//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - hudoyo

Pages: 1 ... 121 122 123 124 125 126 127 [128]
1906
nibbana/nirvana sendiri sebuah label yang "unik" menurut saya.
berbeda dg label-label lain yg menunjuk ke sesuatu, nibbana/nirvana justru menjelaskan sesuatu yg tidak terdeskripsikan... (void).

kata
"A, B atau C mencapai nibbana" dan "anatta" sendiri sebenarnya bertentangan lho... saya juga binggung... :hammer:

CMIIW

Ya, itu "rahasia" anatta. Dalam Visuddhi-magga dikatakan:

"Ada penderitaan, tapi tidak ada yang menderita,
Ada jalan, tapi tidak ada yang menempuhnya,
Ada nibbana, tapi tidak ada yang mencapainya."

*****

'Nibbana' sendiri sering dipahami secara mendua. Di satu pihak, paling sering ditonjolkan 'nibbana' sebagai 'kebahagiaan tertinggi' ("Nibbanam paramam sukham"), sehingga secara EKSPERIENSIAL bagi orang awam sering sukar dibedakan dengan sorga.

Di lain pihak, sangat jarang orang menampilkan 'nibbana' sebagai 'padam', yaitu arti kata 'nibbana' itu sendiri. Padahal itulah arti yang paling dekat dengan PENGALAMAN seorang yang masih punya aku.

Salam,
hudoyo

1907

Selebihnya, K tidak mengajarkan apa-apa sama sekali. Oleh karena itu, tidak akan pernah berkembang suatu agama di sekitar ajaran K. Ajaran K hanyalah vipassana murni, tidak lebih dan tidak kurang.

Salam,
hudoyo

Salam kenal Pak Hudoyo...

Bisa tolong jelaskan kalimat yg di bold itu? serta contohnya...

Anumodana...

 _/\_ :lotus:

Salam kenal, Ibu Lily, :)

Kita lihat dulu bagaimana ajaran Sang Buddha tentang vipassana, ya. Dalam salah satu posting lalu saya sudah mengutip dari Bahiya-sutta:

"Bahiya, lakukan ini: di dalam yang terlihat hanya ada yang terlihat, di dalam yang terdengar hanya ada yang terdengar, di dalam yang tercerap dengan indra-indra yang lain hanya ada yang tercerap, di dalam yang muncul dalam batin (ingatan) hanya ada ingatan. Bila kamu bisa lakukan itu, maka KAMU TIDAK ADA. Itulah, dan hanya itulah, akhir dukkha."

Menurut pendapat saya pribadi, itulah ajaran vipassana yang paling murni. ... Mengapa saya katakan "paling murni"?

Karena di situ:
1. sama sekali tidak ada konsentrasi.
2. sama sekali tidak ada labeling, pencatatan.
3. sama sekali tidak ada keharusan memperlambat gerakan selambat mungkin.

Dengan kata lain, di situ tidak ada TEKNIK meditasi apa pun, sebagaimana kita temukan dalam versi-versi meditasi yang diajarkan di kalangan umat Buddha pada dewasa ini.

Nah, itulah pula yang diajarkan oleh K.

*****

Meditasi vipassana versi Bahiya-sutta itu sekarang saya ajarkan dengan nama Meditasi Mengenal Diri (MMD).

Jadi sekarang ini di Indonesia ada beberapa versi meditasi vipassana:

1. versi Mahasi Sayadaw
2. versi Goenka
3. versi Pa-Auk Sayadaw (didahului dengan anapanasati untuk mencapai jhana)
4. versi MMD

Salam,
hudoyo

1908
[at]  Pak Hudoyo
Apakah K juga telah mencapai nibbana, seperti yg dikatakan dia telah mencapai pencerahan yg mana dia melakukan vipasana murni? _/\_

Salam kenal, Rekan Bond,  :)

Pengertian 'nibbana' adalah pengertian khas Buddhis, sedangkan K tidak menganut agama apa pun. Jadi, kita harus terjemahkan dulu 'nibbana' itu dengan pengertian yang lebih universal, misalnya "lenyapnya aku".

Apakah K sudah tidak punya aku lagi? ... Seperti kata Mas Mod, jawabannya: saya tidak tahu. :) ... Tidak seorang pun tahu, kecuali dia sendiri, kan. :)

Tapi, jangan putus asa; ada pendekatan lain. Mari kita bertanya: Apakah ajaran K selama 60 tahun ia mengajar itu konsisten tanpa-aku? ... Kalau itu, saya bisa jawab: ya.

Bagaimana saya tahu? ... Ini adalah masalah praktik. Kalau kita praktikkan apa yang diajarkan K, akan terbukti secara konsisten bahwa ajaran K membawa kita pada keadaan tanpa-aku.

Jadi, kesimpulannya: apakah K sudah tidak punya aku atau masih punya aku tidak penting. Yang penting ialah apakah ajarannya secara konsisten membawa orang kepada keadaan tanpa-aku.

*****

Nah, sekarang kalau mau fair, kita juga bisa bertanya: Apakah Buddha Gautama sudah mencapai nibbana (tidak punya aku)? ... Bagaimana jawaban Anda? :)

Sejujurnya, Anda harus menjawab, Anda tidak tahu juga, bukan? :) ... kecuali Anda berkata, "ya, saya PERCAYA / BERIMAN bahwa Sang Buddha telah mencapai nibbana." ... itu soal lain. :)

Jadi, di sini juga pertanyaannya harus digeser, "Apakah ajaran Buddha secara konsisten dapat membawa praktisinya kepada keadaan tanpa-aku?" ... Dan ini kita semua bisa mengatakan ya. Apalagi kalau kita pernah mempraktikkan meditasi vipassana.

*****

Jadi, kesimpulannya, baik ajaran Buddha maupun ajaran K, yang penting adalah praktik! Tanpa itu, semuanya cuma teori, yang tidak ada manfaatnya sama sekali.

Salam,
hudoyo

1909
Prinsip ajaran JK dan Sai Baba sama ga ya?

Oh, seperti bumi dan langit bedanya. :D

Sai Baba secara terang-terangan menyatakan dirinya sebagai Avatara (titisan Tuhan di dunia). Jadi, bayangkan sendiri bagaimana hubungan kita seharusnya dengan seorang "titisan Tuhan". :)

Sebaliknya, K tidak mau punya murid sama sekali. Dia bilang seorang Guru dan murid sama-sama terikat & melekatnya. (Ini mengingatkan kita pada Kalama-sutta). K mengajarkan orang untuk bebas dari dirinya sendiri, melalui pengamatan secara pasif terhadap segala gerak-gerik badan dan batinnya sendiri.

Selebihnya, K tidak mengajarkan apa-apa sama sekali. Oleh karena itu, tidak akan pernah berkembang suatu agama di sekitar ajaran K. Ajaran K hanyalah vipassana murni, tidak lebih dan tidak kurang.

Salam,
hudoyo

1910
Krishnamurti lebih ke penyelaman dalam diri..
melihat ke dalam dimana tiada dualitas..
di krishnamurti memang tidak diberikan step2.. untuk pembebasan batin, tidak seperti di buddhis kita diberikan jalur arya beruas delapan, sejauh yang saya ketahui pula, J.K hanya melihat apa adanya..(mirip kan dgn vipasana bhavana?)

Betul. K tidak memberikan suatu "jalan", karena dalam kesadaran meditasi, orang tidak pergi ke mana-mana, melainkan berada pada saat kini sepenuhnya.

Jadi, konsep tentang Jalan Mulia Berfaktor Delapan itu pun akan runtuh di dalam meditasi. Itu cuma ajaran AGAMA untuk kepentingan umat yang masih berada dalam tataran intelek/pikiran dan belum mau bermeditasi.

Dalam meditasi vipassana, orang tidak berjalan ke mana-mana, bahkan "mencapai nibbana" pun tidak, karena semua itu cuma konsep pikiran.

Sang Buddha berkata kepada Angulimala: "Angulimala, aku sudah lama berhenti. Engkaulah yang masih terus berlari. Apa yang kaucari? Berhentilah!"

Jadi, meditasi bukanlah "berlari" (berusaha) untuk mengejar nirwana/nibbana.

Salam,
Hudoyo

1911
Salam kenal Pak Hudoyo,

saya kagum dg posting2 Anda di Kaskus, memberi panduan meditasi utk eling/sadar dalam berbagai bentuk agar sesuai dg latar belakang masing2 penanya...

:jempol: :jempol: :jempol:

Salam kenal kembali, Rekan Tesla. :)

Yah, apa lagi yang bisa saya buat? Saya sudah tua. Bukankah sebaiknya saya bagi pengalaman batin saya dengan teman-teman yang membutuhkannya?

Salam,
Hudoyo

1912
apa J Krishnamurti ini punya background Buddhisme atau pencapaiannya adalah hasil meditasi yg mirip vipassana (pengamatan bathin) ??

K dibesarkan dalam lingkungan Teosofi. Dalam ajaran Teosofi memang disebut-sebut tentang Buddha secara sinkretistik dengan Yesus dan beberapa Guru Spiritual yang berbadan gaib, yang dipercaya menuntun umat manusia pada abad ke-20. Tapi tidak ada ajaran meditasi vipassana. Latihan spiritual dalam Teosofi dititikberatkan pada kehidupan etikal dengan harapan untuk mendapat Inisiasi (naik tingkat) dari para Master.

K tercerahkan pada th 1922 (lihat artikel pada awal thread ini). Dia dielu-elukan sebagai Guru Dunia, tapi ia justru membubarkan Perkumpulan Bintang karena tidak mau punya murid.

Saya melihat kesadarannya berkembang sampai pada pembebasannya dalam meditasi yang berlangsung secara alamiah, tanpa teknik apa pun, selain sadar/eling.

Salam,
Hudoyo

1913
[...]
setelah membandingkan pikiran, ucapan, dan tindakan JK.....apakah terdapat suatu keselarasan???
[...]

Bisa ditunjukkan, Bhante, contoh-contoh di mana pikiran, ucapan dan tindakan JK tidak selaras?

Terima kasih sebelumnya.

Salam,
Hudoyo

1914
bro... jgn delete cepat2 yah...

kebanyakan yg dipost di thread lain di sub forum ini berlabel Buddha tetapi secara content tidak. yg gua post di sini tidak berlabel Buddha tetapi content Buddhisme. memang tidak ada 4 kebenaran ariya, jalan utama beruas 8, kamma & rebirth...

contentnya adalah anatta & nibbana...

Setuju dengan Rekan Tesla.

Apalagi di dalam meditasi, sudah tidak ada lagi pikiran berseliweran. Termasuk "pikiran berseliweran" adalah kata-kata, istilah-istilah, merek-merek, ajaran-ajaran agama, sekte-sekte dsb. Kalau pikiran masih berseliweran, "Ini ajaran K, ini ajaran Buddha, keduanya sama, keduanya tidak sama ...dst", berarti si aku masih tetap ada, dan keheningan belum tercapai.

Ajaran Buddha pun harus kita pilah-pilah, mana yang konsumsi pikiran (intelek), dan mana petunjuk untuk meditasi (vipassana). Empat Kesunyataan Mulia, Jalan Mulia Berfaktor Delapan dsb dsb itu adalah konsumsi pikiran (intelek). Itu yang dinamakan "AGAMA" Buddha.

Dalam meditasi, semua pikiran, kata-kata, ajaran-ajaran jangan dilekati, karena yang melekat itu adalah si aku. Kalau dilekati, tidak mungkin si aku ini runtuh. Tidak mungkin kita merealisir apa yang dikatakan oleh Buddha dalam puluhan sutta: "Dalam diri orang yang bebas tidak ada lagi pikiran: 'Ini milikku (agamaku dsb), ini aku, ini diriku.' " Dengan kata lain, tidak mungkin nibbana (padam) tercapai. Itu adalah porsi MEDITASI.

Jadi, kita harus membedakan antara AGAMA (menggunakan otak/pikiran) dan MEDITASI (mengamati pikiran sampai berhenti dengan sendirinya). AGAMA dan MEDITASI tidak bisa dipertemukan. AGAMA itu parsial, MEDITASI itu universal. Agama itu terkondisi, MEDITASI tak terkondisi. - Inilah yang sering menghambat umat Buddha sendiri dalam menjalankan vipassana.

Salam,
Hudoyo


1915
Wadhuuu  ^:)^ dipanggil Pak sama Pak Hudoyo.

Pak Hudoyo kan seangkatan papa saya (Lestoro).

Mohon bimbingannya ya Pak Hudoyo  ^:)^

Ya, susahnya di dunia maya tidak mungkin menaksir usia seseorang.  :)
Kalau begitu, saya panggil Mas saja, ya.
Terima kasih atas sambutannya.

Salam,
Hudoyo

1916
Ada hubungannya dengan Buddhisme? Kalau ada coba dijelaskan.

Secara singkat dulu:

K mengajarkan sadar/eling terhadap gerak-gerik si aku. Ini adalah vipassana dalam bentuknya yang paling murni. Puncaknya adalah lenyapnya aku (anatta).

Di Tipitaka Pali ini tercantum dalam Bahiya-sutta & Malunkyaputta-sutta:

"Bahiya, lakukan ini: di dalam yang terlihat hanya ada yang terlihat, di dalam yang terdengar hanya ada yang terdengar, di dalam yang tercerap dengan indra-indra yang lain hanya ada yang tercerap, di dalam yang muncul dalam batin (ingatan) hanya ada ingatan. Bila kamu bisa lakukan itu, maka KAMU TIDAK ADA. Itulah, dan hanya itulah, akhir dukkha."

Salam,
hudoyo

1917
Salam kenal untuk Pak Moderator & teman-teman yang belum kenal.
 :)

Saya diundang oleh Rekan Benny untuk melihat-lihat thread J. Krishnamurti ini, dan memberikan masukan atau klarifikasi bila dianggap perlu.
Saya lihat sudah banyak yang dibahas di sini.  _/\_

Hudoyo

Pages: 1 ... 121 122 123 124 125 126 127 [128]