Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: hatRed on 26 November 2008, 01:00:03 PM
-
Setelah ikut2 thread, disimpulkan dalam konsep ANATTA
bahwa "AKU" itu tidak penting, karena dia sebenarnya tidak ada.
tetapi banyak orang yang memperhatikan konsep AKU ini penting, karena kita masih ingin merasakan
Tanha dan Avijja secara tidak langsung.
bila kita menghilangkan konsep "AKU" ini, maka apa yang menjadi penting dalam hidup ini?
-
Penting bagi siapa?
-
umumnya bagi kita semua, sebagai "manusia"
-
Ketika tidak ada yang penting bagi "AKU",
Mengapa harus ada yang penting bagi "DIA" ?
Apa tujuan mementingkan "DIA" ?
Apa motivasi mementingkan "DIA" ?
-
lah "DIA" ini apa lagi?
-
umumnya bagi kita semua, sebagai "manusia"
tidak ada "aku", tidak ada "kamu", maka tidak ada "kita"
-
Konsep adalah Sammuti Sacca (Kebenaran relatif), yang salah satunya diperlukan agar kita dapat memahami Paramattha Dhamma (Hakekat yg sesungguhnya)
Jadi pertanyaan anda sebenarnya tidak jelas, karena yang diperlukan itu adalah KONSEP mengenai AKU, sehingga dapat menjelaskan ke pembaca mengenai apa itu AKU
Setelah dijelaskan dengan konsep AKU, kita dapat mencoba untuk mengikis AKU itu sendiri
Yang tidak penting itu adalah mendebatkan konsep AKU itu sendiri...... karena setiap konsep tentu disesuaikan dgn tingkatan pembacanya, yang akan membuat persepsi yg berbeda2 juga
Misal, utk level tertentu, AKU atau ATTA itu eksis loh.... krn ada subjek yg bs dilihat, bs diraba, dan berbagai kegiatan fisik lainnya
Untuk level yg lebih tinggi, bnyk yg justru berpikir bahwa AKU itu kosong/sunya..... ini biasanya pada waktu org yg "merasa" sudah membuktikan bhw ternyata yg katanya "INTI" itu ternyata tidak ada.
Paham ini akan membuat org cenderung utk menikmati keduniawian sebanyak2nya karena berasumsi tidak akan ada kelahiran lagi
Namun buddha bisa melihat bahwa sebenarnya AKU itu adalah tidak ada karena sebenarnya manusia terdiri dari nama dan rupa yang berproses secara terus menerus...
Ini merupakan sesuatu yg sulit untuk dimengerti dimana jika sudah dimengerti secara lengkap (Tilakkhana), pada saat itu org sudah mencapai Nibbana...
Semoga bermanfaat yah.......
-
[at] All
thanx a lot,
mmm.... jadi bingung juga neh,
soalnya gini, contoh saya sendiri aja deh, kan konsep AKU itu menurut saya, harus dihilangkan.
dimana konsep AKU ini lahir dari adanya Tanha dan Avijja, yang menurut saya penting untuk menjalani kehidupan saat ini.
contoh : Saya bekerja mencari uang, dimana uang tersebut akan saya pakai untuk memiliki kehidupan yang nyaman. hal ini contoh dari Tanha dan Avijja yang memvisualisasikan ke "AKU" an dari diri saya.
nah kalau saya menghilangkan konsep ke "AKU" an ini, lalu bagaimana saya dapat menjalani kehidupan ini, karena saya sudah kehilangan esensi dalam kehidupan saya saat ini.
mohon bantuannya
-
"AKU" tidak penting, tp banyak yg mati-matian demi "AKU"
selama "AKU" masih hayat dikandung badan, "AKU" sangat penting..
-
nah itu dia mush, pas "AKU" masih ada, "AKU" itu sangat penting,
nah kalau saya ingin menghilangkan "AKU", lalu tetap mementingkan "AKU", gmana bisa ilangnya?
trus kalo gitu selama menghilangkan "AKU", apa si esensi bagi saya di kehidupan ini?
-
[at] All
thanx a lot,
mmm.... jadi bingung juga neh,
soalnya gini, contoh saya sendiri aja deh, kan konsep AKU itu menurut saya, harus dihilangkan.
dimana konsep AKU ini lahir dari adanya Tanha dan Avijja, yang menurut saya penting untuk menjalani kehidupan saat ini.
contoh : Saya bekerja mencari uang, dimana uang tersebut akan saya pakai untuk memiliki kehidupan yang nyaman. hal ini contoh dari Tanha dan Avijja yang memvisualisasikan ke "AKU" an dari diri saya.
nah kalau saya menghilangkan konsep ke "AKU" an ini, lalu bagaimana saya dapat menjalani kehidupan ini, karena saya sudah kehilangan esensi dalam kehidupan saya saat ini.
mohon bantuannya
Ini sering dialami oleh org2 juga kok........ bhw seolah2 jika tidak ada AKU, lalu untuk apa kerja? untuk apa hidup ini?
Mungkin sudut pandang anda yg perlu diubah.
AKU itu disebutkan agar kita dapat paham bhw hidup ini sebenarnya hanyalah proses yg terus berkesinambungan, selama kita belum mencapai nibbana.
Jadi dengan menyadari bhw AKU itu sebenarnya tidak eksis adalah :
1. Tujuan akhir adalah pencapaian nibbana, dgn tujuan antara adalah meningkatkan kualitas batin dalam pengertian mengikis lobha, dosa dan moha
Misal anda mau menikmati kesenangan fisik spt lagu enak dan makanan enak (atau mgkn sex), nah apakah itu akan mengikis LDM?
Anda mau marah, apakah itu mengikis LDM?
Anda jengkel dgn tetangga sebelah, apakah itu mengikis LDM?
2. Agar kita menjadi rendah hati.
Selama ini begitu bnyk kita berjuang demi si AKU. Misalnya :
- Perawatan fisik/kecantikan yg berlebihan hanya agar org ngelirik
- tidak senang jika ada yg lebih keren
- senang mempertontonkan ponsel terbaru, yg mgkn fitur2nya ga digunakan
- membeli barang2 hanya untuk prestige/show ke teman dan tetangga
3. membuat kita menjadi selalu terpacu utk selalu berbuat baik, kapan dan dimana saja
Nibbana dapat dicapai dengan kesempurnaan parami, yang semuanya notabene merupakan kebaikan2 yg harus kita lakukan.
Kalau kebaikan itu ga dilakukan skrg, kapan mau dimulai?
Sebenarnya justru dengan menyadari bhw AKU ini sebenarnya tidak ada, akan membuat kita terpacu utk memperbanyak berbuat kebaikan, dan mengurangi berbuat jahat serta mulai menyucikan batin kita
semoga bisa bermanfaat bagi kita semua........
-
nah itu dia mush, pas "AKU" masih ada, "AKU" itu sangat penting,
nah kalau saya ingin menghilangkan "AKU", lalu tetap mementingkan "AKU", gmana bisa ilangnya?
trus kalo gitu selama menghilangkan "AKU", apa si esensi bagi saya di kehidupan ini?
cukup "fang sia" aj bro ...isa gk? :D :D ..minimal nyicil d ;)
-
[at] om Markos
hmm.... kalau boleh saya simpulin,
jadi hal penting selanjutnya/seiring dengan menghilangkan "AKU" ini adalah
memperbanyak berbuat kebaikan, dan mengurangi berbuat jahat serta mulai menyucikan batin kita.
memperbanyak berbuat kebaikan = bisa dilakukan dengan mudah
mengurangi berbuat jahat = walau sulit, bisa saya pupuk dengan kesabaran.
menyucikan batin = hal ini saya masih ngeblank, soalnya gak begitu mengerti tentang batin.
lalu bagi saya menghilangkan "AKU" berarti mengorbankan kebahagiaan orang lain (dalam konteks kebahagiaan duniawi), apakah saya mesti lanjut atau tidak?
[at] mushroom
fang sia artinya apa ya?
-
fang sia = melepas.. jgn terikat, paling susah itu ikatan sesama manusia..family bond(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Popiman/nangis_bawang.gif)
-
tanya terus bisa2 dikirim ke tiongkok jd murid sau lim se =))
-
[at] N1AR
hehe... ke tiongkok sih boleh2 aja sekalian jalan jalan :)
sau lim se, siapa?
-
[at] om Markos
hmm.... kalau boleh saya simpulin,
jadi hal penting selanjutnya/seiring dengan menghilangkan "AKU" ini adalah
memperbanyak berbuat kebaikan, dan mengurangi berbuat jahat serta mulai menyucikan batin kita.
memperbanyak berbuat kebaikan = bisa dilakukan dengan mudah
mengurangi berbuat jahat = walau sulit, bisa saya pupuk dengan kesabaran.
menyucikan batin = hal ini saya masih ngeblank, soalnya gak begitu mengerti tentang batin.
Dear hatRed,
kalau saya boleh revisi, menghilangkan disini adalah menyadari hakekat sesungguhnya bhw AKU itu sesungguhnya tidak ada....
Mudah memperbanyak berbuat baik? apa anda yakin? bukankah justru lbh mudah utk berbuat jahat? :P
Mengurangi berbuat jahat? seyogyanya ini dilakukan di awal kita bertekad utk menjadi lebih baik
Itu kenapa kita seyogyanya mengambil Pancasila sebagai awal dasar hidup kita.
Dengan Pancasila, kita akan diarahkan untuk mengurangi berbuat jahat, dan otomatis akan mempermudah kita utk berbuat baik
menyucikan batin : gampang kok...... jika anda sudah mulai mengurangi berbuat jahat dan memperbanyak kebaikan, berarti anda sudah memulai usaha menyucikan batin loh....
lalu bagi saya menghilangkan "AKU" berarti mengorbankan kebahagiaan orang lain (dalam konteks kebahagiaan duniawi), apakah saya mesti lanjut atau tidak?
Contohnya??
Jika anda lebih murah hati, apa org lain akan tidak bahagia?
Jika anda lebih bnyk bahagia, apakah org lain tidak akan bahagia?
Justru dengan kita berlatih mengikis konsep AKU, maka kita akan menjadi lebih toleran, sabar, murah hati, tidak berprasangka buruk dan berbagai hal positif lainnya, malahan akan berkembang loh....
semoga bisa dimengerti _/\_
-
[at] markos
jadi bisakah saya menghilangkan AKU, tetapi tetap menjalani kehidupan seperti biasa. maksudnya seperti orang2 umumnya?
-
[at] markos
jadi bisakah saya menghilangkan AKU, tetapi tetap menjalani kehidupan seperti biasa. maksudnya seperti orang2 umumnya?
ya iya dong......... pan diatas saya udah sebutin :
Justru dengan kita berlatih mengikis konsep AKU, maka kita akan menjadi
- lebih toleran
- sabar
- murah hati
- tidak berprasangka buruk
- dan berbagai hal positif lainnya malahan akan berkembang loh....
Kita kembalikan aja pada diri sendiri. Bagaimana kita jika mempunyai teman/saudara/rekan dengan kriteria seperti diatas?? Apakah kita akan ikut senang, atau malahan benci?? :D
-
Setelah ikut2 thread, disimpulkan dalam konsep ANATTA
bahwa "AKU" itu tidak penting, karena dia sebenarnya tidak ada.
tetapi banyak orang yang memperhatikan konsep AKU ini penting, karena kita masih ingin merasakan
Tanha dan Avijja secara tidak langsung.
bila kita menghilangkan konsep "AKU" ini, maka apa yang menjadi penting dalam hidup ini?
namaste suvatthi hotu
Kurangi aja egoisme dengan banyak berbuat kebaikan
thuti
-
umumnya bagi kita semua, sebagai "manusia"
tidak ada "aku", tidak ada "kamu", maka tidak ada "kita"
namaste suvatthi hotu
gak ada aku bagaimana mau bilang "aku cinta padamu", paling-paling bilang "saya cinta padamu"
thuti
-
[at] markos
jadi bisakah saya menghilangkan AKU, tetapi tetap menjalani kehidupan seperti biasa. maksudnya seperti orang2 umumnya?
yang dihilangkan bukan "aku" nya tapi "keakuan" nya
Yang mau dihilangkan bukan "kucing hitam" dalam kamar gelap di mana tidak terdapat kucing, tapi pandangan akan "keberadaan kucing hitam" itulah yang seharusnya dilenyapkan. "Kucing hitam" memang tidak eksis, tapi pandangan terhadap "keberadaan kucing hitam" inilah yang eksis.
namanya juga umat awam biasa jadi menghilangkan "keakuan" nya juga biasa-biasa aja, bisa serius bisa malas
-
umumnya bagi kita semua, sebagai "manusia"
tidak ada "aku", tidak ada "kamu", maka tidak ada "kita"
namaste suvatthi hotu
gak ada aku bagaimana mau bilang "aku cinta padamu", paling-paling bilang "saya cinta padamu"
thuti
bilang aja "nikah yuk" :))
ga ada "AKU", ga ada "KAMU"......
joke mode : ON
-
[at] markos
jadi bisakah saya menghilangkan AKU, tetapi tetap menjalani kehidupan seperti biasa. maksudnya seperti orang2 umumnya?
yang dihilangkan bukan "aku" nya tapi "keakuan" nya
Yang mau dihilangkan bukan "kucing hitam" dalam kamar gelap di mana tidak terdapat kucing, tapi pandangan akan "keberadaan kucing hitam" itulah yang seharusnya dilenyapkan. "Kucing hitam" memang tidak eksis, tapi pandangan terhadap "keberadaan kucing hitam" inilah yang eksis.
namanya juga umat awam biasa jadi menghilangkan "keakuan" nya juga biasa-biasa aja, bisa serius bisa malas
dear puji,
betul sekali.... keakuan itu sebenarnya adalah pandangan tentang "AKU",
bhw AKU ini eksis
bhw AKU ini pintar
dsbnya.......
pandangan itu disebabkan oleh Moha, yg membuat kita tidak tahu mana yg benar, dan mana yg salah
GRP sent utk anda!!
-
dear puji,
betul sekali.... keakuan itu sebenarnya adalah pandangan tentang "AKU",
bhw AKU ini eksis
bhw AKU ini pintar
dsbnya.......
pandangan itu disebabkan oleh Moha, yg membuat kita tidak tahu mana yg benar, dan mana yg salah
GRP sent utk anda!!
jangan cuma GRp dong, dollar aja deh $$
-
krn tinggal di negara indo, mari kita cintai mata uang indonesia....
daripada kasih US$ 100, lebih baik kita memberikan Rp 1,000
nol lebih bnyk,
membantu negara juga :))
OOT mode : ON
-
kalau Aku tidak penting kenapa berbuat baik pada Dia penting?
kalau sama2 Aku tidak penting, kok ada yg namanya baik dan buruk
apa definisi baik dan buruk tentang Aku dan Dia yg tidak penting
siapa Aku?
-
IMO...
kalau Aku tidak penting kenapa berbuat baik pada Dia penting?
penting untuk menimbulkan perasaan suka dulu, dengan demikian 'diharapkan' terbentuk ketenangan (bukan kemelekatan) yang nantinya berkembang kearah pencerahan...
kalau sama2 Aku tidak penting, kok ada yg namanya baik dan buruk
karena kita masih 'merasakan' kalo dipuji senang, ditonjok sakit, dapet duit ? :))
apa definisi baik dan buruk tentang Aku dan Dia yg tidak penting
yang enak dirasa biasanya disebut baik (walaupun cuma sepihak) ... dan sebaliknya ...
siapa Aku?
lho koq malah nanya ?? Kmu lupa yah siapa kamu ?? :))............................................Joke mode>>>ON
Kalo salah........ yah betulin aja lar... (wong namanya juga pendapat sendiri).... :))
-
AKU tidak penting...
Anatta tidak penting...
KEDUA PERNYATAAN itu tidak sama... karena AKU tidak sama dengan An-ATTA...
jadi bingung saya dengan judul thread ini...
-
atau harusnya:
Aku (Atta/Self) tidak Penting, lalu apa yang penting?
-
atau harusnya:
Aku (Atta/Self) tidak Penting, lalu apa yang penting?
Aku (atta) tidak penting, yang penting An-atta lo... hehehe
-
ga bisa gitu juga...
ketika ada atta (self), maka atta menganggap dirinya penting (ego), shg ada yg dipertahankan
jika tidak ada atta lagi, trus mana ada lagi subjek yg berkepentingan...
jadi pertanyaan: "lalu apa yg penting" ga akan timbul, karena penanya (self) sudah ga ada lagi...
-
gak ada yg penting, gak ada yang gak penting juga
penting dan gak penting adalah dualisme
pertanyaan penting atau gak penting muncul karena masih adanya atta
-
umumnya bagi kita semua, sebagai "manusia"
tidak ada "aku", tidak ada "kamu", maka tidak ada "kita"
namaste suvatthi hotu
hehehehehehehe
nah yang hehehehehehe ini apa atau siapa?
hehehehehe cuma "h" dan "e" bergiliran muncul
apakah "h" dan apakah "e"
apa yan menyebabkan "h" dan "e" muncul bergiliran
susah kan?
Kita ini selalu mencari kucing hitam dalam ruang yang gelap dimana tiada kucing
thuti
-
gak ada yg penting, gak ada yang gak penting juga
penting dan gak penting adalah dualisme
pertanyaan penting atau gak penting muncul karena masih adanya atta
sadhu sadhu sadhu...
-
Betul sekali romo,
orang sering suka dengan yg aneh2........ masih putthujhana tapi udah mikir mengenai Anatta
kalau bisa, marilah kita semua membuat praktek Dhamma dahulu lah....
bagaimana belajar utk mengurangi ego
bagaimana utk mengurangi berbuat akusala
bagaimana memperbanyak berbuat kusala
bagaimana praktek melatih konsentrasi batin
Tapi jika sekiranya memang ada yg merasa ga butuh hal2 diatas, yah monggo jalani apa yg diyakini......
metta _/\_
-
pertanyaan penting atau gak penting muncul karena masih adanya atta
Benarkah bahwa Atta itu ada atau pernah ada? kalau Ya, bagian manakah yg disebut atta itu?
-
An-atta = No Self, atau Not-Self ?
-
pertanyaan penting atau gak penting muncul karena masih adanya atta
Benarkah bahwa Atta itu ada atau pernah ada? kalau Ya, bagian manakah yg disebut atta itu?
benarkah dukkha itu ada atau pernah ada?
bagian mana yg menjadi subjek dukkha?
-
An-atta = No Self, atau Not-Self ?
not-self
-
Not Self diterjemahkan Tiada Diri atau Bukan Diri ?
-
An-atta = No Self, atau Not-Self ?
kalau dalam pengertian Tanpa-diri atau Bukan-diri, saya kira ini cuma masalah konteksnya aja yg merujuk pada Anatta yg sama.
-
Not Self diterjemahkan Tiada Diri atau Bukan Diri ?
di Indonesiakan, mungkin lebih tepatnya "Bukan Aku" :)
karena kalau "Diri" itu lebih mengarah ke topik metafisika, Inti, Roh, Jiwa, dst...
-
Apakah No Self berbeda dengan Not Self dalam konteks An-atta ? Atau Sama ?
-
pertanyaannya
kalau N1AR tidak penting untuk apa N1AR berbuat baik pada 7 Tails?
kalau 7 Tails juga tidak penting, kenapa kita harus berbuat baik kepada yg tidak penting, padahal sendiri juga tidak penting
kalau N1AR dan 7 Tails tidak penting, kok ada namanya berbuat baik dan buruk
apa yg dimaksud berbuat baik dan buruk kalau semuanya gak penting
siapa kamu?
-
Apakah No Self berbeda dengan Not Self dalam konteks An-atta ? Atau Sama ?
Ketika Sang Buddha ditanya dalam hal "apakah atta itu ada atau atta itu tidak ada?" Sang Buddha tidak menjawab.
IMO, sang Buddha tidak pernah membahas atta itu ada ataupun atta itu tidak ada. :)
Anatta itu lebih ke keartian rasa kepemilikan, yaitu tidak adanya pikiran "Ini aku. Ini milikku" lagi...
kurang lebih begitulah...
-
Atta itu ada = eternalisme...
Atta itu Tiada = Nihilisme...
Nah... ajaran buddha ?
-
pertanyaan penting atau gak penting muncul karena masih adanya atta
Benarkah bahwa Atta itu ada atau pernah ada? kalau Ya, bagian manakah yg disebut atta itu?
bagaimana bisa dikatakan ada atau tak ada jika konsep anatta telah dicapai?
pertanyaan benarkah bahwa atta ada atau pernah ada juga karena masih adanya konsep atta
Apakah No Self berbeda dengan Not Self dalam konteks An-atta ? Atau Sama ?
Ketika Sang Buddha ditanya dalam hal "apakah atta itu ada atau atta itu tidak ada?" Sang Buddha tidak menjawab.
IMO, sang Buddha tidak pernah membahas atta itu ada ataupun atta itu tidak ada. :)
Anatta itu lebih ke keartian rasa kepemilikan, yaitu tidak adanya pikiran "Ini aku. Ini milikku" lagi...
kurang lebih begitulah...
karena SB tak mempunyai konsep atta, karena ada dan tak adanya atta hanya ada dalam konsep atta saja
-
apa hubungan kamma dengan atta yg tidak penting?
kalau kena penyakit mati saja dah kan uda kamma buruk kita dulu pada kuman itu dari pada balas minum obat
untuk matiin kuman itu.. kamma buruk (kumannya mungkin ada 1miliar loh)
-
kutipan pertanyaan dilbert :
Atta itu ada = eternalisme...
Atta itu Tiada = Nihilisme...
Nah... ajaran buddha ?
True self yang mana dulu? Aku mundane(carnal) atau Buddha nature?
Buddha nature (beings)
The buddha-nature, by its own nature, as by nature brightly shining and pure, originally pure, The changeless and deathless, True Self of the Buddha, uncreated, eternal bodhi, permanent, stable and changeless, not a doctrine's, The hidden essence within all sentient beings like a full moon covered by clouds.
(Poemofpathofwisdom.blogspot.com)
-
[at] rain
kamma mempengaruhi kondisi lingkungan dimana kita belajar dhamma dan mengerti bahwa tak ada atta
[at] dilbert
ada atau tidak ada aku hanya ada dalam konteks pemahaman atta
tidak ada 'ada aku' dan tidak ada 'tidak ada aku' ada dalam konteks pemahaman anatta
ajaran buddha gak keduanya diatas, nihilisme juga termasuk konsep atta, dimana ada 2 substansi, yaitu ada dan tiada
sedangkan anatta, tak ada 'ada' dan tak ada 'tak ada'
-
Buddha:
:by three things the wise man can be known. waht three?
he sees his faults as they are. when he sees them he corrects them and when another confesses a fault the wise man for gives it as he should."
Anguttara Nikaya, Book of Threes.
kalau aku tidak penting untuk apa kebijaksannan?
kenapa mesti melihat kesalahan sendiri? dan memaafkan dia dengan kebijaksanaan aku
-
Itulah sebabnya manusia masing-masing disebut bodhistva, bukan kekosongan kosong (plos blong melompong kosong).
-
kutipan pertanyaan dilbert :
Atta itu ada = eternalisme...
Atta itu Tiada = Nihilisme...
Nah... ajaran buddha ?
True self yang mana dulu? Aku mundane(carnal) atau Buddha nature?
Buddha nature (beings)
The buddha-nature, by its own nature, as by nature brightly shining and pure, originally pure, The changeless and deathless, True Self of the Buddha, uncreated, eternal bodhi, permanent, stable and changeless, not a doctrine's, The hidden essence within all sentient beings like a full moon covered by clouds.
(Poemofpathofwisdom.blogspot.com)
Apa Buddha Nature itu bisa disebut True Self?
maaf ga gitu ngerti soal Buddha Nature, bisa tolong dijelasin?
Terima kasih :)
-
Buddha:
:by three things the wise man can be known. waht three?
he sees his faults as they are. when he sees them he corrects them and when another confesses a fault the wise man for gives it as he should."
Anguttara Nikaya, Book of Threes.
kalau aku tidak penting untuk apa kebijaksannan?
kenapa mesti melihat kesalahan sendiri? dan memaafkan dia dengan kebijaksanaan aku
justru kebijaksanaan adalah untuk menghilangkan konsep atta, dan menjadi anatta
jika telah terbentuk konsep anatta, maka konsep kebijaksanaan pun uda tak ada
bijaksana atau tidak itu juga muncul karena adanya konsep atta
kenapa mesti melihat kesalahan sendiri? dan memaafkan dia dengan kebijaksanaan aku?
pertanyaan ini terlontar pun karena ada konsep atta
-
pertanyaan penting atau gak penting muncul karena masih adanya atta
Benarkah bahwa Atta itu ada atau pernah ada? kalau Ya, bagian manakah yg disebut atta itu?
bagaimana bisa dikatakan ada atau tak ada jika konsep anatta telah dicapai?
pertanyaan benarkah bahwa atta ada atau pernah ada juga karena masih adanya konsep atta
Apakah No Self berbeda dengan Not Self dalam konteks An-atta ? Atau Sama ?
Ketika Sang Buddha ditanya dalam hal "apakah atta itu ada atau atta itu tidak ada?" Sang Buddha tidak menjawab.
IMO, sang Buddha tidak pernah membahas atta itu ada ataupun atta itu tidak ada. :)
Anatta itu lebih ke keartian rasa kepemilikan, yaitu tidak adanya pikiran "Ini aku. Ini milikku" lagi...
kurang lebih begitulah...
karena SB tak mempunyai konsep atta, karena ada dan tak adanya atta hanya ada dalam konsep atta saja
Saya, seorang Putthujjana yg mungkin nyaris Ariya, tentu saja masih berpegang pada Atta, menganggap bahwa Atta itu ada, (ini mobilku, ini rumahku, ini tanganku, ini aku) meskipun Sang Buddha dalam banyak Sutta misalnya dalam Anattalakkhana Sutta, telah mengupas bahwa dalam setiap individu yg terdiri dari Pancakkhandha, tidak ada unsur apapun yg bisa disebut Atta. Jadi, apakah kita lebih baik tidak mempertanyakan dan berpura2 telah memahami Anatta?
-
[at] rain
kamma mempengaruhi kondisi lingkungan dimana kita belajar dhamma dan mengerti bahwa tak ada atta
[at] dilbert
ada atau tidak ada aku hanya ada dalam konteks pemahaman atta
tidak ada 'ada aku' dan tidak ada 'tidak ada aku' ada dalam konteks pemahaman anatta
ajaran buddha gak keduanya diatas, nihilisme juga termasuk konsep atta, dimana ada 2 substansi, yaitu ada dan tiada
sedangkan anatta, tak ada 'ada' dan tak ada 'tak ada'
kesimpulannya ?
-
karena SB tak mempunyai konsep atta, karena ada dan tak adanya atta hanya ada dalam konsep atta saja
dalam konsep atta terdapat adanya atta dan tak adanya atta...
lantas konsep an-atta gimana ?
-
pertanyaan penting atau gak penting muncul karena masih adanya atta
Benarkah bahwa Atta itu ada atau pernah ada? kalau Ya, bagian manakah yg disebut atta itu?
bagaimana bisa dikatakan ada atau tak ada jika konsep anatta telah dicapai?
pertanyaan benarkah bahwa atta ada atau pernah ada juga karena masih adanya konsep atta
Apakah No Self berbeda dengan Not Self dalam konteks An-atta ? Atau Sama ?
Ketika Sang Buddha ditanya dalam hal "apakah atta itu ada atau atta itu tidak ada?" Sang Buddha tidak menjawab.
IMO, sang Buddha tidak pernah membahas atta itu ada ataupun atta itu tidak ada. :)
Anatta itu lebih ke keartian rasa kepemilikan, yaitu tidak adanya pikiran "Ini aku. Ini milikku" lagi...
kurang lebih begitulah...
karena SB tak mempunyai konsep atta, karena ada dan tak adanya atta hanya ada dalam konsep atta saja
Saya, seorang Putthujjana yg mungkin nyaris Ariya, tentu saja masih berpegang pada Atta, menganggap bahwa Atta itu ada, (ini mobilku, ini rumahku, ini tanganku, ini aku) meskipun Sang Buddha dalam banyak Sutta misalnya dalam Anattalakkhana Sutta, telah mengupas bahwa dalam setiap individu yg terdiri dari Pancakkhandha, tidak ada unsur apapun yg bisa disebut Atta. Jadi, apakah kita lebih baik tidak mempertanyakan dan berpura2 telah memahami Anatta?
pemahaman anatta tidak dibentuk, tapi melalui praktek dan pemahaman dhamma
seperti juga nibbana, apakah lebih baik tidak mempertanyakannya dan berpura-pura telah memahami nibbana?
saia rasa pertanyaan ini bisa anda jawab sendiri, krn saia yakin anda pun bukan pendatang baru :)
[at] dilbert
Atta itu ada = eternalisme...
Atta itu Tiada = Nihilisme...
Nah... ajaran buddha ? anatta
-
pertanyaan paling sederhana
kalau semua tidak penting.. untuk apa berbuat baik
jadi pohon saja
apa dengan meditasi merem2 2-3 jam bisa mengangapnya sendiri benar dan bijaksana?
gak usa berinteraksi sosial, dengan bayangan dipikiran kan sudah cukup.. tanpa ada akunya ya kakkaa,,,,
-
Nihilisme itu bukannya ajaran yang menyatakan kalo di dunia ini tiada kebajikan dan keburukan,apapun dilakukan tidak akan ada konsekuensi, karena diri ini tidak ada,jadi tidak ada yang menghukum dan dihukum....
-
pemahaman anatta tidak dibentuk, tapi melalui praktek dan pemahaman dhamma
seperti juga nibbana, apakah lebih baik tidak mempertanyakannya dan berpura-pura telah memahami nibbana?
saia rasa pertanyaan ini bisa anda jawab sendiri, krn saia yakin anda pun bukan pendatang baru :)
Sis Reenzia,
Saya memang bukan pendatang baru, tapi meskipun sudah lama di sini, namun saya masih belum memahami Anatta, itu lah sebabnya saya bertanya kepada yg telah memahami, ini yg namanya diskusi, bukan? dan memang inilah gunanya forum ini. Saya tidak mengajukan pertanyaan untuk menguji orang lain, jadi pertanyaan yg saya ajukan adalah murni karena kebodohan saya. jadi saya sangat tidak mengharapkan pertanyaan saya dibalas dengan pertanyaan lagi.
_/\_
-
Saya, seorang Putthujjana yg mungkin nyaris Ariya, tentu saja masih berpegang pada Atta, menganggap bahwa Atta itu ada, (ini mobilku, ini rumahku, ini tanganku, ini aku) meskipun Sang Buddha dalam banyak Sutta misalnya dalam Anattalakkhana Sutta, telah mengupas bahwa dalam setiap individu yg terdiri dari Pancakkhandha, tidak ada unsur apapun yg bisa disebut Atta.
panca upadana khandha adalah 5 kelompok kemelekatan pembentuk mahkluk hidup. :)
menurut saya, Buddha bukan bilang atta itu tidak ada (dalam doktrin anatta), ataupun ada.
di kotbah 4KM-nya, Buddha menyebutkan "singkatnya, panca upadana khandha ini adalah (subjek) penderitaan." (kata2 tepatnya saya lupa...)
jadi doktrin Anatta, sebenarnya adalah anjuran agar kita melepas/mengikis kemelekatan thd panca khandha. sedangkan panca khandha nya yah tetap gitu2 aja...
Jadi, apakah kita lebih baik tidak mempertanyakan dan berpura2 telah memahami Anatta?
maksud sis Ren adalah pandangan bahwa atta itu ada ataupun atta itu tidak-ada, adalah pandangan yg lahir dari atta juga. bukan ga boleh ditanya... namanya jg diskusi yah bebas lah... asal sopan & pada tempatnya :P
-
karena SB tak mempunyai konsep atta, karena ada dan tak adanya atta hanya ada dalam konsep atta saja
dalam konsep atta terdapat adanya atta dan tak adanya atta...
lantas konsep an-atta gimana ?
IMO, anatta bukan suatu konsep/ide tentang sesuatu, namun "anjuran" agar tidak ada kelekatan thd nama&rupa.
-
[at] niar
benar dan bijaksana juga karena masih adanya aku
untuk apa berbuat baik? untuk menciptakan kondisi yang kondusif buat belajar dhamma
[at] bro indra
haha kalo saia telah mengerti benar konsep anatta maka saia tak ada disini lagi untuk posting :))
layaknya bertanya bagaimana yang disebut dengan nibbana tsb
paling juga kita mendapat persepsi dan pandangan sendiri dari apa yang pernah dibaca dan dipahami sendiri kan?
[at] bro tesla
yap, kalo anjuran itu benar, maksud saia jika telah terbentuk konsep anatta, maka tak ada 'ada' dan 'tak ada'
_/\_
-
Ada orang yg melihat anatta ketika dia melihat dukha terlebih dahulu
Ada orang yg melihat anatta ketika dia melihat anicca terlebih dahulu
Ada orang yg melihat dukha, anicca dan baru melihat anatta
Ada orang yg langsung melihat anatta baru dua yg lainnya.
Anatta ini adalah suatu fakta yg harus dilihat langsung. dari 3 tilakhana ini memang yg paling halus dan sulit utk diterima adalah pada bagian anatta ini. Pemahaman anatta akan semakin mantap dan benar2 jelas apabila tidak dipahami secara intelektual saja tetapi melalui Vipasana . _/\_
-
papa, anicca dan dukha dilihat karena adanya konsep atta kan?
-
kutipam tesla :
Apa Buddha Nature itu bisa disebut True Self?
maaf ga gitu ngerti soal Buddha Nature, bisa tolong dijelasin?
Terima kasih
Khayal sementara dan sejati.
sifat alami atau watak alami (yang disebut Buddha nature) dalam setiap manusia itulah True self.
Dan setiap makhluk hidup mempunyai kehidupan, kita mempunyai (kuasa) kehidupan, bukan mekanisme dari kesadaran saja.
Seperti yang ditulis oleh sdr reenzia, mekanisme kesadaran saja hanya ada (pengajaran) dalam konteks pemahaman atta (ciri diri sementara),
kalau tak ada (kuasa) kehidupan, itu hanya mekanisme kesadaran saja, untuk apa kita bersyukur (dapat mengucap syukur)?
dan semua pemahaman pengajaran rahasia (dibilang rahasia karena belum terbukakan) tentang kebenaran kesejatian guru Buddha, awam memandang hanya sejauh sebatas tercekat sampai atta aku diri sementara saja. (awam memiliki pengetahuan anatta tapi dari sudut pandang atta)
good hope and love
-
[at] bro indra
haha kalo saia telah mengerti benar konsep anatta maka saia tak ada disini lagi untuk posting :))
layaknya bertanya bagaimana yang disebut dengan nibbana tsb
paling juga kita mendapat persepsi dan pandangan sendiri dari apa yang pernah dibaca dan dipahami sendiri kan?
Waktu Buddha Gotama mencapai nibbana aja, dia masih eksis utk ngajarin Dhamma kok _/\_
OOT mode : ON _/\_
-
papa, anicca dan dukha dilihat karena adanya konsep atta kan?
Dengan mengerti kenyataan tentang anicca dan dukkha kita bisa mengerti tentang anatta jadi bukan anicca dan dukkha dilihat karena adanya konsep atta. Konsep atta adalah ketidakmampuan orang melihat fakta-fakta yg sangat halus sehingga orang terjebak dalam ilusi yg disebut atta.
Sangat jarang pula orang yg langsung melihat ttg anatta yg paling banyak didahului pengertian dukha dan anica, dan menurut saya pribadi yg paling dekat untuk mengerti anatta bila kita mengerti anicca.
-
papa, anicca dan dukha dilihat karena adanya konsep atta kan?
Dengan mengerti kenyataan tentang anicca dan dukkha kita bisa mengerti tentang anatta jadi bukan anicca dan dukkha dilihat karena adanya konsep atta. Konsep atta adalah ketidakmampuan orang melihat fakta-fakta yg sangat halus sehingga orang terjebak dalam ilusi yg disebut atta.
Sangat jarang pula orang yg langsung melihat ttg anatta yg paling banyak didahului pengertian dukha dan anica, dan menurut saya pribadi yg paling dekat untuk mengerti anatta bila kita mengerti anicca.
Bukankah Buddha berkata:
"Siapa yg melihat dukkha, ia melihat lenyapnya dukkha"
Peace bro :)
-
[at] bro markos
mumpung teknologi telah berkembang, mungkin saia akan buat website khusus agar semua umat buddhist bisa dapat pencerahan secara lebih meluas [secara geografis] :)) << anak e-business =))
OOT euyyyyyyyy :))
[at] papa
eh iya bener, berarti tadi saia cm mengambil pengertian sempit mengenai penderitaan
penderitaan dirasa nyata karena adanya konsep aku
btw saia afk dlu yow, mo belajar ditempat tmn hehe...........
_/\_ metta
-
papa, anicca dan dukha dilihat karena adanya konsep atta kan?
Dengan mengerti kenyataan tentang anicca dan dukkha kita bisa mengerti tentang anatta jadi bukan anicca dan dukkha dilihat karena adanya konsep atta. Konsep atta adalah ketidakmampuan orang melihat fakta-fakta yg sangat halus sehingga orang terjebak dalam ilusi yg disebut atta.
Sangat jarang pula orang yg langsung melihat ttg anatta yg paling banyak didahului pengertian dukha dan anica, dan menurut saya pribadi yg paling dekat untuk mengerti anatta bila kita mengerti anicca.
namaste suvatthi hotu
apabila kita ingin tahu apakah kita sudah "melihat apa adanya" tentang anicca, dukkha dan anatta, amati saja apa rekasi batin kita ketika kita kehilangan Hp atau Ph (pasangan hidup)
Silahkan mengamati
Thuti
-
papa, anicca dan dukha dilihat karena adanya konsep atta kan?
Dengan mengerti kenyataan tentang anicca dan dukkha kita bisa mengerti tentang anatta jadi bukan anicca dan dukkha dilihat karena adanya konsep atta. Konsep atta adalah ketidakmampuan orang melihat fakta-fakta yg sangat halus sehingga orang terjebak dalam ilusi yg disebut atta.
Sangat jarang pula orang yg langsung melihat ttg anatta yg paling banyak didahului pengertian dukha dan anica, dan menurut saya pribadi yg paling dekat untuk mengerti anatta bila kita mengerti anicca.
Bukankah Buddha berkata:
"Siapa yg melihat dukkha, ia melihat lenyapnya dukkha"
Peace bro :)
Benar sekali, pemahaman anatta adalah salah satu sebab lenyapnya dukkha. Jadi pengertian atau melihat tilakhana haruslah seutuhnya tidak bisa salah satunya sementara yg lainnya kita belum melihat dan memahaminya maka disitu masih ada dukha. _/\_
-
[at] niar
benar dan bijaksana juga karena masih adanya aku
untuk apa berbuat baik? untuk menciptakan kondisi yang kondusif buat belajar dhamma
apakah belajar Dharma hanya pada kondisi yang kondusif ?
[at] bro indra
haha kalo saia telah mengerti benar konsep anatta maka saia tak ada disini lagi untuk posting :))
layaknya bertanya bagaimana yang disebut dengan nibbana tsb
paling juga kita mendapat persepsi dan pandangan sendiri dari apa yang pernah dibaca dan dipahami sendiri kan?
mengapa kalau sdr.renzia sudah memahami dan mengalami kondisi an-atta tidak ada disini (forum DC) untuk posting lagi ? kita semua minta pencerah-annya donk...
-
kutipan tesla :
Bukankah Buddha berkata:
"Siapa yg melihat dukkha, ia melihat lenyapnya dukkha"
Peace bro
benar..., karena ia (dapat) melihat kesia-siaan konsep diri atta yang salah, yang sesungguhnya bersifat annica dukkha anatta, dan untuk menggali lagi kebenaran lebih lagi, tapi susahnya itu yaitu seperti yang sudah saya tulis, (awam hanya melihat) hanya sebatas (tercekat) atta saja. Makanya ada ditulis yang dapat menembus kebenaran ini disebut yang tercerahkan atau mendapat penerangan sejati/sempurna.
-
Halo bro coedabgf ketemu lagi disini ;D met datang ya..;D
-
he.. he.. he... hallo juga, mudah-mudahan ga terusir...!
-
he.. he.. he... hallo juga, mudah-mudahan ga terusir...!
Kalau ngak mau terusir bayar upeti :)) (joke mode on), yg lalu biarlah berlalu anicca-anatta, silakan berdiskusi bro ;D
-
Nibbana 3 :
1. Animitta nibbana yaitu keadaan Nibbana yg terbebas dari obyek bayangan.
Bagi mereka yg melaksanakan vipassana bhavana sehinga melihat ANICCA yg terbebas dari bayangan kemudian memusatkan pikiran pada Anicca selanjutnya sehingga mencapai Magga Phala dan ada Nibbana sebagai obyek
Nibbana yg menjadi obyek bagi mereka yg melihat Anicca disebut dengan Animitta Nibbana
Ini adalah hasil/phala dari kekuatan Sila
2. Appanihita nibbana adalah keadaan Nibbana yg terbebas dari obyek keinginan
Bagi mereka yg melaksanakan vipassana bhavana sehingga bisa melihat DUKKHA yg selalu berubah dan tidak dapat bertahan dan kemudian memusatkan pikiran pada Dukkha selanjutnya sehingga mencapai Magga Phala dan ada Nibbana sebagai obyek.
Nibbana yg menjadi obyek bagi yg melihat dukkha itu disebut Appanihita nibbana
Ini adalah hasil/Phala dari kekuatan Samadhi
3. Sunnata nibbana adalah keadaan nibbana yg terbebas dari kilesa dan Khandha 5
Bagi mereka yg melaksanakan vipassana bhavana sehingga melihat ANATTA, bukan aku dan kemudian memusatkan pikiran pada Anatta selanjutnya dan ada Nibbana sebagai obyek
Nibbana yg menjadi obyek disebut dengan Sunnata nibbana
Ini adalah hasil dari kekuatan Panna
Demikianlah kiranya bermacam pencapaian nibbana tergantung dari kekuatan Sila, Samadhi atau Panna yg dilatih oleh mahluk yang bersangkutan
Jadi hendaknya janganlah menyepelekan pelaksanaan Sila karena ternyata ada nibbana yg bisa dicapai dengan kekuatan Sila (yg tentunya dikombinasikan dengan faktor2 lain seperti Samadhi dan Panna juga)
semoga bisa bermanfaat
metta _/\_
-
kutipan tesla :
Bukankah Buddha berkata:
"Siapa yg melihat dukkha, ia melihat lenyapnya dukkha"
Peace bro
benar..., karena ia (dapat) melihat kesia-siaan konsep diri atta yang salah, yang sesungguhnya bersifat annica dukkha anatta, dan untuk menggali lagi kebenaran lebih lagi, tapi susahnya itu yaitu seperti yang sudah saya tulis, (awam hanya melihat) hanya sebatas (tercekat) atta saja. Makanya ada ditulis yang dapat menembus kebenaran ini disebut yang tercerahkan atau mendapat penerangan sejati/sempurna.
pengalaman dukkha-anicca-anatta dapat dialami dalam meditasi vipassana yg benar.
menurut Ajahn Buddhadasa, pengetahuan yg dihasilkan belum tentu cukup utk menjadikan seseorang ariya, apalagi arahat. Namun orang yg telah mengalaminya setidaknya memiliki pikiran yg lebih luhur, lebih berkualitas daripada orang biasa. (lebih bijaksana kali yah... :P )
-
kata Buddha nibbana bisa dicapai dalam 7 hari , bagaimana caranya bos?
-
kata Buddha nibbana bisa dicapai dalam 7 hari , bagaimana caranya bos?
kalau bisa "sati" tanpa jeda selama 7 hari :)
saya sendiri tidak menanggapi pernyataan ini terlalu serius, karena utk sati 5 menit saja susah.
-
[at] niar
benar dan bijaksana juga karena masih adanya aku
untuk apa berbuat baik? untuk menciptakan kondisi yang kondusif buat belajar dhamma
apakah belajar Dharma hanya pada kondisi yang kondusif ?
[at] bro indra
haha kalo saia telah mengerti benar konsep anatta maka saia tak ada disini lagi untuk posting :))
layaknya bertanya bagaimana yang disebut dengan nibbana tsb
paling juga kita mendapat persepsi dan pandangan sendiri dari apa yang pernah dibaca dan dipahami sendiri kan?
mengapa kalau sdr.renzia sudah memahami dan mengalami kondisi an-atta tidak ada disini (forum DC) untuk posting lagi ? kita semua minta pencerah-annya donk...
ya lah, terlahir sebagai wanita aja bisa dikatakan kurang kondusif, krn dipengaruhi keadaan fisik, seperti yg dijelaskan di thread satunya, apa lagi bila terlahir sebagai binatang dll
mengapa tidak ada disini?
mungkin saia sedang dalam usaha memberi penjelasan dhamma secara lebih efektif ketimbang posting di DC saja ;D
jangan ditanyakan bagaimana usahanya karena
pasti tidak benar karena saia sendiri blm sepenuhnya mengerti konsep an-atta :))
-
he.. he.. he.. seneng juga nih kalo umat buddhist sudah mulai bisa (berpengetahuan) membedakan alias memisahkan menyadari atta yang bersifat anicca dukkha anatta yang kita akui selama ini sebagai aku diri yang kita andalkan sebagai kekuatan keberadaan kesadaran satu-satunya sumber seluruh kegiatan kehidupan kita selama ini (tidak seperti yang selama ini umat berdebat menyatakan tentang anatta tetapi tidak tahu atau tidak dapat membedakan bahwa yang berkata itu sendiri adalah atta itu sendiri yang bersifat anicca dukkha anatta).
Tinggal mencari, menyadari atau menembus pengetahuan apa kebenaran Buddha nature itu atau True self kekuatan hidup kita.
He.. he.. he.. selamat mencari to experience dalam diri dan menyelami pengetahuannya pada sutra-sutra Buddha tentang pencerahan.
good hope and love
God bless u
-
Tinggal mencari, menyadari atau menembus pengetahuan apa kebenaran Buddha nature itu atau True self kekuatan hidup kita.
tujuan umat Buddhist adalah nibbana/nirvana, yg berarti "padam", bertolak belakang sekali dgn kekuatan hidup (buddha-nature/true-self).
-
ya lah, terlahir sebagai wanita aja bisa dikatakan kurang kondusif, krn dipengaruhi keadaan fisik, seperti yg dijelaskan di thread satunya, apa lagi bila terlahir sebagai binatang dll
mengapa tidak ada disini?
mungkin saia sedang dalam usaha memberi penjelasan dhamma secara lebih efektif ketimbang posting di DC saja ;D
jangan ditanyakan bagaimana usahanya karena
pasti tidak benar karena saia sendiri blm sepenuhnya mengerti konsep an-atta :))
Dalam hal spiritual Buddhist, laki-laki atau perempuan memiliki peluang yang sama. Di zaman Sang Buddha, Nyonya Kali berhasil mencapai Sotapatti Magga dan Phala hanya karena TIDAK SENGAJA mendengar percakapan antara dua Yakkha tentang Sang Buddha sehingga muncul keyakinannya terhadap Sang Buddha.
Jadi menurut Sis Reenzia, DC tidak efektif dalam usaha mem-promote Dhamma?
-
[at] niar
benar dan bijaksana juga karena masih adanya aku
untuk apa berbuat baik? untuk menciptakan kondisi yang kondusif buat belajar dhamma
apakah belajar Dharma hanya pada kondisi yang kondusif ?
[at] bro indra
haha kalo saia telah mengerti benar konsep anatta maka saia tak ada disini lagi untuk posting :))
layaknya bertanya bagaimana yang disebut dengan nibbana tsb
paling juga kita mendapat persepsi dan pandangan sendiri dari apa yang pernah dibaca dan dipahami sendiri kan?
mengapa kalau sdr.renzia sudah memahami dan mengalami kondisi an-atta tidak ada disini (forum DC) untuk posting lagi ? kita semua minta pencerah-annya donk...
ya lah, terlahir sebagai wanita aja bisa dikatakan kurang kondusif, krn dipengaruhi keadaan fisik, seperti yg dijelaskan di thread satunya, apa lagi bila terlahir sebagai binatang dll
mengapa tidak ada disini?
mungkin saia sedang dalam usaha memberi penjelasan dhamma secara lebih efektif ketimbang posting di DC saja ;D
jangan ditanyakan bagaimana usahanya karena
pasti tidak benar karena saia sendiri blm sepenuhnya mengerti konsep an-atta :))
Mengapa terlahir sebagai wanita dikatakan kurang kondusif dalam mempelajari dhamma ? Malah menurut saya, pada jaman sekarang ini di Indonesia, wanita memiliki kesempatan yang lebih luas untuk mempelajari dhamma dibandingkan dengan kaum pria... Sebagian kaum pria di Indonesia mayoritas masih bertugas untuk mencari nafkah, sedangkan kaum wanit mayoritas menjadi ibu rumah tangga yang memiliki lebih banyak kesempatan dalam mempelajari dhamma dan mengembangkan spiritual-nya, walaupun kembali lagi semuanya tergantung kepada tekad dan kehendak masing-masing apakah itu pria atau wanita...
-
kutipan tesla :
tujuan umat Buddhist adalah nibbana/nirvana, yg berarti "padam", bertolak belakang sekali dgn kekuatan hidup (buddha-nature/true-self).
Itulah yang diajarkan guru Buddha kepada awam untuk mencapainya. Ciri-ciri diberikan kepada awam (dan awam hanya memandang sejauh sebatas ciri, sejauh sebatas pengalaman pandangan (tercekat) atta saja).
Setelah mencapai pantai seberang apa yang diceritakan guru Buddha? dan bentuk-bentukan apa yang muncul dalam pikiran manusia, seperti sebelum proses Nibanna dan pandangan/pengetahuan (yang dibicarakan atau muncul) selanjutnya tentang Nibanna?
dan apakah ciri-ciri (unik) eksistensi setiap kehidupan pribadi masing-masing para Buddha lenyap, siapa yang tahu?
dan kita belajar untuk menyadarinya sehingga kita dapat (berpengetahuan) membedakan alias memisahkan menyadari atta yang bersifat anicca dukkha anatta yang kita akui selama ini sebagai aku diri yang kita andalkan sebagai kekuatan keberadaan kesadaran satu-satunya sumber seluruh kegiatan kehidupan kita selama ini (tidak seperti yang selama ini umat berdebat menyatakan tentang anatta tetapi tidak tahu atau tidak dapat membedakan bahwa yang berkata itu sendiri adalah atta itu sendiri yang bersifat anicca dukkha anatta).
Sehingga kita (dapat) mencari, menyadari atau menembus pengetahuan apa kebenaran Buddha nature itu atau True self kekuatan hidup kita, apa itu Nibanna.
adakah yang terkail...tok tok tok, ku mengetuk pintu???
good hope and love
-
Itulah yang diajarkan guru Buddha kepada awam untuk mencapainya. Ciri-ciri diberikan kepada awam (dan awam hanya memandang sejauh sebatas ciri, sejauh sebatas pengalaman pandangan (tercekat) atta saja).
Setelah mencapai pantai seberang apa yang diceritakan guru Buddha? dan bentuk-bentukan apa yang muncul dalam pikiran manusia, seperti sebelum proses Nibanna dan pandangan/pengetahuan (yang dibicarakan atau muncul) selanjutnya tentang Nibanna?
dan apakah ciri-ciri (unik) eksistensi setiap kehidupan pribadi masing-masing para Buddha lenyap, siapa yang tahu?
dan kita belajar untuk menyadarinya sehingga kita dapat (berpengetahuan) membedakan alias memisahkan menyadari atta yang bersifat anicca dukkha anatta yang kita akui selama ini sebagai aku diri yang kita andalkan sebagai kekuatan keberadaan kesadaran satu-satunya sumber seluruh kegiatan kehidupan kita selama ini (tidak seperti yang selama ini umat berdebat menyatakan tentang anatta tetapi tidak tahu atau tidak dapat membedakan bahwa yang berkata itu sendiri adalah atta itu sendiri yang bersifat anicca dukkha anatta).
Sehingga kita (dapat) mencari, menyadari atau menembus pengetahuan apa kebenaran Buddha nature itu atau True self kekuatan hidup kita, apa itu Nibanna.
atas dasar apa pernyataan ini teman?
sudah mengalami langsung Nibbana?
-
kutipan tesla :
tujuan umat Buddhist adalah nibbana/nirvana, yg berarti "padam", bertolak belakang sekali dgn kekuatan hidup (buddha-nature/true-self).
Itulah yang diajarkan guru Buddha kepada awam untuk mencapainya. Ciri-ciri diberikan kepada awam (dan awam hanya memandang sejauh sebatas ciri, sejauh sebatas pengalaman pandangan (tercekat) atta saja).
Setelah mencapai pantai seberang apa yang diceritakan guru Buddha? dan bentuk-bentukan apa yang muncul dalam pikiran manusia, seperti sebelum proses Nibanna dan pandangan/pengetahuan (yang dibicarakan atau muncul) selanjutnya tentang Nibanna?
dan apakah ciri-ciri (unik) eksistensi setiap kehidupan pribadi masing-masing para Buddha lenyap, siapa yang tahu?
dan kita belajar untuk menyadarinya sehingga kita dapat (berpengetahuan) membedakan alias memisahkan menyadari atta yang bersifat anicca dukkha anatta yang kita akui selama ini sebagai aku diri yang kita andalkan sebagai kekuatan keberadaan kesadaran satu-satunya sumber seluruh kegiatan kehidupan kita selama ini (tidak seperti yang selama ini umat berdebat menyatakan tentang anatta tetapi tidak tahu atau tidak dapat membedakan bahwa yang berkata itu sendiri adalah atta itu sendiri yang bersifat anicca dukkha anatta).
Sehingga kita (dapat) mencari, menyadari atau menembus pengetahuan apa kebenaran Buddha nature itu atau True self kekuatan hidup kita, apa itu Nibanna.
adakah yang terkail...tok tok tok, ku mengetuk pintu???
good hope and love
Jadi ada "true self" di atas "false self", yang adalah nibbana? Bro, itu seperti mengatakan "atta sejati" setelah melampaui "atta bo'ongan".
-
kutipan kainyn_kutho :
Jadi ada "true self" di atas "false self", yang adalah nibbana? Bro, itu seperti mengatakan "atta sejati" setelah melampaui "atta bo'ongan".
pertanyaanku buat perenungan teman :
"mengapa manusia (ada) dibilang bodhisatva sebelum menjadi Buddha?"
good hope and love
-
apa nanti terakhir, apa ada yg ketinggalan kenibanna ^^
-
pertanyaanku buat perenungan teman :
"mengapa manusia (ada) dibilang bodhisatva sebelum menjadi Buddha?"
apa nanti terakhir, apa ada yg ketinggalan kenibanna ^^
menurut pandangan Mahayana, semua mahkluk dapat tercerahkan shg ada sumpah Boddhisatta (pencerahan bersama semua mahkluk)
pandangan ini tentu didasari bahwa: jumlah mahkluk adalah terbatas (shg suatu saat alam semesta ini akan kosong )
sedangkan menurut pandangan Theravada, jumlah mahkluk terbatas ataupun tidak terbatas, hanyalah suatu pikiran (ide) dalam rimba pikiran/ide. terbatas atau tidak terbatas adalah pengkotakkan yg dibuat oleh pikiran. maka pemikiran seperti ini ditinggalkan krn tidak bermanfaat utk pencerahan.
-
tidak seperti yang selama ini umat berdebat menyatakan tentang anatta tetapi tidak tahu atau tidak dapat membedakan bahwa yang berkata itu sendiri adalah atta itu sendiri yang bersifat anicca dukkha anatta
mungkin yang saya dan mereka tau, yang berkata itu mulut dan perdebatan di forum2 diskusi dunia maya, di lakukan oleh jari... :))
-
kutipan tesla :
tujuan umat Buddhist adalah nibbana/nirvana, yg berarti "padam", bertolak belakang sekali dgn kekuatan hidup (buddha-nature/true-self).
Itulah yang diajarkan guru Buddha kepada awam untuk mencapainya. Ciri-ciri diberikan kepada awam (dan awam hanya memandang sejauh sebatas ciri, sejauh sebatas pengalaman pandangan (tercekat) atta saja).
Setelah mencapai pantai seberang apa yang diceritakan guru Buddha? dan bentuk-bentukan apa yang muncul dalam pikiran manusia, seperti sebelum proses Nibanna dan pandangan/pengetahuan (yang dibicarakan atau muncul) selanjutnya tentang Nibanna?
dan apakah ciri-ciri (unik) eksistensi setiap kehidupan pribadi masing-masing para Buddha lenyap, siapa yang tahu?
dan kita belajar untuk menyadarinya sehingga kita dapat (berpengetahuan) membedakan alias memisahkan menyadari atta yang bersifat anicca dukkha anatta yang kita akui selama ini sebagai aku diri yang kita andalkan sebagai kekuatan keberadaan kesadaran satu-satunya sumber seluruh kegiatan kehidupan kita selama ini (tidak seperti yang selama ini umat berdebat menyatakan tentang anatta tetapi tidak tahu atau tidak dapat membedakan bahwa yang berkata itu sendiri adalah atta itu sendiri yang bersifat anicca dukkha anatta).
Sehingga kita (dapat) mencari, menyadari atau menembus pengetahuan apa kebenaran Buddha nature itu atau True self kekuatan hidup kita, apa itu Nibanna.
adakah yang terkail...tok tok tok, ku mengetuk pintu???
good hope and love
Jadi ada "true self" di atas "false self", yang adalah nibbana? Bro, itu seperti mengatakan "atta sejati" setelah melampaui "atta bo'ongan".
Jadi inget pandangan di beberapa intelektual Buddhis di dunia barat, yang memunculkan adanya self dan Self
self itu anatta jadi akan mengalami padamnya khanda sementara Self sebagai bagian dari alam semesta, akan terus eksis
cukup disayangkan.......
metta
-
Tinggal mencari, menyadari atau menembus pengetahuan apa kebenaran Buddha nature itu atau True self kekuatan hidup kita.
tujuan umat Buddhist adalah nibbana/nirvana, yg berarti "padam", bertolak belakang sekali dgn kekuatan hidup (buddha-nature/true-self).
Kalau saya boleh perjelas, Nibbana = Padam-nya Khanda (nama + rupa) yah bro...... tapi bukan berarti padamnya Nama Dhamma loh
Itu kenapa salah satu pengertian Nibbana adalah Nama Dhamma (Nama/batin secara hakekat yg sesungguhnya)
semoga bermanfaat
metta
-
kalau sudah padam, padam aja lah gak usa pake nama nama segala :D
-
nibbana bukannya padam kemelekatan yg menyebabkan kelahiran kembali?
-
Tinggal mencari, menyadari atau menembus pengetahuan apa kebenaran Buddha nature itu atau True self kekuatan hidup kita.
tujuan umat Buddhist adalah nibbana/nirvana, yg berarti "padam", bertolak belakang sekali dgn kekuatan hidup (buddha-nature/true-self).
Kalau saya boleh perjelas, Nibbana = Padam-nya Khanda (nama + rupa) yah bro...... tapi bukan berarti padamnya Nama Dhamma loh
Itu kenapa salah satu pengertian Nibbana adalah Nama Dhamma (Nama/batin secara hakekat yg sesungguhnya)
semoga bermanfaat
metta
_/\_
Nama Dhamma itu apa?
imo, setelah padamnya self, akan ada yg lain:
O, bhikkhu, ada sesuatu yang tidak-terlahirkan, tidak-menjelma,
tidak-tercipta, yang mutlak.
Jika seandainya saja, O, bhikkhu, tidak ada sesuatu yang tidak-terlahirkan,
tidak-menjelma, tidak-tercipta, yang mutlak, maka tidak akan ada jalan
keluar kebebasan dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan
dari sebab yang lalu. Tetapi karena ada sesuatu yang tidak-terlahirkan,
tidak-menjelma, tidak-tercipta, yang mutlak, maka ada jalan keluar kebebasan
dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.
jadi anatta, sunyata, emptiness, dll jgn dituduh nihilisme ya :)
-
nibbana bukannya padam kemelekatan yg menyebabkan kelahiran kembali?
padamnya "kemelekatan" thd nama & rupa suhu... (imo, bukan padamnya nama & rupa) ;D
btw, jangan tanya saya soal di luar nama & rupa yah...
aye ga tau ^-^
-
maksudnya itu, bukan padam nama rupa, kalau parinibbana nah itu laen cerita lagi. dah tak tersisa bis bis habis nama rupa nya dan tidak terlahir lagi.
-
bonus nih upadana sutta
SN 22.121
Upadana Sutta
Clinging
Translated from the Pali by
Thanissaro Bhikkhu
At Savatthi. There the Blessed One said, "Monks, I will teach you clingable phenomena & clinging. Listen & pay close attention. I will speak."
"As you say, lord," the monks responded.
The Blessed One said, "And what, monks, are clingable phenomena? What is clinging?
"Form is a clingable phenomenon. Any desire-passion related to it, is clinging related to it.
"Feeling is a clingable phenomenon. Any desire-passion related to it, is clinging related to it.
"Perception is a clingable phenomenon. Any desire-passion related to it, is clinging related to it.
"Fabrications are clingable phenomena. Any desire-passion related to them, is clinging related to them.
"Consciousness is a clingable phenomenon. Any desire-passion related to it, is clinging related to it.
"These are called clingable phenomena. This is clinging."
-
sekalian bonus jg, tentang "semua" (apalagi yg diluar nama&rupa?)
SN 35.23 Sabba Sutta
Semua / Segala Sesuatu
"Bhikkhu, Aku akan mengajarkan kamu tentang Semua. Dengarkan dan perhatikan yang kukatakan."
"Baik, bhante" jawab para bhikkhu.
Yang Terberkahi berkata, "Apakah itu Semua? Semua adalah mata & wujud, telinga & suara, hidung & aroma, lidah & rasa, tubuh & sensasi sentuhan, intelektual & ide-ide. Inilah, bhikkhu, yang disebut dengan Semua. Siapapun yang berkata, "Terlepas dari semua ini, aku akan menjelaskan yang lain," jika ditanyakan dengan dasar apa perkataannya, dia tidak akan mampu menjelaskannya, dan kemudian hanya menghasilkan kekecewaan. Kenapa? Karena hal itu berada di luar jangkauan.
ayo2 update tipitaka DC :D
-
sekalian, sedikit info bagi yg telah pergi atau parinibbana:
5. 'Yang Mulia, Engkau memiliki mata yang melihat segalanya,' kata Upasiva. 'Jika orang ini tinggal bertahun-tahun di dalam keadaan ini tanpa kembali, apakah dia akan menjadi dingin dan terbebas di sana sendiri? Katakanlah, apakah kesadaran masih ada bagi orang seperti ini?' (1073)
6. 'Ini bagaikan lidah api yang tiba-tiba diterpa hembusan angin,' kata Sang Buddha. Dalam sekejap ia lenyap dan tidak ada lagi yang diketahui tentangnya. Sama halnya dengan orang bijaksana yang terbebas dari keberadaan mental: dalam sekejap dia telah pergi dan tidak ada yang dapat diketahui tentang dia.' (1074)
7. 'Tolong terangkanlah hal ini secara jelas, Tuan,' kata Upasiva, 'Engkau manusia bijaksana yang tahu secara tepat cara hal-hal bekerja: apakah orang itu telah lenyap, apakah dia hanya sekadar tidak ada, ataukah dia ada dalam kesejahteraan yang abadi? (1075)
8. Jika seseorang telah pergi, maka tidak ada apa pun yang dapat dipakai untuk mengukurnya. Sesuatu yang dapat dipakai untuk membicarakannya tidak lagi ada baginya; kamu tidak dapat mengatakan bahwa dia tidak ada. Bila semua cara untuk ada sudah hilang, berarti seluruh fenomena hilang, maka seluruh cara menjelaskannya juga lenyap.'
-
Buddha nature beings.
Kutipan upadana sutta:
At Savatthi. There the Blessed One said, "Monks, I will teach you clingable phenomena & clinging. Listen & pay close attention. I will speak."
"As you say, lord," the monks responded.
Menurut cerita diatas, siapa yang memperkatakan, kalau segala sesuatunya (hanya) dibilang kosong (pencapaian kondisi Nibanna sama dengan sunya = kekosongan menurut pemahaman awam yang hanya memandang sejauh sebatas ciri, sejauh sebatas pengalaman pandangan (tercekat) atta saja), ada monks yang belum tercerahkan dan ada guru Buddha yang tercerahkan.
What is clinging? (look at upadana sutta, quoted by sumedho),
kalau tidak ada (kuasa) kehidupan yang sejati itu sendiri (True self), siapa (apanya) yang melekat, siapa yang dapat membedakan fenomena kekhayalan sementara, telah menyadari, memperkatakan mengajarkan kebenaran. mengapa diperkatakan ada pembedaan (disebut kekhayalan atau fenomena)? untuk tujuan apa diperkatakan oleh yang telah mengetahui (guru Buddha)?
rahasianya adalah...., bersumber dari dan kelekatan terhadap apakah sehingga (diperkatakan guru Buddha) timbulnya fenomena?
dan satu hal lagi rahasianya, ada gak...sesungguhnya yang Buddha tumpu untuk mencapai pembebasan seperti pada sutta ini :
' O, bhikkhu, ada sesuatu yang tidak-terlahirkan, tidak-menjelma,
tidak-tercipta, yang mutlak.
Jika seandainya saja, O, bhikkhu, tidak ada sesuatu yang tidak-terlahirkan,
tidak-menjelma, tidak-tercipta, yang mutlak, maka tidak akan ada jalan
keluar kebebasan dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan
dari sebab yang lalu. Tetapi karena ada sesuatu yang tidak-terlahirkan,
tidak-menjelma, tidak-tercipta, yang mutlak, maka ada jalan keluar kebebasan
dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.'
Apakah watak bebas dari dualisme itu dimunculkan atau diadakan oleh pencapai kebebasan/Buddha atau sudah ada alami dengan sendirinya sebagai watak alami yang sejati?,
see, What is clinging? (look at upadana sutta, quoted by sumedho)
sehingga diperkatakan oleh guru Buddha,
'di dalam Dharma yang dibabarkan sebenarnya tidak ada Dharma yang bisa dibabarkan, oleh sebab itu disebut Dharma yang dibabarkan'
'Karena sebenarnya tidak ada makhluk hidup yang dibebaskan oleh Tathagatha'
sebab awam hanya memandang sejauh sebatas ciri, sejauh sebatas pengalaman pandangan (tercekat) atta saja.
seperti pertanyaan, kutipan dari tesla :
'atas dasar apa pernyataan ini teman?
sudah mengalami langsung Nibbana?'
dan
'Tolong terangkanlah hal ini secara jelas, Tuan,' kata Upasiva,
'Engkau manusia bijaksana yang tahu secara tepat cara hal-hal bekerja: apakah orang itu telah lenyap, apakah dia hanya sekadar tidak ada, ataukah dia ada dalam kesejahteraan yang abadi?
dan guru Buddha berkata :
'Jika seseorang telah pergi, maka tidak ada apa pun yang dapat dipakai untuk mengukurnya. Sesuatu yang dapat dipakai untuk membicarakannya tidak lagi ada baginya; kamu tidak dapat mengatakan bahwa dia tidak ada. Bila semua cara untuk ada sudah hilang, berarti seluruh fenomena hilang, maka seluruh cara menjelaskannya juga lenyap.'
kutipan :
Subhuti, engkau mungkin mempunyai pikiran bahwa Tahagatha tidak memperoleh Anuttara-samyak-sambodhi dengan cara penyempurnaan ciri.
Subhuti, jangan berpikiran bahwa Tathagatha tidak memperoleh Anuttara-samyak-sambodhi dengan cara penyempurnaan ciri.
Subhuti, engkau tidak boleh berpikiran bahwa mereka yang telah bertekad mencapai Anuttara-samyak-sambodhi berarti penghancuran semua Dharma.
Jangan berpikir demikian!
Mereka yang telah bertekad mencapai Anuttara-samyak-sambodhi bukan berarti penghancuran semua ciri pada akhirnya.
Subhuti, bagaimana pendapatmu? Jika ada orang yang mengatakan bahwa Tathagatha mempunyai pikiran : "Aku akan membebaskan semua makhluk hidup".
Subhuti, jangan mempunyai pikiran demikian. Mengapa?
Karena sebenarnya tidak ada makhluk hidup yang dibebaskan oleh Tathagatha.
Jika ada makhluk hidup yang dibebaskan oleh Tathagatha, maka Tathagatha akan mempunyai konsepsi keakuan, manusia, makhluk hidup, dan kehidupan.
Subhuti, keberadaan konsepsi keakuan dikatakan oleh Tathagatha sebagai bukan keberadaan konsepsi diri
tetapi orang awam menganggapnya sebagai keberadaan konsepsi keakuan.
Subhuti, orang awam dikatakan oleh Tathagatha sebagai bukan orang awam. Oleh sebab itu dinamakan orang awam.
Subhuti, janganlah mengatakan Tathagatha punya pikiran "Aku telah membabarkan Dharma." Janganlah berpikir begitu. Apa sebabnya?
Jika seseorang mengatakan bahwa Tathagatha telah membabarkan Dharma dia menghina Hyang Buddha disebabkan oleh ketidakmampuannya untuk mengerti apa yang kukatakan.
Subhuti, di dalam Dharma yang dibabarkan sebenarnya tidak ada Dharma yang bisa dibabarkan, oleh sebab itu disebut Dharma yang dibabarkan.
inilah maksudnya (jalan) Mahayana :
"When I have taught non-Self, fools uphold the teaching that there is no Self. The wise know that such is conventional speech [vyavahara-vat] and they are free from doubts."
“The True Self is the Tathagata-dhatu. You should know that all beings do have it, but it is not apparent, since those beings are enveloped by immeasurable kleshas [mental afflictions]. It is, for example, like a cache of precious treasure that exists within an impoverished dwelling, though unknown. Then, somebody who is skilled in the characteristics of treasure said to the poor man, “Do some work for me, and I’ll give you wealth and treasure.” The poor man replied, “I can’t come. Why not? Because there is a cache of treasure within my old home, and I can’t abandon it.” The man said, “You are foolish, for you do not know the location of the treasure. Work for me and I’ll give you the precious treasure, which you will be able to use without its ever becoming exhausted.” After he had said this, that person then removed the precious treasure from that house and gave it to him. The poor man was delighted and amazed, knowing that that person was truly reliable. All beings are also like that, for each one of them has the Tathagata-dhatu, but they are unaware of that because it is enveloped and submerged beneath immeasurable kleshas. The Tathagata skilfully encourages them and reveals it, causing them to know that the Tathagata-dhatu exists within their bodies and accept this with confidence."
Noble son, the Tathagata first taught people to cultivate the notion that all phenomena are devoid of a Self, in order to encourage and train them. When they have cultivated non-Self, they eliminate the false view of the Self. Having eliminated the false view of the Self, they enter Nirvana. I have taught non-Self in order to eradicate the mundane/ conventional self. Subsequently, I teach the Tathagata-dhatu with skilful words of implicit intent. This is called the True Self, which is divorced from the mundane …"
semoga dapat melepaskan kelekatan keakuan atta diri, sehingga tidak menjadi lari tuntunan/makna tulisan pengajaran inidan menangkap/mengerti maksudnya.
good hope and love
-
Tinggal mencari, menyadari atau menembus pengetahuan apa kebenaran Buddha nature itu atau True self kekuatan hidup kita.
tujuan umat Buddhist adalah nibbana/nirvana, yg berarti "padam", bertolak belakang sekali dgn kekuatan hidup (buddha-nature/true-self).
Kalau saya boleh perjelas, Nibbana = Padam-nya Khanda (nama + rupa) yah bro...... tapi bukan berarti padamnya Nama Dhamma loh
Itu kenapa salah satu pengertian Nibbana adalah Nama Dhamma (Nama/batin secara hakekat yg sesungguhnya)
semoga bermanfaat
metta
_/\_
Nama Dhamma itu apa?
imo, setelah padamnya self, akan ada yg lain:
O, bhikkhu, ada sesuatu yang tidak-terlahirkan, tidak-menjelma,
tidak-tercipta, yang mutlak.
Jika seandainya saja, O, bhikkhu, tidak ada sesuatu yang tidak-terlahirkan,
tidak-menjelma, tidak-tercipta, yang mutlak, maka tidak akan ada jalan
keluar kebebasan dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan
dari sebab yang lalu. Tetapi karena ada sesuatu yang tidak-terlahirkan,
tidak-menjelma, tidak-tercipta, yang mutlak, maka ada jalan keluar kebebasan
dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.
jadi anatta, sunyata, emptiness, dll jgn dituduh nihilisme ya :)
Nama Dhamma adalah batin secara hakekat yg sesungguhnya, yg berbeda dengan nama khanda yg timbul, berlangsung dan padam
Sebenarnya konsep Nibbana bisa dilihat dari berbagai sudut misalnya dari sisi Nama Dhamma/Arupa Dhamma seperti disebut diatas
Bisa juga dilihat dari Kala 3 (Atita, Paccupana, Anagata)
Namun akan bersentuhan dengan abhidhamma karena semuanya sudah jelas disebut dalam abhidhammatthasangaha.
Apakah bro tesla berkenan utk meneruskan? _/\_
jadi anatta, sunyata, emptiness, dll jgn dituduh nihilisme ya :)
masih berlanjut nih? :))
jadi inget gimana reaksi sebagian org jika tokoh idola mereka "dikritik" ;D
end of OOT deh
-
nibbana bukannya padam kemelekatan yg menyebabkan kelahiran kembali?
maksudnya itu, bukan padam nama rupa, kalau parinibbana nah itu laen cerita lagi. dah tak tersisa bis bis habis nama rupa nya dan tidak terlahir lagi.
Salah satunya memang adalah padamnya tanha, lebih lengkapnya adalah
Vana Sankhataya Tanhaya
Nikkhantatta Nibbanam
(KEadaan yg terbebas dari Tanha, disebut dengan Nibbana)
Ini adalah yg paling banyak dipakai.....
Ada juga dari paramatthadipanitika :
Natthi Vanam Etthani Nibbanam
(Keadaan ketenangan yg timbul dengan terbebasnya dari tanha disebut dengan Nibbana)
Ada lagi Visuddhimagga yaitu
Tatiyam Santi Lakkhanam
(Nibbana adalah kebahagiaan yg terbebas dari kilesa)
Nibbanam Paramam Sukkham
(Nibbana adalah kebahagiaan tertinggi)
Bisa juga dibagi menjadi 2 yaitu Upadisesa dan Saupadisesa Nibbana
Ada juga Nibbana 3 yaitu Animitta, Appanihita dan Sunnata Nibbana (via Sila, Samadhi atau Panna)
Jadi sebenarnya bisa dilihat dari berbagai sudut, tergantung dari kebutuhan masing2 individunya saja
metta
-
Apakah bro tesla berkenan utk meneruskan?
maaf nih, bagi saya itu cukup: Nama Dhamma adalah batin secara hakekat yg sesungguhnya...
ini mirip jg dgn bodhi-citta. tapi cukuplah...
masih berlanjut nih? laugh
jadi inget gimana reaksi sebagian org jika tokoh idola mereka "dikritik" Grin
maksudnya? ???
-
Ini adalah yg paling banyak dipakai.....
Ada juga dari paramatthadipanitika :
Natthi Vanam Etthani Nibbanam
(Keadaan ketenangan yg timbul dengan terbebasnya dari tanha disebut dengan Nibbana)
Ada lagi Visuddhimagga yaitu
Tatiyam Santi Lakkhanam
(Nibbana adalah kebahagiaan yg terbebas dari kilesa)
Nibbanam Paramam Sukkham
(Nibbana adalah kebahagiaan tertinggi)
Bisa juga dibagi menjadi 2 yaitu Upadisesa dan Saupadisesa Nibbana
Ada juga Nibbana 3 yaitu Animitta, Appanihita dan Sunnata Nibbana (via Sila, Samadhi atau Panna)
Jadi sebenarnya bisa dilihat dari berbagai sudut, tergantung dari kebutuhan masing2 individunya saja
sekalian promosi, ada di Nibbana Sebagai Sebuah Pengalaman Hidup (http://dhammacitta.org/pustaka/ebook/theravada/Nibbana%20Sebagai%20Suatu%20Pengalaman%20Hidup.pdf)
-
apa clinging, kemelekatan bukan?
-
yup, clinging = kemelekatan
-
izinkan saya membantu.
"pandangan yang salah adalah aku"
"pikiran, perkataan, dan perbuatan yang salah adalah aku"
"pandangan yang BENAR adalah DIA"
"pikiran, perkataan, dan perbuatan yang BENAR adalah DIA"
salam teman-teman. .
-
^^ gampang dihasut oleh "DIA"
-
izinkan saya membantu.
"pandangan yang salah adalah aku"
"pikiran, perkataan, dan perbuatan yang salah adalah aku"
"pandangan yang BENAR adalah DIA"
"pikiran, perkataan, dan perbuatan yang BENAR adalah DIA"
salam teman-teman. .
Pandangan bagaimanapun yang "dimiliki" adalah Pandangan salah
itu aja... :)
-
Pandangan, adalah awal dari keyakinan.
Jadi, hati-hatilah berpandangan.
"Kesadaran adalah pengendali pandangan".
-
pandangan adalah pengendali kesadaran
bingung deh ;D
-
Ha?
Akukan bilang
"kesadaran adalah pengendali pandangan"
lalu maksudmu?
-
pengendali pandangan adalah kesadaran
kalau tanpa disadari juga bisa kan?
-
kalo memandang cewek seksi, apa kesadaran mampu mengendalikan pandangan :P
-
kalo memandang cewek seksi, apa kesadaran mampu mengendalikan pandangan :P
harus dicoba dulu
-
ini wa pernah koq. awalnya ada kecenderungan mo nengok, lama2x yah cueks sajah. pake pola kek meditasi, it's not my business, lalu berlalu ;D
-
yg ini bukannya nengok,
tapi tu cewek yg mondar mandir di pandangan :D
-
ga jadi... he.. he.. he...!
-
ini wa pernah koq. awalnya ada kecenderungan mo nengok, lama2x yah cueks sajah. pake pola kek meditasi, it's nott my business, lalu berlalu ;D
kalau gw tengok aja... selagi ada >:D
kalau da lewat baru let it go :))
-
ini wa pernah koq. awalnya ada kecenderungan mo nengok, lama2x yah cueks sajah. pake pola kek meditasi, it's nott my business, lalu berlalu ;D
kalau gw tengok aja... selagi ada >:D
kalau da lewat baru let it go :))
:jempol: kwkwkwaaaaa....
-
ini wa pernah koq. awalnya ada kecenderungan mo nengok, lama2x yah cueks sajah. pake pola kek meditasi, it's not my business, lalu berlalu ;D
Ini namanya jual mahal... :))
-
:backtotopic: heheheh
-
[at] N1AR
aku kan gak bilang kesadaran sebagai syarat adanya pandangan. .
Tapi, "KESADARAN ADALAH PENGENDALI PANDANGAN"
bagaikan kuning dan puth telur,
kesadaran ada didalam ilmu serta pengetahuanlah yang mengendalikan pandangan.
[at] HATRED
lho. . . Kok kamu mengartikan beda. . . .
Bukan itu yang aku maksud.
(maksudku)Contoh ya. .
Pandangan kita pada membunuh binatang, dan lain-lain. . .
-
izinkan saya membantu.
"pandangan yang salah adalah aku"
"pikiran, perkataan, dan perbuatan yang salah adalah aku"
"pandangan yang BENAR adalah DIA"
"pikiran, perkataan, dan perbuatan yang BENAR adalah DIA"
salam teman-teman. .
aku dan dia masih termasuk dalam konsep atta
kesadaran adalah pengendali pandangan? orang yg masih memiliki pandangan adalah orang yang masih memegang konsep atta
kesadaran sepenuhnya dimiliki orang yang tak lagi mempunyai pandangan/persepsi dan memegang konsep anatta
-
[at] N1AR
aku kan gak bilang kesadaran sebagai syarat adanya pandangan. .
Tapi, "KESADARAN ADALAH PENGENDALI PANDANGAN"
bagaikan kuning dan puth telur,
kesadaran ada didalam ilmu serta pengetahuanlah yang mengendalikan pandangan.
kalau ada yg cuma bersemedi saja sepanjang umurnya.. dari mana ilmu berserta pengetahuannya ^-^
catatan : ilmu pengetahuan adalah ilmu yg diajarkan supaya kita2 jadi tahu
saya gak usa sadar juga bisa mengendalikan pandangan [ pandangan apa dulu ^-^ ]
-
Maaf, hanya pernyataan-pernyataan itulah yang dapat saya berikan sebagai bantuan.
Jadi, maaf bila ada kekurangannya.
Salam hanget buat semua. . . .
:):)
-
[at] HATRED
lho. . . Kok kamu mengartikan beda. . . .
Bukan itu yang aku maksud.
(maksudku)Contoh ya. .
Pandangan kita pada membunuh binatang, dan lain-lain. . .
ohh.. maksudnya pandangan pikiran.. :))
Kesadaran mengendalikan pandangan pikiran :-?
tunggu dulu,
pandangan pikiran ini.... sama ya ama pencerapan.
-
"Kesadaran Adalah hati yang semakin bersih"
"hati tidak pernah bohong"
"pandangan adalah awal pencapain pencerahan"
"jadi awali selalu pandangan dengan kebijaksanaan"
*pandangan yang saya maksud bukan melihat dengan mata.
-
"hati tidak pernah bohong"
hati ga pernah ngomong :P
-
"Kesadaran Adalah hati yang semakin bersih"
"hati tidak pernah bohong"
"pandangan adalah awal pencapain pencerahan"
"jadi awali selalu pandangan dengan kebijaksanaan"
*pandangan yang saya maksud bukan melihat dengan mata.
Melihat dengan hati :)
-
[at] N1AR
aku kan gak bilang kesadaran sebagai syarat adanya pandangan. .
Tapi, "KESADARAN ADALAH PENGENDALI PANDANGAN"
bagaikan kuning dan puth telur,
kesadaran ada didalam ilmu serta pengetahuanlah yang mengendalikan pandangan.
kalau ada yg cuma bersemedi saja sepanjang umurnya.. dari mana ilmu berserta pengetahuannya ^-^
catatan : ilmu pengetahuan adalah ilmu yg diajarkan supaya kita2 jadi tahu
saya gak usa sadar juga bisa mengendalikan pandangan [ pandangan apa dulu ^-^ ]
biasanya yang sepanjang hidupnya "bersemedi" ilmu pengetahuannya didapat secara "langsung".. :)
jadi bukan dari "kata-kata (buku)" _/\_
-
"Kesadaran Adalah hati yang semakin bersih"
"hati tidak pernah bohong"
"pandangan adalah awal pencapain pencerahan"
"jadi awali selalu pandangan dengan kebijaksanaan"
*pandangan yang saya maksud bukan melihat dengan mata.
Jadi kalo hati tidak pernah bohong, lalu yg bohong itu apa?
-
"Kesadaran Adalah hati yang semakin bersih"
"hati tidak pernah bohong"
"pandangan adalah awal pencapain pencerahan"
"jadi awali selalu pandangan dengan kebijaksanaan"
*pandangan yang saya maksud bukan melihat dengan mata.
Jadi kalo hati tidak pernah bohong, lalu yg bohong itu apa?
hati itu bersih, ga penah bohong.. yang bohong itu ternoda oleh pikiran :)
-
apa beda hati dan pikiran?
secara khanda, batin itu cuma 1, yg disebut dengan nama. Bisa tolong dijelaskan hati itu dinamakan apa di dalam buddhis, dan pikiran dinamakan apa?
thx utk penjelasannya
metta
-
"hati tidak pernah bohong"
hati ga pernah ngomong :P
" ikuti kata hati " :P
-
"hati tidak pernah bohong"
hati ga pernah ngomong :P
" ikuti kata hati " :P
"kata hati" saya... TIDAK ADA YANG DISEBUT DENGAN HATI... hehehehe
-
"hati tidak pernah bohong"
hati ga pernah ngomong :P
" ikuti kata hati " :P
sepertinya Kata Hati = kata pikiran deh......
kenapa disebut kata hati...karena kalo marah ato dihina orang biasanya yg sakit di daerah hati...sehingga disebut dengan kata hati..jd tidak lain kata hati = pikiran...heheh
-
hati-hati... :P
-
Titi DJ...
hati hati di Jalan...
-
kata hati = hadayavatthu (spell nya bener gak?)
-
hadayavatthu justru suatu fisik/organ...
kata hati mungkin hiri & ottapa, 2 penjaga dunia
-
" ikuti kata hati " :P
sepertinya Kata Hati = kata pikiran deh......
kenapa disebut kata hati...karena kalo marah ato dihina orang biasanya yg sakit di daerah hati...sehingga disebut dengan kata hati..jd tidak lain kata hati = pikiran...heheh
Pikiran khan "katanya" di otak, jadi pindah ke "hati" yah?
hadayavatthu justru suatu fisik/organ...
kata hati mungkin hiri & ottapa, 2 penjaga dunia
hadayavatthu : sesuai namanya vatthu adalah pintu indera, jadi bukan fisik/organ
yg menjadi fisik adalah hadayarupa
kalo hati = hiri & ottapa, berarti ini cetasika?
tapi jika memang ini, itu hanya 2 dari 19 sobhanasadharana cetasika (cetasika yg selalu muncul dalam citta kusala) yg sebenarnya selalu muncul bersamaan
mgkn sis Che Na yg lebih bisa menjelaskan?
-
'Silahkan' teman-teman. . .
"tak ada yang tidak boleh"
"yang ada hanya sesuai atau tidak sesuai (dengan hati)"
-
Kalau mau diskusi tentang "hati", lebih baik dibuat thread yang baru... :)
Banyak juga yang kontroversial mengenai "hati" ini. Salah satunya adalah "... sucikan hati dan pikiran, inilah ajaran para Buddha."
:backtotopic:
-
Anatta bermakna tidak ada inti yang kekal pada Rupa = (Tubuh beserta 5 inderanya) serta Nama = Sanna (Ingatan), Vedana (Perasaan), Sankhara (Bentuk2 pikiran), Vinnana (Kesadaran). Kebenaran ilmiah dari Anatta adalah, para ilmuwan fisika yang telah menemukan bahwa inti terkecil/dasar pembentuk dari segala sesuatu yang ada di alam semesta ini adalah Getaran energi yang terus berubah2 bentuk (Semua orang, semua binatang, semua tumbuhan, semua planet, semua mikroorganisme, betapapun kecilnya maupun besarnya, terbuat dari energi quanta ini). Itulah inti dari nama dan rupa kita sesungguhnya, hanya getaran energi yang tidak tetap. Jika kita dengan kebodohan batin menganggap bahwa nama dan rupa itu adalah "Aku" yang kekal, maka kita akan mengalami penderitaan / ketidak puasan (Dukkha). Orang yang belum tercerahkan pasti menganggap bahwa salah satu komponen dari Nama dan Rupa ini adalah "Aku" sejatinya, hal ini akan menyebabkannya selalu menderita, karena Nama dan Rupa tidaklah bisa kita kendalikan dan selalu berubah2 hingga akhirnya lenyap untuk berubah ke bentuk lainnya. Misalnya jika kita menganggap bahwa Rupa (Tubuh dan 5 inderanya) adalah "Aku" yang sejati, maka kita akan menderita karena tubuh ini selalu mengalami proses perubahan, sakit, menua, hingga mati dan hancur tak bersisa. Jika kita menganggap Vedana (perasaan), adalah diri kita yang sejati, maka saat timbul perasaan2 yang tidak mengenakkan pada tubuh atau batinnya, maka ia akan menderita timbul kebencian serta amarah. Sebaliknya jika timbul perasaan enak dan nyaman, maka akan timbul kemelekatan yang kuat, dimana kemelekatan ini akan membuat dirinya menderita pula, karena "Rasa" enak dan nyaman itu pun akan berganti menjadi rasa sakit dan tidak nyaman pada saatnya... Jika kita menganggap bahwa Sanna (Ingatan) adalah "Aku" yang sejati, maka kita akan bereaksi terhadap setiap ingatan / kenangan masa lalu, baik berupa trauma maupun pengalaman yang menyenangkan, sehingga tidak ada ketenangan karena batin selalu bergejolak. Jika kita menganggap bahwa Sankhara (Bentuk2 pikiran) adalah "Aku" yang sejati, maka kita akan menderita saat tidak mendapatkan segala keinginan yang kita harapkan, kita akan menderita saat pandangan / pendapat kita ditentang oleh orang lain, dll... Jika kita menganggap Vinnana (Kesadaran) adalah kekal, kita akan mengalami penderitaan berupa ketakutan akan kematian, karena kesadaran kita akan tidak berfungsi saat kematian tiba, dan kita takut "Aku" ini lenyap. Roh atau Jiwa yang "kekal" sebagaimana dikonsepkan dan digambarkan dalam banyak agama dan filsafat sesungguhnya adalah nama / batin manusia, yaitu Vedana (Perasaan), Sanna (Ingatan), Sankhara (Bentuk2 pikiran), dan Vinnana (Kesadaran). Dengan melekati dan menganggap seluruh atau salah satu bagian dari Nama (Batin) sebagai "Aku" / "Roh" / "Jiwa" yang kekal... yang diperoleh tiada lain hanya penderitaan dan ketidakpuasan tiada akhir. Semoga kita semua bisa mengalami kebenaran Anatta ini dalam kehidupan kita ...
-
Setelah ikut2 thread, disimpulkan dalam konsep ANATTA
bahwa "AKU" itu tidak penting, karena dia sebenarnya tidak ada.
tetapi banyak orang yang memperhatikan konsep AKU ini penting, karena kita masih ingin merasakan
Tanha dan Avijja secara tidak langsung.
bila kita menghilangkan konsep "AKU" ini, maka apa yang menjadi penting dalam hidup ini?
berkontribusi positif utk semua makluk yang jadi penting..
-
Yang menjadi penting dalam hidup ini adalah terlepas dari pandangan salah mengenai atta maupun anatta dan memahami benar tentang anatta.
Hasilnya adalah kebebasan, semuanya hanyalah rentetan proses kamma dan sebab musabab yang saling bergantungan.
Tiada atta yang berdiri sendiri.
-
Yang menjadi penting dalam hidup ini adalah terlepas dari pandangan salah mengenai atta maupun anatta dan memahami benar tentang anatta.
terlepas dari pandangan salah mengenai atta maupun anatta, berarti anda mengatakan bahwa anatta adalah pandangan salah, lalu kenapa anda harus memahami benar suatu pandangan salah?
Hasilnya adalah kebebasan, semuanya hanyalah rentetan proses kamma dan sebab musabab yang saling bergantungan.
Tiada atta yang berdiri sendiri.
bukankah tiada atta juga adalah pandangan salah menurut anda di atas?
-
terlepas dari pandangan salah mengenai atta maupun anatta, berarti anda mengatakan bahwa anatta adalah pandangan salah, lalu kenapa anda harus memahami benar suatu pandangan salah?
bukankah tiada atta juga adalah pandangan salah menurut anda di atas?
Bukan begitu. gimana tulisnya ya?
Maksud TERLEPAS dari pandangan salah dan menjadi berpandangan benar.
Pandangan atta adalah pandangan yang salah karena pada dasarnya tidak ada diri.
Pandangan yang salah mengenai anatta (bukan anatta adalah pandangan yang salah) adalah memiliki pandangan yang terbalik dengan pandangan adanya atta, akan menjadi pandangan nihilisme.
Sedangkan anatta adalah tiada aku, tiada inti yang kekal, bukan kosong melompong.
Jadi dari judul topik ini, "apa yang menjadi penting..." adalah terlepas dari pandangan yang salah dan berusaha memahami pandangan yang benar tentang anatta.
Tidak perlu memiliki pandangan tentang adanya aku, atau tidak adanya aku, kita baru boleh melakukan sesuatu yang penting atau bermanfaat (baik) walaupun tidak ada atta.
-
Pandangan adanya atta tidak penting.
Yang penting adalah sila, samadhi, panna.
Kita menjalankan sila dan samadhi sehingga memperoleh panna tanpa perlu campur tangan dari "sang aku".
Dengan sila kita mengurangi kejahatan dan melakukan kebajikan sehingga menunjang proses samadhi dalam rangka memperoleh kesucian dan kebijaksanaan.
Dengan kebijaksanaa kita dapat membedakan perbuatan baik dan jahat.
Perbuatan baik dilakukan tanpa menimbulkan kemelekatan terhadap sifat-sifat ego.
Yang ada hanya proses/tindakannya kebajikan, tidak ada ego atau diri yang merasa melakukannya.
-
Salam sejahtera.
Yang penting adalah pemadaman.niroda.
-
Berapa roda yg anda patahkan
Sehingga bertanya spt ini.
-
Berapa roda yg anda patahkan
Sehingga bertanya spt ini.
roda bajaj, speda onthel, ato pedati kebo yg kudu dipatahin?
-
roda bajaj, speda onthel, ato pedati kebo yg kudu dipatahin?
wakaka memang benar setiap orang mempunyai siklus nya sendiri sendiri, mungkin beberapa mempunyai roda kehidupan atau rantai kehidupan seperti di atas ada yang seperti roda mobil mercy yang terbuat dari ban dan besi olahan, ada juga yang seperti roda sepeda onthel, atau yang terbuat dari kayu seperti roda pedati.
-
Jeruk kuning. Sy senang dgn jawaban anda.
Kalau roda dgn 8 jarinya masih ada, mengapa
Ribut soal amati ini.
-
Kamu si muruam belina.kamu kalah
Sebelum berperang.
-
Kamu si muruam belina.kamu kalah
Sebelum berperang.
perang?? ada perang di mana?? :o
jadi kamu pemenangnya? dpt piala ato piagam ga?
-
wakaka memang benar setiap orang mempunyai siklus nya sendiri sendiri, mungkin beberapa mempunyai roda kehidupan atau rantai kehidupan seperti di atas ada yang seperti roda mobil mercy yang terbuat dari ban dan besi olahan, ada juga yang seperti roda sepeda onthel, atau yang terbuat dari kayu seperti roda pedati.
trus si wija nanya brp roda dipatahin mksdnya apa?
-
Dua kali dah. Anda layu sebelum berkembang.
-
dear all,
tolong jangan menggunakan bahasa yg ter-encrypt apalagi dengan bit yg relatif besar, akan sangat memungkinkan membuat bingung pembaca yang lain nanti
-
Predator. Kamu gantikan dia.
Astalokiya dharma.
asta delapan.
lokiya jari
dharma roda kehidupan.
Dasar u pengertian anatta , patahnya jari roda kehidupan.
-
A bukan
Atta aku.
Selama jari kehidupan kuat, akunya kuat.
Begitu pula jika ini lemah, akunya lemah.
Predator pasti mudah melihatnya.
Brahmana indra spt kamus berjalan.
Si merem spt knalpot bronx.
Attanya pasti mengecil.
Karena lihat kamus berjalan.
-
berkontribusi positif utk semua makluk yang jadi penting..
Kalau jadi seksi sibuk terus u apa belajar anatta. Model beginilah yg akunya
Tipis sekali. Lihat mereka yg di organisasi. Macam begitu. Akunya keciiiiiiiiil.
-
Bukan akunya besaaaaaaar
-
Masak yg begini masih bingung.
-
Predator. Kamu gantikan dia.
Astalokiya dharma.
asta delapan.
lokiya jari
dharma roda kehidupan.
Dasar u pengertian anatta , patahnya jari roda kehidupan.
td ngomongnye brp roda, skrg berkelit brp JARI roda... dsr omong besar doang nih...
akunya kecil tp bacodnya gede wkwkwkwkwk...
Berapa roda yg anda patahkan
Sehingga bertanya spt ini.
-
Salam sejahtera.
Yang penting adalah pemadaman.niroda.
Apa yang ingin dipadamkan jika seseorang tidak tahu apa yang harus dipadamkan?
-
Muruemmmmmmm.kamu kalah lagi.kakek wija nyatakan kalau kamu
Bikuni kamu sudah para jika tiga kali. Uhuk Uhuk Uhuk.
Anak anak.
Ya kek.
Kalau jari roda patah apa rodanya bisa putar .
Bisaaaaaaaaaaa.
Kalian semua pinterrrrrrrrrrr.
Seperti muruem.
-
Muruemmmmmmm.kamu kalah lagi.kakek wija nyatakan kalau kamu
Bikuni kamu sudah para jika tiga kali. Uhuk Uhuk Uhuk.
Anak anak.
Ya kek.
Kalau jari roda patah apa rodanya bisa putar .
Bisaaaaaaaaaaa.
Kalian semua pinterrrrrrrrrrr.
Seperti muruem.
ah kakek ngeles lg... 1 roda jari2nye banyak...
jd pertanyaan brp roda patah sama brp jari2 roda patah beda keleus...
tp kakek sptny emg blo'on ... cucu males tanya lg ah...
-
tetapi banyak orang yang memperhatikan konsep AKU ini penting, karena kita masih ingin merasakan
Maksudnya merasakan apa?
Merasakan yang dirasakan oleh indra perasa?
Maksudnya dengan tidak memperhatikan/tidak melekat dengan konsep AKU, trus kita menjadi mati rasa?
Segitu dasyatkah kerja sebuah konsep?
-
Uhuk uhuk uhuk
Anak anak
Ya kek
Sudah lihat jari kakek
Sudaaaaaaah
Menunjuk kemana
Ke supermoooooooon
Apa jari sama dengan supermoon
Samaaaaaaaaa
Apanya yg sama
arahnya sama.
Sama sama keatas.
Pintar.
Demikian pula dgn anatta.
Anatta adalah bagian
Dari sedemikian banyak cara untuk
Meredakan keinginan.
Tidak bisa dibuka dengan cara
Otak atik gathuk.
Pemahamannya mesti disertai
Pelepasan dunia.
Asta lokiya dharma.
-
(http://1.bp.blogspot.com/-933cKv6thVE/TtJfSd3u-JI/AAAAAAAAAxI/yHwc3QCIBUg/s280/MunsterDOTposter+2-BikeWalkLincolnPark.png)
cucu pikir pakai otak bila semuanya pakai atta atau egois tuh seperti pemakai mobil jalan di kota tidak bakalan cukup tahu, dgn ada nya anatta mereka setidak nya dpt mengurangi dengan memakai bus.
-
Uhuk uhuk uhuk
Lihatlah gambar ditengah.
Mana lebih besar
Sraddha atau sila.
Mana yang lebih cepat sampai
Pelepasan atau pengikatan
Jika pelepasan ya seperti jalan bus transjkt
Lancar karena tidak banyak rintangan
-
Uhuk uhuk uhuk
Lihatlah gambar ditengah.
Mana lebih besar
Sraddha atau sila.
Mana yang lebih cepat sampai
Pelepasan atau pengikatan
Jika pelepasan ya seperti jalan bus transjkt
Lancar karena tidak banyak rintangan
hmm kenapa jadi membandingkan sraddha atau sila ?
keyakinan (sraddha/saddha) saja atau sila saja tidak dapat dinilai mana lebih cepat sampai pelepasan ataupun pengikatan, hanya yakin buddha dhamma sangha tapi tidak memiliki sila dan bertindak semau gue bisa bikin hancur dan tidak bermanfaat seperti berkendaraan tapi tidak memiliki rem, hanya menjalankan sila tapi tidak memiliki keyakinan kepada buddha dhamma sangha seperti berjalan tapi tidak menggunakan kaki dan mata
-
Uhuk uhuk uhuk
Kakek berpendapat
berpendapat
Ada rangkaian yg lain u
Menjelaskan anata.
Ada sila , ada pelepasan,
ada sraddha.
U pertanyaan spt ini
Bagaimana kalau sy tanya
Berapa unsur dunia yg sudah
Ditinggalkan.
dunia menurut ajaran buddha
Disebut sebagai asta lokiya dharma.
Urusan sila dan sraddha
khusus u jeruk kuning.
Egoisme tidak berhubungan dengan efisiensi
Seperti berlaku di dunia pada umumnya
Dalam kasus diatas , jalan anatta itu seperti
Gambar no 1, jalurnya tidak padat
Yg padat jalurnya
Ribut mengenai mobilnya.
apa itu bus, mersi , uhuk uhuk uhuk
Bajai, atau becak.
kemudian ditanyakan
Setelah naik mersi
Apa mau naik motor biasa
Di car free day.
apa bukan mendem namanya
Anata model begini.
-
Salam sejahtera.
Yang penting adalah pemadaman.niroda.
Predator. Kamu gantikan dia.
Astalokiya dharma.
asta delapan.
lokiya jari
dharma roda kehidupan.
Dasar u pengertian anatta , patahnya jari roda kehidupan.
td ngomongnye brp roda, skrg berkelit brp JARI roda... dsr omong besar doang nih...
akunya kecil tp bacodnya gede wkwkwkwkwk...
Ini katanya lucu lucu.
Sebenarnya u menjelaskan suatu hal, lebih baik dengan pendekatan teori
yg sebanding dengan kemampuan 8 jalan mulia.
jika tidak sebanding, dianggap humor belaka.