//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: mohon bimbingannya  (Read 7359 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline jin mabok

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 174
  • Reputasi: 7
  • Gender: Male
Re: mohon bimbingannya
« Reply #15 on: 06 May 2010, 10:11:25 AM »
kalau menurut saya jawaban yang diberikan kepada orang itu adalah

kita tidak perlu alih-alih berharap agama kita terpandai dalam hal pengetahuan mengenai awal mula...
toh apabila ditanyakan juga tidak ada satu agamapun yang punya bukti kuat akan pernyataan mereka...
termasuk agama buddha loh..

tapi tidak perlu kecewa...ini dia jawaban yang diberikan oleh sang Buddha kepada murid beliau

Quote
Demikian yang saya dengar.
Pada suatu ketika Sang Bhagava berada di Jetavana, taman milik Anathapindika, Savatthi. Kotbah ini dibabarkan berkenaan dengan pertanyaan Malunkyaputta kepada Sang Buddha.

Pada suatu ketika bhikkhu Malunkyaputta sedang berdedikasi sendiri dan muncul tentang:


Dunia kekal
Dunia tidak kekal
Dunia terbatas
Dunia tak terbatas
Jiwa sama dengan jasmani
Jiwa tidak sama dengan jasmani
Setelah meninggal, Tathagata ada
Setelah meninggal, Tathagata tidak ada
Setelah meninggal, Tathagata ada dan tidak ada
Setelah meninggal, Tathagata bukan ada dan bukan tidak ada

Saya akan menanyakan hal-hal ini kepada Sang Bhagava. Jika, Sang Bhagava menerangkan salah satu diri hal-hal itu, maka saya akan tetap melaksanakan penghidupan suci di bawah bimbingan beliau; bila ia tidak menerangkannya, saya akan meninggalkan penghidupan suci.
Ketika hari telah petang, Malunkyaputta bangun dari meditasi dan pergi menjumpai Sang Buddha. Malunkyaputta menanyakan sepuluh hal itu dan mohon Sang Buddha memberikan jawaban dapat menjawabnya atau tidak. "Malunkyaputta, apakah saya pernah mengatakan kepadamu: Malunkyaputta, datang dan laksanakanlah penghidupan suci (brahmacari) di bawah bimbinganku dan saya akan menerangkan padamu bahwa, 'dunia kekal', 'dunia tidak kekal', setelah menilai, Tathagata bukan ada dan bukan tidak ada."
"Tidak. Bhante." "Apakah engkau pernah mengatakan kepadaku: 'Saya akan melaksanakan penghidupan suci di bawah bimbingan Sang Bhagava, dan Sang Bhagava akan menerangkan kepadaku tentang 'dunia kekal', 'dunia tidak kekal', .... setelah meninggal, Tathagata bukan ada dan bukan tidak ada."
"Tidak, Bhante."
"Bila demikian, siapakah anda dan yang akan kau tinggalkan?

Jika ada orang berkata: 'Saya tidak akan melaksanakan penghidupan suci di bawah bimbingan Sang Bhagava bila Sang Bhagava tidak menerangkan padamu 'dunia kekal', ....... setelah meninggal, Tathagata bukan ada dan bukan tidak ada'; karena hal itu belum diterangkan oleh Sang Tathagata maka orang itu akan mati. Misalnya, ada orang yang terkena panah beracun, lukanya dalam, karena kenalan dan keluarganya membawa seorang dokter operasi, tetapi orang itu berkata: 'Saya tak mau dokter saya, kedudukannya, aramanya, apakah ia pendek atau tinggi, hitam atau cerah kulitnya, ia tinggal di kota atau di desa .... bentuk panah yang melukai itu. Hal-hal itu belum dapat diketahui, orang itu telah meninggal, demikian pula halnya dengan kamu Malunkyaputta.

Tidak ada penghidupan suci (brahmacari) bila masih ada pandangan, 'dunia kekal', 'dunia tidak kekal', .... setelah meninggal, Tathagata bukan ada dan bukan tidak ada, juga masih ada kelahiran, usia tua, kematian, penderitaan, kesedihan, kesakitan, ratap tangis dan putus asa, yang saya terangkan untuk dilenyapkan sekarang di sini.

Malunkyaputta ingatlah apa yang saya tidak terangkan adalah tidak diterangkan, apa yang saya terangkan adalah diterangkan. Apakah yang saya tidak terangkan? Itu adalah 'dunia kekal, dunia tidak kekal, ..... setelah meninggal Tathagata bukan ada dan bukan tidak ada.' Apa yang saya tidak terangkan ini adalah tidak menghubungkan dengan kesejahteraan, itu tidak termasuk dalam prinsip berhubungan dengan kesejahteraan, itu tidak termasuk dalam prinsip penghidupan suci (brahmacari) itu tidak mengarah ke pelenyapan nafsu, pemusnahan, kedamaian. Pengetahuan langsung (abhinna), penerangan agung (sambodhi), nibbana.

Apakah yang saya terangkan ? Itu adalah dukkha, asal mula dukkha, lenyapnya dukkha serta jalan melenyapkan dukkha (magga).

Mengapa saya terangkan ? Karena itu berhubungan dengan kesejahteraan, termasuk dalam prinsip brahmacari, mengarah ke pelenyapan nafsu, pemusnahan, kedamaian, pengetahuan langsung, penerangan agung (sambodhi), nibbana."
Itulah yang dibabarkan Sang Bhagava Bhikkhu Malunkyaputta menjadi puas dan gembira.

jadi sekali lagi sangBuddha tidak bodoh dimana ingin menulis peristiwa sejarah secara detail pada selembar kertas folio/hvs..
karena itu pekerjaan sia-sia yang tidak mungkin.
kadang para umat saja mencoba memahami atau mencapai pencerahan dengan berjuang sampai akhir hayat pun tidak mampu....apalagi hal itu. ^^

jadi kerjakanlah hal yang lebih berguna, ketimbang kerja sia-sia.

ANDA MEMANG SAKTII !  :jempol:  :jempol:
akal sehat saya lebih s7 dg pendapat ini dari pada pendapat agama ttgga yg dgn entengnya mengatakan semua diciptakan oleh makhluk antah brantah dlm bbrpa hari saja.
hari 1 muncul in, hari 2 itu hari 3 bla bla bla.
jelas2 ilmu pengetahuan telah membantahnya. tp ttap saja dipercaya.
betul2 jenis manusia yg aneh.

trimakasih atas jawabannya  :lotus:
 _/\_

Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
Re: mohon bimbingannya
« Reply #16 on: 06 May 2010, 12:49:38 PM »
bro jin
31 alam kehidupan serta alam semesta ini secara langsung di atur oleh hukum alam yaitu panca niyama jadi penciptaan alam semesta bukan oleh sosok mahluk namun hukum alam yg jalan terus menerus.

kita di tata surya ini sedang berjalan kehidupan namun di tata surya lain ada yg sedang mengalami kehancuran atau kiamat n juga di tata surya lain ada muncul tata surya baru akibat dari hancurnya tata surya yg lama namun memakan waktu yg sangat lama.

jadi secara buddhis masih bisa di jelaskan asal alam semesta ini. :)

semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline jin mabok

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 174
  • Reputasi: 7
  • Gender: Male
Re: mohon bimbingannya
« Reply #17 on: 06 May 2010, 06:09:00 PM »
bro jin
31 alam kehidupan serta alam semesta ini secara langsung di atur oleh hukum alam yaitu panca niyama jadi penciptaan alam semesta bukan oleh sosok mahluk namun hukum alam yg jalan terus menerus.

kita di tata surya ini sedang berjalan kehidupan namun di tata surya lain ada yg sedang mengalami kehancuran atau kiamat n juga di tata surya lain ada muncul tata surya baru akibat dari hancurnya tata surya yg lama namun memakan waktu yg sangat lama.

jadi secara buddhis masih bisa di jelaskan asal alam semesta ini. :)



wheew.  ^:)^  ^:)^
trimakasih atas jawabannya  :lotus:

 _/\_

Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
Re: mohon bimbingannya
« Reply #18 on: 07 May 2010, 10:59:11 AM »
^
u'r welcome :)
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline lao.biao

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 17
  • Reputasi: 1
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: mohon bimbingannya
« Reply #19 on: 09 March 2013, 11:45:58 AM »
Namo Buddhaya,  _/\_
Setelah membaca thread ini, saya ingin bertanya,

1. Apakah kesadaran (yg terus menerus berproses dan berpindah pada saat tumimbal lahir) memiliki awal?
2. Mengenai konsep Anatta, jika mencapai nibbana, apa/siapa yang mencapai nibbana tsb? karena kesadaran hanya proses yg berulang2.

Sekian dulu pertanyaan saya, mohon bimbingannya.
 _/\_

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: mohon bimbingannya
« Reply #20 on: 09 March 2013, 11:52:06 AM »

1. Apakah kesadaran (yg terus menerus berproses dan berpindah pada saat tumimbal lahir) memiliki awal?

 _/\_

Awal hanyalah konsep , definisi yang diberikan berdasarkan persepsi dengan membuat garis garis batasaan
Jika mulai bertanya pada awal maka orang akan mulai bertanya kapan akhir
Sesuatu yang berawal pasti ada akhirnya
Sesuatu yang ada akhir pasti ada awal

Karena awal dan akhir adalah konsep dan berkondisi sesuai yang dipersepsikan.
Awal dan akhir hanyalah konvensi

kalaupun dipaksakan utk menjawab dengan konsep itu, maka jawabaan itu hanyalah konvensi juga

Kesadaran juga tidak berpindah, karena berpindah mengindikasikan adanya entitas kekal yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain. seperti anda memindahkan hp anda dari kursi ke meja.

anda lihat bahwa perpindahan yang kita lihat adalah definisi dan konsep yang kita cerapi dengan batasan batasan seperti contoh hp tersebut.
jadi kesadaran bukan objek seperti hp, jadi sebenarnya kita tidak bisa mengatakan kesadaran berpindah. Tetapi jika dipaksakan di jawab seperti itu (dalam konsep konvensi), maka kesadaran tidak berpindah. Karena perpindahan adanya indikasi objek yg sama seperti hp berpindah, mengindikasikan adanya roh kekal yg berpindah.
« Last Edit: 09 March 2013, 12:03:32 PM by djoe »

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: mohon bimbingannya
« Reply #21 on: 09 March 2013, 12:15:33 PM »
2. Mengenai konsep Anatta, jika mencapai nibbana, apa/siapa yang mencapai nibbana tsb? karena kesadaran hanya proses yg berulang2.

Jika dijawab secara kebenaran mutlak, maka tak ada apa/siapa yg mencapai nibbana itu.  Artinya si makhluk itu sendiri sebetulnya hanyalah pancakkhanda, paduan batin dan jasmani (nama dan rupa).  Selama manusia belum mencapai nibbana, nama rupa ini terus tumimbal lahir.  Karena adanya kelahiran baru maka akan terus mengalami anicca dan dukkha berupa sakit, tua, dan mati, begitu seterusnya.  Begitu makhluk itu mencapai nibbana dan meninggal, maka nama-rupanya tidak menjadi kelahiran baru. Tidak ada kelahiran baru maka tidak ada penderitaan baru. As simple as that.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »