//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - btj

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 [8] 9 10 11 12 13
106
Seremonial / Re: Ayahanda Bro Shinichi Koma
« on: 27 February 2014, 03:14:02 PM »
Sabbe Sankhara Anicca.
Semoga Papanya Bro Shinichi terlahir di alam bahagia.

Yang tabah ya bro dan tetap jaga kesehatan.

107
Seremonial / Re: Ayahanda Bro Shinichi Koma
« on: 26 February 2014, 02:18:54 PM »
Semoga dukungan teman-teman dapat menyebabkan pikiran Bro Shinichi menjadi tenang dan jernih sehingga dapat menghadapi keadaan Papanya dengan yang terbaik dengan pengetahuan yang terbaik dimiliki Bro Shinichi.

108
Seremonial / Re: Ayahanda Bro Shinichi Koma
« on: 26 February 2014, 12:30:01 PM »
Semoga kondisi Ayahanda Bro Shinichi semakin membaik.
Mari kita melimpahkan jasa kebajikan untuk beliau.

(˘ʃƪ˘)

109
Mereka melakukannya karena ketidaktahuan.
Janganlah karena kesalahan mereka kita lalu menghukum diri sendiri.

110
:)) :)) :))

pendeta itu melakukan tugasnya dengan baik, meski menurut wa kurang treatikal dan greget. yah beginilah proses inisiasi (dimana proses brainwash menjadi aspek yang penting).

secara struktural, untuk memasuki sistem yang baru, "gelas" si subyek harus dikosongkan sebelum diisi dengan konten baru... identitas lama harus dihancurkan. caranya ya itu, sacrilege dan iconoclasm, menegasi atau menghancurkan obyek/simbol yang dijadikan panutan/tumpuan/pedoman agar subyek kosong kembali... dengan begitu akan mudah untuk dijejali sistem baru... plus meminimalisir adanya pengaruh dari pandangan lama.

Atau mungkin sang pendekar ingin menunjukkan kepada umat penyembah berhala bahwa "lihat! Apa yang kalian sembah itu tidak ada penghuninya sama sekali."?

111
Teman-teman, apakah aksi pendekar tersebut termasuk akusala garuka kamma tidak? "Melukai seorang Buddha?"

Jadi teringat dengan kisah seorang guru zen mengencingi patung Buddha.

Kedua kasus terlihat mirip di mata awam.
Perbedaannya terdapat pada niat si pelaku.

Dan yang menarik adalah, aksi pendekar tersebut adalah kisah nyata dan bisa dijadikan latihan/tantangan secara langsung untuk melihat ke dalam batin kita sendiri (bagi yang sedang dalam tapak pelatihan).

112
Theravada / Re: my random questions
« on: 25 February 2014, 09:11:23 AM »
Maaf ada lagi...
Apa nanti saja deh.

113
Theravada / Re: my random questions
« on: 25 February 2014, 09:08:35 AM »
Misalnya lagi.
Orang Indonesia menyebut mobil.
Orang Inggris menyebutnya car.
Sama seperti,
Orang dewasa menyebut mobil,
Bayi yang baru lahir tidak mengerti apa itu mobil, sama seperti orang dewasa yang baru pertama kali melihat sesuatu yang sama sekali baru (belum tahu nama benda tersebut)

Apakah ini masih In Topic?

114
Theravada / Re: my random questions
« on: 25 February 2014, 09:05:06 AM »
“Di sini, Ānanda, seorang bhikkhu mempersepsikan sebagai berikut: ‘Ini damai, ini luhur, yaitu, tenangnya segala aktivitas, lepasnya segala perolehan, hancurnya ketagihan, kebosanan, lenyapnya, nibbāna.’ Dengan cara inilah, Ānanda, seorang bhikkhu dapat mencapai keadaan konsentrasi demikian di mana ia tidak menyadari tanah sehubungan dengan tanah … ia tidak menyadari apa pun yang dilihat, didengar, diindera, dikenali, dijangkau, dicari, dan diperiksa oleh pikiran, tetapi ia masih sadar.”

Apakah kita masing-masing memiliki persepsi yang berbeda-beda atau sama terhadap keadaan batin yang digambarkan di atas?

Keadaan tersebut diungkapkan oleh Sang Buddha dan Yang Mulia Sariputta jadi kita persepsikan bahwa Mereka memiliki keadaan batin yang sama atau Mereka memiliki persepsi yang sama?

Misalnya kita yang memiliki pengalaman pernah terbakar kulit tubuhnya oleh api maka mengetahui bahwa api adalah panas.
Namun mereka yang belum mengalaminya hanya bisa mempersepsikan rasa panas tersebut.

Apakah begitu maksud persepsi yang sedang dibahas oleh Rekan dhammadinna (maaf mau samakan persepsi dulu biar tidak salah sambung, hehehe)

115
Theravada / Re: my random questions
« on: 25 February 2014, 08:50:20 AM »
Persepsi = presepsi = praanggapan?

Berarti persepsi adalah cara kerja pikiran yang memberi anggapan terhadap apa diinderai.
Pikiran yang mengidentifikasikan sesuatu yang masuk ke inderai dengan apa yang pernah dikenal, disimpan, diinderai sebelumnya.
Jadi persepsi timbul karena ada pembandingnya.

Bagaimana dengan seorang yang belum pernah mengetahui (menginderai) hal tertentu misalnya seorang embrio yang belum pernah mengetahui keadaan dunia di luar rahim, bayi baru lahir yang belum belajar bahasa, atau batita yang masih terbatas tata bahasanya?

Misalnya apakah seorang bayi ketika melihat susu juga sebagai susu layaknya orang dewasa?
Seseorang yang belum pernah melihat secara langsung planet Mars dengan seorang astronot yang sudah pernah menginjakkan kakinya ke planet tersebut?

116
Diskusi Umum / Re: apakah pelet tersebut begitu ampuh?
« on: 24 February 2014, 02:24:10 PM »
wa biasanya telan lagi, tapi pas kemarin rada ada yang aneh jadi wa keluarkan dari mulut benda aneh tersebut ternyata ada potongan kuku.

Kok ditelan lagi?
Kan gak bagus.
Ya mungkin dari makanan kali?

117
Diskusi Umum / Re: apakah pelet tersebut begitu ampuh?
« on: 22 February 2014, 01:42:08 PM »
hmm, wa jadi kepikiran beberapa hari ini wa sedang batuk batuk jadi makan obat; masalahnya satu kali batuk berdahak diantara dahak tersebut ada guntingan kuku memang cuma satu sih cuma aneh saja kok bisa ada sebuah kuku keluar dari  batuk tesebut, kejadian nya cuma sekali sih sampai saat ini wa tidak ada melihat benda lain selain dahak.


apa ini termasuk teluh?

Sdr. Kullatiro kok bisa jeli gitu ya? Kukunya kan kecampur dahak gitu kok bisa kelihatan?
Memang buang dahaknya di mana? Mana tahu kukunya memang sudah ada di sana sebelumnya (pas buang dahaknya kena kukunya).

118
Diskusi Umum / Re: Makna Sumpah
« on: 22 February 2014, 01:21:20 PM »
Menurutku, Sepertinya pelanggaran sumpah bisa dikategorikan sebagai pelanggaran sila kedua Pancasila Buddhis tentang tidak berbohong dan akibatnya tentu bukan dari kutukan atau hukuman dari tuhannya tapi sesuai dengan hukum karma yang berlaku jika seseorang melakukan pembohongan.

Soal waktu kematangan akbiatnya kan tergantung dari kekuatan karmanya.
Belum tentu langsung bekerja atau diterima saat ini.

119
Diskusi Umum / Re: Makna Sumpah
« on: 22 February 2014, 01:14:00 PM »
di bbrp kisah ada kok..sehinga klo tidak salah ingat..muncul aturan vinaya ttg sumpah...

Apakah sumpah = tekad?

120
Keluarga & Teman / Re: Apakah Anda Akan Marah dan Malu jika... ?
« on: 22 February 2014, 01:02:52 PM »
Idealnya, jika tidak ada yang dapat menentukan kebahagiaan kita maka seharusnya juga berlaku sebaliknya yaitu tiada hal yang dapat membuat kita menjadi marah dan malu.

Tapi mengapa kenyataannya tidak demikian, tidak sesuai ideal?
Apakah ini karena pengaruh faktor pandangan salah tentang diri?

Ketika seseorang mencela kita, secara umum kita akan langsung marah.
Ketika seseorang mencela orang tua kita, kita juga akan marah sebagai anak yang berbakti, tapi apakah ini berlaku juga bagi seorang anak durhaka yang sering menyumpahi orang tuanya sendiri?

Ketika ada yang mencela teman kita, maka respon dan tingkat sakit hati kita yang kemudian memicu kemarahan, tentu ditentukan oleh seberapa akrabnya teman kita.

Dstnya sampai ketika seseorang mencela orang yang tak kita kenal dan dikala musuh kita dicela oleh orang lain, bagaimana perasaan kita? Apakah tingkat kemarahan akan menyamai seperti halnya diri kita sendiri yang diolok-olok?

Hal ini yang sering kita temui dan alami.

Jadi pernyataan :
"TIDAK," katanya sekali lagi, "John Maxwell tidak bisa membuatku bahagia" ini sesungguhnya mengandung unsur tentang pandangan terhadap diri.
Dia berargumen berdasarkan pikiran logis dan ideal, tapi apakah realitanya seperti itu?

( Setelah mendengar jawaban dari pasangan hidup anda yang sangat REALITIS dan LOGIS di depan umum, apakah anda MARAH dan MALU ? )
Apakah secara realita kita selalu siap untuk tidak marah dan malu terhadap apapun yang terjadi?

Jika kejadiannya hanya berupa kata-kata mungkin kita masih bisa menolerirnya, tapi bagaimana ketika mobil barunya Margaret ditabrak mobil omprengan, atau hal-hal yang lebih menyangkut kepentingan kepribadiannya, apakah statement bahwa "tidak ada orang di dunia ini yang sanggup membuat kita bahagia" ini masih mampu diterapkannya saat itu?

Memang, soal kesabaran dan kebahagiaan masing-masing individu adalah berbeda levelnya.

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 [8] 9 10 11 12 13