//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bagaimana menjelaskan buddhisme kepada keluarga terutama ortu?  (Read 7166 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
sekarang ini kan banyak yang hanya buddhis KTP..di antaranya banyak orang tua juga yang tdk memahami (tidak mau memahami) ajaran buddha..sebagai anak yang punya orang tua seperti itu, bagaimana tindakan anda? dalam kasus ini, mereka sangat keras kepala, hal yang tidak bersangkutan dengan materi(menghasilkan untung), mereka anggap suatu hal yang sia2 dan tidak berguna..selain itu, mereka juga tidak tertarik thd aktivitas sosial dan setiap dikasihtau yang baik-baik, jawabannya hampir selalu sama, mis: "kamu mau jadi dewa?"..diminta tanggapan temen2 ya..apa ada kasus yang sama? hehehe
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
Re: Bagaimana menjelaskan buddhisme kepada keluarga terutama ortu?
« Reply #1 on: 21 May 2010, 02:54:34 PM »
wah sorry ga bisa ksh jalan keluar soalnya maslah anda n saya sama :)
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline J.W

  • Sebelumnya: Jinaraga, JW. Jinaraga
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.864
  • Reputasi: 103
  • Gender: Male
Re: Bagaimana menjelaskan buddhisme kepada keluarga terutama ortu?
« Reply #2 on: 21 May 2010, 03:05:08 PM »
^

Coba deh muter cd audio dhamma dlm versi bhs hokkien. sy pribadi menilai bahasanya cukup jelas dan ringan.

seperti ini : http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,16165.msg262414.html#msg262414
« Last Edit: 21 May 2010, 03:16:33 PM by JW. Jinaraga »

Offline DragonHung

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 963
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: Bagaimana menjelaskan buddhisme kepada keluarga terutama ortu?
« Reply #3 on: 21 May 2010, 03:28:29 PM »
Tunjukan dengan perbuatan.

Tunjukan pada mereka bahwa dengan mempelajari dhamma, diri anda berubah, misalnya dari yg dulunya pemarah, menjadi sabar.

Tidak ada orang tua yg tidak senang jika anaknya berubah sifat/kelakuan yg dulunya buruk, sekarang menjadi baik.


Setelah anda berubah, baru bisa anda memberikan petunjuk dhamma. Kalo tidak, anda cuman dianggap omong kosong saja.


Hehehehe, dari pengalaman sewaktu muda, dilarang ortu belajar dhamma dalem2, takut gw jadi bhikkhu.
Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Bagaimana menjelaskan buddhisme kepada keluarga terutama ortu?
« Reply #4 on: 21 May 2010, 03:29:52 PM »
Tunjukan dengan perbuatan.

Tunjukan pada mereka bahwa dengan mempelajari dhamma, diri anda berubah, misalnya dari yg dulunya pemarah, menjadi sabar.

Tidak ada orang tua yg tidak senang jika anaknya berubah sifat/kelakuan yg dulunya buruk, sekarang menjadi baik.

begitu perubahannya mengarah pada mau menjadi bhikkhu, orangtua jadi panik

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Bagaimana menjelaskan buddhisme kepada keluarga terutama ortu?
« Reply #5 on: 21 May 2010, 03:48:38 PM »
Tunjukan dengan perbuatan.

Tunjukan pada mereka bahwa dengan mempelajari dhamma, diri anda berubah, misalnya dari yg dulunya pemarah, menjadi sabar.

Tidak ada orang tua yg tidak senang jika anaknya berubah sifat/kelakuan yg dulunya buruk, sekarang menjadi baik.


Setelah anda berubah, baru bisa anda memberikan petunjuk dhamma. Kalo tidak, anda cuman dianggap omong kosong saja.


Hehehehe, dari pengalaman sewaktu muda, dilarang ortu belajar dhamma dalem2, takut gw jadi bhikkhu.

hmm..masa seh? justru kalo semakin berubah jadi baik, ortu malah ntar makin panik..pengalaman gw..
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline DragonHung

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 963
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: Bagaimana menjelaskan buddhisme kepada keluarga terutama ortu?
« Reply #6 on: 21 May 2010, 03:57:22 PM »
[
hmm..masa seh? justru kalo semakin berubah jadi baik, ortu malah ntar makin panik..pengalaman gw..

Iya, memang gitu, takut anaknya jadi bhikkhu, tetapi setelah gw berkeluarga otomatis kekhawatiran itu lenyap kok. Apalagi kalo gw udah punya anak, ortu pasti beranggapan "tidak mungkin lagi menjadi bhikkhu".

Dulu juga begitu, selalu disindir2 kalo kebanyakan ikut aktivitas sosial di vihara.  Sekarang, udah lumayanlah ortu mau dengerin kalo gw ngomong.
Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan

Offline wiithink

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.630
  • Reputasi: 32
  • Gender: Female
Re: Bagaimana menjelaskan buddhisme kepada keluarga terutama ortu?
« Reply #7 on: 21 May 2010, 04:47:37 PM »
gw juga bingung kalo ditanya ama bokap..
secara, bahasa hokien ama mandarin bokap ndak gitu lancar, jadi kalo mo kasih denger DAAI TV taiwan punya, bokap suka bingung...

gw juga ndak gitu ngerti ama hokien..

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Bagaimana menjelaskan buddhisme kepada keluarga terutama ortu?
« Reply #8 on: 21 May 2010, 06:25:34 PM »
Per kasus, misalnya ortu sedang dirundung masalah a lalu dia curhat baru kasih nasehat, klo dia alergi dgn kata2 sang buddha pake bahasa lain yg lebih ringan n memasyarakat

Offline hannyww

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 7
  • Reputasi: 3
Re: Bagaimana menjelaskan buddhisme kepada keluarga terutama ortu?
« Reply #9 on: 13 July 2010, 10:41:47 AM »
 ;D     Sama spt nasibku nih.
Sejak baby sampai besar, ortu bilang "kamu itu agama Buddha, gak boleh pindah ke agama lain". Tiap bulan aku diajak ke klenteng buat sembahyang, cuma kalo aku nanya macem2, cuma dibilangi "Sudah ngga usah nanya-nanya, yang penting sembahyang".
Setelah nikah, ngga sengaja mengenal Buddha Dhamma, terus divisudhi. Ditentang abis-abisan, dianggap mengkhianati dewa. Dikasih pengertian malah marah-marah.
Setahun kemudian...... sudah tidak marah-marah lagi, tapi sempat membujuk anak-anakku untuk tidak ke vihara. karena dianggap "kan agama Buddhamu agama baru, klenteng kan lebih lama, jadi ya mestinya ke sana."   :o
Yang aku lakukan:
1. Sikap kepada ortu diusahakan lebih sabar
2. Kalo moment pas, aku kasih masukan sedikit-sedit (tidak berharap banyak mau ngerti apa ngga)
3. Semakin intens mengajak anak-anak ke sekolah minggu di vihara, dengan harapan kalo pas anak-anak diintrograsi mereka bisa cerita.
Hasilnya mendinganlah, daripada awal-awal aku jadi umat Buddha   :))


Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Bagaimana menjelaskan buddhisme kepada keluarga terutama ortu?
« Reply #10 on: 13 July 2010, 10:56:26 AM »
1. Beli dvd.
2. Putar kaset dharma.
3. Putar lagu buddha...yg indah didngar..
4. Pinjam majalah2, buku dharma2, kalau bs brlusin2,letak di rumah.
5. Ngajak ortu ke vihara pd saat hari perayaan, hari lunar.
6. Jdi anak lebih berbakti, biar orang tua merasa kita tidak sia2 sejak mgnal dharma.
7. mengundang dan ngajak bhante makan di rumah...
8. Membuat altar buddha dalam rumah.
9. Beli pernak2 buddhis.

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Bagaimana menjelaskan buddhisme kepada keluarga terutama ortu?
« Reply #11 on: 13 July 2010, 10:58:56 AM »
ohya..coba ngajak ortu dana makanan ke Sangha...dijamin deh...ntar stlh dana, coba nanya ortu ttg bentuk perasaan dia, apakah bahagia atau tdk? (tergantung orang ya)
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline Udyata-sahanubhuti

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 112
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bagaimana menjelaskan buddhisme kepada keluarga terutama ortu?
« Reply #12 on: 25 August 2010, 09:07:14 AM »
gw juga bingung kalo ditanya ama bokap..
secara, bahasa hokien ama mandarin bokap ndak gitu lancar, jadi kalo mo kasih denger DAAI TV taiwan punya, bokap suka bingung...

gw juga ndak gitu ngerti ama hokien..


 _/\_
kasusnya sama seperti org tua gw, mau nya nonton sinetron melulu...suatu hari gw stel channel ke Daai TV indo punya, mereka awalnya tidak bisa terima, soalnya kurang dramatis...tidak seperti sinetron indo yg bisa bikin mereka jantungan. secara pelan2 mereka mulai bisa menerima sinetron daai tv indo punya. tapi sinetron indo jalan terus...itu yg masih bikin pusing...konsumsi tdk berkesadaran  :o diajak ke vihara, alasannya kakinya gak kuat berlutut, padahal kan boleh duduk atau berdiri.  :-?
o

Offline Shining Moon

  • Sebelumnya: Yuri-chan, Yuliani Kurniawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.148
  • Reputasi: 131
Re: Bagaimana menjelaskan buddhisme kepada keluarga terutama ortu?
« Reply #13 on: 25 August 2010, 09:42:38 AM »
kalau nggak bisa, coba ajak berbuat baik dulu...
misalnya ajak  dana anak asuh atau apa..ga usah banyak-banyak semampunya aja..
Life is beautiful, let's rock and roll..

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Bagaimana menjelaskan buddhisme kepada keluarga terutama ortu?
« Reply #14 on: 25 August 2010, 10:50:09 AM »
Pertama, ada tipe orang tua yang gengsi, gak mau dinasehati. Karena mereka merasa sudah banyak makan asam asin garam. Kalo kita mengajak berbuat baik tapi sikap kita seperti 'menggurui', mereka malah akan menolak ajakan kita karena 'gengsi' nya itu walaupun mungkin – dalam hatinya – mereka setuju dengan pendapat kita.

Kalau punya ortu yang seperti ini, kita harus pandai-pandai memilih sikap dan kata yang tepat. Karena kalo gak, semakin seru kita membujuk, semakin keras mereka menolak. Coba pilih kata-kata yang tidak menggurui. Hati-hati, jangan sampai setiap kali kita berbicara tentang berbuat kebaikan, tentang ke vihara, atau bahkan mendengar kata "Buddha" aja mereka sudah jaga jarak. Apalagi dengar kita setel lagu buddhis, mereka uda curiga (mereka berpikir: jangan-jangan ini salah satu taktik anakku) Soalnya trauma diajakin terus seperti ketemu marketing asuransi aja.

Ada sebuah cara untuk membujuk tipe ortu seperti ini. Teman saya – sebut saja A – menceritakan pengalamannya membujuk ortunya berdana. Si A menjadi relawan pada sebuah kegiatan pengobatan gratis yang diadakan sebuah yayasan. Lalu si A mengatakan bahwa banyak sekali orang yang, bukan hanya sakit, tapi juga miskin. Bukankah ini memprihatinkan? Bagaimana mau cari uang kalo sakit? Lalu bagaimana mau sembuh kalo gak ada uang? Dalam kegiatan ini banyak orang miskin yang terbantu. Tapi yayasan ini dapat uang darimana? Tentu saja dari uluran tangan banyak orang, dan mungkin aja ada uang 'lima ribu' saya yang pernah saya sumbangkan. Si A juga mengatakan bahwa, setelah ikut kegiatan ini dia tau (setelah melihat sendiri) bahwa uang yang dia sumbangkan benar-benar jatuh ke tangan yang tepat, ke tangan orang yang membutuhkan.

Teman saya ini menceritakannya seperti ngobrol aja. Jangan dibuat seolah-olah seperti marketing yang sedang menawarkan produk. Ngobrol aja seperti biasa, kalo wajah ortunya keliatan 'masih keras', ya uda diamkan saja. Lain kali cerita lagi kisah lain. Nanti kalo keliatan sudah berminat, coba tawarkan, “ma, berdana yuk...kecil juga gak apa, yang penting cinta kasihnya”. ;D Ibu-ibu kan biasanya rada pelit, tapi kalo seribu atau dua ribu aja, masa gak mau. Yah, mudah-mudahan kalo kita banyak stok cerita, sumbangannya bisa nambah ;D Tapi ceritanya bagus sekali kalo berasal dari kisah nyata yang kita alami sendiri, dan bukan rekayasa.


Kedua, ada tipe orang tua yang berpikir (seperti kalimat di iklan): “ku tau yang ku mau”. Mereka merasa sudah cukup puas dengan hidup mereka dan merasa tidak perlu adanya perubahan. Ada ortunya teman saya yang lain. Dia jarang ke vihara. Disuruh dengar dhamma, dia cuek aja. Orangnya dingin dan ngomongnya tegas. Dia jarang bicara tapi kalo karyawannya berbuat salah atau tidak disiplin, dia tidak segan-segan menegur dengan kata-kata keras. Tapi kalo diperhatikan dengan seksama, apa yang tampak sungguh berbeda dengan hatinya. Hatinya baik sekali. Dia mempunyai sejumlah karyawan yang diberikan tempat tinggal. Kalo dia liat karyawannya kesulitan mendapatkan air, dia belikan pompa air. Kalo dia liat karyawannya makan di lantai, dia belikan meja. Trus dia punya kebun, dan dia memperbolehkan karyawannya ambil buah atau sayur, tapi harus menanamnya kembali agar tidak habis.

Intinya, tampak luar bapak ini seperti orang yang tidak beragama, jarang ke vihara, jarang dengar ceramah, ngomongnya keras, gak ada basa-basi pake kata-kata lembut, dsb. Sepertinya banyak yang harus diubah. Tapi menurut saya, orang seperti ini, sudah cukup baik. “Dia tau yang dia mau”, dan memang itu sudah cukup. Bahkan sekalipun dia jarang mendengar Dhamma tapi sikapnya sudah selaras dengan kebaikan. Kalau memang pelan-pelan mau dikenalkan pada Dhamma yang lebih dalam, bisa pake cara pertama.

Tapi berbeda halnya kalau “ku tau yang ku mau”, tapi ternyata sikapnya buruk. Kalau seperti ini, coba cara pertama.
« Last Edit: 25 August 2010, 11:00:09 AM by Mayvise »

Offline wiithink

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.630
  • Reputasi: 32
  • Gender: Female
Re: Bagaimana menjelaskan buddhisme kepada keluarga terutama ortu?
« Reply #15 on: 28 August 2010, 09:53:14 PM »

 _/\_
kasusnya sama seperti org tua gw, mau nya nonton sinetron melulu...suatu hari gw stel channel ke Daai TV indo punya, mereka awalnya tidak bisa terima, soalnya kurang dramatis...tidak seperti sinetron indo yg bisa bikin mereka jantungan. secara pelan2 mereka mulai bisa menerima sinetron daai tv indo punya. tapi sinetron indo jalan terus...itu yg masih bikin pusing...konsumsi tdk berkesadaran  :o diajak ke vihara, alasannya kakinya gak kuat berlutut, padahal kan boleh duduk atau berdiri.  :-?

masalahnya TV DAAI Indo ndak bisa pake antena.. harus pake parabola, dan arah parabola dirumah, distel ke taiwan. nyokap ndak bisa pisah dari mingse kekeke...

alasan itu yang di bilang ama mamaku..
takut pitam lah karena kelamaan duduk bersila ato capek berdiri berlutut bla bla bla...

Offline khiong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 478
  • Reputasi: 29
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bagaimana menjelaskan buddhisme kepada keluarga terutama ortu?
« Reply #16 on: 23 March 2012, 07:23:48 PM »
mama saya umurnya udah 70th.. beliau sangat sulit terima pancasila buddhis sila pertama..sepertinya tetap konghucu... ;D

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Bagaimana menjelaskan buddhisme kepada keluarga terutama ortu?
« Reply #17 on: 23 March 2012, 08:06:57 PM »
kmrn malam, setelah posting boyband berjubah, kami "Maesong" ke orang tua teman,
papanya sdh "jalan" duluan.
sekarang gantian "mama"-nya jalan,

setelah tiba diTKP, kami (ber2) memberi hormat kpd "tersangka" & 2 orang anak "tersangka" dan kemudian duduk dibaris ke-2
baris pertama nggak ada isi-nya, alias kosong, jadi mata kita melihat setiap tamu yang datang dan pergi, baik itu tua muda.
setelah beberapa waktu kami melihat situasi ini, menarik sdikit kesimpulan bagi yang sudah berumur 50 thn'an keatas: "wah ini generasi ini sudah pada ngantri 'jalan'".

walaupun kalimat tsb singkat tp bagi orang yang mengerti & "mau" berpikir, ini bisa menjadi samvega: "apa bekal-ku diperjalanan itu ?"
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Bagaimana menjelaskan buddhisme kepada keluarga terutama ortu?
« Reply #18 on: 23 March 2012, 09:36:15 PM »
Menurut saya, mengenalkan Buddha Dharma kpd orang tua tdk harus meminta mereka ke vihara. Tetapi bisa dengan menyisipkan beberapa pandangan Buddhis ketika berbicara mereka ttg suatu masalah. Misalnya waktu mereka berdoa memohon rejeki kpd dewa-dewi, jangan dicap "eh itu gak sesuai dg Buddhis... dst", tetapi dikasih pengertian bhw rejeki, keberuntungan, kemalangan dst bergantung pd karma/perbuatan masing2 individu, para dewa mungkin bisa membantu, tetapi jika tdk ada karma baik, bantuan tsb sia2. Ini biasanya berhasil pada ortu saya yg Buddhis KTP.... :)
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa