Sudahlah para bro and sis, jangan debat sopir disini (dulu debat kusir, sekarang kusir sdh langka, yg banyak sopir),
Kembali ke topik dan ikutannya, :
Pertama, Apakah boleh bhikkhu bergitar ria, baik itu bhikkhu yg tergabung di MBI, STI, SMI atau apalah organisasinya, kita ingin tahu saja, yg mana yg boleh dan mana yg tidak. Jika tidak boleh, tampilkan Sutra/Sutta yg melarang, jika boleh, tampilkan juga referensi Sutra/Sutta nya. Kalau tidak ada, silahkan nyatakan "ini pendapat saya", referensi Sutra/Sutta tidak ada.
ini pendapat saya, BIKU ini boleh bermain gitar dan tidak melakukan pelanggaran apapun. kesimpulan saya ini berdasarkan reaksi dari seorang pejabat MBI yg tidak mewakili MBI, dan MBI berhubungan erat dengan BIKU ini melalui SAGIN.
Kedua, Jika orang yang berkepala gundul dan berjubah merah menyandang gitar spt di dlm foto dari TS , benar bhikkhu dari Theravada dalam MBI, tentunya melanggar Vinaya utk Theravada (yg di STI pastinya) tetapi apakah tidak melanggar Vinaya Theravada di SAGIN? Artinya Vinaya Theravada STI dan MBI berbeda. Mohon klarifikasi dari sdr HenryC.
kebenaran itu sudah dikonfirmasi oleh Bro henrychan, yg kapasitasnya dalam mengkonfirmasi hal ini cukup dapat diandalkan.
ini pendapat saya walaupun menurut saya melanggar Vinaya, tetapi BIKU ini tidak berpedoman pada Vinaya, melainkan pada Winaya. menurut pemahaman saya Winaya adalah Vinaya yg sudah diupdate untuk disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Sebagian besar yg aktif di DC, (menurut pendapat saya lho), prihatin dengan foto tersebut,yang menunjukkan orang tsb tidak mengerti vinaya jika dia bhikkhu, demikian pula para pendampingnya. Kecuali kalau dianggap tidak melanggar.
Suatu kritik yg pedas, tetapi meluruskan yg keliru, jauh lebih bermanfaat dari pembenaran kekeliruan.
Jika kekeliruan diakui, pemulihan bisa mulai dilaksanakan.
Kata tetangga sebelah : Pengakuan adalah awal Pemulihan.
[/quote]
[MBI] itu kan menurut ente, tapi kalau tidak ada masalah, lantas apa yg mau dipulihkan? [/MBI]