Sebenarnya jika dikatan di Theravada ada "doa", yah memang bisa ada. Sebab definisi dari doa saja sudah sangat bias dan bercabang. Inilah yang disebut dengan generalisasi (perluasan makna). Jika dipaksakan demikian, yah memang di Theravada pun ada "doa"; yaitu "Paritta", "sabbe satta bhavantu sukhitata", "sadhu sadhu sadhu", dan sebagainya.
Namun, bagi sebagian orang (termasuk saya) tidak mengikuti generalisasi seperti ini. Jika tetap dipaksakan bahwa di Theravada ada doa, maka saya pikir tidak perlu diributkan. Silakan orang lain menganggap itu doa, dan kami juga akan menganggap itu bukan doa. Doa atau bukan doa hanyalah sebuah label yang diberikan. Namun yang jelas; baik Paritta, sabbe satta bhavantu sukhitata, sadhu sadhu sadhu; tidak dibacakan untuk berkomunikasi, memuja ataupun memohon pada sosok manapun. Lantas apa pendapat saya akan "doa Theravada ini"? Menurut saya, itu bukan doa; melainkan ungkapan harapan dan pembacaan syair Dhamma saja.