//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: [Fiksi] istriku mati, Gan!  (Read 23721 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
[Fiksi] istriku mati, Gan!
« on: 09 August 2010, 03:44:28 PM »
[Admin]Ini adalah kisah fiksi[/admin]
"Bunuhlah saja aku!" Demikian teriak istriku, sambil menyusupkan gunting ke telapak tanganku, memegangkan tanganku pada gunting itu, serta membimbing tanganku untuk menusukan gunting itu ke arah leher nya. mulutku terdiam, tapi tanganku menahan agar gunting itu tidak mengenai lehernya. sementara istriku terus mencaci maki ku sambil menangis sejadi-jadinya. itu karena, ia baru saja mengetahui bahwa uang siampanan nya sebanyak 80 juta rupiah sudah ludes. uang tersebut direncanakan untuk membeli rumah. karena sampai saat ini, kami masih hidup mengontrak.

aku lah yang menghabiskan semua uang itu tanpa sepengetahuan istriku. padahal, uang itu telah dikumpulkan olehnya selama 10 tahun, dari pengahasilanku dan penghasilannya. sebagian besarnya, merupakan pemberian dari ayah ibunya, yaitu mertuaku.

sambil menangis, istriku terus menginterograsi aku, "cepat katakan, kau gunakan untuk apa uang sebanyak itu?"

tapi tak ada jawaban yang keluar dari mulutku. aku bingung dan tidak tahu, harus menjawab apa yang benar. berkali-kali istriku memukuli wajahku, tapi aku diam saja. duduk bersila, dan berusaha menenangkan diri seperti ketika aku bermeditasi. istriku makin kalap, dan menodongkan gunting ke leherku. "Jawab..! atau ku bunuh kau...?". saya diam saja. akhirnya dia tidak terkendali, mencoba melukai tubuhku dengan menghujamkan gunting ke dada dan bahuku. tapi, sayang gunting itu tidak menembus kulitku. bajuku pun tidak robek. mungkin guntingnya sudah tumpul.

tidak cukup sampai di sana, ..istriku mengambil ember terisi setengah air lalu membantingkannya ke kepala ku. pecahlah ember itu, air nya tersebar ke mana-mana, mengenai TV dan Piano. anak-anak kami menangis. saya tidak bisa berbuat apa-apa lagi. tidak ada tetangga yang melerai. seperti nya mereka bersembunyi karena tak ingin mencampuri urusan rumah tangga orang lain.

walaupun aku basah kuyup, seperti biasanya, aku berusaha menenangkan diri, menarik dan mengeluarkan nafas. walaupun kepalaku dan bahuku terasa sakit terkena ember dan tusukan gunting, tapi aku percaya apa yang disebut sakit itu hanyalah ilusi. jika aku memperhatikan rasa sakit itu, semua akan menguap begitu saja.

aku berusaha menahan nafas, saat istriku menancapkan kukunya ke daun telinga ku, serta memelintirnya dengan keras sekali. darah menetes dari daun telingaku. lalu kelepaskan nafas pelan-pelan, dengan mengencangkan otot-otot diperutku.

istriku semakin putus asa. ia pergi ke kamar tidur, dan menangis di sana sendirian, menghabiskan tangisnya. kedua anakku memburuku,dan saya memeluk mereka berdua. dengan baju basah kuyup, aku pergi membawa kedua anakku ke rumah orang tuaku untuk menitipkan kedua anakku tersebut. aku segera kembali. "Barangkali istriku masih ingin memukuli diriku". demikian bisikku dalam hati.

sesampainya di rumah, terdengar istriku berbicara dengan orang tuanya melalui HP sambil terisak-isak. aku kasihan padanya. dan aku merasa bersalah. tapi aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan.

beberapa saat setelah istriku berhenti bicara, HP ku berbunyi. mertua ku menelepon. "apa benar uang itu sudah habis?"

"iya. Benar." jawabaku pendek.

"masya Allah. habis untuk apa uang segitu banyak bisa habis begitu?" tanya mertua.

saya diam saja. mertua perempuan ku itu mengajukan banyak pertanyaan, seperti yang diajukan oleh istriku. lalu diakhiri dengan tangisan. disambung dengan bapak mertua ku, dia marah besar dan mencaci maki ku, menyebutku sebagai pria tidak bertanggung jawab dan brengsek.  saya diam.

lama sekali aku menempelkan HP di telingaku, untuk mendengar caci maki kedua mertuaku, sampai akhirnya terputus sendiri. mungkin pulsa mertua ku sudah habis.

aku berjalan menuju kamar, bersimpuh di samping istriku yang sedang berbaring dan tampak tampak tangisannya sudah mereda.

"Bu,...maafkan ayah!" kata ku perlahan-lahan.

"maaf, maaf! enak saja minta maaf! pergi sana! pergi!" istriku mengusir. aku terdiam lagi. aku mencoba menyentuh tangannya. tapi istriku menarik tangannya, serta membanting tanganku untuk menunjukan bahwa dia tak mau aku sentuh.


keesokan hari nya, orang tua ku dan orang tuanya berkumpul. semua menginterogasiku. semua menyudurkan aku. semua mencaci maki aku. seperti biasanya, aku diam. tak satupun dari pertanyaan-pertanyaan itu aku jawab. semua orang heran padaku, dan tampaknya mereka putus asa. sangat ingin tau, apa yang sudah aku lakukan sehingga menghabiskan uang puluhan juta rupiah tanpa ada penjelasan sedikitpun. keadaanku seperti narapidana yang bersiap-siap menghadapi hukuman gantung. dan aku sudah pasrah.

seumur hidup, baru kali ini aku dihujani begitu banyak kebencian. isrtriku, mertuaku, kaka iparku, ayahku, nenekku, bibi ku, semuanya, mereka memandangku dengan penuh kebencian. sepertinya saat ini, aku lebih mejijikan dari tahi anjing di mata mereka. bila tidak takut dikatakan tidak bermoral, mungkin mereka semua akan meludahi wajahku. di dalam sidang keluarga itu hanya ibuku saja yang tampak memandangku dengan rasa iba dan kasihan, karena melihat anak yang dilahirkannya kini sedang dihujani hinaan dan caci maki. tentu, tidak ada seorang ibu pun yang mengharapkan anak yang dicintainya menjadi seperti itu.

aku telah kenyang dengan seribu caci maki. dan aku tidak kehilangan ketenangan. aku tidak  pernah membiarkan batinku gelisah dan pikiran menjadi kacau. selalu ku jaga, agar pikiranku tetap jernih serta memiliki pengertian jelas. salah satu, agar pikiranku tetap jernih, aku memusatkan perhatian pada keluar masuknya nafas, serta berusaha melihat objek nafas dengan sejelas-jelasnya, sehingga dengan jelas aku bisa membedakan ini nafas masuk, ini nafas keluar, nafas ini panjang dan nafas ini pendek, dan aku tidak lepas dari 4 objek perhatian murni. aku berpikir, "kendatipun aku harus mati, biarlah aku mati dalam keadaan pikiran yang tenang dan jernih."

akhirnya sidangpun bubar, tanpa keputusan yang pasti. istriku telah mengusirku untuk pergi dari rumah. tapi aku tidak pergi, karena tidak tahu, bagaimana harus kulangkahkan kaki. bukan tak berani aku mengembara seperti dulu, pergi ke hutan-hutan sendirian, aku hanya tidak tahu, apakah benar itu harus aku lakukan sekarang. oleh karena itu, aku diam saja, sampai datang kebenaran yang jelas kepadaku tentang apa yang seharusnya aku lakukan.

sejak saat itu, istriku tak mau bangkit dari tempat tidurnya. dia tidak mau makan, tubuhnya pun demam. lebih dari itu, dia tidak mau melihat wajahku lagi. aku dilarang masuk ke kamarnya. selama berhari-hari istriku dirawat oleh mertua perempuanku.

aku masuk ke kamar kerjaku sendirian, untuk merenungi diri. "ah, kenapa aku harus menyiksa diri." pikirku."biarlah apa yang sudah berlalu untuk berlalu. aku tidak hidup di masa lalu, tidak pula hidup di masa depan. kesalahan apapun yang telah aku lakukan, itu adalah masa lalu. harapan apapun yang ada di dalam dadaku, itu adalah khayalan. faktanya, aku hidup saat ini disini, seharusnya aku, istriku dan semua orang menikmati saja hidup saat ini. kami mengumpulkan uang sampai puluhan juta, karena mengharapkan bisa hidup bahagia. ternyata salah. kebahagiaan tidak ada pada uang puluhan juta rupiah. sebaliknya, uang itu justru membuat kehidupan istriku menjadi menderita seperti hari ini." demikian renunganku.

diluar sana, masih banyak orang yang masih sering kelaparan, tak punya baju dan rumah. sedangkan kami tidaklah kelaparan. walaupun mengontrak, rumah tempat tinggal kami cukup bagus. airnya bersih. lingkungnanya aman dan bersih. walaupun kehilangan uang 80 juta rupiah, tapi kami masih menyimpan beberapa juta rupiah di rumah. lalu kenapa, istriku harus menyakiti dirinya sendiri dengan dendam kesumat serta enggan makan dan enggan diobati? ah, tapi yang namanya pikiran orang, tak bisa kita ubah sekehendak diriku. semua orang menempuh jalannya masing-masing dan memiliki cara berpikir yang berbeda-beda. aku harus menerima fakta itu.

beberapa dokter telah dipanggil ke rumah. karena istriku tidk mau dibawa ke RS. aku tidak tahu, bagaimana parahnya keadaan istriku, karena aku dilarang masuk ke kamarnya. bila aku mencoba mengitip dari balik pintu, mertua perempuanku langsung marah-marah, dan membanting pintu kamar, agar aku tidak melihat istriku.

tadi,.. dini hari pukul 01:30 aku terbangun dari tidur, karena mendengar tangisan mertua ku di kamar istriku. aku segera menuju ke kamar istriku. tampak istriku sedang bergerak-gerak gelisah. tampak sulit bernafas dan kadang matanya terbalik-balik. aku mendekatinya dan mengusap keningnya. sungguh aku mencintai dan menyayanginya. dan aku begitu iba, hingga berderai-derai air mataku.

sejurus, aku melihat sorot pandang istriku, tampaknya ia masih menyimpan kemarahan padaku. aku hanya bisa berharap dalam hati, bahwa dia akan memaafkan aku. karena itulah yang akan bisa menyejukan hatinya yang begitu gersang.

rupanya, istriku sudah tidak tahan dengan sakitnya. ia menghembuskan nafasnya yang terakhir. aku pun tersungkur ditangannya sambil menangis. seandainya dapat, tentu aku ingin turut serta, pergi bersama dia. istriku telah mati, Gan!

saat mengantar jenazah istriku ke pekuburan. anakku yang sulung bertanya, "ayah, kenapa ibu meninggal?"

"Ibu pergi ke surga, nak. nanti kita semua akan berkumpul di sana. nanti kita ketemu ibu lagi." demikian jawabku.

anak ku berkata lagi dengan sedih, "kata kakek, ibu dibunuh sama ayah. benar enggak yah?"

tak kuasa aku menahan derai air mataku. aku tahu, orang-orang memandang aku tak ubahnya sebagai pembunuh istriku. karena dianggap yang menyebabkan istriku jatuh sakit hingga meninggal dunia. lalu, kini apa yang harus aku katakan. haruskah aku berdebat dengan anakku sperti di forum diskusi, untuk menjelaskan mana pandangan yang benar. tidak. itu bukan waktunya berdebat dan berdiskusi. tapi, apakah aku harus membiarkan anakku menanggap ayahnya yang membunuh ibunya? tidak. tak bisa kubiarkan hal itu terjadi. "Mari nak, kita doakan, agar ibumu hidup bahagia di dalam sorga!".

Ampun, Gan!
ingin aku berlari
entah kemana aku harus berlari
ingin aku berteriak
dada ku hendak meledak

aduh, Tuan
hamba memang bersalah
mengapa istriku yang dimatikan
mengapa tidak aku saja
kurasa, hidup merupakan hukuman yang berat dari kematian

ingin rasanya aku pergi ke hutan
menjalani hidup sebagai pertapa
seperti sang bodhisatva
tapi anak-anak ku, bagaimanakah pula

aku berdiri disini sperti patung
tak tahu kemana harus melangkah
maju salah, mundur pun salah
kiri kanan atas bawah
semua serba salah

ampun, Tuan
berilah daku hidup bahagia
sebagaimana dahulu kala
jangan seperti ini

dalam berdiri aku samadhi
menyusuri jejak sang istri
dimana ia berada, kemana ia telah pergi

sungguh sangat kasihan
ia jatuh ke dalam neraka
tejerembab di dalam udara yang berputar
seperti yang terbawa arus sungai
lalu beputar-putar di dalam pusaran air
tampak ia mengharap belas kasihan
dan minta pertolongan

lalu aku datang, untuk menolong dia
dia mengulurkan tangan
hendak meraih tanganku
tapi dia terpental ke belakang
dihembuskan angin kebencian
sungguh aku tidak tahu lagi
bagaimana cara menolongnya

saat ku buka mata
aku melangkah
walaupun sedih dan menderita
tapi hidup harus kulanjutkan
aku harus pergi bekerja
demi anak-anak kami
« Last Edit: 10 August 2010, 08:08:55 PM by Sumedho »

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #1 on: 09 August 2010, 03:55:29 PM »
woww.. KDRT, gan !

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #2 on: 09 August 2010, 04:01:09 PM »
fiksi gan?
There is no place like 127.0.0.1

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #3 on: 09 August 2010, 04:15:56 PM »
inanlilahi wa inalilahi rojiun
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Crescent

  • Sebelumnya: Deviol
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 227
  • Reputasi: 12
  • Gender: Male
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #4 on: 09 August 2010, 04:21:31 PM »
Ngak tau mau bilang apa.... spechless.....  Dimataku ini sangat kejam.... :(  :hammer: :hammer:
« Last Edit: 09 August 2010, 04:24:39 PM by Crescent »

Offline DesyWaty

  • Sebelumnya: DesyBenny
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 225
  • Reputasi: 10
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #5 on: 09 August 2010, 04:27:26 PM »
memang kamu pembunuh istrimu !

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #6 on: 09 August 2010, 04:34:38 PM »
Bro Deva, ini fiksi ato kisah nyata?
Terlepas dari ini kisah nyata atau bukan, kalo saya perhatikan dari postingan bro Deva sebelumnya, sepertinya bro Deva ingin menceritakan "kekejaman manusia", "ketidakpedulian manusia", dsb.

Sebetulnya kalo hanya ingin menceritakan saja, sebetulnya bro Deva gak perlu repot-repot membuat cerita. Di TV sudah banyak acara-acara tentang kriminalitas seperti ini... Tapi kalo bro Deva ingin menyampaikan hikmah di balik cerita ini, sampaikan aja, to the point aja apa yang mau disampaikan...

Offline kur0bane

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 8
  • namo buddhaya,namo dhammaya,namo sanghaya
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #7 on: 09 August 2010, 04:43:46 PM »
amitohut

Offline 6ood

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 11
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #8 on: 09 August 2010, 04:51:17 PM »
Isterinya masih penuh kemelekatan sama uang 80jt,dan mati dgn penuh dendam..tidak heran masuk ke alam Neraka. Suaminya Bodoh, krn tdk bisa menjelaskan secara baik2 uang tsb digunakan untuk apa, dan juga kenapa memakai tanpa memberitahu!!.
Kemampuan batinnya tinggi tapi pengetahuan Dhammanya kurang..sayang sekali..Bagai pondasi rumah mewah yg rapuh..Semoga semua mahluk berbahagia. _/\_

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #9 on: 09 August 2010, 04:56:57 PM »
apakah 80jt itu siap utk mencari isteri muda yg manis mulus ?

kalau di desa terpincil rasanya bisa dpt 3 atau bahkan 4 lho...  :)) :))

mohon kabarin ya...

« Last Edit: 09 August 2010, 05:00:04 PM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #10 on: 09 August 2010, 05:04:46 PM »
kalo mengingat beliau pernah bercerita ada beberapa kali menulis buku, fiksi, cerpen, bahkan rutin menulis utk surat kabar, ketika membaca ini saya seperti membaca karya fiksi saja, jadi masih ragu kalau ini kisah nyata kehidupan beliau, mari kita tunggu aja jawaban yg sebenarnya beliau.

sebenarnya ini salah satu praktek mengamati, beliau mencoba melihat siapa saja yg termakan emosinya, siapa saja yg menanggapi negative, atau positive, beliau juga ingin mempelajari orang2 Buddhist bagaimana bersikap jika ada kejadian spt ini.

kalo saya pribadi sejujurnya merasa seperti membaca kisah fiksi, namun jika seandainya ada sungguh2 kejadian, entah itu tetangga beliau atau siapa, maka ada sesuatu yg sepertinya missing disini, mengapa tidak menggunakan seorang ulama, yg setahu saya jika ada masalah yg sudah sedemikian beratnya pasti ada seorang ulama yg akan dimintai pendapat dan beliau akan mencoba menjernihkan permasalahan. Ini hanya pandangan saya pribadi, entah yg lain...

mettacittena,

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #11 on: 09 August 2010, 05:07:23 PM »
apakah 80jt itu siap utk mencari isteri muda yg manis mulus ?

kalau di desa terpincil rasanya bisa dpt 3 atau bahkan 4 lho... :)) :))

mohon kabarin ya...



ahhh....anda kok lupa...dalam Islam, cukup maskawin nya "sebuah kitab Al'quran"....

Offline DesyWaty

  • Sebelumnya: DesyBenny
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 225
  • Reputasi: 10
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #12 on: 09 August 2010, 05:11:34 PM »
apakah 80jt itu siap utk mencari isteri muda yg manis mulus ?

kalau di desa terpincil rasanya bisa dpt 3 atau bahkan 4 lho...  :)) :))

mohon kabarin ya...


sssstttt...
nanti LSY tahu

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #13 on: 09 August 2010, 05:17:06 PM »
wahhh...... ininih calon peserta Penyebrangan arwah ala LSY :))
i'm just a mammal with troubled soul



Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #14 on: 09 August 2010, 06:54:47 PM »
Solusi terbaik cuma 1 : Terus terang menjelaskan keberadaan uang 80 juta tersebut...

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #15 on: 09 August 2010, 08:51:21 PM »
aneh bin ajaib gak ada info apa apa tuh kemana 80 juta itu raib? kemana raib nya 80 juta itusampai istri nya sewot begitu?

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #16 on: 09 August 2010, 08:54:59 PM »
namanya juga kek kisah sinetron indo, yg penting buat pengantar ke marah2xnya aja, nda perlu logis
There is no place like 127.0.0.1

Offline yudiboy

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 486
  • Reputasi: 14
  • Gender: Male
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #17 on: 09 August 2010, 09:11:15 PM »
istri bodoh.... kok bisa sampai mati yah..depresikah..kan uang bisa dicari..
kasihan anak2 ouyyyy
baru 80 juta...saya punya utang mm aja..masih bisa santai...
jalanin aja bro hidup ini...dengan niat baik dan tujuan mulia..semua pasti bisa lewatlah...
dasar dogol juga..masa uang 80 juta dihabisin kemana gak tau...makanya jangan suka maen perempuan...
boleh kalau mau happy2..tapi semua mesti udah dicukupin dulu.....
bikin esmosi aja jadinya....weleh
saya bertekad mau menjadi orang baik....tidak selingkuh...menopang orang tua...menjadi ayah yang baik...dan bermanfaat bagi orang banyak

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #18 on: 09 August 2010, 09:16:06 PM »
Solusi terbaik cuma 1 : Terus terang menjelaskan keberadaan uang 80 juta tersebut...

asalamtono aa yg baik....ini cerita kan sudah diakhiri dg kematian istri, jadi mo terus terang pun istri ga bakalan hidup....lagi pula ini TS ga nongol2 itu mgk krn masih mempelajari kita2 semua reaksi nya bagaimana....kenapa?
(**tanya : kenapa** mr.Jhonz mode on)

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #19 on: 09 August 2010, 09:20:13 PM »
rame gan!
Samma Vayama

Offline yudiboy

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 486
  • Reputasi: 14
  • Gender: Male
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #20 on: 09 August 2010, 09:23:31 PM »
kadang2 memang mudah buat mengkritisi dan menilai orang lain..tapi pastilah ada penyebabnya yang si TS juga tidak ingin itu terjadi...
turut bersimpati sajalah dengan TS...kalau ini kisah nyata...semoga u bisa lewati ini semua...ingat anak2 bro....lanjutkan hidupmu...
saya bertekad mau menjadi orang baik....tidak selingkuh...menopang orang tua...menjadi ayah yang baik...dan bermanfaat bagi orang banyak

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #21 on: 09 August 2010, 09:33:43 PM »
terlepas fiksi non fiksi gan..
semoga agan berbahagia.. :D
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline DesyWaty

  • Sebelumnya: DesyBenny
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 225
  • Reputasi: 10
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #22 on: 09 August 2010, 09:48:54 PM »
akuilah kesalahan
kemana 80 juta itu dodol
jangan sok meditasi
maka masalah akan selesai
kalau na sudah pake parang cincang kamu
B***i tidak berani mengaku
tidak ngerti yah
uang itu dari hasil keringat istrimu juga
bukan hanya dari kamu sahaja
please jangan gitu egois
kamu memang pembunuh
seorang ayah yang membunuh pelan-pelan istrimu !
F**K
besok pake rok aja ya !

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #23 on: 09 August 2010, 10:04:39 PM »
 [at]  atas
sebenarnya itu rumah tangga deva19, ada baiknya kita tidak terlalu ikut campur..
merupakan hak dia untuk tidak menceritakan di mana 80 juta itu..

dan idealnya kita juga tidak gampang terbakar karena membaca kisah di atas..
tetep sati (pinjam trademarknya suhu) :))
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline DesyWaty

  • Sebelumnya: DesyBenny
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 225
  • Reputasi: 10
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #24 on: 09 August 2010, 10:27:07 PM »
 [at]  atas
memang benar ta
tapi mending dia pakai rok sahaja
sudah = dengan mencuri uang istrinya
tapi hanya diam sahaja
pakai hatimu
pikirkan gimana kalau istrimu
yang hilangkan uang itu
B***i moga kamu bahagia atas kepergiaan istrimu
memang cowok-cowok tipe seperti kamu
adalah B***i
tidak berani mengatakan hal sebenarnya
hanya diam dan membuat hati wanita terluka


Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #25 on: 09 August 2010, 10:32:15 PM »
Btw, waktu lagi ngabisin 80juta sambil fokus pada 4 objek perhatian murni ga ya?
appamadena sampadetha

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #26 on: 09 August 2010, 10:33:20 PM »
apakah 80jt itu siap utk mencari isteri muda yg manis mulus ?

kalau di desa terpincil rasanya bisa dpt 3 atau bahkan 4 lho... :)) :))

mohon kabarin ya...
ahhh....anda kok lupa...dalam Islam, cukup maskawin nya "sebuah kitab Al'quran"....

Anda juga lupa, di Mekkah sana Al'quran didistribusikan secara gratis keseluruh dunia....
secara logika, mas kawin nya juga gratis... otomatis kawinnya juga sekalian gratis....

terus terang gw paling suka barang gratis,.... mutu kurang2 dikit gak apa2 dehhhh
 :)) :)) :)) :)) :)) :)) :))


semoga ceritanya bersambung.....(kalau bisa request fiksi dgn 4 bini muda....)

apakah habisnya kena : 1. judi, 2. cewek, 3. dibobol sama gw ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline DesyWaty

  • Sebelumnya: DesyBenny
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 225
  • Reputasi: 10
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #27 on: 09 August 2010, 10:35:59 PM »
apakah 80jt itu siap utk mencari isteri muda yg manis mulus ?

kalau di desa terpincil rasanya bisa
 dpt 3 atau bahkan 4 lho...
:)) :))

mohon kabarin ya...
ahhh....anda kok lupa...dalam Islam, cukup maskawin nya "sebuah kitab Al'quran"....

Anda juga lupa, di Mekkah sana Al'quran didistribusikan secara gratis keseluruh dunia....
secara logika, mas kawin nya juga gratis... otomatis kawinnya juga sekalian gratis....

terus terang gw paling suka barang gratis,.... mutu kurang2 dikit gak apa2 dehhhh
 :)) :)) :)) :)) :)) :)) :))


semoga ceritanya bersambung.....(kalau bisa request fiksi dgn 4 bini muda....)

apakah habisnya kena : 1. judi, 2. cewek, 3. dibobol sama gw ?
3 rupanya dibobol sama sacheng :))

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #28 on: 09 August 2010, 10:47:43 PM »
Quote
3. dibobol sama gw ?

Jadi gw bilang sama DIA,... mau gak dpt 100jt dan dapat 4 binik muda yg mulus cantik2.....

trus dia bilang mau.... (memang udah lama pingin tapi gak kesampaian)...

gw bilang...bagian gw 500jt....(100jt + 4 binik x 100jt = 500jt)

caranya gimana?...........

ehhh Menurut master Feng Sui.... gw harus ketemu orang asuransi....

jadi sebaiknya rencana ini yg merupakan RAHASIA LANGIT yg gak boleh DIBOCORKAN.....
nanti yg lain pada niru semua... :)) :)) :)) :)) :)) :)) :))


jadi you senang, gw senang... sama2 senang dunggg.....
master Feng Sui dpt pembagian 20% dari net profit............
yaaa biar dehhhh biarrrrr...  :)) :)) :)) :)) :)) :)) :))

Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline DesyWaty

  • Sebelumnya: DesyBenny
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 225
  • Reputasi: 10
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #29 on: 09 August 2010, 10:53:00 PM »
Quote
3. dibobol sama gw ?

Jadi gw bilang sama DIA,... mau gak dpt 100jt dan dapat 4 binik muda yg mulus cantik2.....

trus dia bilang mau.... (memang udah lama pingin tapi gak kesampaian)...

gw bilang...bagian gw 500jt....(100jt + 4 binik x 100jt = 500jt)

caranya gimana?...........

ehhh Menurut master Feng Luk Sui Yen.... gw harus ketemu orang asuransi....

jadi sebaiknya rencana ini yg merupakan RAHASIA LANGIT yg gak boleh DIBOCORKAN.....
nanti yg lain pada niru semua... :)) :)) :)) :)) :)) :)) :))


jadi you senang, gw senang... sama2 senang dunggg.....
master Luk Sui Yen dpt pembagian 20% dari net profit............
yaaa biar dehhhh biarrrrr...  :)) :)) :)) :)) :)) :)) :))


tuh ta bantu benarin kesalahn penulisan anda :whistle:

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #30 on: 10 August 2010, 12:27:13 AM »
ini kisah nyata, gan??  ::)
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #31 on: 10 August 2010, 12:37:28 AM »
kebanyakan ntn sinetron ja lu..
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline wen78

  • Sebelumnya: osin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.014
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #32 on: 10 August 2010, 01:09:05 AM »
aku telah kenyang dengan seribu caci maki. dan aku tidak kehilangan ketenangan. aku tidak  pernah membiarkan batinku gelisah dan pikiran menjadi kacau. selalu ku jaga, agar pikiranku tetap jernih serta memiliki pengertian jelas. salah satu, agar pikiranku tetap jernih, aku memusatkan perhatian pada keluar masuknya nafas, serta berusaha melihat objek nafas dengan sejelas-jelasnya, sehingga dengan jelas aku bisa membedakan ini nafas masuk, ini nafas keluar, nafas ini panjang dan nafas ini pendek, dan aku tidak lepas dari 4 objek perhatian murni. aku berpikir, "kendatipun aku harus mati, biarlah aku mati dalam keadaan pikiran yang tenang dan jernih."

tidak kehilangan ketenangan, tapi kehilangan tanggungjawab dan kehilangan kesadaran atas tindakan sendiri.

aku masuk ke kamar kerjaku sendirian, untuk merenungi diri. "ah, kenapa aku harus menyiksa diri." pikirku."biarlah apa yang sudah berlalu untuk berlalu. aku tidak hidup di masa lalu, tidak pula hidup di masa depan. kesalahan apapun yang telah aku lakukan, itu adalah masa lalu. harapan apapun yang ada di dalam dadaku, itu adalah khayalan. faktanya, aku hidup saat ini disini, seharusnya aku, istriku dan semua orang menikmati saja hidup saat ini. kami mengumpulkan uang sampai puluhan juta, karena mengharapkan bisa hidup bahagia. ternyata salah. kebahagiaan tidak ada pada uang puluhan juta rupiah. sebaliknya, uang itu justru membuat kehidupan istriku menjadi menderita seperti hari ini." demikian renunganku.

tidak punya uang tidak membuat kehidupan istri-nya menjadi menderita, tetapi tidak ada tanggungjawab seorang suami dalam tindakannya yg kehidupan istri-nya menjadi menderita.

diluar sana, masih banyak orang yang masih sering kelaparan, tak punya baju dan rumah. sedangkan kami tidaklah kelaparan. walaupun mengontrak, rumah tempat tinggal kami cukup bagus. airnya bersih. lingkungnanya aman dan bersih. walaupun kehilangan uang 80 juta rupiah, tapi kami masih menyimpan beberapa juta rupiah di rumah. lalu kenapa, istriku harus menyakiti dirinya sendiri dengan dendam kesumat serta enggan makan dan enggan diobati? ah, tapi yang namanya pikiran orang, tak bisa kita ubah sekehendak diriku. semua orang menempuh jalannya masing-masing dan memiliki cara berpikir yang berbeda-beda. aku harus menerima fakta itu.

faktanya adalah suami tsb telah menggunakan uang keluarga(uang diri sendiri, uang istri, dan uang dari orang tua) tapi tidak bisa pertanggungjawabkan atas penggunaannya, yg mengakibatkan istrinya telah kehilangan kepercayaannya kepada suaminya sendiri.


sejurus, aku melihat sorot pandang istriku, tampaknya ia masih menyimpan kemarahan padaku. aku hanya bisa berharap dalam hati, bahwa dia akan memaafkan aku. karena itulah yang akan bisa menyejukan hatinya yang begitu gersang.

sebuah kata permintaan maaf mudah diucapkan, tetapi tindakan untuk menunjukan sebuah ketulusan perminta-maafan tidak mudah dilaksanakan apalagi merasa tidak bersalah atas tindakannya.


IMO, ini cerita fiksi.
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

Offline WhoAmI

  • Teman
  • **
  • Posts: 72
  • Reputasi: -1
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #33 on: 10 August 2010, 02:02:06 AM »
 [at] deva19
kalo ini kisah nyata, saya turut prihatin sama anda...
kalo ini fiksi, selamat.. anda benar2 berbakat untuk jadi penulis/ pengarang...
kuat dugaan saya ini adalah kisah fiksi, dengan menonjolkan tokoh suami yang harus kita persalahkan tanpa kita tahu apa yang sudah terjadi dengan uang tersebut -mungkinkah disumbangkan untuk orang yang lebih membutuhkannya (menurut suami)?
Semoga saja ini hanya fiksi... kalo kisah nyata, menyedihkan memang, karena suami dan istri sudah tidak ada saling percaya....



Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #34 on: 10 August 2010, 07:07:57 AM »
agan nya lagi berduka, kasihan jangan di tembakin terus ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #35 on: 10 August 2010, 08:59:40 AM »
*IMO.Sebenarnya si bro deva ingin melihat respon member2 DC terhadap kisah di atas..
So tetap sati!
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #36 on: 10 August 2010, 09:23:55 AM »
*IMO.Sebenarnya si bro deva ingin melihat respon member2 DC terhadap kisah di atas..
So tetap sati!

Gw lagi nunggu isteri barunya bro....kalau bisa ya 4 aja yg imut2 gitu
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #37 on: 10 August 2010, 10:56:01 AM »
^ :))

Sebenarnya dari sini bisa sedikit keliatan karakter member2 DC dari komentar yg diposting.. ;D

 [at] bro deva,
Uang yang 80juta itu bro deva di apakan yak??
orang pertama dalam kisah diatas disebut tersangka atau korban?
« Last Edit: 10 August 2010, 11:01:15 AM by Mr.Jhonz »
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #38 on: 10 August 2010, 02:35:25 PM »
ts nya mana neh?
Samma Vayama

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #39 on: 10 August 2010, 03:43:22 PM »
tidak bisa menilai sampai saya tahu kemana uangnya.....
masuk rekeningku kah? :p
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline J.W

  • Sebelumnya: Jinaraga, JW. Jinaraga
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.864
  • Reputasi: 103
  • Gender: Male
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #40 on: 10 August 2010, 03:49:37 PM »
80 juta dimakan 'paul'  :))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #41 on: 10 August 2010, 04:11:16 PM »
Baru baca kisah lucu seperti ini.  ;D

Judul yang cocok seharusnya: Satipatthana Pembawa Maut




Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #42 on: 10 August 2010, 04:48:32 PM »
 [at]  bro semuanya

mohon maaf yang sebesar-besarnya, saya tidak dapat membalas komentar bro semuanya. tapi, terima kasih atas semua komentarnya. saat ini, hati saya masih merasa berduka. saya berbagi cerita ini, dengan harapan bisa mengurangi beban hati. dengan harapan yang besar, semoga tidak ada lelaki lain yang berbuat seperti ku.

sesungguhnya dulu, saya selalu menasihati orang lain agar  selalu berbuat jujur antara suami istri. terkadang, saya menasihati para suami istri dengan hati yang angkuh dengan memamerkan kebaikan diri sendiri yang selalu jujur dan terbuka dengan istri, sehingga rumah tangga kami mengalami kemajuan dan tidak pernah ada pertengkaran. dalam hati, kadang-kadang timbul perasaan merendahkan orang lain, karna masih memiliki perilaku yang tidak jujur antara suami istri. lalu, seseorang mengingatkanku, "berhati-hatilah, barangsiapa yang gemar menasihati orang lain agar senantiasa bersabar, nicaya kesabarannya akan diuji. barangsiapa yang gemar menasihati orang lain agar jujur dan adil, maka kejujuran dan keadilannya akan diuji." kata-kata orang itu, ternyata benar sekali bro.

sekarang, saya merasa ingin menyendiri, berteman dengan kesedihan. semua masalah bisa aku lupakan. segala kesedihan bisa aku enyahkan. tapi kepedihan hati ku ini, biarlah tetap ada. sepedih-pedihnya derita yang aku alami, tentu tak seberat penderitaan yang dialami istriku. jika penderitaanku ini merupakan hukuman, maka kurasa hukuman ini terlalu ringan bagiku. seandainya ada hakim yang mau menegakan keadilan, dan aku dijatuhi hukuman cincang, nisaya aku bersedia untuk dicincang, dan tubuhku dijadikan makanan untuk anjing atau ikan dilaut. tapi sayang, tidak ada jaksa yang menuntutku, tidak ada hakim yang menghukumku. jadi, biarlah kesedihan ini saja yang menghukum saya.

tidak usah ragu untuk memberi pendapat atau mencaci maki saya sekalipun. seandainya caci maki anda, kemarahan anda terhadap saya merupakan bagian dari hukuman yang harus aku terima, tentu itu masih terlalu ringan rasanya bagiku. karena kematian sekalipun, lebih ringan rasanya dari pada hidup dengan rasa bersalah.

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #43 on: 10 August 2010, 05:00:52 PM »
sekedar saran..
kalau ini cerita nyata.. yang sudah berlalu tidak bisa diubah..
yang perlu diperhatikan adalah anak anda..
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #44 on: 10 August 2010, 05:09:16 PM »
tolong diperjelas bro, ini fiksi atau nyata? Tolong segera dijawab dengan jelas tanpa berputar2x.
There is no place like 127.0.0.1

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #45 on: 10 August 2010, 05:16:35 PM »
Hmm.. Pertama mengabil uang milik bersama tampa bilang2... ( Masuk kategori mencuri gak ya?)
Trus.. Berdiam diri saat di minta pertanggung jawaban, klo lebih detail termasuk berbohong ( dlm abidhamma )
Selanjutnya.. Kurasa kurang peka memahami "pikiran" , saat seorg suami berdiam diri saat di minta pertangung jawaban , dan dlm sehari2nya si suami tampak jujur di mata istrinya.. Ada kemungkinan besar si istri berpikir bahwa.. Ada hal besar yg terjadi, sehingga si suami tidak menjawab ( biasanya mengenai keberadaan wanita lain).
Kelihatan dlm cerita si suami mahir mengendalikan pikiran.. Tp pada sesorg telah mahir mengendalikan pikiran, biasany perbuatannya lebih terkendali...
Sila ke 4 yaitu melatih diri dari kata2 bohong, di bagi 2 aktiv dan pasif.. Pasifnya tidak berbohong, aktivnya berkata jujur...
Sama halnya dgn mengambil brg yg tidak di berikan, pasivnya tdk mencuri, aktivnya adalah berderma.

Dari cerita di atas..ketidakjujuran adalah salah satu faktor utama, padahal masalah tsb mungkin bisa di selesaikan dgn berkata jujur..

Hidup di masa kini, bukan masa dpn dan bkn juga masa lampau..
Kata2 ini mempunyai maksud agar konsentrasi dlm meditasi, bukan berarti tidak berpikir ke depan dlm perbuatan.. Dan tidak menyadari sebab akibat yg akan terjadi. Justru sebaliknya.. Kita sebaiknya bisa menyadari perbuatan2 yg akan kita lakukan.. Dan effek nya.

Semoga hal ini tak terjadi berulang2...

...

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #46 on: 10 August 2010, 05:19:48 PM »
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #47 on: 10 August 2010, 05:28:12 PM »
ini ada hubungannya dengan Aisyah?

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,17585.0.html

tidak ada hubungannya dengan aisyah. tapi mungkin ada hubungannya dengan yang ini :

maaf gan, pic mohon dihapus. yang punya takut marah..! gw khilaf!
« Last Edit: 10 August 2010, 05:46:23 PM by Deva19 »

Offline Wijayananda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 532
  • Reputasi: 69
  • Gender: Male
  • Semua akan berlalu...
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #48 on: 10 August 2010, 05:40:44 PM »
ini ada hubungannya dengan Aisyah?

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,17585.0.html

tidak ada hubungannya dengan aisyah. tapi mungkin ada hubungannya dengan yang ini :


Maksudnya apa gan?

Offline Wijayananda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 532
  • Reputasi: 69
  • Gender: Male
  • Semua akan berlalu...
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #49 on: 10 August 2010, 05:42:30 PM »
Upps sori mau klik quote tp malah ter klik thank you....

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #50 on: 10 August 2010, 05:43:44 PM »


Quote
Maksudnya apa gan?

perempuan tersebut, cantik enggak gan?

kalau canti, agan suka enggak?

apa kata sang Budha tentang hal yang paling mengobsesi pikiran seorang lelaki?
« Last Edit: 10 August 2010, 05:49:48 PM by Deva19 »

Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #51 on: 10 August 2010, 05:54:11 PM »
Seseorang sedang memancing mo

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #52 on: 10 August 2010, 05:54:29 PM »
tolong diperjelas bro, ini fiksi atau nyata? Tolong segera dijawab dengan jelas tanpa berputar2x.
Dutiyampi
There is no place like 127.0.0.1

Offline yudiboy

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 486
  • Reputasi: 14
  • Gender: Male
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #53 on: 10 August 2010, 06:09:43 PM »
buset lohhh gannn.....enakan makan nasi bungkus aja..kok elo miara kambing sih...
tapi bener gan...kalau kita suka nasehatin orang lain....kita sendiri nanti ngak bisa ngelaksanaiin apa yg kita ajarin..aq juga jadi was2 nih..masalahnya aku suka nasehatin orang berumah tangga...

karma mulut kali ya..pas nasehatin penuh ego ..biar dibilang pandai...

dulu aku sering nasehatin orang soal cara kerja pikiran..dan akhirnya aq sendiri mengalami penyakit psikosomatis..alias depresi..alias panic attack...

keknya perlu introspeksi diri nih...

buat bro TS...tetap semangat saja...yg sudah lewat,ngak mungkin bisa kembali....tetap menatap masa depan....anak2 dijadikan motivasi...
semangat ya bro..semoga anda berbahagia...
saya bertekad mau menjadi orang baik....tidak selingkuh...menopang orang tua...menjadi ayah yang baik...dan bermanfaat bagi orang banyak

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #54 on: 10 August 2010, 07:49:07 PM »
tolong diperjelas bro, ini fiksi atau nyata? Tolong segera dijawab dengan jelas tanpa berputar2x.
Dutiyampi

maaf tuan medho...

apakah saya wajib menjawab pertanyaan anda?

apa semua harus dijelaskan dengan kata-kata?

dan apakah semua perlu dimengerti saat ini juga?

bisakah anda memberi saya waktu ?

dalam kisah yang saya tuturkan, sampai kepala saya dibanting dengan ember sekalipun, saya tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan istri saya. tapi saya tidak tahu, apa yang membuat saya enggan menjawab. lalu, bagaimana mungkin saya dapat didesak untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan lainnya?

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #55 on: 10 August 2010, 07:53:13 PM »
Iya, anda wajib menjawab pertanyaan saya.

Jika ini bukan fakta dan kenyataan tapi anda sengaja membuat kondisi pembaca mengira ini fakta dan kenyataan, maka kebohongan disana.

Jika tidak dijawab segera maka akan dirubah judul title thread ini dengan tambahan [Fiksi].

Hal mudah terkadang dijawab dengan berputar2x. Saya mohon kerjasamanya.
There is no place like 127.0.0.1

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #56 on: 10 August 2010, 08:01:49 PM »
kejadian yang saya alami tersebut, membuat saya bertekad untuk segera menyelami "alam kematian", yang mungkin dalam istilah sang Budha disebut samvega. ada suatu kemendesakan di dalam diriku, untuk segera mencari keselamatan. tapi, apakah saya akan bisa?

saya bisa, jika...

pertama-tama saya harus meninggalkan sex, dan menjalani hidup selibat.  karena sex merupakan problem utama di dalam hidup saya, sehingga membuat saya selalu jatuh dari ketinggian.

tapi apa saya mampu? itu sangat bergantung dari kemauan. saya sudah pernah mencoba menjalani hidup tanpa sex selama 7 bulan lamanya. dan saya mampu bertahan. saya baik-baik saja, dan justru batin saya berkembang dengan pesat. tetapi, setelah memutuskan untuk melakukan sex lagi, maka hancurlah diriku.

setiap kali saya mengalami samvega, saya akan pergi secara jauh dan tinggi ke alam meditasi. tetapi, kemudian terjatuh kembali, seperti jatuhnya seseorang dari atas menara yang tinggi ke lantai yang paling dasar. itu sangat menyakitkan. dan dengan susah payah, saya merangkak kembali menuju ke atas. sulit. perjalanan penuh rintangan, godaan, keluh kesah dan air mata. sampai muncul lagi samvega berikutnya, lalu saya memiliki kekuatan untuk berdiri, dan berlari dengan kencang menuju puncak menara. saya tidak tau, adakah samvega yang bisa memberi saya kekuatan, agar saya tidak jatuh kembali ke lantai paling bawah? semoga saja, pengalaman pahit hidupku kali ini, menjadi samvega yang memberiku kekuatan untuk menuju hidup suci dan tidak kembali lagi.

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #57 on: 10 August 2010, 08:05:47 PM »
Iya, anda wajib menjawab pertanyaan saya.

Jika ini bukan fakta dan kenyataan tapi anda sengaja membuat kondisi pembaca mengira ini fakta dan kenyataan, maka kebohongan disana.

Jika tidak dijawab segera maka akan dirubah judul title thread ini dengan tambahan [Fiksi].

Hal mudah terkadang dijawab dengan berputar2x. Saya mohon kerjasamanya.

karena anda sudah memberi saya pilihan, tuan medho, pertama menjawab pertanyaan anda. kedua anda menambahkan kata [Fiksi] di judul thread ini, maka saya memilih pilihan yang kedua saja. jadi, silahkan tambahkan [Fiksi] pada judul thread ini.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #58 on: 10 August 2010, 08:08:22 PM »
Itu bukan pilihan. Anda harus tetap menjawab pertanyaan tersebut.

Sementara saya tambahkan [Fiksi]

Silahkan dijawab, Fiksi atau Fakta.
There is no place like 127.0.0.1

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: istriku mati, Gan!
« Reply #59 on: 10 August 2010, 08:09:09 PM »
pandangan benar nya menn....
Samma Vayama

Offline yudiboy

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 486
  • Reputasi: 14
  • Gender: Male
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #60 on: 10 August 2010, 08:15:59 PM »
Kayaknya ini memang fiksi beneran.....masa orang lagi ngalami musibah ginian masih sempet2nya menulis cerpen dengan begitu baiknya....
saya bertekad mau menjadi orang baik....tidak selingkuh...menopang orang tua...menjadi ayah yang baik...dan bermanfaat bagi orang banyak

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #61 on: 10 August 2010, 08:18:01 PM »
Itu bukan pilihan. Anda harus tetap menjawab pertanyaan tersebut.

Sementara saya tambahkan [Fiksi]

Silahkan dijawab, Fiksi atau Fakta.

bagaimana kalau saya usul, dengan pilihan yang ketiga, yaitu "hapus thread ini" ?

jika saya harus menjawab, maka tentulah saya akan menjawab dengan terpaksa. saya tidak suka mengatakan kisah tersebut fiksi atau fakta. dan saya tidak ingin orang lain menganggap fiksi sebagai fakta. dan tidak ingin pula menganggap fakta sebagai fiksi. di sini saya hanya ingin curhat, bukan ingin mendiskusikan apakah ini fiksi atau fakta, apalagi sampai berdebat. tapi, di sini anda yang punya wewenang, tuan medho. maka saya ikuti aturan anda, selagi saya bisa. oleh karena itu, usulan saya yang ketiga itu merupakan sesuatu untuk menawar peraturan yang anda buat itu pak Medho.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #62 on: 10 August 2010, 08:30:40 PM »
Tidak ada tawar menawar.

Peringatan pertama.

Mohon dijawab. Fiksi atau Fakta
There is no place like 127.0.0.1

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #63 on: 10 August 2010, 08:41:16 PM »
baiklah pak Medho!

tak ada yang bisa memaksa hati seseorang. anda dan saya punya kemauan masing-masing. tapi, bagaimana pun saya berterima kasih kepada anda, karena telah mengizinkan saya selama ini untuk beraktifitas di forum ini.

izinkan saya untuk menyampaikan terima kasih kepada seluruh rekan-rekan di DC, yang selama ini sering menjadi kawan diskusi saya. walaupun seringkali terjadi perdebatan sengit, tapi tak jarang pula kawan-kawan membantu saya menemukan pencerahan dalam hidup. dan saya menikmati semua ini.

mohon maaf, apabila selama ini saya ada banyak kesalahan kata atau ada kata kotor dan menyakitkan.
semoga kawan-kawan mau memaafkan saya.

sekian dan terima kasih.

semoga kita semua bisa hidup dalam kebahagiaan


Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #64 on: 10 August 2010, 08:43:24 PM »
Peringatan ke-dua

Bro Deva19 mohon dijawab, Fakta atau Fiksi?
There is no place like 127.0.0.1

Offline yudiboy

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 486
  • Reputasi: 14
  • Gender: Male
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #65 on: 10 August 2010, 09:08:38 PM »
iya bro deva...dijawab saja..
masalahnya kita kan masuk rumah orang..harus ikutin peraturan ditempat yang bersangkutan....
kalau ngak mau ngikutin peraturan...yah terpaksa kita harus angkat kaki.....
peraturan kan dibuat demi kenyamanan kita bersama....
saya bertekad mau menjadi orang baik....tidak selingkuh...menopang orang tua...menjadi ayah yang baik...dan bermanfaat bagi orang banyak

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #66 on: 10 August 2010, 09:37:43 PM »
baiklah pak Medho!

tak ada yang bisa memaksa hati seseorang. anda dan saya punya kemauan masing-masing. tapi, bagaimana pun saya berterima kasih kepada anda, karena telah mengizinkan saya selama ini untuk beraktifitas di forum ini.

izinkan saya untuk menyampaikan terima kasih kepada seluruh rekan-rekan di DC, yang selama ini sering menjadi kawan diskusi saya. walaupun seringkali terjadi perdebatan sengit, tapi tak jarang pula kawan-kawan membantu saya menemukan pencerahan dalam hidup. dan saya menikmati semua ini.

mohon maaf, apabila selama ini saya ada banyak kesalahan kata atau ada kata kotor dan menyakitkan. semoga kawan-kawan mau memaafkan saya. sekian dan terima kasih. semoga kita semua bisa hidup dalam kebahagiaan

Jadi Claim asuransi nya dpt berapa bro? mohon kabarin ya... PM juga boleh.!

Nahhh kalau suatu saat bro CLONE lagi.... tolong angka 19 nya buat isyarat yoooo  :P

Quote
Peringatan ke-dua Bro Deva19 mohon dijawab, Fakta atau Fiksi?

Lha kalau gak cepet jawab dan gak bisa jawab... ya udahhhhh anggap aja gusinya lagi bengkak  :'( :'( :'(
« Last Edit: 10 August 2010, 09:40:20 PM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #67 on: 10 August 2010, 09:44:34 PM »
mikirr deghh

org lagi berduka kok online??? bhasanya tertata rapi lagi pas cerita...beda ama bahasa org lagi curhat..

mikir..mikir....mikir...cape deh
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline DesyWaty

  • Sebelumnya: DesyBenny
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 225
  • Reputasi: 10
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #68 on: 10 August 2010, 09:47:12 PM »
mikirr deghh

org lagi berduka kok online??? bhasanya tertata rapi lagi pas cerita...beda ama bahasa org lagi curhat..

mikir..mikir....mikir...cape deh
kan dia astuti

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #69 on: 10 August 2010, 10:14:06 PM »
mikirr deghh

org lagi berduka kok online??? bhasanya tertata rapi lagi pas cerita...beda ama bahasa org lagi curhat..

mikir..mikir....mikir...cape deh
kan dia astuti
apa tuh astuti?
appamadena sampadetha

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #70 on: 10 August 2010, 10:27:16 PM »
[Admin]Ini adalah kisah fiksi[/admin]

aku masuk ke kamar kerjaku sendirian, untuk merenungi diri. "ah, kenapa aku harus menyiksa diri." pikirku."biarlah apa yang sudah berlalu untuk berlalu. aku tidak hidup di masa lalu, tidak pula hidup di masa depan. kesalahan apapun yang telah aku lakukan, itu adalah masa lalu. harapan apapun yang ada di dalam dadaku, itu adalah khayalan. faktanya, aku hidup saat ini disini, seharusnya aku, istriku dan semua orang menikmati saja hidup saat ini. kami mengumpulkan uang sampai puluhan juta, karena mengharapkan bisa hidup bahagia. ternyata salah. kebahagiaan tidak ada pada uang puluhan juta rupiah. sebaliknya, uang itu justru membuat kehidupan istriku menjadi menderita seperti hari ini." demikian renunganku.


Lah........ yg ngabisin uangnya buat hal yg ga jelas sapa? kok uangnya yang disalahin....  :|

yaa... gitu deh

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #71 on: 10 August 2010, 10:28:20 PM »
astuti=asli tukang tipu
Samma Vayama

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #72 on: 10 August 2010, 10:42:09 PM »
astuti=asli tukang tipu
hatur nuhun.. grp sent deh Aa Andry ;)
appamadena sampadetha

Offline DesyWaty

  • Sebelumnya: DesyBenny
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 225
  • Reputasi: 10
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #73 on: 10 August 2010, 10:57:52 PM »
astuti=asli tukang tipu
tambahan
Astuti = Anak saya tukang tipu ;D

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #74 on: 10 August 2010, 11:35:27 PM »
astuti=asli tukang tipu
tambahan
Astuti = Anak saya tukang tipu ;D
Sayang sekali Anda tidak akan mendapat GRP lagi karena pertanyaan telah dijawab terlebih dulu oleh Aa Andry. =))
appamadena sampadetha

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #75 on: 11 August 2010, 06:11:09 AM »
kesimpulannya,Apakah tuan Lu Sumedho Yen telah menyebrangkan arwah bro deva ke alam banned?? ;D
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #76 on: 11 August 2010, 06:26:15 AM »
Bro deva yg aneh... Yg ga mau membuat org beranggapan fiksi sebagai fakta, dan fakta sebagai fiksi.., tp juga sebenarnya tidak mau membuat org beranggapan fakta sebagai fakta, dan fiksi sebagai fiksi..
Padahal dgn menjawab fiksi atau fakta.. Dpt membuat org beranggapan fiksi sebagai fiksi dan fakta sebagai fakta..., sekali lagi kejujuran itu penting...
...

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #77 on: 11 August 2010, 06:49:25 AM »
 [at] Mr.Jhonz: belum, kamma baik beliau belum berbuah utk disebrangkan.
There is no place like 127.0.0.1

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #78 on: 11 August 2010, 06:52:31 AM »
Bro deva yg aneh... Yg ga mau membuat org beranggapan fiksi sebagai fakta, dan fakta sebagai fiksi.., tp juga sebenarnya tidak mau membuat org beranggapan fakta sebagai fakta, dan fiksi sebagai fiksi..
Padahal dgn menjawab fiksi atau fakta.. Dpt membuat org beranggapan fiksi sebagai fiksi dan fakta sebagai fakta..., sekali lagi kejujuran itu penting...


Untung gak ada member yg Meninggal karna tidak DIJAWAB =))
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #79 on: 11 August 2010, 06:55:27 AM »
[Admin]Ini adalah kisah fiksi[/admin]
"Bunuhlah saja aku!" Demikian teriak istriku, sambil menyusupkan gunting ke telapak tanganku, memegangkan tanganku pada gunting itu, serta membimbing tanganku untuk menusukan gunting itu ke arah leher nya. mulutku terdiam, tapi tanganku menahan agar gunting itu tidak mengenai lehernya. sementara istriku terus mencaci maki ku sambil menangis sejadi-jadinya. itu karena, ia baru saja mengetahui bahwa uang siampanan nya sebanyak 80 juta rupiah sudah ludes. uang tersebut direncanakan untuk membeli rumah. karena sampai saat ini, kami masih hidup mengontrak.

aku lah yang menghabiskan semua uang itu tanpa sepengetahuan istriku. padahal, uang itu telah dikumpulkan olehnya selama 10 tahun, dari pengahasilanku dan penghasilannya. sebagian besarnya, merupakan pemberian dari ayah ibunya, yaitu mertuaku.

sambil menangis, istriku terus menginterograsi aku, "cepat katakan, kau gunakan untuk apa uang sebanyak itu?"

tapi tak ada jawaban yang keluar dari mulutku. aku bingung dan tidak tahu, harus menjawab apa yang benar. berkali-kali istriku memukuli wajahku, tapi aku diam saja. duduk bersila, dan berusaha menenangkan diri seperti ketika aku bermeditasi. istriku makin kalap, dan menodongkan gunting ke leherku. "Jawab..! atau ku bunuh kau...?". saya diam saja. akhirnya dia tidak terkendali, mencoba melukai tubuhku dengan menghujamkan gunting ke dada dan bahuku. tapi, sayang gunting itu tidak menembus kulitku. bajuku pun tidak robek. mungkin guntingnya sudah tumpul.

tidak cukup sampai di sana, ..istriku mengambil ember terisi setengah air lalu membantingkannya ke kepala ku. pecahlah ember itu, air nya tersebar ke mana-mana, mengenai TV dan Piano. anak-anak kami menangis. saya tidak bisa berbuat apa-apa lagi. tidak ada tetangga yang melerai. seperti nya mereka bersembunyi karena tak ingin mencampuri urusan rumah tangga orang lain.

walaupun aku basah kuyup, seperti biasanya, aku berusaha menenangkan diri, menarik dan mengeluarkan nafas. walaupun kepalaku dan bahuku terasa sakit terkena ember dan tusukan gunting, tapi aku percaya apa yang disebut sakit itu hanyalah ilusi. jika aku memperhatikan rasa sakit itu, semua akan menguap begitu saja.

aku berusaha menahan nafas, saat istriku menancapkan kukunya ke daun telinga ku, serta memelintirnya dengan keras sekali. darah menetes dari daun telingaku. lalu kelepaskan nafas pelan-pelan, dengan mengencangkan otot-otot diperutku.

istriku semakin putus asa. ia pergi ke kamar tidur, dan menangis di sana sendirian, menghabiskan tangisnya. kedua anakku memburuku,dan saya memeluk mereka berdua. dengan baju basah kuyup, aku pergi membawa kedua anakku ke rumah orang tuaku untuk menitipkan kedua anakku tersebut. aku segera kembali. "Barangkali istriku masih ingin memukuli diriku". demikian bisikku dalam hati.

sesampainya di rumah, terdengar istriku berbicara dengan orang tuanya melalui HP sambil terisak-isak. aku kasihan padanya. dan aku merasa bersalah. tapi aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan.

beberapa saat setelah istriku berhenti bicara, HP ku berbunyi. mertua ku menelepon. "apa benar uang itu sudah habis?"

"iya. Benar." jawabaku pendek.

"masya Allah. habis untuk apa uang segitu banyak bisa habis begitu?" tanya mertua.

saya diam saja. mertua perempuan ku itu mengajukan banyak pertanyaan, seperti yang diajukan oleh istriku. lalu diakhiri dengan tangisan. disambung dengan bapak mertua ku, dia marah besar dan mencaci maki ku, menyebutku sebagai pria tidak bertanggung jawab dan brengsek.  saya diam.

lama sekali aku menempelkan HP di telingaku, untuk mendengar caci maki kedua mertuaku, sampai akhirnya terputus sendiri. mungkin pulsa mertua ku sudah habis.

aku berjalan menuju kamar, bersimpuh di samping istriku yang sedang berbaring dan tampak tampak tangisannya sudah mereda.

"Bu,...maafkan ayah!" kata ku perlahan-lahan.

"maaf, maaf! enak saja minta maaf! pergi sana! pergi!" istriku mengusir. aku terdiam lagi. aku mencoba menyentuh tangannya. tapi istriku menarik tangannya, serta membanting tanganku untuk menunjukan bahwa dia tak mau aku sentuh.


keesokan hari nya, orang tua ku dan orang tuanya berkumpul. semua menginterogasiku. semua menyudurkan aku. semua mencaci maki aku. seperti biasanya, aku diam. tak satupun dari pertanyaan-pertanyaan itu aku jawab. semua orang heran padaku, dan tampaknya mereka putus asa. sangat ingin tau, apa yang sudah aku lakukan sehingga menghabiskan uang puluhan juta rupiah tanpa ada penjelasan sedikitpun. keadaanku seperti narapidana yang bersiap-siap menghadapi hukuman gantung. dan aku sudah pasrah.

seumur hidup, baru kali ini aku dihujani begitu banyak kebencian. isrtriku, mertuaku, kaka iparku, ayahku, nenekku, bibi ku, semuanya, mereka memandangku dengan penuh kebencian. sepertinya saat ini, aku lebih mejijikan dari tahi anjing di mata mereka. bila tidak takut dikatakan tidak bermoral, mungkin mereka semua akan meludahi wajahku. di dalam sidang keluarga itu hanya ibuku saja yang tampak memandangku dengan rasa iba dan kasihan, karena melihat anak yang dilahirkannya kini sedang dihujani hinaan dan caci maki. tentu, tidak ada seorang ibu pun yang mengharapkan anak yang dicintainya menjadi seperti itu.

aku telah kenyang dengan seribu caci maki. dan aku tidak kehilangan ketenangan. aku tidak  pernah membiarkan batinku gelisah dan pikiran menjadi kacau. selalu ku jaga, agar pikiranku tetap jernih serta memiliki pengertian jelas. salah satu, agar pikiranku tetap jernih, aku memusatkan perhatian pada keluar masuknya nafas, serta berusaha melihat objek nafas dengan sejelas-jelasnya, sehingga dengan jelas aku bisa membedakan ini nafas masuk, ini nafas keluar, nafas ini panjang dan nafas ini pendek, dan aku tidak lepas dari 4 objek perhatian murni. aku berpikir, "kendatipun aku harus mati, biarlah aku mati dalam keadaan pikiran yang tenang dan jernih."

akhirnya sidangpun bubar, tanpa keputusan yang pasti. istriku telah mengusirku untuk pergi dari rumah. tapi aku tidak pergi, karena tidak tahu, bagaimana harus kulangkahkan kaki. bukan tak berani aku mengembara seperti dulu, pergi ke hutan-hutan sendirian, aku hanya tidak tahu, apakah benar itu harus aku lakukan sekarang. oleh karena itu, aku diam saja, sampai datang kebenaran yang jelas kepadaku tentang apa yang seharusnya aku lakukan.

sejak saat itu, istriku tak mau bangkit dari tempat tidurnya. dia tidak mau makan, tubuhnya pun demam. lebih dari itu, dia tidak mau melihat wajahku lagi. aku dilarang masuk ke kamarnya. selama berhari-hari istriku dirawat oleh mertua perempuanku.

aku masuk ke kamar kerjaku sendirian, untuk merenungi diri. "ah, kenapa aku harus menyiksa diri." pikirku."biarlah apa yang sudah berlalu untuk berlalu. aku tidak hidup di masa lalu, tidak pula hidup di masa depan. kesalahan apapun yang telah aku lakukan, itu adalah masa lalu. harapan apapun yang ada di dalam dadaku, itu adalah khayalan. faktanya, aku hidup saat ini disini, seharusnya aku, istriku dan semua orang menikmati saja hidup saat ini. kami mengumpulkan uang sampai puluhan juta, karena mengharapkan bisa hidup bahagia. ternyata salah. kebahagiaan tidak ada pada uang puluhan juta rupiah. sebaliknya, uang itu justru membuat kehidupan istriku menjadi menderita seperti hari ini." demikian renunganku.

diluar sana, masih banyak orang yang masih sering kelaparan, tak punya baju dan rumah. sedangkan kami tidaklah kelaparan. walaupun mengontrak, rumah tempat tinggal kami cukup bagus. airnya bersih. lingkungnanya aman dan bersih. walaupun kehilangan uang 80 juta rupiah, tapi kami masih menyimpan beberapa juta rupiah di rumah. lalu kenapa, istriku harus menyakiti dirinya sendiri dengan dendam kesumat serta enggan makan dan enggan diobati? ah, tapi yang namanya pikiran orang, tak bisa kita ubah sekehendak diriku. semua orang menempuh jalannya masing-masing dan memiliki cara berpikir yang berbeda-beda. aku harus menerima fakta itu.

beberapa dokter telah dipanggil ke rumah. karena istriku tidk mau dibawa ke RS. aku tidak tahu, bagaimana parahnya keadaan istriku, karena aku dilarang masuk ke kamarnya. bila aku mencoba mengitip dari balik pintu, mertua perempuanku langsung marah-marah, dan membanting pintu kamar, agar aku tidak melihat istriku.

tadi,.. dini hari pukul 01:30 aku terbangun dari tidur, karena mendengar tangisan mertua ku di kamar istriku. aku segera menuju ke kamar istriku. tampak istriku sedang bergerak-gerak gelisah. tampak sulit bernafas dan kadang matanya terbalik-balik. aku mendekatinya dan mengusap keningnya. sungguh aku mencintai dan menyayanginya. dan aku begitu iba, hingga berderai-derai air mataku.

sejurus, aku melihat sorot pandang istriku, tampaknya ia masih menyimpan kemarahan padaku. aku hanya bisa berharap dalam hati, bahwa dia akan memaafkan aku. karena itulah yang akan bisa menyejukan hatinya yang begitu gersang.

rupanya, istriku sudah tidak tahan dengan sakitnya. ia menghembuskan nafasnya yang terakhir. aku pun tersungkur ditangannya sambil menangis. seandainya dapat, tentu aku ingin turut serta, pergi bersama dia. istriku telah mati, Gan!

saat mengantar jenazah istriku ke pekuburan. anakku yang sulung bertanya, "ayah, kenapa ibu meninggal?"

"Ibu pergi ke surga, nak. nanti kita semua akan berkumpul di sana. nanti kita ketemu ibu lagi." demikian jawabku.

anak ku berkata lagi dengan sedih, "kata kakek, ibu dibunuh sama ayah. benar enggak yah?"

tak kuasa aku menahan derai air mataku. aku tahu, orang-orang memandang aku tak ubahnya sebagai pembunuh istriku. karena dianggap yang menyebabkan istriku jatuh sakit hingga meninggal dunia. lalu, kini apa yang harus aku katakan. haruskah aku berdebat dengan anakku sperti di forum diskusi, untuk menjelaskan mana pandangan yang benar. tidak. itu bukan waktunya berdebat dan berdiskusi. tapi, apakah aku harus membiarkan anakku menanggap ayahnya yang membunuh ibunya? tidak. tak bisa kubiarkan hal itu terjadi. "Mari nak, kita doakan, agar ibumu hidup bahagia di dalam sorga!".

Ampun, Gan!
ingin aku berlari
entah kemana aku harus berlari
ingin aku berteriak
dada ku hendak meledak

aduh, Tuan
hamba memang bersalah
mengapa istriku yang dimatikan
mengapa tidak aku saja
kurasa, hidup merupakan hukuman yang berat dari kematian

ingin rasanya aku pergi ke hutan
menjalani hidup sebagai pertapa
seperti sang bodhisatva
tapi anak-anak ku, bagaimanakah pula

aku berdiri disini sperti patung
tak tahu kemana harus melangkah
maju salah, mundur pun salah
kiri kanan atas bawah
semua serba salah

ampun, Tuan
berilah daku hidup bahagia
sebagaimana dahulu kala
jangan seperti ini

dalam berdiri aku samadhi
menyusuri jejak sang istri
dimana ia berada, kemana ia telah pergi

sungguh sangat kasihan
ia jatuh ke dalam neraka
tejerembab di dalam udara yang berputar
seperti yang terbawa arus sungai
lalu beputar-putar di dalam pusaran air
tampak ia mengharap belas kasihan
dan minta pertolongan

lalu aku datang, untuk menolong dia
dia mengulurkan tangan
hendak meraih tanganku
tapi dia terpental ke belakang
dihembuskan angin kebencian
sungguh aku tidak tahu lagi
bagaimana cara menolongnya

saat ku buka mata
aku melangkah
walaupun sedih dan menderita
tapi hidup harus kulanjutkan
aku harus pergi bekerja
demi anak-anak kami

Gampang aja... suaminya dikasih obat tidur... setelah itu diikat tangan dan kaki
setelah dia bangun telapak kakinya di kitik2...
sampai dia mengatakan 80jt dimana atau terkencing-kencing....

trus rekamannya disisipkan di youTube...mana tau jadi HITs juga....
gitu aja koq repot...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #80 on: 11 August 2010, 02:33:31 PM »
kejadian yang saya alami tersebut, membuat saya bertekad untuk segera menyelami "alam kematian", yang mungkin dalam istilah sang Budha disebut samvega. ada suatu kemendesakan di dalam diriku, untuk segera mencari keselamatan. tapi, apakah saya akan bisa?

saya bisa, jika...

pertama-tama saya harus meninggalkan sex, dan menjalani hidup selibat.  karena sex merupakan problem utama di dalam hidup saya, sehingga membuat saya selalu jatuh dari ketinggian.

tapi apa saya mampu? itu sangat bergantung dari kemauan. saya sudah pernah mencoba menjalani hidup tanpa sex selama 7 bulan lamanya. dan saya mampu bertahan. saya baik-baik saja, dan justru batin saya berkembang dengan pesat. tetapi, setelah memutuskan untuk melakukan sex lagi, maka hancurlah diriku.

setiap kali saya mengalami samvega, saya akan pergi secara jauh dan tinggi ke alam meditasi. tetapi, kemudian terjatuh kembali, seperti jatuhnya seseorang dari atas menara yang tinggi ke lantai yang paling dasar. itu sangat menyakitkan. dan dengan susah payah, saya merangkak kembali menuju ke atas. sulit. perjalanan penuh rintangan, godaan, keluh kesah dan air mata. sampai muncul lagi samvega berikutnya, lalu saya memiliki kekuatan untuk berdiri, dan berlari dengan kencang menuju puncak menara. saya tidak tau, adakah samvega yang bisa memberi saya kekuatan, agar saya tidak jatuh kembali ke lantai paling bawah? semoga saja, pengalaman pahit hidupku kali ini, menjadi samvega yang memberiku kekuatan untuk menuju hidup suci dan tidak kembali lagi.

mau komen yg ini,

maka itulah menurut ogut perlunya menjadi Bhikkhu/pertapa yang tidak lagi bercampur dengan komunitas masyarakat.
cari lingkungan yg kondusif
i'm just a mammal with troubled soul



Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #81 on: 11 August 2010, 03:03:17 PM »
Di "aisyah" dewa19 mengambarkan istri yang baik dan penuh pengertian.disini dia mengambarkan istri yang sangat tidak cocok dibilang istri sabar.sampai ember pecah

Offline J.W

  • Sebelumnya: Jinaraga, JW. Jinaraga
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.864
  • Reputasi: 103
  • Gender: Male
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #82 on: 11 August 2010, 03:35:20 PM »
^
Oleh karena demikian, makanya ada penambahan label "fiksi"

Offline WhoAmI

  • Teman
  • **
  • Posts: 72
  • Reputasi: -1
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #83 on: 11 August 2010, 05:13:47 PM »
rekan2 ..
 hidup ini juga adalah fiksi, ilusi.. dan mayoritas manusia menganggapnya sebagai sesuatu yang nyata...
mungkin saja kisah itu fiksi (besar kemungkinannya), tapi kisah dibalik cerita itu tetap bisa terjadi (mungkin sudah terjadi), jadi kita sebagai pembaca ambil hikmahnya, tarik pelajarannya (bagi tiap orang pastilah tidak sama)...setiap kejadian bisa menjadi guru....
Dan saya memohon dengan sangat demi kebaikan kita semua, janganlah memperolok orang lain (dengan alasan apapun)... dan kalau karena kalimat ini saya mendapat bad rep, saya menerima dengan ikhlas hati...
terima kasih rekan2 sekalian...
Namo Budhaya
 

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #84 on: 11 August 2010, 05:32:07 PM »
bro whoami, dalam diskusi, harus jelas mana yg dimaksud fiksi atau fakta.

Jika mau mencampur2 jadinya tidak nyambung dan tepat juga. gunakan tergantung konteks, situasi dan kondisi.
There is no place like 127.0.0.1

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #85 on: 11 August 2010, 07:21:38 PM »
memperolok orang memang tidak baik.. tapi dari sisi lain, bro juga perlu mempertanyakan mengapa seseorang diperolok ?
statement saya ini bukan untuk membenarkan seseorang diperolok, tetapi untuk mengingatkan bro akan adanya hukum aksi reaksi. adanya aksi, tentu akan menimbulkan reaksi. itu adalah hal yang alami. dan si A diperolok oleh si B adalah reaksi dari si B terhadap si A, tentu ada suatu aksi yang dilakukan oleh si A sehingga diperolok.

Intinya, kita tidak hanya melihat bahwa memperolok orang tidak baik, tetapi kita juga perlu melihat bahwa adanya efek2 yang ditimbulkan baik yang menyenangkan / pun tidak.. itu adalah akibat dari diri sendiri..

kalau bro sering baca paritta.. di sana dengan jelas dibunyikan dengan inti.. aku adalah pewaris karmaku sendiri.. perbuatan baik atau pun buruk.. itulah yang akan kuwarisi..

hendaknya ini kerap kali juga kita renungkan..
 
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #86 on: 12 August 2010, 09:41:08 AM »
Terlepas dari fiksi atau fakta, saya paling tertarik pada bagian ini:

Quote
aku telah kenyang dengan seribu caci maki. dan aku tidak kehilangan ketenangan. aku tidak  pernah membiarkan batinku gelisah dan pikiran menjadi kacau. selalu ku jaga, agar pikiranku tetap jernih serta memiliki pengertian jelas. salah satu, agar pikiranku tetap jernih, aku memusatkan perhatian pada keluar masuknya nafas, serta berusaha melihat objek nafas dengan sejelas-jelasnya, sehingga dengan jelas aku bisa membedakan ini nafas masuk, ini nafas keluar, nafas ini panjang dan nafas ini pendek, dan aku tidak lepas dari 4 objek perhatian murni. aku berpikir, "kendatipun aku harus mati, biarlah aku mati dalam keadaan pikiran yang tenang dan jernih."

Jadi seseorang tidak perlu merasa malu atau takut untuk menghilangkan tabungan bersama istri & mertua selama 10 tahun yang akan digunakan untuk beli rumah. Ketika diminta pertanggungjawaban, langsung masuk anapanasati.
Mungkin sudah saatnya belajar "tabunganusati" sehingga bisa membedakan "ini tabungan saya pribadi untuk dipakai semaunya" dan "ini tabungan bersama istri & mertua selama 10 tahun", serta belajar "kondisinusati" untuk membedakan "ini saatnya saya bertanggungjawab dalam hal duniawi yang saya perbuat" dan "ini saatnya saya meditasi".


Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #87 on: 12 August 2010, 01:04:04 PM »
IMHO,...

sebaiknya sebelum melakukan sesuatu keputusan penting...
ya meditasi dulu sekian menit dan berpikir LOGIS, jernih...
dan mungkin bisa posting di forum dpt masukan... baru take action..

dari pada isterinya "mati" kan kawin lagi =))
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline sindi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 4
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #88 on: 13 February 2011, 03:08:06 AM »
baca cerita ini mengingatkan ku pada saefullah...is it you ipul !!!!!

Offline CintaViolet

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 536
  • Reputasi: 21
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #89 on: 26 April 2013, 08:14:57 PM »
cerita yang aneh... entah itu fiksi atau fakta, tetap aneh..
kok bisa dengan tenangnya meditasi kapan saja?
bukannya mestinya bertanggungjawab pada masalah di hadapannya ya mestinya, lalu meditasi nya untuk membantu tenang dan berpikir jernih saat menyelesaikan masalah.. dengan tidak menyelesaikan masalah di depan mata, bukankah itu membawa karma buruk?

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: [Fiksi] istriku mati, Gan!
« Reply #90 on: 14 May 2013, 01:37:41 PM »
cerita yang aneh... entah itu fiksi atau fakta, tetap aneh..
kok bisa dengan tenangnya meditasi kapan saja?
bukannya mestinya bertanggungjawab pada masalah di hadapannya ya mestinya, lalu meditasi nya untuk membantu tenang dan berpikir jernih saat menyelesaikan masalah.. dengan tidak menyelesaikan masalah di depan mata, bukankah itu membawa karma buruk?

hehehe...ini cerita memang fiksi kok sis, dia sll membuat heboh tiap thread, tapi akhirnya bisa ketangkap basah, dan dia mengaku setelah itu dia keluar dr DC.  ;D
I'm an ordinary human only

 

anything