dear all member,
Abhidhamma membahas mengenai:
1. Citta/Pikiran/Kesadaran
2. Cetasika/faktor2 batin/faktor2 kesadaran
3. Rupa/fisik
4. Nibbana
Dengan demikian, sudah jelas bahwa salah satu isi Abhidhama ditujukan untuk mengenali bagaimana kesadaran/pikiran kita bekerja, apa saja fungsi citta, dsb. Juga dijelaskan dengan gamblang dalam Abhidhamma adalah bahwa pikiran itu bekerja seperti kue lapis.
Karena itu, anumodana kepada pak hudoyo yang sudah menginformasikan Mulapariyaya-Sutta (M.N.1), dimana isinya ternyata sama persis dengan "kue lapis citta" yang diterangkan dalam Abhidhamma.
Juga apa saja faktor2 batin yang bekerja pada pikiran/kesadaran tertentu karena citta dan cetasika bagaikan dua sisi mata uang....... serupa tapi tak sama, dan bekerja pada saat yang bersamaan
Kitab suci agama lain, dibuat untuk menjadi pengikat umatnya karena itu penuh dengan perintah dan larangan.
Berbeda dengan Tipitaka Pali dimana salah satu Pitakanya adalah Abhidhamma, yang jika dilihat dari ke-4 bahasan diatas, umat awam dapat melihat peta mengenai dirinya, pikiran yang timbul tenggelam, dsb dimana peta ini akan membantu dalam meditasi, sama membantunya seperti jika kita ingin masuk ke kota yang tidak dikenal
Peta akan berguna jika kita ingin melihat arah yang harus dijalani, rintangan apa saja yang akan dialami, sudah seberapa dekat kita dengan tujuan
Namun tentunya hanya orang bodoh saja, yang terus memegangi peta di depan mukanya pada saat berjalan karena jika dia berlaku demikian, tentunya dia akan terbentur, terantuk atau mungkin sampai terjatuh.
Demikian juga Abhidhamma, memberikan peta/informasi mengenai bagaimana kondisi2 pada waktu bermeditasi, rintangan apa saja yang akan ada, pencapaian apa saja yang akan terjadi.
Namun hanya orang bodoh lah, pada waktu bermeditasi, membanding-bandingkan pengalamannya dengan apa yang ada di Abhidhamma
Saya pribadi tidak perduli dengan omongan yang meragukan otentifikasi Abhidhamma sebagai produk asli yang setara dengan Vinaya dan Sutta, namun dari apa yang selama ini kami praktekkan, Abhidhamma selalu selaras dengan Sutta dan Vinaya, karena hal2 yang dipertanyakan pada Sutta dan/atau Vinaya, dapat dijawab dengan Abhidhamma
Semoga sedikit penjelasan ini dapat membuat orang lebih mengenal Abhidhamma, yang selama ini sepertinya menjadi sesuatu yang hanya untuk kalangan agamis saja.