//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Beyond Belief by A L De Silva  (Read 49501 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline mei_lee

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 433
  • Reputasi: 14
  • Gender: Female
Re: Beyond Belief by A L De Silva
« Reply #75 on: 19 December 2007, 08:55:45 PM »
tp di dalam buku ini jelas banget lo buat ngejek2in agama lain kan?? kalo mank mau membandingkan setidakna kgk usa membuat weolah agama buddha itu waah.. krn tiap pandangan org kan berbeda2..

Offline ndrosubiyanto

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 308
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: Beyond Belief by A L De Silva
« Reply #76 on: 19 December 2007, 09:45:26 PM »
pendapat saya kalau untuk kita menambah keyakinan, bagus. Karena di Buddhis tak ada namanya taktik menjelek2an keyakinan lain untuk menambah umat. Bisa kita lihat bedanya di kehidupan nyata
This too shall pass.........

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Beyond Belief by A L De Silva
« Reply #77 on: 01 January 2008, 02:45:15 PM »
Mungkin tujuan pembuat buku ini untuk memberikan pengetahuan bagi umat Buddha yang sering dipaksa untuk masuk agama mereka, sehingga mereka tidak begitu saja percaya akan ajaran mereka.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Beyond Belief by A L De Silva
« Reply #78 on: 01 January 2008, 05:04:07 PM »
Jika kita membaca dari awal, maka kita bisa paham tujuan dari si pembuat buku yaitu untuk meng-counter para evengalis. Para evengalis sudah terlatih berbicara untuk membuat seseorang yakin dengan apa yang ia bicarakan, apalagi jika orang tersebut tidak tahu seluk beluk ajaran K tsb dan memiliki sedikit pengetahuan agamanya sendiri (khususnya agama Buddha). Orang seperti ini akan menjadi bulan-bulanan para evengalis. Dan ketika ia sudah menjadi bulan-bulanan evangelis, ada 3 kemungkinan: 1. ia akan langsung pindah agama, 2. ia akan bingung dan menunggu waktu yang tepat untuk pindah. 3. ia tetap mempertahankan agama/kepercayaannya berdasarkan pada kekerasankepala bukan berdasarkan pada pemahaman yang benar. :)
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline ndrosubiyanto

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 308
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: Beyond Belief by A L De Silva
« Reply #79 on: 11 January 2008, 09:19:55 PM »
Nah good answer, Positively responded
This too shall pass.........

Offline Namaste

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 23
  • Reputasi: 1
Re: Beyond Belief by A L De Silva
« Reply #80 on: 23 October 2009, 10:17:08 PM »
Buku bagus dan harus diberikan pada para pemuda pemula Buddhis biar bila digoda tetangga ada jimat penangkalnya......hehehehehe

Offline yanfei

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 430
  • Reputasi: 12
Re: Beyond Belief by A L De Silva
« Reply #81 on: 23 August 2011, 10:57:48 PM »
sebagai buddhis awam, gw sangat seneng baca buku ini

Offline canape-girl

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 25
  • Reputasi: 1
  • Gender: Female
  • Sabbe sukhita hontu
Re: Beyond Belief by A L De Silva
« Reply #82 on: 23 August 2011, 11:32:52 PM »
saya pernah baca bukunya..

waktu itu saya masih terbilang umat Buddhis yang 'baru jadi' dan saya sangat ingin tahu (terbakar oleh semangat ehipassiko yang membara krn waktu itu pengetahuan Buddhisme saya cuman sebatas yg diajarkan di buku pelajaran Buddhis SMP & SMA). Kesan saya terhadap buku ybs waktu itu, adalah 'wew, buku hebat. kalo org kr****n baca buku ini, pasti tertohok dan sadar bahwa mereka itu selama ini terbutakan oleh sesuatu yg tdk berdasar', dan saya sangat puas bahwa saya adalah seorang Buddhis.

Tetapi, seiring pengertian saya akan Buddhisme bertambah, saya mulai sadar bahwa buku bys itu tidak benar-benar mencerminkan Buddhisme. Buddhisme itu cinta damai sementara buku ybs itu, secara implisit, malahan ngajak perang. Saya malah bingung sebenarnya si penulis menulis buku itu dgn tujuan apa sih? Karena menurut saya utk seseorang yang benar-benar paham Buddhisme, daripada ngabisin waktunya nulis buku yang seperti itu, kenapa tidak lebih baik mengembangkan cinta kasih-nya pada mereka yang bukan Buddhis dan 'berdoa' agar mereka bisa memiliki karma baik sehingga bisa berjodoh dgn Buddhisme?

Klo untuk meningkatkan saddha.. saya rasa drpd menulis buku yang sifatnya membandingkan (dan malah menyerang) agama lain, kenapa gag bikin ide creative yang 'menyerang' Buddhisme, dgn tujuan membuktikan bahwa Buddhisme itu siap diserang karena semuanya berdasar dan tidak ada yg ditutup-tutupi.

Tapi.. waktu saya 'baru jadi' umat Buddhis, saya jg demen sama buku ini.. Jadi gmn yak.. bingung..
logically, 'normal' is relative

Offline bluppy

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.163
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Re: Beyond Belief by A L De Silva
« Reply #83 on: 24 August 2011, 04:25:29 PM »
kenapa gag bikin ide creative yang 'menyerang' Buddhisme, dgn tujuan membuktikan bahwa Buddhisme itu siap diserang karena semuanya berdasar dan tidak ada yg ditutup-tutupi.

Kalau buku yg "menyerang" agama Buddha
buku "Broken Buddha" diterjemahkan jadi "Buddha yang tertoreh"
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=4192.msg70047#msg70047

denger2 pengarangnya sama dengan dengan "Beyond Belief"
sebenarnya bukan menyerang
tapi mengungkap aib / hal2 negatif
yg jarang diketahui oleh org di luar kehidupan monastik
« Last Edit: 24 August 2011, 04:27:07 PM by bluppy »

Offline Wolvie

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 805
  • Reputasi: 25
Re: Beyond Belief by A L De Silva
« Reply #84 on: 24 August 2011, 05:28:49 PM »
Buku Broken Buddha menurutku ga nyerang, malah kadang kala geli campur sedih bacanya. Buku itu menceritakan keadaan yang apa adanya dari seseorang yang dah pernah jadi bhikkhu di myanmar..

dan buku satunya lagi, gw juga gak setuju dibilang menyerang agama lain. Itu cuma referensi aja bagi kita biar ga terlalu buta klo menghadapi orang2 yang mau convert umat Buddha.

kadang gw bingung liat sesama umat Buddhist, klo diserang sama agama lain, ga bisa jawab, tapi klo kita bela diri dibilangnya menjelek2an agama lain, jadi mesti gimana yah, diam saja? Ato manut2 saja klo umat laen mau konvert ?

Offline Wolvie

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 805
  • Reputasi: 25
Re: Beyond Belief by A L De Silva
« Reply #85 on: 24 August 2011, 05:33:56 PM »
saya pernah baca bukunya..

waktu itu saya masih terbilang umat Buddhis yang 'baru jadi' dan saya sangat ingin tahu (terbakar oleh semangat ehipassiko yang membara krn waktu itu pengetahuan Buddhisme saya cuman sebatas yg diajarkan di buku pelajaran Buddhis SMP & SMA). Kesan saya terhadap buku ybs waktu itu, adalah 'wew, buku hebat. kalo org kr****n baca buku ini, pasti tertohok dan sadar bahwa mereka itu selama ini terbutakan oleh sesuatu yg tdk berdasar', dan saya sangat puas bahwa saya adalah seorang Buddhis.

Tetapi, seiring pengertian saya akan Buddhisme bertambah, saya mulai sadar bahwa buku bys itu tidak benar-benar mencerminkan Buddhisme. Buddhisme itu cinta damai sementara buku ybs itu, secara implisit, malahan ngajak perang. Saya malah bingung sebenarnya si penulis menulis buku itu dgn tujuan apa sih? Karena menurut saya utk seseorang yang benar-benar paham Buddhisme, daripada ngabisin waktunya nulis buku yang seperti itu, kenapa tidak lebih baik mengembangkan cinta kasih-nya pada mereka yang bukan Buddhis dan 'berdoa' agar mereka bisa memiliki karma baik sehingga bisa berjodoh dgn Buddhisme?

Klo untuk meningkatkan saddha.. saya rasa drpd menulis buku yang sifatnya membandingkan (dan malah menyerang) agama lain, kenapa gag bikin ide creative yang 'menyerang' Buddhisme, dgn tujuan membuktikan bahwa Buddhisme itu siap diserang karena semuanya berdasar dan tidak ada yg ditutup-tutupi.

Tapi.. waktu saya 'baru jadi' umat Buddhis, saya jg demen sama buku ini.. Jadi gmn yak.. bingung..
Jadi karena cinta damai sebaiknya kita ga usah memperlihatkan apa yang salah pada ajaran mereka, pada waktu mereka nyerang dulu? gitu ya?

jangan lupa Sang Buddha sendiri sering ditantang ato diajak debat oleh penganut ajaran lain, apa Beliau diam saja? Dan pada waktu Beliau menjelaskan ajaranNya itu berarti ga cinta damai?

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Beyond Belief by A L De Silva
« Reply #86 on: 24 August 2011, 07:34:16 PM »
anggap aja imunisasi

ada lagi yg dari Ven Dhammika:

Injil Markus
Ven. Dhammika
--------------------------------------------------------------------------------
Kuala Lumpur, Malaysia -

Sekitar enam bulan yang lalu terdapat ketukan di pintu dan sewaktu di buka saya menemukan dua orang penyebar injil disana. Saya mengetahui bahwa mereka adalah penyebar Injil dari senyuman bersahabat yang dibuat-buat diwajah mereka, yang dimiliki oleh setiap penginjil sewaktu mereka mencoba untuk mengkr****nkan seseorang.

Ini adalah yang ketiga kalinya dalam sebulan para penyebar injil ini mengetuk pintu saya dan menganggu saya jadi saya memutuskan untuk memberikan mereka pelajaran. "Selamat Pagi" kata mereka. "Selamat Pagi" saya menjawabnya.

"Apakah kamu pernah mendengar tentang Tuhan YESUS KRISTUS?" mereka bertanya."Saya mengetahui sedikit tentang dia tetapi saya adalah seorang Buddhis. Saya tidak tertarik untuk mengetahui lebih banyak" saya berkata. Tetapi seperti para penginjil lainnya mereka tidak mengacuhkan harapan saya dan terus meneruskan membicarakan tentang kepercayaan mereka.

Jadi saya berkata "Saya merasa anda tidak berhak berbicara kepada saya tentang YESUS" Mereka sangat keheranan dan bertanya, "Mengapa Tidak?" "Karena" saya berkata "kamu tidak mempunyai keyakinan". "Keyakinan kami terhadap YESUS sekuat batu karang" mereka menambahkan. "Saya tidak merasa demikian" saya berkata sambil tersenyum.

"Mohon buka Alkitab Anda dan bacakan Injil Markus Pasal 16 ayat 16, 17 dan 18" saya berkata dan ketika mereka sedang membalik-balikkan halaman Alkitab ,saya dengan cepat kebelakang dan kembali lagi. Salah satu dari mereka menemukan bagian itu dan saya memintanya untuk membacakannya dengan lantang. "Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-etan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." (Langsung dikutip langsung dari Alkitab Perjanjian Baru Injil Markus Pasal 16 ayat 16-18, penerbit Lembaga Alkitab Indonesia untuk The Gideons International)

ketika beliau menyelesaikannya, saya berkata "pada bagian itu YESUS berkata bahwa apabila kamu mempunyai keyakinan yang sebenarnya maka kamu dapat minum racun dan tidak mati." Saya mengeluarkan sebotol "Lankem" dari belakang punggung saya dan menyodorkannya, "Ini terdapat sedikit racun. Tunjukkanlah kepada saya keyakinan kamu dan saya akan mendengarkan apapun yang akan kamu katakan tentang YESUS"

Kamu seharusnya melihat mimik wajah mereka! Mereka tidak tahu apa yang harus dikatakan. "Apa masalahnya?" saya bertanya. "Apakah keyakinan kamu tidak cukup kuat?" Mereka terdiam sejenak dan kemudian salah satu dari mereka berkata "Alkitab juga mengatakan bahwa kita tidak boleh mencoba Tuhan". "Saya tidak mencoba Tuhan" saya berkata. "Saya mencoba anda. Kamu suka untuk bersaksi untuk YESUS dan ini merupakan kesempaatanmu yang besar". Akhirnya satu dari mereka berkata,"Kami akan pergi dan menjumpai Pastor kami untuk menanyakan hal ini dan kembali untuk menjumpaimu. "Saya akan menunggumu saya berkata sewaktu mereka pergi dengan terburu-buru. Tentu mereka tidak pernah kembali lagi.

Disini sedikit saran. Simpan salinan refrensi dari Alkitab dan sediakan sebotol Lankem dan setiap kali para penginjil datang ke pintumu untuk menganggumu berikan mereka ujian ini.
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Beyond Belief by A L De Silva
« Reply #87 on: 24 August 2011, 08:51:48 PM »
anggap aja imunisasi

ada lagi yg dari Ven Dhammika:

Injil Markus
Ven. Dhammika
--------------------------------------------------------------------------------
Kuala Lumpur, Malaysia -

Sekitar enam bulan yang lalu terdapat ketukan di pintu dan sewaktu di buka saya menemukan dua orang penyebar injil disana. Saya mengetahui bahwa mereka adalah penyebar Injil dari senyuman bersahabat yang dibuat-buat diwajah mereka, yang dimiliki oleh setiap penginjil sewaktu mereka mencoba untuk mengkr****nkan seseorang.

Ini adalah yang ketiga kalinya dalam sebulan para penyebar injil ini mengetuk pintu saya dan menganggu saya jadi saya memutuskan untuk memberikan mereka pelajaran. "Selamat Pagi" kata mereka. "Selamat Pagi" saya menjawabnya.

"Apakah kamu pernah mendengar tentang Tuhan YESUS KRISTUS?" mereka bertanya."Saya mengetahui sedikit tentang dia tetapi saya adalah seorang Buddhis. Saya tidak tertarik untuk mengetahui lebih banyak" saya berkata. Tetapi seperti para penginjil lainnya mereka tidak mengacuhkan harapan saya dan terus meneruskan membicarakan tentang kepercayaan mereka.

Jadi saya berkata "Saya merasa anda tidak berhak berbicara kepada saya tentang YESUS" Mereka sangat keheranan dan bertanya, "Mengapa Tidak?" "Karena" saya berkata "kamu tidak mempunyai keyakinan". "Keyakinan kami terhadap YESUS sekuat batu karang" mereka menambahkan. "Saya tidak merasa demikian" saya berkata sambil tersenyum.

"Mohon buka Alkitab Anda dan bacakan Injil Markus Pasal 16 ayat 16, 17 dan 18" saya berkata dan ketika mereka sedang membalik-balikkan halaman Alkitab ,saya dengan cepat kebelakang dan kembali lagi. Salah satu dari mereka menemukan bagian itu dan saya memintanya untuk membacakannya dengan lantang. "Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-etan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." (Langsung dikutip langsung dari Alkitab Perjanjian Baru Injil Markus Pasal 16 ayat 16-18, penerbit Lembaga Alkitab Indonesia untuk The Gideons International)

ketika beliau menyelesaikannya, saya berkata "pada bagian itu YESUS berkata bahwa apabila kamu mempunyai keyakinan yang sebenarnya maka kamu dapat minum racun dan tidak mati." Saya mengeluarkan sebotol "Lankem" dari belakang punggung saya dan menyodorkannya, "Ini terdapat sedikit racun. Tunjukkanlah kepada saya keyakinan kamu dan saya akan mendengarkan apapun yang akan kamu katakan tentang YESUS"

Kamu seharusnya melihat mimik wajah mereka! Mereka tidak tahu apa yang harus dikatakan. "Apa masalahnya?" saya bertanya. "Apakah keyakinan kamu tidak cukup kuat?" Mereka terdiam sejenak dan kemudian salah satu dari mereka berkata "Alkitab juga mengatakan bahwa kita tidak boleh mencoba Tuhan". "Saya tidak mencoba Tuhan" saya berkata. "Saya mencoba anda. Kamu suka untuk bersaksi untuk YESUS dan ini merupakan kesempaatanmu yang besar". Akhirnya satu dari mereka berkata,"Kami akan pergi dan menjumpai Pastor kami untuk menanyakan hal ini dan kembali untuk menjumpaimu. "Saya akan menunggumu saya berkata sewaktu mereka pergi dengan terburu-buru. Tentu mereka tidak pernah kembali lagi.

Disini sedikit saran. Simpan salinan refrensi dari Alkitab dan sediakan sebotol Lankem dan setiap kali para penginjil datang ke pintumu untuk menganggumu berikan mereka ujian ini.
jadi inget thread sebelah,

untungnya budis ga ada yang suka mengsuttakan umat lain.
kalau ada :

MANFAAT-MANFAAT METTA (menurut visudhi magga yg jelas diakui theravada):
1. Tidur nyenyak
2. Bangun tidur dengan enak
3. Tidak bermimpi yang tidak menyenangkan
4. Menyenangkan bagi makhluk manusia
5. Menyenangkan bagi makhluk bukan manusia
6. Dilindungi oleh makhluk-makhluk agung
7. Terlindung dari api, racun dan senjata
8. Pikiran mudah terkonsentrasi
9. Berwajah menarik
10. Menghadapi kematian dengan pikiran yang tidak bingung
11. Jika belum mencapai pencerahan, akan terlahir di alam surga yang tinggi.

Sepuluh manfaat mengulangi nama “Amitabha Buddha” adalah :
1.   Dilindungi oleh dewa-dewa baik siang dan malam.
2.   Dilindungi oleh 25 Bodhisattva termasuk Bodhisattva Avalokitesvara.
3.   Dilindungi oleh semua Buddha, Amitabha Buddha akan menyinari dan melindungi anda.
4.   Setan-setan atau racun ular tidak dapat melukai anda.
5.   Kebanjiran, kebakaran, senjata tidak akan melukai anda, kecelakaan tidak akan menimpa anda.
6.   Kesalahan-kesalahan yang dilakukan pada masa lampau akan dapat dihindari.
7.   Anda tidak akan mempunyai mimpi buruk, yang ada hanyalah mimpi yang damai dan tenang, dimana anda akan mungkin dapat melihat Amitabha Buddha dengan tubuh emas.
8.   Anda akan bahagia, mempunyai penampilan yang bagus, bersemangat, sehat dan selalu berhasil.
9.   Anda akan dihormati oleh orang lain.
10.   Menjelang berakhirnya kehidupan anda, anda tidak akan takut dan tetap berada pada pikiran yang benar. Tiga suciwan dari Surga Sukhavati akan membawa sekuntum teratai untuk anda dan akan membimbing anda ke Negeri Mereka. Anda akan terlahir di Surga Sukhavati melalui bunga teratai dan menikmati kebahagiaan dan kehidupan abadi.
Sepuluh keuntungan di atas merupakan cara untuk mengubah kesulitan kehidupan sekarang menuju kehidupan yang bahagia dan tenang, dan keuntungan yang terakhir adalah untuk keluar dari arus tunimbal lahir.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Beyond Belief by A L De Silva
« Reply #88 on: 24 August 2011, 10:27:08 PM »
bilang aja kita sih HAQUL YAKIN kalau metta dan lafalin amitabha itu khasiatnya spt diatas,

tapi kan belum cukup metta/pelafalannya....

:D
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline canape-girl

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 25
  • Reputasi: 1
  • Gender: Female
  • Sabbe sukhita hontu
Re: Beyond Belief by A L De Silva
« Reply #89 on: 25 August 2011, 10:28:56 AM »
Jadi karena cinta damai sebaiknya kita ga usah memperlihatkan apa yang salah pada ajaran mereka, pada waktu mereka nyerang dulu? gitu ya?

jangan lupa Sang Buddha sendiri sering ditantang ato diajak debat oleh penganut ajaran lain, apa Beliau diam saja? Dan pada waktu Beliau menjelaskan ajaranNya itu berarti ga cinta damai?

Auuuuu~~
Bro Wolfie yg baik, harap dibedakan menyerang dgn bertahan.. Sang Buddha kan 'ditantang ato diajak berdebat' bukannya 'menantang ato mengajak berdebat'. Sang Buddha menyanggupi tantangan, bukannya menantang duluan..

Kalo ada org yg menantang, tidak membalas (membalas disini mksd saya adalah menjelaskan, bukannya membalas menyerang) itu tdk bijak kan yah.. Karena dgn tidak membalas, kita seakan2 membenarkan tanggapan mereka. Seperti jg Sang Buddha yang ditantang berdebat, beliau bukannya membalas menantang, beliau hanya 'menjelaskan ajaran'-Nya demi kebaikan ajarannya sendiri (biar org2 tidak salah kaprah krn, sekali lagi, tidak membalas itu tdk bijak).

Bro pernah baca cerita dalam buku Ajahn Brahm yg berjudul 'Si Ular Jahat' ga? Cerita itu intinya, klo diserang, kita sebaiknya membalas, demi kebaikan kita sendiri. Tapiiiiiiiii balasannya itu bukan 'menggigit', melainkan 'mendesis' saja..

Jadi ada perbedaan antara menggigit dan mendesis. Menggigit itu bodoh, mendesis itu bijak. Jadi klo 'digigit' sama agama lain, tidak sebaiknya kita balas dgn 'menggigit', kita cukup 'mendesis' saja. Menggigit itu di zona hitam, mendesis itu di zona abu2. Batas antara menggigit dgn mendesis mungkin rada tipis yah, tapi yg seperti itu (mengakibatkan agama lain tersungging) 'kan emg tidak terelakkan, yg penting jgn memberikan pernyataan di zona yg hitam ajah, krn itu mah ngajak perang, dan malah tidak mencermikan Buddhisme sama sekali..

Seperti yg sudah saya bilang sebelumnya, menurut saya buku ini mengajak perang tapi secara implisit (tdk terang-terangan). Hanya saja, menurut saja, tidak peduli bentuknya implisit ato eksplisit, yg namanya ajakan perang ya ajakan perang dan ngajak perang tuh ga baik. Untuk seseorang yg sudah mendalami Buddhisme sampe bisa nulis buku, saya sangat menyayangkan knp penulis tdk menulis sesuatu di zona yg lebih aman saja (zona abu2).. Buku ybs itu.. seakan2 si penulis sengaja mengexplore agama lain utk mencari kesalahannya.. Jd.....

Sekian pendapat saya  _/\_
logically, 'normal' is relative

 

anything