tunjukan saja referensi yang menyebutkan kta buruk mengakibatkan orang lain sakit kepala , kolestrol, penyakit buruk untuk orang lain dan merupakan buah kamma...
saya tidak mengetahui referensinya bro. itu hanya pendapat pribadi, berdasarkan pengamatan pribadi, yang mungkin akan dianggap salah dan subjektif. silahkan anda mengatakan kebenarannya, bila mengetahui.
saya bukan ahli kesehatan tetapi coba kita bertanya yang ahli dalam kesehatan, terutama bro forte.
jika anda tidak hanya berteori pasti bisa membuktikan semua ucapan anda itu, dan tidak perlu merasa tersinggung jika memang benar
pertama anda dulu mengatakan tidak ingin di DC lagi
kedua anda kembali dan mengatakan tidak ingin berdiskusi tetapi belajar dhamma melalui game
ketiga sekarang anda malah berdebat disini...
saya pikir itu kesalah fahaman. kawan-kawan sering sekali menyalah fahami kata-kata saya. saya tidak menyatkan begini atau begitu, tapi dianggap menyatakan begini atau begitu. kalau diminta bukti referensinya tentang benarhkan saya berkata begitu, pasti ada, tapi sebenarnya yang saya nyatakan dengan yang kalian kemukakan, yang saya maksud dengan yang kalian tangkap itu berbeda.
kesalahan fahaman ini menjadi kendala utama dalam komunikasi. tapi saya tidak akan memaksakan orang lain untuk memahaminya segera. biarlah saya dipandang dan dinilai begini dan begitu. toh tidak ada yang bisa saya lakukan lagi, kecuali bersabar atas segala kesalah fahaman tersebut.
jadi apakah ucapan anda bisa di pegang dan di percaya?
saya tidak merasa menyalahi kata-kata saya sendiri. tapi mengapa orang menyalah fahaminya. saya tidak pernah menyatakan akan pergi dari DC untuk selama-lamanya. saya hanya menyatakan "sudah waktunya saya pergi dari DC". oleh karena itu sah-sah saja bila sewaktu-waktu saya merasa "sudah waktunya saya kembali ke DC".
kendatipun begitu, saya hanya mencoba menjelaskan dengan perasaan pesimis bahwa apa yang akan saya katakan tersebut dapat diterima. bila kata-kata yang dulu disalah fahami, sangat mungkin yang inpun disalah fahami. dan saya menyadari, bahwa semua ini karena saya tidak mengikuti anjuran sang Buddha tentang bagaimana cara berkomunikasi.
di dalam sutta, sang Buddha menjelaskan tentang cara berkomunikasi. itu pelajaran yang sangat bagus. tapi saya tidak mengikuti anjuran itu. karna saya berpikir, jika sejak pertama saya melaksanakan anjuran sang Buddha tentang cara komunikasi, maka tentulah kawan-kawan di sini akan selalu berempati kepada saya, berkata-kata baik, dan sopan santun. hal itu tentu akan merugikan saya. karena saya menjadi sulit melihat karakterisik umat buddhis pada umumnya. Sekarang, tidak perlu lagi bagi saya untuk mempelajari karakteristik buddhis, karena segala sesuatunya mengenai hal itu telah saya pelajari. oleh karena itu, sudah waktunya bagi saya untukmelatih diri dalam berkomunikasi dengan cara-cara sebagaimana yang dianjurkan oleh sang Buddha.