//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?  (Read 44489 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
 :)) DC jadi ajang promosi Kaskus  :))
Ini termasuk spam bukan ya?? ^-^
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?
« Reply #1 on: 29 August 2008, 12:31:56 PM »
:)) DC jadi ajang promosi Kaskus  :))
Ini termasuk spam bukan ya?? ^-^

Saya kok melihat 'pola lama' kembali terulang ya?

Seakan2 Deja Vu....

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?
« Reply #2 on: 19 September 2008, 10:43:56 AM »
Menurut Pak Hud jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak? (cuma nanya, jadi mau tahu gimana pandangan Pak Hud mengenai jalan beruas 8 ) :))

Menurut hemat saya, kalau orang melekat pada Jalan Mulia Berunsur Delapan ia akan tetap terbelenggu.
Karena sesungguhnya tidak ada jalan ... tidak ada tujuan ... tidak ada pantai seberang.
Nibbana itu sendiri berarti padam.

Salam,
Hudoyo

Saya ulang, maaf.

Yang ditanya apa dan dijawab apa.  ;D
Kalau pembaca tidak kritis, Jawaban Pak Hud bisa ditelan sebagai,"
Jalan Mulia Berunsur Delapan tidak bisa membebaskan"

Cukup wajar Umat Buddha akan tersinggung dan bereaksi keras.
Coba dibalik, kalau ada yang bertanya,"Apakah MMD bisa membebaskan (membuat pikiran berhenti)?

Lalu dijawab,"Kalau orang MELEKAT pada--instruksi-- MMD, ia akan tetap terbelenggu."
Pernyataan itu benar, tapi bisa menyesatkan dan di luar konteks. Menurut saya, identik dengan jawaban Pak Hud.

Di kasus ini pointnya pada penambahan kata MELEKAT, yang sesungguhnya di luar konteks pertanyaan.

Nah, menurut hemat saya, tidak ada JALAN APA PUN bisa dipakai untuk mencapai pembebasan. ... Mengapa? ... Karena begitu orang berpikir tentang 'jalan' (apa pun), tentang 'latihan' (apa pun), si aku tidak mungkin diam! ...
Di sini point yang BISA menyesatkan adalah pada kata
Quote
Karena begitu orang berpikir
.

Karena begitu orang berpikir, ya SUDAH PASTI IA MUSTAHIL juga sedang BERADA DALAM SAMADHI, ATAU PIKIRAN BERHENTI, lah.  ;D  ;D  ;D
Entah ia penempuh Vipassana, MMD atau apapun.

Jadi masalahnya bukan pada JMB8 nya, tapi adanya kata kunci Karena begitu orang berpikir

Vipassana salah satu unsur JMB8, seperti juga MMD adalah PENGAMATAN, PENYAKSIAN 4 khanda. Bukan BERPIKIR-PIKIR. Tapi buat pemula, apakah awalnya penempuh baik Vipassana ataupun MMD benar2 TIDAK BERPIKIR SAMA SEKALI? Tidak, kan? Di sela2 latihan sekedar mengamati, menyaksikan, penempuhnya kadang perlu berpikir juga. Dengar Ceramah lah, diskusilah, mengingat petunjuk pembimbing atau instruksi Pak Hud, dlsb. 


***
Chyanmay Sayadaw bilang, orang yang sedang melatih Vipassana, adalah orang yang  sedang menempuh JMB8 secara komplit. Ketika retret Vipassana di vihara, kita kan juga melatih Sila dan Panna. Maksudnya, ketika kita retret Vipassana, kita juga sekaligus mengamalkan atau menjalankan SEMUA UNSUR/RUAS JMB8 itu.

Sedang BILA kita tidak sedang bervipassana, walaupun melatih, menjalankan unsur2 lainnya, kita tidak menjalankan JMB8 secara komplit.


Quote
OOT
Cuma pikiran monyet saya mencuat, ketika dijelaskan tentang BERMATA PENCAHARIAN YANG BENAR. bahwa kita hidup, makan maksudnya bukan dari hasil menipu atau mencuri atau bertentangan dengan sila. Pikiran saya kurang bisa menerima, karena saya makan bukan dari hasil bekerja sendiri, tapi dari DANA MAKANAN.

Apakah JMB8 itu? ... Itu adalah satu "jalan", suatu sistem latihan: sila, samadhi, panna. .
Bila dikaitkan dengan "Pathless land" nya K, menurut hemat saya, kita jangan terpaku pada istilah atau definisi saja.

Apakah kalau JMB8 dinamai INSTRUKSI BERUAS DELAPAN, akan memberi makna atau efek yang berbeda?

Dengan memakai MMD sebagai acuan pembanding, di MMD boleh tidak memakai istilan JALAN, MARGA, METHODE, tapi toh ada INSTRUKSI MMD. Ada petunjuknya. 

Menurut saya, Kata2/ceramah JK, instruksi MMD, Kotbah Sang Buddha, JMB8 semuanya adalah TELUNJUK.

BILA, SELAMA penempuh Vipassana atau MMD MELEKAT atau BERPIKIR-pikir (di sini maknanya berpikir yang berpusat pada AKU), sudah pasti ia TIDAK  BISA mencapai Nibbana atau berhentinya pikiran.

***
Kesimpulan saya,
Dalam retret Vipassana, JMB8 tentu bisa mengantarkan ke Nibbana atau pikiran berhenti.

Itu menurut pendapat saya, entah menurut Pak Hud dan rekan yang lain.

BILA pendapat saya keliru, saya mohon maaf, sekaligus mohon Pak Hud berkenan meluruskan, dimana kekeliruan pemikiran saya di atas.

BILA pendapat saya benar, semoga Pak Hud berkenan MEREVISI tulisan Bapak sehingga maknanya menjadi TEGAS dan LUGAS.

Terima kasih.

Quote

Seperti dua orang sahabat karib
yang duduk di satu forum diskusi
pada petang hari yang sejuk,
berbicara tentang berbagai telunjuk menuju pembebasan
secara terbuka tanpa keraguan dan kawatir.

Idealnya, angan-angan Kita, Kita bisa duduk berdiskusi atau berdialog sebagai SAHABAT SEPERJUANGAN dalam Dhamma. Dimana kita bisa berdialog, berdiskusi, secara terbuka tanpa keraguan dan kawatir. Karena bila sahabat kita salah ucap, salah mengutarakan maksud hatinya, ataupun telah melakukan kekilafan, tentu Kita siap memaafkan.

Kita tidak sedang jualan, memaksakan pendapat, kan?
Jadi mestinya kita bisa santai berdiskusi.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?
« Reply #3 on: 19 September 2008, 11:23:41 AM »
dear inJulia

saya bekerja di salah satu perusahaan pelayaran, tentunya saya akan merekomendasikan rekan/teman saya untuk menggunakan perusahaan tempat saya bekerja

demikian juga orang yang bekerja di perusahaan pelayaran lainnya.....

Ini adalah lumrah alias biasa terjadi di dunia........

namun hendaknya secara Buddhism, kita bisa menghindari kemelekatan seperti itu.

Disinilah kita bisa melihat bagaimana kualitas seseorang........

mengenai "pikiran terhenti" : maaf, saya sampai saat ini masih tidak sependapat dengan mereka yang mempunyai "paham terhentinya pikiran" karena semua mahluk itu selalu mempunyai pikiran/citta/kesadaran yang muncul setiap saat jadi dalam Buddhism bahkan pada mahluk Ariya/mereka yang sudah mencapai kesucian jadi tidak ada istilah "khilaf" karena sebenarnya selalu ada pikiran/citta/kesadaran

Itu kenapa ada Lokuttara Citta atau Citta yang terjadi pada para Ariya, yang detailnya bisa dibaca di :
http://www.buddhistonline.com/dsgb/ad14.shtml

semoga diskusi ini bisa bermanfaat yah  _/\_

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?
« Reply #4 on: 07 October 2008, 02:36:25 PM »
dear inJulia

saya bekerja di salah satu perusahaan pelayaran, tentunya saya akan merekomendasikan rekan/teman saya untuk menggunakan perusahaan tempat saya bekerja
<del...>

Maaf, baru sempat merespon Bro Markos, :)


kalau buat kepentingan teman, Vihara, kan sebaiknya kita berdana, bukan malah mencari keuntungan pribadi. jadi biasanya kita akan jujur menyatakan kalau ditempat lain ada yg lebih baik kualitasnya.


[terus terang, saya kurang menangkap respon Bro ini. :) ]

Kalau maksudnya,  masalah kejujuran dalam membicarakan tentang kebenaran, Ajaran, wah ini soal REPUTASI.


***

Saya belum pernah belajar soal Citta. :)
Jadi ngga bisa nimbrung soal itu.


Tapi sepertinya ini masalah definisi yang perlu dicermati sekali.
Yang saya tangkap dari tulisan Pak Hud, bahwa:
- SADAR setiap saat
- Pikiran berhenti

Setahu saya Pak Hud tidak pernah menyatakan, "KESADARAN BERHENTI". Jadi tafsiran saya,
"PIKIRAN BERHENTI, bukan berarti KESADARAN BERHENTI.
jadi, mungkin saja saat PIKIRAN BERHENTI, KESADARAN-nya tetap eksis, tidak berhenti."

Dari pemahaman itu, maka "PIKIRAN" tidak bisa diidentikan dengan "KESADARAN".

***
Kilaf terjadi kan karena GERAK PIKIRAN, plus KESADARAN yang melemah. :)
Bukan karena PIKIRAN BERHENTI.


Thanks
 _/\_

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?
« Reply #5 on: 07 October 2008, 04:07:44 PM »
dear inJulia

saya bekerja di salah satu perusahaan pelayaran, tentunya saya akan merekomendasikan rekan/teman saya untuk menggunakan perusahaan tempat saya bekerja
<del...>

Maaf, baru sempat merespon Bro Markos, :)


kalau buat kepentingan teman, Vihara, kan sebaiknya kita berdana, bukan malah mencari keuntungan pribadi. jadi biasanya kita akan jujur menyatakan kalau ditempat lain ada yg lebih baik kualitasnya.


[terus terang, saya kurang menangkap respon Bro ini. :) ]

Kalau maksudnya,  masalah kejujuran dalam membicarakan tentang kebenaran, Ajaran, wah ini soal REPUTASI.

dear inJulia,

mengenai ini, sepertinya sudah lewat untuk dibahas.......  ;D


Saya belum pernah belajar soal Citta. :)
Jadi ngga bisa nimbrung soal itu.


Tapi sepertinya ini masalah definisi yang perlu dicermati sekali.
Yang saya tangkap dari tulisan Pak Hud, bahwa:
- SADAR setiap saat
- Pikiran berhenti

Setahu saya Pak Hud tidak pernah menyatakan, "KESADARAN BERHENTI". Jadi tafsiran saya,
"PIKIRAN BERHENTI, bukan berarti KESADARAN BERHENTI.
jadi, mungkin saja saat PIKIRAN BERHENTI, KESADARAN-nya tetap eksis, tidak berhenti."

Dari pemahaman itu, maka "PIKIRAN" tidak bisa diidentikan dengan "KESADARAN".

***
Kilaf terjadi kan karena GERAK PIKIRAN, plus KESADARAN yang melemah. :)
Bukan karena PIKIRAN BERHENTI.


Thanks
 _/\_

dear inJulia,

sekedar informasi, bahwa secara Buddhis sebagaimana tercantum dalam Tipitaka : citta = pikiran = kesadaran

pada paham tertentu, ada yang memisahkan antara pikiran dan batin.
Ini pun adalah suatu kekeliruan dimana batin/nama = citta/pikiran/kesadaran + cetasika/faktor2 batin

semoga ini bisa memperjelas mengenai proses Citta/pikiran/kesadaran secara Buddhism yah  _/\_

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?
« Reply #6 on: 08 October 2008, 01:13:44 PM »
dear inJulia,

mengenai ini, sepertinya sudah lewat untuk dibahas.......  ;D



dear inJulia,

sekedar informasi, bahwa secara Buddhis sebagaimana tercantum dalam Tipitaka : citta = pikiran = kesadaran

pada paham tertentu, ada yang memisahkan antara pikiran dan batin.
Ini pun adalah suatu kekeliruan dimana batin/nama = citta/pikiran/kesadaran + cetasika/faktor2 batin

semoga ini bisa memperjelas mengenai proses Citta/pikiran/kesadaran secara Buddhism yah  _/\_
Ok Bro Markos, Thanks atas penjelasannya.
Saya coba pelajari.

_/\_

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?
« Reply #7 on: 08 October 2008, 02:00:25 PM »
baik sis.......

anumodana juga........

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?
« Reply #8 on: 13 November 2008, 06:12:10 PM »
Kembali ke pertanyaan awal, menurut saya
Pada dasarnya memang hanya ada satu citarasa yakni pembebasan, sedangkan jalan mulia beruas 8 itu kan sekedar penjabarannya saja. Satu mencakup semua , semua mencakup satu.
Jadi bila mengatakan tidak bisa, itu juga terlalu melekat pada term itu sendiri.
Pak Hud berkapasitas mengajar dalam metode MMD, maka sah-sah saja mengatakan tidak bisa. Tapi diluar metode MMD, tentu ada metode lain yang bisa diarahkan utk mencapai pembebasan sejauh sesuai dengan metode lain yang diajarkan Buddha. Maka adalah memungkinkan jika jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa pembebasan.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?
« Reply #9 on: 14 November 2008, 09:09:45 AM »
dear ching ik

sebenarnya sudah jelas, bahwa jalan mulia beruas 8 itu, sudah PASTI akan membawa ke arah pembebasan atau nibbana

sudah pernah dibahas di : http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=691&multi=Y&hal=1

juga di : http://dhammacitta.org/forum/index.php?action=printpage;topic=730.0

semoga bisa lebih memperjelas yah........

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?
« Reply #10 on: 14 November 2008, 10:00:01 AM »
dear ching ik

sebenarnya sudah jelas, bahwa jalan mulia beruas 8 itu, sudah PASTI akan membawa ke arah pembebasan atau nibbana

sudah pernah dibahas di : http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=691&multi=Y&hal=1

juga di : http://dhammacitta.org/forum/index.php?action=printpage;topic=730.0

semoga bisa lebih memperjelas yah........

 ya, satu tarikan nafas bagi yang 'sadar' sudah mencakup 8 ruas itu. 8 hembusan nafas bagi yg 'sesat' tetap saja tidak akan bebas.
Mungkin itu yg ingin disampaikan pak Hud.  :-? :P
 

Offline Parami

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 43
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • Keep aware....
Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?
« Reply #11 on: 18 November 2008, 04:00:00 PM »
[at] Pak Hudoyo

Mohon maaf sebelumnya buat Bapak bila posting saya ini menyinggung Bapak.  ^:)^  ^:)^  ^:)^

Saya sudah lihat posting awal dari Bapak di DC dan kelihatannya Bapak berkeinginan untuk membantu saya atau rekan-rekan di DC untuk "SADAR" atau pembebasan (maaf lagi kalo salah), saya rasa itu sangat mulia sekali. Tetapi akan lebih mulia lagi kalau Bapak mempostingnya di bagian meditasi, jadi Bapak tidak perlu mempertanyakan segala sesuatu yang ada di Tipitaka yang menurut Bapak tidak benar --- Bukan berarti saya melekat sama TIPITAKA loh .....  ;D  .... Karena apa yang Bapak bahas itu menurut "PIKIRAN SADAR" Bapak. Lagi pula saya melihatnya dari beberapa posting Bapak di sini, seakan-akan Bapak lagi promosi MMD.... tidak memperjelas tidak benarnya di mana  :-?

Kalo Bapak jelaskan teknik MMD di bagian meditasi saya rasa itu lebih tepat. Karena jika ada rekan-rekan DC mencoba "CARA" Bapak ada kesulitan dapat Bapak bantu. Kalau Bapak taruh di bagian lain jadi perdebatan yang gak ada titik temunya.

 _/\_

mohon maaf lagi yah Pak.  ^:)^  ^:)^  ^:)^
Semoga saya sehat, berbahagia dan terbebas.
Semoga semua mahkluk sehat, berbahagia dan terbebas.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?
« Reply #12 on: 18 November 2008, 05:13:31 PM »
Sungguh benar kata salah seorang yang bijak...
"Air mata murni tidak mungkin mengeluarkan sungai yang keruh..." :)

_/\_

Salam hangat,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?
« Reply #13 on: 18 November 2008, 05:43:48 PM »
Mata air...salah tulis...hehehe.. :)
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline J.W

  • Sebelumnya: Jinaraga, JW. Jinaraga
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.864
  • Reputasi: 103
  • Gender: Male
Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?
« Reply #14 on: 19 November 2008, 09:22:04 AM »
Sungguh benar kata salah seorang yang bijak...
"Air mata air murni tidak mungkin mengeluarkan sungai yang keruh..." :)

_/\_

Salam hangat,
Riky
Brti riki setuju yah kalo mata air ini gk murni  ;D