//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Vinaya Pitaka - Bhikkhu Vibhaṅga  (Read 10891 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Sekhiya 1
« Reply #180 on: 16 September 2022, 05:53:48 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Rata di Sekeliling

Sekhiya 1. Aturan Latihan tentang Rata di Sekeliling

Para Mulia, berikut ini akan dibacakan aturan-aturan untuk dilatih.

Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam mengenakan sarung mereka dengan menggantung di depan dan belakang. Orang-orang mengeluhkan dan mengkritik mereka, "Bagaimana mungkin para monastik Sakya ini mengenakan sarung dengan menggantung di depan dan belakang? Mereka persis seperti para perumah tangga yang menikmati kenikmatan-kenikmatan duniawi!"

Para bhikkhu mendengar keluhan orang-orang itu, dan para bhikkhu yang memiliki sedikit keinginan mengeluhkan dan mengkritik mereka, "Bagaimana mungkin para bhikkhu dari kelompok enam mengenakan sarung dengan menggantung di depan dan belakang?"

Setelah menegur mereka dalam berbagai cara, mereka memberitahu Sang Buddha. Segera setelah itu Sang Buddha mengumpulkan Sangha dan menanyai para bhikkhu dari kelompok enam: "Benarkah, para bhikkhu, bahwa kalian melakukan hal ini?"

"Benar, Yang Mulia."

Sang Buddha menegur mereka ... "Orang-orang dungu, bagaimana mungkin kalian melakukan hal ini? Hal ini akan mempengaruhi keyakinan orang-orang ..." ... "Dan, para bhikkhu, aturan latihan ini harus dibacakan sebagai berikut:

Aturan akhir

'"Aku akan mengenakan sarungku dengan rata di sekeliling," ini adalah bagaimana kalian harus berlatih.'"

Seseorang harus mengenakan sarungnya secara rata di dekeliling, menutup pusar dan lutut. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, mengenakan sarungnya menggantung di depan atau belakang, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika terjadi situasi darurat; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan pertama selesai

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Sekhiya 2
« Reply #181 on: 16 September 2022, 05:54:08 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Rata di Sekeliling

Sekhiya 2. Aturan Latihan Kedua tentang Rata di Sekeliling

Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam mengenakan jubah atas mereka dengan menggantung di depan dan belakang ...

Aturan akhir

"'Aku akan mengenakan jubah atasku dengan rata di sekeliling,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang harus mengenakan jubah atasnya secara rata di sekeliling, dengan kedua sudutnya rata. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, mengenakan jubah atasnya menggantung di depan atau belakang, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika terjadi situasi darurat; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan kedua selesai

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Sekhiya 3
« Reply #182 on: 16 September 2022, 05:54:40 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Rata di Sekeliling

Sekhiya 3. Aturan Latihan tentang Tertutup rapi

Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam berjalan di area berpenghuni dengan tubuh mereka tidak tertutup ...

Aturan akhir

"'Aku akan berjalan dengan tertutup rapi di area berpenghuni,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang harus tertutup rapi sewaktu berjalan di area berpenghuni. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, berjalan di area berpenghuni dengan tubuhnya tidak tertutup, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika terjadi situasi darurat; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan ketiga selesai

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Sekhiya 4
« Reply #183 on: 16 September 2022, 05:55:10 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Rata di Sekeliling


Sekhiya 4. Aturan Latihan Kedua tentang Tertutup rapi

Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam  duduk di area berpenghuni dengan tubuh mereka yang tidak tertutup ...

Aturan akhir

"'Aku akan duduk dengan tertutup rapi di area berpenghuni,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang harus tertutup rapi sewaktu duduk di area berpenghuni. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, duduk di area berpenghuni dengan tubuhnya tidak tertutup, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika ia telah memasuki tempat kediamannya; jika terjadi situasi darurat; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan keempat selesai

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Sekhiya 5
« Reply #184 on: 16 September 2022, 05:55:38 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Rata di Sekeliling

Sekhiya 5. Aturan Latihan tentang Terkekang baik

Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam mempermainkan tangan dan kaki mereka sewaktu berjalan di area berpenghuni ...

Aturan akhir

"'Aku akan berjalan dengan terkekang baik di area berpenghuni,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang harus terkekang dengan baik sewaktu berjalan di area berpenghuni. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, memainkan tangan dan kakinya sewaktu berjalan di area berpenghuni, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan kelima selesai

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Sekhiya 6
« Reply #185 on: 16 September 2022, 05:56:19 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Rata di Sekeliling

Sekhiya 6. Aturan Latihan Kedua tentang Terkekang baik

Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam mempermainkan tangan dan kaki mereka sewaktu duduk di area berpenghuni ...

Aturan akhir

"'Aku akan duduk dengan terkekang baik di area berpenghuni,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang harus terkekang dengan baik sewaktu duduk di area berpenghuni. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, memainkan tangan dan kakinya sewaktu duduk di area berpenghuni, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan keenam selesai

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Sekhiya 7
« Reply #186 on: 16 September 2022, 05:56:44 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Rata di Sekeliling

Sekhiya 7. Aturan Latihan tentang Menatap ke Bawah

Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam menatap ke sana-sini sewaktu berjalan di area berpenghuni ...

Aturan akhir

"'Aku akan berjalan dengan menatap ke bawah di area berpenghuni,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang harus menatap ke bawah sewaktu berjalan di area berpenghuni, menatap sejauh panjang bajak ke depan. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, menatap ke sana-sini sewaktu berjalan di area berpenghuni, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika terjadi situasi darurat; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan ketujuh selesai

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Sekhiya 8
« Reply #187 on: 16 September 2022, 05:58:02 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Rata di Sekeliling

Sekhiya 8. Aturan Latihan Kedua tentang Menatap ke Bawah

Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam menatap ke sana-sini sewaktu duduk di area berpenghuni ...

Aturan akhir

"'Aku akan duduk dengan menatap ke bawah di area berpenghuni,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang harus menatap ke bawah sewaktu duduk di area berpenghuni, menatap sejauh panjang bajak ke depan. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, menatap ke sana-sini sewaktu duduk di area berpenghuni, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika terjadi situasi darurat; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan kedelapan selesai


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Sekhiya 9
« Reply #188 on: 16 September 2022, 05:58:29 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Rata di Sekeliling

Sekhiya 9. Aturan Latihan tentang Mengangkat jubah

Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam mengangkat jubah mereka sewaktu berjalan di area berpenghuni ...

Aturan akhir

"'Aku tidak akan mengangkat jubahku sewaktu berjalan di area berpenghuni,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang tidak boleh mengangkat jubahnya sewaktu berjalan di area berpenghuni. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, mengangkat jubahnya pada satu atau kedua sisinya sewaktu berjalan di area berpenghuni, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika terjadi situasi darurat; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan kesembilan selesai

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Sekhiya 10
« Reply #189 on: 16 September 2022, 05:58:54 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Rata di Sekeliling

Sekhiya 10. Aturan Latihan Kedua tentang Mengangkat jubah

Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam mengangkat jubah mereka sewaktu duduk di area berpenghuni ...

Aturan akhir

"'Aku tidak akan mengangkat jubahku sewaktu duduk di area berpenghuni,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang tidak boleh mengangkat jubahnya sewaktu duduk di area berpenghuni. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, mengangkat jubahnya pada satu atau kedua sisinya sewaktu duduk di area berpenghuni, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika ia telah memasuki tempat kediamannya; jika terjadi situasi darurat; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan kesepuluh selesai

SUB-BAB PERTAMA TENTANG RATA DI SEKELILING SELESAI



Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Sekhiya 11
« Reply #190 on: 16 September 2022, 05:59:21 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Tertawa Keras

Sekhiya 11. Aturan Latihan tentang Tertawa Keras

Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam tertawa dengan keras sewaktu berjalan di area berpenghuni ...

Aturan akhir

"'Aku tidak akan tertawa keras sewaktu berjalan di area berpenghuni,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang tidak boleh tertawa dengan keras sewaktu berjalan di area berpenghuni. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, tertawa dengan keras sewaktu berjalan di area berpenghuni, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika ia sekedar tersenyum ketika ada sesuatu yang lucu; jika terjadi situasi darurat; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan pertama selesai

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Sekhiya 12
« Reply #191 on: 16 September 2022, 05:59:46 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Tertawa Keras


Sekhiya 12. Aturan Latihan Kedua tentang Tertawa Keras

Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam tertawa dengan keras sewaktu duduk di area berpenghuni ...

Aturan akhir

"'Aku tidak akan tertawa keras sewaktu duduk di area berpenghuni,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang tidak boleh tertawa dengan keras sewaktu duduk di area berpenghuni. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, tertawa dengan keras sewaktu duduk di area berpenghuni, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika ia sekedar tersenyum ketika ada sesuatu yang lucu; jika terjadi situasi darurat; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan kedua selesai

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Sekhiya 13
« Reply #192 on: 16 September 2022, 06:00:05 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Tertawa Keras

Sekhiya 13. Aturan Latihan tentang Suara Keras

Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam berisik sewaktu berjalan di area berpenghuni ...

Aturan akhir

"'Aku tidak akan berisik sewaktu berjalan di area berpenghuni,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang tidak boleh berisik sewaktu berjalan di area berpenghuni. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, berisik sewaktu berjalan di area berpenghuni, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika terjadi situasi darurat; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan ketiga selesai

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Sekhiya 14
« Reply #193 on: 16 September 2022, 06:00:33 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Tertawa Keras

Sekhiya 14. Aturan Latihan Kedua tentang Suara Keras

Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam berisik sewaktu duduk di area berpenghuni ...

Aturan akhir

"'Aku tidak akan berisik sewaktu duduk di area berpenghuni,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang tidak boleh berisik sewaktu duduk di area berpenghuni. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, berisik sewaktu duduk di area berpenghuni, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika ada bahaya; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan keempat selesai

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Sekhiya 15
« Reply #194 on: 16 September 2022, 06:01:19 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Tertawa Keras

Sekhiya 15. Aturan Latihan tentang Mengayunkan Tubuh

Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam mengayunkan dan memiringkan tubuh mereka sewaktu berjalan di area berpenghuni ...

Aturan akhir

"'Aku tidak akan mengayunkan tubuhku sewaktu berjalan di area berpenghuni,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang tidak boleh mengayunkan tubuhnya sewaktu berjalan di area berpenghuni; ia harus berjalan dengan tubuh tegak. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, mengayunkan dan memiringkan tubuhnya sewaktu berjalan di area berpenghuni, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika ada bahaya; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan kelima selesai