Positive thinking as always.
Btw, welcome back om.
saya cuma mampir aja kok om
pas kebetulan lagi nganggur
Hampir semua pelajaran tk sampai perguruan tinggi tidak ada yang saya ingat.
Pengetahuan yang saya dapat sekarang ini adalah hasil belajar ulang, dari buku-buku, sebagian besar internet.
Jadi saya pribadi menganggap sekolah dari tk sampai perguruan tinggi tidak banyak manfaatnya,
hanya mempertebal dompet pemilik sekolah.
karena itu lah indonesia menjadi negara yang setia mengimpor tenaga ahli dari luar negeri dari dulu sampai sekarang
artinya selamanya jadi negara berkembang
itu semua karena muridnya yah seperti om gitu
selalu mengharapkan kemajuan diri sendiri kepada orang lain dan membuang-buang waktu untuk belajar ulang
lebih memilih kantin atau mal dibanding untuk belajar tambahan di perpustakaan sekolah
pertanyaan ambigu.
karena ditanya seabrek.
saya jawab, ada banyak pekerjaan yg bisa dilakukan tanpa kemampuan calculus.
saya kan tanya sama om ata, jadi ngak dijawab sama om tesla juga ngakpapa
pengetahuan itu menambah nilai om
dengan belajar kalkulus, logika kita terlatih
begitu juga dengan pelajaran lain yang bisa melatih perasaan, kreativitas, dan lainnya
apakah sekolah memberi pengetahuan memadai utk pekerjaan seorang murid nanti?
itu masalahnya... seorang penyanyi tidak perlu belajar agama, seorang sastrawan tidak perlu belajar kimia, so on...
sistem sekolah skrg, "mencetak" semua murid berbakat menjadi pekerja
sekolah memberikan pengetahuan dasar
kita yang mengembangkan sendiri
seperti yang saya sebut sebelumnya, pelajaran itu dapat memberi nilai tambah
contohnya cerita detektif sherlock holmes yang seorang ahli kimia dan pemain biola, dan watson yang seorang dokter, sehingga sedikit banyak sir conan pasti mempelajari sosiologi, kimia, musik plus kedokteran juga
nah itu yang saya sebut peran orang tua itu penting
karena sistem pendidikan itu memang banyak kepentingan dari berbagai pihak dan tidak akan pernah ada yang sempurna
utk saya thd anak saya,
saya sendiri jg berpendapat bahwa apa yg diajarkan di sekolah tidak penting
makanya saya usahakan anak saya sekolah di sekolah yg agak *sok international* tidak ada sistem tinggal kelas gara2 gagal menghafal
zaman sudah berubah, jika seorang anak minat mempelajari sesuatu skrg tinggal buka wikipedia.
yg lebih penting skrg adalah bagaimana agar minat anak tsb tumbuh
yah itu terserah om tesla aja
mengenai tidak naik kelas, saya mau membandingkan sedikit antara anak jaman dulu dengan anak jaman sekarang
dari bacaan, jaman dulu untuk lulus menjadi sarjana di rrc benar-benar sulit, banyak yang ikut ujian bertahun-tahun tapi tidak lulus-lulus
tapi hasilnya … banyak sekali orang-orang hebat dari negeri sana
apa makna dari kelulusan itu? kesabaran, keteguhan tekad, kedisiplinan, tata krama, kekuatan, dan lainnya
begitu juga dengan mahasiswa-mahasiswa indonesia jaman dulu, yang baru lulus setelah 10 tahun atau mungkin lebih
hasilnya? Bisa dilihat sendiri dosen-dosen lulusan jaman dulu
disiplinnya, pemahamannya, dan lainnya
coba bandingan dengan lulusan sekarang
ngelawan orang tua, kurang ajar sama orang tua, fasilitas semua sudah tersedia, ditanya sedikit langsung buka internet, ngak ada pemahamannya sama sekali
tidak mau berpikir
tidak ada semangat untuk menjadi penemu
hehehe… jangankan jadi penemu, disuruh main di luar rumah aja males
tambahan
mungkin ntar om tesla tanya, pengetahuan dasar kan bisa dipelajari sendiri
memang benar bisa dipelajari sendiri
, tapi om tesla bisa menilai sendiri berapa persen anak-anak di sini yang bisa belajar sendiri, lebih banyak yang suka main atau belajar?
artinya tidak semua anak bisa belajar sendiri
pemberian pelajaran dasar dari sekolah lah yang bisa memicu pemikiran anak-anak
dan sekali lagi peran orang tua sangat penting untuk bisa membantu terpacunya minat anak