg bs menilai kadar kemampuan orang lain/iman (dalam agama lain) orang lain... kalimat anda sangat tidak pantas untuk di ucapkan oleh orang yg mengerti dhamma...

Setahu saya, saya tidak pernah mengatakan saya hebat, apakah bro beragama lain? Saya tidak menilai, bro sendiri yang mengatakan bro hanya menguasai teori kan?

sy termasuk pendengar, yg sy ketahui hanya sebatas teori...

yang saya komentari adalah bahwa bro membuat orang berprasangka terhadap guru-guru meditasi.

pertanyaan saya sejauh mana anda menguasai dhamma ? sejauh mana anda sudah mencapai kesucian ? sering sy membuat pernyataan di forum ini, semakin jauh penguasaan dhamma, semakin gila orang itu... ga percaya ? ambil cermin deh... saya kasih film bokep aja anda masih nonton...

Bro Tono yang baik, ini tuduhan negatif yang serius terhadap Dhamma, setahu saya, saya tidak munafik, film bokep itu apa sih? film porno ya? sewaktu saya masih SMA dan kuliah saya memang ada beberapa kali menonton film blue. Tetapi bila saudara menganggap saya masih suka film begituan, prasangka saudara meleset. Apakah saudara menganggap semua orang memiliki hobi yang sama seperti saudara? Selama puluhan tahun saya sudah tidak menonton film yang termasuk kategori X.

Sang Buddha mengatakan “selama para bhikkhu masih memegang Dhamma dan Vinaya, maka dunia ini tak akan kekurangan Arahat” jelas bahwa masih banyak bhikkhu yang baik yang dengan tekun menjalankan Dhamma dan Vinaya.

nah sy ingin bertanya, anda sekarang ada dimana ? indon ? bs ga tunjukan sy sapa sih yg udah mencapai arahat ??

Saya ada di Indonesia, menurut pengakuan saudara, saudara Tono menguasai teori, apakah saudara tahu bahwa seorang Bhikkhu dilarang untuk mengaku telah mencapai kesucian atau Jhana? Itu adalah pelanggaran jenis Pacittiya bila mereka memang telah mencapai tingkat kesucian, dan merupakan pelanggaran Parajika jika mereka mengaku-ngaku telah mencapai.
Inilah sebabnya mengapa sulit menemukan pengakuan pencapaian kesucian diantara para Bhikkhu yang menjaga Vinaya.

hahaha... nah tuh tau, trus ente SOK ngaku TAU bhikkhu udah capai kesucian ato nibbana dari mana ?? kecuali dari ke sok babi buta anda...

Oh ya? apakah saya pernah mengatakan bahwa saya tahu bhikkhu udah mencapai kesucian atau Nibbana? coba tunjukkan. Saya hanya mengatakan bahwa kalau Bhikkhu telah mencapai kesucian tetap melanggar vinaya bila mengaku. Tetapi ini bukan mengindikasikan bahwa tak ada Bhikkhu yang telah mencapai kesucian.

tidak mengaku blom berarti mencapai kesucian, klo anda cuma berandai" dan merasa "bahwa telah"secara membabi buta, maaf anda masih level bau kencur... hehehe...

Menurut pandangan saya anda yang skeptis membabi buta bro.
Saya hanya berusaha mengungkapkan "optimisme bagi mereka yang ingin menyelami  meditasi" Bahwa saya yakin masih banyak guru meditasi yang dapat membantu membimbing kita hingga ke pantai seberang.

Spoiler: ShowHide

logika nya gini, mungkin kah seorang yg belum mencapai kesucian bisa mengajarkan orang lain tuk mencapai kesucian? ada seorang guru meditasi sy mengatakan, ga usah muluk" mau merealisasikan nibbana, cukup capai sotapanna aja sudah sangat luar biasa... yg bs kita lakukan satu" nya hanya mempraktekan samadhi secara total dengan sila yg terjaga...

Kenyataannya ada banyak kasus di jaman Sang Buddha guru-guru yang belum mencapai kesucian mengajarkan orang lain sehingga mereka mencapai kesucian (hal ini bisa terlaksana bila jalan yang diajarkan benar). Bila saudara sendiri tidak yakin bahwa para guru meditasi yang telah mengabdikan hidupnya untuk menjalankan Dhamma dan Vinaya Sang Buddha, ada yang telah mencicipi Nibbana, bagaimana saudara bisa yakin dengan usaha sendiri bisa mencapai? Bukankah lebih tidak mungkin lagi?

betul, maka nya sy mengataken, sy menguasai teori, tp tidak dalam pencapaian... sy tidak mungkin mensucikan orang lain, sebelum sy suci... nah pertanyaan sya, anda tau dari mana lagi kualitas bathin para mentor meditasi ? boro" mau mengetahui sudah mencapai kesucian ato belum, apalagi nibbana ente nebak" ato dah gila ato fanatik babi buta ? babi aja ga buta loh...

Sang Buddha mengatakan dalam Anguttara Nikaya, "Batin seseorang bisa dikenali bila kita telah bergaul dekat dan dalam waktu yang lama"
Bila kita mendalami teori disertai dengan berlatih bersama guru meditasi yang "capable" untuk waktu yang lama kita mengetahui berdasarkan arah kemajuan kita, bagaimana kualitas guru tersebut. Guru yang memang telah "mengalami" mengerti dan mampu menganalisa mengapa kita mengalami sesuatu dan memberikan jalan pemecahannya, tidak hanya mengatakan "good...good" anda sudah mencapai ini atau anda sudah mencapai itu.

Pernyataan guru meditasi yang saudara kutip sangat pesimis, mungkin ia sendiri belum mencapai. Saya rasa guru meditasi yang telah mencapai tak akan mengeluarkan kata-kata pesimis seperti itu. Saya tidak mengatakan semua orang bisa mencapainya, tetapi saya mengatakan bahwa apabila kita bersungguh-sungguh berlatih dengan tekun dibawah bimbingan guru yang “capable” kita bisa mengalaminya dalam kehidupan ini juga.

lah pernyataan anda bukan nya mengulang statment saya "dibawah bimbingan guru yang “capable”" bro... 10 x 10 berapa bro ?? cepedeeee....

Oh ya? bro Tono pernah mengeluarkan pernyataan yang sama? Mungkin terlewat sehingga saya tak membaca, bila demikian ya sudah...

tu dia, mengapa lebih baik mengendali kan emosi, ketika sy tampar guru meditasi anda... dr pd emosi ketika ku jitak guru meditasi anda... ya ga ? gajah ga bakal keliatan didepan mata... gtu koq merasa dah mencapai kesucian... wkwkwkwk...

Saya tidak tertarik meladeni emosi saudara.

Spoiler: ShowHide

Kata-kata sederhana untuk membuktikan apakah kita bisa mengalami Nibbana dalam kehidupan ini? “just do it”.

 

ya do it aja sana... ntar klo dah capai nibbana, kabari ente ya...

salam aa'tono

 

 

[fabian c]

Kalau kita hanya melatih Samatha Bhavana saja tanpa melatih Vipassana Bhavana maka kita tak akan mencapai pencerahan

bro klo buat statment yg bener dikit ah... ga baik berbicara dhamma yg tidak kita kuasai... wkwkwkwk...

baca deh sejarah buddhism... ada orang yg mempraktekan samatha, trus denger ceramah Buddha, langsung masuk tingkat kesucian, gimana tuh ?

Bro Tono yang baik, bila pertanyaannya dibalik, mengapa jaman sekarang orang yang mempraktikkan Samatha terus  mendengar khotbah Dhamma tak mencapai kesucian?
Tentu saja saya berkomentar sesuatu akan ditanggapi berbeda oleh orang dengan kematangan batin yang berbeda.
mengapa banyak orang-orang yang dengan konsentrasi yang sangat kuat seperti Devadatta, tak mencapai kesucian walupun mendengar khotbah Sang Buddha?

Hehehe… tulung jawab pertanyaan sy dulu, baru lempar pertanyaan… ato anda kesulitan dalam menjawab ?
Gini deh, gimana kalo sy balik lagi… piye ?

Kayaknya bro Dhanuttono kurang menyimak jawaban saya, padahal sudah saya jawab, coba perhatikan yang di bold
Saya beri contoh pengalaman saya sendiri. Ketika saya masih kecil belajar naik sepeda memerlukan waktu lebih dari seminggu sebelum saya menguasai naik sepeda, tetapi kakak saya hanya memerlukan waktu sehari untuk menjadi mahir bersepeda.

Mira Lesmana dalam wawancara Kick Andy mengungkapkan, ketika ia masih muda mencoba memainkan lagu dengan alat musik tetapi walaupun berulang-ulang ia melatih, ia belum dapat menguasai lagu tersebut, Indra yang jauh lebih kecil dari dia datang, ketika ia memainkan lagu tersebut langsung bisa.

Apakah yang menyebabkan keahlian itu dimiliki oleh Indra Lesmana? mengapa Mira tidak memiliki keahlian yang sama walaupun telah berlatih berulang-ulang?

Demikian juga dengan mereka yang mendengar kata-kata Sang Buddha, orang tersebut telah memiliki kematangan batin tertentu yang disebabkan "pengalaman" di kehidupan lampau. Dalam Dhamma tak ada yang kebetulan, semua ada sebab.

Sekarang giliran saya ulangi pertanyaan saya: mengapa Devadatta yang memiliki konsentrasi sangat kuat tidak mencapai kesucian setelah mendengar khotbah Sang Buddha?

ada yg mempraktekan vipassana tp ga capai kesucian, klo di senggol langsung marah.... hayo..

Ya memang benar, karena ia belum mencapai tingkat kesucian minimal Anagami yang telah melenyapkan sama sekali byapada (iktikad jahat)

ada lg, ga praktekan apa" cuma denger 1 kalimat "segala sesuatu yang terkondisi adalah tidak kekal" langsung masuk tingkat kesucian.... gimana lagi tuh ?

setahu saya minimum empat kalimat bro. Darimana bro tahu bahwa ia tidak praktek? walaupun sangat singkat? Dapatkah bro Tono membedakan mengajar orang jenius dengan mengajar orang bebal seperti kita?

lah sy yakin anda sudah denger kalimat itu berkali-kali tp ga suci" jg... napa lg tuh ?

Saya kira pertanyaan bro Tono sudah saya jawab.

(aa lagi usil... ma pakar dhamma n meditasi 1 ini)
salam aa'tono

Saya juga minta maaf saya agak usil menanggapi tulisan saudara, karena merendahkan Dhamma dan guru meditasi.

 

Jaka sembung bawa golok, ga nyambung g****k… ga usah jd tukang fitnah, dimana gw merendahkan dhamma dan guru meditasi ? klo sy bilang ga ada guru yg benar-benar bs menuntun kea rah kesucian berarti sy menghina guru meditasi anda ?

Parah sekali klo ada umat Buddha geblek model gini… Maaf..

Mungkin bro lupa yang sudah ditulis, ini saya kutipkan lagi pernyataannya bro.

- kendala kita adalah, tidak ada nya guru yg benar" dapat menuntun kita ke arah yg tepat dalam menuju pantai seberang...

- semakin jauh penguasaan dhamma, semakin gila orang itu...

Menurut saya saudara bukan menghina guru meditasi saya tetapi merendahkan semua guru meditasi sehingga seolah-olah tak ada yang qualified, saya berkesimpulan demikian  karena pernyataan tersebut. Apakah saya memfitnah?

Apakah begini memang cara bro diskusi? Suka mencaci orang lain?

[Adhitthana]

kok sepertinya rada sulit yah jadi orang suci..

sebenernya untuk mencapai kesucian wajib butuh guru gak sih?
soalnya nyari guru segala sepertinya susah..
lagian Buddha Sakyamuni setahu saya tak memiliki seorang guru spiritual dalam waktu yang lama.

sekian, 

Dhamma ini hanya untuk mereka yang bijaksana bukan kepada mereka yang tanpa kebijaksanaan. Namun demikian, penembusan Dhamma bukanlah tidak memungkinkan. Walaupun kematangan batin masing-masing pribadi adalah berbeda dari yang satu dengan yang lain. Tetapi bila pencapaian itu belum memungkinkan dalam kehidupan ini, setidaknya kita telah memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pencapaian Ariya tingkat pertama ini.

Faktor Faktor pendorong pencapaian buah Pemasuk Arus

Samyutta Nikaya 55.6.5 menjelaskan tentang 4 hal yang bila dikembangkan dan dilatih, menuntun pada pencapaian buah Pemasuk Arus yakni:

- Bergaul dengan mereka yang bijaksana
- Mendengarkan Dhamma yang asli
- Perhatian/Pengamatan yang seksama
- Praktek yang sesuai dengan Dhamma
 

[Adhitthana]

Tingkat keSucian menurut pandangan Buddhis ada empat yaitu :

1. Sotapanna, orang suci yang paling banyak akan terlahir tujuh kali lagi.

2. Sakadagami, orang suci yang paling banyak akan terlahir sekali lagi.

3. Anagami, orang suci yang tidak akan terlahir lagi di alam manusia, tetapi langsung terlahir kembali di salah sebuah dari lima alam Suddhavasa. Dari salah sebuah alam Suddhavasa ini Anagami itu akan mencapai tingkat kesucian tertinggi sebagai Arahat dan akhirnya ia mencapai parinibbana.

4. Arahat, orang suci yang telah menyelesaikan semua usahanya untuk melenyapkan semua belenggu yang mengikatnya. Bila ia meninggal dunia, ia tidak akan terlahir di alam mana pun. Ia akan parinibbana.

**) Ada sepuluh macam belenggu (samyojana) yaitu :

1. Pandangan sesat tentang adanya pribadi, jiwa atau aku yang kekal (sakkaya-ditthi).

2. Keragu-raguan yang skeptis pada Buddha, Dhamma, Sangha, dan tentang kehidupan yang lampau dan kehidupan yang akan datang, juga tentang hukum sebab akibat (vicikicchã).

3. Kemelekatan pada suatu kepercayaan bahwa hanya dengan melaksanakan aturan-aturan dan upacara keagamaan seseorang dapat mencapai kebebasan (silabbata-parãmãsa).

4. Nafsu indriya (kãma-rãga).

5. Dendam atau dengki (vyãpãda).

6. Kemelekatan atau kehausan untuk terlahir di alam bentuk (rüpa-rãga). Alam bentuk (rüpa-rãga) dicapai oleh seseorang apabila ia meninggal sewaktu dalam keadaan samadhi dan telah mencapai Jhãna I, Jhãna II, Jhãna III atau Jhãna IV (lihat TABEL).

7. Kemelekatan atau kehausan untuk terlahir di alam tanpa bentuk (arüpa-rãga). Alam tanpa bentuk (arüpa-rãga) dicapai oleh seseorang apabila ia meninggal sewaktu dalam keadaan samadhi dan telah mencapai Arüpa Jhãna I, Arüpa Jhãna II, Arüpa Jhãna III atau Arüpa Jhãna IV (lihat TABEL).

8. Perasaan untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain (mãna).

9. Kegelisahan (uddhacca). Suatu kondisi batin yang haus sekali karena yang bersangkutan belum mencapai tingkat kebebasan sempurna (arahat).

10. Kebodohan atau ketidak-tahuan (avijjã).

Sotãpanna telah melenyapkan tiga belenggu (samyojana),
yaitu (1) sakkaya-ditthi, (2) vicikicchã, dan (3) silabbata-parãmãsa.

Sakadagami telah melenyapkan tiga belenggu (samyojana)
yaitu (1) sakkaya-ditthi, (2) vicikicchã, dan (3) silabbata-parãmãsa dan telah melemahkan belenggu (4) kãma-rãga dan (5) vyãpãda.

Anãgami telah melenyapkan lima belenggu (samyojana)
yaitu (1) sampai dengan (5).
Lima samyojana (1 - 5) dikenal sebagai lima belenggu rendah atau

Orambhãgiya-samyojana.
Arahat telah melenyapkan sepuluh belenggu (1 - 10).

Lima samyojana berikut yaitu samyojana 6 - 10 dikenal pula dengan nama belenggu tinggi atau Uddhambhãgiya-samyojana.
Orambhãgiya-samyojana dan Uddhambhãgiya-samyojana telah dimusnahkan oleh Arahat.

[marcedes]

btul, dalam hal nyari guru itu sangat susah... (trutama di indon) umumnya guru hanya mengajarkan bagaimana tuk melatih meditasi... setiap guru punya metode masing" yg berbeda satu sama lain ada pula yg sama... klo mau mendalami lebih khusus, mungkin kita akan menemukan guru yg lbih berkompeten di negara buddhist (tentunya sangat susah tuk menemukan guru yg tepat dan mampu membimbing kita tuk mencapai kesucian) namun hal itu jg tidak gampang... jika emang ga berjodoh (istilah umumnya kamma baik tidak mencukupi) blom tentu kita bisa menemukan guru tersebut...

bukan bermaksud merendahkan/melecehkan guru" di indon, tp mereka jg masih belajar di negara buddhist dengan guru" yg senior.. jika mencapai kesucian itu gampang, maka sudah dari dulu orang" udah pada menjadi suci smua...

duh... maaf nih dah berkomentar macam", gw ga ngerti dhamma/kurang pengetahuan dhamma, mungkin bisa tanya langsung ke pakar dhamma dan meditasi yg diatas tuh... ati" loh orang nya mudah tersinggung itu... wkwkwkwk...

hmm...mungkin ada baiknya kalau bicarakan dari awal..soalnya awalnya anda katakan
1. tidak ada guru yg qualified...

di yang post terakhir anda katakan
1.sulit menemukan guru yg qualified...

saya rasa ini berbeda...jadi maksud bro sebenarnya yg mana....hehehe pantas bro fabian bingung 7 keliling...

dan lagi tolong jangan menyerang member tuh....

btw , mungkin bro dhanutto saja yg tidak berjodoh ketemu bikkhu sakti    makanya bro sering-sering ke hutan siapa tahu ketemu new buddha...


mau nany sekalian sama bro fabian, ilmu kesaktian dan pengetahuian seperti "orang ini tidak cocok kayu,tapi cocok logam" itu di dapat dari meditasi vipaasana? atau samantha?
atau tata cara penggambaran mantra atau hu...misalkan diagram bintang. dan angka.

[fabian c]

btul, dalam hal nyari guru itu sangat susah... (trutama di indon) umumnya guru hanya mengajarkan bagaimana tuk melatih meditasi... setiap guru punya metode masing" yg berbeda satu sama lain ada pula yg sama... klo mau mendalami lebih khusus, mungkin kita akan menemukan guru yg lbih berkompeten di negara buddhist (tentunya sangat susah tuk menemukan guru yg tepat dan mampu membimbing kita tuk mencapai kesucian) namun hal itu jg tidak gampang... jika emang ga berjodoh (istilah umumnya kamma baik tidak mencukupi) blom tentu kita bisa menemukan guru tersebut...

bukan bermaksud merendahkan/melecehkan guru" di indon, tp mereka jg masih belajar di negara buddhist dengan guru" yg senior.. jika mencapai kesucian itu gampang, maka sudah dari dulu orang" udah pada menjadi suci smua...

duh... maaf nih dah berkomentar macam", gw ga ngerti dhamma/kurang pengetahuan dhamma, mungkin bisa tanya langsung ke pakar dhamma dan meditasi yg diatas tuh... ati" loh orang nya mudah tersinggung itu... wkwkwkwk...

hmm...mungkin ada baiknya kalau bicarakan dari awal..soalnya awalnya anda katakan
1. tidak ada guru yg qualified...

di yang post terakhir anda katakan
1.sulit menemukan guru yg qualified...

saya rasa ini berbeda...jadi maksud bro sebenarnya yg mana....hehehe pantas bro fabian bingung 7 keliling...

dan lagi tolong jangan menyerang member tuh....

btw , mungkin bro dhanutto saja yg tidak berjodoh ketemu bikkhu sakti    makanya bro sering-sering ke hutan siapa tahu ketemu new buddha...


mau nany sekalian sama bro fabian, ilmu kesaktian dan pengetahuian seperti "orang ini tidak cocok kayu,tapi cocok logam" itu di dapat dari meditasi vipaasana? atau samantha?
atau tata cara penggambaran mantra atau hu...misalkan diagram bintang. dan angka.

Wah saya nyerah deh sama bro Marcedes   

[marcedes]

kan nanya suhu....^^
misalkan dalam pembuatan jatuhkham....dibutuhkan bahan2 khusus...nah dari mana pengetahuan itu timbul, gituloh...

[fabian c]

kan nanya suhu....^^
misalkan dalam pembuatan jatuhkham....dibutuhkan bahan2 khusus...nah dari mana pengetahuan itu timbul, gituloh...

Bro Marcedes yang baik, hanya spekulasi saya nih.

Dalam Visuddhi Magga dikatakan bahwa  ilmu gaib bisa dilakukan bukan hanya dengan Jhana, tetapi juga dengan mantera.
Tapi pertanyaannya mengapa mantera bisa efektif? Ada beberapa hal yang menyebabkan mantera efektif, diantaranya karena kata-kata yang diucapkan adalah kata-kata kebenaran (saccakiriya) seperti yang diajarkan Sang Buddha dan diucapkan oleh orang yang "bersih" moralitasnya.

Sebab yang lain ada dewa tertentu yang merasa memiliki kewajiban untuk merespon bila ada seseorang yang membacakannya. Mungkin juga ada dewa tertentu yang berkewajiban menjaga pemilik benda tertentu seperti keris dsbnya.

Tetapi mengenai Jatukham sendiri saya rasa merupakan tradisi yang berakar dari Hindu, dan masih populer di Thailand, seperti "Four Faced Buddha" yang masih dipuja di Thailand, yang sebenarnya merupakan patung dewa Brahma. Walaupun Thailand negara Buddhist Theravada mereka masih mewarisi tradisi Hindu juga, dan mempengaruhi cara berpikir sebagian dari mereka, (bukankah lebih mudah mencari orang yang menelan mentah-mentah cerita yang dibumbui dengan baik sehingga terkesan sungguhan daripada mencari orang kritis?).

Jadi jatukham mungkin dari dewa, dari mimpi (kita tahu bahwa banyak sekali orang yang berharap mimpi baik menjadi kenyataan), dari keyakinannya sendiri yang menular dsbnya, saya rasa bukan timbul dari abhinna atau Jhana.

Sekali lagi ini hanya dugaan saya.