Menarik,...
Ijin share pendapat,...
Menurut saya sebagai pemberi dana kita akan merasakan kepuasan bathin setelah kita berdana. Dari banyak pengalaman saya dari orang lain memberi dana ada berbagai type.
1. Ada yang berdana murni ingin memberi tanpa harap kembali.
2. Ada yang berdana setengah hati. ( karena terpaksa ).
3. Ada yang berdana dengan pamrih ( harap kembali ).
4. Ada yang berdana pilih pilih.
Dan lain sebagainya.
Jadi dana yang seperti apa yang dibenarkan dalam buddhistme?
Secara logika adalah dana murni memberi tanpa harap kembali, dan bagaimana kita melakukannya adalah cara selanjutnya yang kita harus lakukan dalam melakukan perbuatan berdana ini.
Ada sebagian dari kita punya kehidupan yang kurang berutung dari segi ekonomi, fisik dan mental dari semua ini ada berbagai cara kita untuk melakukan dana yang dianjurkan dalam ajaran buddha.
Berdana tidak harus selalu pada orang miskin ( secara ekonomi ) tapi juga bisa juga pada orang kaya ( secara ekonomi ) tapi miskin secara mental. Dikehidupan kita sering kali kita menganggap yang harus didanakan adalah uang ( materi ). Berdana juga bisa dengan perbuatan dan pikiran kita selama niat kita untuk berdana.
Sering kali kita mengurungkan niat kita berdana karena kita melihat apa yang kita mau beri dan pada siapa? Contoh kasus kita bisa saja setiap hari berdana makanan tapi karena kita mencari seseorang yang kita anggap butuh dana kita maka kita tidak jadi berdana karena kita tidak bertemu dengan orang tersebut. Kenyataan nya orang yang lapar banyak disekeling kita bisa orang tua kita, adik, kakak, saudara, karyawan, bos, atau pun hewan bahkan mahluk tak tampak.
Tapi apa yang kita tidak berpikir kearah situ karena kita melihat sesuatu perbuatan berdana ini karena ingin imbalan tertentu jadi target kita adalah pamrih. Seperti berdana pada bihkkhu atau orang tidak mampu secara fisik dan materi.
Ada seorang kawan saya berkata bila kita berdana dengan yang benar benar susah ada kepuasan sendiri yang kita dapatkan daripada berdana kepada pengemis yang ada dipinggir jalan.
Secara kepuasan dan perbuatan itu benar tapi ingat kita melatih berdana bukan untuk mencari kepuasan diri tapi lebih ke melepas kan kemelekatan diri kita dari apa yang kita punya... Jadi kalau menurut saya berdana adalah cara melatih diri untuk berbagi apa yang kita punya kepada orang lain siapa pun dia dalam pikiran, ucapan, dan perbuatan benar.