//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: harus Bagaimana?  (Read 11889 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: harus Bagaimana?
« Reply #30 on: 15 June 2008, 07:58:34 PM »
Re: harus Bagaimana?
« Reply #28 on: Today at 09:55:21 AM »
   Reply with quoteQuote

Sesepuh ada rujukan seputar pelanggaran sila 4 karmanya apa? Sad


Untuk melengkapi pelanggaran kebohongan dibutuhkan empat kondisi, yaitu : berbohong, niat untuk berbohong, usaha, dan komunikasi. Akibat yang ditimbulkannya adalah : sengsara oleh ucapan kasar, menjadi subjek dari fitnahan, tidak dapat dipercaya, dan mulut yang berbau busuk.

Untuk melengkapi pelanggaran fitnah dibutuhkan empat kondisi, yaitu : sejumlah orang, maksud untuk memisahkan, usaha, dan komunikasi. Akibat yang ditimbulkannya adalah : retaknya persahabatan tanpa sebab yang cukup.

Untuk melengkapi pelanggaran ucapan kasar dibutuhkan tiga kondisi, yaitu : seseorang menjadi kasar, pikiran marah, dan menggunakan kata-kata kasar. Akibat yang ditimbulkannya : dibenci orang lain meskipun tidak bersalah, dan suara kasar.

Untuk melengkapi pelanggaran pembicaraan yang tidak bermanfaat dibutuhkan dua kondisi, yaitu : kecenderungan terhadap pembicaraan yang tidak bermanfaat dan isi pembicaraannya. Akibat yang ditimbulkannya : ketidakserasian organ tubuh dan perkataan yang tidak dapat diterima.

Sumber : Apakah KARMA Itu? Oleh Ven. U. Thittila
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: harus Bagaimana?
« Reply #31 on: 15 June 2008, 08:12:01 PM »
kk2 skalian,

saya mo nanya nih, sebenernya saya itu makin bingung dan pusing ama ajaran sang Buddha,
ini harus mulai dari mana toh... semakin di dalemin semakin buat pusing... terus pengaplikasiannya bagaimana.... sebenernya kalo dipikir-pikir saya tau jawabannya tapi nda tau kenapa sekarang saya merasa bingung n tambah ga mengerti apa yang harus di perbuat....
mungkin kk2 skalian punya pengalaman sama? atau ada tips2 buat menghadapi kebodohan yang satu ini...


Coba kamu usahakan tiap hari rutin Baca Paritta/Keng, Meditasi dan usahakan utk setiap hari selalu Berbuat Baik, tidak usah yg besar2, cukup misal berdana ke Vihara Rp. 1.000 atau berdana ke pengemis, atau kasih makan burung beras, lepas ikan lele 2 ekor, dll.
Memang ada tahapan2nya dalam Praktek Dhamma, suatu saat bisa muncul kebosanan/jenuh, tapi jangan dibiarkan sampai berlarut-larut, jalankan aja terus seperti yg disarankan di atas setiap hari nanti suatu saat akan ada kemajuan dalam batin kamu dan kamu juga telah memupuk suatu kebiasaan baik yaitu Berbuat Baik setiap hari dan juga melatih Disiplin agar kita setiap hari Baca Paritta/Keng, Meditasi.
Yang susah sebenarnya Disiplin. Kalau kita sudah bisa mengatasi kemalasan kita dan bisa Disiplin maka kebosanan/kejenuhan akan bisa kita atasi.

Semoga bermanfaat.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: harus Bagaimana?
« Reply #32 on: 16 June 2008, 05:13:12 PM »
saya baru dengar kalau belajar (atau semangkin mahir) ajaran Buddha bisa pusing segala....

apakah tiap hari makan nasi bisa bosan?
apakah berbuat baik itu juga bisa bosan?
apakah bernafas itu bisa bosan?

jadi bagaimana supaya tidak bosan?

solusi saya : "JANGANLAH MENGGUNAKAN KATA BOSAN"

pasti berhasil..................

berpikirlah bagaimana cara Buddha berpikir............
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: harus Bagaimana?
« Reply #33 on: 16 June 2008, 06:44:35 PM »
berpikirlah bagaimana cara Buddha berpikir............

wow.. tinggi bener.. ^:)^
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: harus Bagaimana?
« Reply #34 on: 16 June 2008, 09:36:14 PM »
Quote
berpikirlah bagaimana cara Buddha berpikir............

mohon diperjelas  ^:)^ ^:)^ ^:)^

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: harus Bagaimana?
« Reply #35 on: 16 June 2008, 09:52:40 PM »
gua juga penasaran neh, bagaimana Buddha berpikir  :-?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: harus Bagaimana?
« Reply #36 on: 16 June 2008, 10:51:23 PM »


berpikirlah bagaimana cara Buddha berpikir............
[/quote]

bukan mao ikut2an yg lain,....  :))

tapi gw jg nda ngerti maksudnya.....

mohon penjelasan ......  ^:)^
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: harus Bagaimana?
« Reply #37 on: 16 June 2008, 11:09:32 PM »

berpikirlah bagaimana cara Buddha berpikir............

Bahkan YM Sariputta menjawab tidak tahu sewaktu Sang Buddha bertanya apakah ia mengetahui pikiran BUddha

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: harus Bagaimana?
« Reply #38 on: 17 June 2008, 10:05:41 AM »
Iya, tapi Buddha dalam Mahayana kan tidak selalu seorang Sammasambuddha.
Sering koq perumpamaan Buddha digunakan dalam budaya Mahayana.

;D
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: harus Bagaimana?
« Reply #39 on: 17 June 2008, 10:19:01 AM »
Ada yg bilang...........

Duhhh Biksu itu amat bijaksana, muda dan ganteng lagi....
sangat sayang TIDAK KAWIN.............

pertanyaan : apakah kalau dgn segala kebijaksaan, training yg biksu terima....
kemudia dia kawin dan punya 12 anak yg juga akan di trainning menjadi biksu
apakah dilihat dari omset lebih baik? Setelah itu apakah biksu tsb boleh menjadi biksu lagi???

thanks utk masukkannya!

"belajarlah bagaimana MLM menggurita market...."
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Balhamoth

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 128
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
  • semoga semua makhluk hidup bahagia
Re: harus Bagaimana?
« Reply #40 on: 17 June 2008, 10:06:09 PM »
 [at] hengki...
 _/\_ _/\_ _/\_

 [at] kokuzo
jadi kita adalah penipu.... hohohoohoh gak juga lah kita berbicara dengan cara lain buat jual produk hohohoho

Ada yg bilang...........

Duhhh Biksu itu amat bijaksana, muda dan ganteng lagi....
sangat sayang TIDAK KAWIN.............

pertanyaan : apakah kalau dgn segala kebijaksaan, training yg biksu terima....
kemudia dia kawin dan punya 12 anak yg juga akan di trainning menjadi biksu
apakah dilihat dari omset lebih baik? Setelah itu apakah biksu tsb boleh menjadi biksu lagi???

thanks utk masukkannya!

"belajarlah bagaimana MLM menggurita market...."


hmm jadi maksudnya apa yah kk....? maap lemot...
Ada yang mengukur hidup mereka dari hari dan tahun
Yang lain dengan denyut jantung, gairah, dan air mata
Tapi ukuran sejati di bawah mentari
Adalah apa yang telah engkau lakukan dalam hidup ini
Untuk orang lain - Ruth Smiller