Tetapi kalau dari kacamata Buddhis, kita sudah tau tidak ada. Alasannya, kalau ada, percuma dong segala usaha selama hidup, pahala yg dikumpulkan dsb, toh semua telah ditentukan oleh "sutradara" dan "penulis skenario". Kita hanya memainkan peran yg ceritanya "DIRAHASIAKAN". Sebenarnya agak susah diterima akal sehat (logika) rata-rata manusia.
Kita ibarat hanyalah obeng yg dipakai oleh penguasa. Kita tidak berhak memilih dan ingin seperti apa. Itulah takdir yg kejam dan tidak berperasaan... Tapi anehnya lagi, mengapa statement ini di gugat
kalo baca postingan diatas gw teringat pertunjukan boneka pupet, manusia ibarat boneka pupet yg diatur dan digerak2kan oleh tuhan, apa pun yg ia alami adalah skenario/alur cerita [yg merupakan keputusan mutlak] dr sang pemain boneka... jd perbuatan baik dan buruk pun itu sudah menjadi skenario dr sang sutradara/pemain boneka, trus apa gunanya kehidupan jika "Ini bukan hidup saya sendiri" ngapain nuntut Hak Asasi ?
waktu kul dulu sempat jg seh ikut team buat robot [KRI] kita dibagi menjadi 3 team, mekanik [bertugas membuat fisik/tubuh robot], elektrik [bertugas membuat jeroan/otak/ingatan secara fisik dr robot] dan software [bertugas membuat alur kerja/gerak dr robot yg disimpan di otak/ingatan robot], gw kebetulan dpt bagian yg ke-3, gw buat alur logikanya sesuai planning [ada rencana nih] yg kita inginkan, kemudian dituangkan kedalam bahasa coding [bahasa mesin] sehingga robot dapat bergerak [hidup, krn ada data yg di loading dr otak/ingatannya] sesuai dengan keinginan kita...
disitu gw melihat, gw yg mengatur robot itu, robot mau doing something gw tau, setelah A, robot itu mau melakukan apa [next step nya]... gw tau dimana kelebihan dan kekurangan [error] robot itu, gw yg kendalikan robot... gw pikir apa bs robot itu bergerak sesuai dengan keinginan dia sendiri [free will] ? bisa, gw tambahkan sensor [kemampuan tuk deteksi] n kemampuan untuk menganalisa data yg dia peroleh untuk melakukan next step dengan sendiri, toh gw jg tau, jika robot ini deteksi A, robot itu bakal lakukan apa... krn dah diatur semua... gw ciptakan robot untuk permainan [alur kehidupan] yg telah gw planning [rencana] kan sebelumnya untuk kesenangan gw
robot tersebut pasrah terhadap diri nya, apa pun yg gw inginkan, apa pun yg gw perintahkan [skenario gw]... ia akan mematuhinya, jika ia tidak mematuhi gw cap dia error. so apa pun perbuatan yg dilakukan si robot tak ada artinya krn itu semua bersumber dr gw, dia tidak bs menentukan bahkan memilih keluar dr jalur kita... kira2 ini lah yg menurut gw takdir
sedangkan Karma/Kamma [non-takdir] beda banget gw bukan dan tidak menjadi robot, tp gw hidup dan apa pun yg gw lakukan adalah akibat dr sebab yg gw lakukan, siapa yg ngatur ? ga ada tuh... it's my life [inget lagu bon jovi] ga ada yg berhak ngatur terhadap apa yg gw lakukan selain diri gw sendiri [keputusan ada ditangan kita sendiri] dan konsekuensi dr apa yg gw lakukan akan siap menanti [tanggung jawab terhadap apa yg kita lakukan]
nah sekarang kita milih jd apa nih ? robot seperti contoh pertama atau milih jd manusia contoh kedua ? dr jawaban yg kita pilih, maka kita bakal tau apa beda takdir n Kamma/Karma [non-takdir]