Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Buddhisme Awal, Sekte dan Tradisi => Theravada => Topic started by: D1C1 on 05 December 2017, 11:25:44 AM

Title: Alat kecantikan
Post by: D1C1 on 05 December 2017, 11:25:44 AM
Halo temen2 se-Dhamma,

Saya mau tanya pertanyaan singkat aja nich, kalo kita menjual alat2 kecantikan seperti bedak, pembersih wajah, perawatan kulit, pembersih komedo, dll, apakah karma buruk ya? Terima kasih.
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: seniya on 05 December 2017, 11:41:48 AM
Kenapa karma buruk? Emang gak boleh mempercantik tubuh  ::)
Title: Re: Re: Alat kecantikan
Post by: Arya Karniawan on 05 December 2017, 12:53:00 PM
Halo temen2 se-Dhamma,

Saya mau tanya pertanyaan singkat aja nich, kalo kita menjual alat2 kecantikan seperti bedak, pembersih wajah, perawatan kulit, pembersih komedo, dll, apakah karma buruk ya? Terima kasih.

Kenapa berpikiran demikian?
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: D1C1 on 05 December 2017, 05:58:07 PM
Kenapa karma buruk? Emang gak boleh mempercantik tubuh  ::)

Terima kasih atas tanggapannya
Rasanya buruk saja karena kan alat2 kecantikan tidak ada yang 100% baik bahan2nya. Misalkan bedak dll, itu kan tentu ada kimianya.
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: seniya on 06 December 2017, 09:37:05 AM
Terima kasih atas tanggapannya
Rasanya buruk saja karena kan alat2 kecantikan tidak ada yang 100% baik bahan2nya. Misalkan bedak dll, itu kan tentu ada kimianya.

IMO, kalo menjual bahan2 kosmetik yang beracun/merugikan kesehatan dan dengan menipu konsumen, maka itu perbuatan tidak baik (karma buruk), tetapi jika menjual bahan2 yang tidak berbahaya bagi kesehatan dan tidak dengan menipu/membohongi konsumen, maka bukan karma buruk
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: DeNova on 06 December 2017, 03:08:13 PM
Terima kasih atas tanggapannya
Rasanya buruk saja karena kan alat2 kecantikan tidak ada yang 100% baik bahan2nya. Misalkan bedak dll, itu kan tentu ada kimianya.

Gak usah kosmetik,  bahkan beras yg kita konsumsi tiap hari pun ada kandungan bahan kimianya...  Kalau dikit2 mikir karma buruk maka kita gak pernah akan beranjak dari mana2 hahaha...   :D

Jual kosmetik aja karma buruk...  Tukang obat apaalagi ^:)^
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Pratama Sikkha on 06 December 2017, 04:31:39 PM
Gak usah kosmetik,  bahkan beras yg kita konsumsi tiap hari pun ada kandungan bahan kimianya...  Kalau dikit2 mikir karma buruk maka kita gak pernah akan beranjak dari mana2 hahaha...   :D

Jual kosmetik aja karma buruk...  Tukang obat apaalagi ^:)^

betul
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Alucard Lloyd on 06 December 2017, 05:36:36 PM
Saya rasa kalau soal ini harus baca thread saya apakah agama buddha bisa buat kita kaya? Jawabnya ada di sana

Berdagang kosmetik.
Bila ingin melakukan sebuah usaha maka jelas dasarnya apakah kita memahami bidang tersebut. Bila kita sudah memahami bidang tersebut maka point selanjutnya apakah kita suka atau menjadi beban di hati.
Bila kedua ini tidak berimbang maka akan terjadi kita jago dalam berjualan nya tapi menjadi beban setiap saat melakukannya. Atau kita kurang paham tapi kita suka akan kegiatan nya. Maka ini harus dipahami dari dasar ini dulu,... Seperti banyak orang bilang ragu ragu adalah hal yang baik membuat kita hati hati tetapi ragu ragu juga bisa membuat kita tak mengerti.
Ada baiknya kita ragu ragu dalam melangkah bisa membuat kita hati hati melangkah, tetapi ingat ragu ragu juga bisa buat kita tidak melangkah.
Saran pahami dulu bidang nya
Resapi dulu bidang nya ada tidak pergolakan bahtin.
Setelah itu mulailah melangkah...
Selamat berjuang.
Semoga sukses.

Tapi masalah berdagang saya punya teman dia berdagang mesin fogging nyamuk,... Gara gara takut sila ke satu dia berhenti jualan alat ini 😀
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: D1C1 on 06 December 2017, 06:06:21 PM
IMO, kalo menjual bahan2 kosmetik yang beracun/merugikan kesehatan dan dengan menipu konsumen, maka itu perbuatan tidak baik (karma buruk), tetapi jika menjual bahan2 yang tidak berbahaya bagi kesehatan dan tidak dengan menipu/membohongi konsumen, maka bukan karma buruk

Terima kasih ya seniya, temen2 buat tanggapannya. Koq sepertinya postnya banyak yang dihapus ya, tidak bisa membalas teman2 yang lain yang telah membantu dech..
Tapi masalahnya sekarang sangat sulit sekali cari barang yang 100% aman. Kalo beras kan mungkin kimianya tidak sebahaya seperti kosmetik. Betul tidak?
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: seniya on 06 December 2017, 06:15:23 PM
Terima kasih ya seniya, temen2 buat tanggapannya. Koq sepertinya postnya banyak yang dihapus ya, tidak bisa membalas teman2 yang lain yang telah membantu dech..

Yg lain dipindahkan ke https://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=26861.msg474097#msg474097 (https://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=26861.msg474097#msg474097) (dari sini sampai post terakhir) krn metra nyampah

Quote
Tapi masalahnya sekarang sangat sulit sekali cari barang yang 100% aman. Kalo beras kan mungkin kimianya tidak sebahaya seperti kosmetik. Betul tidak?

IMO, kosmetik gak semuanya berbahaya juga, yang aman biasanya udah lulus pengujian oleh badan pengawasan obat berwenang di dalam maupun luar negeri. Tapi soal bahan2 kimia yang berbahaya atau tidak, DeNova lebih ngerti...
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: D1C1 on 06 December 2017, 07:27:18 PM
Gak usah kosmetik,  bahkan beras yg kita konsumsi tiap hari pun ada kandungan bahan kimianya...  Kalau dikit2 mikir karma buruk maka kita gak pernah akan beranjak dari mana2 hahaha...   :D

Jual kosmetik aja karma buruk...  Tukang obat apaalagi ^:)^

Terima kasih DeNova buat tanggapannya _/\_. Bagaimana dengan jual alat listrik seperti colokan kabel, bohlam, steker, dll. Saya mikirnya binatang2 kecil tentu akan tersetrum dan mati, bagaimana dengan hal ini, apakah ini termasuk karma buruk? Terima kasih sekali lagi
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: DeNova on 06 December 2017, 07:53:18 PM
Terima kasih DeNova buat tanggapannya _/\_. Bagaimana dengan jual alat listrik seperti colokan kabel, bohlam, steker, dll. Saya mikirnya binatang2 kecil tentu akan tersetrum dan mati, bagaimana dengan hal ini, apakah ini termasuk karma buruk? Terima kasih sekali lagi

IMO,  balik lagi ke niat awal anda berdagang...  Bagaimana jika POV nya dirubah...  Berjualan alat listrik buat menolong org lain menerangi ruangan  _/\_sehingga dia bisa belajar,  bekerja, beraktivitas,  dsb...  Kadang kalau kita selalu mikir karma buruk setiap profesi pasti punya yg bertentangan dengan sila :-?...

Berdagang obat,  contohnya bisa buat niat baik mengobati org,  bisa juga dengan niat buruk membunuh atau meracuni org lain... Tergantung niat awal anda berdagang tsb apa dan tentu anda sendiri yg tau  :-? _/\_
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Indra on 06 December 2017, 09:18:35 PM
Terima kasih DeNova buat tanggapannya _/\_. Bagaimana dengan jual alat listrik seperti colokan kabel, bohlam, steker, dll. Saya mikirnya binatang2 kecil tentu akan tersetrum dan mati, bagaimana dengan hal ini, apakah ini termasuk karma buruk? Terima kasih sekali lagi

anda mengatakan pedagang beras, sayuran, daging di pasar juga melakukan karma buruk karena berapa banyak orang mati karena diabetes, kolesterol, dll?
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: will_i_am on 06 December 2017, 09:52:37 PM
Terima kasih DeNova buat tanggapannya _/\_. Bagaimana dengan jual alat listrik seperti colokan kabel, bohlam, steker, dll. Saya mikirnya binatang2 kecil tentu akan tersetrum dan mati, bagaimana dengan hal ini, apakah ini termasuk karma buruk? Terima kasih sekali lagi
kalau mikir seperti itu maka kerja apapun gak ada yg bener..
mau napas aja takut ada bakteri mati..
kalo mikir gitu solusinya ya ga usah hidup sekalian.. ;D ;D
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: DeNova on 07 December 2017, 08:24:51 AM
kalau mikir seperti itu maka kerja apapun gak ada yg bener..
 napas aja takut ada bakteri mati..
kalo mikir gitu solusinya ya ga usah hidup sekalian.. ;D ;D

Napas apa yg membunuh bakteri will_i_am??  Napas naga ya :)) :)) :))

Malah menganjurkan Bundir...  ^:)^ ^:)^ ^:)^
Ntar dendeng kama lhooo :-? ^-^
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 07 December 2017, 11:33:04 AM
Dari AN III 207 mata pencaharian salah:

1. Menjual senjata,
2. Perdagangan Makhluk hidup,
3. Menjual daging, atau segala sesuatu yang berasal dari penganiayaan makhluk-makhluk hidup,
4. Menjual Racun,
5. Menjual barang-barang yang memabukkan (dan yang membuat ketagihan).


Mahacattarisaka Sutta MN117
1. Kebohongan (berhubungan dengan kata-kata)
2. Pekerjaan yang berkaitan dengan ramalan-ramalan
3. Suatu Pekerjaan dilakukan dengan menipu
4. Pekerjaan dilakukan dengan mencari keuntungan menjual barang dengan harga dua kali atau lebih.
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Pratama Sikkha on 07 December 2017, 01:31:17 PM
Dari AN III 207 mata pencaharian salah:

1. Menjual senjata,
2. Perdagangan Makhluk hidup,
3. Menjual daging, atau segala sesuatu yang berasal dari penganiayaan makhluk-makhluk hidup,
4. Menjual Racun,
5. Menjual barang-barang yang memabukkan (dan yang membuat ketagihan).


Mahacattarisaka Sutta MN117
1. Kebohongan (berhubungan dengan kata-kata)
2. Pekerjaan yang berkaitan dengan ramalan-ramalan
3. Suatu Pekerjaan dilakukan dengan menipu
4. Pekerjaan dilakukan dengan mencari keuntungan menjual barang dengan harga dua kali atau lebih.
knp ini salah ya , pak?
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Pratama Sikkha on 07 December 2017, 02:22:59 PM
Dari AN III 207 mata pencaharian salah:

1. Menjual senjata,
2. Perdagangan Makhluk hidup,
3. Menjual daging, atau segala sesuatu yang berasal dari penganiayaan makhluk-makhluk hidup,
4. Menjual Racun,
5. Menjual barang-barang yang memabukkan (dan yang membuat ketagihan).


Mahacattarisaka Sutta MN117
1. Kebohongan (berhubungan dengan kata-kata)
2. Pekerjaan yang berkaitan dengan ramalan-ramalan
3. Suatu Pekerjaan dilakukan dengan menipu
4. Pekerjaan dilakukan dengan mencari keuntungan menjual barang dengan harga dua kali atau lebih.
ini sebagian isi mahacattarisaka MN117

Penghidupan

28“Di sana, para bhikkhu, pandangan benar muncul dalam urutan pertama. Dan bagaimanakah pandangan benar muncul dalam urutan pertama? Seseorang memahami penghidupan salah sebagai penghidupan salah dan penghidupan benar sebagai penghidupan benar: ini adalah pandangan benar seseorang.

29“Dan apakah, para bhikkhu, penghidupan salah? Berkomplot, membujuk, mengisyaratkan, merendahkan, mengejar keuntungan dengan keuntungan: ini adalah penghidupan salah.

30“Dan apakah, para bhikkhu, penghidupan benar? Penghidupan benar, Aku katakan, ada dua jenis: ada penghidupan benar yang terpengaruh oleh noda-noda, berhubungan dengan kebajikan, dan matang dalam perolehan; dan ada penghidupan benar yang mulia, tanpa noda, melampaui keduniawian, sebuah faktor dari sang jalan.

31“Dan apakah, para bhikkhu, penghidupan benar yang terpengaruh oleh noda-noda, berhubungan dengan kebajikan, dan matang dalam perolehan? Di sini, para bhikkhu, seorang siswa mulia meninggalkan penghidupan salah dan memperoleh penghidupannya melalui penghidupan benar: ini adalah penghidupan benar yang terpengaruh oleh noda-noda … matang dalam perolehan.

32“Dan apakah, para bhikkhu, penghidupan benar yang mulia, tanpa noda, melampaui keduniawian, sebuah faktor dari sang jalan? Pemberhentian dari penghidupan salah, tidak melakukan, penahanan diri, penghindaran dari penghidupan salah dalam diri seseorang yang pikirannya mulia, yang pikirannya tanpa noda, yang memiliki jalan mulia dan yang mengembangkan jalan mulia: ini adalah penghidupan benar yang mulia … sebuah faktor dari sang jalan.

33“Seseorang berusaha untuk meninggalkan penghidupan salah dan memasuki penghidupan benar: ini adalah usaha benar seseorang. Dengan penuh perhatian meninggalkan penghidupan salah, dengan penuh perhatian memasuki dan berdiam dalam penghidupan benar: ini adalah perhatian benar seseorang. Demikianlah ketiga kondisi ini berlangsung dan berputar di sekeliling penghidupan benar, yaitu, pandangan benar, usaha benar, dan perhatian benar.


tp kok ga ada spt yg di-bold di penjelasan bpk ya?
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Arya Karniawan on 07 December 2017, 02:27:38 PM
Dari AN III 207 mata pencaharian salah:

1. Menjual senjata,
2. Perdagangan Makhluk hidup,
3. Menjual daging, atau segala sesuatu yang berasal dari penganiayaan makhluk-makhluk hidup,
4. Menjual Racun,
5. Menjual barang-barang yang memabukkan (dan yang membuat ketagihan).


Mahacattarisaka Sutta MN117
1. Kebohongan (berhubungan dengan kata-kata)
2. Pekerjaan yang berkaitan dengan ramalan-ramalan
3. Suatu Pekerjaan dilakukan dengan menipu
4. Pekerjaan dilakukan dengan mencari keuntungan menjual barang dengan harga dua kali atau lebih.

... Katamo ca, bhikkhave, micchāājīvo? Kuhanā, lapanā, nemittikatā, nippesikatā, lābhena lābhaṃ nijigīsanatā
—ayaṃ, bhikkhave, micchāājīvo. ... (MN 117)

###

Kalo diterjemahin 1 per 1:

1. Kuhanā : Membohongi orang lain, gak jujur, munafik.

2. Lapanā :  berbicara, bergumam; mengoceh atau mengucapkan kata-kata yang tidak pasti demi mengemis. ; merayu, memuji, menyanjung.

3. Nemittikatā : Meramal

4. Nippesikatā : Pesulap

5. Lābhena lābhaṃ nijigīsanatā : Mengambil keuntungan secara berlebih/ tamak.

 _/\_
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Pratama Sikkha on 07 December 2017, 02:49:30 PM
... Katamo ca, bhikkhave, micchāājīvo? Kuhanā, lapanā, nemittikatā, nippesikatā, lābhena lābhaṃ nijigīsanatā
—ayaṃ, bhikkhave, micchāājīvo. ... (MN 117)

###

Kalo diterjemahin 1 per 1:

1. Kuhanā : Membohongi orang lain, gak jujur, munafik.

2. Lapanā :  berbicara, bergumam; mengoceh atau mengucapkan kata-kata yang tidak pasti demi mengemis. ; merayu, memuji, menyanjung.

3. Nemittikatā : Meramal

4. Nippesikatā : Pesulap

5. Lābhena lābhaṃ nijigīsanatā : Mengambil keuntungan secara berlebih/ tamak.

 _/\_

no 5 itu = berlebih/tamak, sifatnya subyektif, arya
gmn menentukan itu 2x atau lebih, atau 3x atau lebih??
mungkin ada kriteria tambahan, misalnya, keuntungan yg menyebabkan kerugian bg org lain atau semacamnya?
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Arya Karniawan on 07 December 2017, 03:05:46 PM
no 5 itu = berlebih/tamak, sifatnya subyektif, arya
gmn menentukan itu 2x atau lebih, atau 3x atau lebih??
mungkin ada kriteria tambahan, misalnya, keuntungan yg menyebabkan kerugian bg org lain atau semacamnya?

Yaa kita bisa bilang, kalo dagang ikut harga pasaran. Jangan nakol harga berlebih.  :))
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Pratama Sikkha on 07 December 2017, 03:38:57 PM
Yaa kita bisa bilang, kalo dagang ikut harga pasaran. Jangan nakol harga berlebih.  :))
ya , kl harga jauh di atas harga pasar , pembeli jg milih2 lah

jdi, ga ada kriterianya ya?
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: metra on 07 December 2017, 03:50:02 PM
knp ini salah ya , pak?

Karena unsur spekulasinya lebih tinggi nilainya dibanding nilai jual belinya.contoh saham penggorengan cap donald duck.kwek kwek kwek.dalam sehari di NYSE saham donaldduck  bisa membuat orang sakit jantung masuk ugd.pagi dibuka dgn harga 10 usd, siang 40 usd, penutupan bisa 5 usd.inilah danda kamma.mengakibatkan kegelisahan dan berbagai macam penyakit yg berhubungan dgn pikiran, seperti jantung, stroke ringan dan telapak tangan jadi berkeringat lebih dr normal.

Kenapa danda kamma. Will i am, kehendak unsur pembentuk kamma dominan loba.mau cepat dan tidak mau berdagang seperti yg lain.jika menang itu bukan danda kamma.jika kalah baru danda kamma.



Title: Re: Alat kecantikan
Post by: seniya on 07 December 2017, 06:24:13 PM
... Katamo ca, bhikkhave, micchāājīvo? Kuhanā, lapanā, nemittikatā, nippesikatā, lābhena lābhaṃ nijigīsanatā
—ayaṃ, bhikkhave, micchāājīvo. ... (MN 117)

###

Kalo diterjemahin 1 per 1:

1. Kuhanā : Membohongi orang lain, gak jujur, munafik.

2. Lapanā :  berbicara, bergumam; mengoceh atau mengucapkan kata-kata yang tidak pasti demi mengemis. ; merayu, memuji, menyanjung.

3. Nemittikatā : Meramal

4. Nippesikatā : Pesulap

5. Lābhena lābhaṃ nijigīsanatā : Mengambil keuntungan secara berlebih/ tamak.

 _/\_

Apakah ini berarti umat awam Buddhis tidak boleh jadi pesulap dan peramal? Kalo untuk bhikkhu, memang melakukan pertunjukan sulap dan meramal itu tidak diperbolehkan (dalam DN 1)
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Arya Karniawan on 07 December 2017, 06:44:30 PM
Apakah ini berarti umat awam Buddhis tidak boleh jadi pesulap dan peramal? Kalo untuk bhikkhu, memang melakukan pertunjukan sulap dan meramal itu tidak diperbolehkan (dalam DN 1)

Untuk Bhikkhu emang gak boleh jadi peramal dllsb. Itu bentuk penghidupan salah bagi para Bhikkhu. Tapi untuk umat awam gak tau deh... Tapi untuk jadi pesulap, mungkin Sutta ini bisa jadi dalil... :/

https://suttacentral.net/id/sn42.2 (https://suttacentral.net/id/sn42.2)
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: seniya on 07 December 2017, 06:55:37 PM
Untuk Bhikkhu emang gak boleh jadi peramal dllsb. Itu bentuk penghidupan salah bagi para Bhikkhu. Tapi untuk umat awam gak tau deh... Tapi untuk jadi pesulap, mungkin Sutta ini bisa jadi dalil... :/

https://suttacentral.net/id/sn42.2 (https://suttacentral.net/id/sn42.2)

IMO, SN 42.2 menyatakan seorang aktor yang berpandangan salah (bahwa jika seorang aktor menghibur para penontonnya akan terlahir di antara dewa tertawa) akan terlahir di neraka atau alam binatang, bukan berarti semua aktor pasti masuk neraka.
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Hanni_Tan on 07 December 2017, 07:10:15 PM
Gak usah kosmetik,  bahkan beras yg kita konsumsi tiap hari pun ada kandungan bahan kimianya...  Kalau dikit2 mikir karma buruk maka kita gak pernah akan beranjak dari mana2 hahaha...   :D

Jual kosmetik aja karma buruk...  Tukang obat apaalagi ^:)^

Tukang obat bersuara.. wkwkwk
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Hanni_Tan on 07 December 2017, 07:13:10 PM
Terima kasih DeNova buat tanggapannya _/\_. Bagaimana dengan jual alat listrik seperti colokan kabel, bohlam, steker, dll. Saya mikirnya binatang2 kecil tentu akan tersetrum dan mati, bagaimana dengan hal ini, apakah ini termasuk karma buruk? Terima kasih sekali lagi

Karma adalah tindakan yang didasari cetana. Klo kamu ga ada niat buruk ya ga ada dunk
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Hanni_Tan on 07 December 2017, 07:27:22 PM
... Katamo ca, bhikkhave, micchāājīvo? Kuhanā, lapanā, nemittikatā, nippesikatā, lābhena lābhaṃ nijigīsanatā
—ayaṃ, bhikkhave, micchāājīvo. ... (MN 117)

###

Kalo diterjemahin 1 per 1:

1. Kuhanā : Membohongi orang lain, gak jujur, munafik.

2. Lapanā :  berbicara, bergumam; mengoceh atau mengucapkan kata-kata yang tidak pasti demi mengemis. ; merayu, memuji, menyanjung.

3. Nemittikatā : Meramal

4. Nippesikatā : Pesulap

5. Lābhena lābhaṃ nijigīsanatā : Mengambil keuntungan secara berlebih/ tamak.

 _/\_

Top arya..👍👍👍
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Hanni_Tan on 07 December 2017, 07:30:35 PM
ini sebagian isi mahacattarisaka MN117

Penghidupan

28“Di sana, para bhikkhu, pandangan benar muncul dalam urutan pertama. Dan bagaimanakah pandangan benar muncul dalam urutan pertama? Seseorang memahami penghidupan salah sebagai penghidupan salah dan penghidupan benar sebagai penghidupan benar: ini adalah pandangan benar seseorang.

29“Dan apakah, para bhikkhu, penghidupan salah? Berkomplot, membujuk, mengisyaratkan, merendahkan, mengejar keuntungan dengan keuntungan: ini adalah penghidupan salah.

30“Dan apakah, para bhikkhu, penghidupan benar? Penghidupan benar, Aku katakan, ada dua jenis: ada penghidupan benar yang terpengaruh oleh noda-noda, berhubungan dengan kebajikan, dan matang dalam perolehan; dan ada penghidupan benar yang mulia, tanpa noda, melampaui keduniawian, sebuah faktor dari sang jalan.

31“Dan apakah, para bhikkhu, penghidupan benar yang terpengaruh oleh noda-noda, berhubungan dengan kebajikan, dan matang dalam perolehan? Di sini, para bhikkhu, seorang siswa mulia meninggalkan penghidupan salah dan memperoleh penghidupannya melalui penghidupan benar: ini adalah penghidupan benar yang terpengaruh oleh noda-noda … matang dalam perolehan.

32“Dan apakah, para bhikkhu, penghidupan benar yang mulia, tanpa noda, melampaui keduniawian, sebuah faktor dari sang jalan? Pemberhentian dari penghidupan salah, tidak melakukan, penahanan diri, penghindaran dari penghidupan salah dalam diri seseorang yang pikirannya mulia, yang pikirannya tanpa noda, yang memiliki jalan mulia dan yang mengembangkan jalan mulia: ini adalah penghidupan benar yang mulia … sebuah faktor dari sang jalan.

33“Seseorang berusaha untuk meninggalkan penghidupan salah dan memasuki penghidupan benar: ini adalah usaha benar seseorang. Dengan penuh perhatian meninggalkan penghidupan salah, dengan penuh perhatian memasuki dan berdiam dalam penghidupan benar: ini adalah perhatian benar seseorang. Demikianlah ketiga kondisi ini berlangsung dan berputar di sekeliling penghidupan benar, yaitu, pandangan benar, usaha benar, dan perhatian benar.


tp kok ga ada spt yg di-bold di penjelasan bpk ya?

Ko indra mesti koreksi terjemahan miccha ajiva dh.. 😆😆😆
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Hanni_Tan on 07 December 2017, 07:35:40 PM
IMO, SN 42.2 menyatakan seorang aktor yang berpandangan salah (bahwa jika seorang aktor menghibur para penontonnya akan terlahir di antara dewa tertawa) akan terlahir di neraka atau alam binatang, bukan berarti semua aktor pasti masuk neraka.

Setuju... plus bagian ini..

seorang aktor menghibur mereka dengan hal-hal yang merangsang, yang menggairahkan mereka bahkan lebih kuat daripada nafsu. Dalam teater atau arena, di antara makhluk-makhluk yang masih belum terbebas dari kebencian, yang masih terikat oleh belenggu kebencian, seorang aktor menghibur mereka dengan hal-hal yang menjengkelkan, yang menggairahkan mereka bahkan lebih kuat daripada kebencian. Dalam teater atau arena, di antara makhluk-makhluk yang masih belum terbebas dari delusi, yang masih terikat oleh belenggu delusi, seorang aktor menghibur mereka dengan hal-hal yang membingungkan, yang menggairahkan mereka bahkan lebih kuat daripada delusi.

“Demikianlah karena mabuk dan lengah, setelah membuat orang lain mabuk dan lengah, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di ‘Neraka Tertawa.’
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Indra on 07 December 2017, 08:24:00 PM
Ko indra mesti koreksi terjemahan miccha ajiva dh.. 😆😆😆

yg mana?
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Hanni_Tan on 07 December 2017, 08:34:49 PM
MN 117


29“Dan apakah, para bhikkhu, penghidupan salah? Berkomplot, membujuk, mengisyaratkan, merendahkan, mengejar keuntungan dengan keuntungan: ini adalah penghidupan salah.

Terjemahan arya :

Katamo ca, bhikkhave, micchāājīvo? Kuhanā, lapanā, nemittikatā, nippesikatā, lābhena lābhaṃ nijigīsanatā
—ayaṃ, bhikkhave, micchāājīvo. ... (MN 117)

###

Kalo diterjemahin 1 per 1:

1. Kuhanā : Membohongi orang lain, gak jujur, munafik.

2. Lapanā :  berbicara, bergumam; mengoceh atau mengucapkan kata-kata yang tidak pasti demi mengemis. ; merayu, memuji, menyanjung.

3. Nemittikatā : Meramal

4. Nippesikatā : Pesulap

5. Lābhena lābhaṃ nijigīsanatā : Mengambil keuntungan secara berlebih/ tamak.

Coz dulu gw diajarin klo dagang itu harga kesepakatan. Klo pembeli sepakat dgn harga yg kita kasi ya ga masalah... ga melanggar sila... ternyata berdasar terjemahan Arya termasuk miccha ajiva

Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Indra on 07 December 2017, 08:46:37 PM
MN 117


29“Dan apakah, para bhikkhu, penghidupan salah? Berkomplot, membujuk, mengisyaratkan, merendahkan, mengejar keuntungan dengan keuntungan: ini adalah penghidupan salah.

Terjemahan arya :

Katamo ca, bhikkhave, micchāājīvo? Kuhanā, lapanā, nemittikatā, nippesikatā, lābhena lābhaṃ nijigīsanatā
—ayaṃ, bhikkhave, micchāājīvo. ... (MN 117)

###

Kalo diterjemahin 1 per 1:

1. Kuhanā : Membohongi orang lain, gak jujur, munafik.

2. Lapanā :  berbicara, bergumam; mengoceh atau mengucapkan kata-kata yang tidak pasti demi mengemis. ; merayu, memuji, menyanjung.

3. Nemittikatā : Meramal

4. Nippesikatā : Pesulap

5. Lābhena lābhaṃ nijigīsanatā : Mengambil keuntungan secara berlebih/ tamak.

Coz dulu gw diajarin klo dagang itu harga kesepakatan. Klo pembeli sepakat dgn harga yg kita kasi ya ga masalah... ga melanggar sila... ternyata berdasar terjemahan Arya termasuk miccha ajiva



versi english yang menjadi sumber adalah

“And what, bhikkhus, is wrong livelihood? Scheming, talking, hinting, belittling, pursuing gain with gain: this is wrong livelihood.

Tapi ok deh, tolong dilaporkan ke meja biar dicatat dulu, setelah kuota tercapai baru dihajar
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Arya Karniawan on 07 December 2017, 09:03:39 PM
IMO, SN 42.2 menyatakan seorang aktor yang berpandangan salah (bahwa jika seorang aktor menghibur para penontonnya akan terlahir di antara dewa tertawa) akan terlahir di neraka atau alam binatang, bukan berarti semua aktor pasti masuk neraka.

Emang gak semua aktor... Kalo aku kasih penjelasannya gini: Pas nonton pertunjukkan, pernah gak penonton kebawa emosi sampai berpikiran dan berucap buruk atau bahkan bertindak buruk? Jawabannya adalah pernah.

...
Dalam teater atau arena, di antara makhluk-makhluk yang masih belum terbebas dari nafsu, yang masih terikat oleh belenggu nafsu, seorang aktor menghibur mereka dengan hal-hal yang merangsang, yang menggairahkan mereka bahkan lebih kuat daripada nafsu.

Dalam teater atau arena, di antara makhluk-makhluk yang masih belum terbebas dari kebencian, yang masih terikat oleh belenggu kebencian, seorang aktor menghibur mereka dengan hal-hal yang menjengkelkan, yang menggairahkan mereka bahkan lebih kuat daripada kebencian.

Dalam teater atau arena, di antara makhluk-makhluk yang masih belum terbebas dari delusi, yang masih terikat oleh belenggu delusi, seorang aktor menghibur mereka dengan hal-hal yang membingungkan, yang menggairahkan mereka bahkan lebih kuat daripada delusi.

“Demikianlah karena mabuk dan lengah, setelah membuat orang lain mabuk dan lengah, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di ‘Neraka Tertawa.’

Tetapi jika ia yang menganut pandangan seperti ini: ‘Jika seorang aktor, dalam teater atau arena, menghibur dan menyenangkan orang-orang dengan kebenaran dan kebohongan, maka dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia akan terlahir kembali di antara para deva tertawa’—itu adalah pandangan salah di pihaknya. Bagi seseorang yang berpandangan salah, Aku katakan, hanya ada satu dari dua alam tujuan: neraka atau alam binatang.”
...
(SN 42.2)

Yang menggairahkan nafsu: Pernah dengar sirkus telanjang?  8->
Yang menimbulkan kebencian: Tau sinetron C1nta Fitr1 yang sampe 7 season? Dulu pemeran karakter Mischa sampai dibenci banget, bahkan emak gw kalo nonton sampe gregetan...  #-o
Yang membingungkan: Agak bingung nih... Mungkin kayak Caplin atau Mister Bin, atau karakter2 lain yang bikin kesel, ketawa, bingung, dll karena kebodohannya.

Demikianlah mereka mengacak2 emosi para penonton, karena emosi teracak2, mereka terbawa suasana, ketika terbawa suasana, timbullah pikiran, ucapan, bahkan perbuatan buruk. Bayangkan jika ada puluhan, ratusan, ribuan, jutaan orang yang mereka acak2 emosinya. Berapa besar karma buruk yang mereka timbulkan?  8->
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: seniya on 07 December 2017, 09:27:35 PM
Emang gak semua aktor... Kalo aku kasih penjelasannya gini: Pas nonton pertunjukkan, pernah gak penonton kebawa emosi sampai berpikiran dan berucap buruk atau bahkan bertindak buruk? Jawabannya adalah pernah.

...
Dalam teater atau arena, di antara makhluk-makhluk yang masih belum terbebas dari nafsu, yang masih terikat oleh belenggu nafsu, seorang aktor menghibur mereka dengan hal-hal yang merangsang, yang menggairahkan mereka bahkan lebih kuat daripada nafsu.

Dalam teater atau arena, di antara makhluk-makhluk yang masih belum terbebas dari kebencian, yang masih terikat oleh belenggu kebencian, seorang aktor menghibur mereka dengan hal-hal yang menjengkelkan, yang menggairahkan mereka bahkan lebih kuat daripada kebencian.

Dalam teater atau arena, di antara makhluk-makhluk yang masih belum terbebas dari delusi, yang masih terikat oleh belenggu delusi, seorang aktor menghibur mereka dengan hal-hal yang membingungkan, yang menggairahkan mereka bahkan lebih kuat daripada delusi.

“Demikianlah karena mabuk dan lengah, setelah membuat orang lain mabuk dan lengah, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di ‘Neraka Tertawa.’

Tetapi jika ia yang menganut pandangan seperti ini: ‘Jika seorang aktor, dalam teater atau arena, menghibur dan menyenangkan orang-orang dengan kebenaran dan kebohongan, maka dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia akan terlahir kembali di antara para deva tertawa’—itu adalah pandangan salah di pihaknya. Bagi seseorang yang berpandangan salah, Aku katakan, hanya ada satu dari dua alam tujuan: neraka atau alam binatang.”
...
(SN 42.2)

Yang menggairahkan nafsu: Pernah dengar sirkus telanjang?  8->
Yang menimbulkan kebencian: Tau sinetron C1nta Fitr1 yang sampe 7 season? Dulu pemeran karakter Mischa sampai dibenci banget, bahkan emak gw kalo nonton sampe gregetan...  #-o
Yang membingungkan: Agak bingung nih... Mungkin kayak Caplin atau Mister Bin, atau karakter2 lain yang bikin kesel, ketawa, bingung, dll karena kebodohannya.

Demikianlah mereka mengacak2 emosi para penonton, karena emosi teracak2, mereka terbawa suasana, ketika terbawa suasana, timbullah pikiran, ucapan, bahkan perbuatan buruk. Bayangkan jika ada puluhan, ratusan, ribuan, jutaan orang yang mereka acak2 emosinya. Berapa besar karma buruk yang mereka timbulkan?  8->

Berarti profesi di dunia hiburan (pesulap, aktor, pelawak/komedian, bahkan penyanyi) seharusnya dihindari oleh seorang Buddhis?
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Alucard Lloyd on 07 December 2017, 09:35:31 PM
Maka dari itu penghidupan benar adalah disebut gaya hidup,... Dimana penghidupan benar bukan semata mata mencari uang atau bertahan nya hidup demi sesuap nasi dan sebongkah berlian.... Tetapi lebih ke penghidupan benar sebagai gaya hidup yang benar mau propesi nya apa pun kalau dia punya gaya hidupnya salah ya,... Maka apa yang disutta katakan akan terjadi... Tetapi bila gaya hidupnya benar maka itu lah penghidupan benar... Di sutta hanya menyebutkan sepenggal alasan... Karena jaman dulu sedikit yang mempunyai propesi seperti sekarang karena jaman dulu hanya 4 kasta yang terkenal... Penghidupan benar ini harus didasari dengan pandangan benar, usaha benar, perhatian benar, dari ketiga dasar ini maka penghidupan benar terealisasi...
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: will_i_am on 07 December 2017, 09:35:56 PM
Emang gak semua aktor... Kalo aku kasih penjelasannya gini: Pas nonton pertunjukkan, pernah gak penonton kebawa emosi sampai berpikiran dan berucap buruk atau bahkan bertindak buruk? Jawabannya adalah pernah.

...
Dalam teater atau arena, di antara makhluk-makhluk yang masih belum terbebas dari nafsu, yang masih terikat oleh belenggu nafsu, seorang aktor menghibur mereka dengan hal-hal yang merangsang, yang menggairahkan mereka bahkan lebih kuat daripada nafsu.

Dalam teater atau arena, di antara makhluk-makhluk yang masih belum terbebas dari kebencian, yang masih terikat oleh belenggu kebencian, seorang aktor menghibur mereka dengan hal-hal yang menjengkelkan, yang menggairahkan mereka bahkan lebih kuat daripada kebencian.

Dalam teater atau arena, di antara makhluk-makhluk yang masih belum terbebas dari delusi, yang masih terikat oleh belenggu delusi, seorang aktor menghibur mereka dengan hal-hal yang membingungkan, yang menggairahkan mereka bahkan lebih kuat daripada delusi.

“Demikianlah karena mabuk dan lengah, setelah membuat orang lain mabuk dan lengah, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di ‘Neraka Tertawa.’

Tetapi jika ia yang menganut pandangan seperti ini: ‘Jika seorang aktor, dalam teater atau arena, menghibur dan menyenangkan orang-orang dengan kebenaran dan kebohongan, maka dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia akan terlahir kembali di antara para deva tertawa’—itu adalah pandangan salah di pihaknya. Bagi seseorang yang berpandangan salah, Aku katakan, hanya ada satu dari dua alam tujuan: neraka atau alam binatang.”
...
(SN 42.2)

Yang menggairahkan nafsu: Pernah dengar sirkus telanjang?  8->
Yang menimbulkan kebencian: Tau sinetron C1nta Fitr1 yang sampe 7 season? Dulu pemeran karakter Mischa sampai dibenci banget, bahkan emak gw kalo nonton sampe gregetan...  #-o
Yang membingungkan: Agak bingung nih... Mungkin kayak Caplin atau Mister Bin, atau karakter2 lain yang bikin kesel, ketawa, bingung, dll karena kebodohannya.

Demikianlah mereka mengacak2 emosi para penonton, karena emosi teracak2, mereka terbawa suasana, ketika terbawa suasana, timbullah pikiran, ucapan, bahkan perbuatan buruk. Bayangkan jika ada puluhan, ratusan, ribuan, jutaan orang yang mereka acak2 emosinya. Berapa besar karma buruk yang mereka timbulkan?  8->
kalo filmnya ngajarin nilai moral, apakah dapet kamma baik?
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Alucard Lloyd on 07 December 2017, 09:37:38 PM
kalo filmnya ngajarin nilai moral, apakah dapet kamma baik?

Seharusnya iya,...
Apa beda nya dengan sang buddha membabarkan dhamma...
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Indra on 07 December 2017, 09:37:59 PM

“Demikianlah karena mabuk dan lengah, setelah membuat orang lain mabuk dan lengah, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di ‘Neraka Tertawa.’


'Neraka Tertawa itu di sebelah mana?
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Arya Karniawan on 07 December 2017, 09:57:55 PM
kalo filmnya ngajarin nilai moral, apakah dapet kamma baik?

Mungkin
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Arya Karniawan on 07 December 2017, 09:58:31 PM
'Neraka Tertawa itu di sebelah mana?

ntah...
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Sostradanie on 07 December 2017, 10:52:55 PM
Maka dari itu penghidupan benar adalah disebut gaya hidup,... Dimana penghidupan benar bukan semata mata mencari uang atau bertahan nya hidup demi sesuap nasi dan sebongkah berlian.... Tetapi lebih ke penghidupan benar sebagai gaya hidup yang benar mau propesi nya apa pun kalau dia punya gaya hidupnya salah ya,... Maka apa yang disutta katakan akan terjadi... Tetapi bila gaya hidupnya benar maka itu lah penghidupan benar... Di sutta hanya menyebutkan sepenggal alasan... Karena jaman dulu sedikit yang mempunyai propesi seperti sekarang karena jaman dulu hanya 4 kasta yang terkenal... Penghidupan benar ini harus didasari dengan pandangan benar, usaha benar, perhatian benar, dari ketiga dasar ini maka penghidupan benar terealisasi...

penghidupan benar itu bukannya menuju ke kehidupan tanpa rumah?
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: will_i_am on 07 December 2017, 11:47:21 PM
Mungkin
Kenapa kalau ngajarin nilai moral, jawabannya mungkin?
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Alucard Lloyd on 08 December 2017, 04:55:54 AM
penghidupan benar itu bukannya menuju ke kehidupan tanpa rumah?

Kalau bisa,... Tapi apa mungkin bisa,hidup seperti itu bila tidak didasari pandangan benar, usaha benar, perhatian benar.
Banyak kehidupan tanpa rumah adalah jadi bihkkuh, tapi kita tau zaman now kaya apa kehidupan bihkkuh yang terjadi. Apalagi di negara ini kehidupan bihkkuh lebih nyaman dari pada para umat yang sekarat. Kehidupan tanpa rumah sebenarnya bisa dikatagorikan sebagai kehidupan tanpa melekat,... Bukan hanya hidup sendiri jadi petapa. Jadi bihkkuh pun tidak hidup sendiri dia tetap punya saudara nama nya sangha. Jadi umat biasa juga sama punya keluarga. Bedanya hanya orang orang nya saja.
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: metra on 08 December 2017, 09:22:48 AM
kalo filmnya ngajarin nilai moral, apakah dapet kamma baik?
Menimbulkan keyakinan.bukan danda kamma.
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: metra on 08 December 2017, 09:25:15 AM
Mungkin

Pantas kamu meraih piala juara 1 kolektor danda kamma diforum. Masa jawabnya meragukan.
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: seniya on 08 December 2017, 10:28:06 AM
... Katamo ca, bhikkhave, micchāājīvo? Kuhanā, lapanā, nemittikatā, nippesikatā, lābhena lābhaṃ nijigīsanatā
—ayaṃ, bhikkhave, micchāājīvo. ... (MN 117)

###

Kalo diterjemahin 1 per 1:

1. Kuhanā : Membohongi orang lain, gak jujur, munafik.

2. Lapanā :  berbicara, bergumam; mengoceh atau mengucapkan kata-kata yang tidak pasti demi mengemis. ; merayu, memuji, menyanjung.

3. Nemittikatā : Meramal

4. Nippesikatā : Pesulap

5. Lābhena lābhaṃ nijigīsanatā : Mengambil keuntungan secara berlebih/ tamak.

 _/\_

Fyi, bagian ini berhubungan dengan 5 hal yang disebutkan dlm AN 5.83:

“Pañcahi, bhikkhave, dhammehi samannāgato thero bhikkhu sab­rahma­cārī­naṃ appiyo ca hoti amanāpo ca agaru ca abhāvanīyo ca. Katamehi pañcahi? Kuhako ca hoti, lapako ca, nemittiko ca, nippesiko ca, lābhena ca lābhaṃ nijigīsitā

Terjemahan Bhikkhu Bodhi:
“Para bhikkhu, dengan memiliki lima kualitas, seorang bhikkhu senior tidak disukai dan tidak disenangi oleh teman-temannya para bhikkhu, dan tidak dihormati serta tidak dihargai oleh mereka. Apakah lima ini? Ia adalah seorang pengatur siasat, seorang penyanjung, seorang pemberi isyarat, seorang yang meremehkan, dan seorang yang mengejar perolehan dengan perolehan.

Terjemahan lain (Sister Uppavalana):
Bhikkhus, endowed with five things the elder bhikkhu becomes unpleasant, disagreeable, undeveloped and not honoured by co-associates in the holy life. What five?
He is a deceitful one, a mutter, a fortune teller, one who performs jugglery and one who desires gain upon gain.

Di sini terlihat ada perbedaan terjemahan, namun kalo dilihat dari konteks suttanya, penghidupan salah yang disebutkan hanya berhubungan dengan kehidupan seorang bhikkhu. Jadi tidak berlaku untuk umat awam....
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Hanni_Tan on 08 December 2017, 11:14:18 AM
Kenapa kalau ngajarin nilai moral, jawabannya mungkin?

Soalnya ga ada suttanya..😁
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Hanni_Tan on 08 December 2017, 11:17:06 AM
Emang gak semua aktor... Kalo aku kasih penjelasannya gini: Pas nonton pertunjukkan, pernah gak penonton kebawa emosi sampai berpikiran dan berucap buruk atau bahkan bertindak buruk? Jawabannya adalah pernah.

...
Dalam teater atau arena, di antara makhluk-makhluk yang masih belum terbebas dari nafsu, yang masih terikat oleh belenggu nafsu, seorang aktor menghibur mereka dengan hal-hal yang merangsang, yang menggairahkan mereka bahkan lebih kuat daripada nafsu.

Dalam teater atau arena, di antara makhluk-makhluk yang masih belum terbebas dari kebencian, yang masih terikat oleh belenggu kebencian, seorang aktor menghibur mereka dengan hal-hal yang menjengkelkan, yang menggairahkan mereka bahkan lebih kuat daripada kebencian.

Dalam teater atau arena, di antara makhluk-makhluk yang masih belum terbebas dari delusi, yang masih terikat oleh belenggu delusi, seorang aktor menghibur mereka dengan hal-hal yang membingungkan, yang menggairahkan mereka bahkan lebih kuat daripada delusi.

“Demikianlah karena mabuk dan lengah, setelah membuat orang lain mabuk dan lengah, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di ‘Neraka Tertawa.’

Tetapi jika ia yang menganut pandangan seperti ini: ‘Jika seorang aktor, dalam teater atau arena, menghibur dan menyenangkan orang-orang dengan kebenaran dan kebohongan, maka dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia akan terlahir kembali di antara para deva tertawa’—itu adalah pandangan salah di pihaknya. Bagi seseorang yang berpandangan salah, Aku katakan, hanya ada satu dari dua alam tujuan: neraka atau alam binatang.”
...
(SN 42.2)

Yang menggairahkan nafsu: Pernah dengar sirkus telanjang?  8->
Yang menimbulkan kebencian: Tau sinetron C1nta Fitr1 yang sampe 7 season? Dulu pemeran karakter Mischa sampai dibenci banget, bahkan emak gw kalo nonton sampe gregetan...  #-o
Yang membingungkan: Agak bingung nih... Mungkin kayak Caplin atau Mister Bin, atau karakter2 lain yang bikin kesel, ketawa, bingung, dll karena kebodohannya.

Demikianlah mereka mengacak2 emosi para penonton, karena emosi teracak2, mereka terbawa suasana, ketika terbawa suasana, timbullah pikiran, ucapan, bahkan perbuatan buruk. Bayangkan jika ada puluhan, ratusan, ribuan, jutaan orang yang mereka acak2 emosinya. Berapa besar karma buruk yang mereka timbulkan?  8->

Begini lucu jg sh...kenapa yg disalahin aktornya ya? Spt org pake rok mini, dianya yg mupeng, yg disalahin rok mininya..
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: metra on 08 December 2017, 11:19:19 AM
Soalnya ga ada suttanya..😁

Nih sutranya.

1.little Buddha
Pemeran. Keanu reeves, bridget fonda
2.7 hears in tibet
Pemeran brad pitt.

Nonton yg hollywood saja.sedikit salahnya.

Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Hanni_Tan on 08 December 2017, 11:20:00 AM
Berarti profesi di dunia hiburan (pesulap, aktor, pelawak/komedian, bahkan penyanyi) seharusnya dihindari oleh seorang Buddhis?

Klo yg membawa pesan moral baik harusnya gpp.. misal drama da ai tv. Padahal dlm drama tsb jg ada tokoh antagonisnya
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Hanni_Tan on 08 December 2017, 11:31:12 AM
Fyi, bagian ini berhubungan dengan 5 hal yang disebutkan dlm AN 5.83:

“Pañcahi, bhikkhave, dhammehi samannāgato thero bhikkhu sab­rahma­cārī­naṃ appiyo ca hoti amanāpo ca agaru ca abhāvanīyo ca. Katamehi pañcahi? Kuhako ca hoti, lapako ca, nemittiko ca, nippesiko ca, lābhena ca lābhaṃ nijigīsitā

Terjemahan Bhikkhu Bodhi:
“Para bhikkhu, dengan memiliki lima kualitas, seorang bhikkhu senior tidak disukai dan tidak disenangi oleh teman-temannya para bhikkhu, dan tidak dihormati serta tidak dihargai oleh mereka. Apakah lima ini? Ia adalah seorang pengatur siasat, seorang penyanjung, seorang pemberi isyarat, seorang yang meremehkan, dan seorang yang mengejar perolehan dengan perolehan.

Terjemahan lain (Sister Uppavalana):
Bhikkhus, endowed with five things the elder bhikkhu becomes unpleasant, disagreeable, undeveloped and not honoured by co-associates in the holy life. What five?
He is a deceitful one, a mutter, a fortune teller, one who performs jugglery and one who desires gain upon gain.

Di sini terlihat ada perbedaan terjemahan, namun kalo dilihat dari konteks suttanya, penghidupan salah yang disebutkan hanya berhubungan dengan kehidupan seorang bhikkhu. Jadi tidak berlaku untuk umat awam....

Bedanya lumayan signifikan dgn terjemahan arya.. yg betul yg mana ya?

Lalu, klo buat bhikkhu, berarti dulu zaman Buddha, bhikkhu ada yg cari duit kah? Mengejar perolehan dgn perolehan itu maksudnya gimana?
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Hanni_Tan on 08 December 2017, 11:36:19 AM
versi english yang menjadi sumber adalah

“And what, bhikkhus, is wrong livelihood? Scheming, talking, hinting, belittling, pursuing gain with gain: this is wrong livelihood.

Tapi ok deh, tolong dilaporkan ke meja biar dicatat dulu, setelah kuota tercapai baru dihajar

Done !!! _/\_ _/\_ _/\_
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: seniya on 08 December 2017, 12:36:40 PM
Bedanya lumayan signifikan dgn terjemahan arya.. yg betul yg mana ya?

Lalu, klo buat bhikkhu, berarti dulu zaman Buddha, bhikkhu ada yg cari duit kah? Mengejar perolehan dgn perolehan itu maksudnya gimana?

Perolehan di sini sepertinya lebih ke perolehan 4 kebutuhan pokok seorang bhikkhu. Jadi maksudnya ia menggunakan kebutuhan pokok untuk mendapatkan kebutuhan pokok lagi

Hal ini akan lebih jelas kalo melihat versi paralel Mandarinnya dalam MA 189:

云何邪命?若有求無滿意,以若干種畜生之呪,邪命存命,彼不如法求衣被,以非法也。不如法求飲食、床榻、湯藥、諸生活具,以非法也,是謂邪命

Terjemahan Bhikkhu Analayo:
What is wrong livelihood? If there is seeking [requisites] with a dissatisfied mind, having recourse to various inappropriate type of spells, making a living by wrong forms of livelihood; if one does not seek robes and blankets in accordance with the Dharma, but by means of what is against the Dharma, does not seek beverages and food, beds and couches, medicine [or] any [other] requisites of life in accordance with the Dharma, but by means of what is against the Dharma — this is reckoned wrong livelihood.

Dan di sini juga lebih jelas konteksnya untuk kehidupan seorang bhikkhu...
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Pratama Sikkha on 08 December 2017, 02:30:13 PM
Untuk Bhikkhu emang gak boleh jadi peramal dllsb. Itu bentuk penghidupan salah bagi para Bhikkhu. Tapi untuk umat awam gak tau deh... Tapi untuk jadi pesulap, mungkin Sutta ini bisa jadi dalil... :/

https://suttacentral.net/id/sn42.2 (https://suttacentral.net/id/sn42.2)
lho, rancu dong, kl ini unt bhikkhu dan bukan unt umat awam

krn yg mengenai mengambil keuntungan tadi, ga boleh 2x or lebih,,
yg jualan kan umat awam, bhikkhu kagak kan?
kl sutta itu dikatakan unt bhikkhu,,  emangnya bhikkhu boleh jualan?
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Pratama Sikkha on 08 December 2017, 02:35:28 PM
Emang gak semua aktor... Kalo aku kasih penjelasannya gini: Pas nonton pertunjukkan, pernah gak penonton kebawa emosi sampai berpikiran dan berucap buruk atau bahkan bertindak buruk? Jawabannya adalah pernah.

...
Dalam teater atau arena, di antara makhluk-makhluk yang masih belum terbebas dari nafsu, yang masih terikat oleh belenggu nafsu, seorang aktor menghibur mereka dengan hal-hal yang merangsang, yang menggairahkan mereka bahkan lebih kuat daripada nafsu.

Dalam teater atau arena, di antara makhluk-makhluk yang masih belum terbebas dari kebencian, yang masih terikat oleh belenggu kebencian, seorang aktor menghibur mereka dengan hal-hal yang menjengkelkan, yang menggairahkan mereka bahkan lebih kuat daripada kebencian.

Dalam teater atau arena, di antara makhluk-makhluk yang masih belum terbebas dari delusi, yang masih terikat oleh belenggu delusi, seorang aktor menghibur mereka dengan hal-hal yang membingungkan, yang menggairahkan mereka bahkan lebih kuat daripada delusi.

“Demikianlah karena mabuk dan lengah, setelah membuat orang lain mabuk dan lengah, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di ‘Neraka Tertawa.’

Tetapi jika ia yang menganut pandangan seperti ini: ‘Jika seorang aktor, dalam teater atau arena, menghibur dan menyenangkan orang-orang dengan kebenaran dan kebohongan, maka dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia akan terlahir kembali di antara para deva tertawa’—itu adalah pandangan salah di pihaknya. Bagi seseorang yang berpandangan salah, Aku katakan, hanya ada satu dari dua alam tujuan: neraka atau alam binatang.”
...
(SN 42.2)

Yang menggairahkan nafsu: Pernah dengar sirkus telanjang?  8->
Yang menimbulkan kebencian: Tau sinetron C1nta Fitr1 yang sampe 7 season? Dulu pemeran karakter Mischa sampai dibenci banget, bahkan emak gw kalo nonton sampe gregetan...  #-o
Yang membingungkan: Agak bingung nih... Mungkin kayak Caplin atau Mister Bin, atau karakter2 lain yang bikin kesel, ketawa, bingung, dll karena kebodohannya.

Demikianlah mereka mengacak2 emosi para penonton, karena emosi teracak2, mereka terbawa suasana, ketika terbawa suasana, timbullah pikiran, ucapan, bahkan perbuatan buruk. Bayangkan jika ada puluhan, ratusan, ribuan, jutaan orang yang mereka acak2 emosinya. Berapa besar karma buruk yang mereka timbulkan?  8->
kl emosi penonton teracak acak krn melihat sesuatu, bukankah itu tergntung penontonnya sendiri?

kl aktor mainnya ga bagus, maka emosi penonton ga muncul
kl emosi penonton ga muncul, maka aktornya = ga bs main

kl dikatakan aktor = spt itu, bgmn dengan pengaran buku? org yg baca buku bisa sampai nangis2, bs ngakak2
bukankah itu emosi jg teracak acak?

jd, pengarang buku jg ga boleh dong=mata pencaharian tidak benar
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Pratama Sikkha on 08 December 2017, 02:38:35 PM
Kalau bisa,... Tapi apa mungkin bisa,hidup seperti itu bila tidak didasari pandangan benar, usaha benar, perhatian benar.
Banyak kehidupan tanpa rumah adalah jadi bihkkuh, tapi kita tau zaman now kaya apa kehidupan bihkkuh yang terjadi. Apalagi di negara ini kehidupan bihkkuh lebih nyaman dari pada para umat yang sekarat. Kehidupan tanpa rumah sebenarnya bisa dikatagorikan sebagai kehidupan tanpa melekat,... Bukan hanya hidup sendiri jadi petapa. Jadi bihkkuh pun tidak hidup sendiri dia tetap punya saudara nama nya sangha. Jadi umat biasa juga sama punya keluarga. Bedanya hanya orang orang nya saja.
setujuh banget ini :jempol:
bukan hidup sbg bhikkhu, tp bgmn dia menjalani hidupnya, apakah sbg perumah tangga ataukah sbg bhikkhu
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: seniya on 08 December 2017, 03:19:08 PM
Fyi, bagian ini berhubungan dengan 5 hal yang disebutkan dlm AN 5.83:

“Pañcahi, bhikkhave, dhammehi samannāgato thero bhikkhu sab­rahma­cārī­naṃ appiyo ca hoti amanāpo ca agaru ca abhāvanīyo ca. Katamehi pañcahi? Kuhako ca hoti, lapako ca, nemittiko ca, nippesiko ca, lābhena ca lābhaṃ nijigīsitā

Terjemahan Bhikkhu Bodhi:
“Para bhikkhu, dengan memiliki lima kualitas, seorang bhikkhu senior tidak disukai dan tidak disenangi oleh teman-temannya para bhikkhu, dan tidak dihormati serta tidak dihargai oleh mereka. Apakah lima ini? Ia adalah seorang pengatur siasat, seorang penyanjung, seorang pemberi isyarat, seorang yang meremehkan, dan seorang yang mengejar perolehan dengan perolehan.

Terjemahan lain (Sister Uppavalana):
Bhikkhus, endowed with five things the elder bhikkhu becomes unpleasant, disagreeable, undeveloped and not honoured by co-associates in the holy life. What five?
He is a deceitful one, a mutter, a fortune teller, one who performs jugglery and one who desires gain upon gain.

Di sini terlihat ada perbedaan terjemahan, namun kalo dilihat dari konteks suttanya, penghidupan salah yang disebutkan hanya berhubungan dengan kehidupan seorang bhikkhu. Jadi tidak berlaku untuk umat awam....

Akhirnya, ketemu padanan 5 hal yang tidak boleh dilakukan para bhikkhu ini dalam Arthaviniścaya Sūtra (sebuah teks semi-komentar berbahasa Sanskrit dari aliran Sarvastivada):

Bhikṣus-tāvat
    kuhanā
    lapanā
    naimittikatvaṁ |
    naiṣpeṣikatvaṁ
    lābhena lābha-pratikāṁkṣā ca ||

    Tatra kuhanā katamā?
    Bhikṣur-dāna-patīḥ dṛṣṭvā, paryaṅkaṃ baddhvā | pathi śūnyāgāre vā niṣīdati:
    Dhyāyī bhikṣur-ayam-arhann-iti lābha-satkāro me bhaviṣyati ||
    Evam-ādikā kuhanety-ucyate ||

    Tatra lapanā katamā?
    Iha bhikṣur-lābha-satkāra-nimittam-eva:
    Tvaṁ me mātā, tvaṁ me pitā, tvaṁ me bhāginī, tvaṁ me duhiteti | evam-anyānyapi priya-vacanāni bravīti ||
    Evam-ādikā lapanety-ucyate ||

    Tatra naimittikatvaṁ katamat?
    Bhikṣus-tāvat piṇḍapātaṁ paribhujva asakṛd brūte:
    Yādṛśo ’yaṁ piṇḍapātas-tādṛśo ’nyeṣūpāsaka-gṛheṣu na labhyateti ||
    Alābha-satkāra-cittasya tu vadato ’doṣaḥ ||
    Idam-ucyate naimittikatvam ||

    Tatra naiṣpeṣikatvaṁ katamat?
    Bhikṣus-tāvat yatra gṛhe piṇḍapātaṁ na labhate | dāpayitu-kāmaś-ca bhavati, tatra brūte:
    Adāna-patayo hi nirayaṁ gacchanti | yūyam-apyadāna-patayo, vyaktaṁ niraya-gāmini iti ||
    Naraka-bhaya-bhītāḥ piṇḍapātam-anuprayacchanti | taṁ ca labdhvā paribhuṅkte ||
    Idam-ucyate naiṣpaṣikatvam ||

    Tatra lābhena lābha-pratikāṅkṣā katamā?
    Bhikṣus-tāvad-ātmīyena dhanena śobhanāni cīvarāṇi copakrīya upāsakebhyo darśayati:
    Īdṛśāni vayaṁ vastrāṇi labhāmahe iti ||
    Te lajjatā yāni vastrāṇi prayacchanti tāni paribhuṅkte ||
    Iyam-ucyate bhikṣavo lābhena lābha-pratikāṅkṣā ||

    Ayaṁ bhikṣavo mithyājīvaḥ, [asmād-viratir-iti samyag-ājīvaḥ ||]
    Iha khalu bhikṣavaḥ upāsakasya mithyā-jīvaḥ:
    Viṣa-vikrayaḥ, śastra-vikrayaḥ, sattva-vikrayaḥ | madya-vikrayaḥ, māṃsa-vikrayaḥ | apratyavekṣita-tila-sarṣapa-pīḍanaṁ mithyājīvaḥ | asmād-viratiḥ

https://suttacentral.net/skt/arv19 (https://suttacentral.net/skt/arv19)

Terjemahannya:

A monastic is (1) scheming, (2) ingratiating, (3) hinting, (4) extorting, and (5) longing for gain upon gain.

    Herein scheming is what?
    A monastic, having seen a benefactor, after crossing his legs, sits down in an empty place along the path: (thinking:) There will be gain and respect for me (if they think:) This meditating monastic is an Arhat.
    This and so forth is said to be scheming.

    Herein ingratiation is what?
    Here a monk in order to get gains and respect (says): You are my mother, you are my father, you are my sister, you are my daughter, and speaks these and other loving words.
    This and so forth is said to be ingratiation.

    Herein hinting is what?
    A monastic, having eaten his almsfood, repeatedly says: Almsfood like this is not found in other devotees’ houses. If spoken with a mind free from (wanting) gains or respect, it is not a fault.
    This is said to be hinting.

    Herein extorting is what?
    A monastic, who does not receive almsfood at a house, desiring that it be given, says this in that place: Those who don’t give go to the underworld, you are certainly one of those who don’t give, and will reappear in the underworld. Out of fear and fright of the underworld they present almsfood, and he receives and enjoys it.
    This is said to be extorting.

    Herein longing for gain through gain is what?
    A monastic, from his own wealth purchases beautiful robes and shows them to devotees (saying): We receive such woven garments. They, being shamed, present such garments and he enjoys them.
    This, monastics, is said to be longing for gain through gain.

This is the monastics’ wrong livelihood,

https://suttacentral.net/en/arv19 (https://suttacentral.net/en/arv19)
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Sostradanie on 08 December 2017, 03:53:16 PM
sarvastivada dengan theravada apakah sama?
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Hanni_Tan on 08 December 2017, 07:13:56 PM
Akhirnya, ketemu padanan 5 hal yang tidak boleh dilakukan para bhikkhu ini dalam Arthaviniścaya Sūtra (sebuah teks semi-komentar berbahasa Sanskrit dari aliran Sarvastivada):

Bhikṣus-tāvat
    kuhanā
    lapanā
    naimittikatvaṁ |
    naiṣpeṣikatvaṁ
    lābhena lābha-pratikāṁkṣā ca ||

    Tatra kuhanā katamā?
    Bhikṣur-dāna-patīḥ dṛṣṭvā, paryaṅkaṃ baddhvā | pathi śūnyāgāre vā niṣīdati:
    Dhyāyī bhikṣur-ayam-arhann-iti lābha-satkāro me bhaviṣyati ||
    Evam-ādikā kuhanety-ucyate ||

    Tatra lapanā katamā?
    Iha bhikṣur-lābha-satkāra-nimittam-eva:
    Tvaṁ me mātā, tvaṁ me pitā, tvaṁ me bhāginī, tvaṁ me duhiteti | evam-anyānyapi priya-vacanāni bravīti ||
    Evam-ādikā lapanety-ucyate ||

    Tatra naimittikatvaṁ katamat?
    Bhikṣus-tāvat piṇḍapātaṁ paribhujva asakṛd brūte:
    Yādṛśo ’yaṁ piṇḍapātas-tādṛśo ’nyeṣūpāsaka-gṛheṣu na labhyateti ||
    Alābha-satkāra-cittasya tu vadato ’doṣaḥ ||
    Idam-ucyate naimittikatvam ||

    Tatra naiṣpeṣikatvaṁ katamat?
    Bhikṣus-tāvat yatra gṛhe piṇḍapātaṁ na labhate | dāpayitu-kāmaś-ca bhavati, tatra brūte:
    Adāna-patayo hi nirayaṁ gacchanti | yūyam-apyadāna-patayo, vyaktaṁ niraya-gāmini iti ||
    Naraka-bhaya-bhītāḥ piṇḍapātam-anuprayacchanti | taṁ ca labdhvā paribhuṅkte ||
    Idam-ucyate naiṣpaṣikatvam ||

    Tatra lābhena lābha-pratikāṅkṣā katamā?
    Bhikṣus-tāvad-ātmīyena dhanena śobhanāni cīvarāṇi copakrīya upāsakebhyo darśayati:
    Īdṛśāni vayaṁ vastrāṇi labhāmahe iti ||
    Te lajjatā yāni vastrāṇi prayacchanti tāni paribhuṅkte ||
    Iyam-ucyate bhikṣavo lābhena lābha-pratikāṅkṣā ||

    Ayaṁ bhikṣavo mithyājīvaḥ, [asmād-viratir-iti samyag-ājīvaḥ ||]
    Iha khalu bhikṣavaḥ upāsakasya mithyā-jīvaḥ:
    Viṣa-vikrayaḥ, śastra-vikrayaḥ, sattva-vikrayaḥ | madya-vikrayaḥ, māṃsa-vikrayaḥ | apratyavekṣita-tila-sarṣapa-pīḍanaṁ mithyājīvaḥ | asmād-viratiḥ

https://suttacentral.net/skt/arv19 (https://suttacentral.net/skt/arv19)

Terjemahannya:

A monastic is (1) scheming, (2) ingratiating, (3) hinting, (4) extorting, and (5) longing for gain upon gain.

    Herein scheming is what?
    A monastic, having seen a benefactor, after crossing his legs, sits down in an empty place along the path: (thinking:) There will be gain and respect for me (if they think:) This meditating monastic is an Arhat.
    This and so forth is said to be scheming.

    Herein ingratiation is what?
    Here a monk in order to get gains and respect (says): You are my mother, you are my father, you are my sister, you are my daughter, and speaks these and other loving words.
    This and so forth is said to be ingratiation.

    Herein hinting is what?
    A monastic, having eaten his almsfood, repeatedly says: Almsfood like this is not found in other devotees’ houses. If spoken with a mind free from (wanting) gains or respect, it is not a fault.
    This is said to be hinting.

    Herein extorting is what?
    A monastic, who does not receive almsfood at a house, desiring that it be given, says this in that place: Those who don’t give go to the underworld, you are certainly one of those who don’t give, and will reappear in the underworld. Out of fear and fright of the underworld they present almsfood, and he receives and enjoys it.
    This is said to be extorting.

    Herein longing for gain through gain is what?
    A monastic, from his own wealth purchases beautiful robes and shows them to devotees (saying): We receive such woven garments. They, being shamed, present such garments and he enjoys them.
    This, monastics, is said to be longing for gain through gain.

This is the monastics’ wrong livelihood,

https://suttacentral.net/en/arv19 (https://suttacentral.net/en/arv19)

 ^:)^ ^:)^ :jempol: :jempol: :jempol: :jempol:

Berarti terjemahan arya ga tepat.. yg ko indra dah tepat..
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Arya Karniawan on 09 December 2017, 09:17:30 AM
^:)^ ^:)^ :jempol: :jempol: :jempol: :jempol:

Berarti terjemahan arya ga tepat.. yg ko indra dah tepat..

Gak jadi diedit deh...  :))
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: seniya on 09 December 2017, 09:40:16 AM
sarvastivada dengan theravada apakah sama?

Beda, tetapi masih dalam satu induk aliran Sthaviravada, perbedaannya bisa dibaca di https://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=24695.0 (https://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=24695.0)
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Sostradanie on 09 December 2017, 10:56:47 AM
Beda, tetapi masih dalam satu induk aliran Sthaviravada, perbedaannya bisa dibaca di https://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=24695.0 (https://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=24695.0)

Bisa putus satu per satu syarafnya jika pelajari tentang aliran.Itu informasi dari mana saja?Karena yang begituan agak jarang ditemukan.Terciptalah persepsi semakin terasa sulit jika belajar Budhisme.Tak seperti mendengar ceramah bhikkhu.
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Arya Karniawan on 09 December 2017, 11:27:41 AM
Bisa putus satu per satu syarafnya jika pelajari tentang aliran.Itu informasi dari mana saja?Karena yang begituan agak jarang ditemukan.Terciptalah persepsi semakin terasa sulit jika belajar Budhisme.Tak seperti mendengar ceramah bhikkhu.

Yg saya tau, perbedaan awalnya hanya pada penafsiran ajaran yg lebih mendalam... Kalo kerangka ajaran awalnya, kayaknya masih sama deh... :)
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: metra on 09 December 2017, 12:53:48 PM
kl emosi penonton teracak acak krn melihat sesuatu, bukankah itu tergntung penontonnya sendiri?

kl aktor mainnya ga bagus, maka emosi penonton ga muncul
kl emosi penonton ga muncul, maka aktornya = ga bs main

kl dikatakan aktor = spt itu, bgmn dengan pengaran buku? org yg baca buku bisa sampai nangis2, bs ngakak2
bukankah itu emosi jg teracak acak?

jd, pengarang buku jg ga boleh dong=mata pencaharian tidak benar


Salah posting



 
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: metra on 09 December 2017, 12:59:22 PM
lho, rancu dong, kl ini unt bhikkhu dan bukan unt umat awam

krn yg mengenai mengambil keuntungan tadi, ga boleh 2x or lebih,,
yg jualan kan umat awam, bhikkhu kagak kan?
kl sutta itu dikatakan unt bhikkhu,,  emangnya bhikkhu boleh jualan?

Naaaaa kalau memang sutta ini ditujukan kepada para Bhiikhu, kenapa kalian mendiskusikannya.
Bukankah umat biasa puthujana hendaknya merenungkan Bhikkhu sebagai anggota sangha.merenungkan, berucap mengenai anggota sangha hendaknya sama dgn Buddhanusati eh salah sanghanusati.
sangha siswa sang Buddha telah bertindak benar,  dst dst....

Khan demikian.danda kamma lho jika benar ada 1 atau 2 dr mereka yg mencapai 1 diantara 4 phala, kmd kalian memperbincangkan  dgn cara yg salah sbg umat puthujana.
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Sostradanie on 09 December 2017, 04:30:52 PM
Yg saya tau, perbedaan awalnya hanya pada penafsiran ajaran yg lebih mendalam... Kalo kerangka ajaran awalnya, kayaknya masih sama deh... :)
Apa tuh kerangka awalnya yang sama?
Title: Re: Alat kecantikan
Post by: Sostradanie on 09 December 2017, 04:37:00 PM
kl emosi penonton teracak acak krn melihat sesuatu, bukankah itu tergntung penontonnya sendiri?

kl aktor mainnya ga bagus, maka emosi penonton ga muncul
kl emosi penonton ga muncul, maka aktornya = ga bs main

kl dikatakan aktor = spt itu, bgmn dengan pengaran buku? org yg baca buku bisa sampai nangis2, bs ngakak2
bukankah itu emosi jg teracak acak?

jd, pengarang buku jg ga boleh dong=mata pencaharian tidak benar
orang baca surat juga bisa menangis2 sampai pingsan malah.karena isi suratnya diberitahu tentang sesuatu.itu tukang pos salah tuh ya.mata pencarian tidak benar,masa mengantar yang buruk pada orang.