//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Meditasi salah kaprah (tersesat)  (Read 57069 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Arya Karniawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 301
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
  • Hooaaammmm..... :3
Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« Reply #105 on: 04 December 2017, 08:34:45 PM »
Artinya kata brahmacari bukan seperti itu.kehidupan suci hanya milik 8 mahluk ariya magga dan phala. Lha apakah para bhikkhu yg membaca semuanya mencapai satu dari ariya magga phala.

brahmacariya nuggaha istilah yg salah menurut arti kata brahmacari itu sendiri.

Karniawan
Kamu menyebarkan doa yg salah di forum.berapa banyak bhikkhu, samanera dan umat biasa yg termakan dengan kebohongan mu.
danda kamma 3x.

Sungguh luar biasa lolongan srigala ini dikumandangkan... Berarti para Bhikkhu/ni, Samanera/ri, Upasaka/ika yang belum menjadi Sotapanna Magga, sekalipun melaksanakan Sila dengan baik, dan berusaha penuh dengan waspada, tidak layak menyandang "Brahmacari"... Luar biasa lolongan srigala ini dikumandangkan...  =D> =D> =D>

Nb: Ingat Kammaphala. Kamu dah menyesatkan banyak orang...  _/\_
#Jhindra

Offline metra

  • dandakamma
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 269
  • Reputasi: -11
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« Reply #106 on: 04 December 2017, 08:36:38 PM »
In Buddhism
General definition (in Buddhism)

N (Absence of chastity). Sexual activity.
https://www.wisdomlib.org/definition/abrahmacariya


Abrahmacariya veramani sikkhapadam samadiyami; undertake the precept to refrain from sexual activity.
http://www.chinabuddhismencyclopedia.com/en/index.php/Abrahmacariya_veramani_sikkhapadam_samadiyami

3. Abrahmacariya veramani sikkhapadam samadiyami
    I undertake the precept to refrain from sexual activity.
https://www.accesstoinsight.org/ptf/dhamma/sila/atthasila.html

abandoning a lower life
https://books.google.co.id/books?id=sXhp8w6r93QC&pg=PA73&lpg=PA73&dq=abrahmacariya&source=bl&ots=DLrvTEUteJ&sig=lTKAnoU43HQZEmK6oKQpnuFD9PU&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwij5vCuu_DXAhVHtY8KHZpaCYY4FBDoAQg5MAQ#v=onepage&q=abrahmacariya&f=false

3. Abrahmacariya veramani sikkhapadam samadiyami

    I undertake the precept to refrain from sexual activity.
https://dhammawiki.com/index.php?title=8_precepts



3 Abrahmacariya veramani sikkhapadam samadiyami ― I undertake the precept to refrain from sexual activity.
https://www.watmetta.org/eightPrecepts.html

To refrain from any sexual activity: no physical contact or intimacy with the opposite sex.
https://bswa.org/practices/the-eight-precepts/

(3) to refrain from all sexual relations
http://www.nichirenlibrary.org/en/dic/Content/E/37

Xeno dari sekian banyak sumber.
Menurutmu mana yang salah

Offline metra

  • dandakamma
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 269
  • Reputasi: -11
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« Reply #107 on: 04 December 2017, 08:41:02 PM »
Sungguh luar biasa lolongan srigala ini dikumandangkan... Berarti para Bhikkhu/ni, Samanera/ri, Upasaka/ika yang belum menjadi Sotapanna Magga, sekalipun melaksanakan Sila dengan baik, dan berusaha penuh dengan waspada, tidak layak menyandang "Brahmacari"... Luar biasa lolongan srigala ini dikumandangkan...  =D> =D> =D>

Nb: Ingat Kammaphala. Kamu dah menyesatkan banyak orang...  _/\_

Lha ini siapayg nulis

Quote
Sumpah gw ngakak bacanya...  :))

Abrahmacariya itu artinya tindakan tidak suci. Bisa liat di Sila ke 3 yg ketika Uposatha disebut "Abrahmacariya veramani dst".

Sementara Brahmacariya itu kebalikkannya dari Abrahmacariya. Para Bhikkhu melaksanakan Brahmacariya.

Contoh lain, tiap kali mau makan para Bhikkhu pasti membacakan:

"Patisankha yoniso pindapattam patisevami ... Dst hingga ... Brahmacariya nuggaha ya. ...

(Paritta lengkap cari sendiri ya...  ;D )





Offline Arya Karniawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 301
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
  • Hooaaammmm..... :3
Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« Reply #108 on: 04 December 2017, 09:02:42 PM »
Ya ampun... Gak sadar  kalo itu satir...  =)) =)) =)) Ketauan gak pernah baca Sutta pulak...  :))
#Jhindra

Offline metra

  • dandakamma
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 269
  • Reputasi: -11
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« Reply #109 on: 04 December 2017, 09:20:49 PM »
« on: Today at 08:41:02 PM » Insert Quote
Quote from: Arya Karniawan on Today at 08:34:45 PM
Sungguh luar biasa lolongan srigala ini dikumandangkan... Berarti para Bhikkhu/ni, Samanera/ri, Upasaka/ika yang belum menjadi Sotapanna Magga, sekalipun melaksanakan Sila dengan baik, dan berusaha penuh dengan waspada, tidak layak menyandang "Brahmacari"... Luar biasa lolongan srigala ini dikumandangkan...  =D> =D> =D>

Nb: Ingat Kammaphala. Kamu dah menyesatkan banyak orang...  _/\_

Lha ini siapayg nulis

Quote
Sumpah gw ngakak bacanya...  :))

Abrahmacariya itu artinya tindakan tidak suci. Bisa liat di Sila ke 3 yg ketika Uposatha disebut "Abrahmacariya veramani dst".

Sementara Brahmacariya itu kebalikkannya dari Abrahmacariya. Para Bhikkhu melaksanakan Brahmacariya.

Contoh lain, tiap kali mau makan para Bhikkhu pasti membacakan:

"Patisankha yoniso pindapattam patisevami ... Dst hingga ... Brahmacariya nuggaha ya. ...

(Paritta lengkap cari sendiri ya...  ;D )



bramacari bukan berarti kebalikan dari tindakan tidak suci.

Tindakan suci hanya dimiliki 8 ariya magga phala.para bhikkhu dan samana dan orang biasa yg belum mencapai salah satu dari ariya magga phala, tidak mungkin memiliki tindakan suci.

Termasuk katagori yg disebutkan diatas.

Offline metra

  • dandakamma
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 269
  • Reputasi: -11
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« Reply #110 on: 04 December 2017, 09:50:19 PM »
Quote

Beranda Tentang Kami Hasil Keputusan New Info Artikel Berita Gallery Hubungi Kami Dharmagita Seni Budaya Video Pustaka

Brahmacari: Masa Menuntut Ilmu
Kategori : Artikel Baru
Dalam Agama Hindu, kehidupan dibagi berdasarkan jenjang kehidupan yang mesti dilalui sesuai dengan tingkatan-tingkatan yang disebut dengan Catur Asrama. Jenjang kehidupan manusia berdasarkan alas tatanan rohani, waktu, umur dan sifat perilaku manusia. Catur Asrama berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu dari kata Catur dan Asrama. Catur berarti empat dan Asrama berarti tempat atau lapangan "Kerohanian". Kata Asrama sering juga dikaitkan dengan jenjang kehidupan. Jenjang Kehidupan itu berdasarkan atas tatanan rohani, waktu, umur, dan sifat perilaku manusia.

Catur Asrama adalah empat tingkatan hidup manusia, antara lain Brahmacari yaitu masa menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi, Grhasta yaitu masa membina rumah tangga atau hidup bersuami istri, Wanaprasta yaitu masa mengasingkan diri menekuni ilmu kerohanian dengan melakukan Panca Karma (lima macam perawatan) atau istilah lainnya Panca Yadnya (lima persembahan), dan Bhiksuka adalah meninggalkan ikatan dunia ini dengan jalan meminta-minta, semua yang ada di dunia ini tidak menjadi miliknya, karena tidak terikat lagi, hidup meminta-minta sebagai ciri khasnya (Sanyasin). Lebih lanjut tentang Brahmacari, semua belajar dilarang melakukan hubungan sex (Suklabrahmacari).

Empat tujuan hidup ini hanya dapat dicapai melalui tahapan-tahapan hidup sesuai dengan pertunmbuhan manuia itu sendiri. Tahapan-tahapan tersebut disebut dengan Catur Asrama. Catur Asrama ini adalah konsepsi dasar untuk mencapai empat tijuan hidup tersebut. Sebagai konsepsi hidup, Catur Asrama juga menjadi landasan konsepsional penerapan Hindu Dharma. Karena penerapan Hindu Dharma bertujuan untuk mewujudkan tujuan hidup manusia pula. Catur Asrama berasal dari kata Catur yang artinya empat dan asrama yang artinya "usaha seseorang". Yang dimaksud dengan usaha seseorang dalam pengertian Catur Asrama adalah usaha yang mutlak yang harus dilakukan oleh seseorang pada tiap-tiap asrama.

Berdasarkan difinisi di atas, Agama Hindu mengatur kehidupan manusia berdasarkan' fase-fase atau jenjang-jenjang yang harus dilalui sesuai dengan tingkatan umur. Pada masa Brahmacari menitik beratkan pada ilmu pengetahuan. Pada waktu masuk jenjang grahasta memfokuskan diri pada harta dan kama, pada jenjang kehidupan wanaprasta mengurangi keterikatan diri terhadap duniawi, dan pada waktu saniasin kehidupan berlahan-lahan dilepaskan dari kehidupan duniawi Dengan demikian akan tercapai kehidupan yang moksatamjahathita ya ici dharma.

Brahmacari merupakan tingkatan pertama dari catur asrama yang harus dilalui oleh manusia dalam perjalanan hidupnya. Sejak lahir ke dunia ini manusia sudah mulai belajar. Belajar berbicara, belajar merangkak, belajar berjalan, belajar berfikir, belajar bekerja, belajar tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan, diucapkan dan difikirkan. Makin bertambah umur, makin banyak yang harus dipelajari. Ada ilmu pengetahuan seni dan teknologi yang harus ditelaah untuk bekal dalam memasuki tahap hidup selanjutnya. Ada banyak hal yang perlu dipelajari, baik melalui pendidikan formal, informal maupun nonformal. Semua pengetahuan, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, kegemaran, sikap dan lainnya yang diperoleh semasa kehidupan brahmacari merupakan potensi yang diperoleh akibat belajar, akan sangat menentukan warna kehidupan berikutnya. Hal ini akan menghasilkan perubahan pada diri seseorang baik aktual maupun potensial.

Manusia lahir dari proses suatu perkawinan, oleh karena itu perkembangan dari masa anak-anak sampai menginjak remaja (yowana) dipandang sebagai Brahmacari Asrama. Dalam pertumbuhan dan perkembangan anak melalui siklus reproduksi yang integral, yaitu sejak janin dalam kandungan ibu, bayi, anak, remaja (yowana), dewasa, orang tua dan lanjut usia. Dalam siklus ini berlangsung tahapan-tahapan yang relatif rumit dan spesifik untuk masing-masing tahapan. Salah satu tahapan tersebut adalah masa remaja (yowana) yang dalam Agama Hindu disebut dengan Brahmacari Asrama (masa menuntut ilmu). Pada masa ini terjadinya proses awal kematangan organ reproduksi dan mental manusia, dalam tahapan ini, berlangsung penuh konplik seingga berpotensi untuk terjadinya disharmoni dalam hubungan interpersonal pada remaja (yowana). Masa remaja (yowana) akan terjadi perubahan-perubahan pada fisik maupun psikis. Karena itu masa remaja (yowana) sering juga disebut masa pancaroba, yang penuh tantangan dan resiko. Remaja (yoivana) sangat mudah terpengaruh oleh hal-hal yang menjerumuskan  atau  merugikan dirinya maupun orang lain. Tidak sedikit yang terpengaruh atau kecanduan minuman keras, narkoba, terjangkit penyakit HIV/Aids dan perilaku negatif lainnya dimulai pada masa remaja.

Masa Remaja (Yowana) adalah Masa Belajar

Pengeritan Brahmacari

Menurut Punyatmadja menyatakan bahwa yang bernama Catur Asrama ialah Brahmacari, grahasta, ivanaprasta, biksuku. Brahmacari namanya yaitu orang yang membiasakan (mempelajari dengan cermat) ilmu pengetahuan (sastra) dan yang mengetahui prihal ilmu huruf (aksara), orang yang demikian pekerjannya bernama Barahmacari. Adapun yang dianggap Brahmacari di dalam masyarakat (ialah) orang yang tidak terikat nafsu keduniawian, (sebagai) beristeri dsb. Adapun Brahmacari yang lain (dari itu) disebut Brahmacari Saranam, arinya menuntut ilmu petunjuk kerohanian (Atmapradesa). Sang Yogiswara, beliau Bramacari didalam berbagai ilmu (Satrantara), didalam pengertian ilmu (Sastrajna). Setelah puas dimasukaanya pengetahuan semua yang diketahui Beliau (menjadi) Grahasthalah beliati, beristri beliau, beranak, mempunyai budak dsb, memupuk kebajikan yang berhubungan dengan diri pribadi (kayikadharma) dengan kekuatan yang ada padanya (yathasakti).

Brahmacari menurut Sudharta ialah tingkatan hidup manusia pada watu sedang mengejar ilmu pengetahuan atau ilmu ketuhanan. Brahma berarti ilmu pengetahuan atau ilmu ketuhanan; dan cara arinya tingkah laku dalam mengejar atau menuntut ilmu pengetahuan.

Brahmacari merupakan tingkatan hidup manusia pada waktu mengejar ilmu pengetahuan serta ilmu ketuhanan. "Braman" disini artinya ilmu pengetahuan/ilmu ketuhanan dan "cara" artinya tingkah laku dalam belajar, Dep.Agma Provisi Bali (2006;56) Menurut Titib Brahmacari adalah masa belajar, masa menuntut ilmu pengetahuan, utamanya ilmu pengetahtian tentang ketuhanan (spiritual). Kata Brahmacari sering dijabarkan melalui pernyataan beikut : brahmacarati iti barahmacari, mereka yang berkecimpung di bidang pengetahuan (mencari ilmu pengetahuan) disebut Brahmacari. Seorang Brahmacari yang mampu mengendalikan diri terhadap nafsu sek dikatakan memiliki kekuatan suci (cahaya) kedewataan. Hal ini disebutkan dalam Atharvaveda XI.5.1 sebagai berikut:

"Brahmacaryena taf asa
Raja rastram vi raksati
acaryo brahmacaryena
Brahmacarinam icchate

Artinya:

Seorang raja, dengan sarana menjalankan brahmacari, bisa melindungi bangsanya. Seorang penddik (guru pembimbing), yang sedang menjalankan brahmacari sendiri, berkeinginan mngajar para siswa yang saleh.

Brahmacari merupakan tingkatan hidup yang pertama, yang harus dilalui oleh manusia dalam perjalanan hidupnya. Sejak lahir ke dunia manusia sudah mulai belajar, belajar tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diucapkan dan dipikirkan. Semakin bertambah umur seseorang semakin banyak yang harus dipelajari.Ada ilmu pengetahuan tentang seni dan teknologi yang harus ditelaah sebagai bekal dalam memasuki tahapan hidup selanjutnya. Ada etika dan Agama yang harus ditekuni dan dihayati selanjutnya dilaksanankan sebagai pedoman hidup sehari-hari. Ada banyak hal yang perlu dipelajari, baik melalui pendidikan formal, informal maupun non formal. Semua pengetahuan,keterampilan, kecakapan, kebiasaan, kegemaran, sikap dan lain sebagainya dapat dipeoleh pada masa kehidupan Brahmacari. Pada masa Brahmacari ini, banyak potensial yang diperoleh dari peroses belajar, yang akan menetukan warna kehidupan berikutnya. Hal ini akan menghasilkan perubahan pada diri seseorang baik aktual maupun potensial. Pada masa Brahmacari ini manusia dituntut untuk memfokuskan diri pada pelajaran baik pada pelajaran ilmu pengetahuan maupun ilmu kerohanian. Masa Brahmacari, merupakan masa untuk menuntut ilmu sebanyak-banyaknya sebagai bekal dalam menempuh kehidupan berumah tangga (grahasta).

Jenis - Jenis Brahmacari

Dalam ajaran Agama Hindu prosesi belajar tidak dibatasi pada tingkat umur, namun lebih banyak memfokuskan diri sesuai dengan jenjang Catur Asrama. Pada Masa Brahmacari lebih banyak memfokuskan diri terhadap ilmu pengetahuan. Pada masa Grahasta kehidupan lebih banyak difokuskan pada artha dan koma, pada masa wanaprasta mengurangi keterikatan terhadap gemerlapnya kehidupan dunia serta mempelajari ajaran kerohanian dan kegiatan spiritual. Sedangkan pada masa sanyasin/ bhisuka mulai perlahan-lahan meninggalkan kehidupan terhadap gemerlapnya kehidupan duniawi serta memfokuskan diri terhadap ajaran kerohanian dan spiritual. Mengingat ilmu pengetahuan selalu mengalami perkembangan sehingga tidak akan habis untuk dipelajari, maka Brahmacari tersebut digolongkan menjadi 3 (tiga) bagian. Menurut Punyatmadja menggolongkan Brahmacari menjadi 3 (tiga) bagian antara lain: Suklabrahmacari, Tresnabrahmacari, dan Sawalabrahmacari.

1. Sukla Brahmacari

Sukla barahmacari berarti seseorang tidak melakukan perkawinan atau melakukan hubungan seksual sepanjang hidupnya. Hal ini dapat dilakukan karena : a), disebabkan oleh cacat badan, mengidap penyakit tertentu sehingga tidak mampu melakukan perkawinan, b), adanya niat yang tumbuh dalam diri untuk tidak melakukan perkawinan sepanjang hidupnya. Hal ini dapat kita jumpai dalam Silakrama yang berbunyi: Sukla Brahmacari ngaranya tanpa rabi sangkan rere tan kuring sira. Adyapi teku ringwerdha tuivi tan pangincep arabi sangkan pisan. Artinya :Sukla Brahmacari namanya orang yang tidak kawin dari sejak lahir sampai ia meninggal. Hal ini bukan disebutkan karena impoten atau lemah syahwat. Dia sama sekali tidak pernah kawin sampai umur lanjut

2. Sewala Brahmacari

Sewala Brahmacari adalah seseorang yang dalam hidupnya hanya melaukan perkawinan sekali dengan istri atau suaminya. Walaupun istri atau suaminya meninggal tetap setia dengan tidak melakukan perkawinan yang kedua atau seterusnya. Hal ini dapat kita jumpai dalam Silakrama yang
berbunyi sebagai berikut:
Swala Brahmacari ngaranya, Marabi pisan, tan parahi muah yan Kahalangan mati Strinya,tanpa rabi muah sira, adyapi teka ri patinya, tan pangcap arahnya. Mangkana Sang Brahmacari, yan sira swala Brahmacari. Artinya: Sewala Brahmacari namanya bagi orang yang hanya kawin satu kali, tidak kawin lagi bila mendapatkan halangan salah satu meninggal maka ia tidak kawin lagi sampai datang ajalnya. Demikian namanya Sewala Brahmacari

3. Tresna Brahmacari

Tresna Brahmacari adalah seseorang yang melakukan perkawinan lebih dari satu kali dan sebanyak-banyaknya empat kali. Istri-istrinya yang dikawini tersebut merupakan istri yang sah menurut hukum perundang-undangan yang berlaku, serta tidak melanggar agama.

Kehidupan Brahmacari asrama dalam belajar di sekolah

Menurut Dep Agama RI menyatakan bahwa pada masa post-na-tal education inipun di dalam masa Brahmacari banyak pula tahapannya. Mula-mula dilihat secara umum maka tahapannya dapat dibagi sebagai berikut:
1. Saptawarsa pertama : 0-7 tahun Anak dalam masa ini dumpamakan sebagai Dewa, Dalam hidup ini anak belum memiliki kesadaran kemanusiaan, tanpa dosa, tanpa jasa, harus diladeni bagaikan kita berbakti kepada Dewa. (Selanjutnya)

Source: I Gede Manik l Warta Hindu Dharma NO. 518 Pebruari 2010

Berita Terbaru
22 November 2017
Ny Rataya Suwisma dan Ny Wikanthi Yogie Kembali Pimpin WHDI
20 November 2017
PHDI Provinsi Banten Gelar Diksa Pariksa Pertama Kalinya
20 November 2017
Munas IV WHDI: Wanita Hindu Cerdas, Sehat, Sejahtera Berwawasan Kebangsaan
Artikel Terbaru
 
Gotong Royong Masa Kini
 
Bhakti atau Bati
 
Manajemen Cerdas, Tuntas, dan Ikhlas
Gallery
   
Kalender Bali
Desember 2017, Çaka 1939
Minggu   26   3   10   17   24   31
Senin   27   4   11   18   25   1
Selasa   28   5   12   19   26   2
Rabu   29   6   13   20   27   3
Kamis   30   7   14   21   28   4
Jumat   1   8   15   22   29   5
Sabtu   2   9   16   23   30   6
Soma Pon Pahang
Links
Wartam (Link)
Ditjen Bimas Hindu (Link)
Kemenag Papua (Link)
Kemenag Bali (Link)
Kemenag Sumsel (Link)
Kemenag Sumut (Link)
Kemenag Lampung (Link)
Kemenag Kalbar (Link)
Kemenag Kaltim (Link)
Kemenag Kalsel (Link)
Kemenag Sulbar (Link)
Kemenag Sulsel (Link)
Kemenag Sulut (Link)
Kemenag Sulteng (Link)
Kemenang NTT (Link)
PHDI Jawa Tengah (Link)
PHDI Jawa Timur (Link)
PHDI Sumatera Selatan (Link)
PHDI Sulawesi Tengah (Link)
PHDI Sulawesi Tenggara (Link)
PHDI Provinsi NTT (Link)
World Hindu Parisad (Link)
Prajaniti (Link)
Peradah Indonesia (Link)
KMHDI (Link)
PD KMHDI Sulsel (Link)
Radar Bimas Hindu Sultra (Link)
Bimas Hindu Jawa Timur (Link)
Bimas Hindu Batam (Link)
Prajaniti DKI Jakarta (Link)
UNHI (Link)
STAH DN-Jakarta (Link)
ASOSIASI DOSEN HINDU INDONESIA (Link)
BDDN (Link)
Twitter PHDI (Link)
Facebook PHDI (Link)
Youtube PHDI (Link)
ID167111US58434MY1914SG1887EU1239IN485RU378GB328NL304FR297Newest:NCYou:SGToday:107Month:1761Total:265314Supercounters.com
 
Copyright © 2014-2017
www.phdi.or.id


Jadi abramacariya artinya menghindari kehidupan model brahmacari.bagaimana kehidupan spiritual seorang brahmacari.ya seperti yg dicopas di atas.masih ada beberapa jebis brahmacari sebagimana yg diajarkan brahmana purana kassapa di jaman Buddha.itu semua juga harus dihindari dgn tegas oleh thatagatha.

Tidak ada pencapaian nibbhana jika masih menggunakan cara cara brahmacariya.itu sesuatu yg tidak mungkin.

Offline metra

  • dandakamma
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 269
  • Reputasi: -11
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« Reply #111 on: 04 December 2017, 09:53:30 PM »
bramacari bukan berarti kebalikan dari tindakan tidak suci.

Tindakan suci hanya dimiliki 8 ariya magga phala.para bhikkhu dan samana dan orang biasa yg belum mencapai salah satu dari ariya magga phala, tidak mungkin memiliki tindakan suci.

Termasuk orang dgn katagori yg disebutkan diatas.

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« Reply #112 on: 04 December 2017, 10:13:55 PM »
Sungguh luar biasa lolongan srigala ini dikumandangkan... Berarti para Bhikkhu/ni, Samanera/ri, Upasaka/ika yang belum menjadi Sotapanna Magga, sekalipun melaksanakan Sila dengan baik, dan berusaha penuh dengan waspada, tidak layak menyandang "Brahmacari"... Luar biasa lolongan srigala ini dikumandangkan...  =D> =D> =D>

Nb: Ingat Kammaphala. Kamu dah menyesatkan banyak orang...  _/\_
lebih seperti suara kecoak..
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Arya Karniawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 301
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
  • Hooaaammmm..... :3
Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« Reply #113 on: 04 December 2017, 10:39:17 PM »
lebih seperti suara kecoak..

Jangan ngomongin kecoak deh... Kasian kalo doi dianggap kecoak, yang kebanyakan berakhir gepeng...  :hammer:
#Jhindra

Offline Arya Karniawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 301
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
  • Hooaaammmm..... :3
Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« Reply #114 on: 04 December 2017, 10:53:48 PM »
Jadi abramacariya artinya menghindari kehidupan model brahmacari.bagaimana kehidupan spiritual seorang brahmacari.ya seperti yg dicopas di atas.masih ada beberapa jebis brahmacari sebagimana yg diajarkan brahmana purana kassapa di jaman Buddha.itu semua juga harus dihindari dgn tegas oleh thatagatha.

Tidak ada pencapaian nibbhana jika masih menggunakan cara cara brahmacariya.itu sesuatu yg tidak mungkin.

Nih ye gw jelasin...

Ada kata2 yang umum digunakan pada saat itu, secara garis besar artinya sepadan, tapi tiap agama beda pemahamannya.

Contoh yang sederhana aja:
Satta/ Sattva/ Sakta. Secara garis besar disebut "makhluk". Nah, tiap agama beda2 tuh untuk definisi terperincinya.

1. Hindu menganggap Satta adalah makhluk yang memiliki inti diri/atta/atman dari Brahman, beerasal dari Brahman dan akan kembali ke Brahman.

2. Jain menganggap tumbuhan dan bahkan bakteri yang gak terlihat pun sebagai makhluk hidup, bisa dilihat dari gaya para Bhikshu mereka yang menggunakan masker untuk meminimalisir "pembunuhan" bakteri juga mereka menghindari "membunuh" tanaman.

3. Buddhist menganggap makhluk itu tidak memiliki inti diri (anatta). Gak ada 1 Khandha pun yang pantas disebut inti diri, bukan ciptaan Issara/ Isvara/ Tuhan, sesuatu yang memiliki batin/ Nama.

See? Secara garis besar, kalo kita sebut kata "Satta" ke hadapan pemeluk2 agama tsb, mereka akan langsung berpikir tentang "makhluk", tapi tentu definisi secara terperinci menurut mereka BERBEDA.

Hal yang sama JUGA BERLAKU pada Brahmacariya.

Jadi SUDAH PAHAM GAK?
 _/\_
#Jhindra

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« Reply #115 on: 04 December 2017, 11:33:20 PM »
Nih ye gw jelasin...

Ada kata2 yang umum digunakan pada saat itu, secara garis besar artinya sepadan, tapi tiap agama beda pemahamannya.

Contoh yang sederhana aja:
Satta/ Sattva/ Sakta. Secara garis besar disebut "makhluk". Nah, tiap agama beda2 tuh untuk definisi terperincinya.

1. Hindu menganggap Satta adalah makhluk yang memiliki inti diri/atta/atman dari Brahman, beerasal dari Brahman dan akan kembali ke Brahman.

2. Jain menganggap tumbuhan dan bahkan bakteri yang gak terlihat pun sebagai makhluk hidup, bisa dilihat dari gaya para Bhikshu mereka yang menggunakan masker untuk meminimalisir "pembunuhan" bakteri juga mereka menghindari "membunuh" tanaman.

3. Buddhist menganggap makhluk itu tidak memiliki inti diri (anatta). Gak ada 1 Khandha pun yang pantas disebut inti diri, bukan ciptaan Issara/ Isvara/ Tuhan, sesuatu yang memiliki batin/ Nama.

See? Secara garis besar, kalo kita sebut kata "Satta" ke hadapan pemeluk2 agama tsb, mereka akan langsung berpikir tentang "makhluk", tapi tentu definisi secara terperinci menurut mereka BERBEDA.

Hal yang sama JUGA BERLAKU pada Brahmacariya.

Jadi SUDAH PAHAM GAK?
 _/\_

mustahil ini bisa ia pahami, diperlukan sel yg lebih banyak untuk bisa memahami hal ini which he doesn't have

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« Reply #116 on: 04 December 2017, 11:41:21 PM »
Nih ye gw jelasin...

Ada kata2 yang umum digunakan pada saat itu, secara garis besar artinya sepadan, tapi tiap agama beda pemahamannya.

Contoh yang sederhana aja:
Satta/ Sattva/ Sakta. Secara garis besar disebut "makhluk". Nah, tiap agama beda2 tuh untuk definisi terperincinya.

1. Hindu menganggap Satta adalah makhluk yang memiliki inti diri/atta/atman dari Brahman, beerasal dari Brahman dan akan kembali ke Brahman.

2. Jain menganggap tumbuhan dan bahkan bakteri yang gak terlihat pun sebagai makhluk hidup, bisa dilihat dari gaya para Bhikshu mereka yang menggunakan masker untuk meminimalisir "pembunuhan" bakteri juga mereka menghindari "membunuh" tanaman.

3. Buddhist menganggap makhluk itu tidak memiliki inti diri (anatta). Gak ada 1 Khandha pun yang pantas disebut inti diri, bukan ciptaan Issara/ Isvara/ Tuhan, sesuatu yang memiliki batin/ Nama.

See? Secara garis besar, kalo kita sebut kata "Satta" ke hadapan pemeluk2 agama tsb, mereka akan langsung berpikir tentang "makhluk", tapi tentu definisi secara terperinci menurut mereka BERBEDA.

Hal yang sama JUGA BERLAKU pada Brahmacariya.

Jadi SUDAH PAHAM GAK?
 _/\_
loe jelasin ke dia ntar kena danda kamma
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Pratama Sikkha

  • Teman
  • **
  • Posts: 56
  • Reputasi: 4
  • cemungud!!
Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« Reply #117 on: 04 December 2017, 11:51:23 PM »
danda kamma jadi trend nih? ???

Offline Arya Karniawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 301
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
  • Hooaaammmm..... :3
Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« Reply #118 on: 05 December 2017, 12:06:13 AM »
mustahil ini bisa ia pahami, diperlukan sel yg lebih banyak untuk bisa memahami hal ini which he doesn't have

=))
#Jhindra

Offline Arya Karniawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 301
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
  • Hooaaammmm..... :3
Re: Meditasi salah kaprah (tersesat)
« Reply #119 on: 05 December 2017, 12:07:01 AM »
loe jelasin ke dia ntar kena danda kamma

Dandakamma belum kuterima... =))
#Jhindra