Buddhisme Awal, Sekte dan Tradisi > Theravada

Bagaimana kamma mengenali pelakunya?

(1/7) > >>

seniya:
Namo Buddhaya,

Dalam pemahaman saya, hukum kamma bekerja secara sebab akibat yang saling bergantungan: "melalui nama rupa ini suatu perbuatan dilakukan, melalui perbuatan tersebut nama rupa baru terbentuk". Nama rupa ini dengan nama rupa berikutnya tidak sama walaupun tidak berbeda karena keduanya berhubungan melalui kamma seperti ungkapan di atas. Namun bagaimana mekanismenya hukum kamma bisa "mengenali" nama rupa baru sebagai kelanjutan dari nama rupa sebelumnya? Apakah kekuatan kamma "tersimpan" pada citta (yang kemudian pada kondisi yang mendukung akan memberikan konsekuensinya)?

Mohon penjelasannya (dan koreksinya jika pemahaman saya di atas salah).

Terima kasih _/\_

Jerry:
Itu mah Vijnana-vada banget :D

seniya:
 [at] jerry:
Maaf,maksudnya apa? Mohon dijelaskan lebih rinci lagi. Thx.

Indra:
bagaimana kamma bekerja? acinteyya

Jerry:
Itu seperti pandangan vijnanavada dalam sekolah Yogacara mengenai alaya-vijnana, sebuah gudang kesadaran. Dan kemudian dari sana fenomena beremanasi dan mewujud, termasuk karma. Karena itu dalam Mahayana ada pandangan bahwa apa yang nyata adalah pikiran, ini merupakan pandangan filosofis yang berasal dari sekolah Yogacara.

Sementara dari pandangan konservatif, dalam Milinda Panha ketika ditanyakan oleh Raja Milinda, bhikkhu Nagasena memberikan analogi mengenai buah mangga. Sebelum buah mangga matang, apakah buah mangga tersimpan di akar pohon mangga? Di batang? Di ranting? Di daun?

Bagaimana menurut bro Seniya? Kira-kira di mana buah mangga tersimpan sebelum menjadi buah?

Tambahan:
tentang alaya-vijnana bisa dibaca dan dibahas di sini:
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=272.0

Navigation

[0] Message Index

[#] Next page

Go to full version