//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: para DCker's yang baik  (Read 35052 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: para DCker's yang baik
« Reply #105 on: 26 January 2011, 11:32:53 PM »
waduh ada apa ini? ;D
nona lee jangan nangis dong, sampe ingusnya dilap pake tangan gitu ;D.
nangisnya ntar aja, tunggu saya kesana, biar nona lee bisa menangis sepuasnya dengan bersandar pada bahuku :)).

hmm... ledek-ledekan sama saling menjatuhkan bedanya apa yah nona lee? ;D
menurut saya sih sama aja, cuma bedanya perasaan dan pikirannya aja kan? ;D
dan sebagai murid Buddha bukannya kita harus selalu memperhatikan perasaan dan pikiran kita? ;D

semuanya sama aja nona lee ;D.
ngak ada yang perlu dikhawatirkan, ambil saja manfaat dari segala sesuatu yang berguna untuk kemajuan kita, ngak perlu semuanya kita tanggapi, jadilah orang yang bijaksana, jangan jadi orang yang baik ;D.

loh bukannya kita sedang bersama-sama di sini? ;D
mengapa kita harus mempertanyakan kebersamaan? ;D
apa nona lee mau berduaan aja sama comel? :))

dan kenapa nona lee selalu melihat sisi negatifnya, tidak mau melihat sisi positifnya? ;D
nona hema harus melihat kedua sisi, biar kebijaksanaan yang timbul, bukan kepesimisan atau keoptimisan yang muncul ;D.
janganlah selalu melihat sisi negatif, karena lama-kelamaan semua yang ada disekitar kita akan terlihat negatif, dan akhirnya tidak ada satu jengkal tanahpun yang akan membuat kita merasa layak untuk ditempati ;D.

terimalah segala sesuatu sebagaimana adanya, tidak perlu menghindari ataupun mengubah segalanya ;D.
jangan mengkotak-kotakan pikiran dengan melihat satu sisi saja ;D. coba lihat siggy saya ;D.

jangan panggil koko, panggil aja comel manis :)).
terima kasih nona lee ;D.
semoga nona lee juga bisa lebih melihat segala sesuatunya apa adanya ;D.
ingat kebahagiaan itu munculnya bukan dari yang kita rasakan, karena segala sesuatu itu adalah annica ;D.

mau panggil nona lee aja sampe salah panggil...duh2...saking melekatnya pikiran u ke hemayanti...lol
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline bawel

  • Sebelumnya: Comel
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.755
  • Reputasi: 71
  • Gender: Male
  • namanya juga bawel ;D
Re: para DCker's yang baik
« Reply #106 on: 26 January 2011, 11:42:20 PM »
mau panggil nona lee aja sampe salah panggil...duh2...saking melekatnya pikiran u ke hemayanti...lol

wah ;D... edit...edit... :)).

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: para DCker's yang baik
« Reply #107 on: 27 January 2011, 08:01:11 AM »
mau panggil nona lee aja sampe salah panggil...duh2...saking melekatnya pikiran u ke hemayanti...lol

=)) =))

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: para DCker's yang baik
« Reply #108 on: 27 January 2011, 09:32:01 AM »
opini dan informasi yg benar tetaplah benar, terlepas dari siapa pengucapnya.

konteks percakapan di sini adalah konteks general, dalam arti si pengucap melakukannya dengan cara yg wajar, tidak arogan, tidak mencari2 kesalahan, tidak menggurui, dll.

Semoga memang demikian adanya. Sehingga tidak ada kebencian yang timbul dari kedua belah pihak  adalah hal yang terbaik.

Saya hanya menambahkan dari sudut pandang dari sisi korban “ yang mendapat kecaman/kritik “. Mungkin kita akan setuju walaupun kita telah melakukan kesalahan ( benar- benar salah ), kemudian mendapat kecaman dan kritikan pedas, maka biasanya kita tidak menyalahkan diri sendiri sama sekali, karena...

Kritik atau kecaman selalu menempatkan seseorang dalam posisi defensif/bertahan dan biasanya korban tersebut ( walaupun salah ) selalu berusaha mempertahankan dirinya dengan segala cara, kritik atau kecaman adalah berbahaya, karena melukai kebanggaan, perasaan penting dan membangkitkan rasa benci. Sering kritikan atau kecaman tidak membuat perubahan yang langgeng dan baik, dan malah seringkali menimbulkan kebencian dan kemarahan. Ini terjadi karena hampir setiap orang berprinsip pada pola pikir ” Kehausan kita akan persetujuan dan dihargai sama besarnya dengan ketakutan kita kepada kritik dan kecaman.”

Pernyataan dari seorang pendiri toko-toko Amerika, John Wanamaker berkata,”Saya sudah belajar 30 tahun yang lalu bahwa sungguh bodoh untuk memarahi, mengkritik/mengecam orang lain. Saya sudah menpunyai cukup masalah dalam mengatasi keterbatasan saya sendiri tanpa memperdulikan fakta bahwa kemampuan inteligensia seseorang adalah tidak sama.” Akhirnya dia menyadari bahwa 99 dari 100 orang tidak mengkrtik /mengecam dirinya sendiri sama sekali, tidak peduli betapa salahnya apa yang sudah dilakukannya.( sisa 1 orang dari yang tersisa juga bukan saya, karena saya juga termasuk 99 orang tersebut )

Saya tidak mengatakan bahwa kita tidak boleh melakukan kritikan atau kecaman, tetapi lakukanlah dengan cerdas dan bijaksana pada saat yang tepat. 
« Last Edit: 27 January 2011, 09:41:19 AM by CHANGE »

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: para DCker's yang baik
« Reply #109 on: 27 January 2011, 02:19:56 PM »
Yang bold merah.
Yang paling sulit dan perlu disadari bahwa pemilihan "Saat Yang Tepat" untuk memuji dan mengecam membutuhkan suatu kecerdasan dan kebijaksanaan, jika tidak, lebih baik tidak melakukan tindakan mengecam dan memuji.

saya setuju dengan hal ini dan ingin menambahkan...

bahwa jika "saat" yang tepat tersebut kita identifikasi dengan pikiran atau didefinisikan secara logika, maka definisi dapat ditemukan, tetapi sulit di identifikasi. karena saat yang tepat itu sangat fleksibel dan variatif, seperti chaos. otak manusia akan kesulitan mengurai benang kusut untuk sampai pada kesimpulan "ini saat yang tepat" atau "ini bukan saat yang tepat". tetapi, dengan kebijaksaan yang dikembangkan melalui vippasana, "saat yang tepat" itu dapat diketahui dengan mudah.

Offline Mr. pao

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 792
  • Reputasi: 29
  • KeperibadianMuYanGakuSuka
Re: para DCker's yang baik
« Reply #110 on: 27 January 2011, 03:28:15 PM »
gak usah sedih yo.. TS...
Memang begitu adanya, makin banyak umat maka masalah juga akan ikut banyak...
hal ini sudah tidak dapat dielakkan lagi..

Teman teman juga jagan mengira kalo umat Buddha itu banyak adalah hal yang baik.. Ini keliru...
Kalo jaman dulu mungkin banyak umat Buddha masih oke lah...
tapi jaman sekarang udah zaman kwalik...
Manusia selalu menelan sumpahnya sendiri..

Kenyataan sekarang..
Banyak umat I maka kejahatan rata rata dari umat I
Banyak umat K maka kejahatan rata-rata dari umat K
begutu juga umat B....

Itulah kenyataan....
Jika ada yang menampar pipi kananku aku akan segera memberikan pipi kirinya telapak kananku, karena dengan demikian hutang karma kita akan segera selesai ditempat. ;D

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: para DCker's yang baik
« Reply #111 on: 27 January 2011, 04:24:15 PM »
gak usah sedih yo.. TS...
Memang begitu adanya, makin banyak umat maka masalah juga akan ikut banyak...
hal ini sudah tidak dapat dielakkan lagi..

Teman teman juga jagan mengira kalo umat Buddha itu banyak adalah hal yang baik.. Ini keliru...
Kalo jaman dulu mungkin banyak umat Buddha masih oke lah...
tapi jaman sekarang udah zaman kwalik...
Manusia selalu menelan sumpahnya sendiri..

Kenyataan sekarang..
Banyak umat I maka kejahatan rata rata dari umat I
Banyak umat K maka kejahatan rata-rata dari umat K
begutu juga umat B....

Itulah kenyataan....

kita bisa memandangnya dari sudut "kesatuan umat manusia" yang tidak dipisah-pisakan oleh label agama. yang intinya, tetap saja, hanya ada satu manusia yang paling tercerahkan di muka bumi ini. tidak ada duanya, tidak ada bandingnnya, tidak ada yang menyamainya. satu level ke bawah, ada para arahata dan orang-orang baik lainnya yang masih punya bandingan di dunia ini. turun level lagi, ada para puthujhana, yang masih rawan berbuat kesalahan. semakin levelnya turun, maka jumlah orangnya semakin banyak, seperti sebua piramida. ini sudah menjadi hukum alam. kesimpulannya, orang yang jahat dipastikan oleh banyak dari orang baik, terlepas dari apapun label agamanya.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: para DCker's yang baik
« Reply #112 on: 27 January 2011, 04:26:52 PM »
kita bisa memandangnya dari sudut "kesatuan umat manusia" yang tidak dipisah-pisakan oleh label agama. yang intinya, tetap saja, hanya ada satu manusia yang paling tercerahkan di muka bumi ini. tidak ada duanya, tidak ada bandingnnya, tidak ada yang menyamainya. satu level ke bawah, ada para arahata dan orang-orang baik lainnya yang masih punya bandingan di dunia ini. turun level lagi, ada para puthujhana, yang masih rawan berbuat kesalahan. semakin levelnya turun, maka jumlah orangnya semakin banyak, seperti sebua piramida. ini sudah menjadi hukum alam. kesimpulannya, orang yang jahat dipastikan oleh banyak dari orang baik, terlepas dari apapun label agamanya.

statement yg di bold: kalau begitu bukankah seharusnya orang yg berada di dalam penjara lebih banyak daripada yg berada di luar penjara?

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: para DCker's yang baik
« Reply #113 on: 27 January 2011, 05:06:26 PM »
statement yg di bold: kalau begitu bukankah seharusnya orang yg berada di dalam penjara lebih banyak daripada yg berada di luar penjara?

tidak.

karena tidak semua penjahat dipenjara. Edi Tansil aja gak ketauan nasibnya gimana skarang.

dapat dipastikan bahwa penjahat yang berkeliaran jumlanya lebih banyak dari penjahat yang dipenjara.

tetapi semua penjahat pasti masuk ke dalam neraka. oleh karna itu, dapat dipastikan bahwa penghuni neraka jauh lebih banyak dari penghuni sorga.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: para DCker's yang baik
« Reply #114 on: 27 January 2011, 05:17:09 PM »
tidak.

karena tidak semua penjahat dipenjara. Edi Tansil aja gak ketauan nasibnya gimana skarang.

dapat dipastikan bahwa penjahat yang berkeliaran jumlanya lebih banyak dari penjahat yang dipenjara.

tetapi semua penjahat pasti masuk ke dalam neraka. oleh karna itu, dapat dipastikan bahwa penghuni neraka jauh lebih banyak dari penghuni sorga.

bagaimana cara anda memastikannya? apakah anda pernah melakukan sensus?

statement bahwa semua penjahat pasti masuk surga, bertentangan dengan sutta Bro. menurut MN136 MahakammaVibhanga Sutta, penjahat mungkin saja masuk neraka tetapi mungkin juga masuk sorga, tidak ada kepastian di sini.

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: para DCker's yang baik
« Reply #115 on: 27 January 2011, 05:29:41 PM »
sebagai pengetahuan tambahan org jahat belum tentu setelah kematiannya terlahir di alam menderita, begitu pula org baik..belum tentu terlahir di alam bahagia.
...

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: para DCker's yang baik
« Reply #116 on: 27 January 2011, 05:31:09 PM »
statement yg di bold: kalau begitu bukankah seharusnya orang yg berada di dalam penjara lebih banyak daripada yg berada di luar penjara?
Tidak semua orang jahat itu bisa dipenjara. Jadi tidak bisa mengukur banyaknya orang jahat/baik lewat jumlah napi.
Tapi sebetulnya mengatakan lebih banyak orang jahat/baik daripada orang baik/jahat juga tidak benar. Jumlah makhluk adalah tidak terbatas, oleh karena itu tidak mungkin terukur berapa yang baik dan yang jahat. Selain itu, karena segala fenomena tidak kekal, maka baik bisa jadi jahat; jahat bisa jadi baik dalam sekejap. Karena itu, bagaimanapun juga tidak bisa dibandingkan.

Offline Mr. pao

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 792
  • Reputasi: 29
  • KeperibadianMuYanGakuSuka
Re: para DCker's yang baik
« Reply #117 on: 04 February 2011, 11:44:38 AM »
kita bisa memandangnya dari sudut [bold] "kesatuan umat manusia"[bold] yang tidak dipisah-pisakan oleh label agama. yang intinya, tetap saja, hanya ada satu manusia yang paling tercerahkan di muka bumi ini. tidak ada duanya, tidak ada bandingnnya, tidak ada yang menyamainya. satu level ke bawah, ada para arahata dan orang-orang baik lainnya yang masih punya bandingan di dunia ini. turun level lagi, ada para puthujhana, yang masih rawan berbuat kesalahan. semakin levelnya turun, maka jumlah orangnya semakin banyak, seperti sebua piramida. ini sudah menjadi hukum alam. kesimpulannya, orang yang jahat dipastikan oleh banyak dari orang baik, terlepas dari apapun label agamanya.
dari sudut pandang tetangga juga demikian...
Jika ada yang menampar pipi kananku aku akan segera memberikan pipi kirinya telapak kananku, karena dengan demikian hutang karma kita akan segera selesai ditempat. ;D